• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BECAK MOTOR PADA JALAN 4 LAJUR 2 ARAH DENGAN MEDIAN ( STUDI KASUS : JALAN A.R. HAKIM KOTA MEDAN )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH BECAK MOTOR PADA JALAN 4 LAJUR 2 ARAH DENGAN MEDIAN ( STUDI KASUS : JALAN A.R. HAKIM KOTA MEDAN )"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

94

PENGARUH BECAK MOTOR

PADA JALAN 4 LAJUR 2 ARAH DENGAN MEDIAN

( STUDI KASUS : JALAN A.R. HAKIM KOTA MEDAN )

Oleh :

Sawal Siregar1, Medis Sejahtera Surbakti2

Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl.Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan Email : sawalsiregar84@yahoo.com

1Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

2Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan

ABSTRAK

Kendaraan becak motor mengalami pertumbuhan dan keberadaannya dalam lalu lintas campuran pada jalan 4 lajur 2 arah dengan median dapat memberikan pengaruh pada kinerja lalu lintas walaupun tidak terlalu besar. Studi dilakukan di Jln. A.R Hakim dengan mengambil 2 titik lokasi. yaitu arah aksara depan rumah Pak Burhan dan arah teladan depan Dealer Honda. Survai dilakukan hari senin dan selasa pada jam sibuk pagi, jam sibuk siang dan jam sibuk sore dengan menggunakan kamera video. Analisis yang digunakan untuk menentukan nilai emp adalah menggunakan cara dengan basis kapasitas dan basis kecepatan. Kedua basis cara tersebut menggunakan model regressi linier berganda. Hasil dari anilisis proporsi kendaraan becak motor memberikan pengaruh yang masih rendah terhadap kecepatan rata-rata lalu lintas di Jln. A.R. Hakim Hasil dari analisis didapatkan nilai emp untuk lalu lintas di Jln. A.R. Hakim kota Medan pada arah Teladan adalah LV = 1, HV = 1.746, MC = 0.536, BCK = 1.184 dan pada arah Aksara adalah LV = 1, HV = 2.242, MC = 1.061, BCK = 1.104. Hasil emp yang terpilih mewakili di Jln. A.R. Hakim merupakan hasil analisis dengan basis kapasitas.

Kata kunci : Kendaraan becak motor – ekivalen mobil penumpang

ABSTRACT

Vehicle motor tricycles growth and presence in the traffic mix on a 4 lane road with a median of 2-way can influence the performance of the traffic is not too big though. Studies conducted at Jl. A.R Hakim Medan by taking two point locations. The future direction of the house of Mr Burhan script and the direction of future model Honda Dealer. The survey conducted Monday and Tuesday morning during rush hour, rush hour lunch and afternoon rush hours using a video camera. The analysis used to determine the value of passenger car equivalents are using way on the basis of capacity and rate base. Both methods use a multiple linear regression model. The results of the proportion of vehicles motor tricycles useful analysis influence is still low on the average speed of traffic at Jl. A.R Hakim. The results obtained from the analysis of passenger car equivalent values for traffic at Jl. A.R Hakim Medan in the direction of example : LV = 1, HV = 1.746, MC = 0.536, BCK = 1.184 and at the direction of script is LV = 1, HV = 2242, MC = 1061, BCK = 1104. Results equivalence passenger cars chosen to represent at Jl. A.R Hakim is the result of analysis on the basis of capacity.

(2)

95

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam perencanaan prasarana tranportasi jalan raya di Indonesia berpedoman pada Manual Kapasitas Jalan Raya (MKJI) tahun 1997. Ekivalensi mobil penumpang (emp) adalah faktor yang menunjukkan pengaruh berbagai tipe kendaraan dibandingkan kendaraan ringan terhadap kecepatan, kemudahan bermanufer, dimensi kendaraan ringan dalam arus lalu lintas (untuk mobil penumpang dan kendaraan ringan yang sasisnya mirip; emp = 1,0).

Harga ketetapan ekivalensi mobil penumpang yang ada di MKJI diambil dari hasil penelitian di daerah tertentu, sehingga harga ketetapan ekivalensi mobil penumpang tersebut belum tentu bisa mewakili karakteristik lalu lintas yang ada diseluruh kawasan Indonesia. Berpijak dari kondisi tersebut perlu kiranya ditinjau kembali ketetapan ekivalensi mobil penumpang yang ada tersebut untuk disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik arus dimasing-masing daerah di Indonesia.

Dalam perencanaan jalan jenis kendaraan bermotor yang melewati jalan yang ada di Indonesia adalah kendaraan berat, kendaraan ringan dan sepeda motor. Kendaraan bermotor merupakan sarana transportasi darat yang penting bagi masyarakat untuk memperlancar mobilitas manusia dan barang, oleh karena itu dalam beberapa tahun ini volume kendaraan bermotor meningkat dengan pesat akan berakibat kemacetan, sering terjadi kecelakaan serta adanya polusi udara yang merugikan kesehatan. Ruas jalan akan mengalami kemacetan apabila kapasitas dari badan jalan tersebut tidak mencukup untuk volume atau arus yang melalui ruas jalan perjamnya, dengan kata lain volume lalu lintas melebihi kapasitas jalan yang ada.

Salah satu obyek permasalahan yang tidak kalah pentingnya adalah kendaraan becak motor merupakan kendaraan yang dipergunakan untuk mengangkut orang atau masyarakat umum dari suatu tempat ke tempat lain yang banyak beroperasi di kota Medan. Keberadaan becak motor yang juga mengalami pertumbuhan dengan kata lain becak motor dapat mempengaruhi kecepatan kendaraan lain dalam berlalu lintas dan berpengaruh pula terhadap pemakaian ruas jalan.

Untuk itu perlu di teliti sejauh mana pengaruh kendaraan becak motor pada kinerja lalu lintas dan perlu kajian nilai ekivalensi mobil penumpang untuk kendaraan becak motor yang sesuai, berkaitan perannya sebagai bagian dari lalu lintas pada ruas jalan. Penelitian ini akan dilakukan pada jalan A.R Hakim di kota Medan yang merupakan jalan 4 lajur 2 arah dengan median. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas besarnya potensi volume kendaraan becak motor.

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh proporsi kendaraan becak motor terhadap kecepatan rata-rata lalu lintas. 2. Menghitung ekivalensi mobil penumpang (emp) untuk kendaraan becak motor sebagai bagian dari lalu lintas.

Batasan Penelitian

1. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada lokasi Jln. A.R Hakim Medan yang merupakan jalan 4 lajur 2 arah dengan median.

2. Analisis kecepatan rata-rata lalu lintas yang dipengaruhi oleh proporsi kendaraan becak motor.

3. Mencari nilai ekivalensi mobil penumpang (emp) kendaraan becak motor pada jalan 4 lajur 2 arah dengan median di Jln. A.R Hakim dengan menggunakan basis kapasitas dan basis kecepatan

TINJAUAN PUSTAKA

Didalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, Nilai arus lalu lintas mencerminkan komposisi lalu lintas, dengan menyatakan arus lalu lintas dalam satuan mobil penumpang (smp). Semua nilai arus lalu lintas (per arah dan total) diubah menjadi satuan mobil penumpang (smp) dengan menggunakan ekivalensi mobil penumpang (emp) yang diturunkan secara empiris untuk tipe kendaraan berikut:

• Kendaraan ringan (LV) termasuk mobil penumpang, minibus, pik-up, truk kecil dan jeep. • Kendaraan berat (HV) termasuk truk dan bus

• Sepeda Motor (MC).

Ekivalensi mobil penumpang (emp) untuk masing-masing tipe kendaraan tergantung pada tipe jalan dan arus lalu lintas total yang dinyatakan dalam kend/jam. Semua nilai emp untuk kendaraan yang berbeda ditunjukkan dalam tabel dibawah ini.

(3)

96

Tabel 2.3:Ekivalensi mobil penumpang (emp) untuk jalan perkotaan terbagi

Tipe Jalan

Arus Lalu Lintas Total Dua Arah

(Kend/Jam)

Emp

HV MC

Empat Lajur Dua Arah Terbagi (4/2D) 0 ≥1050 1,3 1,2 0,4 0,25 Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997 hal 5-38

Keterangan:

HV : kendaraan berat : kendaraan bermotor dengan jarak as lebih dari 3,50 m, biasanya beroda lebih dari 4 ( termasuk bus, truk 2 as, truk 3 as dan truk kombinasi)

MC : Sepeda motor : kendaraan bermotor beroda dua atau tiga

Ekivalensi Mobil Penumpang (emp)

Ekivalensi Mobil Penumpang (emp) adalah faktor yang menunjukkan pengaruh berbagai tipe kendaraan dibandingkan kendaraan ringan terhadap kecepatan, kemudahan bermanufer, dimensi kendaraan ringan dalam arus lalu lintas ( untuk mobil penumpang dan kendaraan ringan yang sasisnya mirip; emp = 1,0 ) (MKJI, Tahun 1997).

Ada beberapa cara atau metode yang dapat digunakan untuk memperkirakan nilai ekivalensi mobil penumpang, tergantung dari karakteristik dan kondisi lalu lintasnya. Adapun cara atau metode yang dapat digunakan untuk mencari atau memperkirakan ekivalensi mobil penumpang (emp):

Basis kapasitas

Metode penghitungan emp dengan basis kapasitas menurut Chang Chen (1978) dalam Murtiono ES (2002) yang dimodifikasi dan disesuaikan dengan kondisi penelitian dari hasil survey di dapat dari berbagai kombinasi moda transportasi. Dengan berbagai kombinasi ini dapat dicari nilai ekivalensi mobil penumpang dari becak motor dengan regresi linear berganda yang diformulakan sebagai berikut:

Q = b1 qlv + b2qhv + b3qmc + b4qbck keterangan :

Q = besarnya arus lalu lintas (smp/jam) b = koefisien

qlv = jumlah kendaraan ringan qhv = jumlah kendaraan berat qmc = jumlah sepeda motor qbck = jumlah becak motor karena b1 = emp untuk lv = 1 maka :

b1 qlv = Q - b2qhv - b3qmc - b4qbck

Dari persamaan tersebut maka koefisien yang dihasilkan pada setiap jenis kendaraan adalah merupakan nilai emp dari jenis kendaraan tersebut.

(4)

97

Basis kecepatan

Metode penghitungan emp dengan basis kecepatan menurut Van Aerde and Yagar (1984) dalam Koeswandono,Windarto (2007). Untuk mencari emp dengan basis kecepatan adalah dengan mengetahui hubungan kecepatan (v) dan volume lalu lintas (q) dengan menggunakan regrsi multi linier.

Model linier hubungan kecepatan dan volume dipilih karena dalam prakteknya hubungan antar volume dan kecepatan mendekati linier. Model regresi berganda dari hubungan kecepatan dan volume adalah:

V = a – b1qlv – b2qhv – b3qmc – b4qbck keterangan :

V = kecepatan rata-rata (km/jam) a = kecepatan arus bebas (km/jam) b = koefisien

qlv = jumlah kendaraan ringan qhv = jumlah kendaraan berat qmc = jumlah sepeda motor qbck = jumlah becak

Untuk menentukan emp kendaraan selain mobil penumpang maka koefisien tiap jenis kendaraan dibagi dengan koefisien dari mobil penumpang (lv) dan dapat diformulasikan :

empi=

bi

b1

keterangan :

bi = koefisien jenis kendaraan i b1 = koefisien mobil penumpang (lv)

(5)

98

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam melakukan kegiatan penelitian diperlukan kerangka kerja yang berisi alur penelitian dari awal sampai dengan diperolehnya suatu kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan. Kerangka kerja penelitian dibuat dalam diagram alir penelitian sebagaimana gambar dibawah ini :

Gambar 1. Bagan Alir Rencana Kegiatan

Gambar 2. Bagan Alir Nilai EMP MENENTUKAN TUJUAN , JUDUL DAN LINGKUP STUDI

PERSIAPAN  Pemilihan Lokasi  Survei Pendahuluan  Identifikasi Masalah PENGUMPULAN DATA Data primer :

 Survei volume lalu lintas terklasifikasi  Survey kecepatan kendaraan

Data Sekunder :

 Data Kondisi Jalan  PetaLokasi

ANALISIS DATA

 Pengaruh Proporsi becak motor terhadap kecepatan lalu lintas  Mencari nilai emp untuk becak motor

KESIMPULAN DAN SARAN

STUDI LITERATUR PERSIAPAN  Pemilihan Lokasi  Survei Pendahuluan PENGUMPULAN DATA Data Primer :

 Survey volume lalu lintas terklasifikasi per 5 menitan  Survey kecepatan kendaraan ringan

Mencari Nilai emp dengan basis kapasitas Sig ≤ 0.05 R2 ≥ 0.5

Mencari Nilai emp dengan basis kecepatan Sig ≤ 0.05 R2≥ 0.5

R2 terbesar antara dua basis di rekomendasikan sebagai nilai emp yang dipilih

(6)

99

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk melihat pengaruh dan hubungan proporsi kendaraan becak motor terhadap kecepatan lalu lintas pada interval volume tertentu digunakan model regresi linier. Banyaknya interval volume dibuat berdasarkan jumlah data sedangkan range tiap interval tergantung pada nilai data tertinggi dan nilai data terendah sebagai berikut :

Tabel 1: Hasil analisa pengaruh proporsi kendaraan becak motor terhadap kecepatan lalu lintas

Hari

Interval Volume Lalin (smp/jam)

Model Regresi r R2 Gabungan Senin dan Selasa

Arah Teladan 2013-2463 Y = -0.8X + 26.623 -0.082 0.007 Gabungan Senin dan Selasa

Arah Aksara 1886-2367 Y = -0.291 x + 30.816 -0.21 0.044 Keterangan :

Y = Kecepatan (km/jam) X = Proporsi Kendaraan Becak Motor (%)

Hasil analisis regresi hubungan proporsi becak motor terhadap kecepatan arus lalu lintas, di plotkan dalam bentuk grafik sesuai kondisi waktu seperti diilustrasikan pada gambar 3 dan 4 :

Gambar 3 : Grafik pengaruh proporsi kendaraan becak motor terhadap kecepatan lalu lintas Arah Teladanpada volume 2013-2463 smp/jam

Gambar 4 : Grafik pengaruh proporsi kendaraan becak motor terhadap kecepatan lalu lintas Arah Aksara pada volume 1886-2367 smp/jam 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 K e ce p atan (k m /jam ) Proporsi Bck (%) 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00 18,00 20,00 K e ce p atan (k m /jam ) Proporsi Bck (%)

(7)

100

Dari hasil analisa dengan menggunakan model regressi linier untuk mengetahui pengaruh proporsi kendaraan becak motor terhadap kecepatan lalu lintas di Jln. Arif Rahman Hakim seperti pada tabel 1 dan grafik pada gambar 3 dan 4 dapat dijelaskan sebagai berikut:

Dari hasil analisis di Arah Teladan korelasi sederhana (r) didapat, Pada interval volume kendaraan 2013-2463 smp/jam didapat antara, proporsi becak motor dengan kecepatan lalu lintas (r) -0.082, hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat rendah. Sedangkan arah hubungan adalah negatif, berarti semakin besar proporsi becak semakin kecil kecepatan lalu lintas.

Dari hasil analisis di Arah Aksara korelasi sederhana (r) didapat, pada interval volume kendaraan 1886-2367 smp/jam didapat antara proporsi becak motor dengan kecepatan lalu lintas (r) -0.21, hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang rendah. Sedangkan arah hubungan adalah negatif, berarti semakin besar proporsi becak semakin kecil kecepatan lalu lintas.

Penentuan Nilai emp Terpilih

Nilai emp untuk tiap lokasi, karena proses perhitungannya digunakan 2 metode (basis) yang berbeda. Untuk itu perlu kiranya menentukan mana nilai yang akan dipilih sebagai patokan untuk perhitungan volume lalu lintas.

Ketentuan Uji statistik menjadi pertimbangan utama untuk menetukan nilai emp yang akan dipilih adalah sebagai berikut :

a. Jika error signifikannya > 0,05, maka koefisien tidak bisa dipakai,

b. Jika R mendekati 1 atau -1, maka persamaan regresi hubungan linier sempurna Dari kedua ketentuan tersebut maka dapat kita tentukan :

a. Arah Teladannilai emp yang dipilih adalah hasil regressi linier berganda dengan basis kapasitas. Nilai emp yang direkomendasikan sebagaimana tabel dibawah ini:

Tabel 2 : emp yang dipilih pada ruas jalan A.R Hakim arah Teladan

Lokasi Nilai emp

sig

R2

LV HV MC BCK Lv Hv Mc Bck

Arah Teladan 1 1.746 0.536 1.184 0.037 0.00 0.00 0.825 b. Arah Aksara nilai emp yang dipilih adalah hasil regressi linier berganda basis kapasitas. Nilai emp yang

dipilih sebagaimana tabel dibawah ini

Tabel 3 : emp yang dipilih pada ruas jalan A.R Hakim arah Aksara

Lokasi Nilai emp

sig

R2

LV HV MC BCK Lv Hv Mc Bck

Arah Aksara 1 2.242 1.061 1.104 0.043 0.01 0.01 0.011 0.747

Nilai Rata-rata emp

Agar nilai emp dapat menjadi acuan pada saat perhitungan lalu lintas pada jalan A.R Hakim secara keseluruhan maka perlu adanya satu nilai emp yang dapat mewakili tiap jenis kendaraan. Untuk mendapatkan satu nilai emp yang mewakili, maka dicari rata-rata nilai emp pada kedua titik survai.

Tabel 4 : Rekapitulasi hasil pemilihan emp

Jenis Kendaraan

emp Jumlah Kendaraan

Arah Teladan Arah Aksara Arah Teladan Arah Aksara

LV 1 1 4503 4481

HV 1.746 2.242 90 132

MC 0.536 1.061 14790 13891

(8)

101

Dari data yang ada pada tabel 4 maka dapat dicari rata-rata emp tiap jenis kendaraan sebagai berikut :

 HV

Jumlah kendaraan arah Teladan 90 dengan emp 1.746 Jumlah kendaraan arah Aksara 132 dengan emp 2.242 emp (HV) rata-rata = 90 1.746 +132 2.242

90+132 = 2.04

 MC

Jumlah kendaraan arah Teladan 14790 dengan emp 0.536 Jumlah kendaraan arah Aksara 13891 dengan emp 1.061 emp (MC) rata-rata = 14790 0.536 +13891 1.061

14790+13891 = 0.79

 Becak

Jumlah kendaraan arah Teladan 2717 dengan emp 1.184 Jumlah kendaraan arah Aksara 2621 dengan emp 1.104 emp (BCK) rata-rata = 2717 1.184 +2621 1.104

2717+2621 = 1.15

Dari hasil analisis lapangan maka bila dibandingkan dengan nilai emp pada MKJI 1997 yaitu:

Tabel 5 : Perbedaan nilai emp MKJI 1997 dan emp lapangan

Jalan 4 lajur 2 arah terbagi

kend/jam LV HV MC BCK

Emp MKJI 1997 >1.050 1 1.2 0.25 -

Emp lapangan Jln. A.R

Hakim >1.050 1 2.04 0.79 1.15

Terjadi perbedaan antara ketiga nilai emp, yang terjadi karena :

a. emp pada MKJI tahun 1997 merupakan rangkuman dari berbagai tipikal lalu lintas di beberapa kota di Indonesia dan emp lapangan merupakan potret kondisi aktual pada satu lokasi.

b. Terdapat perbedaan nilai emp lapangan Jln. A.R. Hakim dengan nilai emp pada MKJI karena perbedaan asumsi awal bahwa nilai emp becak disatukan dengan sepeda motor.

(9)

102

KESIMPULAN

Hasil yang diperoleh dari analisis pengaruh Becak motor pada jalan 4 lajur 2 arah dengan median di Jln. A.R Hakim kota Medan beberapa hal yang dapat di simpulkan sebagai berikut:

1. Proporsi kendaraan becak motor memberikan pengaruh yang masih rendah terhadap kecepatan rata-rata lalu lintas di Jln. A.R Hakim.

2. Nilai emp yang didapat di Jln. A.R Hakim kepadatan lalu lintas berpengaruh signifikan terhadap kecepatan rata-rata.

3. Dari hasil analisis didapatkan nilai emp untuk lalu lintas di jalan A.R Hakim adalah LV = 1, HV = 2.04, MC = 0.79, BCK = 1.15.

4. Terdapat perbedaan nilai emp lapangan Jln. A.R Hakim dengan nilai emp pada MKJI karena perbedaan asumsi awal bahwa nilai emp becak disatukan dengan sepeda motor, hal ini dilakukan karena proporsi becak masih kecil.

DAFTAR PUSTAKA

Hoobs,F.D. 1995. Terjemahan Ir. Suprapto T. M, MSc dan Ir. Waldijono, Perencanan Dan Teknik lalu Lintas, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Tamin, O. Z. 2003. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Penerbit Institut Teknologi Bandung.

Koeswandono,Windarto. 2007. Pengaruh Kenderaan Tidak Bermotor Pada Jalan 2 Jalur 2 Arah Tanpa Median ( Studi Kasus Jalan Parangtritis Kota Yogyakarta).

Wahyudi, Agus,Pengaruh. 2005. Angkutan Umum Jenis Bus Sedang Pada Lalu Lintas Di Simpang Dengan Lampu Pengatur Lalu Lintas.

Murtiono, ES. 2002. Pengaruh Sepeda Motor Pada Persimpangan Dengan Pengatur Lalu Lintas Di Kendal.Simposium V FSTPT.

Direktorat Jenderal Bina Marga ,1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI),Jakarta.

Priyanto, Sigit. 2000. Penentuan Nilai EMP Pada Ruas Jalan Dengan Metode Analisis Kapasitas, Forum Teknik Jilid 24, No.1.

Kusnandar, Erwin. 2009. Pengaruh Proporsi Sepeda Motor Terhadap Kecepatan Arus Lalu Lintas.

Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas Dan Angkutan Kota. 1999. Direktorat Jendral Pehubungan Darat, Rekayasa Lalu Lintas Pedoman Perencanaan Dan Pengoperasian Lalu Lintas di Wilayah Perkotaan,Jakarta.

Ingle, A. 2005. Development of Passengger Car Equivalents for Basic Freeway Segment. Transportation Research.

Gambar

Tabel 2.3:Ekivalensi mobil penumpang (emp) untuk jalan perkotaan terbagi  Tipe Jalan
Gambar 1. Bagan Alir Rencana Kegiatan
Gambar 3 : Grafik pengaruh proporsi kendaraan becak motor terhadap kecepatan lalu lintas  Arah Teladan pada  volume  2013-2463 smp/jam
Tabel 3 : emp yang dipilih pada ruas jalan A.R Hakim arah Aksara
+2

Referensi

Dokumen terkait

Semakin tinggi likuiditas suatu saham, semakin tinggi minat investor terhadap saham perusahaan tersebut, sehingga frekuensi perdagangan saham memiliki hubungan positif

Arang aktif merupakan senyawa karbon amorf yang dapat dihasilkan dari bahan – bahan yang mengandung karbon atau dari arang yang diperlakukan dari cara khusus

The results of the study showed that the willingness to pay for conservation fee are in fact influenced by respondents education level, the family and friends factor

Dari hasil yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa kemampuan daya adsorpsi terbaik untuk pengaruh waktu adsorpsi terhadap penyerapan zat warna adalah pada

A research conducted in ICT Company in Thailand proves that the sharing knowledge from an individual to other employees brings positive influences on learning

“Sweet Papaya Seed Candy” Antibacterial Escherichia Coli Candy With Papaya Seed (Carica Papaya L.) ”. Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta. [18] Irawati,

microwave pada proses sintering mempercepat proses terjadinya kristalinitas dari sampel alumina silika, dimana pada proses sintering menggunakan microwave seiring dengan

Hal ini juga selaras dengan Perjanjian Pembiayaan Konsumen dengan No perjanjian 308000585112, tertanggal 04 Juni 2012 dalam Putusan Pengadilan Tinggi Bandung