• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS BACAAN AL-QUR’AN (Studi Kasus SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Semarang dan SMK Saraswati Salatiga)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS BACAAN AL-QUR’AN (Studi Kasus SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Semarang dan SMK Saraswati Salatiga)"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS

TEKNOLOGI DAN INFORMASI UNTUK

PENINGKATAN KUALITAS BACAAN AL-

QUR’AN

(Studi Kasus SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

Semarang dan SMK Saraswati Salatiga)

Oleh

WIDAYANTI, S. PdI

NIM. 12010150012

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

(2)
(3)
(4)

MOTTO

( HR. Tirmidzi )

Barang siapa yang membaca satu huruf kitab Allah, maka ia akan

mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan

dilipatgandakan menjadi sepuluh

( MC. Umam )

Tetaplah selalu percaya bahwa setiap usaha pasti akan menghasilkan

sesuatu. Tanamkan sikap itu di dalam hati, jangan menyerah.” ( ImamGhazali )

JIka kamu tak sanggup menahan lelah karena belajar, kamu harus

(5)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan kepada :

1. Kedua Orang Tua terhebatku Bp. H. Gunadi dan Ibu Hj. Surti yang selalu

menyayangi, mendoakan dan memotivasi dalam belajar.

2. Suamiku tercinta Muhammad Choerul Umam, S.PdI dan anakku Muhammad

Brilliant Rahadianjaya yang menjadi penyejuk dalam hidupku.

3. Orang tuaku Bp. Abdul Mutholib dan Ibu Siti khatijah yang selalu

memotivasi dan mendoakan.

4. Kakak-kakakku tercinta (Umi Rozikoh,S.Pd dan Mbak Romdonah) yang

selalu mendukung dan mendoakanku.

5. Dr. Winarno, S.Si., M.Pd selaku pembimbing tesis yang dengan sabar

meluangkan waktu dan memberikan ilmunya kepada penulis.

6. Semua dosen Pascasarjana IAIN Salatiga

7. Rekan-rekan guru di SMKN 2 Salatiga

(6)

Abstrak

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI UNTUK

PENINGKATAN KUALITAS BACAAN AL QUR’AN

(Studi Kasus SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga)

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan. Yang pertama adalah mendeskripsikan proses pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi yang digunakan guru pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga. Yang kedua adalah untuk mengetahui pemanfaatan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis teknologi dan informasi dalam meningkatkan kualitas bacaan Al-qur’an di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan studi kasus. Peneliti melakukan wawancara dengan Guru PAI untuk memperoleh data serta melakukan wawancara dengan siswa untuk mengecek kualitas bacaan Al-Qur’an siswa. Peneliti melakukan pengamatan tentang penggunaan media berbasis teknologi dan informasi terhadap peningkatan kualitas bacaan Al-Qur’an.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis teknologi dan informasi khususnya dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga kurang dimanfaatkan dengan baik karena masih ada media atau alat bantu yang tersedia tetapi tidak dimanfaatkan dalam pembelajaran, selain itu ada kendala lain yaitu guru juga kurang mampu dalam mengoperasikan media berbasis teknologi dan informasi. Ketersediaan sarana dan prasarana di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga dari segi jenis cukup lengkap tapi jumlahnya masih kurang. Kendala lainnya adalah kondisi media pembelajaran yang dimiliki masih kurang diperhatikan oleh pihak sekolah, misalnya saja ada salah satu media komputer di kelas yang mengalami kerusakan tetapi tidak segera diperbaiki.

(7)
(8)
(9)
(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Bimbingan Tesis

Lampiran 2. Surat Permohonan Izin penelitian di SMK Telekomunikasi Tunas

Harapan

Semarang

Lampiran 3. Surat Permohonan Izin penelitian di SMK Saraswati Salatiga

Lampiran 4. Berita Acara Ujian Proposal Tesis

Lampiran 5. Surat Keterangan Melakukan penelitian di SMK Saraswati Salatiga

Lampiran 6. Surat Keterangan Melakukan penelitian di SMK Telekomunikasi

Tunas Harapan

Semarang

Lampiran 7. Pedoman wawancara untuk guru

Lampiran 8. Pedoman wawancara untuk siswa

(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Di era globalisasi, media merupakan salah satu unsur yang sangat penting

dalam proses belajar mengajar. Sebagaimana menurut Oemar Hamalik

mendefinisikan media sebagai teknik yang digunakan untuk lebih

mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid dalam proses pendidikan

dan pengajaran sekolah.1

Dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK

Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga,

guru menghadapi fenomena yang terjadi bahwa semakin anak tumbuh menjadi

dewasa mereka akan malu dan enggan dalam hal mempelajari Al Qur’an, salah

satunya mempelajari Baca Tulis Al-qur’an. Pada anak usia remaja termasuk didalamnya siswa SMK, tujuan mereka akan terfokus kepada apa yang akan

mereka jalani esok setelah mereka lulus yaitu dunia kerja. Banyak kasus yang

terjadi pada siswa SMK sebagian besar belum bisa membaca Al-Qur’an dikarenakan banyak faktor yang telah diuraikan diatas. Berbagai upaya

dilakukan oleh guru tetapi hasilnya belum maksimal.

Media pembelajaran interaktif yang menarik dan efektif yang berbasis

tekonologi dan informasi sangat dibutuhkan untuk mengenalkan materi supaya

dikenal oleh guru dan siswa. Sehingga dengan adanya media pembelajaran

1

(12)

yang menarik dapat mempermudah guru dalam melakukan penjelasan materi-

materi yang akan disampaikan.

Di SMK Saraswati Salatiga masih menggunakan kurikulum KTSP

sedangkan SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang sudah

menggunakan kurikulum 2013 dimana peserta didik dituntut untuk aktif dalam

pembelajaran, khususnya pembelajaran pendidikan agama Islam. Guru

semestinya memanfaatkan dan menggunakan alat yang murah dan efisien,

dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Guru pendidikan

agama Islam Di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan

SMK Saraswati Salatiga berupaya mengoptimalkan pemanfaatan media

pembelajaran yang sudah lengkap meliputi ketersediaan Gadget, laptop dan

kelas yang sudah terpasang LCD Proyektor, speaker aktif serta kabel VGA.

B. Rumusan Masalah

a. Identifikasi Masalah

Media memiliki peran penting dalam pembelajaran. Hal tersebut

sejalan dengan berkembangnya kurikulum dalam pendidikan yang

menuntut adanya inovasi-inovasi dalam mempermudah proses

pembelajaran supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Permasalahan yang dihadapi ketika menyinggung media

pembelajaran adalah kemampuan guru mengukur dirinya sendiri. Guru

menganggap bahwa media pembelajaran sebagai sesuatu yang ribet dan

(13)

b. Pembatasan Masalah

Fokus dalam penelitian ini adalah melihat apakah pemanfaatan

media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi pada pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dapat memudahkan siswa dalam memahami

bacaan Al Qur’an siswa.

c. Perumusan Masalah

1. Bagaimana pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi dan

informasi oleh guru pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK

Saraswati Salatiga

2. Bagaimana pemanfaatan media pembelajaran berbasis Teknologi dan

Informasi yang digunakan guru PAI dalam meningkatkan kualitas

bacaan Al-qur’an di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga?

C. Signifikansi Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Penelitian ini mempunyai tujuan mendeskripsikan proses pemanfaatan

media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi yang digunakan

guru pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK

Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati

Salatiga

b. Untuk mengetahui pemanfaatan media pembelajaran Agama Islam

(14)

Al-qur’an di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan mampu

memberikan sumbangsih terhadap perkembangan khasanah ilmiah

bagi pengembangan penggunaan media pembelajaran berbasis

teknologi dan informasi pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber yang akurat

untuk memberikan informasi dan rekomendasi baik bagi peneliti,

peserta didik, guru, dan sekolah guru mengenai pemanfaatan media

pembelajaran berbasis teknologi dan informasi pada pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dan kualitas bacaan Al-Qur’an.

D. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian Terdahulu

Pertama, penelitian Dwi Purwanto, Penelitian tersebut difokuskan

pada masalah rendahnya motivasi belajar siswa. Adapun hasilnya adalah

media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.2

Kedua, penelitian Setiya utari, Alfiani, Selly Feranie, Lina Aviyanti,

Ika MusTeknologi dan Informasia Sari & Lilik Hasanah. Penelitian ini

membahas tentang Cmaptools berbasis Cycle 5E Learning Media

2

Dwi Purwanto, “Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa” ,

(15)

Prototype (5E PMBCT) karena dapat membantu siswa belajar dari

pengalamannya sendiri sehingga mereka dapat menerapkan konsep dan

juga dengan menggunakan media berbasis ICT, adalah mungkin untuk

memvisualisasikan konsep abstrak fisika. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa Kualitas bacaan dan hafalan kognitif dengan perubahan yang

dinormalisasi (g) senilai 0,58 dengan kategori sedang.3

Ketiga, penelitian Meilani Safitri, Yusuf Hartono, Somakin.

Berdasarkan filed test diketahui bahwa media ajar interaktif memiliki efek

potensial terhadap hasil belajar siswa terlihat dari hasil pencapaian nilai

akhir siswa yaitu kategori baik sekali.4

Keempat, Penelitian Victoria Oyedele, John Rwambiwa, Attwell

Mamvuto, bahwapenggunaan media dan teknologi dalam pembelajaran

dengan Educational Media dan Technology (EMT). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa peserta didik menghargai peraturan dalam EMT

selama proses pembelajaran, dan mempraktekkan fasilitas-fasilitas EMT

sesuai fungsi dan semua fasilitas yang tidak sesuai dengan teknologi

“Application of Learning Cycle 5e Model Aided Cmaptools-Based MediaPrototype to Improve Student Cognitive Learning Outcomes”,Asian Social Science, Volume 5, Number 4, (2013), 6.

4 Meilani Safitri, Yusuf Hartono, Somakin, “Pengembangan Media Pembelajaran

Matematika Pokok Bahasan Segitiga Menggunakan Macromedia Flash untuk Siswa Kelas VII

SMP”, Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, Volume 5, Number 2, (2013), 37-38.

5 Victoria Oyedele, John Rwambiwa, Attwell Mamvuto, “Using Educational Media and

Technology in Teaching and Learning Processes: A Case Of Trainee Teachers at Africa

(16)

Kelima, penelitian Ahmad Hasyim Fauzan, bahwa penelitian tersebut

difokuskan untuk mencari tahu tujuan dari Kurikulum Baca Tulis Quran

(BTQ). Hasil dari penelitian ini adalah Dengan adanya BTQ sistem

pembelajaran untuk anak didik atau warga belajar menjadi bertambah.6

2. Kerangka Teori

Media pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan oleh guru

sebagai alat bantu mengajar. Dalam interaksi pembelajaran, guru

menyampaikan pesan ajaran berupa materi pembelajaran kepada siswa.7

Media pembelajaran meliputi alat pengajaran, yang terdiri dari

antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film,

gambar bingkai (slide), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.

Media yang digunakan dalam pembelajaran dapat dipilih oleh pendidik

untuk menunjang pembelajaran yang dilaksanakan pada hari tersebut.

Media yang digunakan sebaiknya sesuai dengan materi yang akan

disampaikan sehingga media berfungsi dengan tepat.8

Manfaat media pembelajaran yaitu: 1) Dapat menumbuhkan

motivasi belajar siswa karena pengajaran akan lebih menarik perhatian

mereka, 2) Makna bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga

dapat dipahami siswa dan memungkinkan terjadinya penguasaan serta

pencapaian tujuan pengajaran, 3) Metode mengajar akan lebih bervariasi,

tidak semata-mata didasarkan atas komunikasi verbal melalui kata-kata,

6

Ahmad Hasyim Fauzan, “Pola Pembinaan Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) Sebagai Upaya

Peningkatkan Kemampuan Membaca Al-Quran”, Ar-Risalah, Vol. 8, No. 1 (April 2015), 27.

7

Arif S Sadiman, dkk, Media pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.

8

(17)

4) Siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak

hanya mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan,

melakukan langsung, dan memerankan.9

Teknologi dan informasi adalah sarana dan prasarana (hardware,

software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan,

mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan

menggunakan data secara bermakna.10

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran berbasis teknologi dan informasi adalah alat perantara

teknologi berupa (hardware, software, useware) yang digunakan untuk

memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan,

mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna untuk

memperoleh informasi yang berkualitas yang digunakan dalam proses

pembelajaran.

E. MetodePenelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan studi kasus.

Peneliti melakukan wawancara dengan Guru PAI untuk memperoleh data serta

melakukan wawancara dengan siswa untuk mengecek kualitas bacaan

Al-Qur’an siswa.

Peneliti melakukan pengamatan tentang penggunaan media berbasis

teknologi dan informasi terhadap peningkatan kualitas bacaan Al-Qur’an.

9

Nana Sudjana dan Ahmad Rifai, Media Pengajaran, Bandung: PT. Sinar Baru, 1997, 8.

10

Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya, Jakarta: Rineka

(18)

Dokumentasi yang digunakan berupa gambar kegiatan siswa saat

pembelajaran, catatan lapangan, dan arsip-arsip tertulis terkait media

pembelajaran berbasis teknologi dan informasi.

Proses analisa data yang telah diperoleh melalui observasi, interview dan

dokumentasi. Metode penelitian kualitatif tidak mengendalikan bukti

berdasarkan logika matematis, prinsip angka atau metode statistik.11

F. SistematikaPenulisan

Bab 1 berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,

rumusan masalah, signifikansi penelitian, kajian pustaka, metode penelitian

dan sistematika penulisan.

Bab II berisi profil SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab.

Semarang dan SMK Saraswati Salatiga,

Bab III berisi tentang Pemanfaatan media pembelajaran berbasis

teknologi dan informasi

Bab IV hasil penelitian serta pembahasan

Adapun Bab V adalah penutup yang memuat kesimpulan dan saran.

Bagian akhir dari tesis ini terdiri dari daftar pustaka dan berbagai lampiran

yang terkait dengan peneleitian.

11

Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003,

(19)

BAB II

MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI

A. Pengembangan media pembelajaran PAI berbasis teknologi dan informasi

Media pembelajaran merupakan alat yang berfungsi sebagai perantara

atau penyampai isi berupa informasi pengetahuan berupa visual dan verbal

untuk keperluan pembelajaran.12 Melalui media pembelajaran hal yang bersifat

abstrak bisa lebih menjadi konkret. Pemanfaatan media pembelajaran dalam

proses belajar mengajar dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan

kegiatan belajar, serta akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran

dan penyampaian pesan dan isi pelajaran. Teknologi informasi dan

komunikasi diperlukan dalam proses pembelajaran adalah untuk memenuhi

kebutuhan belajar serta meningkatkan kreativitas dan efisiensi dalam belajar.13

1. Media Pembelajaran

Media merupakan alat yang harus ada apabila kita ingin

memudahkan sesuatu dalam pekerjaan. Media merupakan alat bantu yang

dapat memudahkan pekerjaan. Setiap orang pasti ingin pekerjaan yang

dibuatnya dapat diselesaikan dengan baik dan dengan hasil yang

memuaskan.

Media pembelajaran merupakan bagian integral dari proses

pendidikan. Maka dari itu media pendidikan merupakan faktor yang sangat

12

Azhar Arsyad, Media …, 4.

13

(20)

penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Media pembelajaran

merupakan peralatan yang mengantar informasi atau pesan-pesan yang

bertujuan instruksional atau mengandung maksud pengajaran.14

Banyak

ahli yang memeberikan batasan tentang media pembelajaran. Media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa sehingga

dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri.15

Media pembelajaran memiliki beberapa nilai praktis diantaranya: a)

media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman siswa, b)

media pembelajaran dapat membangkitkan semangat belajar yang baru

dan membangkitkan motivasi serta merangsang kegiatan siswa dalam

belajar, c) media pembelajaran dapat mempengaruhi abstraksi, d) Media

pembelajaran dapat memperkenalkan, memperbaiki, meningkatkan, dan

memperjelas pengertian konsep dan fakta, e) Media dapat membantu

mengatasi keterbatasan indera manusia, f) Media dapat mengatasi kendala

keterbatasan ruang dan waktu, g) media dapat menyajikan obyek pelajaran

berupa benda atau peristiwa langka dan berbahaya ke dalam kelas.16

Di dalam kegiatan belajar mengajar digunakan media pembelajaran

atau sarana teknologi pembelajaran. Hal ini berdasarkan pandangan

behaviourisme yaitu bahwa proses pembelajaran terjadi sebagai hasil

pengajaran yang disampaikan oleh guru melalui atau dengan bantuan

14

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers, 2002, 14.

15

Miarso, Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2007, 54.

16

Aristo Rahadi, Media Pembelajaran, Depdiknas Dirjend Pendidikan Dasar dan Menengah

(21)

media. Namun dalam pandangan konstruktivisme, media digunakan

sebagai sesuatu yang memberikan kemungkinan siswa secara aktif

mengkontruksi pengetahuan. Manfaat media pembelajaran dalam proses

belajar siswa, yaitu:

a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai

tujuan pembelajaran.

c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak

bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar

pada setiap jam pelajaran.

d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak

hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti

mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan

lain-lain.17

2. Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan adalah "usaha sadar yang dengan sengaja

dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan."18

Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar atau kegiatan yang

17

Nana Sudjana, Ahmad Rifai, Media Pengajaran, Bandung: PT. Sinar Baru, 1992, 2.

18

(22)

disengaja dilakukan untuk membimbing sekaligus mengarahkan anak

didik menuju terbentuknya pribadi yang utama (insan kamil)

berdasarkan nilai-nilai etika Islam dengan tetap memelihara hubungan

baik terhadap Allah Swt (HablumminAllah), sesama manusia

(hablumminannas), dirinya sendiri dan alam sekitarnya.

b. TujuanPendidikan Agama Islam

Tujuan pendidikan secara formal diartikan sebagai rumusan

kualifikasi, pengetahuan, kemampuan dan sikap yang harus dimiliki

oleh anak didik setelah selesai suatu pelajaran di sekolah, karena

tujuan berfungsi mengarahkan, mengontrol dan memudahkan evaluasi

suatu aktivitas sebab tujuan pendidikan itu adalah identik dengan

tujuan hidup manusia.19

a) Tujuan Umum

Tujuan umum Pendidikan Agama Islam adalah untuk

mencapai kualitas yang disebutkan oleh Al-Qur'an dan hadits

sedangkan fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

19

(23)

jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah

menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang

tercantumdalam Undang-Undang dasar No. 20 Tahun 2003.20

Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu

merealisasikan tujuan hidupnya sebagaimana yang telah digariskan

oleh Allah. Tujuan hidup manusia itu menurut Allah adalah

beribadah kepada Allah, ini diketahui dari surat al-Dzariyat ayat 56

yang berbunyi :

kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku” (Q.S al-Dzariyat, 56)21

b) Tujuan Khusus

Tujuan khusus Pendidikan Agama adalah tujuan yang

disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai

dengan jenjang pendidikan yang dilaluinya, sehingga setiap tujuan

Pendidikan Agama pada setiap jenjang sekolah mempunyai tujuan

yang berbeda-beda.

3. Teknologi dan Informasi

Teknologi dan informasi merupakan segala aspek yang terkait

dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan dan transfer atau

20

Al-Rasyidin dan H. Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam: Pendidikan Historis, Teoritik, dan Praktis, Jakarta: 2005, 36.

21

(24)

pemindahan informasi antara media menggunakan teknologi tersebut.22

Teknologi dan Informasi didefinisikan sebagai sekumpulan perangkat dan

sumber daya teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi, penciptaan,

penyebaran, penyimpanan dan pengelolaan informasi. Teknologi ini

termasuk komputer, internet, teknologi penyiaran dan telepon.23

Ada lima perspektif yang bisa dilihat dalam peranan teknologi

informasi sebagai media pembelajaran Clark yaitu: a) media sebagai

teknologi, b) media sebagai tutor atau guru, c) media sebagai agen

sosialisasi, d) media sebagai motivator untuk belajar, dan e) media sebagai

alat mental untuk berfikir dan memecahkan masalah.24

Jenis-jenis media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi,

antara lain:

a. Komputer

Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk

memanipulasi informasi yang diberi kode, mesin elektronik yang

otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit.25

Komputer merupakan mesin serbaguna yang dapat dikontrol oleh

program, digunakan dalam mengolah data menjadi informasi.

22

Abdul Kadir dan Terra Ch. Triwahyuni, Pengenalan Teknologi Informasi, Yogyakarta: Andi, 2008, 2.

23

Ariani Niken & Haryanto Dany. Pembelajaran Multimedia di Sekolah Pedoman

Pembelajaran Inspiratif, Konstruktif dan Perspektif, Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2010, 171.

24

Jaka Warsihna, Dilema Pemanfaatan Teknologi Komunikasi dan Informasi (ICT) untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan. Jurnal Teknodik. Edisi no. 16/IX/Teknodik/Juni, 2005, 64.

25

(25)

Komputer dalam hal ini dapat dimanfaatkan sebagai media dalam

pembelajaran.26

b. Televisi

Televisi adalah media pendidikan yang bisa disajikan di dalam

kelas serta dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami

pada tingkatan pendidikan yang berbeda-beda, namun televisi hanya

menyajikan komunikasi satu arah dan tidak dapat menjangkau kelas

besar sehingga dikhawatirkan siswa bersikap pasif selama penayangan.

c. Internet

Internet adalah sebuah jaringan komputer global, yang terdiri dari

jutaan komputer yang saling terhubung dengan menggunakan protokol

yang sama untuk berbagai informasi secara bersama.27 Bagi dunia

pendidikan internet menawarkan akses ke sumber informsi dan juga

untuk mencari bahan mengajar, serta siswa dapat belajar sendiri dengan

cepat sehingga tidak lagi tergantung pada guru dan buku, disamping itu

internet juga dapat dipergunakan untuk memperkaya diri dalam

penguasaan ilmu pengetahuan.

B. Pemanfaatan Media Berbasis Teknologi dan Informasi pada Pendidikan

Agama Islam

Pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi

dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat

baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar.

26

Abdul Kadir dan Terra Ch. Triwahyuni. Pengenalan Teknologi…, 3.

27

(26)

Memanfaatkan media pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses

pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran. Selain itu juga dapat

meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,

memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.

Pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi pada

mata pelajaran pendidikan agama islam sebagai alat bantu yang

mempermudah bagi guru untuk menyampaikan materi dengan dukungan

media teknologi informasi dan komunikasi yang sedang berkembang pesat

seperti komputer dengan jaringan internet, komputer dan LCD proyektor.

Dengan pemanfaatan media, pembelajaran PAI menjadi lebih menyenangkan

dan lebih bervariasi serta meningkatkan ketertarikan siswa untuk memahami

materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Media yang dipergunakan

sebagai alat bantu dapat menjadi pendorong bagi siswa dan mempermudah

(27)

BAB III

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI

DAN INFORMASI DI SMK TELEKOMUNIKASI TUNAS HARAPAN

KAB. SEMARANG DAN SMK SARASWATI SALATIGA

A. Gambaran Umum SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang

Jumlah guru di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang

ada 56. Jumlah siswa total ada 799 siswa, terdiri dari 509 siswa laki-laki dan

290 siswa perempuan. Rombongan belajarnya ada 32.

Adapun guru pendidikan agama Islam ada 3 orang yang pertama adalah

Bapak Heru Budi,S.Ag,M.Pd, beliau mengajar PAI kelas XII. Yang kedua

adalah Ibu Zakiyah Wulansari,S.Ag,M.PdI, beliau adalah GPAI di SMK

Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan mengampu kelas XI,

Dan yang ketiga adalah bapak Ashabul Khoir, S.PdI dan beliau mengampu

kelas X di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang.

B. Gambaran SMK Saraswati Salatiga

Data siswa SMK Saraswati Tahun pelajaran 2016/2017 yaitu terdiri dari

kelas X sebanyak 478 siswa, kelas XI terdiri dari 428 siswa, dan kelas XII

terdiri dari 434 siswa. Dan total siswanya ada 1240 siswa.

Di SMK Saraswati guru PAI berjumlah 3 orang guru dengan kualifikasi

semua sudah S1. Adapun nama-nama guru PAI yang ada di SMK Saraswati

Salatiga yaitu : Ibu Wiwik Kurniawati, S.PdI, beliau mengampu kelas XII

Yang kedua adalah Ibu Nurul Innayah, S.PdI. Beliau mengampu mata

pelajaran PAI untuk kelas X. dan yang ketiga adalah Bapak Nurhuda Sandi

(28)

C. Implementasi pengembangan dan pengelolaan media pembelajaran

Pendidikan Agama Islam berbasis teknologi dan informasi di SMK

Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati

Salatiga

1. Penggunaan Media berbasis Teknologi dan Informasi di SMK

Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang

a. Penggunaan Media Pembelajaran di SMK Tunas Harapan Semarang

Pencapaian tujuan belajar memerlukan media pembelajaran yang

tepat untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar di kelas. Hal ini

dilakukan oleh guru PAI di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

Kab. Semarang mengingat siswa-siswanya kurang maksimal dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Guru Pendidikan Agama

Islam menyusun strategi pembelajaran dengan memanfaatkan

berbagai media dan sumber belajar dan salah satunya adalah media

pembelajaran berbasis teknologi dan informasi.

Untuk mengatasi kejenuhan dan kebosanan siswa dalam belajar,

guru Pendidikan Agama Islam SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

Kab. Semarang memanfaatkan media dalam pembelajaran Pendidikan

Agama Islam agar siswa kembali bersemangat dalam belajar.

Berdasarkan wawancara pada guru PAI pada tanggal 25 Januari 2017,

beliau mengatakan:

(29)

PAI. Media teknologi dan informasi yang saya pakai adalah power point dengan memanfaatkan LCD, tampilannya ada animasi gambar dan berbagai macam warna, kadang juga saya memanfaatkan media audio dalam pembelajaran BTQ sehingga siswa tidak jenuh dan semangat jika ada pelajaran

PAI”.28

Media pembelajaran dimanfaatkan dalam pembelajaran oleh

guru PAI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang sudah

dapat dikategorikan baik karena tiap ruang kelas difasilitasi oleh

media seperti sound dan LCD Proyektor.

Pemanfaatan media pembelajaran berbasis Teknologi dan

Informasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam telah

dilaksanakan beberapa kali oleh guru PAI SMK Telekomunikasi

Tunas Harapan Kab. Semarang. Pelaksanaan pemanfaatan media oleh

guru PAI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang

mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Siswa lebih antusias

dalam belajar dan hasil bacaan Al Qur’annyapun mengalami peningkatan daripada sebelumnya. Sesuai dengan hasil wawancara

yang menyatakan bahwa:

“Dengan adanya media pembelajaran yang menjadi alat

bantu saya untuk menyampaikan materi pelajaran sehingga membuat siswa lebih antusias dalam belajar. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pun anak-anak lebih

mudah dalam membaca Al Qur’an dengan lebih baik

sehingga siswa menjadi lebih semangat dalam mempelajari

alqur’an karena terdapat audio dan tayangan yang membantu

dalam membantu membaca al qur’an.”29

28

Wawancara dengan Bapak Ashabul Khoir, M.PdI Guru PAI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang Pada tanggal 28 Januari 2017.

29

(30)

Dalam proses belajar mengajar media memiliki fungsi yang

sangat penting, dimana dengan menggunakan media pembelajaran

guru diberi kemudahan dalam penyampaian materi dan siswa mudah

dalam memahami materi yang disampaikan serta meningkatkan

motivasi belajar membaca Al-Qur’an. Siswa dalam mengikuti bacaan dan mendengarkan lantunan surat-surat pendek dengan mudah bila

semua indera yang dimiliki dapat dimanfaatkan dengan lebih baik,

oleh karena pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru dan

membangkitkan motivasi serta rangsangan dalam membaca Al Qur’an

bahkan membawa pengaruh terhadap psikologis siswa.

b. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Media berbasis Teknologi dan

Informasi

1) LCD Proyektor

Sarana prasarana yang terdapat di SMK Telekomunikasi

Tunas Harapan Kab. Semarang bisa dikatakan lengkap namun

terkadang dalam dalam pembelajaran PAI tidak selalu

menggunakan media tergantung dari materi apa yang akan

disampaikan. Kalaupun materinya memungkinkan untuk

menggunakan media berbasis teknologi dan informasi maka

(31)

PAI ada guru yang menggunakan dan ada juga yang tidak

menggunakan. Seperti dari wawancara berikut ini.

“Fasilitas yang ada di sekolah ini saya akui lengkap

mbak, namun sebagai guru PAI saya jarang menggunakan. Karena kemampuan saya dalam mengoperasikan media masih belum lancar sehingga dalam pembelajaran PAI saya jarang menggunakan apalagi dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an lebih enak kalau secara klasikal peranak saja. Jadi saya suruh

anak untuk membaca satu persatu.”30

2) Internet

Tersedianya fasilitas internet dan hotspot di suatu sekolah

sangat mendukung terlaksananya pemanfaatan media pembelajaran

berbasis Teknologi dan Informasi sehingga siswa-siswi tidak hanya

terpaku pada buku pelajaran dalam mendapatkan informasi dan

pengetahuan lebih luas. Sesuai dengan pendapat pegawai

perpustakaan ketika diwawancara yang menyatakan bahwa:

“Di sekolah ini tersedia 5 unit komputer dengan koneksi internet di dalamnya yang bisa dimanfaatkan oleh siswa ataupun guru bidang studi yang tersedia di perpustakaan, selain itu media Teknologi dan informasi lainnya adalah komputer yang tersedia di perpustakaan.”31

3) Komputer

Hasil observasi di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

Kab. Semarang menunjukkan bahwa terdapat beberapa komputer

untuk kegiatan pembelajaran yang bisa digunakan oleg guru dalam

30

Wawancara dengan Ibu Zakiyah Wulansari,S.Ag,M.PdI, M.PdI guru PAI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang pada tanggal 2 Februari 2017.

31

(32)

proses pembelajaran, tetapi ada beberapa komputer yang

kondisinya kurang baik sehingga pemanfaatan media Teknologi

dan Informasi tidak berjalan optimal. Komputer yang kondisinya

kurang baik tersebut tidak dimanfaatkan sehingga dipindahkan di

gudang.

2. Wujud Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi dan

Informasi

a. Penggunaan Media di SMK Saraswati Salatiga

Di SMK Sarawati keadaan sarana prasarana masih perlu

diperhatikan mengingat banyak media pembelajaran teknologi dan

informasi yang terdapat di tiap kelas tidak berfungsi karena rusak.

Sehingga dalam penggunaan media dalam pelajaran PAI guru

menyiapkan media sendiri dan meminjam peralatan dari ruang guru

atau bagian sarana prasarana sekolah.

“Sebenarnya media yang terdapat disini sudah lengkap

mbak, namun karena penggunaan yang seenaknya sendiri tanpa memperhatikan perawatan yang menyebabkan alat-alat itu menjadi rusak. Dalam tiap kelas sebenarnya sudah ada LCD namun karena rusak akhirnya tidak dapat digunakan lagi. meskipun demikian kreativitas guru PAI tidak terhenti disitu karena kami mencoba melakukan variasi pembelajaran dengan menggunakan media meskipun kadang kami harus membawanya dari ruang

guru”.32

Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi

dapat mengatasi sikap pasif siswa sehingga dapat menimbulkan

kegairahan belajar, memungkinkan interkasi yang lebih langsung

32

(33)

antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan, dan memungkinkan

siswa belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.

Media Teknologi dan Informasi dapat memadukan fungsi kerja otak

secara bersamaan dan saling keterkaitan satu sama lain sehingga

terjadi keseimbangan kerja kedua belahan otak. Siswa juga dapat

melatih kedua belahan otak (otak kanan dan otak kiri) sehingga

mereka dapat lebih mudah menyerap informasi yang diperolehnya.

b. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Media berbasis Teknologi dan

Informasi

Sarana dan prasarana sangat menunjang keberhasilan pencapaian

tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan atau disiapkan oleh

guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis media pembelajaran

yang tersedia di SMK Saraswati Salatiga adalah media grafis, media

audio dan media proyeksi diam.

1) LCD Proyektor

Ketersediaan sarana dan prasarana media pembelajaran

berbasis Teknologi dan informasi di SMK Saraswati Salatiga

berdasarkan segi jenis lengkap namun dari segi jumlah masih

kurang. Berdasarkan pendapat guru PAI di SMK Saraswati Salatiga

yang menyatakan bahwa:

“Di beberapa ruang kelas sudah tersedia LCD tetapi

(34)

kadang-kadang waktunya terbuang untuk menyiapkan media

saja.”33

Pendapat tersebut didukung oleh pegawai tata usaha yang

menyatakan bahwa:

kepala sekolah, ruang guru, dan di ruang perpustakaan saja. Itupun

kadang masih terjadi beberapa kendala dan seringkali lemot. Maka

terkadang untuk kepentingan guru benyak yang menggunakan

modem sendiri.

3) VCD Pembelajaran

VCD pembelajaran adalah sistem dan penyimpanan materi

yang sengaja dibuat oleh guru untuk mempermudah dalam

penyampaian materi pelajaran karena VCD mempunyai

kemampuan untuk memanipulasi ruang dan waktu. Guru

Pendidikan Agama Islam kurang memanfaatkan media VCD

sebagai media pembelajaran, karena kurangnya kemampuan guru

33

Wawancara dengan Ibu Wiwik Kurniawati, S,PdI GPAI SMK Saraswati Salatiga pada tanggal 26 Januari 2017.

34

(35)

dalam membuat VCD. Hal itu sesuai hasil wawancara dengan guru

PAI SMK Saraswati Salatiga mengemukakan:

“Saya tidak pernah memanfaatkan VCD sebagai media

pembelajaran di kelas karena saya tidak bisa mengedit-ngedit video atau film, mbak. Yang sering memanfaatkan media VCD itu guru mata pelajaran lain, mbak seperti guru mata pelajaran Bahasa dan

Biologi.”35

Hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa guru mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam tidak pernah memanfaatakan

media VCD sebagai media pembelajaran, padahal siswa akan

tertarik pada materi pelajaran jika sesekali di kelas bisa

menampilkan film kemudian siswa di beri tugas untuk

menganalisis isi filmnya. Didukung hasil petikan wawancara

dengan siswa yang menyatakan:

“Menurut saya ya bu, guru tidak pernah memanfaatkan

VCD waktu pembelajaran di kelas. Apalagi dalam

pembelajaran membaca tulisalqur’an, tetapi guru

langsung menggunakan laptop dan menayangkan tayangan dari hasil downloadan dan Cuma ada satu guru saja yang menggunakan media dalam mengajarai kami

membaca AL qur’an sedangkan guru yang lain tida

karena kurang bisa mengoperasikan media. Padahal

kami sangat tertarik membaca al qur’an dengan variasi

menggunakan media namun sayangnya cuma bapak Sandi saja yang mampu menggunakannya”36

c. Kemampuan Guru

Kemampuan guru dalam mengoperasikan media Teknologi dan

informasi sangat menunjang keberhasilan dalam pembelajaran

35

Wawancara dengan Bapak Nurhuda Sandi Utomo GPAI SMK Sarswati Salatiga pada tanggal 26 Januari 2017.

36

(36)

menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Penggunaan

media pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis teknologi dan

informasi dalam membaca Al-Qur’an merupakan hal yang tidak mudah, sehingga cuma ada 1 atau 2 guru saja yang mampu

menggunakan media dalam materi membaca Al-Qur’an. Salah satu media yang sering digunakan oleh guru adalah LCD Proyektor, yang

sudah terpasang di setiap kelas dan juga speaker aktif. Tidak jarang

pula siswa menggunakan media HP untuk belajar Al Qur’an dan menghafal surat-surat pendek. Karena saat ini anak-anak lebih dekat

dengan HP jadi sebisa mungkin guru menyelami apa yang sedang

diminati oleh anak-anak sehingga dijadikan media supya anak-anak

mau dan mapu membaca Al qur’an serta menghafal surat-surat pendek lewat media tersebut dengan cara memutar berulang-ulang dan

sebagainya. Hasil wawancara dengan guru PAI SMK Saraswati

Salatiga menyatakan bahwa:

“Saya bisa mbak kalau mengoperasikan sendiri tapi ya itu

kalau di kelas siswa membantu saya

mempersiapkannya.”37

Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu guru PAI di SMK

Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang yang menyatakan

bahwa :

“Saya terkadang menggunakan media teknologi dan

informasi mbak, tapi seringkali saya bingung dalam memasangkannya, maka saya sering meminta bantuan anak-anak-anak untuk memasangkannya. Dan dalam

37

(37)

pembelajaran BTQ saya lebih sering melakukannya dengan cara klasikal mbak”38

Hasil observasi menunjukkan bahwa guru pada

waktu mengoperasikan salah satu media di dalam kelas masih

membutuhkan bantuan dari siswa dan pembelajaran BTQ tidak

menggunakan media. Sesuai pendapat guru PAI SMK Saraswati yang

menyatakan bahwa:

“Saya kurang pintar dalam mengoperasikan media mbak

jadi dalam pembelajarn membaca Al Qur’an saya lebih sering menyuruh siswa untuk membaca satu persatu dan saya memahami kadang siswa tersebut meras jenuh tapi yam au bagaimana lagi saya kurang begitu handal dalam mengoperasikan mesia. Sehingga dalam materi hafalan surat-surat pendek lebih sering siswa menghafal dengan

menggunakan media HP.”39

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PAI menunjukkan

bahwa guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kebanyakan

lebih sering menggunakan cara klasikal kaitannya dengan

pembelajaran membaca Al Qur’an.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru

dalam mengoperasikan media Teknologi dan informasi masih kurang

karena guru PAI di SMK Telekomunisai Tunas Harapan Semarang

dan SMK Saraswati Salatiga jarang mengikuti pelatihan tentang

38 Wawancara dengan Ibu Zakiyah Wulansari,S.Ag,M.PdI, M.PdI guru PAI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang pada tanggal 2 Februari 2017.

(38)

Teknologi dan informasi sehingga menghambat pemanfaatannya

sebagai media pembelajaran.

Untuk membuat VCD pembelajaran diperlukan kompetensi guru

yang cukup mahir dan terbiasa membuatnya, hasil penelitian

menunjukkan bahwa kompetensi guru PAI di SMK Telekomunikasi

Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga tergolong

sangat kurang. Sesuai dengan pendapat guru PAI yang menyatakan

bahwa:

“Saya pernah mencoba membuat VCD pembelajaran akan tetapi kurang berhasil dalam pemanfaatannya. Hasilnya kurang sesuai dengan yang diharapkan,

sehingga menghambat kegiatan belajar mengajar.” 40

VCD pembelajaran mempunyai kekurangan yaitu mudah rusak,

memerlukan waktu yang lama membuat film, dan apabila siswa

belajar sendiri di rumah dengan menonton VCD tersebut dan ada

materi yang tidak diketahui, siswa tidak bisa bertanya langsung

kepada guru.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan televisi di

SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK

Saraswati Salatiga hanya sebagai sumber belajar sehingga guru tidak

bisa mengawasi siswa waktu di rumah. Sesuai dengan pendapat guru

PAI yang menyatakan bahwa:

“Media televisi hanya digunakan sebagai sumber belajar

siswa di rumah dan guru juga tidak bisa memantaunya,

40

(39)

itu tergantung masing-masing individu serta peran orang

tua.”

Pemanfaatan internet di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga sebagai sumber belajar.

Komputer dengan koneksi internet sudah tersedia di dua sekolah ini

seperti komputer yang ada di ruang perpustakaan dan ruang

laboratorium. Sekolah ini juga sudah memiliki fasilitas hotspot. Baik

guru ataupun siswa bisa menggunakan fasilitas internet tersebut tanpa

harus keluar dari lingkungan sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat

guru PAI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang yang

menyatakan bahwa:

“Saya memanfaatkan fasilitas internet yang ada di

sekolah untuk menambah bahan materi pelajaran. Jadi saya tidak perlu keluar sekolah untuk mencari informasi lewat internet. Dikarenakan sekarang itu jamannya sudah modern makanya di dalam sekolah sudah tersedia fasilitas

hotspot.”41

3. Pelaksanaan Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi dan

Informasi

a. Persiapan pemanfaatan media

1) diawali dengan guru membawa laptop yang akan dihubungkan ke

LCD Proyektor,

2) mempersiapkan media dengan cara menyalakan laptop kemudian

dihubungkan ke LCD,

41

(40)

3) setelah selesai menyiapkan media, guru mengawali kegiatan

pendahuluan atau apersepsi,

4) penjajakan kesiapan belajar peserta didik dengan memberikan

pertanyaan secara lisan tentang materi yang akan diajarkan yaitu

mengenai hakikat norma, pentingnya norma dalam kehidupan

bermasyarakat dan macam-macam norma,

5) guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang

akan dicapai.

b. Pelaksanaan Pemanfaatan Media Teknologi dan Informasi

Guru menjelaskan materi yang ada pada tampilan power point

tentang Surat Al Insyirah. Jumlah siswa yang ada di kelas X TKJ F

berjumlah 35 siswa, perhatian siswa tertuju pada penjelasan yang

diberikan oleh guru. dan guru memulai dengan membaca

QS.Al-Insyirah kemudian murid menirukannya. Menampilkan ayat al qur’an

perkata sehingga murid bisa membaca perkata dan memahami artinya.

Setelah guru selesai menjelaskan materi dengan bantuan power point,

guru memberi kesempatan pada siswa untuk mengulangi bacaannya

sampai bisa dan hafal. Sesuai dengan pendapat siswa ketika

diwawancara menyatakan bahwa:

“Guru selalu mengawali pembelajaran dengan membaca Al Qur’an dan surat pendek dan menyuruh kami untuk menirukan dan ikut membaca dan apabila salah satu diantara kami belum

bisa maka pak guru akan memandu kami sampai bisa.”42

42

(41)

4. Dampak Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi dan

Informasi pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam

a. Dampak Bagi Guru

Guru menjadi lebih percaya diri ketika mengajar dan materi dapat

disampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Selain itu juga sebagai

alat bantu bagi guru dalam menyampaikan materi.

Ketertarikan siswa terhadap pemanfaatan media oleh guru sebagai

media pembelajaran sangat tinggi apalagi jika media yang dibuat guru

sangat bervariasi dan kreatif. Dengan pemanfaatan media, diharapkan

siswa tidak merasa jenuh dan proses belajar membaca Al-Qur’an dapat lebih optimal.

Media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi jika

dimanfaatkan dalam proses pembelajaran membaca Al-Qur’an akan dapat mempermudah guru dalam mengajari siswa, Hal ini sesuai

dengan pendapat guru ketika diwawancara yang menyatakan bahwa :

“Media sebagai alat bantu, sangatlah membantu saya dalam memberi pembelajaran Pendidikan Agama Islam, saya

menayangkan tayangan berupa bacaan Al Qur’an dan saya

putarkan suarana kemudian murid menirukan dan menghafalkannya dengan mudah yaitu dengan cara

mengulang.”43

Pemilihan media pembelajaran tidaklah mudah, media yang akan

digunakan harus memperhatikan beberapa ketentuan dengan

pertimbangan bahwa penggunaan media harus benar-benar berhasil

43

(42)

guna dan berdaya guna untuk meningkatkan dan memperjelas

pemahaman siswa.

b. Dampak pada Siswa

Berdasarkan wawancara dengan siswa diketahui bahwa siswa

menjadi lebih tertarik jika guru memanfaatkan media pembelajaran

berbasis teknologi dan informasi seperti laptop dan HP sebagai media

pembelajaran BTQ di kelas. Sesuai hasil wawancara dengan siswa kelas

X yang menyatakan bahwa:

“Saya lebih senang jika guru memanfaatkan media dalam

mengajar daripada berceramah saja, dengan adanya cuplikan video dan animasi gerak serta penuh warna membuat saya mempunyai ketertarikan untuk memahami materi pelajaran yang disampaikan sehingga kegiatan belajar menjadi menyenangkan. dan dalam pembelajaran btq kami lebih tertarik dan mudah dalam menghafalkan surat pendek karena kami bisa mengulang-ulangnya”44

Pemanfaatan media berbasis teknologi dan informasi, juga dapat

menambah pengetahuan siswa mengenai bacaan al qur’an (tartil) yang

sedang berkembang saat ini serta mengetahui fungsi dan manfaatnya

dalam kegiatan belajar mengajar maupun kehidupan siswa sehari-hari.

5. Hambatan dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi

dan Informasi

Hasil observasi menunjukkan bahwa sewaktu guru mempersiapkan

media masih dibantu oleh siswa begitu pula waktu akan mengoperasikan

media memerlukan bantuan siswa. Hasil wawancara menyatakan bahwa

guru juga kurang bisa membuat media pembelajaran seperti membuat

44

(43)

video atau tayangan yang didalamnya berisi pesan yang hendak

disampaikan pada siswa. Kurangnya kemampuan guru ini dapat

menghambat proses belajar mengajar dengan memanfaatkan media tidak

berjalan lancar.

6. Kondisi Media Pembelajaran Berbasis Teknologi dan informasi

Hasil observasi menunjukkan bahwa kondisi media pembelajaran

yang dimiliki SMK Saraswati Salatiga masih kurang diperhatikan dan

cenderung diabaikan oleh pihak sekolah, misalnya saja ada salah satu

media komputer di kelas yang mengalami kerusakan tetapi tidak segera

diperbaiki. Hal itu dikarenakan pihak sekolah tidak memiliki tenaga

teknisi khusus yang langsung dapat memperbaiki media yang mengalami

kerusakan tersebut. Sesuai hasil wawancara dengan pegawai tata usaha

yang menyatakan bahwa:

“Kami belum mempunyai tenaga teknisi yang ahli dalam

bidang Teknologi dan informasi yang langsung

memperbaiki komputer ketika mengalami kerusakan.”45

Kendala lain adalah terdapat salah satu media yang kurang lengkap

dari segi jumlah yaitu LCD Proyektor. Media tersebut seharusnya

terpasang di setiap ruang kelas dalam keadaan baik, tetapi hasil observasi

menunjukkan bahwa LCDyang terpasang banyak yang rusak. Hal itu

dikarenakan pihak sekolah yang kurang memperhatikan kelengkapan

fasilitas sekolah sehingga menghambat proses pembelajaran.

45

(44)

BAB IV

ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN

A. Media pembelajaran teknologi dan informasi dalam pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa pemanfaatan

media pembelajaran yang diterapkan oleh guru PAI SMK Telekomunikasi

Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga mampu

meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur’an. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internet mampu meningkatkan motivasi belajar dan dapat menambah

pengetahuan siswa tentang materi pelajaran selain dari buku. Internet sebagai

media pembelajaran, mempunyai kelebihan antara lain:

a) Internet memberikan sambungan (konektivitas) dan jangkauan yang sangat

luas, tidak dibatasi waktu.

b) Akses informasi di internet tidak dibatasi oleh waktu karena dunia maya

yang dihadirkan secara global tidak perneh tidur.

c) Akses informasi melalui internet lebih cepat bila dibandingkan dengan

mencari informasi pada halaman-halaman buku-buku di perpustakaan.

d) Internet juga menyediakan kegiatan pembelajaran interaktif seperti

fasilitas elearning yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga tertentu

yang dapat meningkatkan kemampuan intelektual kita, seperti sekolah

menulis online, dsb.

e) Dapat berdiskusi dengan teman-teman sebaya atau setingkat mengenai

(45)

f) Dibandingkan dengan membeli buku atau majalah asli, penelusuran

informasi melalui internet jauh lebih murah.

Pemanfaatan media berbasis teknologi dan informasi sebagai media

pembelajaran dapat mengoptimalkan kerja otak siswa.

Selain internet media yang akrab dengan anak-anak adalah HP.

Mereka lebih cenderung lebih dekat dengan HP. Maka disini media HP

juga dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran BTQ dengan cara

memberikan aplikasi Al Qur’an didalam HPnya. Sehingga dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa dapat membaca dan

menghafal dari HP tetapi tentunya dengan pengawasan dari guru PAI

supaya penggunaan HP ini tidak digunakan untuk hal yang tidak baik.

Dengan HP anak bisa menghafal dan memutarnya berulang-ulang sesuai

dengan kemampuan anak.

B.Bahan Pelajaran Menjadi Lebih Jelas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa materi pelajaran yang

disampaikan oleh guru menjadi lebih jelas dengan memanfaatkan media

pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. Bahan pelajaran menjadi

lebih terperinci dan mudah dipahami siswa.

C.Metode Mengajar Menjadi Lebih Bervariasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan media

menjadikan metode mengajar menjadi lebih bervariasi dan tidak membuat

siswa bosan untuk mengikuti proses belajar mengajar serta lebih

(46)

D.Siswa Dapat Lebih Banyak Melakukan Kegiatan Belajar

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa bisa lebih

aktif dalam proses belajar mengajar. Dengan pemanfaatan media

pembelajaran, memungkinkan para siswa melakukan lebih banyak

kegiatan belajar seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan

memerankan. Media pembelajaran berbasis Teknologi dan informasi

merupakan teknologi yang menggabungkan antara komputer dengan jalur

komunikasi berkecapatan tinggi yang membawa data suara dan video atau

seperangkat peralatan modern yang dapat menyajikan informasi atau pesan

(yang berkaitan dengan materi pelajaran), merangsang pikiran, perasaan

dan keinginan siswa sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar

pada diri siswa.

E.Guru kurang Menguasai Media Pembelajaran Berbasis Teknologi dan

Informasi

Di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK

Saraswati Salatiga, bisa dikatakan kompetensi gurunya masih kurang

dalam pengoperasian media berbasis Teknologi dan informasi dan

mempersiapkan sebagai media pembelajaran. Guru dituntut mencoba

hal-hal baru di bidang pendidikan seperti memvariasikan metode dalam

mengajar dengan memanfaatkan media berbasis teknologi informasi dan

komunikasi yang sebelumnya guru harus memahami fungsi dan

manfaatnya sebagai media pembelajaran serta mencari informasi

(47)

F. Kondisi Media Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Informasi

Hasil observasi menunjukkan bahwa kondisi media pembelajaran

berbasis Teknologi dan informasi di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

Kab. Semarang dan SMK Saraswati Salatiga sudah cukup baik namun ada

salah satu media yang dalam kondisi kurang baik sehingga proses belajar

mengajar dengan memanfaatkan media pembelajaran menjadi terganggu

dan tujuan pembelajaran tidak tercapai. Media yang mengalami kerusakan

tidak segera diperbaiki oleh pihak sekolah, karena sekolah belum memiliki

tenaga teknisi khusus dalam memperbaiki media teknologi informasi dan

komunikasi. Oleh karena itu, dalam penggunaan media sebaiknya guru

PAI SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK

Saraswati Salatiga perlu mengetahui terlebih dahulu cara pengoperasian

(48)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat dirumuskan

simpulan sebagai berikut:

1. Pengembangan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis

teknologi dan informasi di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab.

Semarang dan SMK Saraswati Salatiga kurang dimanfaatkan dengan baik

karena masih ada media atau alat bantu yang tersedia tetapi tidak

dimanfaatkan dalam pembelajaran, selain itu ada kendala lain yaitu guru

juga kurang mampu dalam mengoperasikan media berbasis Teknologi dan

informasi. Kemampuan guru dalam pemanfaatan media masih kurang

terutama ketika mempersiapkan dan memanfaatkan media pembelajaran.

Guru lebih suka menggunakan cara klasikal dengan mengajari satu persatu

dan kurang memanfaatkan media teknologi dan informasi. Ketersediaan

sarana dan prasarana di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab.

Semarang dan SMK Saraswati Salatiga dari segi jenis cukup lengkap tapi

jumlahnya masih kurang. Dampak pemanfaatan media pembelajaran pada

siswa dapat meningkatkan motivasi belajar dan rangsangan kegiatan

belajar serta pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

2. Pemanfaatan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis

(49)

yaitu pada kompetensi guru dan biaya. Kemampuan guru dalam

pemanfaatan media teknologi dan informasi masih kurang karena guru

PAI di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK

Saraswati Salatiga jarang mengikuti pelatihan tentang Teknologi dan

informasi dan mencari informasi serta pengetahuan tentang media

teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang saat ini. Kendala

lainnya adalah kondisi media pembelajaran yang dimiliki SMK

Telekomunikasi Tunas Harapan Kab. Semarang dan SMK Saraswati

Salatiga masih kurang diperhatikan dan cenderung diabaikan oleh pihak

sekolah, misalnya saja ada salah satu media komputer di kelas yang

mengalami kerusakan tetapi tidak segera diperbaiki. Hal itu dikarenakan

pihak sekolah tidak memiliki tenaga teknisi khusus yang langsung dapat

memperbaiki media yang mengalami kerusakan tersebut. Pembelajaran

PAI pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan

media berbasis teknologi dan informasi kurang maksimal karena hanya

satu dua guru saja yang menggunakan. Masih banyak guru yang

seharusnya bisa tapi terkendala dengan kemampuan dan sarana yang ada

sehingga dalam membaca Al-Qur’an dengan menggunakan media belum maksimal dan guru masih menggunakan cara klasikal.

B. Berdasarkan hasil penelitian diatas, penulis memberikan saran yaitu:

a. Guru PAI sebaiknya lebih variatif dalam memberikan metode

pembelajaran. Jangan cuma itu itu saja yang mengakibatkan murid merasa

(50)

memanfaatkan sarana prasarana yang disediakan oleh sekolah dengan

semaksimal mungkin supaya pembelajaran bisa lebih maksimal.

b. Sebaiknya guru mengikuti pelatihan tentang teknologi dan informasi

supaya bisa digunakan dalam pembelajaran khususnya pada pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dan menghafal surat-surat pendek supaya anak

tidak merasa bosan dengan metode yang seperti itu-itu saja.

c. Guru diharapkan lebih variatif dalam memberikan pembelajaran

Pendidikan Agama Islam salah satunya dengan menggunakan media,

melihat kenyataan bahwa semakin anak beranjak dewasa mereka merasa

enggan untuk belajar mengaji dirumah karena malu, sehingga yang

memungkinkan untuk mempelajari Al Qur’an bagi mereka adalah

dilingkungan mereka karena disekola mereka belajar bersama dengan

teman sabayang sehingga mereka tidak malu dan canggung karena merasa

senasib dan seperjuangan.

d. Bagi sekolah diharapkan bisa bekerjasama dengan guru kaitannya dengan

membentuk karakter anak dengan mendekatkan mereka terhadap Al

Qur’an, maka dari itu pihak sekolah perlu memperhatikan fasilitas yang

menunjang ynag dibutuhkan guru upaya mencerdaskan anak bangsa

dengan membentuk karakternya lewat cinta dengan Al Qur’an dena

melengkapi fasilitas medianya supaya hasrat guru dan murid bisa

tersalurkan secara makasimal dan mecetak generasi yang mampu bersaing

(51)

DAFTARPUSTAKA

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2013.

Budiningsih, Asri. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta,

2005.

Danim, Sudarwan. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Darsono, Max. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: CV IKIP Semarang, 2000.

Dimyati & Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.

Djamarah, Syaiful Bahri & Zain Aswan. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.

Fauzan, Ahmad Hasyim “Pola Pembinaan Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) Sebagai Upaya Peningkatkan Kemampuan Membaca Al-Quran”, Ar-Risalah (2015): 27.

Hasan Alwi. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2001.

Isjoni & Firdaus. Pembelajaran Terkini. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.

Joanne Orlando, Teachers’ changing practices with information and communication technologies: an up-close, longitudinal analysis. Research in Learning Technology (2014): 22.

Kadir, Abdul dan Terra Ch. Triwahyuni. Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi, 2008.

Meilani Safitri, Yusuf Hartono, Somakin, “Pengembangan Media

Pembelajaran MatemaTeknologi dan Informasia Pokok Bahasan Segitiga Menggunakan Macromedia Flash untuk Siswa Kelas VII

(52)

Miarso, Yusufhadi. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2007.

Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007.

Mulyana,Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003.

Nasution. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Nata, Abuddin. Kapita Selekta Pendidikan Agama Islam. Bandung: Angkasa, 2003.

Niken, Ariani & Haryanto Dany. Pembelajaran Multimedia di Sekolah Pedoman Pembelajaran Inspiratif, Konstruktif dan Perspektif. Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2010.

Purwanto, Dwi, “Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi

Belajar Siswa” , Tesis, UIN Jakarta, 2009.

Rahadi, Aristo. Media Pembelajaran. Depdiknas Dirjend Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003.

Rohani, Ahmad dan Ahmadi, Abu. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rhineka Cipta, 1995.

Sadiman Arif S, dkk. Media pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.

Sudjana, Nana, Rifai, Ahmad. Media Pengajaran. Bandung: PT. Sinar Baru, 1997.

Syukur, Fatah. Teknologi Pendidikan. Semarang: Rasail, 2005.

Utari, Alfiyani, Selly Feranie, Lina Aviyanti, Ika mUsTeknologi dan

Informasia Sari & Lilik Hasanah, “Application of Learning Cycle 5e Model Aided Cmaptools-Based MediaPrototype to Improve Student

Cognitive Learning Outcomes”, Jurnal Internasional Asian Social Science (2013): 6.

Victoria Oyedele, John Rwambiwa, Attwell Mamvuto, “Using

(53)

Processes: A Case Of Trainee Teachers at Africa University”,

Academic Research International (2013): 298

(54)
(55)
(56)
(57)
(58)

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran: 1

Pedoman Wawancara untuk Guru

1. Bagaimana pengadaan media pembelajaran PAI di SMK ini?

2. Bagaimana kondisi media pembelajaran PAI di SMK ini?

3. Apakah guru selalu menggunakan media dalam pembelajaran PAI?

4. Apa saja jenis media pembelajaran PAIberbasisi teknologi dan informasi

yang ada di SMK ini?

5. Apa saja langkah-langkah yang dilakukan guru saat memanfaatkan media

dalam pembelajaran?

6. Bagaimana cara guru menyiapkan media PAI dalam pembelajaran BTQ?

7. Apakah pengguanaan media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi

ini sudah tepat digunakan dalam pembelajaran BTQ?

8. Bagaimanakah pola pemanfaatan media pembelajaran teknologi dan

informasidi dalam kelas? (perorangan, kelompok atau didemonstrasikan guru)

9. Bagaimanakah kegiatan tindak lanjut yang dilakukan guru setelah

menggunakan media dalam pembelajaran?

10. Bagaimana cara guru melakukan evaluasi setelah menggunakan media? Apa

bentuknya?

11. Bagaimana hasil evaluasi setelah kegiatan pembelajaran BTQ dengan

memanfaatkan media?

12. Bagaimana guru mengaktifkan dan melibatkan siswa dengan memanfaatkan

media PAI?

13. Bagiamana reaksi siswa dalam penerapan penggunaan media berbasis

teknologi dan informasi dalam pembelajaran BTQ?

14. Apakah penggunaan media berbasis teknologi dan informasi ini memberikan

hasil positif bagi kualitas membaca al qur’an siswa?

15. Apakah dengan penggunaan media berbasisi teknologi dan informasi ini

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebelum dan setelah diadakan pengendalian, terdapat kontribusi yang signifikan antara sumber kekuasaan kepala sekolah, tingkat

Uji fitokimia pada ekstrak metanol daun beringin ( Ficus benjamina ), daun tin ( Ficus carica ) dan daun karet kebo ( Ficus elastica ) pada penelitian ini digunakan untuk

Hasil penelitian keanekaragaman karang jamur (Fungiidae) pada empat stasiun penelitian di perairan Pulau Siladen, Sulawesi utara ditemukan 13 jenis karang jamur

Perlengkapan yang digunakan dalam tradisi Tedhak Siti mempunyai arti dan makna yang sangat berarti bagi kehidupan masyarakat, dalam suatu upacara Tedhak Siti

Pada har i ini, Rabu tanggal Dua Puluh Empat bulan Juni tahun Dua Ribu Lima Belas ber tempat di Kantor Pengadilan Neger i Jayapur a, Pokja ULP Pengadilan Negeri

mengundang saudar a agar dapat mengikuti acar a Pembuktian Kualifikasi atas Penaw ar an.. Pekerjaan Pengaman Tebing

Kemudian untuk mahasiswa memandang seks merupakan hal yang biasa menyatakan bahwa 246 mahasiswa (79%) memandang kurang tertarik dengan seksualitas dan 252 mahasiswa

Variabel independen dari Brand Equity yakni Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas dan Loyalitas Merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian