• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN TATA KELOLA SERVICE OPERATION TEKNOLOGI INFORMASI PADA INFORMATIONAL CAPITAL READINESS PT PJB UPHT GRESIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN TATA KELOLA SERVICE OPERATION TEKNOLOGI INFORMASI PADA INFORMATIONAL CAPITAL READINESS PT PJB UPHT GRESIK"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERANCANGAN TATA KELOLA SERVICE OPERATION TEKNOLOGI INFORMASI

PADA INFORMATIONAL CAPITAL READINESS PT PJB UPHT GRESIK

1) Rachmad Sukma P. 2) Tutut Wurijanto, M.Kom. 3) Erwin Sutomo, S.Kom., M.Eng.

1)Program Studi S1 Sistem Informasi STIKOM Surabaya. Email : rachmadsp10@gmail.com 2)Program Studi S1 Sistem Informasi STIKOM Surabaya. Email : tutut@stikom.edu 3)Program Studi S1 Sistem Informasi STIKOM Surabaya. Email : sutomo@stikom.edu

Abstract

PT PJB UPHT Gresik requires governance of information technology (IT) to develop a comprehensive framework of structure, process, and how to work every business process. Assessment of IT governance on Information Capital Readiness (ICR) has been done by a team of assessors has a value of 3.5. Documents given assessor feedback report does not describe any remedial measures in achieving the desired target by the central office, so PT PJB UPHT Gresik trouble.

Based on these problems is the design of IT governance in the ICR service operation that refers to the assessment guidelines and performance contracting unit in ITIL V3 service operation. At the design stage, gap analysis results obtained from performance contracting handbook and OFI units contained in this document is analyzed in order to obtain feedback reports identifying improvements. The results of the analysis of identification in the form of Standard Operation System (SOP) and Working Instructution (WI), which refers to the process in ITIL V3 service operation of each process within the ICR.

Designing IT Governance service operation on the ICR produces two policies, the three SOP (Infrastructure, Business Process Management and Information Management), and six WI (two instructions work on Infrastructure, three work instructions on Business Process Management and the work instructions in Information Management) that the company needs to make improvement on performance indicators ICR process.

Keywords: ICR, Governance, Service Operation

Dalam mencapai visi, misi, dan tujuan bisnisnya PT Pembangkit Jawa Bali, Unit Pelayanan Pemeliharaan wilayah Timur (PT PJB UPHT) Gresik memerlukan tata kelola teknologi informasi (TI). Tata kelola TI dalam perusahaan PT PJB digunakan dalam menyusun kerangka struktur yang lengkap, proses, dan cara pengerjaan untuk pendukung pencapaian visi, misi, dan tujuan bisnisnya. PT PJB memiliki acuan dalam penilaian tata kelola TI berupa pedoman penilaian kontrak kinerja unit. Penilaian tersebut dilakukan setiap satu semester sekali atau enam bulan sekali.

Tim assessor sub direktorat (subdit) teknologi informasi bertanggung jawab dalam melakukan penanganan penilaian

untuk Information Capital Readiness (ICR). ICR merupakan

indikator penilaian kinerja proses yang di dalamnya menilai

tentang infrastructure, business process management, dan

information management. Dari hasil penilaian yang dilakukan

oleh tim assessor, ICR mempunyai nilai terendah yaitu 3,5

dari target yang telah ditentukan yaitu 4. Nilai rendah tersebut diakibatkan karena banyak proses dari ICR yang belum terlaksana akibat tidak jelasnya langkah-langkah yang harus dilakukan untuk bisa mencapai target

Berdasarkan permasalahan diatas, tugas akhir ini akan melakukan perancangan tata kelola TI yang menghasilkan

rekomendasi perbaikan berupa kebijakan, Standard Operating

Procedure (SOP) dan Working Instruction (WI) berdasarkan

best practice yang berkaitan dengan operasional layanan

Sistem dan Teknologi Informasi (STI). Information

Technology Infrastructure Library 3rd Version (ITIL V3)

tentang service operation merupakan best practice yang

digunakan untuk mengkordinasikan dan memenuhi kegiatan proses yang diperlukan untuk menyediakan serta mengelola layanan bagi pengguna bisnis dan pelanggan dengan tingkatan terstentu yang disepakati.

ITIL V3 tentang service operation digunakan sebagai

acuan dalam penyelesaian masalah tata kelola TI karena ITIL

menyediakan cara aspek manajemen pelayanan dan service

operation menjelaskan tentang kegiatan yang diperlukan untuk menyediakan serta mengelola layanan bagi pengguna dan pelanggan dengan tingkatan tertentu yang disepakati. Kesepakatan dalam pelayanan terdapat dilalam buku pedoman penilaian kontrak kinerja unit. Selain itu juga pemilihan ITIL

V3 tentang service operation dilihat berdasarkan kepada

tujuan dari buku pedoman penilaian kontrak kinerja unit yang berdasarkan kepada rencana jangka panjang unit yaitu penyedia jasa pemeliharaan instalasi unit pembangkit yang terencana.

METODE PENELITIAN

Langkah-langkah untuk menyusun tata kelola TI dapat dilihat pada gambar 1. Langkah-langkah metode penelitian

terdiri dari identify needs, envision solution dan plan solution.

Identify Needs

Pada tahapan ini, ada tiga hal yang harus dilakukan untuk identifikasi sebuah kebutuhan yaitu mendapatkan komitmen dan kepedulian manajemen, definisi kegiatan berdasarkan buku pedoman PT PJB, dan menentukan standar yang dipakai.

(2)

2

rencana program. Adapun proses dan output dari identify

needs dilihat pada gambar 2 dan 3.

Envision Solution

Envision solution ini mempunyai peran untuk memperoleh persetujuan atas suatu target kemampuan yang diperlukan dan memastikan bahwa solusi yang dipikirkan selaras dengan tujuan teknologi informasi. Terdapat dua langkah yang harus

dilakukan pada envision solution yaitu menganalisis hasil dari

feedback reports dan mendefinisikan target perbaikan yang diperoleh dari buku pedoman kontrak kinerja unit. Adapun

proses envision solution dilihat pada gambar 4 .

Dua langkah envision solution menghasilkan output

berupa kesenjangan dan identifikasi perbaikan. Adapun

output dari envision solution dapat dilihat pada gambar 5, 6, dan 7.

Gambar 2 Alur Identify Needs

Gambar 1 Langkah-Langkah Kegiatan Metode Penelitian

Teks Wawancara

Kumpulan Dokumen Wawancara

Analisis

Buku Pedoman PT PJB Lingkup Kegiatan ICR

Menentukan Standart Yang dipakai

Rencana Program

Gambar 3 Merencanakan Program

Gambar 4 Alur Envision Solution

Gambar 5 Analisa kesenjangan dan Identifikasi Perbaikan ICR (Infrastructure)

Buku Pedoman PT PJB Lingkup Kegiatan TI (ICR) Wawancara Information Manajemen Infrastructure Bussines Process Management

Menentukan Standar ITIL V3

Service Operation

Feedback Reports Assessment

Menganalisis Kesenjangan

Analisa Kesenjangan Merencanakan Solusi

(3)

3

Plan Solution

Plan solution ini mempunyai peran untuk memastikan bahwa rencana program dapat direncanakan, masuk akal dan dapat dicapai. Terdapat dua langkah yang harus dilakukan

pada plan solution yaitu mengalisis keadaan proyek dan

kembangkan rencana perbaikan. Adapun proses plan solution

dapat dilihat pada gambar 8.

Hasil Analisa Kesenjangan dan Identifikasi Perbaikan

Dokumen SOP dan WI Standart ITIL V3 Rencana Perbaikan Analisis Analisis

Kedua langkah plan solution menghasilkan output berupa

dokumen SOP dan WI yang dalam penyusunanya

menggunakan panduan ITIL V3 service operation. ITIL V3

service operation terdapat terdapat lima proses service operation yaitu :

1. Event Management adalah memonitor semua peristiwa yang terjadi di seluruh infrastruktur TI

2. Incident Management adalah berfokus kepada pemulihan kegagalan pelayanan secepat mungkin bagi pelanggan, sehingga memiliki dampak minimal terhadap bisnis. 3. Request fulfilment adalah proses penanganan permintaan

layanan, dimana proses yang terpisah digunakan untuk memenuhi kebutuhan permintaan.

4. Problem management adalah terlibat dalam menganalisis

dan menyelesaikan penyebab insiden. Selain itu

mengembangkan kegiatan proaktif untuk mencegah insiden saat ini dan masa depan.

5. Access management adalah proses yang memungkinkan pengguna layanan untuk berwenang dalam akses. Sementara akses untuk pengguna yang sah bersifat terbatas. Manajemen akses membantu memastikan bahwa akses ini selalu tersedia pada waktu yang disepakati.

Adapun contoh salah satu output plan solution dapat

dilihat pada gambar 9 dan 10 .

Gambar 6 Analisa kesenjangan dan Identifikasi Perbaikan ICR (Bussiness Process Management)

Gambar 7 Analisa kesenjangan dan Identifikasi Perbaikan ICR (Information Management)

Gambar 8. Plan Solution Gambar 9 Contoh Halaman Awal SOP Information Management

Analisa Kesenjangan

1. Kurangnya informasi tentang langkah-langkah pendukung standar perusahaan tentang ketersediaan dan pengelolaan layanan

Infrastructure

2. Pemahaman aturan tentang cara pelaporan dan dokumentasi gangguan pada jaringan

Identifikasi Perbaikan 1. Pendefinisian langkah-langkah yang jelas dari standar perusahaan mengenai ketersediaan dan pengelolaan layanan Infrastructure

2. Membuat langkah-langkah yang jelas tentang cara pelaporan dan dokumentasi gangguan pada jaringan

Analisa Gap

Belum terdapat kesadaran manajemen terhadap pemberian comment pada aplikasi PBViews

Identifikasi Perbaikan Pembuatan langkah-langkah warning

management yang berguna untuk

mengingatkan manajemen tentang pemberian comment pada aplikasi PBVIews

(4)

4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil yang didapatkan dari analisis rencana perbaikan akan

diperoleh hasil perbaikan infrastructure, business prosces

management, dan information management. Contoh hasil

perbaikan yang akan dibahas adalah perbaikan pada Bussiness

Process Management dan information management. Hasil dari analisis setelah dilakukan analisis kesenjangan ICR

Bussiness Process Management dan Information Management

menurut OFI dan buku pedoman penilaian kontrak kinerja unit dan memperoleh hasil analisis identifikasi perbaikan sampai dengan rencana perbaikan maka akan diperoleh pembuatan

kebijakan, Standard Operating Procedure (SOP) dan Working

Instruction (WI).

Isi dari kebijakan pada Bussiness Process Management

adalah Rancangan Surat Keputusan (SK) tentang penetapan

key user bertujuan menetapkan perwakilan karyawan dari

setiap bagian untuk mengelola aplikasi core business. Isi

rancangan SK tentang penetapan key user adalah penetapan

yang jelas tentang tugas dan tanggung jawab yang dikerjakan

oleh masing-masing key user.

Isi dari SOP information management yaitu pendahuluan

yang berisikan tentang definisi, tujuan, ruang lingkup, referensi, dan akronim. Definisi yang dimaksud didalam SOP

ini adalah definisi dari information management. Ruang

lingkup membahas tentang batasan yang dikerjakan didalam SOP information management, referensi membahas tentang buku atau dokumen pendukung dan akronim membahas

tentang singkatan yang berada didalam SOP information

management. Adapun contoh SOP information management

dapat dilihat pada gambar 9.

Isi didalam WI Information Management terdapat

penjelasan, bantuan permasalahan, permintaan penanganan, penyelesaian masalah, dan penanggung jawab. Penyusunan

WI menggunakan panduan proses Service Operation ITIL V3

yaitu Event Management, Incident Management, Request

Fulfilment, Problem Management dan Access Management.

Contoh WI information management berupa warning

management mempunyai isi sebagai berikut :

a. Penjelasan (Event Management)

Instruksi kerja ini digunakan untuk memonitor pemberian

comment oleh manajemen pada aplikasi PBViews.

b. Bantuan Permasalahan (Incident Management)

Pemulihan kegagalan apabila manajemen lupa mengisi

comment pada aplikasi PBViews maka dari pihak SINFO

memberikan alert yang mengingatkan manajemen untuk

segera mengisi comment pada aplikasi PBViews.

c. Permintaan Penanganan (Request Fulfilment)

Penanganan permintaan layanan apabila terjadi masalah

dalam Warning Management menghubungi ke bagian

SINFO.

d. Penyelesaian Masalah (Problem Management)

Penyelesaian masalah dari insiden manajemen adalah

SINFO akan mengontrol pemberian comment pada

aplikasi PBViews setiap dua minggu setelah rapat.

e. Penanggung Jawab (Access Management)

Pengguna layanan yang berwenang dalam akses Warning

Management adalah bagian SINFO.

Adapun contoh WI information management yaitu isi

Warning Management dapat dilihat pada gambar 11 dan

intruksi kerja dari Warning Management dapat dilihat pada

gambar 10.

Gambar 10 Contoh Gambar WI Warning Management

(5)

5

SIMPULAN

Tahapan untuk merancang dokuman tata kelola service operation TI tentang ICR yaitu :

1. Analisa kesenjangan dari setiap proses didalam ICR

didapatkan dari ketetapan di buku pedoman kontrak kinerja unit dan dari OFI yang terdapat didalam dokumen

feedback reports.

2. Hasil dari analisis kesenjangan akan dianalisis untuk

memperoleh identifikasi perbaikan pada Infrastructure

yaitu pendefinisian langkah-langkah yang jelas mengenai

ketersediaan dan pengelolaan layanan infrastructure serta

cara pelaporan dan dokumentasi gangguan pada jaringan.

Bussiness Process Management yaitu membuat langkah-langkah yang jelas tentang pemasukan data pada aplikasi

core business dan pengambilan data dari log ellips, serta

penetapan key user masing-masing core business dan

pengajuan jadwal pelatihan untuk key user. Information

Management yaitu pembuatan langkah-langkah warning management yang berguna untuk mengingatkan

manajemen tentang pemberian comment pada aplikasi

PBViews dari masing-masing proses didalam ICR.

3. Hasil dari identifikasi perbaikan akan dianalisis sehingga

diperoleh hasil berupa SOP dan WI. Hasil identifikasi

perbaikan pada proses infrastructure adalah SOP

infrastructure yang didalamnya terdapat dua WI yaitu

ketersediaan dan pengelolaan layanan infrastructure serta

pelaporan dan dokumentasi gangguan pada jaringan. Hasil

identifikasi perbaikan pada proses Bussiness Process

Management adalah rancangan SK untuk penetapan key

user dan SOP Bussiness Process Management yang

didalamnya terdapat tiga WI yaitu memasukkan data

menggunakan aplikasi core business perusahaan,

pengajuan jadwal pelatihan key user, dan pengambilan

hasil data dari log ellips. Hasil identifikasi perbaikan pada

proses Information Management adalah SOP Information

Management yang didalamnya terdapat WI adalah

warning management. SARAN

Saran yang diberikan untuk pengembangan lebih lanjut

adalah melanjutkan tata kelola service operation TI

menggunakan ITIL V3 pada ICR dengan membutuhkan tahapan implementasi sampai monitoring.

RUJUKAN

De Haes, Steveen dan Van Grembergen, Wim. 2004. IT

Governance and Its Mechanisms. Information System Control Journal. Volume 1. Tersedia : www.isaca.org.

ITGI. 2004. Cobit Student Book. USA: IT Governance

Institute.

ITGI. 2007. IT Governance Implementation Guide, 2ND

Edition. USA: IT Governance Institute

itSMF. 2007. Foundations of IT Service Managemen Based on

ITIL V3. Van Haren Publishing

PT Pembangkit Jawa Bali (PT PJB). 2012. Pedoman

Penilaian Kontrak Kinerja Unit. Surabaya: PT Pembangkitan Jawa Bali.

OGC. 2007. ITIL : Service Operation. London: The Stationery

(6)

Gambar

Gambar 4 Alur Envision Solution
Gambar 6 Analisa kesenjangan dan Identifikasi Perbaikan  ICR (Bussiness Process Management)
Gambar 10 Contoh Gambar WI Warning Management

Referensi

Dokumen terkait

kanak yang mempunyai masalah kognitif (kerencatan akal) yang dianggap boleh diajar dan boleh mendapat manfaat pendidikan formal. Kategori kanak-kanak bermasalah pembelajaran di

Spiroplectammina biformis hanya tinggi pada stasiun 1 dan sangat rendah distasiun lainnya, karena memiliki perairan yang tenang, faktor lain biota ini tidak mempunyai organ

Dari kajian literatur di dapat bahwa beberapa kualitas elemen lansekap yang dapat mengakomodasi akifitas anak di sekolah dasar untuk mendukung perkembangan fisik,

Amerika tidak memiliki sistem pendidikan nasional yang ada adalah sistem pendidikan dalam artian terbatas pada masing-masing negara bagian7. Hal ini berdasarkan padafilosofi bahwa

dan Tabel 5., menunjukkan bahwa 16 faktor yang disebabkan oleh kelalaian kontraktor tersebut memberikan hasil yang sesuai dengan literatur, yaitu termasuk dalam jenis

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam diplomasi publik, yaitu: (1) aktor yang berperan tidak hanya negara tapi juga non- negara, walaupun pada masa

untuk struktur modal berhubungan dengan igyarat yang diberikan kepada investor melalui keputusan suatu perusahaan untuk menggunakan utang atau saham dalam memperoleh modal

Masyarakat Sumbawa dikenal sebagai masyarakat yang heterogen, karena dihuni oleh penduduk dari berbagai suku, etnis, bahasa dan agama dengan konsekuensi terhadap pembawaan