• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

DINAS PENDIDIKAN

KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDIDIKAN

KABUPATEN KULON PROGO

LKjIP

LKjIP

Laporan Kinerja

Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

Instansi Pemerintah

0

6

2

1

(2)

i

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas kehendak-Nya Kami dapat menuntaskan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016. Pengelolaan pemerintahan saat ini didorong untuk menuju Good Government yang salah satu indikatornya adalah pemerintahan yang akuntabel.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) menggambarkan rencana strategis, rencana kerja tahunan yang memuat program dan kegiatan Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016 sesuai dengan rencana kerja tahunan yang dibahas/dibuat dalam Forum Musrenbang Tahun 2015 yang telah disesuaikan dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 yang telah dirubah dengan Permendagri Nomor 54 Tahun 2007. Selanjutnya, Laporan ini merupakan pengukuran dan evaluasi pencapaian kinerja program dan kegiatan yang telah ditetapkan tersebut.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) disusun dengan harapan dapat bermanfaat bagi pengambilan keputusan dan kebijakan dalam urusan/bidang pendidikan secara komprehensif pada tahun yang akan datang, baik bagi pihak internal Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo maupun Pemerintah, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.

Akhirnya, kepada semua pihak dengan segala kerendahan hati Kami sampaikan ucapan terima kasih atas segala bantuan dan mohon maaf atas segala kekurangan. Kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan.

Wates, Januari 2017 Kepala Dinas DIKPORA,

Drs. SUMARSANA, M.Si. Pembina Tingkat I, IV/b NIP 19630901 198303 1 003

(3)

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Berdasarkan teori manajemen modern, pelaporan merupakan fase terakhir dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi manajemen sebagai alat untuk evaluasi dan perbaikan dimasa yang akan datang. Setiap instansi pemerintah dibentuk untuk melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi tertentu dan mempertanggungjawabkannya sesuai dengan kewenangan atau mandat yang telah didelegasikannya. Instansi pemerintah dalam menyelenggarakan sistem pemerintahan dilakukan dengan baik, tertib dan teratur sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk mencapai penyelenggaraan pemerintahan yang sehat, ekonomis, efisien, efektif, produktif, demokratis, adil, bertanggungjawab, transparan dan akuntabel, adaptif terhadap perubahan yang begitu cepat.

Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah dibidang Pendidikan secara langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi terhadap peningkatan mutu sumber daya manusia Kabupaten Kulon Progo yang bertaqwa, terdidik, terampil, berbudi pekerti luhur, disiplin serta profesional yang akan menjadi mesin perubahan wilayah sesuai visi, misi, tujuan dan sasaran pendidikan.

Visi Dinas Pendidikan: “Terwujudnya peningkatan kualitas pendidikan yang berkarakter dan berprestasi berdasarkan budaya dan sumber daya lokal“ dan Misi Dinas Pendidikan yaitu: “Meningkatkan pelayanan dan pemerataan pendidikan serta meningkatkan mutu manajemen pendidikan dan SDM pendidik dan tenaga kependidikan”, serta Tujuan pendidikannya yaitu: “Peningkatan pelayanan dan akses pendidikan serta peningkatan mutu pendidikan dengan sasaran meningkakan akses pendidikan dan mutu pendidikan”.

Capaian indikator sasaran pendidikan yang dicapai tahun 2014 adalah sebagai berikut: angka partisipasi sekolah dari target 98,19% tercapai sebesar 98,19%, angka kelulusan dari target 99,95% tercapai sebesar 99,95%, dan prosentase sekolah terakreditasi A dari target sebesar 77,29% tercapai sebesar 79,14%. Capaian indikator sasaran pendidikan yang dicapai pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: angka partisipasi sekolah dari target 98,40% tercapai sebesar 98,81%, angka kelulusan dari

(4)

iii

target 100% tercapai sebesar 99,99% dan prosentase sekolah terakreditasi A dari target sebesar 77,34% tercapai sebesar 79,14%. Capaian indikator sasaran pendidikan yang dicapai pada tahun 2016 adalah sebagai berikut: angka partisipasi sekolah dari target 98,43% tercapai sebesar 97,38%, angka kelulusan dari target 100% tercapai sebesar 99,99% dan prosentase sekolah terakreditasi A dari target sebesar 78,53% tercapai sebesar 79,21%.

Pencapaian indikator sasaran tersebut dilakukan melalui Program Pendidikan Anak Usia Dini, Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, Program Pendidikan Menengah, Program Pendidikan Non Formal Informal, Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, dan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.

Wates, Januari 2017 Kepala Dinas DIKPORA,

Drs. SUMARSANA, M.Si. Pembina Tingkat I, IV/b NIP 19630901 198303 1 003

(5)

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR ... i IKHTISAR EKSEKUTIF ... ii DAFTAR ISI ... iv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Dinas Pendidikan ... 3

1.3. Isu-isu Strategis ... 4

1.4. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis ... 7

2.2. Penetapan Kinerja ... 9

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Sumber Daya Organisasi ... 12

3.2. Kondisi Sarana dan Prasarana (Asset) ... 15

3.3. Capaian Kinerja Organisasi ... 16

3.4. Realisasi Anggaran ... 22

BAB IV PENUTUP 4.1. Permasalahan ... 25

4.2. Solusi ... 25

(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah perwujudan suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban secara periodik.

Organisasi pemerintah dibuat oleh publik dan untuk publik, karenanya perlu mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada publik. Pertanggungjawaban (akuntabilitas) dapat dibedakan dalam tiga macam yaitu akuntabilitas (accountability),responsibilitas (responsibility), dan responsivitas (responsiveness).

Akuntabilitas (accountability) digunakan untuk mengukur apakah sumber daya publik telah digunakan secara tepat untuk tujuan dimana sumber daya

public

tadi ditetapkan dan tidak digunakan secara ilegal. Dalam perkembangannya, akuntabilitas digunakan juga bagi pemerintah untuk melihat akuntabilitas efisiensi kebijakan program. Usaha-usaha tadi berusaha untuk mencari dan menemukan apakah ada penyimpangan staf atau tidak efisien atau ada prosedur yang tidak diperlukan.

Akuntabilitas menunjuk pada institusi tentang mekanisme "checks and balance" dalam sistem administrasi. Akuntabilitas berarti menyelenggarakan penghitungan (account) terhadap sumber daya atau kewenangan yang digunakan. Akuntabilitas sebagai kewajiban bagi aparatur pemerintahan untuk bertindak selaku penanggung gugat atas segala tindakan dan kebijaksanaan yang ditetapkannya. Lebih lanjut akuntabilitas merupakan konsep yang berkenaan dengan standard eksternal yang menentukan kebenaran suatu tindakan oleh administrasi negara (birokrasi publik). Akuntabilitas sering disebut juga sebagai tanggungjawab yang bersifat objektif (objective responsibility).

Responsibilitas objektif (objective responsibility) bersumber kepada adanya pengendalian dari luar (external control) yang mendorong atau memotivasi aparat untuk bekerja keras sehingga tujuan three Es (economy, efficiency, and effectiveness) dari organisasi dapat tercapai. Birokrasi publik dikatakan accountable

manakala mereka dinilai secara objektif oleh orang (masyarakat atau melalui wakilnya) dapat mempertanggung jawabkan segala macam perbuatan, sikap, dan

(7)

2

sepak terjangnya kepada pihak mana kekuasaan dan kewenangan yang dimiliki itu berasal.

Akuntabilitas dapat disimpulkan sebagai kewajiban seseorang atau unit organisasi untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui media pertanggung jawaban secara periodik. Hal ini menunjukan bahwa ak

untabilitas juga dapat dipandang

sebagai objektivitas respon (objektive responsiveness) individu atau unit organisasi dalam melaksanakan kebijakan yang diemban, sebab melalui pelaksanaan kebijakan tersebut serta adanya pelaporan yang disusun secara periodik, akan memberikan informasi bahwa sejauhmana pemahaman dan kertertarikan pelaku dalam memahami kebijakan yang menjadi tugas dan tanggung jawab yang diembannya.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dilakukan dengan mendasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 46 Tahun 2012 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Pemerintah Daerah.

Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dinyatakan bahwa, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

y

angselanjutnya disingkat SAKIP, adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat,

dan prosedur yang dirancang

untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian

,

p

engikhtisaran dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah dalam rangka pertanggungjawaban danpeningkatankinerjainstansipemerintah.

Berkenaan dengan hal tersebut di atas, maka Dinas Pendidikan Kabupaten

Kulon Progo

melakukan penyusunan L

KjIP tahun 2016

. Penyusunan Laporan ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi karakteristik program dan kegiatan yang telah dilaksanakan, dalam kaitannya dengan pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi sesuai dengan rencana strategis yang telah ditetapkan.

(8)

3

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) SKPD Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo disusun untuk memberikan gambaran yang obyektif atas program dan kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka pelaksanaan misi untuk mencapai sasaran dan tujuan. Dengan adanya penilaian kinerja ini, diharapkan dapat melakukan perbaikan perencanaan, untuk pengambilan keputusan, untuk

pengendalian program kegiatan, perbaikan input, proses dan output maupun perbaikan terhadap sistem dan prosedur yang ada.

1.2. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 11 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah serta Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 60 tahun 2013 tentang Uraian Tugas pada Unsur Organisasi Terendah Dinas Pendidikan, maka kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan sebagai berikut:

1.2.1. Kedudukan Dinas Pendidikan

Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang pendidikan.

1.2.2. Tugas Pokok Dinas Pendidikan

Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah dalam pelaksanaan tugas desentralisasi di bidang pendidikan.

1.2.3. Fungsi Dinas Pendidikan

a. Penyelenggara Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Dasar. b. Penyelenggara Pendidikan Menengah Umum.

c. Penyelenggara Pendidikan Menengah Kejuruan. d. Penyelenggara Pendidikan Luar Sekolah.

e. Pelaksanaan Urusan Ketatausahaan dan Kerumahtanggaan. 1.2.4. Susunan dan Struktur organisasi.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 11 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Pasal 6 bahwa Susunan Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut:

(9)

4

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, terdiri dari: 1. Sub Bagian Umum; 2. Sub Bagian Perencanaan; 3. Sub Bagian Kepegawaian; dan 4. Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Pendidikan Sekolah Dasar, terdiri dari:

1. Seksi Kurikulum dan Pengendalian Mutu Pendidikan; 2. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan; dan 3. Seksi Sarana dan Prasarana.

d. Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama, terdiri dari: 1. Seksi Kurikulum dan Pengendalian Mutu Pendidikan; 2. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan; dan 3. Seksi Sarana dan Prasarana.

e. Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan, terdiri dari: 1. Seksi Kurikulum dan Pengendalian Mutu Pendidikan;

2. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan; dan 3. Seksi Sarana dan Prasarana.

f. Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan on Formal Informal, terdiri dari: 1. Seksi Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini;

2. Seksi Pendidikan Masyarakat Kursus dan Pelatihan; dan

3. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Non Formal Informal.

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan h. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu.

(Struktur/Bagan Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo terlampir).

1.3. ISU-ISU STRATEGIS

Berdasarkan analisis faktor eksternal, internal, potensi, dan permasalahan pendidikan dapat diidentifikasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan pembangunan pendidikan lima tahun ke depan adalah:

a. Pencapaian komitmen Millenium Development Goals (MDGs), Education For All (EFA), dan Education for Sustainable Development (EfSD).

(10)

5

b. Mewujudkan pendidikan sepanjang hayat, yang berarti pendidikan dilakukan sejak lahir hingga tiada, pendidikan merupakan kebutuhan selama seseorang hidup.

c. Melengkapi peraturan perundang-undangan daerah di bidang pendidikan sebagaimana diamanatkan undang-undang di bidang pendidikan dilevel nasional.

d. Menjamin tingkat kesejahteraan, menambah kuantitas dan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan; menjamin keberpihakan terhadap masyarakat miskin untuk memperoleh akses pendidikan bermutu seluas-luasnya pada semua satuan pendidikan.

e. Mempertahankan peningkatan kualitas pendidikan dalam upaya pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP) antar wilayah dan mengembangkan tenaga pendidik dan kependidikan dengan meningkatkan profesionalisme

f. Mewujudkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dengan langkah antara mewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP bertahap dan berproses.

g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan kejuruan/vokasi untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dan industri, sehingga dapat menghasilkan SDM kreatif melalui pendidikan yang relevan untuk pengembangan ekonomi kreatif, serta meningkatkan kemitraan yang sinergis dengan dunia usaha dan industri, organisasi masyarakat, dan organisasi profesi.

h. Menyusun struktur biaya total pendidikan setiap satuan pendidikan dengan mempertimbangkan indeks daya beli masyarakat.

i. Mengembangkan kebijakan untuk memperkuat dan memperluas penerapan sistem penganggaran berbasis kinerja dan kerangka pengeluaran jangka menengah.

j. Mengembangkan kebijakan yang mengintegrasikan muatan budi pekerti, wawasan kebangsaan, kepedulian kebersihan, lingkungan, dan ketertiban dalam penyelenggaraan pendidikan (Kurikulum 2013).

k. Meningkatkan kredibilitas dan integritas Sistem Penyelenggaraan Ujian Nasional/Ujian Sekolah/Madrasah berbasis komputer (TIK).

(11)

6

m. Mewujudkan pengelolaan anggaran pendidikan yang transparan dan akuntabel, diberikan sesuai peruntukkannya serta persentase yang diamanatkan dalam Undang-Undang, sehingga adanya analisis dalam neraca pendidikan yang seimbang dan antara pusat dan daerah, relevan dengan misi dan visi pendidikan di pusat dan daerah, serta peran yang konsisten dari pemerintah dan pemerintah daerah dalam pengelolaan pendidikan yang bermutu.

n. Sekolah adalah taman, sekolah tempat yang sangat menyenangkan bagi peserta didik, hal ini bertujuan agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar lebih nyaman, interaksi antara pendidik dan peserta didik yang ideal dan seimbang, serta mewujudkan pendidikan sebagai kebutuhan yang utama dalam kehidupan.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

Memperhatikan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, LKjIP Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016 disusun dengan Sistematika Penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini memuat tentang Penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (isu strategis) yang sedang dihadapi organisasi.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Bab ini menjelaskan tentang ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja yang bersangkutan. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Bab ini menjelaskan tentang akuntabilitas kinerja dan realisasi anggaran. BAB IV PENUTUP

Bab ini menjelaskan ringkasan capaian indikator kinerja, faktor-faktor pendukung/penghambat capaian kinerja, dan solusi yang telah dilakukan.

(12)

7

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1. RENCANA STRATEGIS

Rencana Strategis (Renstra) sebagai salah satu proses berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahunan secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Renstra berisi visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan

dan program/kegiatan yang digunakan SKPD untuk membuat Rencana Kinerja (Renja), Penetapan Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK) SKPD.

2.1.1. Visi dan Misi Pendidikan

Visi Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo:

Terwujudnya peningkatan kualitas pendidikan yang berkarakter dan berprestasi berdasarkan budaya dan sumber daya lokal“.

Misi Dinas Pendidikan:

a. Meningkatkan pelayanan dan pemerataan pendidikan.

b. Meningkatkan manajemen pendidikan dan SDM pendidik dan tenaga kependidikan.

2.1.2. Tujuan dan Sasaran Pendidikan Tujuan pendidikan:

a. Peningkatan pelayanan dan akses pendidikan. b. Peningkatan mutu pendidikan.

Sasaran pendidikan:

a. Meningkakan akses pendidikan. b. Peningkatan mutu pendidikan. 2.1.3. Sasaran Strategis

Sasaran strategis yang akan dicapai bidang pendidikan yaitu : a. Peningkatan akses pendidikan masyarakat.

b. Peningkatam mutu pendidikan. 2.1.4. Indikator Kinerja Pendidikan

Tolok ukur yang digunakan dalam penilaian kinerja pendidikan ada 3 (tiga) yaitu: a. Angka partisipasi sekolah.

(13)

8

c. Sekolah terakreditasi A.

2.1.5. Kebijakan Pendidikan

Kebijakan Pendidikan ditetapkan dalam upaya peningkatan akses pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan berdasarkan budaya dan sumber daya lokal dilakukan dengan kebijakan sebagai berikut:

a. Peningkatan akses/pemerataan layanan PAUD. b. Peningkatan akses/pemerataan pendidikan dasar. c. Peningkatan akses/pemerataan pendidikan menengah. d. Peningkatan akses/pemerataan pendidikan non formal. e. Peningkatan manajemen pelayanan pendidikan.

f. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. g. Peningkatan peran serta pelajar.

2.1.6. Program dan Kegiatan

Pencapaian indikator sasaran pendidikan tersebut dilakukan melalui Program Pendidikan Anak Usia Dini, Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, Program Pendidikan Menengah, Program Pendidikan Non Formal Informal, Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, dan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan, Program Peningkatan Peran Serta Pelajar.

Tabel 2.1.1. Target Anggaran Dinas Pendidikan Tahun 2014

No. Uraian Belanja

Rencana Anggaran (Rp) % 1 Belanja Tidak Langsung 497.602.010.927 93,22 2 Belanja Langsung 36.171.618.010 6,78 a Belanja Pegawai 8.984.837.500 1,68 b Belanja Barang dan Jasa 18.491.711.910 3,46

c Belanja Modal 8.695.068.600 1,63

Jumlah 533.773.628.937 100,00

(14)

9

Tabel 2.1.2. Target Anggaran Dinas Pendidikan Tahun 2015 No. Uraian Belanja Jumlah Anggaran (Rp.) %

1 Belanja Tidak Langsung 533.281.294.802 91,47 2 Belanja Langsung 49.761.244.055 8,53 a Belanja Pegawai 10.258.827.000 1,76 b Belanja Barang dan Jasa 30.372.515.391 5,21 c Belanja Modal 9.129.901.664 1,57 Jumlah 583.042.538.857 100,00

Sumber Data: Dinas Pendidikan, 2015

Tabel 2.1.3. Target Anggaran Dinas Pendidikan Tahun 2016 No. Uraian Belanja Jumlah Anggaran (Rp.) %

1 Belanja Tidak Langsung 515.066.093.398 92,72 2 Belanja Langsung 40.437.571.670 7,28 a Belanja Pegawai 9.493.042.860 1,71 b Belanja Barang dan Jasa 13.365.534.319 2,41 c Belanja Modal 17.578.994.491 3,16 Jumlah 555.503.665.068 100,00

Sumber Data: Dinas Pendidikan, 2016

2.2. PENETAPAN KINERJA

Berdasarkan Rencana Kerja Dinas Pendidikan Tahun 2016 telah menetapkan sasaran yang kemudian disusun dalam rencana kinerja tahunan. Penetapan kinerja dilakukan setelah menerima dokumen pelaksanaan anggaran dan ditandatangani oleh pimpinan SKPD. Penetapan kinerja tersebut memuat pernyataan yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama organisasi, target kinerja, program/kegiatan, dan anggaran. Dengan dasar Dokumen Perencanaan Anggaran (DPA) maka disusunlah penetapan kinerja Dinas Pendidikan tahun 2016 sebagai berikut:

(15)

10

Tabel 2.2. Penetapan Kinerja Dinas Pendidikan Tahun 2016

No Strategis Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target No Program/Kegiatan Alokasi 1 Meningkatnya akses pendidikan masyarakat Angka Partisipasi

Sekolah % 98,43 A. Program Pendidikan Anak Usia Dini 734.129.850 1 Pembinaan Satuan PAUD 192.418.300 2

Pembangunan/rehabilitasi

sarana prasarana PAUD 361.711.550 3 Pengadaan sarana PAUD 180.000.000 B. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 23.644.426.845 1 Pengadaan sarana pendidikan SD 1.302.451.600 2 Pembangunan/Rehabilitasi bangunan SD

12.044.123.770 3 Penyediaan Biaya Pendidikan SD 1.857.914.025 4 Pengembangan potensi siswa SD 85.699.825 5 Peningkatan Mutu Pendidikan SD 47.729.875 6 Pengadaan sarana pendidikan SMP 1.752.778.900 7 Pembangunan/Rehabilitasi prasarana SMP 5.000.000.000 8

Penyediaan Biaya Pendidikan SMP

1.447.899.850 9 Pengembangan potensi siswa SMP 68.346.400 10 Peningkatan Mutu Pendidikan SMP 37.482.600 C. Program Pendidikan Menengah 2.238.262.290 1 Penyediaan biaya pendidikan SMA dan Kejuruan 1.649.584.940 2 Pengembangan potensi siswa SMA/MA dan SMK 149.127.500 3 Peningkatan mutu pendidikan SMA/MA dan SMK 22.440.600 4

Pembangunan/Rehab sarana prasarana pendidikan SMA dan Kejuruan

417.109.250 D. Program Pendidikan Non Formal 737.719.850 1 Penyelenggaraan PAUDNI

192.999.900 2 Pemberdayaan Anak Putus Sekolah 60.393.750

3 Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan Fungsional

484.326.200

(16)

11

2

Meningkatnya mutu

pendidikan Angka Kelulusan % 100 E. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 426.806.750

Prosentas e Sekolah terakredita

si A % 78,53

1 Peningkatan kompetensi PTK PAUDNI 126.366.950 2

Peningkatan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan jenjang SD

20.000.000 3 Pemetaan dan pengembangan PTK SD 67.999.850 4

Peningkatan kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP

59.227.400 5

Pendataan dan pemetaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP

40.513.450

6 Peningkatan kualitas Pendidik dan Tenaga Pendidikan SMA dan Kejuruan

79.401.700 7

Pendataan dan pemetaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA dan SMK

33.297.400 F. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 9.944.503.160

1

Penyediaan dan pengelolaan data pokok pendidikan

106.000.000 2 Pelaksanaan evaluasi mutu pendidikan 159.626.500 3 Penyediaan biaya insentif GTT/ PTT dan GTY/PTY

7.846.741.460 4

Pemetaan dan penilaian kinerja Pendidik dan Tenaga

Kependidikan

80.499.900 5

Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar

1.751.635.300 G. Program Peningkatan Peran Serta Pelajar 374.334.950 1

Pembinaan karakter, keberbakatan olahraga dan

seni bagi pelajar 374.334.950

(17)

12

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. SUMBER DAYA ORGANISASI

Jumlah Pegawai Negeri di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo sebanyak 4.610 orang. Jumlah tersebut tersebar di Dinas Pendidikan, UPTD PAUD dan DIKDAS, UPTD SKB, TK, SD, SMP, SMA dan Kejuruan.

a. Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan

No

Uraian

SD SLTP SLTA Diploma

I/II/III

DIV/S1 S2/S3 Jumlah

1

Sekretariat

1

2

25

3

7

1

39

2

Bidang Pendidikan

Anak Usia Dini

-

-

6

-

2

4

12

3

Bidang Pendidikan

Sekolah Dasar

-

1

8

-

5

1

15

4

Bidang Pendidikan

Sekolah Menengah

Pertama

-

2

-

1

6

-

9

5

Bidang Pendidikan

sekolah Menengah

Atas dan Kejuruan

-

1

9

-

6

1

17

6

Pengawas

-

-

-

-

27

16

43

7

UPTD PAUD &

Dikdas

4

9

61

5

33

112

8

TK/RA

-

-

67

11

179

-

257

9

SD/MI

23

12

221

427

1525

6

2214

10 SMP/MTs

6

31

121

145

772

19

1094

11 SMA/SMK/MA

5

9

75

29

644

26

788

12 PNS JFT*)

-

-

-

-

9

1

10

JUMLAH

39

67

593

621

3215

75

4610

(18)

13

b. Jumlah Pegawai Menurut Golongan

No

Uraian

I

Golongan

II

III

IV

JUMLAH

1

Sekretariat

2

14

22

1

39

2

Bidang Pendidikan Anak Usia Dini

-

3

5

3

11

3

Bidang Pendidikan Sekolah Dasar

1

6

6

2

15

4

Bidang Pendidikan Sekolah Menengah

Pertama

1

1

9

3

14

5

Bidang Pendidikan sekolah Menengah

Atas dan Kejuruan

-

3

8

1

12

6

Pengawas

-

-

-

43

43

7

UPTD PAUD & Dikdas

2

54

49

8

113

8

TK/RA

-

11

28

218

257

9

SD/MI

13

205

480 1516

2214

10 SMP/MTs

9

98

340

648

1095

11 SMA/SMK/MA

8

60

366

353

787

12 PNS JFT*)

-

-

10

-

10

JUMLAH

36

455 1323 2796

4610

c. Jumlah Pegawai Menurut Jabatan Struktural/Fungsional

No

Uraian

JFU

JFT

Eselon

II

III

IV

V

1

Sekretariat

34

-

1

-

4

-

2

Bidang Pendidikan Anak Usia Dini

9

-

-

1

3

-

3

Bidang Pendidikan Sekolah Dasar

11

-

-

1

3

-

4

Bidang Pendidikan Sekolah

Menengah Pertama

10

-

-

1

3

-

5

Bidang Pendidikan sekolah

Menengah Atas dan Kejuruan

8

-

-

1

3

-

6

Penilik

-

10

-

-

-

-

7

Pengawas

-

43

-

-

-

-

8

UPTD PAUD & Dikdas

84

6

-

-

23

-

9

TK/RA

-

257

-

-

-

-

10 SD/MI

39

2175

-

-

-

-

11 SMP/MTs

157

904

-

-

-

31

12 SMA/SMK/MA

96

677

-

-

6

9

13 PNS JFT*)

-

-

-

-

-

-

JUMLAH

448 4072

1

4

45

40

(19)

14

d. Jumlah Pegawai Yang Telah Memenuhi Syarat Kepangkatan

No

Uraian

Pejabat memenuhi syarat

kepangkatan

Jumlah jabatan yang

ada

1

Sekretariat

6

5

2

Bidang SD

4

4

3

Bidang SMP

4

4

4

Bidang SMA/SMK

4

4

5

Bidang PAUDNI

4

4

6

UPTD

25

23

e. Jumlah Pejabat Struktural Yang Telah Melaksanakan Diklatpim

No

Uraian

Pejabat memenuhi syarat Diklatpim

Pejabat yang telah

melaksanakan

Diklatpim

1

Sekretariat

6

4

2

Bidang SD

4

4

3

Bidang SMP

4

4

4

Bidang SMA/SMK

4

4

5

Bidang PAUDNI

4

4

6

UPTD

25

23

f. Jumlah Pejabat Struktural Yang Ada dan Harus Ada

No

Uraian

Nama Jabatan

Nama Pejabat

1

Kepala SKPD

Kepala Dinas

Drs. Sumarsana, M.Si.

2

Sekretariat

Sekretaris Dinas

---

Kepala Sub Bagian Umum

Suyanto, S.Pd.

Kepala Sub Bagian

Perencanaan

Dian Putera Karana

Kepala Sub Bagian Keuangan

Harjani, S.E.

Kepala Sub Bagian

Kepegawaian

Dra. Rr. Rohyatun Budi

Respati

3

Bidang

Pendidikan SD

Kepala Bidang Pendidikan SD

Eko Teguh Santoso, S.Pd.

Kepala Seksi Kurikulum SD

Dra. Tri Rahayuningsih

Kepala Seksi Sarpras SD

Ir. Julianto, M.Si.

Kepala Seksi Tendik SD

Winarti Pujiastuti, S.Pd.

4

Bidang

Pendidikan SMP

Kepala Bidang Pendidikan

SMP

Sarjana, S.E.

Kepala Seksi Kurikulum SMP

Sumarni, S.Pd.

Kepala Seksi Sarpras SMP

Eko Suratman, S.IP.

Kepala Seksi Tendik SMP

R. Edi Martanto, S.Pd., M.Or.

(20)

15

Pendidikan

SMA/SMK

SMA dan Kejuruan

Kepala Seksi Kurikulum SMA

dan Kejuruan

Subardi, S.Pd.

Kepala Seksi Sarpras SMA dan

Kejuruan

Drs. Indriyanto

Kepala Seksi Tendik SMA dan

Kejuruan

Dra. Siti Bahijatu Royanati

6

Bidang PAUDNI Kepala Bidang PAUDNI

Tutik Sriyani, S.Pd., M.Pd.

Kepala Seksi Pembinaan

PAUD

Jujur Santoso, S.Pd., M.Hum.

Kepala Seksi Dikmas, Kursus,

dan Pelatihan

Taryono, S.S., M.Eng.

Kepala Seksi Tendik PAUD

Dra. Tatik Susilowati

g. Jumlah GTT/PTT/GTY/PTY Yang Didanai APBD

No Status Pegawai Jumlah Satuan

1 Guru Tidak Tetap (GTT) 427 Orang

2 Guru Tetap Yayasan (GTY) 138 Orang

3 Pegawai Tidak Tetap (PTT) 262 Orang

4 Pegawai Tetap Yayasan (PTY) 38 Orang

5 Pegawai Tidak Tetap Daerah (PTTD) 18 Orang Kualifikasi Pendidikan PTTD SMA= 1 orang, SPG= 1

orang, D-I/II= 11 orang, S-1/D-IV= 4 orang

Jumlah 883 Orang

3.2. KONDISI SARANA DAN PRASARANA (ASSET)

Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan dalam melaksanakan urusan pendidikan adalah cukup memadai. Jumlah sarana dan prasarana (Asset) urusan pendidikan Kabupaten Kulon Progo yang digunakan sebanyak 585.088 barang dengan nilai barang sebesar Rp 509.255.994.840,00 terdiri dari sarana dan prasarana urusan pendidikan tanah, peralatan dan mesin, gedung, bangunan, jaringan irigasi, dan jaringan, asset tetap lainnya, konstruksi.

Rincian Sarana dan Prasarana (Asset) urusan pendidikan Kabupaten Kulon Progo dapat dilihat dalam tabel berikut:

(21)

16

Tabel 3.2. Kondisi Sarana dan Prasarana Urusan Pendidikan Tahun 2016 G

O L

KODE BIDANG

BARANG NAMA BIDANG BARANG

JUMLAH BARANG HARGA

01 01 TANAH 59 7.502.737.775

02 PERALATAN DAN MESIN 265.695 101.519.984.036

02 ALAT-ALAT BESAR 1 125.000

03 ALAT-ALAT ANGKUTAN 44 957.191.500

04 ALAT-ALAT BENGKAEL DAN ALAT UKUR 2.197 2.396.855.069 05 ALAT-ALAT PERTANIAN/PETERNAKAN 410 198.966.074 06 ALAT-ALAT KANTOR DAN RUMAH TANGGA 196.215 67.135.027.358 07 ALAT-ALAT STUDIO & KOMUNIKASI 1.628 3.225.600.823

08 ALAT-ALAT KEDOKTERAN 75 22.815.980

09 ALAT-ALAT LABORATORIUM 65.116 27.579.737.332

10 ALAT-ALAT KEAMANAN 7 3.500.000

03 GEDUNG DAN BANGUNAN 3.554 355.647.575.289

11 BANGUNAN GEDUNG 3.485 352.837.715.963

12 BANGUNAN MONUMEN 69 2.809.859.326

04 JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN 94 1.102.343.467

13 JALAN DAN JEMBATAN 27 160.462.970

14 BANGUNAN AIR/IRIGASI 26 830.622.642

15 INSTALASI 31 95.788.855

16 JARINGAN 10 15.469.000

05 ASET TETAP LAINNYA 315.685 43.383.946.573 17 BUKU PERPUSTAKAAN 302.180 38.581.475.081 18 BARANG BERCORAK KESENIAN/KEBUDAYAAN 13.494 4.792.046.492 19 HEWAN TERNAK DAN TUMBUHAN 11 10.425.000 06 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN 1 99.407.700

TOTAL 585.088 509.255.994.840

Sumber Data: Dinas Pendidikan, 2016 (Per 19 Desember 2016)

3.3. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo dalam mengemban tugas mencerdaskan kehidupan masyarakat Kulon Progo pada tahun 2016 berupaya melaksanakan berbagai kegiatan. Pada bagian ini dipaparkan bagaimana pengukuran dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja. Data kinerja diperoleh melalui dua sumber yaitu: (1) data internal, yang berasal dari sistem informasi yang ada, baik laporan kegiatan reguler yang ada, seperti laporan bulanan, triwulan,

(22)

17

semesteran, dan laporan kegiatan lainnya; (2) data eksternal digunakan sepanjang relevan dengan pencapaian kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo.

Beberapa jenis indikator kinerja yang digunakan dalam pelaksanaan pengukuran kinerja kegiatan Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo tahun 2016, yaitu indikator masukan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran. Untuk tahun 2016 indikator input diprioritaskan pada penggunaan dana kegiatan yang dilakukan pengukuran kinerja, dengan satuan rupiah.

Indikator keluaran (output) adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan atau non fisik. Indikator output juga digunakan bervariasi mulai dari output terselenggaranya kegiatan (jumlah kegiatan), jumlah orang, jumlah laporan, dan jumlah barang jasa lainnya dari hasil pelayanan ataupun pelaksanaan tugas lainnya, dengan satuan kegiatan, orang, paket, buah, unit, rupiah dan sebagainya.

Indikator hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya output kegiatan pada jangka menengah (efek langsung). Indikator ini menggunakan angka mutlak dan relatif (%). Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pendidikan untuk capaian kinerja urusan pendidikan tahun 2016 terlihat pada capaian indicator Angka Partisipasi Sekolah, Angka Kelulusan dan Prosentase Sekolah Terakredtasi A sebagai berikut:

Angka Partisipasi Sekolah (APS) didapat dari Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A, Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B dan Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C, dimana dari angka ketiganya direrata (secara detil termuat dalam Lampiran Tabel 3.3., nomor 3, 4 dan 5).

IKK Capaian Kinerja

APM SD/MI/Paket A 100,78%

APM SMP/MTs/Paket B 102,86%

APM SMA/SMK/MA/Paket C 91,87%

(23)

18

Angka Kelulusan (AL) didapat dari Angka Kelulusan (AL) SD/MI, Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs dan Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA, dimana dari angka ketiganya direrata (secara detil termuat dalam Lampiran Tabel 3.3., nomor 9, 10, dan 11).

IKK Capaian Kinerja

AL SD/MI 100%

AL SMP/MTs 100%

AL SMA/SMK/MA 99,98%

AL (Rerata ketiganya) 99,99%

Persentase Sekolah Terakreditasi A didapat dari Jumlah Satuan Pendidikan (SP) Terakreditasi A dari Jenjang TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA dibagi Jumlah Total Satuan Pendidikan yang terakreditasi/belum pada semua jenjang dan dikalikan 100%.

IKK Jumlah SP Terakreditasi A Jumlah SP Capaian Kinerja Persentase Sekolah Terakreditasi A 678 856 79,21%

Tabel 3.3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pendidikan

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015 Realisasi Target Tahun 2016 Tahun 2016 Realisasi 1 Meningkatnya akses pendidikan masyarakat Angka Partisipasi Sekolah % 98,81 98,43 97,38 2 Meningkatnya mutu pendidikan Angka Kelulusan % 99,98 100 99,99 Persentase sekolah terakreditasi A % 79,37 78,53 79,21

(24)

19

Penjelasan:

1. Angka Partisipasi Sekolah

Angka Partisipasi Sekolah ditentukan oleh pencapaian Program Pendidikan Anak Usia Dini, Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar, Program Pendidikan Menengah, Program Pendidikan Non Formal dan Program Peningkatan Peran Serta Pelajar dimana ada peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 sebesar 98,51% dan pada tahun 2015 sebesar 98,81% atau adanya peningkatan sebesar 0,30%. Pada tahun 2016 realisasi capaian sebesar 98,50%, atau melebihi target pada tahun 2016 sebesar 98,43%. Adapun penurunan realisasi capaian dari tahun 2015 dengan realisasi capaian tahun 2016 sebesar 0,31%.

Penurunan Angka Partisipasi Sekolah disebabkan masih terdapatnya peserta didik yang putus sekolah maupun mengulang, khususnya pada Jenjang SMA/SMK/MA, walaupun sudah adanya daya dukung pemerintah melalui program bantuan, baik dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Kabupaten berupa: BOS Pusat, BOSDA Propinsi, BBPD Kabupaten, beasiswa retrievel untuk anak putus sekolah, beasiswa miskin/beasiswa transisi bagi siswa rawan putus sekolah, dan beasiswa berprestasi bagi siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu. Namun bantuan-bantuan tersebut belum optimal. Selain itu, perlu adanya peran aktif dari masyarakat dimana semakin sadar dalam mentaati kebijakan dan peraturan yang ada dalam mendidik anak sesuai kelompok usia yang ditentukan, yakni TK/RA (usia 4-6 tahun), SD/MI (7-12 tahun), SMP/MTs (13-15 tahun) dan SMA/SMK (16-18 tahun), serta mendidik anak dengan alternatif Jalur, Jenjang dan Jenis Pendidikan yang disediakan oleh pemerintah.

Namun terdapat pula kendala dalam pencapaian Angka Partisipasi Sekolah tersebut, sehingga angka yang diraih tidak dapat 100%, yakni masih adanya sebagian masyarakat yang mengizinkan anaknya untuk langsung bekerja demi kebutuhan keluarga dan ada sebagian masyarakat memberikan pendidikan kepada anaknya dengan memilih bersekolah ke luar daerah, misalnya ke kabupaten/kota lain, dengan alasan yang bermacam-macam, misalnya: memilih sekolah favorit, memilih sekolah yang sesuai dengan minat/bakat, maupun mengikuti sanak saudaranya. Hal ini dapat menyebabkan angka partisipasi sekolah belum maksimal.

(25)

20

2. Angka Kelulusan

Angka Kelulusan ditentukan oleh pencapaian Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dimana ada peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 sebesar 99,98%, pada tahun 2015 sebesar 99,99% atau adanya peningkatan sebesar 0,01%. Pada tahun 2016 realisasi capaian sebesar 99,99%, atau tidak melebihi target pada tahun 2016 sebesar 100%, yang berarti sama seperti tahun sebelumnya (tahun 2015).

Peningkatan/Penurunan Angka Kelulusan disebabkan oleh tercapainya prestasi siswa secara akademik sesuai dengan standar kelulusan yang telah ditentukan. Hal ini juga didukung oleh sistem pendidikan yang diterapkan, kurikulum yang diberlakukan serta kualitas pendidik yang baik dalam mengantarkan siswa mengikuti ujian. Namun masih terdapat kendala, yakni masih terdapat 3 orang siswa SMA/SMK yang tidak lulus pada tahun 2016, yang disebabkan karena ketidaksiapan, baik jasmani maupun rohani, sehingga hasil yang didapat dalam ujian tidak maksimal. Upaya untuk memperbaik hal ini adalah adanya pengawasan kepada seluruh siswa menjelang, saat dan pasca ujian, dan adanya kerjasama antara sekolah dan orang tua dalam proses pendidikan, hingga pelaksanaan ujian kelulusan berlangsung.

3. Persentase Sekolah Terakreditasi A

Persentase Sekolah Terakreditasi A ditentukan oleh pencapaian Program Manajemen Pelayanan Pendidikan, dimana ada peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 sebesar 77,34%, pada tahun 2015 sebesar 79,32% atau adanya peningkatan sebesar 1,98%. Pada tahun 2016 realisasi capaian sebesar 79,21%, atau melebihi target pada tahun 2016 sebesar 78,53%. Adapun penurunan realisasi capaian dari tahun 2015 dengan realisasi capaian tahun 2016 sebesar 0,11%.

Peningkatan/Penurunan Persentase Sekolah Terakreditasi A disebabkan oleh bertambah/berkurangnya sekolah yang terakreditasi A, hal ini disebabkan terpenuhi/tidaknya kriteria sekolah sesuai dengan standar dan instrumen pencapaian sekolah dengan akreditasi A, yakni berdasarkan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP), antara lain Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar Pengelolaan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Pembiayaan dan Standar Penilaian.

Namun terdapat pula kendala dalam pencapaian Persentase Sekolah Terakreditasi A tersebut, sehingga angka yang diraih tidak dapat 100%, yakni belum

(26)

21

semua sekolah memiliki potensi yang dipersyaratkan dalam standar dan instrumen yang ditetapkan, termasuk ketersediaan sarana dan prasarana sekolah.

Capaian Indikator Kinerja Daerah untuk Urusan Pendidikan yang ditergetkan Tahun 2016 pada RPJMD Perubahan Tahun 2014-2016 dapat dilihat dalam Tabel di bawah ini:

Tabel 3.3.2. Capaian Indikator Daerah Urusan Pendidikan Tahun 2016

No Indikator Kinerja Sasaran Satuan

Capaian Kinerja Program Realisasi

Tahun 2015

Tahun 2016 Target Realisasi 1 Angka Rata-rata Lama Sekolah Tahun 8,23 8,43 8,40

2 Angka Melek Huruf % 94,19 93,80 94,30

3 Persentase Akses dan Mutu Pendidikan % 92,80 91,90 92,12 Penjelasan:

1. Angka Rata-rata Lama Sekolah

Angka Rata-rata Lama Sekolah ditentukan oleh pencapaian Program Pendidikan Anak Usia Dini, Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar, Program Pendidikan Menengah, Program Pendidikan Non Formal dan Program Peningkatan Peran Serta Pelajar dimana ada peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015 sebesar “8,23”, pada tahun 2016 sebesar “8,40” atau adanya peningkatan sebesar “0,17”. Peningkatan Angka Rata-rata Lama Sekolah disebabkan oleh meningkatnya jumlah pendidikan yang mengenyam pendidikan, baik secara formal maupun non formal, hal ini karena adanya daya dukung pemerintah melalui program pendidikan di jalur pendidikan formal, maupun non formal seperti Program Paket A, Paket B, Paket C. Selain itu, adanya kesadaran masyarakat dalam hal keikutsertaan dalam pendidikan, pendidikan sepanjang hayat yang tidak melihat/memandang usia, status, derajat dan lainnya.

2. Angka Melek Huruf

Angka Melek Huruf ditentukan oleh pencapaian Program Pendidikan Non Formal, dimana ada peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015 sebesar 94,19%, pada tahun 2016 sebesar 94,30% atau adanya peningkatan sebesar 0,11%. Peningkatan Angka Melek Huruf disebabkan oleh tercapainya kegiatan

(27)

22

pendidikan keaksaraan bagi masyarakat yang masih buta huruf, dengan dominasi masyarakat yang berusia lebih dari 50 tahun.

3. Persentase Akses dan Mutu Pendidikan

Persentase Akses dan Mutu Pendidikan ditentukan oleh pencapaian Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan, dimana ada peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015 sebesar 92,80%, pada tahun 2016 sebesar 92,12% atau adanya penurunan sebesar 0,68%. Peningkatan/Penurunan Persentase Akses dan Mutu Pendidikan disebabkan oleh peningkatan/penurunan akses pada layanan pendidikan, baik secara geografis, terpenuhi sarana dan prasarana sekolah, maupun adanya layanan berbasis komputer, sehingga pendidikan dapat dinikmati masyarakat pada umumnya. Peningkatan mutu pendidikan dapat dipengaruhi oleh meningkatnya layanan oleh pendidik dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan, sekolah yang terakreditasi maupun sekolah yang memenuhi standar pelayanan minimal.

3.4. REALISASI ANGGARAN

Realisasi Belanja Langsung untuk pencapaian Angka Partisipasi Sekolah tahun 2014 sebesar 53,60 %, Angka Kelulusan sebesar 98,16 %, dan Sekolah Terakreditasi A sebesar 91,70 %. Realisasi Belanja Langsung untuk pencapaian Angka Partisipasi Sekolah tahun 2015 sebesar 68,45 %, Angka Kelulusan sebesar 73,26 %, dan Sekolah Terakreditasi A sebesar 71,68 %. Realisasi Belanja Langsung untuk pencapaian Angka Partisipasi Sekolah tahun 2016 sebesar 68,45 %, Angka Kelulusan sebesar 73,26 %, dan Sekolah Terakreditasi A sebesar 71,68 %.

Secara rinci Realisasi Anggaran Belanja Langsung per sasaran strategis tahun 2013, tahun 2014, tahun 2015 sebagai berikut:

Tabel 3.2.1. Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung tahun 2014

No Uraian Belanja Anggaran 2014 (Rp) Realisasi 2014 (Rp) %

1 Belanja Langsung

a Angka Partisipasi Sekolah 25.969.153.325 13.919.927.505 53,60 b Angka Kelulusan 2.610.173.425 2.562.077.208 98,16 c Sekolah Terakreditasi A 211.463.850 193.905.042 91,70 Jumlah 28.790.790.600 16.675.909.755 57,92

(28)

23

Tabel 3.2.2. Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung tahun 2015

No Uraian Belanja Anggaran 2015 (Rp) Realisasi 2015 (Rp) %

1 Belanja Langsung

a Angka Partisipasi Sekolah 40.173.531.690 27.499.446.623 68,45 b Angka Kelulusan 6.084.039.700 4.457.368.742 73,26 c Sekolah Terakreditasi A 1.424.896.050 1.021.379.545 71,68 Jumlah 47.682.467.440 32.978.194.910 69,16

Sumber Data: Dinas Pendidikan, 2015

Tabel 3.2.3. Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung tahun 2016

No Uraian Belanja Anggaran 2016 (Rp) Realisasi 2016 (Rp) %

1 Belanja Langsung

a Angka Partisipasi Sekolah 27.528.170.035 25.044.355.426 90,98 b Angka Kelulusan 10.734.126.860 9.410.045.716 87,66 c Sekolah Terakreditasi A

Jumlah 38.262.296.895 34.454.401.142 90,05

Sumber Data: Dinas Pendidikan, 2016

Alokasi Anggaran Belanja Langsung urusan pendidikan tahun 2014, Alokasi Anggaran Belanja Langsung urusan pendidikan sebesar Rp 28.790.790.600,00 terealisasi sebesar Rp 16.675.909.755,00 atau sebesar 57,92%. Pada tahun 2015, Alokasi Anggaran Belanja Langsung urusan pendidikan sebesar Rp 47.682.467.440,00 sudah terealisasi sebesar Rp 32.978.194.910,00 atau sebesar 69,16%. Sedangkan pada tahun 2016, Alokasi Anggaran Belanja Langsung urusan pendidikan sebesar Rp 38.262.296.895,00 sudah terealisasi sebesar Rp 34.454.401.142,00 atau sebesar 90,05% (belum termasuk kegiatan ex-BAU).

Pelaksanaan program dan kegiatan secara fisik telah selesai dan sesuai dengan target yang ditetapkan. Secara rinci alokasi anggaran dan realisasi anggaran urusan pendidikan per program dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

(29)

24

Tabel 3.2.4. Realisasi Anggaran per Program dan Kegiatan tahun 2016

No Program/Kegiatan Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) % A Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 564.718.525 554.336.111 98,16 B Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 1.694.775.580 1.521.936.790 89,80 C Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 63.020.250 58.365.075 92,61 D Program Pendidikan Anak Usia Dini 980.819.850 967.227.411 98,61 E Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 23.644.426.845 21.250.911.760 89,88 F Program Pendidikan Menengah 2.165.203.490 2.099.685.255 96,97 G Program Pendidikan Non Formal 737.719.850 726.531.000 98,48 H Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 426.806.750 419.144.743 98,20 I Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 9.936.585.160 8.628.827.953 86,84 J Program Peningkatan Peran Serta Pelajar 370.734.950 362.073.020 97,66 Jumlah Anggaran 40.584.811.250 36.589.039.118 90,15

(30)

25

BAB IV

PENUTUP

Capaian indikator kinerja utama urusan pendidikan yang dilaksanakan oleh SKPD Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2016 secara umum mengalami peningkatan hasil ke arah lebih baik jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan capaian indiktor kinerja utama ini terlihat pada capaian kinerja bidang pendidikan sebagaian besar sesuai dengan target yang telah ditetapkan bahkan ada beberapa capaian kinerja yang melebihi target yang tertuang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan.

4.1. PERMASALAHAN

a. Kemampuan akademik dan profesionalisme sebagian tenaga pendidik dan kependidikan belum memenuhi standar minimal dan jenis pendidikan yang ditamatkan oleh guru.

b. Kurang meratanya distribusi tenaga pendidik dan kependidikan, khususnya jenjang SD/MI.

c. Peran masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan belum optimal dan lebih banyak mengharapkan bantuan pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan. d. Terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan pendidikan jenjang PAUDNI, pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan.

4.2. SOLUSI

a. Peningkatan kualitas SDM dan manajemen penyelenggaraan pendidikan terutama pendidik dan tenaga pendidik baik formal maupun non formal, serta peningkatan mutu akademik pendidik dan tenaga kependidikan dengan memberikan beasiswa dan pendidikan dan pelatihan teknis.

b. Mengoptimalkan penempatan pendidik dan tenaga pendidik pada jenjang, jalur dan jenis sekolah yang sesuai, dan adanya pendataan pendidik baik formal maupun non formal.

c. Mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan baik formal maupun non formal.

(31)
(32)

25

d. Peningkatan kuantitas/kualitas sarana dan prasarana pendidikan dan mengupayakan swadaya dari masyarakat, serta peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dasar melalui pembangunan/rehab bangunan sekolah dan sanitasi, Penambahan alat peraga pendidikan, dan sarana penunjang pembelajaran jenjang PAUDNI, pendidikan SD, SMP, SMA dan Kejuruan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan ini diharapkan menjadi bahan untuk pengambilan kebijakan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penganggaran urusan pendidikan pada masa yang akan datang, baik internal Dinas Pendidikan maupun Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Pemerintah.

Wates, Januari 2017 Kepala Dinas Pendidikan,

Drs. SUMARSANA, M.Si.

Pembina Tingkat I, IV/b NIP 19630901 198303 1 003

(33)
(34)
(35)

Tabel 3.3. Perhitungan Capaian Kinerja sasaran bidang Pendidikan Tahun 2016

No Urusan No IKK Rumus Penghitungan Capaian Kinerja Sumber Data

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Pendidikan

1 Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD) Jumlah siswa usia sekolah (0-6 tahun) ---x 100 % Jumlah anak usia sekolah (0-6 tahun)

x100%       38.283 20.210 52,79 % Dinas Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD) Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/TPA (4-6 tahun) ---x 100 % Jumlah anak usia 4 – 6 tahun

x100%       18.534 11.348 61,23 % Dinas Pendidikan 2 Penduduk yang berusia > 15

tahun melek huruf (tidak buta aksara)

Jumlah Penduduk usia 15 thn ke atas dapat baca tulis ---x100%

Jumlah penduduk usia 15th ke atas x100%     351.079 331.079 94,30 % Dinas Pendidikan 3 Angka Partisipasi Murni

(APM) SD/MI/Paket A Jumlah siswa usia 7-12 thn dijenjang SD/MI/Paket A ---x 100 % Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 thn

x100%       36.042 36.325 100,78 % Dinas Pendidikan 4 Angka Partisipasi Murni (APM)

SMP/MTs/Paket B Jumlah siswa usia 13-15 thn dijenjang SMP/MTs/Paket B --- x 100 % Jumlah penduduk kelompok usia 13-15 thn

x100%       18.189 18.710 102,86 % Dinas Pendidikan 5 Angka Partisipasi Murni

(APM)) SMA/SMK/MA/Paket C

Jumlah siswa usia 16-18 thn dijenjang SMA/ SMK/ MA/ Paket C

--- x 100 % Jumlah penduduk kelompok usia 16-18 thn

x100%       18.661 17.143 91,87 % Dinas Pendidikan 6 Angka Putus Sekolah (APS)

SD/MI Jumlah putus sekolah pd tingkat & jenjang SD/MI --- x 100 % Jumlah siswa pd tingkat yg sama dan jenjang SD/MI

x100% 35.295 0       0 % Dinas Pendidikan

(36)

No Urusan No IKK Rumus Penghitungan Capaian Kinerja Sumber Data

1 2 3 4 5 6 7 8

pd tahun ajaran sebelumnya

7 Angka Putus Sekolah (APS)

SMP/MTs Jumlah putus sekolah pd tingkat & jenjang SMP --- x 100 % Jumlah siswa pd tingkat yg sama dan jenjang SMP pd tahun ajaran sebelumnya

x100% 18.002 0       0 % Dinas Pendidikan

8 Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA Jumlah putus sekolah pada jenjang SMA/SMK/MA --- x 100 % Jumlah siswa pada jenjang SMA/SMK/MA pd tahun ajaran sebelumnya

x100% 17.021 44       0,26 % Dinas Pendidikan 9 Angka Kelulusan (AL) SD/MI Jumlah lulusan pada jenjang SD/MI

--- x 100 % Jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang SD/MI pada tahun ajaran sebelumnya

x100% 5.770 5.770       100 % Dinas Pendidikan 10 Angka Kelulusan (AL)

SMP/MTs Jumlah lulusan pada jenjang SMP/MTs --- x 100 % Jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang SMP/MTs pada tahun ajaran sebelumnya

x100% 6.005 6.005       100 % Dinas Pendidikan 11 Angka Kelulusan (AL)

SMA/SMK/MA Jumlah lulusan pada jenjang SMA/SMK/MA --- x 100 % Jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang SMA/SMK/MA pada tahun ajaran sebelumnya

x100% 5.289 5.287       99,96 % Dinas Pendidikan

(37)

No Urusan No IKK Rumus Penghitungan Capaian Kinerja Sumber Data

1 2 3 4 5 6 7 8

12 Angka Melanjutkan (AM) dari

SD/MI ke SMP/MTs Jumlah siswa baru tingkat I pada jenjang SMP/MTs --- x 100 % Jumlah lulusan pd jenjang SD/MI tahun ajaran sebelumnya x100% 5.770 5.770       100 % Dinas Pendidikan 13 Angka Melanjutkan (AM) dari

SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Jumlah siswa baru tingkat I pada jenjang SMA/SMK/MA --- x 100 % Jumlah lulusan pd jenjang SMP/MTs tahun ajaran sebelumnya x100% 6.005 6.005       100 % Dinas Pendidikan 14 Guru yang memenuhi

kualifikasi S1/D-IV Jumlah guru berijasah kualifikasi S1/D-IV --- x 100 %

Jumlah Guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA 7.557 x100% 6.521       86,29 % Dinas Pendidikan 15 Guru yang telah bersertifikat

pendidik Jumlah guru yang sudah bersertifikat pendidik --- x 100 %

Jumlah Guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA 7.5574.927x100% 65,20 %

Dinas Pendidikan

(38)
(39)
(40)

Gambar

Tabel 2.1.1. Target  Anggaran Dinas Pendidikan Tahun 2014
Tabel 2.1.3. Target  Anggaran Dinas Pendidikan Tahun 2016  No.  Uraian Belanja  Jumlah Anggaran (Rp.)  %
Tabel 2.2. Penetapan Kinerja Dinas Pendidikan Tahun 2016
Tabel 3.2. Kondisi Sarana dan Prasarana Urusan Pendidikan Tahun 2016  G
+7

Referensi

Dokumen terkait

Seiring dengan meningkatnya PDB kita, diharapkan kualitas tingkat kesehatan Indonesia akan meningkat kedepannya, yang juga tidak lepas dari peran pemerintah

Saya mengumpulkan laporan tugas kelompok melewati batas waktu yang ditentukan.. Rencana saya membaca bahan

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri Utami (2012) dengan judul penelitian Kontribusi Antara Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah, Etos

Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap yang terdiri dari: 1) pengeringan getah pepaya menggunakan oven vakum pada suhu 55 selama 22 jam, 2) ekstraksi papain

Analisis Naskah Serat Mumulen menunjukkan bahwa pemaknaan yang dilakukan terhadap naskah Serat Mumulen mempresentasikan simbol-simbol sesaji berupa makanan, bunga

Tujuan dari tesis ini untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan, kualitas produk, dan kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan pada seluler

Sebagai bentuk apresiasi kepada Bapak/Ibu yang telah menjadi nasabah Bank BTN dengan ini Bank BTN memberikan kesempatan kepada Bapak/Ibu untuk memperoleh keuntungan lebih dari

Dengan adanya hubungan kerja yaitu hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur pekerjaan, upah dan perintah atau