• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. lunak seperti internet kedua belah pihak sudah menyetujuinya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. lunak seperti internet kedua belah pihak sudah menyetujuinya."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Menurut Irham, Fahmi (2011) Perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat telah menyebabkan ilmu investasi ikut mengalami perubahan dalam rangka menyesuaikan dengan kondisi dan keadaan yang terjadi. Saat ini keputusan dan tindakan berinvestasi tidak lagi seperti atau serumit yang terjadi pada masa dahulu ketika kedua belah pihak harus hadir dan menyetujuinya, karena sekarang ini cukup dengan hanya mempergunakan jaringan dari perangkat lunak seperti internet kedua belah pihak sudah menyetujuinya.

Ada banyak pengertian tentang investasi. Menurut Frank J. Fabozzi (1999) manajemen investasi adalah proses pengelolaan uang. Kita melakukan investasi guna mendapatkan hasil yang maksimal untuk meningkatkan nilai kekayaan, tetapi dengan risiko sekecil mungkin. Memegang uang tunai (cash) mengandung biaya (opportunity cost) karena kehilangan kesempatan untuk mendapatkan hasil (return) akibat inflasi. Bila uang tersebut diinvestasikan pada suatu usaha atau dibelikan instrumen investasi diharapkan nantinya akan memperoleh expected return yang tinggi.

Setiap investasi mempunyai karakteristik (hubungan return dan risiko) tertentu. Secara umum kita mengatakan bahwa high risk high return, artinya hasil investasi yang tinggi mengandung risiko yang besar.Return adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, individu, dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukannya. Return dapat berupa imbal hasil realisasi yang

(2)

sudah terjadi atau imbal hasil yang diharapkan yang belum terjadi tetapi diharapkan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan risk didefinisikan sebagai perbedaan antara hasil yang diharapkan (expected return) dan realisasinya. Makin besar penyimpanannya makin tinggi risikonya (Jogiyanto, 2003).

Teori portofolio pertama kali dikembangkan oleh Markowitz pada tahun 1952 dengan memperkenalkan konsep tingkat pengembalian dan risiko.Teori Portofolio dilandasi dengan suatu konsep dimana pemilik dana (investors) melakukan investasi pada lebih dari satu instrumen investasi, atau pada lebih dari satu instrumen yang sejenis (misalnya dua atau lebih saham, dua atau lebih properti, dan sebagainya). Gabungan dari berbagai instrumen investasi disebut portofolio.Hampir semua orang mempunyai portofolio investasi, baik yang terbentuk tanpa disengaja atau memang diputuskan melalui suatu perencanaan yang didukung dengan perhitungan dan pertimbangan rasional.Pembentukan portofolio memiliki maksud dan tujuan tertentu, namun biasanya tujuan utamanya adalah untuk melakukan diversifikasi atas risiko, sehingga mengurangi risiko yang dihadapi oleh investor. Manfaat diversifikasi telah dikenal baik melalui prinsip yang mengatakan “Jangan tempatkan semua telur dalam satu keranjang!” Demikian ungkapan yang sering kita dengar dalam bidang investasi.Mengapa demikian? Karena kalau keranjangnya jatuh maka semua telur yang ada di dalamnya akan pecah. Untuk menghindari kerugian tersebut, sebaiknya telur-telur tadi tempatkan pada beberapa wadah yang berbeda.Demikian pula dengan investasi, tempatkan uang anda pada

(3)

berbagaiinstrumen investasi, seperti saham, obligasi, deposito, property, permata dan logam mulia, perhiasaan, lukisan dan lain-lain

Oleh sebab itu seorang investor perlu mempertimbangkan keseimbangan antara resiko dan return dalam berinvestasi. Keputusan untuk mendiversifikasi investasi akan menyebabkan terbentuknya kondisi safety financial atau lebih tepatnya adanya pembentukan portofolio yang optimal. Sebagai asumsinya jika satu instrumen mengalami kerugian namun instrumenlain mengalami keuntungan maka keuntungan dari instrumen yang satu dapat menutupi kerugian dari instrument investasi lainnya. Markowitz menekankan bahwa portofolio yang paling baik adalah yang dikelola dengan cara paling optimal. Dimana optimalisai tersebut akan dapat diperoleh dengan cara memperhitungkan dalam setiap trade-off antara risiko dan pengembalian yang akan diperoleh nantinya.

Untuk mendapatkan safety finance tersebut diperlukan analisis berbagai kemungkinan yang ada terhadap return dan resiko yang akan didapat pada saat investasi. Oleh karena berbagai hal yang mungkin dapat terjadi maka saya mengangkat topik ini dalam tugas akhir saya yang berjudul “ Analisis Optimalisasi Kinerja Portofolio Aset Keuangan di Indonesia”

1.2.Identifikasi, Perumusan dan Batasan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Menurut Markowitz (1952), dalam melakukan proses pemilihan sebuah portofolio dapat dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama dimulai dengan melakukan penelitian, pengalaman dan diakhiri dengan keyakinan akan kinerja instrumen dimasa yang akan datang. Tahapan kedua dimulai dengan kaitan

(4)

keyakinan dengan kinerja masa mendatang dan diakhiri dengan pemilihan sebuah portofolio.Markowitz berasumsi bahwa investor mengharapkan imbal balik yang maksimal dan memperhitungkan tingkat varian dari investasi yang dimilikinya.Dalam membentuk portofolionya, setiap investor seharusnya dapat melakukan analisis resiko dan imbal hasil setiap instrumen investasi yang ditempatkan.Hal ini bertujuan agar investor tidak melakukan spekulasi dan gambling dalam menginvestasi dananya.

1.2.2. Rumusan Masalah

Penelitian ini memfokuskan pada pembuatan portofolio optimal.Portofolio optimal adalah portofolio dengan kinerja yang terbaik.Banyak sekali konsep untuk mengukur kinerja portofolio ini.Beberapa metode yang akan saya gunakan dalam pembentukan portofolio optimal adalah berdasarkan pengukuran Metode Markowitz dan Elton Gruber.

Metode Markowitz menghitung risiko optimal risiko terkecil (minimum variance portfolio) atau MPV. Konsep pengukuran optimal yang digunakan adalah risiko terkecil dengan return ekspetasian yang mengikutinya. Metode Markowitz menghitung risiko optimal sesuai dengan preferensi investor baik investor yang kurang menyukai risiko (risk taker) maupun investor yang kurang menyukai risiko (risk averse). Konsep pengukuran optimal yang digunakan adalah return ekspetasi tertinggi dengan risiko tertentu yang diinginkan sesuai dengan preferensi risiko masing – masing investor. Metode model indeks tunggal (singleindexmodel) menghitung portofolio optimal dengan mengoptimalkan sudut rasio return ekses dan risiko portofolio yang diukur dengan model indeks tunggal.

(5)

Konsep pengukuran optimal yang digunakan adalah kombinasi terbaik antar – return ekses return tertinggi dengan risiko terkecil.

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, permasalahan yang akan dibahas lebih rinci dalam penelitian ini meliputi:

1. Bagaimana karakteristik resiko dan return tiap-tiap instumen investasi periode 2010 sampai dengan2014 yang ada di Indonesia? Dalam hal ini peneliti menghitung besarnya resiko masing – masing instrumen investasi baik secara metode Markowitz dan Elton Gruber.

2. Bagaimana investor mengetahui manfaat diversifikasi portofolio yang memberikan efisiensi return dan resiko?Dalam hal ini peneliti membentuk kurva Efficient frontier yang memberikan kinerja efisien dengan maksud memberikan tingkat return portofolio yang lebih tinggi dengan tingkat risiko yang sama.

3. Bagaimana sebaiknya investor menentukan strategi investasi yang optimal menurut Markowitz dan menurut Elthon Gruber?

4. Bagaimana mengetahui apakah kinerja portofolio yang dibentuk lebih baik dibanding dengan benchmark-nya seperti kinerja pasar? Porfotolio optimal yang dibentuk pada return dan risiko tertentu berdasarkan masing – masing metode diatas dihitung masing - masing kinerja portofolionya baik berdasarkan Markowitz dan Elton Gruber dibandingkan terhadap kinerja Indek Harga Saham Gabungan (IHSG).

(6)

1.2.3. Batasan Masalah

Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan pembatasan terhadap data yang akan dianalisis. Batasan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Data imbal hasil instrumenyang digunakan adalah laporan yang dipublikasikan dengan tiap-tiap instrumen per bulan periode 2010 - 2014. 2. Instrumen investasi yang dilakukan penelitian meliputi saham

LQ45,obligasi, reksa dan dolar Amerika Serikat. Adapun batasan pengertian instrumen-instrumen diatas:

a. Investasi saham yang dimaksud adalah investasi dalam suatu periode adalah dilakukan dengan tujuan untuk diperdagangkan baik dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Sehinggaperusahaan memperoleh capital gain serta untuk dipertahankan demimemperoleh dividen. Dalam analisis ini maka investasi saham iniadalah merupakan satu kesatuan investasi dan tidak melihat jenis-jenissaham yang diperjualbelikan sepanjang periode. Dalam analisis ini,investasi saham yang dipilih adalah saham LQ45.

b. Investasi obligasi yang dimaksud adalah investasi dalam suatu periodedengan tujuan jangka menengah dan jangka panjang untuk memperoleh bunga. Dalam melakukan analisis ini, data investasiobligasi yang dipilih adalah obligasi pemerintah yang meliputi Obligasi Rekap, Surat Utang Negara (SUN), Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk).

(7)

c. Investasi reksa dana yang dimaksud adalah investasi dalam suatu periode dengan tujuan memperoleh imbal hasil (yield) yang lebihtinggi dari deposito. Investasi dalam reksa dana ini diambil satu jenisreksa dana yaitu pendapatan tetap. lnvestasi reksa dana pendapatan tetap meliputi produk-produk BNI Dana Syariah, Brent Dana Tetap,Danamas Pasti, Danamas Stabil, I Hajj Syariah Fund, LautandhanaFixed Income, Prospera Obligasi, Prospera Obligasi Plus, Reksa PG Sejahtera, Reksadana ORI, Riau Income Fund dan Tiga Pilar DanaTetap.

d. Investasi valuta asing yang dilakukan investor untuk memperoleh keuntungan selisih harga beli dan harga jual atas investasinya. Investasi dalam valuta asing ini dipilih dolar Amerika Serikat (USD) sebagai acuan mata uang dunia.

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Dalam membentuk portofolio, investor berusaha meminimalkan risiko dan memaksimalkan imbal hasil. Portofolio yang dapat mencapai maksud di atas disebut dengan portofolio yang optimal sesuai dengan metode efisien Markowitz.Untuk membentuk portofolio yang optimal, perlu dibuat beberapa asumsi mengenai perilaku investor dalam membuat keputusan investasi.Diasumsikan bahwa investor cenderung menghindari risiko (risk averse). Investor ini dihadapkan pada dua investasi dengan pengembalian yang diharapkan sama dan risiko yang berbeda, maka akan memilih investasi dengan tingkat risiko yang lebih rendah.

(8)

1.3.2. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang di atas, tujuan penelitian ini untuk menjawab kendala yang dihadapi investor yaitu:

1. Memperlihatkan karakteristik risiko dan imbal hasil instrumen investasi periode2010 sampai dengan2014 yang ada di Indonesia.

2. Menunjukkan efisiensi kinerja hasil diversifikasi investasi dibandingkan dengan kinerja asset individual.

3. Menentukan strategi investasi yang optimal menurut Markowitz danmenurut Elton dan Gruber.

4. Melakukan pengukuran kinerja portofolio optimal yang dibentuk berdasarkan pengukuran kinerja Sharpe, Treynor, Jensen dan Information Ratio.

1.4.Manfaat dan Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk beberapa pihak diantaranya: 1. Bagi investor dan calon investor di Indonesia.

Dapat memberikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan terhadap pengelolaan investasi portofolio tahun berikutnya.

2. Bagi pengembangan ilmu .

Sebagai salah satu sumber informasi yang dapat memperkaya dunia pustaka, terutama yang berkaitan dengan bidang ilmu manajemen investasi dan portofolio.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka tujuan tersebut, upaya yang dilakukan oleh Depnaker dan Kantor Catatan Sipil Kota Singkawang adalah dengan melakukan sosialisasi program kepada masyarakat

PENGERTIAN Asesmen risiko jatuh pada dewasa adalah sebuah proses untuk menumukan adanya risiko terjadi kejadian jatuh pada pasien yang berumur diatas

Hubungan pengangguran dan kemiskinan sangat erat sekali, jika suatu masyarakat sudah bekerja pasti masyarakat atau orang tersebut berkecukupan

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia yang terintegrasi pada layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) dan memenuhi persyaratan: Klasifikasi Bangunan Gedung Sub Klasifikasi

Penolakan masyarakat enam desa terjadi karena penegasan undang- undang tersebut adalah Kecamatan Malifut merupakan bagian wilayah administratif pemerintah Kabupaten Halmahera

Hasil nyata dari kegiatan pelatihan teknik cukil tersebut, bahwa peserta mendapatkan pengetahuan tentang teknik cukil yang meliputi ; pemilihan dan penggunaan

[r]

Pertimbangan para ulama perempuan di atas adalah banyaknya kasus pernikahan anak, terutama di wilayah pedesaan. Dalam Undang-undang sendiri, batas seorang perempuan