• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab III Reduksi Orde Model Sistem LPV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab III Reduksi Orde Model Sistem LPV"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Metode reduksi orde model melalui LMI telah digunakan untuk mereduksi orde model sistem LTI baik untuk kasus kontinu maupun diskrit. Melalui metode ini telah dihasilkan pula bentuk dari model tereduksinya. Pada bab ini reduksi orde model melalui LMI pada sistem LTI akan diperumum agar dapat digunakan dan diterapkan untuk mereduksi orde model sistem LPV.

Dalam bab ini, rumusan masalah reduksi orde model pada sistem LPV diberikan pada subbab III.1. Beberapa lemma yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah reduksi orde model dan menurunkan bentuk model tereduksi disajikan dalam subbab III.2. Selanjutnya inti dari bab III yaitu teorema yang memberikan syarat cukup eksistensi reduksi orde model pada sistem LPV beserta bentuk model tereduksinya diberikan pada subbab III.3.

III.1 Rumusan Masalah Reduksi Orde Model Sistem LPV

Diberikan model sistem LPV yang stabil kuadratik berorde n dengan representasi ruang keadaan

( )

(

( )

)

( )

(

( )

)

( )

( )

(

( )

)

( )

(

( )

)

( ) ( )

0 , , 0 , x t A t x t B t u t y t C t x t D t u t x x ρ ρ ρ ρ = + = + = & (II.27)

dengan x t

( )

vektor keadaan, u t

( )

vektor masukan, dan y t

( )

vektor keluaran,

( )

n,

( )

m,

( )

p

x t u t y t , A, B, C, D adalah fungsi-fungsi kontinu sebagaimana dalam (II.2). Fungsi transfer dari realisasi sistem diatas adalah

( )

( )

{

(

)

1

}

1 1 , 0, 1 L L i i i i i i i i i Tα α C sI AB D α α = = =

− + ∀ ≥

= . (II.14)

Masalah reduksi orde model sistem LPV (II.27) dapat dirumuskan sebagai mencari model sistem LPV berorde

(

k <n

)

yang tetap stabil kuadratik (notasi r pada ,A B Cr r, r, dan Dr melambangkan sistem tereduksi) :

(2)

( )

(

( )

)

( )

(

( )

)

( )

( )

(

( )

)

( )

(

( )

)

( ) ( )

0 , , 0 , r r r r r r r r x t A t x t B t u t y t C t x t D t u t x x ρ ρ ρ ρ = + = + = & (III.1) sedemikian sehingga Tα Tαr γ ∞

− < , untuk suatu γ yang diberikan, dengan

( )

( )

{

(

)

}

( )

( )

(

)

1 1 1 1 , . L i i i i i i L r r r r r i i i i i i T C sI A B D T C sI A B D α α α α − = − = = − + ⎧ ⎫ = − + ⎩ ⎭

(III.2)

III.2 Lemma Pendukung

Berikut lemma-lemma yang diperlukan dalam pembuktian teorema reduksi orde model sistem LPV. Yang pertama lemma dibawah ini berisi tentang eliminasi variabel K yang tak diketahui dari suatu ketaksamaan matriks dan parametrisasi salah satu matriks K yang feasible [6].

Lemma III.1 Diberikan matriks Rm m× , R=RT, Um l× , dan Vm k×

sedemikian sehingga U dan V mempunyai rank kolom penuh. Misalkan U, V adalah matriks sedemikian hingga

[

U U

] [

, V V

]

adalah matriks bujur sangkar yang invertibel dengan U UT =0, V VT =0, maka terdapat matriks Kl k×

sedemikian sehingga

R UKV+ T +VK UT T <0 (III.3) jika dan hanya jika

U RUT <0, dan V RVT <0. (III.4) Jika (III.4) dipenuhi dan

(

P Q P2 22 2−1 T

)

−1well defined, maka salah satu solusi dari (III.3) diberikan oleh

K =

(

P Q P2 22 2−1 T

) (

−1 P1P Q Q2 22 12−1 T

)

, (III.5) dengan

(3)

dan U+, V+merepresentasikan pseudoinvers dari matriks U,V .

Bukti :

( )

⇒ :

Kalikan persamaan (III.3) dari kiri dengan UT dan dari kanan dengan U didapat U RUT +U UKV UT T +U VK U UT T T <0.

Karena 0U UT = , maka

U RUT <0.

Kalikan persamaan (III.3) dari kiri dengan VT dan dari kanan dengan V didapat V RVT +V UKV VT T +V VK U VT T T <0.

Karena 0V VT = , maka

V RVT <0.

( )

⇐ :

Misalkan WUV adalah basis dari ker

( )

U ∩ker

( )

V . Matriks WU dan WV adalah matriks sedemikian sehingga U =

[

WUV WU

]

basis ker

( )

U dan

[

UV V

]

basis ker

( )

V = W W V . l dimensi dari ker

( )

U dan k dimensi dari

( )

ker V .

Maka,

[

WUV WU WV

]

basis ker

( )

U ⊕ker

( )

V , dan

T =

[

WUV WU WV Z basis

]

m. Matriks T non singular, sehingga persamaan (III.3) ekivalen dengan

TRTT +

( ) ( ) ( )

TU K TV T + TV KT

( )

TU T <0. (III.6) Blok partisi dari TU, TV, dan TRTT menyesuaikan dengan partisi dari

(4)

TU =

[

0 0 U U1 2

]

TV =

[

0 V1 0 V2

]

, (III.7) dengan

[

]

( 2) 1 2 dengan 2 p l l U U ∈ + × l≤ +p l dan

[

]

( 2) 1 2 dengan 2 p m k V V ∈ + × k≤ +p m adalah matriks dengan rank kolom penuh.

Dinotasikan

(

1 2

)

1 11 12 21 22 2 T l k T V K K U U K K K V × ⎛ ⎞ ⎛ ⎜ ⎟ =⎜∈ ⎜ ⎟ ⎝ ⎝ ⎠ . (III.8) Partisi 11 12 13 14 21 22 23 24 31 32 33 34 41 42 43 44 T R R R R R R R R TRT R R R R R R R R ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ = ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ ,

maka persamaan (III.6) dapat ditulis sebagai

11 12 13 14 12 22 23 11 24 21 31 23 11 33 34 12 14 24 21 34 12 44 22 22 0 T T T T T T T T T R R R R R R R K R K R R K R R K R R K R K R K K ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ + + ⎢ ⎥ < ⎢ + + ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ + + + + ⎥ ⎣ ⎦ , (III.9)

dengan Kij sembarang karena K sembarang.

Secara khusus, jika diberikan sembarang matriks Kij, maka matriks

(

1 2

)

11 12 1 21 22 2 T T V K K U U K K V + +⎛ ⎞⎛ ⎞ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟⎜ ⎟ ⎝ ⎠⎝ ⎠ (II.10)

menyelesaikan persamaan (III.8). Sehingga masalah diatas tereduksi menjadi mencari kondisi pada matriks Rij yang menjamin feasibility (III.9) untuk suatu

ij

(5)

11 12 13 12 22 23 11 31 23 11 33 0 T T T R R R R R R K R R K R ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ = + < ⎢ ⎥ + ⎢ ⎥ ⎣ ⎦

, (III.11) 14 14 1 44 22 22 24 21 24 21 34 12 34 12 0 T T T T R R R K K R K R K R K R K − ⎡ ⎤ ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ + + − + + < ⎢ + ⎥ ⎢ + ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ ⎣ ⎦

. (III.12)

Jika diberikan K11, K12, dan K21, maka dapat dicari K22 sedemikian hingga (III.12) dipenuhi. Sehingga persamaan (III.3) feasible jika dan hanya jika persamaan (III.11) feasible untuk suatu K11.

Persamaan (II.11) ekivalen dengan

1 1 11 12 11 13 1 12 11 1 13 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 T T I I R R R R R R I I I R R I − − − − ⎡ ⎤ ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ − < ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦

, yaitu 11 1 22 12 11 12 11 32 1 11 32 33 13 11 13 0 0 0 0 0 T T T T R R R R R K K R R R R − − ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ − + Λ < ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ + Λ − ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ , (III.13)

dengan Λ =32 K23TK K13 11T −1K12. Karena K11 sembarang maka (III.13) feasible jika dan hanya jika

11 1 22 12 11 12 1 33 13 11 13 0 , 0 , 0 , T T R R R R R R R R R − − < ⎧ ⎪ − < ⎨ ⎪ − < ⎩ (III.14)

atau dengan komplemen Schur ekivalen dengan

11 12 11 13 13 33 12 22 0 , 0. T T R R R R R R R R ⎡ ⎤ ⎡ ⎤ < ⎢ ⎥< ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ ⎣ ⎦ (III.15)

Dengan mengalikan (III.15) dari kiri dengan UT dan VT dan dari kanan dengan dan

(6)

Lemma berikutnya adalah Bounded Real Lemma yang mengubah kendala pada sebuah sistem LTI yang berbentuk norm H ke dalam bentuk kendala yang berupa LMI yang ekivalen [1,13,20,21].

Lemma III.2 (Bounded Real Lemma) Diberikan sistem LTI dengan fungsi transfer G s

( )

= +D C sI

(

A

)

−1B. Maka, sistem stabil dan G s

( )

<γ jika dan hanya jika terdapat matriks X = XT >0, sedemikian sehingga

0 T T T T A X XA XB C B X I D C D I γ γ ⎡ + ⎤ ⎢ ⎥ ⎢ − ⎥< ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ . (III.16) Bukti :

( )

⇒ :

Akan dibuktikan bahwa G s

( )

<γ ekivalen dengan R=γ2ID DT >0 dan terdapat X sebagai solusi definit positif dari ketaksamaan aljabar Riccati

A XT +XA+

(

XB C D+ T

)(

γ2ID DT

) (

−1 B XT +D CT

)

+C CT <0. (III.17) Didefinisikan kuantitas-kuantitas berikut :

(

)

2 1 1 2 1 1 2 , , , . T T N N T N R I D D A A BR D C B BR C I DR D C γ − − − = − = + = = + (III.18)

Diberikan ε >0 cukup kecil sedemikian sehingga

φε =γ2IGε~

( ) ( )

s Gε s >0, (III.19) dengan 0 A B G C D I ε ε ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ = ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ . (III.20)

(7)

Karena φε 0, maka Gε

( )

s γ

> < . Representasi ruang keadaan dari φεadalah

2 0 T T T T T T A B C C I A C D D D B I D D ε φ ε γ − ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ = − − − ⎢ ⎥ − ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ . (III.21)

Dengan realisasi φε diatas, maka matriks Hamiltonian T N N N N T T N N N A B B H C C εI A ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ = ⎢− − − ⎥ ⎣ ⎦ (III.22)

tidak mempunyai nilai eigen pada sumbu imajiner. Lebih lanjut, pasangan matriks

(

AN,BN

)

terstabilkan karena terdapat matriks 12 T

N

F = −RD C sedemikian

sehingga 12 T

N N N N N

A +B F =AB RD C=A stabil. Karena

(

AN,BN

)

terstabilkan, maka HN∈ dom Ric

( )

. Misalkan X = Ric

(

HN

)

, maka X memenuhi persamaan aljabar Riccati

A XTN +XAN +XB B XN NT +C CTN NI =0. Karena ε >0, maka

A XTN +XAN +XB B XN TN +C CTN N <0, (III.23) atau

A XT +XA+

(

XB C D+ T

)(

γ2ID DT

) (

−1 B XT +D CT

)

+C CT <0. Dengan komplemen Schur, persamaan diatas ekivalen dengan

0 T T T T A X XA XB C B X I D C D I γ γ ⎡ + ⎤ ⎢ ⎥ ⎢ − ⎥< ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ .

Karena A stabil dan pasangan ⎛AN,⎡CTN εIT

⎝ ⎠ terobservasi, maka X >0.

( )

⇐ :

Misalkan terdapat X >0 sebagai solusi dari ketaksamaan aljabar Riccati (III.17). Misalkan matriks Q>0 sedemikian sehingga

(8)

A XT +XA+

(

XB C D+ T

)(

γ2ID DT

) (

−1 B XT +D CT

)

+C CT + =Q 0. (III.24) Misalkan G s

( )

A B C D ⎡ ⎤ = ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ dan

( )

( ) ( )

~ s I G s G s φ = − . Dengan menggunakan transformasi similaritas T I 0 X I ⎡ ⎤ = ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ (III.25) pada φ

( )

s , maka didapat

( )

~

( ) ( )

0 T T T T T T A B s I G s G s L L A XB C D D C B X B R φ − ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ = − = − + + ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ , (III.26) dengan

(

) (

)

1 2 1 0 T T T L=⎡ XB C D R+ − D C+B X +Q > . (III.27) Definisikan 1

(

T T

)

A B M L LX B C D ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ = − + ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ , (III.28) maka didapat φ

( )

s =M~

( ) ( )

s M s + −R

(

D CT +B X LT

) (

−2 XB C D+ T

)

. (III.29) Dengan menggunakan matrix inversion formula didapat

R

(

D CT +B X LT

) (

−2 XB C D+ T

)

>0, (III.30) sehingga φ

( )

s >0 yang ekivalen dengan G s

( )

<γ . Karena X >0 dan

(

XB C D+ T

)(

γ2ID DT

) (

−1 B XT +D CT

)

+C CT + >Q 0, maka dengan menggunakan terema kestabilan Lyapunov didapat A stabil.

Bounded Real Lemma untuk sistem LTI diatas dapat diperluas ke sistem LPV yang stabil kuadratik [18]. Dalam kasus ini kestabilan sistem hanya menjadi syarat cukup saja. Hal ini diberikan dalam lemma berikut.

(9)

Lemma III.3 (Generalized Bounded Real Lemma) Diberikan himpunan kompak ℘⊂ ℜs dan sistem LPV

( )

(

( )

)

( )

(

( )

)

( )

( )

(

( )

)

( )

(

( )

)

( )

, , untuk setiap . x t A t x t B t u t y t C t x t D t u t F ρ ρ ρ ρ ρ = + = + ∈ & (II.3)

Jika terdapat fungsi kontinu W:ℜ →s n n× sedemikian sehingga W >0 dan

( )

(

)

(

( )

)

(

( )

)

(

( )

)

( )

(

)

(

( )

)

( )

(

)

(

( )

)

0 T T T T A t W WA t WB t C t B t W I D t C t D t I ρ ρ ρ ρ ρ γ ρ ρ ρ γ ⎡ + ⎤ ⎢ ⎥ ⎢ < ⎢ ⎥ ⎢ − ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ (III.31)

untuk setiap ρ∈℘, maka sistem LPV (II.3) stabil kuadratik dan terdapat skalar γ sedemikian sehingga Tα

( )

ρ <γ .

Lemma III.4 [12,20] Diberikan Xn n× , Yn n× dengan X =XT >0dan 0

T

Y =Y > . Misalkan k bilangan bulat positif , maka terdapat matriks

1 12 12 12 12 2 12 2 * , 0 dan * * n k T T X X X X Y X X X X X − × ⎡ ⎤ ⎡ ⎤ ⎡ ⎤ ∈ ⎢ ⎥> ⎢ ⎥ = ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ ⎣ ⎦ ⎣ ⎦ (III.32)

jika dan hanya jika

n 0 dan rank n n n X I X I n k I Y I Y ⎡ ⎤ ⎡ ⎤ ≥ ≤ + ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ ⎣ ⎦ . (III.33)

Tanda * menotasikan elemen yang tidak diperhatikan.

Bukti :

( )

⇐ :

Dengan komplemen Schur, n 0 n X I I Y ⎡ ⎤ ≥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ ekivalen dengan 1 0 XY− ≥ . Sehingga

terdapat matriks X12n k× sedemikian sehingga =XY−1= X12X12T . Dengan mendefinisikan X2:=Ik, maka didapat

(10)

1 12 12 2 2 12 2 12 2 * , 0, dan * * T T T X X X X Y X X X X X X − ⎡ ⎤ ⎡ ⎤ = > = ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ ⎣ ⎦ ⎣ ⎦ .

( )

⇒ :

Dengan matrix inversion formula didapat

Y =X−1+X−1X12

(

X2X12T X X1 2

)

X12T X−1, (III.34) maka

(

)

1 1 1 1 1 1 12 2 12T 2 12T Y X X X X X X X X X − − =+ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ atau

(

)(

) (

)

1 1 1 1 1 1 1 12 2 12T 2 12T Y X X X X X X X X X − − − =⎡ − − − − ⎤ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ .

Dengan matrix inversion formula didapat

(

) (

) (

) (

) (

)

(

)

1 1 1 1 1 1 1 12 2 12 2 12 12 12 1 1 1 12 2 12 2 12 12 12 1 12 2 12 = = . T T T T T T T Y X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X − − − − − − − − − ⎡ ⎤ = + − − − − ⎡ ⎤ − − + ⎣ ⎦ − (III.36)

Karena Y >0, maka Y−1>0, sehingga

Y−1=XX12X2−1X12T ≥0 (III.37) yang berakibat n 0 n X I I Y ⎡ ⎤ ≥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ . (III.38) Di lain pihak

rank

(

XY−1

)

= rank

(

X12X2−1X12T

)

k, (III.39) sehingga rank n n X I n k I Y ⎡ ⎤ ≤ + ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ .

(11)

III.3 Reduksi Orde Model Sistem LPV

Berikut ini disajikan teorema yang memberikan syarat cukup eksistensi reduksi orde model pada sistem LPV beserta bentuk model tereduksinya [17].

Teorema III.1 Diberikan sistem LPV berorde n yang stabil kuadratik

( )

(

( )

)

( )

(

( )

)

( )

( )

(

( )

)

( )

(

( )

)

( ) ( )

0 , , 0 x t A t x t B t u t y t C t x t D t u t x x ρ ρ ρ ρ = + = + = & (II.27)

dan γ >0. Terdapat model tereduksi berorde

(

k<n

)

dari sistem (II.27) yaitu

( )

(

( )

)

( )

(

( )

)

( )

( )

(

( )

)

( )

(

( )

)

( ) ( )

0 , , 0 r r r r r r r r x t A t x t B t u t y t C t x t D t u t x x ρ ρ ρ ρ = + = + = & (III.1) sedemikian sehingga Tα

( )

Tαr

( )

γ ∞

− < jika terdapat matriks definit positif dan

simetri X Y, ∈ n n× sedemikian sehingga

0 1,..., T i i i T i A X XA XB i L B X γI+ ⎤ ⎢ ⎥ < = ⎢ − ⎥ ⎣ ⎦ , (III.40) 0 1,..., T T i i i i A Y YA C i L C γI+ ⎤ < = ⎢ ⎥ − ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ , (III.41) n 0 n X I I Y ⎡ ⎤ ≥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ , (III.42) rank n n X I n k I Y ⎡ ⎤ ≤ + ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ . (III.43)

Jika (III.40) – (III.43) dipenuhi, maka salah satu solusi feasible dari masalah reduksi orde model diberikan oleh :

1 1 1 , , , . r T i i r i i r T i i r i i A N MN N A N B N YB C C N D D − − − − − = − = − = − = (III.44)

(12)

Bukti:

Untuk sembarang fungsi kontiu α ,

( )

( )

( )

1 0 0 (III.45) i i L r r r i i i i r r i i i i A B T T A B C C D D α α α = ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ − = ⎢ ⎥ − − ⎢ ⎥ ⎣ ⎦

( )

1 1 0 -0 L i i r r i i i r r i i i i i A B C C sI D D A B α − = ⎧ ⎫ ⎪ ⎪ = ⎜ − + ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎪ ⎝ ⎣ ⎦⎠ ⎣ ⎦ ⎪ ⎩ ⎭

.

Dari Bounded Real Lemma yang diperumum, Tα

( )

Tαr

( )

γ

− < jika terdapat

matriks W∈ (n k+ × +) (n k), W >0 sedemikian sehingga

( )

(

)

(

( )

)

(

( )

)

(

( )

)

( )

(

)

(

( )

)

( )

(

)

(

( )

)

0 T T T T A t W WA t WB t C t B t W I D t C t D t I ρ ρ ρ ρ ρ γ ρ ρ ρ γ ⎡ + ⎤ ⎢ ⎥ ⎢ < ⎢ ⎥ ⎢ − ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ .

Ketaksamaan matriks di atas dapat ditulis sebagai

R

( )

ρ +UK

( )

ρ VT +VKT

( )

ρ UT <0 untuk semua ρ, (III.46)

dengan

( )

( )

1 1 , L L i i i i i i R ρ ρR K ρ ρ L = =

=

=

dan Ri, U V, , dan Li sebagai

0 0 0 0 0 0 0 0 0 - 0 T T i i i i T T i i i i i B A A C W W W R B W I D C D I γ γ ⎡⎡ ⎤ ⎡ ⎤ ⎡ ⎤ ⎤ + ⎢⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ ⎢⎣ ⎦ ⎣ ⎦ ⎥ ⎢ ⎥ ⎡ ⎤ = ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ − ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ , 0 0 0 0 0 0 W I U I ⎡ ⎡ ⎤ ⎤ ⎢ ⎢ ⎥ ⎥ ⎣ ⎦ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ = ⎢ ⎥ − ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ , 0 0 0 , 0 0 0 I V I ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ = ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ r r i i i r r i i A B L C D ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ = ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ .

(13)

Ketaksamaan matriks (III.46) dipenuhi jika dan hanya jika

Ri+UL Vi iT +VL UTi T <0 i=1,....,L. (III.47) Berdasarkan Lemma III.1, ketaksamaan matriks (III.47) ekivalen dengan

U R UT i <0, dan V R VT i <0 i=1,...,L, (III.48) dengan

[

]

1 0 0 0 0 0 0 , 0 0 0 0 0 0 T I W T I U V I I − ⊥ ⊥ ⎡ ⎤ = = ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ ⎣ ⎦ .

Kemudian berdasarkan Lemma III.4, dapat didefinisikan

1 -1 * * dengan * * * * Y X W W − ⎡ ⎤ ⎡ ⎤ = = ⎢ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦

yang ekivalen dengan

1 0 dan rank 1 n n n n Y I Y I n k I XI X− ⎡ ⎤ ⎡ ⎤ ≥ ≤ + ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ ⎣ ⎦ atau n 0 dan rank n n n X I X I n k I Y I Y ⎡ ⎤ ⎡ ⎤ ≥ ≤ + ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ ⎣ ⎦ ,

sehingga (III.42) dan (III.43) dipenuhi. Dengan memanfaatkan komplemen Schur dan matrix inversion formula, ketaksamaan matriks (III.48) ekivalen dengan ketaksamaan matriks (III.40) dan (III.41).

Untuk membuktikan bentuk model tereduksi (III.44), pilih matriks

, dengan T 0, n k T Y N W NN Y X N N I × ⎡ ⎤ = = − ≥ ∈ ⎢ ⎥

⎣ ⎦ matriks dengan rank

kolom penuh mk dan I adalah matriks identitas ukuran k k× . Maka, berdasarkan persamaan (III.5) didapat bentuk model tereduksi

1 T 1 T 1 i i i T i i N MN N A N N YB L C N D − − − − ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ = ⎢ − ⎥ ⎣ ⎦ , (III.49) dengan M =A YiT +YAi.

Kestabilan kuadratik dari model yang tereduksi Li akan dibahas dalam bab selanjutnya.

(14)

Dalam teorema reduksi orde model sistem LPV di atas, kendala (III.40) – (III.42) berupa kendala konveks, sedangkan kendala (III.43) non konveks. Hal ini menyebabkan masalah mencari pasangan matriks definit positif dan simetri X,Y yang memenuhi kendala (III.40) – (III.43) menjadi masalah feasibility yang non konveks. Penyelesaian dari masalah ini akan dibahas dalam bab selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Kinetika reaksi yang terjadi di mana untuk mengetahui model matematika terurainya Cd melalui laju reaksi, orde reaksi, konstanta laju reaksi (k) dan mencari hubungan antara

Bab III berisi tentang analisa yang merupakan inti dari keseluruhan penulisan yang terdiri atas tiga subbab yaitu biografi penyair dalam puisi By ō sh ō yang terbagi lagi

26 BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Pendahuluan Untuk lebih menjelaskan uraian mengenai diagram kontrol CUSUM tabular untuk proses dengan model AR1, maka pada bab ini akan dikemukakan

Model struktur gedung dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus SRPMK akan diteliti bagaimana pengaruh serta hubungan faktor reduksi terhadap gaya dalam dengan variasi yang telah

BAB III METODE PENULISAN Model Asuhan Kebidanan Model asuhan kebidanan yang digunakan adalah asuhan kebidanan menurut Helen Varney, 1997 yang terdiri dari 7 langkah yang berurutan

75 BAB III METODE PENULISAN 3.1 Model Asuhan Kebidanan Model asuhan kebidanan yang digunakan adalah menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 938/Menkes/SK/VIII/2007 tentang

88 BAB III METODE PENULISAN 3.1 Model Asuhan Kebidanan Model asuhan kebidanan yang digunakan adalah asuhan kebidanan menurut Helen Varney, 1997 yang terdiri dari 7 langkah yang

BAB III METODE PENULISAN 3.1 Model Asuhan Kebidanan Model asuhan kebidanan yang digunakan adalah asuhan kebidanan menurut Helen Varney yaitu melakukan asuhan yang menyeluruh dan