• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP VERBA BANTU -TAI DAN -TAGARU. Dalam tata bahasa Jepang, kata diklasifikasikan menjadi 10 jenis.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP VERBA BANTU -TAI DAN -TAGARU. Dalam tata bahasa Jepang, kata diklasifikasikan menjadi 10 jenis."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN UMUM TERHADAP VERBA BANTU -TAI DAN -TAGARU

2.1 Pengertian Jodoushi

Dalam tata bahasa Jepang, kata diklasifikasikan menjadi 10 jenis. Satu dari sepuluh kelas kata yang perlu dipelajari para pembelajar bahasa Jepang adalah jodoushi. Jodoushi diterjemahkan menjada verba bantu atau kata kerja bantu. Pemakaian istilah verba bantu ini tidak terlepas dari huruf Kanji yang dipakai untuk menulis kata jodoushi, yakni :

助 : tasukeru, jo = membantu, menolong 動 : ugoku, dou = gerak

詞 : shi = kata

助動詞 : jodoushi = verba bantu atau kata kerja bantu

Sudjianto menerangkan pendapat dari Yasuo yang tertuang dalam Nihon Bunpou Jiten, bahwa jodoushi adalah salah satu kata yang tidak digolongkan ke dalam jiritsugo ( 自 立 語 ) atau kata yang dapat berdiri sendiri, melainkan sebaliknya digolongkan ke dalam fuzokugo ( 付属語 ) atau kata – kata yang tidak dapat berdiri sendiri. (Yasuo dalam Sudjianto, 1999 : 199)

Contohnya : [masu], [desu], [tai], [nai], [souda], [youda] dan lain – lain. Tidak dapat dimengerti artinya bila kita mengucapkannya begitu saja. Kata – kata seperti ini harus digunakan dengan melekatkannya pada jiritsugo.

Yasuo menambahkan lagi bahwa verba bantu dapat mengalami perubahan dan dipakai setelah verba, nomina, adjektiva -i, adjektiva –na, dan sebagainya. Kata – kata yang termasuk jodoushi dapat menyatakan maksud atau kehendak pembicara,

(2)

keputusan pembicaradan dapat menambah arti kata yang ada sebelumnya. (Yasuo dalam Sudjianto, 1999 : 199)

Contoh :

1. 私 は ジュース を ( が ) のみたい。 Watashi wa juusu o (ga) nomitai.

Saya ingin minum jus.

2. あの ひと は せんせい です。 Ano hito wa sensei desu.

Orang itu adalah pengajar.

3. アミルさん は きのう あさごはん を たべない で がっこう

へ いった。

Amir san wa kinou asagohan o tabenai de gakkou e itta. Si Amir kemarin tidak sarapan karena sudah pergi sekolah. 4. タバコ は すわない ほうが いいです よ。

Tabako wa suwanai houga ii desu yo. Ayo sebaiknya tidak merokok.

5. タナカさん は サッカ が じょうず です。 Tanaka san wa sakka ga jouzu desu.

Tuan Tanaka pandai main bola. 6. はなして みた だけだ。

Hanashite mita dakeda. Hanya sudah mencoba bicara.

7. いしゃ に おさけ を やめさせられました。 Isha ni osake o yamesaseraremashita.

(3)

Contoh kalimat di atas dari (Sudjianto, 1996 : 119).

Verba bantu -tai pada kalimat 1 memberikan arti suatu keinginan atau harapan sehubungan dengan verba nomu yang ada sebelumnya. Demikian juga verba bantu desu dan da pada kalimat 2, 4, 5, 6 memberikan arti suatu keputusan atau ketetapan sehubungan dengan kata-kata sensei, ii, jouzu. (mita) dake yang ada pada bagian sebelumnya. Verba bantu nai pada kalimat no. 3 menyatakan bentuk negatif sehubungan dengan verba taberu dan verba bantu ta pada kalimat 3 meyatakan bentuk lampau sehubungan dengan verba iku. Sedangkan verba bantu saserareru pada kalimat 7 dipakai untuk menyatakan bentuk kausatif-pasif bagi verba yameru.

2.2 Jenis – jenis Jodoushi 1. Dantei 断定

Verba bantu ini biasanya dipakai pada nomina dan partikel. Selain itu, dapat dipakai juga setelah adjektiva –i, adjektiva –na, dan verba bantu lainnya. Verba bantu ini menyatakan keputusan atau ketetapan. Yang termasuk dantei adalah : です、だ。 Contoh kalimat : a. 私 は イラ です Watashi wa ira 。 ( Saya desu. adalah b. これ は わたし の じしょ だ。 Ira )

Kore wa watashi no jisho ( Ini

da. adalah

2. Denbun 伝聞

kamus saya )

Verba bantu ini dipakai setelah verba bentuk kamus atau bentuk lampau, adjektiva – i bentuk kamus atau bentuk lampau, adjektiva – na dan nomina ( ditambah da atau

(4)

datta ), dan dipakai juga setelah verba bantu lain seperti : tai, nai, seru, saseru, reru, rareru, ta, dan da.

Verba bantu ini dipakai untuk menyatakan kembali hal – hal yang telah diucapkan, diberitahukan oleh orang lain. Yang termasuk denbun adalah : そうだ

Contoh : a. この ケーキ は おいしい そうだ Kono keeki wa oishii

。 ( Kue itu souda. katanya b. あした は 雨 が 降る enak ) そうだ Ashita wa ame ga furu

(

souda. Katanya

3. Ishi 意思

besok akan turun hujan )

Ada dua macam verba bantu yang termasuk jenis ini.

a. Verba bantu う ( u ) biasanya dipakai setelah verba golongan 1 atau setelah verba bantu masu.

Contoh : - 飲む 飲 nomu nomou

もう

( minum ) ( mari kita minum )

b. Verba bantu よう ( you ) biasanya dipakai setelah verba golongan II, verba golongan III, atau setelah verba bantu reru, rareru, seru, sareru. Verba bantu う ( u ) dan よう( you ) dipakai untuk menyatakan kemauan, kehendak, hasrat hati pembicara.

Contoh : あたま が いたい から、うち へ 帰ろう Atama ga itai kara, uchi e kae

( Karena sakit kepala, saya rou

(5)

4. Jihatsu 自発

Verba bantu jenis ini adalah reru dan rareru. Selain termasuk jenis jihatsu, termasuk juga pada jenis ukemi, kanou, dan sonkei. Verba bantu reru dipakai setelah verba golongan I atau setelah verba suru, sedangkan verba bantu rareru biasanya dipakai setelah verba golongan II. Verba bantu ini dipakai untuk menyatakan keadaan atau aktivitas yang terjadi atau dilakukan secara tiba – tiba ( tidak direncanakan )

contoh : ちち の こと が 思われる Chichi no koto ga omo

。 ( Saya wareru teringat 5. Kako / kanryou 過去 akan ayah )

Verba bantu ini biasa dipakai setelah verba, adjektiva –i, adjektiva –na, atau setelah verba bantu lain seperti seru, saseru, reru, rareru, nai, masu, tai, souda, youda, rashii, da dan desu. Pemakain kako / kanryou ada dua yaitu :

a. Dipakai untuk menyatakan hal – hal yang sudah lampau atau sudah terjadi / dikerjakan. Contoh : 彼 は しんだ Kare wa shi 。 ( Dia nda telah

b. Dipakai untuk menyatakan kebiasaan atau sesuatu yang sedang terjadi / dilakukan. Contoh : めがね を か meninggal ) けた Megane o ka 人 は ヤマダ さん です。 keta ( Orang

hito wa Yamada san desu yang memakai

6. Kanou 可能

kaca mata adalah Yamada )

Verba bantu jenis ini adalah reru dan rareru. Selain termasuk jenis kanou, juga termasuk jenis jihatsu, ukemi, dan sonkei. Verba bantu ini dipakai untuk menyatakan bentuk “dapat melakukan sesuatu” sehubungan dengan verba sebelumnya. Verba

(6)

bantu reru dipakai setelah verba golongan I, sedangkan verba bantu rareru biasanya dipakai setelah verba golongan II, verba kuru, dan setelah verba bantu lain ( seru dan saseru ). Dan verba bantu suru akan berubah menjadi dekiru.

Contoh : 私 は さけ が 飲まれます Watashi wa sake ga no 。 ( Saya maremasu bisa 7. Kanyuu 加入 minum sake )

Verba bantu jenis ini adalah u dan you. Selain termasuk jenis kanyuu, u dan you, termasuk juga pada jenis ishi dan suiryou. Pemakaian verba bantu ini sama dengan pemakaian verba bantu jenis ishi, dipakai untuk menyatakan atau bujukan terhadap lawan bicara agar melakukan aktivitas bersama – sama dengan pembicara.

Contoh : いっしょに としょかん へ 行こう Isshoni toshokan e ik 。 ( ou Mari 8. Kibou 希望

kita pergi ke perpustakaan bersama – sama )

Verba bantu ini dipakai setelah verba dan setelah verba ( kata kerja ). Dipakai untuk menyatakan keinginan atau harapan pembicara, lawan bicara, dan orang – orang yang dibicarakan. Verba bantu yang digunakan adalah :

―たい / ―たがる。

Contoh : 私 は 日本語 の 先生 に なりたい Watashi wa nihon go no sensei ni nari

( Saya

tai ingin

ねこ は さかな を ( が) たべたがる。

menjadi guru bahasa Jepang )

(7)

( Kucing ingin makan ikan ) 9. Shieki 使役

Verba bantu jenis ini adalah seru dan saseru. Verba bantu seru dipakai setelah verba golongan I dan verba suru, sedangkan verba bantu saseru dipakai setelah verba golongan II dan verba kuru.

Verba bantu ini sering disebut verba bantu kausatf, yaitu verba bantu yang dipakai untuk menyatakan bahwa bagian kalimat yang menjadi subjek memperlakukan seseorang atau sesuatu sebagai objeknya agar melakukan suatu aktivitas.

Contoh : ヤマダ さん は タナカ さん に くすり を 飲ませました

Yamada san wa Tanaka san ni kusuri o no

( Tn Yamada

masemashita menyuruh

10. Sonkei 尊敬

Tn Tanaka minum obat )

Verba bantu jenis sonkei adalah reru dan rareru. Selain termasuk jenis sonkei, reru dan rareru juga termasuk jenis jihatsu, kanou, dan ukemi. Verba bantu reru ini melekat pada verba golongan I dan verba suru, sedangkan verba bantu rareru melekat pada verba golongan II, verba kuru, atau verba bantu lain (seru dan saseru ). Verba bantu ini dipakai untuk menyatakan rasa hormat pembicara dengan menaikkan derajat orang yang menjadi pokok pembicaraan.

Contoh : 社長 は もう 帰られました Shachou wa mou kae

。 ( Kepala direktur raremashita sudah 11. Suiryou 推量 pulang )

Verba bantu jenis ini adalah u dan you. Selain termasuk jenis suiryou, keduanya juga termasuk jenis ishi dan kanyuu. Verba bantu u menempel pada verba golongan I, adjektiva –i, adjektiva –na dan verba bantu lain seperti masu, desu, nai, tai, ta, da,

(8)

youda dan souda. Sedangkan verba bantu you dipakai setelah verba golongan III dan verba bantu seru, saseru, reru, rareru. Verba bantu ini dipakai untuk menyatakan dugaan, perkiraan, atau sangkaan pembicara. Verba bantu ini sering juga diganti menjadi darou dan deshou.

Contoh :

あした は 雨 が 降ろう。 あした は 雨 が 降る だろう

Ashita wa ame ga fu

。 rou.  Ashita wa ame ga furu

( Besok

darou mungkin

12. Suitei 推定

turun hujan )

Verba bantu ini dipakai setelah verba bentuk kamus, adjektiva –i bentuk kamus, adjektiva –na, verba bantu (seru, saseru, reru, rareru, nai, dan ta ), nomina, partikel (no, dake dan lain-lain). Dipakai untuk menyatakan suatu perkiraan, dugaan atau anggapan berdasarkan pada hal-hal yang telah dilihat atau didengarnya. Yang termasuk suitei adalah : らしい ( rashi ).

Contoh : あめ が 降るらしい Ame ga furu 。 ( rashii Sepertinya

13. Tatoe/ Futashikana dantei/Reiji 例え hujan akan turun )

Verba bantu ini dipakai setelah verba/ adjektiva-i, adjektiva-na, verba bantu lain ( seru, saseru, reru, rareru, tai, ta, nai), partikel ( no ) dan dapat juga dipakai setelah prenomina ( kono, sono, ano dan dono ). Yang termasuk tatoe/ futashikana dantei/ reiji adalah : ようだ ( youda )

(9)

b) Untuk menyatakan suatu keputusan yang tidak pasti. ふたしかな だ んてい ( futashikana dantei )

c) Untuk menyatakan bahwa hal-hal yang ditujukannya adalah sebagai contoh. れいじ ( reiji ) Contoh : コンサート が はじまる ようだ Konsaato ga hajimaru 。 ( youda Sepertinya

Adapun pemakaian istilah-istilah diatas, sesuai dengan fungsi verba Bantu tersebut. konsernya akan dimulai )

14. Teinei 丁寧

Verba bantu ini melekat pada verba atau verba bantu lain seperti : reru, rareru, seru dan saseru. Verba bantu ini adalah : ます ( masu ).

Contoh : 日本語 で 電話 が かけられます Nihon ga de denwa ga kake

か。 raremasu ( Apakah anda ka bisa 15. Uchikeshi 打ち消し

menelepon dalam bahasa Jepang? )

Verba bantu ini dipakai setelah verba dan verba bantu lain seperti : seru, saseru, reru dan rareru. Dipakai untuk menyatakan bentuk negatif atau bentuk menyangkal bagi kata sebelumnya. Yang termasuk verba bantu jenis uchikeshi adalah : ない、め ( nai, me ).

Contoh : 私 は けさ 何も 食べないで Watashi wa kesa nanimo tabe

、大学 へ 行きました。

naide ( Saya tadi pagi pergi ke kampus

, daigaku e ikimashita tanpa

16. Ukemi 受身

makan apapun )

(10)

Verba bantu reru melekat pada verba bantu golongan I dan verba suru, sedangkan verba bantu rareru melekat pada verba golongan II, verba kuru dan verba bantu lain ( seru dan saseru ). Dipakai untuk menyatakan bntuk pasif dari verba dan ( verba bantu ) sebelumnya.

Contoh : この ビル は 四年 まえに 立てられた

Kono biru wa yonnen maeni tate

( Gedung ini

rareta dibangun

17. Youtai 様態

4 tahun yang lalu )

Verba bantu jenis ini dipakai setelah verba bantu masu ( yang telah dihilangkan masu-nya ), verba bentuk tai dan nai ( yang telah dihilangkan suku kata akhir i-masu-nya ), adjektiva-na ( suku kata akhir na- nya dihilangkan ) atau setelah adjektiva-i ( yang telah dihilangkan suku kata akhir i- nya ).

Dipakai untuk menyatakan atau mengungkapkan kembali tentang suatu hal sesuai dengan keadaan yang telah dilihatnya. Yang termasuk verba jenis youtai adalah : そうだ ( souda ).

Contoh : そら が くらくなって 来ました。雨 が 降りそうだ

Sora ga kurakunatte kimashita. Ame ga furi

。 souda

( Langit telah menjadi gelap.

.

Tampaknya akan turun hujan )

2.3 Verba Bantu -Tai dan -Tagaru

Pada sub bagian ini akan dikemukakan pendapat dari beberapa ahli linguistik, seperti Hamzon Situmorang dalam buku Pengantar Linguistik Bahasa Jepang, Sudjianto dalam buku Gramatika Bahasa Jepang Modern, dan Minna No Nihon Go sebagai landasan teoritis dalam mengerjakan skripsi ini.

(11)

Menurut Sudjianto ( 1999 : 132-133 ) dalam buku Gramatika Bahasa Jepang Modern, mengatakan kiboo adalah jenis verba bantu yang dipakai untuk menyatakan keinginan atau harapan pembicara, lawan bicara, dan orang yang dibicarakan. Verba bantu yang termasuk kiboo adalah verba bantu -tai dan -tagaru. Verba bantu -tai/-tagaru biasa dipakai setelah verba ( kata kerja ) dan dapat berkonjugasi

Contoh :

1. 私 は バリ へ いきたい Watashi wa Bari e iki

です。 tai ( Saya desu. ingin 2. 私 は 日本語 の 先生 に なり pergi ke Bali ) たい Watashi wa nihon go no sensei ni nari

。 tai ( Saya . ingin 3. いしゃ に なり

menjadi guru bahasa Jepang ) たい

Isha ni nari

と おもって います。

tai

( berpikir ingin menjadi dokter ) to omotte imasu. 4. たべたければ たべなさい。 tabeta ( kalau kereba tabenasai. ingin 5. じゅうす が のみ

makan silahkan makan ) たい juusu ga nomi 。 tai ( . ingin

Seperti dapat kita lihat pada contoh kalimat-kalimat di atas, verba bantu -tai dipakai untuk menyatakan keinginan atau harapan pembicara dan lawan bicara. Dalam buku Minna No Nihongo Shokyu I Indonesian Version (1998 : 88 ), kata kerja ( bentuk ます ) -たいです. Pernyataan ini menunjukkan keinginan dari si pembicara,

(12)

juga dipakai untuk menanyakan keinginan lawan bicara. Pada ungkapan ini setelah kata benda dapat dipakai partikel が pengganti partikel をseperti contoh pada kalimat no 2 dibawah. Tetapi kalau bukan untuk partikel を yang menunjukkan objek dari kata kerja transitif, maka partikelnya tidak dapat diganti dengan が. Kata kerja ( bentuk masu ) -たいperubahannya sama dengan kata sifat い.

Contoh :

1. 私 は 沖縄 へ いきたいです。 Watashi wa Okinawa e ikitai desu. Saya ingin pergi ke Okinawa.

2. 私 は てんぷら を(が)たべたいです。 Watashi wa tempura o (ga) tabetai desu.

Saya ingin makan tempura.

3. 神戸 で 何 を (が) 買いたい ですか。 Koube de nani o kaitai desuka.

Anda ingin membeli apa di Koube? 。。。靴 を(が)買いたい です。 ……. Kutsu o (ga) kaitai desu.

……. Saya ingin membeli sepatu.

4. おなか が 痛い ですから、何も たべたくないです。 Onaka ga itai desu kara, nanimo tabetakunaidesu.

Karena saya sakit perut, tidak ingin makan apapun. Catatan :

a. ―たいです tidak bisa dipakai untuk mengungkapkan keinginan orang lain ( orang ketiga ).

(13)

b. Kita tidak dapat menggunakan kata kerja ( bentuk ます ) -たいですか untuk menawarkan sesuatu atau mengajak melakukan sesuatu kepada lawan bicara. Misalnya, waktu kita menawarkan kopi, kita tidak boleh mengatakan コーヒー を のみたいですか . Dalam hal ini dipakai ungkapan コーヒー を のみませんか.

2.3.2 Verba Bantu -Tagaru

Untuk menyatakan keinginan atau harapan orang ketiga dan kata benda ketiga yang dibicarakan dipakai verba bantu -tagaru ( -tagatte iru ). Digunakan setelah verba (kata kerja). Tagaru adalah keinginan yang masih akan, sedangkan tagatte iru adalah keinginan yang sudah terjadi. Sudjianto ( 1999 : 133 ) dalam buku Gramatika Bahasa Jepang Modern.

Contoh :

1. アリ さん は バリ へ いきたがって います。 Ali san wa Bari e ikitagatte imasu.

( Si Ali ingin pergi ke Bali )

2. おとうと も 日本語 の 先生 に なりたがって います。 Otouto mo nihongo no sensei ni naritagatte imasu.

( Adik laki-laki juga ingin menjadi guru bahasa Jepang )

3. 父 は 新しい 製品 が 出る と、すぐに 買いたがります。 Chichi wa atarashi seihin ga deruto, suguni kaitagarimasu.

( Ayah ingin segera membeli, kalau barang yang baru keluar )

Dalam buku Pengantar Linguistik Bahasa Jepang, Hamzon Situmorang ( 2007 : 23-24 ) mengemukakan : morfem yang bermakna keinginan atau harapan adalah sebuah morfem yang terikat, maksudnya tidak dapat berdiri sendiri tanpa morfem lain. Morfem ini mempunyai perubahan atau konjugasi dalam pemakaian

(14)

untuk harapan atau keinginan yang lampau atau keinginan sedang. Morfem ini ada dua buah, satu berbentuk kata sifat ( tai ), dan satu lagi berbentuk kata kerja ( tagaru ). Contoh :

a) Kata kerja golongan pertama

yo-mu = yo-mi + tai, yo-mi + tagaru

yomi = morfem dasar yang berubah dari –yomu. -tai, -tagaru = morfem terikat yang dapat berkonjugasi dalam perubahan waktu.

b) Kata kerja golongan kedua

tabe-ru = tabe + tai, tabe + tagaru

tabe = adalah morfem dasar yang tidak mengalami perubahan bentuk.

-tai, -tagaru = adalah morfem terikat yang dapat mengalami perubahan bentuk menurut pemakaian waktu, atau dapat berkonjugasi.

c) Kata kerja golongan ketiga

ku-ru = ki + tai, ki + tagaru

ki = adalah morfem dasar yang mengalami perubahan daru -ku. -tai, -tagaru = adalah morfem terikat yang dapat mengalami

perubahan bentuk menurut pemakaian waktu, atau dapat berkonjugasi.

2.4 Perbedaan Pemakaian Verba Bantu -Tai dan -Tagaru Dari Segi Si Pelaku Pemakainya

Verba bantu -tai dan -tagaru memiliki perbedaan dari segi si pelaku pemakainya, yaitu : Verba bantu -tai adalah untuk menyatakan keinginan atau harapan

(15)

si pembicara dan lawan bicara. Sudjianto ( 1999 : 132 ) dalam buku Gramatika Bahasa Jepang Modern. Contoh :

1. いしゃ に なりたい Isha ni nari と おもって います。 tai ( berpikir to omotte imasu. ingin

Kalimat diatas yang ingin menjadi dokter adalah si pembaca, dia lah sebagai pelaku atau pemakainya. menjadi dokter ) 2. たべたければ たべなさい。 tabeta ( kalau kereba tabenasai. ingin

Kalimat diatas yang ingin makan adalah si lawan bicara, sebagai pelaku atau pemakainya.

makan silahkan makan )

3. 私 は 学校 へ いきたい watashi wa gakkou e iki

。 tai

( Saya

. ingin

Kalimat diatas yang ingin pergi ke sekolah adalah si pembicara, sebagai pelaku atau pemakainya.

pergi ke sekolah )

Sedangkan verba bantu -tagaru adalah untuk menyatakan keinginan atau harapan orang ketiga dan kata benda ketiga yang dibicarakan, dipakai verba bantu -tagaru ( tagatte iru ). Sudjianto ( 1999 : 133 ) Gramatika Bahasa Jepang Modern. Contoh :

1. アリ さん は バリ へ いきたがって います Ali san wa Bari e iki

( Si Ali

tagatte imasu. ingin pergi ke Bali )

(16)

Kalimat diatas yang ingin pergi ke Bali adalah si Ali ( orang ketiga ), sebagai pelaku atau pemakainya.

2. おとうと も 日本語 の 先生 に なりたがって います Otouto mo nihongo no sensei ni nari

。 tagatte imasu

( Adik laki-laki juga

. ingin

Kalimat diatas yang ingin menjadi guru bahasa Jepang adalah adik laki-laki (orang ketiga ), sebagai pelaku atau pemakainya

menjadi guru bahasa Jepang )

3. いぬ は ほね を たべたがる Inu wa hone o tabe

。 tagaru

( Anjing

. ingin

Kalimat diatas yang ingin makan tulang adalah anjing ( kata benda ketiga ), sebagai pelaku atau pemakainya.

makan tulang )

Ada bentuk lain dari verba bantu ini, yaitu bentuk -garu. Verba bantu -garu hanya dapat diikuti oleh kata sifat saja . Verba bantu -garu ini artinya adalah merasa atau lebih dekat ke perasaan.

Contoh :

1. 子供 は 友達 が 持っている の と 同じ 物 を 欲し Kodomo wa tomodachi ga motte iru no to onaji mono o

がります。 hoshi

( Anak-anak merasa ingin barang yang sama dengan yang dibawa temannya ) garimasu.

2. 母 は 地震 の ニュース を 聞く と、とても 不安 Haha wa jisin no nyuusu o kiku to, totemo

がります。 fuan

( Ibu sangat merasa gelisah, kalau mendengar berita gempa ) garimasu.

3. 妹 は ちいさい けが でも 痛がります。 Imouto wa chiisai kega demo itagarimasu.

(17)

Pada kalimat no 1 diatas pelaku atau si pemakainya adalah anak-anak dan sebelum kata -garu dapat diikuti oleh kata sifat -i, kalimat no 2 pelakunya adalah ibu dan sebelum kata -garu dapat juga diikuti oleh kata sifat -na, dan kalimat no 3 si pemakainya adalah adik dan sebelum kata -garu diikuti oleh kata sifat -i. Dari kalimat diatas dapat disimpulkan bahwa pelaku atau si pemakai verba bantu -garu yaitu sangat jelas perasaan dari orang ketiga yang dibicarakan, bukan perasaan dari si pembicara atau lawan bicara.

Referensi

Dokumen terkait

Variabel bebas merupakan suatu variabel yang dipilih serta diukur oleh peneliti untuk menentukan adanya suatu hubungan pada keadaan atau kejadian yang diteliti oleh

Republik Indonesia, Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep- 117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance.. pada Badan Usaha

Tapi bila sudah pernah diteliti, maka perlu kita tunjukkan bahwa teori yang ada belum mantap dan perlu diuji kembali..  Kondisi sebaliknya juga berlaku, yaitu

Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran CIRC (Cooperative

Terdiri dari tinjauan kasus meliputi penerapan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan asfiksia berat mulai dari pengkajian, interpretasi data, diagnosa masalah atau

Sehubungan dengan dilaksanakannya proses evaluasi dokumen penawaran dan dokumen kualifikasi, Kami selaku Panitia Pengadaan Barang dan Jasa APBD-P T. A 2012 Dinas Bina Marga

Dari 58 responden yang memiliki sikap positif terhadap karies gigi diperoleh data responden yang memiliki sikap yang positif baik sebelum maupun sesudah diberikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung yang negatif dan signifikan dari kondisi kerja fisik dan partisipasi dalam pengambilan keputusan terhadap