• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN IV TAHUN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN IV TAHUN 2013"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

No.06/02/18/Th.XIV, 5 Februari 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG

TRIWULAN IV TAHUN 2013

EKONOMI LAMPUNG TUMBUH 5,97 PERSEN SELAMA TAHUN 2013

Sebagai dasar perencanaan pembangunan ekonomi dibutuhkan informasi tentang perkembangan ekonomi dalam waktu yang relatif pendek. Informasi yang dimaksud antara lain dapat diperoleh melalui kajian data dan indikator PDRB triwulanan. Di samping untuk perencanaan, PDRB triwulanan juga dapat dimanfaatkan untuk menyusun model ekonometri guna mengamati fluktuasi ekonomi jangka pendek atau musiman.

Selama triwulan IV 2013 perekonomian Lampung melemah 7,91 persen dibanding triwulan sebelumnya (q to q). Terhadap triwulan yang sama tahun 2012 (y on y), perekonomian Lampung meningkat sebesar 6,39 persen. Sehingga secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Lampung sampai dengan triwulan IV 2013 (c to c) tumbuh sebesar 5,97 persen.

Pertumbuhan sektoral ”q to q”, lima sektor mengalami pertumbuhan menurun utamanya sektor Pertanian, juga sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, sektor Jasa-jasa, sektor Bangunan serta sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan. Pertumbuhan positif terbesar terjadi pada sektor Listrik, Gas dan Air Bersih yang tumbuh dengan laju 4,90 persen, sementara sektor Industri Pengolahan tumbuh 3,46 persen. Sektor Pertambangan dan Penggalian tumbuh dengan laju 3,10 persen, diikuti sektor Angkutan dan Komunikasi yang tumbuh 0,18 persen. Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya, tercatat seluruh sektor mengalami pertumbuhan positif kecuali sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, serta sektor Bangunan.

Struktur ekonomi Lampung triwulan IV 2013 nampak sedikit mengalami perubahan dari triwulan sebelumnya. Sektor Industri Pengolahan mengalami perubahan berarti dalam komposisi dan urutan. Peranan terbesar masih dipegang sektor Pertanian. Sektor Industri Pengolahan relatif menguat, menggeser sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran ke posisi ketiga, sehingga kini sektor Industri Pengolahan sebagai kontributor ekonomi Lampung di urutan kedua

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan triwulan IV 2013 sebesar -7,91 persen (q to q), secara ”y on y” sebesar 6,39 persen dipengaruhi oleh komponen Konsumsi Rumah Tangga (4,08 persen) dan PMTB (1,19 Persen)

Selama setahun PDRB Pengeluaran tumbuh sebesar 5,97 persen, dipengaruhi oleh Konsumsi Rumahtangga (3,92 persen) dan Nett Ekspor (1,09 persen).

Struktur PDRB menurut Pengeluaran triwulan IV 2013 didominasi Komponen Konsumsi Rumah Tangga (54,82 persen), PMTB (19,06 persen) dan Konsumsi Pemerintah (14,52 persen).

(2)

1. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV Tahun 2013 Menurut Lapangan Usaha

Dibandingkan triwulan sebelumnya, perekonomian Provinsi Lampung pada triwulan IV 2013 terlihat menurun sebesar -7,91 persen. Hal ini terutama disebabkan turunnya produksi sektor Pertanian, sehingga nilai tambah sektor ini turun 18,15 persen. Selain itu pertumbuhan negatif juga terjadi di sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar -8,29 persen, sektor Jasa turun 2,96 persen, dan juga sektor Bangunan yang turun 2,53 persen. Sementara sektor lainnya tumbuh melaju, dengan pertumbuhan cukup besar di sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, sektor Industri Pengolahan, dan sektor Pertambangan dan Penggalian yang tumbuh 3-5 persen.

Menelaah kontribusi sektoral terhadap pertumbuhan yang dicapai pada triwulan IV 2013, nampak perekonomian Provinsi Lampung yang menurun dari triwulan sebelumnya terutama disebabkan turunnya produksi sektor Pertanian. Sektor ini masih sebagai penopang utama ekonomi Lampung, dan triwulan IV 2013 merupakan musim tanam petani sehingga turunnya produksi berpengaruh signifikan pada laju pertumbuhan ekonomi Lampung. Terhitung sektor ini menyumbang -6,74 persen point turunnya angka pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan IV 2013. Penurunan produksi terjadi terutama pada tanaman bahan makanan. Selain itu produksi perikanan juga turun dibanding triwulan sebelumnya, dimana faktor alam seperti hembusan angin laut menjadi penyebabnya. Produksi perkebunan dan kehutanan juga menurun. Perkembangan sektor Pertanian di triwulan IV 2013 tertolong oleh sub sektor Peternakan dan hasilnya yang tumbuh positif, dengan sumbangan terhitung 0,15 persen terhadap laju ekonomi Lampung.

Tabel 1.

Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Triwulan IV 2013 Provinsi Lampung Menurut Lapangan Usaha (Persen)

Lapangan Usaha Pertumbuhan Trw IV 2013 Terhadap s.d Trw IV 2013 ( c to c ) Sumber Pertumbuhan Trw III 2013 ( q to q ) Trw IV 2012 ( y on y) (q to q) (y on y) (c to c) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Pertanian -18.15 10.32 3.95 -6.74 3.29 1.47

2. Pertambangan dan Penggalian 3.10 9.13 10.66 0.06 0.19 0.21

3. Industri Pengolahan 3.46 8.53 7.56 0.45 1.22 0.99

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 4.90 10.55 10.05 0.02 0.05 0.04

5. Bangunan -2.53 -1.06 2.50 -0.11 -0.05 0.12

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran -8.29 -1.89 4.70 -1.28 -0.32 0.74

7. Angkutan dan Komunikasi 0.18 6.29 7.83 0.01 0.57 0.65

8. Keuangan, Persewaan & Jasa Prshn -0.74 7.21 9.48 -0.08 0.85 1.02

9. Jasa-jasa -2.96 6.93 9.39 -0.24 0.59 0.74

P D R B -7.91 6.39 5.97 -7.91 6.39 5.97 PDRB TANPA MIGAS -8.02 6.33 5.88

Selain itu disebabkan juga oleh turunnya produksi sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, dimana kegiatan perdagangan dan restoran melemah dari triwulan sebelumnya, sementara perhotelan relatif masih meningkat. Sektor yang berkontribusi tumbuh positif adalah Industri Pengolahan yang menyumbang laju 0,45 persen, diikuti sektor Pertambangan dan Penggalian. Juga sektor Listrik, Gas

(3)

dan Air Bersih dan sektor Angkutan dan Komunikasi yang tumbuh positif menyumbang kurang 2 persen. Berikutnya adalah sektor Listrik, Gas dan Air Bersih yang tumbuh sebesar 4,90 persen terutama didorong naiknya produksi listrik. Sementara di sektor Angkutan dan Komunikasi dominan didorong peningkatan kegiatan Pos dan Telekomunikasi, sedangkan kegiatan Pengangkutan nampak hanya angkutan laut yang kinerjanya meningkat.

Jika dibandingkan dengan kondisi triwulan IV 2012 (y on y), perekonomian Lampung tumbuh 6,39 persen. Seluruh sektor mengalami pertumbuhan positif kecuali sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran serta sektor Bangunan. Pertumbuhan meningkat terbesar terjadi pada sektor Listrik, Gas dan Air Bersih dan sektor Pertanian yang tumbuh masing-masing 10,55 persen dan 10,32 persen. Berikutnya sektor Pertambangan dan Penggalian tumbuh 9,13 persen, dan sektor Industri Pengolahan meningkat 8,53 persen, diikuti sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan yang tumbuh 7,21 persen. Sektor lainnya tumbuh di kisaran 6-7 persen. Jika dilihat dari kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Lampung dibanding triwulan yang sama tahun 2012, sektor Pertanian masih sebagai kontributor terbesar (3,29 persen), diikuti sektor Industri Pengolahan (1,22 persen), sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 0,85 persen.

Secara kumulatif (c to c), pertumbuhan ekonomi Lampung sampai dengan triwulan IV tahun 2013 atau capaian perekonomian selama tahun 2013 mencapai 5,97 persen. Besaran laju pertumbuhan ekonomi kumulatif jika dibandingkan dengan laju kumulatif sampai dengan triwulan IV tahun 2012, menunjukkan bahwa semua sektor mengalami pertumbuhan meningkat.

Gambar 1.

(4)

2.

PDRB Triwulan IV Tahun 2013 Menurut Lapangan Usaha

Produk Domestik Regional Bruto Lampung pada triwulan IV 2013 atas dasar harga berlaku mencapai 40,87 triliun rupiah. Angka ini menurun 6,64 persen dari triwulan III 2013 yang sebesar 43,77 triliun rupiah. Nilai tersebut termasuk nilai tambah dari sub sektor Minyak dan Gas Bumi yang nilainya mencapai 495,47 milyar rupiah pada triwulan IV 2013, naik dari triwulan III 2013 yang sebesar 469,54 milyar rupiah.

Fluktuasi tingkat produksi sektoral pada triwulan IV 2013 dibandingkan triwulan sebelumnya dapat terlihat dari nilai PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000. Produk Domestik Regional Bruto Lampung pada triwulan IV mencapai 11,05 triliun rupiah. Angka ini menurun 7,91 persen dari triwulan III 2013 yang mencapai 12,00 triliun rupiah. Sektor yang signifikan mengalami kenaikan tingkat produksi adalah sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, sektor Industr Pengolahan, dan sektor Pertambangan dan Penggalian.

Tabel 2.

PDRB Triwulanan Provinsi Lampung menurut Lapangan Usaha (Milyar Rupiah)

Lapangan Usaha

Harga Berlaku Harga Konstan Tahun 2000 Triw III 2013 Triw IV 2013 Triw III 2013 Triw IV 2013

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 15,905.74 12,992.95 4,457.30 3,648.29

2. Pertambangan dan Penggalian 833.85 876.15 229.76 236.87

3. Industri Pengolahan 6,573.40 6,988.39 1,561.64 1,615.75

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 238.07 250.17 49.47 51.89

5. Bangunan 1,327.60 1,325.63 543.68 529.91

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 6,885.95 6,495.62 1,854.30 1,700.65

7. Angkutan dan Komunikasi 5,317.29 5,264.60 1,003.66 1,005.44

8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Pershn 2,665.03 2,669.22 1,322.01 1,312.24

9. Jasa-Jasa 4,025.60 4,003.28 980.98 951.93

PDRB 43,772.54 40,866.01 12,002.79 11,052.97 PDRB TANPA MIGAS 43,303.00 40,370.54 11,887.62 10,933.65

3.

Struktur Ekonomi Triwulan IV Tahun 2013 Menurut Lapangan Usaha

Pertanian merupakan sektor dominan penggerak perekonomian Lampung. Walaupun terjadi penurunan produksi di triwulan IV 2013 yang cukup besar, konribusinya terhadap perekonomian masyarakat Provinsi Lampung masih signifikan. Meskipun secara perlahan terlihat kecendrungan menurun. Sektor ini masih mendominasi capaian nilai tambah di Lampung, dengan peranan sebesar 31,79 persen. Sektor dengan peranan terbesar kedua adalah Industri Pengolahan sebesar 17,10 persen. Angka ini makin menguat baik terhadap triwulan sebelumnya maupun terhadap triwulan yang sama tahun 2012 yang sekitar 15 persen. Berikutnya sektor Perdagangan/Hotel/Restoran dengan peranan 15,89 persen. Di sektor tersier yang berperan besar yaitu Angkutan/Komunikasi 12,88 persen dan sektor Jasa sebesar 9,80 persen. Sementara itu peranan PDRB Lampung tanpa migas pada Triwulan IV-2013 sebesar 98,79 persen.

(5)

Tabel 3.

Struktur PDRB Triwulanan Provinsi Lampung Menurut Lapangan Usaha (Persen)

Lapangan Usaha Trw IV Trw III Trw IV 2012 2013 2013

(1) (2) (3) (4)

1. Pertanian 29.65 36.34 31.79

2. Pertambangan dan Penggalian 2.16 1.90 2.14

3. Industri Pengolahan 17.31 15.02 17.10

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0.62 0.54 0.61

5. Bangunan 3.61 3.03 3.24

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 17.48 15.73 15.89

7. Angkutan dan Komunikasi 12.51 12.15 12.88

8. Keuangan, Persewaan & Js Perusahaan 6.74 6.09 6.53

9. Jasa-jasa 9.93 9.20 9.80

PDRB 100.00 100.00 100.00 PDRB Tanpa Migas 98.81 98.93 98.79

4. PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan IV Tahun 2013

Nilai PDRB ADH Berlaku triwulan IV-2013 lebih rendah dibandingkan dengan nilai triwulan III-2013. Triwulan III-2013 tercatat Rp. 43,77 trilyun, menjadi Rp. 40,87 trilyun di triwulan IV-2013. Meskipun beberapa komponen mengalami kenaikan, tetapi penurunan yang cukup besar terjadi pada nilai Net Ekspor dimana triwulan III-2013 tercatat Rp. 9,01 trilyun menjadi Rp. 5,55 trilyun di triwulan IV-2013.

Bila dilihat menurut struktur PDRB, Komponen Konsumsi Rumah Tangga masih mendominasi PDRB Lampung menurut pengeluaran yaitu sebesar 54,82 persen, diikuti PMTB 19,06 persen, dan Konsumsi Pemerintah 14,52 persen. Selanjutnya nilai dan distribusi PDRB triwulan IV 2013 dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6.

Nilai dan Distribusi PDRB Triwulanan Provinsi Lampung menurut Pengeluaran Triwulan IV Tahun 2013

Komponen

ADHB

(Trilyun Rupiah) Distribusi (Persen) Trw III Trw IV Trw III Trw IV

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Konsumsi Rumahtangga 21,96 22,40 50,17 54,82

2. Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 0,40 0,43 0,92 1,06

3. Konsumsi Pemerintah 4,39 5,94 10,03 14,52

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 7,34 7,79 16,76 19,06

5. Ekspor Barang dan Jasa 18,67 17,39 42,65 42,56

6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 9,66 11,84 22,06 28,96

(6)

Gambar 2.

Struktur PDRB Triwulanan Provinsi LampungMenurut Pengeluaran(persen)

Nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000 triwulan IV-2013 lebih rendah dibandingkan triwulan III-2013, tercatat Rp. 12,00 trilyun di triwulan III-2013 menjadi Rp. 11,05 trilyun di triwulan IV-2013.

Dilihat dari sisi pengeluaran, semua komponen PDRB Lampung mengalami pertumbuhan positif (q to q). Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran Konsumsi Pemerintah yaitu tumbuh 34,84 persen karena daya serap anggaran pemerintah melonjak tajam pada akhir tahun 2013. Pertumbuhan tertinggi kedua terjadi pada PMTB yang tumbuh sebesar 4,69 persen, dimana nilainya naik dari Rp. 1,98 trilyun menjadi Rp. 2,07 trilyun.

Secara “y on y”, semua komponen juga mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Konsumsi Rumah Tangga sebesar 6,71 persen, diikuti komponen PMTB sebesar 6,35 persen dan Lembaga Swasta Nirlaba 5,50 persen. Sedangkan Konsumsi pemerintah hanya tumbuh sebesar 1,97 persen.

Tabel 7.

Nilai, Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Triwulanan Provinsi Lampung menurut Pengeluaran

Komponen

ADHK

(Trilyun Rupiah) Triw IV-2013 Triw IV-2013 2013 (s/d Triw IV) Terhadap Terhadap Terhadap Sumber Pertumbuhan Triw IV 2013 Trw III Trw IV Triw III-2013 Triw IV-2012 2012 (s/d Triw IV) q-to-q y-on-y c-to-c

q-to-q y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Konsumsi Rumahtangga 6,68 6,74 0,82 6,71 6,95 0,46 4,08 3,92

2. Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 0,136 0,139 2,37 5,50 4,29 0,03 0,07 0,05

3. Konsumsi Pemerintah 1,36 1,83 34,84 1,97 2,67 3,94 0,34 0,33

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 1,98 2,07 4,69 6,35 6,24 0,77 1,19 1,05

5. Ekspor Barang dan Jasa 7,33 9,20 25,54 36,15 25,27 15,60 23,52 13,93

6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 5,14 7,98 55,44 83,11 33,82 23,72 34,88 12,84

(7)

Selama tahun 2013 (c to c) perekonomian Lampung banyak didorong oleh pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga (6,95 persen dengan sumbangan 3,92 persen); Nett Ekspor (6,36 persen dengan sumbangan 1,09 persen) dan investasi dalam bentuk PMTB (6,24 persen dengan sumbangan 1,05 persen).

5. Pertumbuhan PDRB Triwulan IV-2013 menurut Provinsi se-Sumatera dan Wilayah Lainnya

PDRB Sumatera triwulan IV-2013 mengalami pertumbuhan 0,13 persen dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi terjadi di Provinsi Sumatera Barat (2,41 persen) dan terendah di Provinsi Lampung (-7,91 persen). Dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y) pertumbuhan ekonomi di Sumatera sebesar 5,48 persen, tertinggi di Provinsi Bengkulu (7,83 persen) dan terendah di Provinsi Riau (3,77 persen). Pertumbuhan ekonomi Sumatera secara kumulatif (c to c) mencapai 5,27 persen, tertinggi terjadi di Provinsi Jambi sebesar 7,88 persen dan terendah terjadi di Provinsi Riau (2,61 persen).

Dari enam kelompok wilayah di Indonesia, pertumbuhan ekonomi (q to q) tertinggi terjadi di wilayah Maluku & Papua (8,53 persen) dan terendah di Jawa (-0,4 persen). Pertumbuhan secara “y on y” tertinggi di wilayah Maluku & Papua (18,60 persen), terendah di wilayah Kalimantan (3,78 persen). Sedangkan secara “c to c”, pertumbuhan tertinggi juga terjadi di Maluku & Papua (11,31 persen) dan terendah terjadi di wilayah Kalimantan (3,49 persen).

Tabel 8.

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi se-Sumatera dan Wilayah Lainnya (Persen)

Provinsi / Wilayah Pertumbuhan Ekonomi Trw IV-2012 q-to-q y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) 01 Aceh 1.41 3.82 4.18 02 Sumatera Utara 0.50 5.83 6.01 03 Sumatera Barat 2.41 6.85 6.18 04 Riau 1.39 3.77 2.61 05 Jambi 1.94 6.93 7.88 06 Sumatera Selatan -1.62 6.55 5.98 07 Bengkulu 2.33 7.83 6.21 08 Lampung -7.91 6.39 5.97

09 Kep, Bangka Belitung 0.94 4.78 5.29

10 Kepulauan Riau 2.15 5.02 6.13

SUMATERA 0.13 5.48 5.27

JAWA -0.40 5.92 6.14

BALI & NUSRA 0.56 5.83 5.84

KALIMANTAN 0.17 3.78 3.49

SULAWESI 1.48 7.56 7.84

(8)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG

Jl. Basuki Rahmat No. 54 Teluk Betung Bandar Lampung 35215 Telepon (0721) 482909; Faksimili (0721) 484329

Email: bps1800@bps.go.id

Homepage: lampung.bps.go.id

Keterangan lebih lanjut hubungi : Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Up. Budi Cahyono, S.Si, M.M. Telp. (0721) 482909 Email: bps1800@bps.go.id atau

Referensi

Dokumen terkait

Frasa “…perjanjian kerja waktu tertentu” dalam Pasal 65 ayat (7) dan frasa “…perjanjian kerja untuk waktu tertentu” dalam Pasal 66 ayat (2) huruf b

Faktor yang akan diuji apakah berpengaruh secara signifikan terhadap nilai Debit Air dengan ANOVA dua arah adalah Diameter Pipa ( A ), Letak Katup Dasar ( B ), Volume

Untuk pengembangan di daerah lain yang mempunyai lingkungan ber- beda (iklim dan tanah berbeda) perlu dilakukan uji multilokasi di beberapa lokasi selama bebe- rapa tahun,

Untuk mewujudkan upaya-upaya tersebut dalam rangka menunjang kegiatan para anggotanya (Promosi Anggota) , perusahaan koperasi pada organisasi yang didirikan oleh

Optimasi yang dilakukan pada basis masker gel peel off yaitu CMC-Na dan PVA dengan parameter sifat fisis masker gel peel off meliputi Viskositas, kecepatan mengering daya

Tersedianya data dan informasi jumlah gabah yang digiling dan stok gabah dan beras di penggilingan untuk bahan analisis.. AKP

Pengaturan nilai kecepatan putar rotor dan torsi elektromagnetik tersebut dilalukan dengan mengatur nilai amplitudo dan frekuensi tegangan masukan pada bagian

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penulisan hukum (skripsi) berjudul: Perlindungan Terhadap Konsumen Ban Motor Racing Sebagai Upaya Preventif Dari Bahaya