• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

P U T U S A N

Nomor 324 /PID.B/ 2014/PN.Sbg

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa:

Nama lengkap : Ayub Henuk alias Pak Panus;

Tempat lahir : Kupang;

Umur/ tanggal lahir : 44 tahun/ 5 Februari 1970; Jenis kelamin : Laki-laki;

Kebangsaan : Indonesia;

Tempat tinggal : Kelurahan Sipange, Kecamatan Tukka, Kabuapaten Tapanuli Tengah;

A g a m a : Kristen;

Pekerjaan : Tidak Ada;

Terdakwa ditahan dengan status tahanan Rumah Tahanan Negara oleh; 1. Penuntut Umum sejak tanggal 7 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 26

Oktober 2014;

2. Majelis Hakim sejak tanggal 17 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 15 November 2014;

3. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 16 November 2014 sampai dengan tanggal 14 Januari 2015;

Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dalam menghadapi perkara ini;

Pengadilan Negeri tersebut; Setelah membaca:

- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga Nomor

324/Pid.B/2014/PN.Sbg tanggal 17 Oktober 2014 tentang Penunjukan Majelis Hakim tanggal;

- Penetapan Majelis Hakim Nomor 324/Pid.B/2014/PN.Sbg tanggal 17 Oktober 2014 tentang penetapan hari sidang;

- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi dan Terdakwa serta memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;

Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:

(2)

2

dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penggelapan,” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 372 KUH Pidana; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Ayub Henuk alias Pak Panus selama 3

(tiga) dikurangkan selama Terdakwa berada dalam tahanan; 3. Menyatakan barang bukti berupa:

- 1 (satu) unit Mitsubishi Cold Diesel L 300 Diesel E-2 PU Flat Deck Tahun 2013 Nomor Polisi BB 8240 MC Nomor Mesin 4D56CJ41499 Nomor Rangka MHMLOPU39DK121569 MC Nomor Rangka MHMLOPU39DK121569, dikembalikan kepada pemiliknya yang berhak yaitu Saksi Korban Herti Syahrani Simbolon;

4. Menyatakan agar Terdakwa Ayub Henuk alias Pak Panus dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp 1.000,- (seribu rupiah);

Setelah mendengar pembelaan lisan Terdakwa yang pada pokoknya menyatakan mengakui dan menyesali telah melakukan perbuatan sebagaimana didakwakan Penuntut Umum serta berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut, dengan alasan ini Terdakwa mohon agar dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya:

Setelah mendengar permohonan Terdakwa, Penuntut Umum menyatakan tetap pada Surat Tuntutannya;

Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap permohonan Terdakwa, Terdakwa menyatakan tetap pada permohonannya;

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:

Bahwa ia terdakwa AYUB HENUK als. PAK PANUS pada Senin tanggal 09 Juni 2014 sekira pukul 09.00 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Juni 2014, bertempat di Kelurahan Sipange Kecamatan Tukka Kabupaten Tapanuli Tengah atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sibolga telah melakukan dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan, diancam karena penggelapan, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:

Berawal pada hari Minggu tanggal 08 Juni 2014 sekira pukul 17.00 WIB di rumah saksi Heri Syahrani Simbolon di Kelurahan Hajoran Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah, terdakwa mendatangi saksi Heri Syahrani Simbolon dengan maksud akan menyewa (merental) 1 (satu) unit mobil pick-up L 300 milik

(3)

3

saksi untuk 2 (dua) hari 2 (dua) malam dengan biaya Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah). Setelah terjadi kesepakatan antara saksi dan terdakwa. selanjutnya saksi menyerahkan 1 (satu) unit mobil pick-up L 300 Nomor Polisi BB 8240 MC Nomor Rangka MHML0PU 39DK 121569 dan Nomor Mesin 4D56CJ41499 kepada saksi Jenggo Parapat untuk selanjutnya saksi Jenggo Parapat dan terdakwa AYUB HENUK als. PAK PANUS berangkat menuju Sibabngun dengan maksud hendak memuat durian namun karena tidak ada durian yang akan dimuat, maka selanjutnya pada hari Senin tanggal 09 Juni 2014 sekira pukul 02.00 WIB terdakwa dan saksi Jenggo Parapat pulang dari Sibabangun menuju rumah terdakwa di Kelurahan Sipange Kecamatan Tukka Kabupaten Tapanuli Tengah. Pada hari Senin tangal 09 Juni 2014 sekira pukul 09.00 WIB, terdakwa meminta kunci mobil dari saksi Jenggo Parapat dengan alasan bahwa terdakwa akan menemput durian yang akan dimuat di Desa Hutanabolon dan tanpa curiga saksi Jenggo Parapat memberikan kunci mobil tersebut kepada terdakwa. Setelah kunci mobil tersebut diterima oleh terdakwa maka selanjutnya terdakwa menyalakan mesin mobil dan langsung berangkat menuju Desa Hutanabolon. Setelah kurang lebih selama 1 (satu) jam saksi Jenggo Parapat menunggu kedatangan terdakwa beserta mobil yang telah dimuat durian tidak datang juga, tiba tiba terdakwa menghubungi saksi Jenggo Parapat melalui handphone dan mengatakan kepada saksi Jenggo Parapat bahwa 1 (satu) unit mobil pick-up L 300 Nomor Polisi BB 8240 MC Nomor Rangka MHML0PU 39DK 121569 dan Nomor Mesin 4D56CJ41499 ditahan oieh terdakwa. Setelah mendengar ucapan terdakwa tersebut, selanjutnya saksi Jenggo Parapat menjumpai terdakwa di Desa Hutanabolon dan sekali lagi menanyakan keberadaan 1 (satu) unit mobil pick-up L 300 Nomor Polisi BB 8240 MC Nomor Rangka MHML0PU 39DK 121569 dan Nomor Mesin 4D56CJ41499 tersebut dan dengan jawaban yang sama terdakwa mengatakan bahwa 1 (satu) unit mobil pick-up L 300 Nomor Polisi BB 8240 MC Nomor Rangka MHML0PU 39DK 121569 dan Nomor Mesin 4D56CJ41499 ditahan oleh terdakwa dan setelah mendengar jawaban tersebut selanjutnya saksi Jenggo Parapat pulang menuju rumah saksi Herti Syahrani Simbolon di Kelurahan Hajoran Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah dan menceritakan kejadaian tersebut kepada saksi Herti Syahrani Simbolon dan saksi Muh. Hidayah Nasution. Akibat perbuatan terdakwa tersebut, saksi korban Herti Syahrani Simbolon mengalami kerugian sebesar Rp.171.000.000 (seratus tujuh puluh satu juta rupiah).

Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 372 KUH Pidana. Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa menyatakan tidak mengajukan keberatan;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:

(4)

4

1. Saksi Herti Syahrani (Saksi Korban), di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa pada hari minggu tanggal 8 Juni 2014 sekira pukul 17.00 wib, Terdakwa datang ke rumah Saksi Korban yang terletak di Kelurahan Hajoran, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah;

- Bahwa tujuan Terdakwa datang untuk menyewa mobil Pick Up L-300 milik Saksi Korban dengan uang sewa sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) setiap tripnya (dua hari);

- Bahwa uang sewa dibayar setelah mobil dikembalikan;

- Bahwa setelah disepakati harga sewa dan lama penyewaan selama 1 (satu) trip, Saksi Korban memerintahkan Jenggo Parapat mengantarkan mobil itu ke rumah Terdakwa yang terletak di Kelurahan Sipange,Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah;

- Bahwa pada hari Senin tanggal 9 Juni 2014 sekira pukul 09.00 wib, Terdakwa menghubungi suami Saksi Korban yang bernama Muhammad Hidayah Nasution dan mengatakan mobil ditahan di Maraek Batang;

- Bahwa Saksi Korban sudah menghubungi Terdakwa dan meminta agar mobil tersebut dikembalikan;

- Bahwa alasan Terdakwa tidak mengembalikan mobil tersebut karena suami Saksi Korban memiliki hutang kepada Terdakwa sebanyak Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah);

- Bahwa harga mobil tersebut Rp 171.000.000,- (seratus tujuh puluh satu juta rupiah);

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

2. Saksi Muhammad Hidayah Nasution, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa Saksi dan Saksi Korban terikat hubungan perkawinan;

- Bahwa pada hari minggu tanggal 8 Juni 2014 sekira pukul 17.00 wib, Terdakwa datang ke rumah Saksi yang terletak di Kelurahan Hajoran, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah;

- Bahwa tujuan Terdakwa datang untuk menyewa mobil Pick Up L-300 milik Saksi Korban dengan uang sewa sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) setiap tripnya (dua hari);

- Bahwa setelah disepakati harga sewa dan lama penyewaan selama 1 (satu) trip, Saksi Korban memerintahkan Jenggo Parapat mengantarkan mobil itu ke rumah Terdakwa yang terletak di Kelurahan Sipange,Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah;

- Bahwa Saksi melihat saat Terdakwa dan Saksi Korban membahas mengenai sewa menyewa mobil tersebut;

(5)

5

- Bahwa pada hari Senin tanggal 9 Juni 2014 sekira pukul 09.00 wib, Terdakwa menghubungi Saksi dan mengatakan mobil Saksi Korban ditahan di Maraek Batang;

- Bahwa Saksi Korban sudah menghubungi Terdakwa dan meminta agar mobil tersebut dikembalikan;

- Bahwa saat dihubungi kembali, Terdakwa menerangkan akan mengembalikan mobi, apabila Saksi membayar hutangnya kepada Terdakwa sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah);

- Bahwa mengenai hutang tersebut, Saksi berjanji akan membayar dari keuntungan penyewaan mobil, namun Terdakwa menolak;

- Bahwa harga mobil tersebut Rp 171.000.000,- (seratus tujuh puluh satu juta rupiah);

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

3. Saksi Jenggo Parapat, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa pada hari minggu tanggal 8 Juni 2014 sekira pukul 17.00 wib, Terdakwa datang ke rumah Saksi Korban;

- Bahwa tujuan Terdakwa datang untuk menyewa mobil Pick Up L-300 milik Saksi Korban dengan uang sewa sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) setiap tripnya (dua hari);

- Bahwa Saksi mengetahuinya karena Saksi diperintahkan mengantarkan mobil itu ke rumah Terdakwa yang terletak di Kelurahan Sipange,Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah;

- Bahwa pada malam harinya, Terdakwa meminta Saksi untuk pulang karena akan menjemput sendiri durian;

- Bahwa pada hari Senin tanggal 9 Juni 2014, Saksi dihubungi Saksi Korban yang menanyakan keberadaan mobilnya;

- Bahwa Saksi menerangkan mobilnya masih berada dengan Terdakwa;

- Bahwa Saksi Korban sudah menghubungi Terdakwa dan meminta agar mobil tersebut dikembalikan;

- Bahwa harga mobil tersebut Rp 171.000.000,- (seratus tujuh puluh satu juta rupiah);

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

4. Saksi Arman, di bawah sumpah/ janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa Saksi tinggal bertetangga dengan Terdakwa;

- Bahwa pada hari dan tanggal yang Saksi tidak ingat, pada Juni 2014, Terdakwa menitipkan mobil L-300 di rumah Saksi;

(6)

6

- Bahwa beberapa hari kemudian, Saksi menemani Terdakwa mengantarkan mobil tersebut ke Polsek kepolisian;

- Bahwamobil yang dititipkan di rumah Saksi bukan milik Terdakwa;

- Bahwa Saksi mengetahui Muhammad Hidayah memiliki hutang kepada Terdakwa;

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan juga telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut;

- Bahwa pada hari minggu tanggal 8 Juni 2014 sekira pukul 17.00 wib, Terdakwa datang ke rumah Saksi Korban yang terletak di Kelurahan Hajoran, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah;

- Bahwa tujuan Terdakwa datang untuk menyewa mobil Pick Up L-300 milik Saksi Korban dengan uang sewa sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) setiap tripnya (dua hari);

- Bahwa uang sewa dibayar setelah mobil dikembalikan;

- Bahwa setelah disepakati harga sewa dan lama penyewaan selama 1 (satu) trip, Saksi Korban memerintahkan Jenggo Parapat mengantarkan mobil itu ke rumah Terdakwa yang terletak di Kelurahan Sipange, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah;

- Bahwa setelah mobil berada dalam penguasaan Terdakwa, ia memerintahkan Jenggo untuk pulang saja;

- Bahwa selanjutnya Terdakwa menyimpan mobil tersebut di rumah Arman Sitompul;

- Bahwa pada hari Senin tanggal 9 Juni 2014 sekira pukul 09.00 wib, Terdakwa menghubungi Muhammad Hidayah Nasution dan mengatakan mobil ditahan di Maraek Batang;

- Bahwa Saksi Korban sudah pernah menghubungi Terdakwa dan meminta agar mobil tersebut dikembalikan;

- Bahwa alasan Terdakwa tidak mengembalikan mobil tersebut karena suami Saksi Korban (Muhammad Hidayah Nasution) memiliki hutang kepada Terdakwa sebanyak Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah);

- Bahwa harga mobil tersebut Rp 171.000.000,- (seratus tujuh puluh satu juta rupiah);

Menimbang, bahwa Terdakwa menyatakan tidak mengajukan Saksi yang meringankan (a de charge);

Menimbang, bahwa pada persidangan telah diajukan barang bukti berupa: 1. 1 (satu) unit Mitsubishi Cold Diesel L 300 Diesel E-2 PU Flat Deck Tahun

2013 Nomor Polisi BB 8240 MC Nomor Mesin 4D56CJ41499 Nomor Rangka MHMLOPU39DK121569 MC Nomor Rangka MHMLOPU39DK121569

(7)

7

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti yang diperiksa pada persidangan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:

- Bahwa pada hari minggu tanggal 8 Juni 2014 sekira pukul 17.00 wib, Terdakwa datang ke rumah Saksi Korban yang terletak di Kelurahan Hajoran, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah;

- Bahwa tujuan Terdakwa datang untuk menyewa mobil Pick Up L-300 milik Saksi Korban dengan uang sewa sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) setiap tripnya (dua hari);

- Bahwa uang sewa dibayar setelah mobil dikembalikan;

- Bahwa setelah disepakati harga sewa dan lama penyewaan selama 1 (satu) trip, Saksi Korban memerintahkan Jenggo Parapat mengantarkan mobil itu ke rumah Terdakwa yang terletak di Kelurahan Sipange, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah;

- Bahwa setelah mobil berada dalam penguasaan Terdakwa, ia memerintahkan Jenggo untuk pulang saja;

- Bahwa selanjutnya Terdakwa menyimpan mobil tersebut di rumah Arman Sitompul;

- Bahwa pada hari Senin tanggal 9 Juni 2014 sekira pukul 09.00 wib, Terdakwa menghubungi Muhammad Hidayah Nasution dan mengatakan mobil ditahan di Maraek Batang;

- Bahwa Saksi Korban sudah pernah menghubungi Terdakwa dan meminta agar mobil tersebut dikembalikan;

- Bahwa alasan Terdakwa tidak mengembalikan mobil tersebut karena suami Saksi Korban (Muhammad Hidayah Nasution) memiliki hutang kepada Terdakwa sebanyak Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah);

- Bahwa harga mobil tersebut Rp 171.000.000,- (seratus tujuh puluh satu juta rupiah);

Menimbang, bahwa selanjutnya Hakim akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan bersalah telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan yaitu tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 372 KUH Pidana;

Menimbang, bahwa unsur-unsur hukum (element van het delict) yang termuat dalam Pasal 372 KUH Pidana adalah sebagai berikut;

1. Barang siapa; 2. Dengan sengaja;

(8)

8

4. Mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain;

5. Berada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan;

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut:

Ad.1. Barang Siapa;

Menimbang, bahwa unsur “barang siapa” menurut doktrin hukum pidana bukanlah unsur perbuatan pidana, namun merupakan unsur pasal yang menjadi bagian dari uraian kalimat pada ketentuan Pasal 372 KUH Pidana dan tujuan unsur ini dipertimbangkan untuk menghindarinya error in persona;

Menimbang, bahwa unsur “barang siapa” dalam pasal ini mengarah kepada subjek hukum yaitu orang sebagai manusia (natulijke person) sebagai pemangku hak dan kewajiban yang diduga sebagai pelaku tindak pidana;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas disimpulkan bahwa pengertian unsur “barang siapa” tidak dapat disamakan sebagai “pelaku tindak pidana” karena pengertian unsur “barang siapa” baru dapat beralih menjadi “pelaku tindak pidana” setelah Terdakwa terbukti melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Menimbang, bahwa yang dimaksud sebagai barang siapa dalam perkara ini adalah Terdakwa Ayub Henuk alias Pak Panus yang pada persidangan telah membenarkan identitasnya sebagaimana termuat dalam surat dakwaan Penuntut Umum serta Saksi-Saksi telah pula membenarkan Terdakwa adalah orang yang dimaksud dalam surat dakwaan;

Menimbang, bahwa unsur “barang siapa” bukanlah unsur yang dapat berdiri sendiri, sehingga untuk membuktikan Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan masih tergantung pada pembuktian unsur berikutnya;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka unsur “barang siapa” telah terpenuhi atas diri Terdakwa;

Ad.2. Dengan sengaja

Menimbang, bahwa yang dimaksud “Dengan Sengaja” tidak diatur dalam KUHP, sehingga untuk menguraikan unsur ini Majelis Hakim akan mengacu kepada doktrin ilmu hukum;

Menimbang, bahwa dalam teori ilmu hukum agar suatu perbuatan dapat dikualifisir dilakukan “dengan sengaja” harus dipenuhi unsur-unsur yaitu pelaku harus menghendaki (willens), mengetahui (witens), dan menyadari akibat dari perbuatannya;

(9)

9

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis Hakim menyimpulkan bahwa “Dengan Sengaja” terletak pada sikap batin pelaku tindak pidana yang artinya Terdakwa menghendaki, mengetahui, dan menyadari akibat yang mungkin timbul dari perbuatan tersebut;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menghubungkan uraian pertimbangan di atas dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi-Saksi dihubungkan dengan keterangan Terdakwa serta barang bukti diketahui pada hari Minggu tanggal 18 Juni 2014, Terdakwa datang ke rumah Saksi Korban untuk menyewa mobil L-300 milik Saksi Korban dan disepakati harga sewa sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) sekali trip;

Menimbang, bahwa keesokan harinya, Terdakwa menghubungi suami Saksi Korban (Muhammad Hidayah) dan menerangkan mobil tersebut dikembalikan jika ia membayar hutangnya kepada Terdakwa;

Menimbang, bahwa Terdakwa mengetahui dengan ia menyewa mobil itu, maka ada kewajiban untuk membayar uang sewa dan mengembalikan mobil tersebut;

Menimbang, bahwa dengan Terdakwa melakukan perbuatan sebagaimana diuraikan di atas, maka Terdakwa secara sadar menghendaki dan mengetahui akibat yang harus ditanggungnya karena ia tidak mengembalikan mobil tersebut;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas, maka unsur dengan sengaja telah terbukti ada pada perbuatan Terdakwa;

Ad.3. Secara melawan hukum;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan melawan hukum adalah perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh hukum atau undang-undang dengan ancaman hukuman akibat perbuatan tersebut atau bertentangan dengan adat istiadat, kebiasaan, tata kesusilaan, dan kesopanan yang hidup dalam masyarakat yang dapat dilakukan secara aktif dengan berbuat sesuatu yang dilarang dan diancam hukuman (pidana) oleh undang-undang atau secara pasif dengan mendiamkan atau tidak melakukan perbuatan yang sebenarnya diwajibkan oleh undang-undang;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas maka Majelis Hakim menilai unsur ini tidak dapat berdiri sendiri karena hanya bersifat teoris,

(10)

10

sehingga harus dihubungkan dengan perbuatan materill (objektif), sehingga terpenuhinya unsur ini terkait dengan uraian unsur keempat;

Ad.4. Mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain;

Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim menghubungkan unsur ini dengan fakta persidangan Majelis Hakim akan menguraikan terlebih dahulu mengenai hal-hal yang perlu dijabarkan dalam unsur ini;

Menimbang, bahwa menurut arrest Hoge Raad 16 Oktober 1906 mengaku sebagai milik sendiri atau memiliki adalah pemegang yang menguasai suatu barang atau bertindak sebagai pemilik barang itu dengan cara melawan hukum. Sebagai contoh seorang yang dititipkan suatu barang, akan tetapi barang tersebut dijual, dimakan, dibuang, dll;

Menimbang, bahwa barang adalah segala sesuatu yang bernilai ekonomis dan nilai ekonomis tersebut secara patut dapat ditafsirkan sendiri oleh si pemilik barang dengan memperhatikan nilai-nilai yang hidup ditengah-tengah masyarakat;

Menimbang, bahwa yang dimaksud kepunyaan orang lain adalah hak-hak orang lain untuk memanfaatkan hak kebendaan suatu barang;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menghubungkan uraian pertimbangan di atas dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi-Saksi dihubungkan dengan keterangan Terdakwa serta barang bukti diketahui pada hari Minggu tanggal 18 Juni 2014, Terdakwa datang ke rumah Saksi Korban untuk menyewa mobil L-300 milik Saksi Korban dan disepakati harga sewa sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) sekali trip;

Menimbang, bahwa keesokan harinya, Terdakwa menghubungi suami Saksi Korban (Muhammad Hidayah) dan menerangkan mobil tersebut dikembalikan jika ia membayar hutangnya kepada Terdakwa;

Menimbang, bahwa karena permintaannya tidak dipenuhi, Terdakwa menyimpan mobil tersebut di rumah Arman Sitompul;

Menimbang, bahwa dengan Terdakwa tidak mengembalikan mobil tersebut kepada Saksi Korban, maka Terdakwa telah bertindak seolah-olah sebagai pemilik mobil tersebut, pada sebagai seorang penyewa Terdakwa memiliki kewajiban untuk mengembalikan mobil tersebut;

(11)

11

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas, Majelis berpendapat unsur ini telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa karena unsur ini telah terpenuhi, maka secara mutatis mutandis unsur ketiga juga telah terpenuhi;

Ad.5. Berada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta persidangan diketahui pada hari Minggu tanggal 18 Juni 2014, Terdakwa datang ke rumah Saksi Korban untuk menyewa mobil L-300 milik Saksi Korban dan disepakati harga sewa sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) sekali trip;

Menimbang, bahwa setelah tercapai kesepakatan Jenggo Parapat mengantar mobil tersebut ke rumah Terdakwa Kelurahan Sipange,Kecamatan Tukka,Kabupaten Tapanuli Tengah;

Menimbang, bahwa dari uraian di atas diketahui mobilo tersebut berada dalam penguasaan Terdakwa karena adanya perjanjian sewa-menyewa antara Terdakwa dan Saksi Korban;

Menimbang bahwa dari pertimbangan tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ini telah terpenuhi menurut hukum ada pada diri dan perbutan Terdakwa;

Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal dari Pasal 372 KUH Pidana telah terpenuhi maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan Penuntut Umum;

Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat menghapus sifat melawan hukum dari perbuatan Terdakwa yaitu alasan pembenar (Faits d’Justifikatif) dan tidak juga menemukan alasan pemaaf yang menghapus pertanggungjawaban pidana dari Terdakwa (Faits d’Excuses), maka Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;

Menimbang, bahwa terhadap pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa dipertimbangkan sebagai berikut;

Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam Surat Tuntutannya memohon agar Terdakwa dijatuhi pidana penjara selama 3 (tiga) bulan dikurangi selama Terdakwa dalam masa penangkapan dan/ atau penahanan;

(12)

12

Menimbang, bahwa terhadap tuntutan pidana tersebut, Terdakwa memohon agar dijatuhi pidana yang seringan-ringannya;

Menimbang, bahwa dalam mempertimbangkan masalah pemidanaan, Majelis Hakim berpandangan nilai-nilai keadilan harus dihubungkan dengan pendekatan keseimbangan:

Menimbang, bahwa maksud dari pendekatan keseimbangan adalah adanya sebuah keseimbangan antara syarat-syarat yang ditentukan oleh undang-undang dengan kepentingan yang terkait dengan suatu perkara yaitu kepentingan korban, kepentingan masyarakat, dan kepentingan Terdakwa;

Menimbang, bahwa yang dimaksud kepentingan korban dan kepentingan masyarakat adalah hal yang tersari dalam keadaan yang memberatkan, sedangkan kepentingan Terdakwa lazimnya adalah hal yang tersari pada keadaan yang meringankan;

Menimbang, bahwa ditinjau dari kepentingan Korban, peristiwa ini jelas merugikan Saksi Korban secara ekonomi karena tidak dapat menikmati manfaat ekonomi dari mobil yang tidak dikembalikan Terdakwa;

Menimbang, bahwa dari aspek kepentingan masyarakat, jelas setiap interaksi sosial yang menyimpang menyebabkan terganggunya ketenangan masyarakat dan begitu pula dengan perbuatan Terdakwa yang digolongkan sebagai gejala sosial yang menyimpang serta dihubungkan dengan fakta dimana Terdakwa ditangkap di luar areal kebun perusahaan, sehingga menurut Majelis Hakim perbuatan Terdakwa telah menimbulkan keresahan ditengah-tengah masyarakat;

Menimbang, bahwa dari kepentingan Terdakwa, Majelis Hakim menilai Terdakwa tindakan Terdakwa yang bersifat kooperatif pada persidangan yang menggambarkan adanya penyesalan dari dalam diri Terdakwa, serta Terdakwa merupakan tulang punggung keluarganya;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut, lama pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa lebih singkat dari tuntutan Penuntut Umum yang selengkapnya sebagaimana dimuat dalam amar putusan perkara ini;

Menimbang, bahwa karena selama proses perkara ini berjalan, terhadap Terdakwa telah dilakukan penangkapan dan penahanan, maka berdasarkan Pasal 22 Ayat (4) KUHAP masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalaninya tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang akan dijatuhkan;

Menimbang, bahwa karena pidana yang akan dijatuhkan terhadap Terdakwa lebih lama dari pada masa penahanan yang telah dijalaninya serta tidak ditemukan

(13)

13

alasan-alasan yang sah untuk mengeluarkan Terdakwa dari tahanan, maka Terdakwa diperintahkan tetap berada di dalam tahanan;

Menimbang, bahwa karena barang bukti berupa 1 (satu) unit Mitsubishi Cold Diesel L 300 Diesel E-2 PU Flat Deck Tahun 2013 Nomor Polisi BB 8240 MC Nomor Mesin 4D56CJ41499 Nomor Rangka MHMLOPU39DK121569 MC Nomor Rangka MHMLOPU39DK121569, Saksi Korban dapat membuktikan sebagai pemilik barang bukti ini, maka barang bukti ini dikembalikan kepada Saksi Korban;

Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan Terdakwa;

Keadaan yang memberatkan:

- Perbuatan Terdakwa telah meresahkan masyarakat; - Perbuatan Terdakwa telah merugikan Saksi Korban; Keadaan yang meringankan:

- Terdakwa menyesali perbuatannya;

- Terdakwa berjanji tidak mengulangi lagi perbuatannya; - Terdakwa adalah tulang punggung keluarganya;

Menimbang, bahwa karena Terdakwa dijatuhi pidana, maka berdasarkan Pasal 222 Ayat (1) KUHAP Terdakwa haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara;

Memperhatikan, Pasal 372 KUH Pidana, Pasal 193 Ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

M E N G A D I L I:

1. Menyatakan Terdakwa Ayub Henuk alias Pak Panus telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana “Penggelapan”;

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan dan 15 (lima belas) hari;

3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

4. Menetapkan Terdakwa tetap berada di dalam tahanan; 5. Menetapkan barang bukti berupa;

- 1 (satu) unit Mitsubishi Cold Diesel L 300 Diesel E-2 PU Flat Deck Tahun 2013 Nomor Polisi BB 8240 MC Nomor Mesin 4D56CJ41499 Nomor Rangka MHMLOPU39DK121569 MC Nomor Rangka MHMLOPU39DK121569, Dikembalikan kepada pemiliknya Herti Syahrani;

(14)

14

6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumah Rp 2.000 (dua ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sibolga pada hari Kamis, tanggal 18 Desember 2014 oleh Emanuel Ari Budiharjo, S.H., Hakim Ketua, Arief Wibowo, S.H., M.H., dan Boy Jefry Paulus Sembiring, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis, tanggal 15 Januari 2015 oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh Antoni, G. Butar-Butar, S.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Sibolga, serta dihadiri Nelson Victor, S.H. Penuntut Umum dan Terdakwa.

Hakim Ketua, Hakim-Hakim Anggota

Emanuel Ari Budiharjo, S.H., Arief Wibowo, S.H., M.H.

Boy Jefry Paulus Sembiring, S.H

Panitera Pengganti

Referensi

Dokumen terkait

OEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAVAAN.. Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara , Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Direktorat Jenderal

(2008) yang mengungkapkan bahwa pertemuan komite audit adalah faktor yang penting dalam pengawasan perilaku manajemen yang berhubungan dengan mengurangi asimetri

c. Kondisi lingkungan, dikarenakan etanol mudah menguap, oleh karena itu wadah sampel selalu dalam posisi tertutup.. Sampel yang digunakan adalah ciu hasil produksi

Selain itu, dapat juga melihat dalam daerah bawah (Kabupaten Cirebon) sektor-sektor ekonomi mana saja yang memberikan kontribusi pertumbuhan paling besar terhadap perekonomian

Dari pengujian tersebut dapat diketahui bahwa waktu yang dibutuhkan sistem untuk mengaktifkan aktuator ketika intensitas suara lebih dari 55 dB adalah 3,4 detik. Hal

merencanakan, menyiapkan, menyusun, dan mengalokasikan anggaran yang diperlukan dalam rangka persiapan dan pelaksanaan penyelenggaraan PON XX dan PEPARNAS XVI Tahun 2020 di

Nilai indeks kerentanan indikator kemiringan di sepanjang pantai Takalar dominan berada pada nilai tidak rentan yaitu sekitar 18 km terdapat di Desa Talatala dan Mandi

Direktorat Program Diploma IPB 2010. pada MK