• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek-Aspek Identitas Sosial : Self & Gender. Sowanya Ardi Prahara, MA Fakultas Psikologi UMBY 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Aspek-Aspek Identitas Sosial : Self & Gender. Sowanya Ardi Prahara, MA Fakultas Psikologi UMBY 2014"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Aspek-Aspek Identitas

Sosial : Self & Gender

Sowanya Ardi Prahara, MA Fakultas Psikologi UMBY

(2)

GARIS BESAR PEMBAHASAN

1. Identitas sosial

2. The Self :

Komponen identitas unik seseorang a. Konsep self

b. Self esteem : sikap terhadap diri sendiri

c. Aspek lain dari fungsi self : memfokuskan, memonitor, dan menilai

3. Gender

a. Jenis kelamin dan gender

b. Identitas gender dan stereotip gender

(3)

Identitas Sosial

Awal kehidupan, setiap orang memulai

pandangan tentang siapa dirinya misal sebagai

laki-laki atau perempuan.

(4)

Definisi Identitas Sosial

Baron & Byrne (2004)

Identitas social (

social identity

) adalah definisi seseorang yg memandu bagaimana kita mengonseptualisasikan & mengevaluasi tentang siapa

dirinya, termasuk di dalamnya atribut pribadi

(self concept)

serta keanggotaan dalam berbagai kelompok (

saya adalah mahasiswa IPB

).

Identitas sosial mencakup nama, konsep diri, gender (laki-laki/ perempuan), hubungan interpersonal (anak perempuan, anak laki-laki,

pasangan, orang tua, dll), afiliasi politik/ idiologi (feminis, pecinta lingkungan demokrat, vebetarian, dll), atribut khusus (homoseksual, cerdas,MR, pendek, tampan, dll) afiliasi etnis/ religius (Katolik, Orang

(5)

Cont..

 Sebagian aspek identitas kita ditentukan oleh faktor genetik.

 Karakteristik fisik seperti jenis kelamin, warna kulit, jenis rambut, dll.  Efek genetik terbesar adalah pada persepsi popularitas diri dan

penampilan fisik.

 Aspek lain yg berpengaruh adalah persepsi kecemasan, kebahagian, dan kemampuan akademik.

 Faktor genetik memainkan peran terhadap identitas diri, konsep diri, yang sebagian besar didasarka pada interaksi dengan orang lain yang dipelajari

(6)

Cont…

Menurut Jackson & Smith (1999), identitas sosial dikkonseptualisasikan menjadi 4 dimensi, yaitu:

1. Persepsi dlm konteks antar kelompok : hubungan antara

in-group

ss dengan kelompok perbandingan yg lainnya.

2. Daya tarik

in-group

(kelompok sosial di mana indv mengidentifikasi dirinya, sifatnya didasarkan pd faktor simpati, memiliki perasaan dekat dg anggota lain) : perasaan yg ditimbulkan oleh

in-group

seseorang.

3. Keyakinan yg saling tertarik : norma dan nilai yang menghasilkan tingkah laku anggota kelompok ketika mereka berusaha mencapai tujuan dan berbagi keyakinan yang sama

4. Depersonalisasi : memandang dirinya sendiri sebagai contooh dari kategori social yang dapat digantikan dan bukannya individu yang unik.

(7)

Jackson & Smith (1999),

Identitas Sosial : 4 Dimensi.

Identitas Sosial Konteks antar

kelompok

Daya tarik

in-group

Keyakinan yang saling terkait

(8)

Proses Pembentukan Identitas Diri

1. Interaksi social dengan keluarga langsung.

Misal: dalam kelurga Susi selalu dinasehati: “Kita ini keluarga terpelajar,

jadi jangan sampai nilai kamu kalah dari yang lainnya!”, maka dalam diri

Susi ada konsep diri keluarga terpelajar dan tekun belajar. 2. Interaksi sosial dengan orang lain sepanjang hidup.

Misal : teman-teman Susi selalu mengatakan, “Susi baik sekali yah”, “dia anak yang baik yah”, maka dalam diri Susi terbentuk konsep diri

(9)

The Self

(Diri) :

Komponen Identitas Unik Seseorang

 Berfikir mengenai diri sendiri adalah aktivitas manusia yang tidak dapat dihindari.

Self merupakan pusat dari dunia sosial setiap orang.

Konsep diri

(self)

:

adalah identitas diri seseorang sebagai sebuah skema dasar yg terdiri dari kumpulan keyakinan dan sikap terhadap diri sendiri yg terorganisasi.

Self

memberikan

kerangka berpikir

yg menentukan bagaimana kita

mengolah informasi ttg diri kita sendiri, motivasi, evaluasi diri,

kemampuan.

(10)

Cont…

 Kita bekerja keras untuk melindungi citra diri kita dari informasi yang mengancam dan mempertahankan pada konsistensi diri.

 Orang cenderung menolak perubahan dan meluruskan informasi yg tidak

konsisten dg konsep self-mereka.

 Apabila perhatian ssorang difokuskan pd aspek yg tdk berhubungan dg self,

(11)

Self

& Adaptasi

Menurut Sedikides & Skowronski (199&), self berevolusi sebagai karakteristik adaptif, yaitu:

1. Kesadaran diri subjektif : kemampuan membedakan diri dan lingkungan fisik dan sosialnya. Tahap ini terjadi saat kita masih kecil.

Misal: ketika kita mulai bisa membedakan diri kita dengan lingkunga. dan orang lain.

2. Kesadaran diri objektif : kemampuan menjadikan diri sendiri sebagai obyek perhatian, kesadaran akan pikirannya (mengetahui dan mengingat). Tahap ini terjadi ketika kita mulai dewasa.

Misal: saat kita berkata kasar dengan orang lain, seringkali kita berpikir: “seharusnya saya tidak sejudes itu tadi, saya kasar sekali yah.”

(12)

Cont…

3. Kesadaran diri simbolik : kemampuan membentuk representasi kognitif diri yang absrak melalui bahasa yang memungkinkan manusia berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungannya.

Misal:

• Konsep diri Rudi: Saya adalah seorang OB (office boy).

• Maka konsep diri seorang OB yang dimiliki oleh Rudi itu akan membantunya

(13)

Elemen Pembentuk Konsep Diri

1. Identitas sosial, Identitas kita sebagai anggota kelompok tertentu, Misal: saya adalah mahasiswa IPB, saya orang Jawa.

2. Atribut personal, apa yang saya miliki. Misal: saya tampan memiliki tinggi 167cm

3. Pengalaman masa lalu

4. Kondisi saat ini,  Rudi baru saja di PHK, maka saat ini konsep diri Rudi adalah “saya orang yang di PHK dan pengangguran.”

5. Harapan di masa depan, pengetahuan dan imajinasi tentang diri sendiri, Misal: Susi ingin menjadi Pragawati ketika dewasa, maka konsep diri “saya

calon pragawati” telah tertanam di diri Susi dan membentuk tingkah

(14)

Skema Diri

 Skema diri

Adalah rangkuman dari semua yang diingat, pengetahuan dan imajinasi yang dimiliki seseorang tentang dirinya.

 Skema mempengaruhi tingkah laku.perlunya memiliki konsep diri yang jelas untuk menjadi seseorang yang diinginkan.

Misal: Keinginan menurunkan berat badan, namun akan dihadapkan dengan kenyataan tidak menyenangkan (tidak makan, berolahraga di hari yg panas)  menuntut kesungguhan dan upaya yg konsisten.

 Dengan memiliki konseptualisasi yg jelas thd siapa kita skr, dan seperti apa keinginan yang akan dtg, mnejadikan kita teguh pada pendirian kita.

(15)

Cont…

 Self merupakan pusat dunia sosial setiap orang,.

 Efek self–reference adalah efek dari perhatian dan memori yang terjadi karena pemrosesan kognitif terhadap informasi yang relevan terhadap diri lebih efisien daripada pemrosesan terhadap informasi jenis lain,

Misal:

• Orang lebih tertarik dengan orang yang memiliki nama yang sama dengan

nama kita, atau menyukai hal-hal yang huruf awalnya sama dengan huruf awal nama kita.

• Nisa mahasiswi IPB membaca artikel tentang Mahasiswa berprestasi di

seluruh Indonesia, pastinya hal pertama yang Nisa cari adalah mahasiswa dari IPB.

(16)

Konsep Diri Terstruktur

Konsep diri terstruktur dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:

1. Konsep diri sentral, yaitu konsep diri inti dan cenderung ekstrem, yang bisa positif/ negatif dan relative sulit dirubah karena dielaborasi lebih detil, di konsolidasi lebih kuat, dan diyakini dengan kepastian yang lebih besar.

2. Konsep diri peripheral, yaitu konsep diri yang tidak terlalu kuat terbentuk dan relative mudah dirubah.

Misal

• Susi sangat ahli di bidang matematika, kalau soal matematika dia

pakarnya. Sementara di bidang seni, olahraga dan lainnya dia tidak begitu hebat.

• Di sini, konsep diri sentral Susi adalah ahli matematika, sedangkan bidang lainnya adalah konsep diri periferalnya.

(17)

Skema Diri Seksual

Skema diri seksual adalah representasi kognitif terhadap aspek seksual diri sendiri (negative/positif) yang mempengaruhi perilaku seksualnya. Misal

• Skema diri seksual positif  pria dengan penuh gairah/ cinta 

menunjukan gairah yang besar selama aktivitas seksual, lebih mencintai pasangan dan cenderung membentuk hubungan jangka panjang.

• Skema diri seksual negatif  wanita, malu-malu dan konservatif  merasakan kecemasan selama aktivitas seksual dan perasaan bersalah dlm hub seksualnya.

(18)

Konsep Diri Sosial

Konsep diri sosial yaitu suatu identitas kolektif yang menyangkut hubungan interpersonal dan aspek identitas yang berasal dari keanggotaan dalam kelompok yang lebih besar dan tidak personal, yang didasarkan pada ras, etnis, dan budaya.

Misal: saya orang Indonesia.

• Konsep diri social ini terdiferensiasi dan didefinisikan dengan baik seiring

pertambahan usia.

• Waktu kecil konsep diri sosial Susi hanya saya murid SD Angkasa, • setelah dewasa konsep diri social Susi berkembang/bertambah: saya

(19)

Budaya

Konsep Diri

 Budaya dapat mempengaruhi konsep diri seseorang.

 Misalnya budaya Individualistik pada masyarakat Amerika dan budaya kolektivitas pada masyarakat Jepang dan Cina.

 Budaya individualistis menghasilkan konsep diri sebagai pribadi unik dan memiliki atribut positif menjadi diri sendiri tidak peduli pada konteks apapun. Misal: Susi dari budaya individualis, ketika orang memuji dia pintar, dia akan bilang bahwa itu karena saya memang hebat, itu semua berkat kerja keras saya.

 Sementara budaya kolektivis menghasilkan konsep diri yang selalu mendefinisikan diri pada situasi dan orientasi kritik pada diri sendiri. Misal: Rudi dari budaya kolektivitas, ketika orang memujinya karena

(20)

Kemungkinan Diri

(Self)

 Berdasarkan budaya individualistik, diri (

self

) relatif tetap, namun

self

dapat berubah seiring dengan berjalannya waktu.

 Sering kita membandingkan diri sendiri sekarang dengan dengan diri sendiri masa lalu yang berbeda dan mengarah pada perbaikan yg terus menerus.  Bahkan kita bukanlah orang yang sama sepuluh tahun yang akan datang,

(21)

Konsep Diri Mencakup…

1. Konsep diri saat ini

2. Possible selves

:

• Adalah representasi mental terhadap kemungkinan akan menjadi apa atau

seharusnya menjadi apa, seseorang di masa depan.

Possible selves

bisa memotivasi diri kita sendiri.

Misal : Susi sejak kecil suka bermain piano  orang-orang sering memuji kemahirannya bermain piano.  Tumbuh possible selves dalam dirinya bahwa: saya calon maestro piano yang terkenal,  selanjutnya possible selves ini memotivasi Susi mencapai cita-citanya.

(22)

Cont…

3. Working self-concept

:

Adalah konsep diri pada saat tertentu.

Misal :

Susi menjadi koordinator medis di kepanitiaan penggalangan

dana,

maka “saya adalah seorang koor medis” adalah konsep diri Susi

saat itu sehingga dia tahu apa tugas-tugas & kewajibannya.

(23)

Faktor Pengaruh Konsep Diri

1. Faktor biologis (hormonal  bipolar)

2. Keinginan diri sendiri (minat berubah)

3. Perubahan hidup yang besar (tragedi/ musibah)

4. Perubahan kerja (pegawai  usaha mandiri)

5. Significant other (orang yang berarti buat diri pribadi) yang berpengaruh pada interaksi socsal.

Misal : dulu sebelum berpacaran dengn Susi, Rudi adalah pria yang pendiam dan kalem. Setelah mengenal dan berpacaran dengan Susi, Rudi lebih PD dan berani show up.

Referensi

Dokumen terkait

Perilaku merupakan faktor kedua yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena sehat atau tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga dan

[r]

Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara dukungan sosial yang meliputi dukungan keluarga, dukungan teman, dan dukungan pasangan dengan kualitas

Berdasarkan hasil penelitian awal diketahui bahwa kemampuan motorik halus anak masih rendah. Hal ini terlihat dalam proses maupun hasil belajar melalui

Sistem Manajemen Basis Model terdiri dari lima model yaitu: 1) model seleksi komoditi tanaman pangan dan hortikultura unggulan, 2) model penentuan pusat agropolitan, 3) model

Prosedur dalam penelitian ini yaitu perencanaan tindakan (Planning), penerapan tindakan (Action), dan mengevaluasi hasil tindakan (Evaluation). Dari populasi yang ada

Selanjutnya mensupervisi pekerjaan, pengecekan pekerjaan kemudian juga menrecord pekerjaan dan memastikan bahwa pekerjaan tidak ada masalah dan juga untuk menjaga

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan di atas maka dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat penderita