• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR - 12.11.0023 Khoe, Gianina Aurellia BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR - 12.11.0023 Khoe, Gianina Aurellia BAB IV"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PROGRAM ARSITEKTUR

4.1 Konsep Program Akademi Kuliner di Semarang

4.1.1 Aspek Citra / Performance Arsitektural

Citra yang ingin dibangun adalah bangunan pendidikan yang memiliki karakter arsitektur yang iconic serta nyaman dan mendukung bagi kegiatan pembelajaran. Keselarasan dengan bangunan sekitar juga perlu diperhatikan, sehingga dapat saling mendukung dengan bangunan lainnya. Pada pengelohanan tapak nya digunakan material atau warna yang berkaitan dengan unsur alam sehingga memberikan kesan nyaman serta asri. Pada eksteriornya yang ingin ditonjolkan adalah pengolahan bentuk yang dinamis serta fasad dengan sentuhan material yang ekologis. Pada interiornya menampilkan tata ruang yang rapi dengan space yang luas, sesuai karakter chef yang disiplin namun tetap dalam suasana pembelajaran yang nyaman dan kondusif.

4.1.2 Aspek Fungsi

(2)

pengadaan dan perawatannya sehingga keselamatan penggunanya terjamin.

4.1.3 Aspek Teknologi

Penggunaan teknoogi pada sistem bangunan dan peralatan laboratorium difokuskan untuk mendukung fungsi dari edukasi kuliner. Penyelenggaraan peralatan dengan teknologi baru diharapkan mampu mendukung proses belajar mengajar dan produktivitas mahasiswa. Teknologi bangunan yang diterapkan adalah penataan dan pengoptimalan pencahayaan serta penghawaan alami yag mampu mendukung kegiatan. Serta teknologi pengolahan limbah air cuci serta pemanfaatan air hujan.

4.2 Tujuan, Faktor Penentu, Faktor Persyaratan Perancangan Akademi Kuliner

di Semarang

4.2.1 Tujuan Perancangan

Akademi Kuliner ini dibangun sebagai sarana pendidikan di kota Semarang, dengan tujuan sebagai berikut :

- Menciptakan fasilitias pendidikan kuliner sebagai tempat belajar para calon chef dan pengembangan kreatifitas di dunia kuliner.

- Menciptakan lapangan kerja bagi mahasiswa untuk melakukan kerja praktek.

4.2.2 Faktor Penentu Perancangan

a. Aktivitas pelaku

(3)

b. Persyaratan ruang

Persyaratan ruang didapatkan dari studi literatur dan analisis data sehingga sesuai dengan aktifitas pelaku di dalam bangunan dan memberikan ruang yang nyaman bagi pelaku untuk beraktivitas di dalamnya.

c. Kondisi, potensi, dan kendala pada lingkungan

Respon terhadap kondisi lingkungan merupakan salah satu penentu dari perancangan bangunan sekolah, baik dari keadaan tapak, kondisi jalan, kepadatan lingkungan dan bangunan sekitar. Desain bangunan sedapat mungkin menyesuaikan dengan lingkungan sekitar sehingga dapat diterima oleh lingkungan sekitarnya dan tidak memberikan dampak yang negatif.

d. Peraturan

Terdapat peraturan berupa standar kebutuhan pelaku terutama pada ruang laboratorium dan sirkulasi di dalam ruang tersebut untuk memberikan kenyamanan dan keamanan.

4.2.3 Faktor Persyaratan Perancangan

Persyaratan desain pada proyek ini meliputi persyaratan desain arsitektural, bangunan, dan lingkungan. Persyaratan ini berkaitan

4.2.3.1 Persyaratan Arsitektural

 Bangunan harus memiliki penataan ruang dalam sehingga fasilitas utama dan pendukung dapat berintegrasi dengan baik.

(4)

 Bangnan memiliki penataan area-area dalam ruang sesuai dengan zona-zona yang ada dalam setiap dapur sehingga tercapai efisiensi kerja.

 Perancangan ruang, khususnya dapur yang disesuaikan dengan fungsi pembelajaran dan kurikulum yang ada.

 Fasilitas penunjang seperti restoran, bakery, & cafe mudah diakses karena merupakan fasilitas publik, namun tidak mendominasi karena fungsi utama adalah bangunan pendidikan.

 Memiliki nilai kearifan lokal dalam penataan fungsi keruangan maupun budaya secara umum dan kontekstual.

4.2.3.2 Persyaratan Bangunan

• Memiliki sistem pengamanan kebakaran baik pasif maupun pasif di setiap ruang yang ada, karena akivitas utama mengunakan kompor dan alat masak lainnya.

• Memiliki sistem pencahayaan yang sesuai dengan aktivitas khusus yang diwadahi khususnya dalam ruang laboratorium/ dapur.

• Memiliki sistem untuk mengatur keluarnya asap yang muncul saat kegiatan memasak dilakukan

• Memiliki sistem air bersih, air panas dan air kotor yang sesuai dan tertata dengan baik karena setiap ruangan laboratorium / dapur memiliki aliran air bersih dan air kotor.

(5)

• Mengatur tata serta ukuran jendela, pintu, dan perabot agar sesuai dengan fungsi yang diwadahi.

• Memiliki jaringan utilitas serta mekanikal elektrikal bangunan yang tertata dengan baik.

4.2.3.3 Persyaratan Lingkungan

 Lokasi yang dipilih harus sesuai dengan peraturan pemerintah mengenai fungsi bangunan pendidikan.

 Terjangkau oleh aspek utilitas seperti jaringan air bersih PDAM, jaringan listrik, dan jaringan telepon.

(6)

4.3 Program Arsitektur Akademi Kuliner di Semarang

4.3.1 Program Kegiatan dan Fasilitas

Tabel 38 . Pengelompokkan Kegiatan Pimpinan Akademi

Sumber : Analisis Pribadi, Agustus 2016

No. Pelaku Kegiatan Ruang Sifat

1. Direktur Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik Bekerja, menerima tamu Ruang Direktur Privat

Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat

Mengajar Ruang Kelas /

Ruang Laboratorium

Privat

Asistensi Ruang Dosen Privat

Mengikuti upacara Lapangan Publik

Istirahat Kantin

Ruang Direktur

Publik Privat

BAB / BAK Toilet Servis

Sholat Mushola Servis

2. Wakil Direktur I , II,

III

Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik Bekerja, menerima tamu Ruang Wakil

Direktur

Privat

Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat

Mengajar Ruang Kelas /

Ruang Laboratorium

Privat

Asistensi Ruang Dosen Privat

Mengikuti upacara Lapangan Publik

Istirahat Kantin

Sholat Mushola Servis

(7)

Kepala Bag. Perpustakaan

Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik Bekerja, menerima tamu Kantor Kepala Privat Mengontrol Perpustakaan Perpustakaan Pubilk

Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat

Mengikuti upacara Lapangan Publik

Istirahat Kantin

Kantor Kepala

Publik Privat

BAB / BAK Toilet Servis

Sholat Mushola Servis

4. Kepala Bag. Laboratorium

Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik Bekerja, menerima tamu Kantor Kepala Privat Mengontrol Laboratorium Ruang Laboratorium Privat

Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat

Mengikuti upacara Lapangan Publik

Istirahat Kantin

Kantor Kepala

Publik Privat

BAB / BAK Toilet Servis

Sholat Mushola Servis

5. Kepala dan Sekretaris

Progdi

Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik Bekerja, menerima tamu Ruang Kepala dan

Sekretaris Progdi

Privat

Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat

Mengajar Ruang Kelas /

Ruang Laboratorium

Privat

Asistensi Ruang Dosen Privat

Mengikuti upacara Lapangan Publik

(8)

Kepala BAU & BAK

Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik Bekerja, menerima tamu Kantor Kepala Privat Megontrol BAU & BAK Ruang BAU & BAK Privat

Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat

Mengikuti upacara Lapangan Publik

Fotokopi Koperasi Semi

Publik

Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik

Kegiatan Senat Ruang Senat Privat

Mengikuti rapat Ruang Senat Privat

Mengikuti upacara Lapangan Publik

Istirahat Kantin

Ruang Senat

Publik Privat

Fotokopi Koperasi Semi

Publik

BAB / BAK Toilet Servis

(9)

Tabel 39 . Pengelompokan Aktivitas Dosen dan Staff

Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016

No. Pelaku Kegiatan Ruang Sifat

1. Dosen Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik Bekerja, menerima tamu Ruang Dosen Privat

Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat

Mengajar Ruang Kelas /

Ruang Laboratorium

Privat

Asistensi Ruang Dosen Privat

Mengikuti upacara Lapangan Publik

Istirahat Kantin

Ruang Dosen

Publik Privat

Fotokopi Koperasi Semi

Publik

BAB / BAK Toilet Servis

Sholat Mushola Servis

2. Staff BAU dan BAAK

Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik Mengurus Administrasi Kantor BAAK Privat Menginventaris sarana

dan prasarana

Kantor BAU Privat

Mengikuti Rapat Kantor BAU Privat

Mengajar Ruang Kelas /

Ruang Laboratorium

Privat

Asistensi Ruang Dosen Privat

Mengikuti upacara Lapangan Publik

Istirahat Kantin

Ruang BAU & BAAK

Publik Privat

BAB / BAK Toilet Servis

Sholat Mushola Servis

3. Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik

(10)

Administrasi

Fotokopi Koperasi Privat

Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat

Mengikuti upacara Lapangan Publik

Istirahat Kantin

Pantry

Publik Privat

BAB / BAK Toilet Servis

Sholat Mushola Servis

4. Pustakawan Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik

Bekerja Perpustakaan Semi

Publik

Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat

Mengikuti upacara Lapangan Publik

Istirahat Kantin

Kantor Kepala

Publik Privat

BAB / BAK Toilet Servis

Sholat Mushola Servis

5. Cleaning Service

Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik Membersihkan Ruang Seluruh ruang Servis

Menyimpan Barang Gudang Servis

Istirahat Kantin

Ruang Pekerja

Publik Privat

BAB / BAK Toilet Servis

Sholat Mushola Servis

6. Satpam Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik Menjaga Keamanan Seluruh ruang Servis

Mengawasi CCTV Gudang Servis

Istirahat Kantin

Ruang Pekerja

(11)

BAB / BAK Toilet Servis

Sholat Mushola Servis

Tabel 40 . Pengelompokkan Aktivitas Mahasiswa dan Pengunjung

Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016

No. Pelaku Kegiatan Ruang Sifat

1. Mahasiswa Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik

Belajar (teori) Ruang Kelas Privat

Belajar (praktek) Ruang Laboratorium Privat

Asistensi Ruang Dosen Privat

Membaca Buku Perpustakaan Privat

Upacara Lapangan Publik

Istirahat Kantin

Ruang Komunal

Publik Publik

Seminar Aula Publik

Fotokopi Koperasi Semi

Publik

Internship Restaurant, Café,

Bakery

Publik

BAB / BAK Toilet Servis

Sholat Mushola Servis

2. Pengunjung / Tamu

Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik

Berkunjung Kompleks Akademi Privat

Membeli Makanan Restaurant, Café, Bakery

Publik

BAB / BAK Toilet Servis

(12)

4.3.2 Program Besaran Ruang

Area Akademik Umum

Nama Ruang Jumlah Ruang Luas (m2)

Ruang Kelas 2 56,4

Area Laboratorium Akademik

Nama Ruang Jumlah Ruang Luas (m2)

Cold Kitchen & Bar Laboratory 1 149,24

Hot Kitchen 2 182,66

Pastry Laboratory 2 214,27

Culinary Studio 3 362,4

Live Action Kitchen 1 109,4

Ruang Chef 9 12,6

Storage Room 4 38.76

Ruang Ganti 8 28.8

Lab. Bahasa 1 41,08

Total 21 2.834,27

Area Kegiatan Mahasiswa (Non Akademik)

Nama Ruang Jumlah Ruang Luas (m2)

Ruang Senat 1 30

Ruang Himpunan Mahasiswa 3 30

Ruang UKM 6 6

Ruang Rapat Senat 1 41,08

Total 5 197,08

Area Administrasi

(13)

Ruang Direktur 1 22,4

Ruang Wadir (I,II,III) 3 22,4

Ruang BAU 1 45

Ruang BAAK 1 45

Ruang LPPM 1 45

Ruang Rapat 1 41,08

Ruang Admin Progdi 3 36,68

Ruang Ketua Progdi 3 8,04

Ruang Sekretaris Progdi 3 8,04

Ruang Dosen 1 161,73

Ruang Rapat Dosen 1 41,08

Ruang Tamu Dosen 1 6,28

Gudang Umum 1 20

19 653,05

Fasilitas Penunjang

Nama Ruang Jumlah Ruang Luas (m2)

Aula 1 1500

Koperasi 1 20

Perpustakaan 1 588

Kantin 1 30

Toilet 8 10,8

Mushola 1 27

ATM Center 1 4,2

Ruang Cleaning Service 1 24,3

(14)

Ruang Genset 1 18

Ruang Pompa 1 36

Ruang Gas LPG 2 4

Total 16 2.344,7

Restoran, Bakery, & Café

Nama Ruang Jumlah Ruang Luas (m2)

Area Parkir Mobil Kapasitas

125

3125

Area Parkir Motor Kapasitas

180

(15)

Area Parkir Bus Kapasitas 1 30

Lapangan 1 420

Total 4.295

Tabel 41 . Program Besaran Ruang

Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016

Kelompok Kegiatan Luas (m2)

Area Akademik 2.628,83

Area Kegiatan Mahasiswa 161,08

Area Administrasi 608,05

Area Fasilitas Penunjang 2.453,66

Area Restoran 362,7

Luas bangunan 6.304,95 m2

+ Sirkulasi 30 % 1.891,485 m2

Luas Total Bangunan 8.196,435 m2

Tabel 42 . Total Luas Bangunan

Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016

a. Regulasi Tembalang BWK VI

Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum 40 % Koefisien Luas Bangunan (KLB) maksimum 1,6

b. Luas Kebutuhan Minimum

= Luas Total Bangunan ÷ KLB = 8.196,435 m2 ÷ 1,2

= 6.830,36 m2

c. Luas Lantai Dasar

(16)

d. Luas Ruang Terbuka

= Luas kebutuhan tapak – Luas lantai dasar = 6.830,36 m2 – 2.732,14 m2

= 4.098,22 m2

e. Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH)

= 40% x Luas ruang terbuka = 40% x 4.098,22 m2

= 1.639,287 m2

f. Total Luas Kebutuhan Tapak

= Total Luas Lantai Dasar + Area Outdoor + Ruang terbuka = 2.732,14 m2 + 4.295 m2 + 4.098,22 m2

= 11.125,36 m2

4.3.3 Program Sistem Struktur dan Enclosure

5. Tabel 43 . Program Struktur dan Enclose Bangunan

6. Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016

PROGRAM STRUKTUR

Sub Structure

Struktur pondasi yang digunakan adalah sistem footplate Alasan penggunaan pondasi ini adalah karena proyek akademi ini merupakan low-rise building karena terdiri atas 3 lantai bangunan. Selain itu, penggunaan pondasi mampu menahan beban bangunan pada tanah dengan kondisi daya dukung tanah yang kurang bagus sekalipun. Pada ruang yang hanya terlingkup pada 1 lantai digunakan pondasi batu kali seperti pada pos jaga, ruang genset, dan lain-lain.

Middle Structure

(17)

Secara keseluruhan menggunakan sistem rangka, karena sistem ini menjadikan fleksibilitas bentuk ruang lebih bebas dengan memperhatikan penyaluran arah beban dan besaran dimensi rangka. Selain itu, intensitas jumlah dan luasan bukaan pada sisi bangunan dapat lebih banyak digunakan pada sistem rangka.

Upper Structure

Struktur atas bangunan menggunakan roof garden dan space truss. Penggunaan Roof Garden digunakan untuk meredam hawa panas dan mengurangi radiasi berlebih, meperindah atap, serta sebagai filter alami terhadap polusi udara. Untuk sistem space truss menggunakan baja dengan penutup atap.

PROGRAM ENCLOSURE

Penutup Lantai

Jenis penutup lantai yang akan dipakai adalah lantai keramik dengan permukaan yang tidak licin (untuk ruang laboratorium), lantai vinyl (perpustakaan, dan ruang semi publik dan public), serta lantai concrete.

Dinding

Struktur dinding yang utama pada bangunan ini adalah dinding batu bata, sedangkan untuk ruang pengelola menggunakan partisi kalsiboard. Untuk eksterior maupun interior bangunan juga akan menggunakan green wall untuk memberikan kesan alami pada bangunan baik di luar maupun di dalam bangunan.

Plafon

(18)

4.3.4 Program Sistem Pencahayaan dan Penghawaan

Sistem Pencahayaan a. Pencahayaan alami

Pencahayaan alami pada bangunan ini menggunakan skylight

dengan kaca, serta jendela lebar untuk memasukkan cahaya siang hari. Orientasi bangunan juga menjadi pertimbangan dari penempatan penerapan lubang cahaya dengan kebutuhan pencahayaan alami ruang.

b. Pencahayaan Buatan

Pencahayaan buatan digunakan untuk mendukung aktivitas pada ruang-ruang yang tidak terlingkup oleh cahaya matahari buatan. Pencahayaan buatan berupa lampu LED pada setiap ruang sebagai upaya penghematan energi listrik. Teknik pencahayaan pada plafon maupun dinding disesuaikan dengan kebutuhan fungsi ruang-ruang yang ada.

Sistem Penghawaan a. Penghawaan alami

Penghawaan alami diterapkan dengan pengaplikasian lubang angin serta kisi-kisi. Pengaturan lubang tersebut harus disesuaikan dengan orientasi angin serta kebutuhan ruang akan penghawaan dan higenitas.

b. Penghawaan buatan

Secara umum, penghawaan buatan dalam bangunan menggunakan sistem direct cooling, yaitu AC split. Untuk ruang servis seperti

(19)

4.3.5 Program Utilitas

Sistem Distribusi Air Bersih

Menggunakan sistem duistribusi air bersih down feed, karena masih dapat mendistribusikan air jika padam dan tekanan distribusai air bersih di setiap lantai relatif sama.

a. Kebutuhan air bersih harian

Tabel 44 . Kebutuhan Air Bersi menurut Fungsi Bangunan

Sumber :Panduan Sistem Bangunan Tinggi oleh Ir. Jimmy S. Juwana, MSAE

Fungsi Bangunan Unit Kebutuhan

(liter)

Apartemen Orang 135 – 225

Bioskop / Teater Kursi 15

Hotel Orang 185 – 225

Kantor Orang 45 – 90

Restoran / Kafetaria Kursi 70

Rumah sakit Tempat

tidur

Skema 17 . Sistem Down Feed

(20)

Keterangan :

Q = Kebutuhan air bersih rata – rata per hari (liter/hari) n = Jumlah mahsiswa / kursi pengunjung dalam satu hari Akademi = kebutuhan x jumlah orang

= 90 liter/orang x 400 orang = 36.000 liter/hari

Restoran = kebutuhan x jumlah kursi = 70 liter/kursi x 60 kursi = 4.200 liter/ hari

Total kebutuhan air bersih = 36.000 liter/ hari + 4200 liter/ hari

= 40.200 liter / hari

= 40,2 m3 / hari

Perhitungan Volume ground tank Vgt = 40 % x Qd

= 40% x 40.200 liter = 16.080 liter

Perhitungan Volume ground tank Vta = 15 % x Qd

= 15 % x 40.200 liter = 6.030 liter

Daya pompa

𝐻𝑡 = h x n x 1,3 Keterangan :

(21)

𝑛 = jumlah lantai 𝐻𝑡 = 3.5 x 2 x 1,3 𝐻 = 10,4 meter

𝑃 = 0,163 𝑥 1,2 𝑥 𝑄ℎ𝑚𝑎𝑥 𝑥 𝐻𝑡 𝑥 𝛾𝑁

Keterangan :

P = daya pompa (kilo watt) 𝛾 = berat jenis air (1 kg / liter) 𝑁 = efisiensi pompa (0,65)

𝑄ℎ𝑚𝑎𝑥 = Kebutuhan air pada jam puncak (liter / jam

𝑃 = 0,163 𝑥 1,2 𝑥 40.2 m3 𝑥 9.1m 𝑥 1𝑘𝑔/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟0,65 𝑘𝑊

𝑃 = 110,08 kW

b. Sistem Air Panas

Air panas digunakan untuk mencuci peralatan dapur bekas minyak. Sistem pemanas air yang digunakan adalah pemanas air tenaga surya (Solar Water Heater) yang menggunakan sistem pasif, karena jumlah pemakaiannya yang relatif tidak banyak. Berikut sistem pegolahan dan penyaluran air panas dalam bangunan :

Skema 18 . Sistem Air Panas

(22)

Sistem Pengolahan Limbah

a. Jaringan Limbah Cair (Grey Water)

Merupakan limbah cair yang berasal dari limbah cuci dapur yang memiliki kandungan lemak, yang kemudian disaraing dengan grease trap menuju ke bak control. Selanjutnya menggunakan sistem bio filtration untuk mengolah kembali menjadi sarana penyiraman tanaman. Jika air terlalu keruh langsung dialirkan ke saluran kota.

b. Jaringan Air Hujan

Air hujan yang jatuh di atap bangunan mengalir melalui talang dan dikumpulkan di ground tank pengumpul air hujan. Air ini selanjutnya digunakan sebagai air untuk menyiram toilet (flush).

c. Jaringan Limbah Padat (Black Water)

Limbah padat pada bangunan diolah dengan metode filter organic pada bio septictank.

Skema 19 . Sistem Grey Water

Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016

Skema 20 . Sistem Penyaluran Air Hujan

(23)

Cara kerjanya adalah pemisahan cairan dari padatan. Cairan ini kemudian dapat dimanfaatkan untuk media penyuburan tanah humus pada tanaman.

d. Pengolahan Limbah Minyak

Limbah minyak bekas / minyak jelantah yang sudah tidak dapat dikumpulkan untuk selanjutnya diolah menjadi bahan pembuatan biodiesel.

Sistem Penyaluran Gas LPG

Bahan bakar yang digunakan untuk sumber energi bagi peralatan dalam ruang dapur adalah Gas LPG (Liquid Petroleum Gas) dengan kapasitas 50 kg. Tabung gas ini disimpan dalam ruang gas (gas station), yang kemudian akan disalurkan menuju ruang-ruang laboratorium dapur. Berikut adalah sistem distribusi gas LPG pada bangunan :

Skema 21 . Sistem Black Water

(24)

Listrik

Suplai sumber listrik yang paling utama pada bangunan ini berasal dari PLN. Sedangkan suplai sumber listrik. Keberadaan ruangan elektrikal sebaiknya terhindar dari aktivitas publik untuk mengurangi radiasi elektromagnetik yang tidak baik untuk kesehatan otak. Berikut adalah sistem distribusi listrik pada bangunan :

Skema 22 . Sistem Penyaluran Gas LPG

Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016

Skema 23 . Sistem Penyaluran Listrik

(25)

Manajemen Sampah

Pengolahan sampah dibedakan menjadi 2 yatu sampah organik berupa sisa makanan, kertas, dll dan anorganik berupa plastic, kaleng, dll. Sampah anorganik dibuang menuju shaft sampah dan dibuang menuju tempat pembuangan akhir. Sementara sampah organic dibuang menuju lubang bipori.

Fire Fighting System

Sistem penganggulangan kebakaran aktif diberikan hydrant setiap radius 30m di luar dan di dalam bangunan dan APAR di setiap ruangan laboratorium dapur. Sementara untuk penanggulangan secara pasif adalah penyediaan tangga darurat pada bangunan serta dengan peletakkan sprinkle pada area laboratorium dapur, terutama di daerah rawan munuculnya titik api.

Sistem Komunikasi

Sistem komunikasi yang digunakan adalah jaringan fiberoptik karena memiliki kecepatan transfer rate data yang cepat. Sistem meliputi sistem internal dan eksternal, sehingga dapat mendukung kelancaran komunikasi.

Sistem Transportasi Vertikal

(26)

Sistem Keamanan.

Sistem keamanan yang digunakan adalah sistem aktif berupa petugas keamanan serta sistem pengamanan pasif yaitu penempatan CCTV di setiap ruang-ruang yang membutuhkan.

Sistem Penangkal Petir

Sistem yang digunakan adalah sistem Sangkar Faraday yang memiliki jangkauan luas serta kemampuan pasif dalam menghantarkan ion positif menuju ke udara.

4.3.6 Program Lokasi dan Tapak

Potensi Kecamatan Tembalang :

 Merupakan daerah pusat perguruan tinggi

 Merupakan daerah padat yang memiliki banyak fasilitas perdangan dan jasa

 Jaringan kota serta utilitas cukup baik

 Wilayah terhindar dari banjir. Kendala Kecamatan Tembalang :

 Meupakan daerah yang cukup ramai dan padat. Batas tapak meliputi :

Utara : Lahan kosong dan gudang barang

Timur : Masjid dan Universitas Muhammadiyah semarang Selatan : Lahan kosong, SPBU, rumah warga

Barat : Ruko, rumah warga, rumah makan Tabel 45 . Kekuatan dan Amenitas Tapak Terpilih

Analisa Pribadi, Agustus 2016

(27)

Iklim Beriklim tropis lembab dengan suhu rata-rata berkisar antara 25°C – 34°C.

Topografi Tanah berkontur landai

Vegetasi Pohon Angsana berada di bagian tepi tapak Potensi Sumber Air Sumber air bersih berasal dari PDAM

Keadaan Ruang Kota (RDTRK) nomor 11 tahun 2004 tentang BWK VI (Kecamatan Semarang Utara dan Semarang Barat) tahun 2000 – 2010.

Regulasi

Luas Kawasan Perguruan Tinggi : 119,843 Ha

KDB Jalan Arteri Primer dan Kolektor Sekunder : 40% KLB Jalan Arteri Primer dan Kolektor Sekunder : 1.6 maksimal 4 lantai

GSB Jalan Arteri Primer 32 m GSB Jalan Arteri Sekunder 29 m GSB Jalan Kolektor Sekunder 23 m GSB Jalan Lokal Sekunder 17 m

Fungsi dan Hirarki

Pusat Permukiman Pusat Perguruan Tinggi Pusat Perdagangan dan Jasa Pusat Perkantoran

Campuran Perdangan dan Jasa , Permukiman Konservasi

Wilayah Pengembangan pendidikan ASPEK AMENITAS ALAMI

View View from site ; view yang terlihat dari tapak berupa pertokoan, jalan raya, dan permukiman penduduk.

(28)

Air

Curah hujan sebesar 126 m3 per tahun dan tingkat kelembaban 50% hingga 70%. Dengan periode bulan basah bulan November hingga bulan April.

ASPEK AMENITAS BUATAN

Jaringan Kota / Kawasan

 Berada di samping jalan kolektor sekunder

 Akses jalan utama melalui Jl. Kedungmundu raya

 Terapat jaringan listrik, jaringan telepon, jaringan drainase tertutup, dan sampah.

Citra Arsitektural

Bangunan di sekitar tapak dominan pertokoan dengan style

Gambar

Tabel 38 . Pengelompokkan Kegiatan Pimpinan Akademi
Tabel 39 . Pengelompokan Aktivitas Dosen dan Staff
Tabel 40 . Pengelompokkan Aktivitas Mahasiswa dan Pengunjung
Tabel 42 . Total Luas Bangunan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien Skizofrenia berdasarkan pekerjaan Dari tabel 6 pada hasil penelitian diketahui bahwa ditemukan lebih banyak anggota keluarga

Permasalahan Pengelolaan Persampahan Yang Dihadapi Kabupaten Bandung Barat No Aspek Pengelolaan Air Limbah Permasalahan Yang Dihadapi Tindakan Yang Sudah Dilakukan

Perlu dilakukan penelitian sejenis dengan penambahan variasi jenis garam dengan temperatur beku yang lebih bawah, volume yang lebih besar, variasi pada laju

Pada tahap ini dilakukan perhitungan kecepatan air yang bisa dipompa oleh piston untuk masing-masing variasi ukuran tabung karena untuk. setiap ukuran tabung

Dari grafik pada Gambar 4.6 terlihat bahwa antara evaluasi secara cross- validation dan evaluasi dengan menggunakan data testing pada keseluruhan data training memberikan hasil

Tata Ruang Wilayah Nasional, Pusat Kegiatan Strategis Nasional atau PKSN adalah kawasan perkotaan yang ditetapkan untuk mendorong pengembangan kawasan

Model sistem manajemen keuangan terencana dan untuk start-up bisnis UMKM yang meliputi pengelolaan keuangan diharapkan mampu melakukan pengelolaan data penjurnalan, pengelolaan

16.. Betanja hibah adararr belanja pemerintah pusat dalarn bentuk uang, barang, atau jasa dari pemerltrt"rr'r.uplo. ir*itu dibayar lie;;;, bersif,at tidak waiib dan