Filename:
TUGAS_AKHIR_12130002_TRI_RAHYUNI_HINDARGO_Perancangan_Kampanye_Sosial_Panduan_Orangtua
_Bijak_Memilih_Film_untuk_Anak_d.p Date: 2017-06-21 02:57 UTC
Results of plagiarism analysis from 2017-06-21 03:00 UTC
279 matches from 46 sources, of which 29 are online sources. PlagLevel: 4.1%
[0] (17 matches, 1.6%) from a PlagScan document of your organisation...UNIKE AMELIA_.pdf" dated 2016-07-15
[1] (22 matches, 0.9%) from a PlagScan document of your organisation...JAHTERAANNYA.docx" dated 2016-07-22
[2] (17 matches, 1.3%) from a PlagScan document of your organisation...TIO_IMAN_ANAK.pdf" dated 2016-02-05
[3] (10 matches, 1.0%) from https://ningfaiza.wordpress.com/2009/01/01/psikologi-warna/
[4] (9 matches, 0.9%) from
kuliahonline.unikom.ac.id/?listmateri/&deta il=7133...=/Warna (+ 1 documents with identical matches)
[6] (9 matches, 0.9%) from https://infobymee.wordpress.com/
(+ 2 documents with identical matches)
[9] (9 matches, 0.9%) from elib.unikom.ac.id/files/disk1/70/jbptuni...dl-s1-2006-erlanggaad-3498-07.-babii.doc
[10] (9 matches, 0.9%) from samaplus.blogspot.com/2010/12/warna-dan-kepribadian-seseorang.html
[11] (8 matches, 0.8%) from
oktaviawulan.blogspot.com/2010/02/pengertian-warna-atau-color.html (+ 3 documents with identical matches)
[15] (7 matches, 0.7%) from
https://henyfadilah.wordpress.com/2012/1...n-and-dress-oleh-marian-l-david-1987135/ (+ 1 documents with identical matches)
[17] (6 matches, 0.6%) from https://prezi.com/4z7diwibj_tv/the-nightmare-before-christmas/
[18] (6 matches, 0.6%) from digilib.itb.ac.id/files/disk1/539/jbptitbpp-gdl-deborasima-26932-4-2007ta-3.pdf
[19] (7 matches, 0.4%) from a PlagScan document of your organisation...ANEL bUDYANTO.pdf" dated 2016-07-22
[20] (6 matches, 0.5%) from repository.upi.edu/17101/3/S_SM_1006881_chapter2.pdf
[21] (6 matches, 0.4%) from a PlagScan document of your organisation..._MELALUI_DESA.pdf" dated 2016-07-12
[22] (6 matches, 0.4%) from a PlagScan document of your organisation...4 SUDAH BERES.pdf" dated 2016-07-19
[23] (6 matches, 0.4%) from a PlagScan document of your organisation...Steven Tandra.pdf" dated 2016-05-23 (+ 1 documents with identical matches)
[25] (5 matches, 0.3%) from a PlagScan document of your organisation..._TBG_DOLANAN.docx" dated 2016-07-22
[26] (5 matches, 0.3%) from a PlagScan document of your organisation...ERHADAP_SITUS.pdf" dated 2016-07-13
[27] (4 matches, 0.4%) from artiketugaskuliah.blogspot.com/
[28] (3 matches, 0.3%) from sir.stikom.edu/653/6/BAB III.pdf
[29] (4 matches, 0.4%) from digilib.itb.ac.id/files/disk1/542/jbptitbpp-gdl-annisapurb-27076-5-2007ta-4.pdf
[30] (3 matches, 0.2%) from a PlagScan document of your organisation...rwastu Abdihu.pdf" dated 2016-05-23 (+ 1 documents with identical matches)
[32] (4 matches, 0.3%) from ppta.stikom.edu/upload/upload/file/08510160023proposalta.doc
[33] (3 matches, 0.2%) from a PlagScan document of your organisation...KOTA_SEMARANG.pdf" dated 2016-07-12
[34] (3 matches, 0.2%) from thesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2011-2-00667-MC Bab2001.doc
[35] (3 matches, 0.2%) from a PlagScan document of your organisation...ander Tyas Y.docx" dated 2016-07-20
[36] (3 matches, 0.1%) from a PlagScan document of your organisation..._media_kartu.docx" dated 2016-02-04
[37] (3 matches, 0.2%) from library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00425-mc 2.pdf
[38] (2 matches, 0.2%) from https://prezi.com/ylbarqmpw8s9/komunikasi-bisnis/
[39] (1 matches, 0.2%) from https://prezi.com/jz3wrsjh1eev/metode-penilitan-dan/
[40] (1 matches, 0.2%) from wennyfeb.blogspot.com/2012/11/makalah-makul-penganggaran-perusahaan.html
[41] (1 matches, 0.2%) from arsyadranggani.blogspot.com/2015/12/makalah-model-data-rasional.html
[42] (1 matches, 0.1%) from https://mmulyana.files.wordpress.com/2013/01/jurnal-8-hendra-s-dan-marwan.pdf
[43] (1 matches, 0.0%) from a PlagScan document of your organisation...ansiska Debi.docx" dated 2016-08-10
[44] (1 matches, 0.0%) from a PlagScan document of your organisation...nika rahardjo.pdf" dated 2016-03-30
[45] (1 matches, 0.1%) from https://www.scribd.com/presentation/347767840/1-Pengantar-Ilmu-Komunikasi
Settings
Hasil Wawancara dengan Founder Group Facebook “Dampingi Anak Menonton Televisi” Pak Suparno
Penulis mendapat kesempatan untuk wawancara melalui telepon dengan Founder group facebook “Dampingi Anak Menonton Televisi” Pak Suparno yang tinggal di Bekasi. Group facebook ini sudah dibangun dari 1 Februari 2015. Wawancara dilakukan pada tanggal 19 Maret 2017, berikut transkrip percakapan dengan Pak Suparno.
Tri Hindargo : Apa alasan bapak membentuk grup di facebook Dampingi Anak Menonton?
Pak Suparno : Ya gini mbak, itu berawal dari saya ke tempat teman. Anaknya itu sedang menonton film adegan yang seharusnya tidak ditonton anak kecil, anehnya, orangtuanya itu diam saja sibuk sendiri. Waktu di sekolah, anak itu berantem niru gaya di TV, ninju nendang. Dan yang membuat miris ucapan anak terhadap umur diatas dia dengan kata-kata ‘bego loh’, ‘goblok lo’. Masa kecil saya itu cuman TVRI tok itu pun nontonnya malam minggu saja.
T.H : Sebenarnya tontonan yang baik untuk anak-anak yang
bagaimana pak, kalau menurut bapak?
P.S : Anehnya dari TV kadang saya bertanya dalam hati loh
katanya ada KOMINFO dan KPI, itu karena apanya gitu loh. Ya kurang kalau cuman sensor hal-hal yang pornografi
saja. Walaupun disensor, kadang action itu juga pengaruh.
Adegan menjambak rambut, adegan kebut-kebutan motor, adegan menampar. Ya yang baik untuk anak yang mengandung edukasi dan pas untuk usianya lah, misalnya Laptop si Unyil, Si Bolang atau TV-TV seperti Rodja dan lain-lain.
T.H : Apakah bapak sering mendapati anak-anak yang
berkelakuan tidak baik karena terpengaruh acara TV, pak?
P.S : Mirisnya ya mbak, anak SD sekarang sudah ada aja yang
kakak kelas. Makanya saya hanya membolehkan anak saya nonton TV 2 jam saja.
T.H : Sebegitu parahnya pengaruh dari tayangan tidak
berbobot di TV ya pak, tapi persoalannya jika kedua orangtua sibuk bekerja si anak jadi tidak ada yang mengawasi dan menjaga ketika menonton televisi. Baiknya orangtua bertindak bagaimana, pak?
P.S : Ya orangtua harus tegas juga, saya 15 menit sebelum
dah saya kasih warning, ayo 15 menit lagi shalat loh, kalau pas timer datang nggak dimatikan juga ya udah saya off dengan terpaksa. Anak saya nangis ya biar. Kalau orangtuanya sibuk dua-duanya dirumah jangan hidupkan TV, kabel stop kontak lepas bawa pergi suruh aja baca buku si anak.
T.H : Biasanya selain buku apa saja yang jadi alternatif hiburan
bagi anak bapak?
P.S : Anak saya sih sukanya gambar-gambar, coret-coret gitu.
T.H : Apa yang harus orangtua lakukan jika anaknya ketahuan
menonton film yang sebenarnya belum boleh ditonton?
P.S : Ya matikan TV nya, sita. Nggak boleh nonton selama 3
minggu, atau bilang saja TV nya mau dijual.
Hasil Wawancara dengan Guru BK SMP N 1 Jepara dan Psikolog Anak Sammy Jethro Boedianto, S.Psi
Tri Hindargo : Apakah pernah bertemu kasus dimana anak terlalu terpengaruh dan tergantung pada televisi?
Sammy Jethro : Ada dan pernah terjadi. Yang paling sering itu tawuran dan pacaran.
T.H : Boleh diceritakan secara lebih detail waktu kejadian
tawuran dan pacaran bagaimana, pak? Dan tindakan apa yang dilakukan anda sebagai guru BK?
S.J : Kebanyakan masalahnya seperti pacaran mojok. Contoh
Seingat saya, jaman kecil dulu, kita tidak pernah melihat adegan-adegan itu.
T.H : Berarti sebenarnya dari kecil anak sudah terbiasa
menonton TV seharian tanpa diawasi, ada dampak bagi psikologisnya ya? Biasanya dampaknya bagaimana saja, pak?
S.J : Sangat ada. Dampaknya ya tentu apabila anak menonton
film 17+ sedangkan dia masih berusia 12 tahun kebawah, berdampak pada kesalahpahaman persepsi tentang film itu. Di film itu, sebenarnya hanya untuk hiburan semata demi peningkatan rating suatu stasiun televisi, tetapi anak mempersepsikan film itu agar anak mencontoh adegan itu. Selain itu, anak pada fase dibawah 17 tahun, kurang mampu menalar suatu hal secara benar. Maka diperlukan pengawasan orangtua pada saat menonton TV. Dan dipastikan film yang ditonton sesuai dengan umur anak tersebut.
T.H : Sebenarnya apakah media televisi sepenuhnya hanya
merusak atau bias dipakai sebagai alat untuk mendidik?
S.J : Tunggu, kita batasi. Media televisi itu yang kamu maksud
channel televisi indonesia atau juga luar negeri?
T.H : Channel televisi swasta indonesia saja pak.
S.J : Channel TV indonesia menurut saya 95% tidak mendidik.
Hanya ada beberapa program yang mendidik untuk anak. Itu menurut saya.
T.H : Bagaimana jika orangtua keduanya sibuk bekerja dan
anak sudah terlanjur terkena pengaruh televisi yang buruk? Misalnya : anak suka berbicara kasar kepada orang yang lebih tua. Suka memukul teman, dan lain-lain.
S.J : Maksudnya bagaimana cara mengatasinya ya?
T.H : Iya pak.
S.J : Oke, yang pasti itu hal yang sangat sulit. Karena orangtua
tersebut dan mengajarkan anak untuk menonton film sesuai dengan umur. Atau cara yang lebih enak, berlangganan TV kabel dimana ada channel yang bias dibuat parental system. Itu bisa meminimalisir kenakalan remaja. Aspek lain, tentu anak perlu memilah mana teman yang baik atau tidak baik.
T.H : Masalahnya bagaimana jika orangtua belum mampu
untuk berlangganan TV langganan?
S.J : Orangtua bisa mulai menyediakan waktu untuk bermain