KINERJA GURU BERSERTIFIKASI PENDIDIK
DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
DI MADRASAH TSANAWIYAH MA‟ARIF
KECAMATAN CANDIMULYO
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
MUHAMAD WAHRUL WAHID
NIM 11111010
PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
MOTTO
KEHEBATAN KITA BUKAN TERLETAK PADA KITA
YANG TIDAK PERNAH GAGAL, AKAN TETAPI
KEHEBATAN KITA KARENA KITA BISA BANGKIT
DARI KEGAGALAN DAN BANGKIT MENERUSKAN
LANGKAH DEMI KEBERHASILAN YANG
TERTUNDA
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati, skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Orang tuaku tercinta bapak Muhamad Fatoni dan ibu Samsul Hidayah, yang
senantiasa mencurahkan kasih sayang, dukungan moral maupun materiil dan
doa yang tak pernah putus untuk putra-putrinya.
2. Ibu Asdiqoh selalu memberikan semangat dan telah sabar membimbingku
dalam penyusunan skripsi ini
3. Teman-temanku dari Cainito yang sama-sama berjuang dan belajar di IAIN
Salatiga dan memberikan sindiran-sindiran pedas guna membangun
semangatku.
4. Sedulur-sedulur FK-Wama yang selalu memberikan masukan dan
bantuan-bantuannya.
5. Semua pihak yang selalu memberi semangat kepada penulis dalam
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan
dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada
Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh gelar
kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
3. Ibu Siti Rukhayati M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).
4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah dengan
ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam
upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas ini.
5. Bapak M. Farid Abdullah, S.Pdi., M.Hum., selaku pembimbing akademik.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu
7. Bapak dan ibu serta saudara-sadaraku di rumah yang telah mendoakan dan
mendukung penulis dalam menyelesaikan studi di IAIN Salatiga dengan penuh
kasih sayang dan kesabaran.
8. Keluarga besar MTs Ma‟arif kecamatan Candimulyo yang telah memberikan
penulis tempat dalam mengadakan penelitian, sehingga terselesainya skripsi ini.
9. Seluruh teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dan mendukung
dalam penyelesaian skripsi ini
Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang
setimpal dan mendapatkan ridho Allah SWT. Akhirnya dengan tulisan ini semoga
bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Salatiga, 13 Maret 2018 Penulis,
Muhamad Wahrul Wahid
DAFTAR ISI
JUDUL ...
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... ii
MOTTO ... iii
PERSEMBAHAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
ABSTRAK ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Fokus Penelitian ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 7
E. Penegasan Istilah ... 8
F. Sistematika Penulisan ... 10
2. Kinerja Guru menurut Al-Qur‟an ... 13
3. Indikator Kinerja Guru ... 15
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ... 20
B. Sertifikasi Guru ... 23
1. Pengertian Sertifikasi Guru ... 23
2. Tujuan Sertifikasi Guru ... 25
3. Manfaat Sertifikasi Guru ... 26
4. Alur Sertifikasi Guru ... 27
C. Mutu Pendidikan ... 30
1. Pengertian Mutu Pendidikan ... 30
2. Indikator Mutu Pendidikan ... 31
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 34
B. Kehadiran Peneliti ... 34
C. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 35
D. Sumber Data ... 35
E. Prosedur Pengumpulan Data ... 36
F. Analisis Data ... 38
G. Pengecekan Keabsahan Data ... 38
H. Tahap – Tahap Penelitian ... 39
A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Ma‟arif... 40
B. Temuan Penelitian ... 50
C. Analisis Data ... 56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 64
B. Saran-Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Data guru dan Karyawan ... 43
Tabel 2 : Data Peserta Didik Tahun Ajaran 2017/2018... 45
Tabel 3 : Sarana MTs ma‟arif Candimulyo... ... 46
DAFTAR FOTO
Foto 1. Foto Gedung Sekolah
Foto 2. Dokumentasi Wawancara
Foto 3. Foto Guru
Foto 4. Foto Kegiatan Siswa
Foto 5. Foto Pembelajaran Di Kelas
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar SKK
2. Surat Tugas Pembimbing Skripsi
3. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian
4. Surat Keterangan Melakukan Penelitian
5. Lembar Konsultasi
ABSTRAK
Wahrul Wahid, Muhamad. 2018.Kinerja Guru Bersertifikasi Pendidik dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Madrasah Tsanawiyah Di Ma’arif Kec.
Candimulyo. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan.Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh M.SI.
Kata kunci: kinerja guru, sertifikasi, mutu pendidikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja guru bersertifikasi pendidik dalam meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Tsanawiyah kecamatan Candimulyo. Fokus masalah yang akan dikaji adalah: 1) Bagaimana kinerja guru
bersertifikasi pendidik di Madarasah Tsanawiyah Ma‟arif tahun ajaran 2017/2018. 2)
Bagaimana upaya guru bersertifikasi pendidik dalam meningkatkan mutu pendidikan
di Madarasah Tsanawiyah Ma‟arif tahun ajaran 2017/2018
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian dilaksanakan dengan tahap persiapan, pelaksanaan, penyelesaian. Subjek penelitian adalah guru. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tiga komponen utama yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Dalam membangun negara yang makmur dan sejahtera diperlukan
pembangunan fisik dan non fisik. Pembangunan fisik adalah pembangunan
tempat-tempat yang berguna memajukan kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan pembangunan non fisik adalah pembangunan karakter anak
muda bangsa yaitu dengan jalur pendidikan. Sebagaimana dijelaskan
dalam Al-qur‟an surat Al „Alaaq :
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Dari surat Al „Alaaq ayat 1 sampai 5 dapat diambil beberapa
sebuah perintah. Bacalah itu adalah perintah kepada manusia untuk
membaca/mencari ilmu, dan tidak dibatasi ilmu agama maupun ilmu
umum asalkan masih dengan landasan Allah yang Maha menciptakan.
Disebutkan pula manusia itu tercipta dari hal yang kecil dan hina
akan tetapi dengan ilmu maka terangkatlah derajat manusia. Dijelaskan
pula Allah mengajarkan hal yang tidak kita ketahui, ini mengandung arti
ajarkan kepada mereka yang belum mengetahui seperti proses pendidikan.
Ayat diatas dapat berarti pula tentang kewajiban menuntut ilmu seperti
yang terkandung dalam surat At Taubah ayat 122 sebagai berikut :
beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.Sedangkan pendidikan menurut undang-undang No 2 Tahun 2003
tentang sistem pendidikan Nasional Pasal 1 menyatakan bahwa :
pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU
Berbagai cara telah dilakukan dalam upaya meningkatkan
pendidikan guna membangun karakter peserta didik. Akan tetapi banyak
faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidak suatu pendidikan, dalam
upaya mendidik karakter peserta didik. Salah satu faktor tersebut adalah
Guru. Guru adalah figur inspirator dan motivator murid dalam mengukir
masa depannya (Jamal Makmur, 2011 : 5). Guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan (UU Guru dan Dosen, 2005 : 3).
Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dari tahun ketahun terus
menjadi progam pemeritah. Sebagai bukti, telah ditetapkan
Undang-undang NO.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional. Guru
merupakan komponen utama dalam menjalankan dan menentukan mutu
pendidikan. Mengingat tanggung jawabnya yang begitu besar yaitu
melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Di zaman modern
seperti ini guru mendapat tantangan yang luar biasa. Guru dituntut untuk
menguasai beberapa teknologi informatika demi meningkatkan mutu
Untuk menjaga keprofesionalan guru dan proses pembelajaran
telah diatur dalam UU guru dan Dosen tahun 2005. Guru wajib memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
Nasional (UU guru dan Dosen, 2005 : 9).
Kualifikasi akademik guru didapat melalui jalur pendidikan tinggi
progam sarjana. Sedangkan kompetensi guru meliputi kompetensi
paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional yang diperoleh dari pendidikan profesi. Lemahnya mutu
pendidikan di indonesia maka pemerintah berupaya meningkatkannya,
salah satu cara pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui
komponennya yaitu meningkatkan kualitas/ mutu guru dengan cara
sertifikasi pendidik.
Istilah sertifikasi dalam makna kamus berarti (sertifikat) dari
lembaga yang berwenang yang diberikan kepada jenis profesi dan
sekaligus pernyataan (lisensi) terhadap kelayakan profesi untuk
melaksanakan tugas. Bagi guru agar dianggap baik dalam mengemban
tugas profesi mendidik. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat
pendidik kepada guru yang telah memenuhi profesionalisme guru. Yang
bertujuan untuk menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas
sebagai agen pembelajaran dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan
nasional, meningkatkan mutu dan hasil pembelajaran, meningkatkan
meningkatkan kompetensi, kualitas seorang pendidik, menentukan
kalayakan guru sebagai agen pembelajaran.
Sertifikasi ini diadakan untuk meningkatkan kualitas kualitas guru
demi terwujudnya pembelajaran yang efektif dan efesien. Meningkatkan
kesejahteraan para guru
Sesuai dengan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan
nomor 5 tahun 2012, guru dalam jabatan yang telah memenuhi persyaratan
dapat mengikuti sertifikasi melalui : (1) pemberian sertifikat pendidik
secara langsung (PSPL), (2) portofolio (PF), (3) pendidikan dan latihan
profesi guru (PLPG), atau (4) pendidikan profesi guru (PPG).
Mutu pendidikan adalah derajat keunggulan dalam penegelolaan
pendidikan secara efektif dan efesien. Secara umum mutu adalah
gambaran karateristik menyeluruh dari barang atau jasa yang
menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang
diharapkan, dalam konteks pendidikan pengertian mutu mencakup input,
proses, dan ouput pendidikan (Gojali, 2011 : 126). Peningkatan mutu
pendidikan adalah suatu proses yang sistematis yang terus menerus
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan faktor yang berkaitan
dengan itu, dengan tujuan target sekolah tercapai dengan efisien dan
efektif (Zamroni, 2007 : 2).
Jadi seorang guru yang sudah bersertifikasi diharapkan dapat
memaksimalkan tugasnya sebagai agen pembelajaran dengan memberikan
dimilikinya. Dengan demikian akan terjadi sebuah proses peningkatan
mutu pendidikan.
Pada lembaga pendidikan yang ada di daerah Magelang tepatnya di
MTs Ma‟arif candimulyo, beralamatkan di jalan Suran Barisan Kec.
Candimulyo Kab.Magelang. Saya melihat beberapa persoalan yang cukup
menarik. Dari segi bangunan sekolah ini masih jauh dari kata baik bahkan
sempurna. Akan tetapi sekolah ini mampu bersaing dengan beberapa
sekolahan yang berstatus negeri yang berada di sekitarnya. Tata letak
sekolah swasta ini berada ditengah-tengah sekolah negeri 1, negeri 2, dan
negeri 3. Dilihat dari segi banyaknya peserta didik yang berada di sekolah
ini lebih banyak dibandingkan dengan banyaknya peserta didik yang
berada disekolahan lain di kecamatan Candimulyo.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul KINERJA GURU BERSERTIFIKASI
PENDIDIK DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI
MADRASAH TSANAWIYAH MA‟ARIF CANDIMULYO TAHUN
AJARAN 2017/2018
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan masalah yang ada diatas maka penelitian ini
memfokuskan pada bebeberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana kinerja guru bersertifikat Di MTs Ma‟arif
2. Bagaimana upaya guru bersertifikat dalam meningkatkan Mutu
pendidikan Di MTS Ma‟arif Candimulyo tahun ajaran
2017/2018?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan fokus penelitian yang tertulis diatas, maka
penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui kinerja guru bersertifikat di MTS Ma‟arif
Candimulyo tahun ajaran 2017/2018.
2. Untuk mengetahui upaya guru bersertifikat dalam
meningkatkan mutu pendidikan Di MTS Ma‟arif Candimulyo
tahun ajaran 2017/2018.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan kegunaan
antara lain :
1. Secara teoritis, dengan hasil dari penelitian yang dilakukan ini
dapat memberikan motivasi dan inspirasi bagi para guru yang
bersertifikat maupun non sertifikat supaya senantiasa selalu
meningkatkan kualitas diri dalam mengajar, dan juga
memberikan bekal atau jalan keluar dari masalah-masalah yang
dihadapi guru dalam melaksanakan tugasnya.
2. Secara praktis
a. Hasil penelitian ini dapat memberikan pengertian kepada
b. Bagi sekolah, kepada kepala sekolah untuk selalu
memberikan support kepada guru yang ada di lembaga.
penelitian ini dapat menjadi motivasi kepada seluruh guru
agar dapat meningkatkan kinerjanya.
c. Bagi peneliti, memberikan pengetahuan, wawasan dan juga
pengalaman baru.
E. Penegasan Istilah
1. Kinerja Guru
Menurut Mulyasa (2013 : 88) Secara sederhana dapat dikemukakan
bahwa kinerja adalah unjuk kerja seseorang yang ditunjukkan dalam
penampilan, perbuatan, dan prestasi kerjanya sebagai akumulasi dari
pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang telah dimiliki. Kinerja
adalah suatu perbuatan yang ditampilkan oleh individu dalam
melakukan aktivitas yang bertujuan untuk mencapai hasil tertentu.
Kinerja sebagai bentuk kemampuan kerja seseorang yang didasari
dengan penegetahuan dan ketrampilan tertentu. Kinerja diwujudkan
dengan kegiatan nyata dalam proses pembelajaran dan bentuk
administratif seperti rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Guru Bertifikasi Pendidik
Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru
dan dosen, sertifiksi pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan
yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional.
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan ruhani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan Nasional.
Jadi guru bersertifikasi pendidik adalah guru yang sudah mempunyai
sertifikat atau bukti formal sebagai tenaga profesional.
3. Mutu Pendidikan
Menurut deming dalam buku Sopiatin (2010: 3) mutu berarti
pemecahan untuk mencapai penyempurnaan terus menerus. Mutu
pendidikan adalah derajat keunggulan dalam pengelolaan pendidikan
secara efektif dan efisien untuk melahirkan keunggulan akademis dan
ekstrakurikuler pada peserta didik yang dinyatakan lulus untuk satu
jenjang pendidikan atau menyelesaikan progam pembelajaran tertentu.
Adapun prinsip pokok pendidikan adalah penetapan mutu pendidikan
yang akan dicapai, memperbaiki proses dan outcome siswa serta
administratif (Umiarso dan Gojali, 2011: 125-126).
Jadi yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah bagaimana
kinerja / usaha guru yang ditujukan untuk memberikan penyempurnaan
dalam bidang belajar mengajar yang dapat meningkatkan mutu
pendidikan, yang bertujuan mengembangkan semua kemampuan,
F. Sistematika Penulisan
Untuk mendapat gambaran yang lebih serta menyeluruh mengenai
bab yang dibahas dalam skripsi ini. Maka penulis merinci kerangka global
skripsi ini ke dalam sistematika pembahasan sebagai berikut:
BAB I : Dalam bab ini berisi tentang kerangka dasar antara lain Latar
Belakang Masalah, Fokus Penelitian, Tujuan Penelitian,
Kegunaaan Penelitian, Penegasan Istilah, dan Sistematika
Penulisan.
BAB II : Dalam Bab ini berisi tentang Kajian pustaka, yang merupakan
penjelasan tentang landasan teori yang berhubungan dengan
penelitian yang dibahas, memuat : pertama tentang Kinerja Guru
dan yang kedua tentang Sertifikasi.
BAB III : Bab ini berisi tentang paparan data dan temuan penelitian yang
berisi tentang metode penelitian (jenis penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, sumber data, prosedurt pengumpulan data,
analisis data).
BAB IV : Berisi tentang gambaran umum dari Madrasah Tsanawiyah
Ma‟arif, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang (Letak
Prasarana Sekolah, Kegiatan Keagamaan,), hasil wawancara dan
pembahasan dari hasil temuan peneliti,
BAB V : Bab ini merupakan bagian penutup dari penulisan skripsi yang di
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kinerja Guru
1. Pengertian Kinerja Guru
Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa kinerja adalah unjuk
kerja seseorang yang ditunjukkan dalam penampilan, perbuatan, dan
prestasi kerjanya sebagai akumulasi dari pengetahuan, ketrampilan,
nilai dan sikap yang telah dimiliki (Mulyasa, 2013 : 88).
Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual
Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai
oleh seseorang. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Tinggi
rendahnya kinerja pekerja berkaitan erat dengan sistem pemberian
penghargaan yang diterapkan oleh lembaga/organisasi tempat mereka
bekerja. Pemberian penghargaan yang tidak tepat dapat berpengaruh
terhadap peningkatan kinerja seseorang (Mangkunegara, 2008:67).
Menurut Timpe (1991) kinerja merupakan kekuatan yang
bersumber dari dalam individu baik berupa pengalaman, pengetahuan
maupun ketrampilan yang befungsi untuk memecahkan persoalan
hidup. Dalam konteks pendidikan berarti pemecahan dari masalah
-masalah pembelajaran sehingga tercapai tujuan yang diinginkan guru
Kinerja juga dapat diartikan sebagai hasil dari seseorang yang
dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi
tertentu. Sehingga kinerja tersebut merupakan hasil keterkaitan antara
usaha, kemampuan, dan persepsi tugas (ahmad Sani dkk, 2010: 132).
Kinerja adalah tingkat keberhasilan seseorang atau kelompok
orang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta
kemampuan untuk mencapai tujuan dan standar yang telah ditetapkan
(Sulistyorini, 2001).
Menurut uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja guru
adalah kegiatan nyata yang mencurahkan segala kemampuan yang
dimiliki demi memperoleh suatu keberhasilan yang diharapkan.
Kinerja guru ini dapat diwujudkan dalam bentuk administratif
contohnya dokumen- dokumen penilaian hasil belajar peserta didik,
Rencana Proses Pembelajaran (RPP), data evaluasi belajar siswa, data
progam tahunan (PROTA), progam Semester (PROMES) yang sudah
disesuaikan dengan kebutuhan setiap sekolahan tertentu.
2. Kinerja Menurut Alqur’an
Kinerja adalah suatu proses kerja yang ditunjukkan sebagai
aplikasi dari pengetahuan yang dimiliki seseorang. Dalam kinerja
mengedepankan rasa ikhlas yang bertujuan untuk mendapat ridho dari
Allah SWT dan menyerahkan segala hasilnya yang disertai dengan
ikhtiar, Allah berfirman dalam Al Qur‟an surat At Taubah ayat 105
105. Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
Dari ayat diatas dapat diambil penjelasan bahwa adanya perintah
kepada umat manusia untuk berikhtiar/ berusaha/ bekerja. Maka Allah
akan melihat pekerjaannya dan akan memberikan hasil dari apa yang
telah dilakukan umat manusia akan tetapi yang masih berlandas
dengan norma norma yang berlaku, baik norma negara maupun norma
agama.
Kinerja juga dijelaskan dalam Al-qur‟an surat yasin ayat 34-35
yang menjadi landasan utama agar manusia mau bekerja :
mereka. Maka Mengapakah mereka tidak bersyukur?Dari rangkaian ayat diatas menerangkan bahwa manusia
kesempatan kepada manusia untuk lebih produktif dan kreatif dalam
bekerja supaya sukses dalam hidupnya. Makna dari arti “ Dan dari apa
yang diusahakan oleh tangan mereka “merupakan landasan kinerja.
Allah memerintahkan kepada manusia untuk mengelola dan terus
meningkatkan apa yang telah disediakan oleh Allah, sehingga mampu
bekerja dengan baik dan memberikan perubahan yangh baik pula bagi
organisasi yang akan datang.
Sebagai contoh hubungan antara manusia dengan Allah, dalam
dunia pendidikan sebagai guru harus mempunyai akhlak yang baik,
sehingga dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran tidak
hanya mengandalkan kemampuan intelektual saja akan tetapi disertai
dengan moral yang baik.
3. Indikator Kinerja Guru
Menurut Uzer (2002 :10) ada beberapa indikator yang dapat dilihat
sebagai peran guru dalam meningkatkan kemampuan dalam proses
belajar mengajar. Indikator kinerja tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kemampuan merencanakan belajar mengajar yang meliputi :
1) Mengusai garis-garis besar penyelenggaraan
pendidikan.
2) Menyusun progam semester, seorang guru harus
mempunyai atau menyiapkan rencana semester atau
target yang akan dicapai dalam satu semester, semua itu
3) Menyusun progam pembelajaran, yaitu menyusun
progam pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam
satu atau dua pertemuan yang dibukukan menjadi RPP.
b. Kemampuan melaksanakan proses/kegiatan belajar mengajar
yang meliputi :
1) Tahap pra intruksional yaitu tahapan yang harus
ditempuh guru pada saat akan memulai proses
pembelajaran contohnya mengabsen siswa,
menanyakan pembahasan pada pembelajaran yang
sebelumnya.
2) Tahap intruksional atau tahap inti yaitu tahap
pemberian bahan pelajaraan yang telah disusun guru,
contoh tahap intruksional yaitu: menjelaskan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai siswa, menuliskan
pokok materi pembelajaran, membahas pokok materi,
memberikan contoh yang konkret terkait materi,
penggunaan media, penyimpulan materi.
3) Tahapan evaluasi dan tindak lanjut yaitu tahap review
atau ulasan ulang yang di tanyakan kepada murid, ini
berguna untuk mengetahui keberhasilan dari tahap
c. Kemampuan mengevaluasi yang meliputi :
1) Evaluasi normative yaitu evaluasi yang mengarah pada
norma atau sikap siswa setelah menerima pembelajaran.
Apakah sesuai dengan tujuan atau tidak.
2) Evaluasi formatif yaitu evaluasi yang dilakukan disetiap
akhir pembelajaran guna mengetahui kemungkinan
adanya penyimpangan, ketidak sesuaian pelaksanaan
pembelajaran dengan tujuan atau rencana yang telah
disusun sebelumnya. Evaluasi ini berfungsi untuk
memperbaiki proses belajar menagajar.
3) Laporan hasil evaluasi yaitu sebagai sarana komunikasi
dan hubungan kerjasama antara sekolah, murid, dan
orang tua. Ini bertujuan untuk memberikan informasi
tentang kemajuan siswa secara individu dalam
mencapai komptensi, contoh pemebrian raport.
4) Pelaksanaan progam perbaikan dan pengayaan yaitu
pengulangan atau remedial, sedangkan pengayaan
adalah progam tambahan kepada siswa seperti diberikan
latihan tambahan untuk memantapkan pemahaman
siswa terhadap materi yang diberikan.
Menurut Nurdin (2003 :78) untuk dapat mengemban tugas sebagai
a. Mengusai silabus serta petunjuk pelaksanaannya, yaitu harus
memahami aspek-aspek berikut :
1) Tujuan yang ingin dicapai
2) Materi bahan ajar dari setiap pokok bahasan
3) Alokasi waktu untuk setiap bahan ajar
4) Alat dan sumber belajar yang akan digunakan
b. Menyusun progam pembelajaran, yaitu harus terampil dalam
mengemas, menyusun, serta merumuskan bahan pembelajaran
kedalam RPP (rencana proses pembelajaran).
c. Terampil melaksanakan proses pembelajaran
d. Terampil dalam menilai hasil belajar siswa.
Kompetensi pokok mengajar guru menurut P3G Dekdikbud yaitu :
Kemampuan merencanakan Pembelajaran, kemampuan melaksanakan
prosedur mengajar, dan kemampuan melaksanakan hubungan pribadi.
a. Kemampuan merencanakan pembelajaran yang meliputi :
1) Menentukan bahan pembelajaran dan merumuskan
tujuan
2) Memilih dan mengorganisasikan materi, alat bantu, dan
sumber
3) Merancang skenario pembelajaran
4) Merancang pengelolaan kelas
b. Kemampuan melaksanakan prosedur pembelajaran yang
meliputi :
1) Mengelola ruang, waktu, dan fasilitas belajar
2) Menggunakan strategi pembelajaran
3) Mengelola interaksi kelas
4) Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam
pembelajaran mata pelajaran tertentu
5) Melaksanakan evalusi proses dan hasil belajar
c. Kemampuan melaksanakan hubungan pribadi, di samping
kemampuan yang dinilai, akan tetapi juga menjamin kinerja
guru secara optimal adalah hubungan harmonis dengan sesama,
di sekolah maupun juga di luar sekolah (K Davies Ivor, 1991 :
35-36)
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
indikator kinerja guru meliputi tiga aspek yaitu : kemampuan
merencanakan dan menyusun progam pembelajaran seperti pembuatan
RPP, PROMES dan administratif yang lain. Kemampuan
melaksanakan proses pembelajaran seperti pengkondisian kelas,
alokasi waktu, strategi pembelajaran yang digunakan memberikan
bahan ajar yang sesuai dengan RPP . Dan melaksanakan kegiatan
evaluasi seperti memberikan umpan balik demi mengetahui seberapa
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja.
Kinerja merupakan hasil sinergi dari sejumlah faktor. Faktor-faktor
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Faktor Internal pegawai
Faktor internal pegawai yaitu faktor yang berasal dari
dalam diri pribadi (faktor bawaan dan faktor yang diperoleh
ketika dia berkembang), faktor bawaan sejak lahir seperti:
bakat, sifat, serta kedaan fisik dan kejiwaan. Sedangkan faktor
yang diperoleh seperti: pengetahuan, ketrampilan, dan
motivasi.
b. Faktor-faktor lingkungan internal organisasi
Dalam melaksanakan kinerjanya, seorang pegawai sangat
dipengaruhi oleh dukungan organisasi ditempat dia bekerja,
karena ini akan sangat berpengaruh pada tinggi dan rendahnya
kinerja pegawai, misalnya: strategi organisasi, manajemen dan
kompensasi.
c. Faktor lingkungan eksternal organisasi
Faktor lingkungan eksternal organisasi adalah situasi dan
kondisi yang terjadi di lingkungan eksternal organisasi yang
mempengaruhi kinerja karyawan, misalnya: krisis ekonomi
yang menyebabkan meningkatnya inflasi serta menurunkan
Sedangkan menurut Anderson (1984 : 598) kinerja dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu faktor individu dan faktor situasi :
a. Pada faktor individu, jika seseorang melihat kinerja yang
tinggi merupakan jalur untuk memenuhi jalur kebutuhannya,
maka dia akan mengikuti jalur.
b. Pada faktor situasi menyebutkan bahwa kinerja merupakan
hasil interaksi antara motivasi dengan kemampuan dasar. Jika
motivasi tinggi tetapi kemampuan dasar rendah maka kinerja
yang dihasilkan akan rendah, jika kemampuan tinggi tetapi
motivasi yang dimiliki rendah maka kinerja juga akan rendah
atau sebaliknya.
Menurut model partner-lawyer (Donelly : 1996) kinerja pada
dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor anatra lain :
a. Harapan mengenai imbalan
b. Faktor dorongan
c. Kemampuan individual
d. Persepsi terhadap tugas
e. Persepsi terhadap tingkat imbalan dan kepuasan kerja
Menurut Barnawi (2014 : 13) ada dua faktor yang sangat
mempengaruhi kinerja guru yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal kinerja guru adalah faktor yang datang dari dalam diri
seorang guru yang dapat mempengaruhi kinerjanya contoh faktor
motivasi menjadi guru, pengalaman lapangan, dan latar belakang
keluarga. Faktor eksternal kinerja guru adalah faktor yang datang dari
luar guru yang dapat mempengaruhi kinerja guru contohnya adalah
gaji, sarana prasarana, lingkungan kerja fisik, dan kepemimpinan.
Faktor eksternal ini sangat penting untuk diperhatikan karena
pengaruhnya cukup kuat terhadap guru. Faktor-faktor tersebut akan
terus-menerus mempengaruhi guru sehingga mempengaruhi hasil dari
kinerja guru.
Menurut Martinis Yamin (2009 : 5) faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja guru antara lain sebagai berikut:
a. Faktor personal atau individu, meliputi unsur pengetahuan,
ketrampilan, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi dan
komitmen yang dimiliki oleh setiap individu seorang guru.
b. Faktor kepemimpinan, memiliki aspek kualitas manajer dan
team leader dalam memberikan dorongan, semangat, arahan,
dan dukungan kerja kepada guru.
c. Faktor tim yang meliputi dukungan dan semangat yang
diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap
sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan sesama
anggota.
d. Faktor sistem yang meliputi sistem kerja fasilitas kerja yang
diberikan oleh pimpinan sekolah, proses organisasi (sekolah),
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi kinerja guru terdiri dari dua faktor. Yang pertama
faktor internal yang bersumber dari dalam diri sendiri seperti faktor
bawaan/lahir contoh kondisi fisik kejiwaan guru dan faktor yang
diperoleh saat berproses seperti ketrampilan, pengetahuan,
kemampuan serta kepuaasan terhadap feedback yang didapat
(imbalan). Sedangkan yang kedua faktor eksternal yang bersumber
dari faktor lingkungan seperti dukungan dan motivasi dari teman,
keluarga, sarana prasarana yang disediakan.
B. Sertifikasi Guru
1. Pengertian Sertifikasi Guru
Dalam Undang-Undang Guru dan dosen pada Bab I ketentuan
umum disebutkan bahwa Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat
pendidik untuk guru dan dosen (UU guru dan dosen 2005 : 4).
Sertifikasi adalah proses yang harus dilalui seorang guru untuk
mendapatkan sertifikat mengajar sebagai tanda bahwa dia telah
memenuhi kualifikasi guru ideal sesuai dengan syarat-syarat yang
ditetapkan pemerintah, baik yang berhubungan dengan akademis,
sosial, dan akuntabilitas publik (Jamal Ma‟mur, 2011 : 194).
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005
tentang guru dan dosen, Dikemukakan bahwa sertifikasi adalah proses
pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Sertifikat
kepada guru dan dosen. Jadi Sertifikasi dapat diartikan sebagai proses
pemberian pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kompetensi
untuk melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan
tertentu setelah lulus uji kompetensi. Dengan kata lain sertifikasi guru
adalah proses uji kompetensi yang dirancang untuk mengungkapkan
penguasaan tentang kompetensi seseorang sebagai landasan pemberian
sertifikat pendidik (Mulyasa 2008 :33).
Sertifikasi berasal dari bahasa inggris certificate yang artinya suatu
pernyataan tentang suatu kualifikasi seseorang atau barang. Dalam
kaitan ini sertifikat pendidik adalah suatu pernyataan yang
menunjukkan seseorang benar-benar pendidik / guru profesional
(Sukarjo dan komarudin, 2009 : 89).
Menurut kunandar (2007 : 79 ) sertifikasi guru adalah proses untuk
memberikan sertifikat kepada guru yang telah memenuhi standar
kualifikasi dan standar kompetensi yang diselenggarakan pemerintah
melalui perguruan tinggi pengadaan tenaga kependidikan yang
terakreditasi. Kegiatan sertifikasi meliputi peningkatan kualifikasi dan
uji kompetensi
Dapat disimpulkan dari beberapa penjelasan diatas bahwa
sertifikasi adalah suatu proses pemberian sertifikat dan atau pengakuan
terhadap seorang guru sebagai agen pembelajaran dengan memenuhi
2. Tujuan Sertifikasi Guru
Menurut Wibowo (2004) dalam bukunya Mulyasa (2008 : 35)
menerangkan bahwa sertifikasi bertujuan untuk hal – hal sebagai
berikut :
a. Melindungi profesi pendidik dan tenaga kependidikan
b. Melindungi masyarakat dari praktik-praktik yang tidak
kompeten atau tidak bertanggung jawab, sehingga merusak
citra pendidik dan tenaga kependidikan
c. Membantu dan melindungi lembaga penyelenggara pendidikan,
dengan menyediakan rambu-rambu dan instrument untuk
melakukan seleksi terhadap pelamar yang kompeten
d. Membangun citra masyarakat terhadap profesi pendidik dan
tenaga kependidikan
e. Memberikan solusi dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan dan tenaga kependidikan
Menurut Kunandar (2007 : 79) sertifikasi guru mempunyai
beberapa tujuan yaitu :
a. Menetukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai
agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
b. Peningkatan proses dan mutu hasil-hasil pendidikan.
3. Manfaat Sertifikasi Guru
Menurut Mulyasa (2008 :35-36) sertifikasi pendidik ini
mempunyai manfaat sebagai berikut :
a. Pengawasan Mutu
1) Lembaga sertifikasi yang telah mengidentifikasi dan
menentukan seperangkat kompetensi yang bersifat unik.
2) Untuk setiap jenis profesi dapat mengarahkan para praktisi
untuk mengembangkan tingkat kompetensinya secara
berkelanjutan
3) Peningkatan profesionalis melalui mekanisme seleksi, baik
pada waktu awal masuk organisasi profesi maupun
pengembangan karir selanjutnya
4) Proses seleksi yang lebih baik, progam latihan yang lebih
bermutu maupun usaha belajar secara mandiri untuk
mencapai peningkatan profesionalisme.
b. Penjaminan Mutu
1) Adanya proses pengembangan profesionalisme dan
evaluasi terhadap kinerja praktisi akan menimbulkan
persepsi masyarakat dan pemerintah menjadi lebih baik
terhadap organisasi profesi beserta anggotanya.
2) Sertifikasi menyediakan informasi yang berharga bagi para
pelanggan / pengguna yang ingin mempekerjakan orang
Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa tujuan dan
manfaat dari sertifikasi pendidik adalah untuk meningkatkan kualitas
para pendidik sebagai agen pembelajaran dan juga memberikan solusi
kepada pendidik terkait dengan masalah-masalah yang berdampak
pada mutu pendidikan, selain itu sertifikasi juga bermanfaat sebagai
pelindung profesi pendidik dan tenaga kependidikan.
4. Alur Sertifikasi Guru
Berdasarkan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor
5 tahun 2012 tentang sertifikasi dan alur sertifikasi, guru dalam jabatan
yang telah memenuhi persyaratan dapat mengikuti sertifikasi melalui
beberapa alur antara lain sebagai berikut :
a. Pemberian Sertifikat Pendidik Secara Langsung (Pola PSPL).
Peserta sertifikasi yang mengikuti jalur ini harus didahului
dengan verifikasi dokumen. Adapun peserta sertifikasi guru
yang melalui pola PSPL adalah sebagai berikut :
1) Guru yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2
atau S-3 dari perguruan tinggi yang terakreditasi
dengan jurusan yang relevan dengan mata pelajaran
yang diampu dengan golongan paling rendah IV/b.
2) Guru kelas lulusan S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi
yang terakreditasi dengan jurusan yang sesuai dengan
tugas yang diampu dengan golongan paling rendah
3) Guru BK atau konselor lulusan S-2 atau S-3 dari
perguruan tinggi yang terakreditasi dalam bidang yang
sesuai dengan tugas bimbingan konseling dengan
golongan paling rendah IVb.
4) Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas lulusan
S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi yang terakreditasi
dalam bidang yang sesuai dengan tugas pengawas
dengan golongan paling rendah IVb.
5) Guru yang sudah mempunyai golongan paling rendah
IV/c, atau yang memenuhi angka kredit kumulatif
setara dengan IV/c (melalui in passing).
b. Penilaian Portofolio (Pola PF).
Sertifikasi guru dengan pola PF dilakukan melalui penilaian
dan vertifikasi terhadap kumpulan berkas yang
menggambarkan kompetensinya sebagai guru. Komponen
penilaian portofolio mencakup : kualifikasi akademik,
pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan
dan pelaksanaan pembelajaran, penilaian dari atasan dan
pengawas, prestasi akademik, karya pengembangan profesi,
keikutsertaan dalam forum ilmiah, pengalaman organisasi
dalam bidang kependidikan dan sosial, dan penghargaan dalam
guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas yang
telah memenuhi persyaratan akademik dan administrasi.
c. Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (PLPG).
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) berupa
pelatihan yang diselenggarakan oleh Rayon LPTK untuk
memfasilitasi terpenuhinya standar kompetensi guru peserta
sertifikasi. Ini dilaksanakan dalam bentuk perkuliahan dan
workshop menggunakan pendekatan pembelajaran aktif,
inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM).
Perkuliahan ini dilaksanakan untuk penguatan materi
bidang studi, model-model pembelajaran, dan karya ilmiah.
Sedangkan workshop dilakukan untuk mengemas dan
mengembangkan perangkat pembelajaran. Adapun peserta
sertifikasi jalur ini adalah guru kelas, guru mata pelajaran, guru
BK, dan guru dalam jabatan pengawas yang tidak lulus dari
jalur PSPL dan portofolio
Berdasarkan dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa alur
sertifikasi dibagi menjadi 3 jalur yaitu jalur PSPL (pemberian sertifikat
secara langsung), pola PF (portofolio), dan PLPG ( pendidikan dan
C. Mutu Pendidikan
1. Pengertian Mutu Pendidikan
Menurut deming dalam buku Sopiatin (2010: 3) mutu berarti
pemecahan masalah untuk mencapai penyempurnaan terus menerus.
Prinsip pokok mutu yang dapat diterapkan dalam pendidikan adalah
sebagai berikut :
a. Anggota dewan sekolah dan administrator harus menetapkan
tujuan mutu yang akan dicapai
b. Menekankan pada upaya kegagalan pada siswa
c. Menggunakan metode control statistic untuk membantu
memperbaiki outcome siswa dan administratif.
Menurut Sallis (1993) dalam buku (Sudarwan, 2003: 79)
berpendapat bahwa mutu dapat diartikan sebagai derajat kepuasan
yang diterima oleh kustemer sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya. Begitu juga dengan pendapat Ahmad yang
mengemukaan bahwa mutu pendidikan disekolah dapat diartikan
sebagai kemampuan sekolah dalam pengolahan secara operasional dan
efisien terhadap komponen-komponen yang berkaian dengan sekolah,
sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap komponen tersebut
menurut norma/standar yang berlaku(Sudarwan, 2003: 79)
Mutu pendidikan adalah derajat keunggulan dalam pengelolaan
pendidikan secara efektif dan efisien untuk melahirkan keunggulan
untuk satu jenjang pendidikan atau menyelesaikan progam
pembelajaran tertentu (Umiarso dan Gojali, 2011: 125-126)
Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa mutu
pendidikan adalah derajat kepuasan individu terhadap hasil ouput dari
sebuah lembaga pendidikan dan juga pemecahan masalah secara terus
menerus untuk mencapai hasil dari tujuan yang ingin dicapai.
Dalam kaitanya dengan pendidikan mutu pendidikan secara umum
dipandang oleh masyarakat dari hasil lulusan atau uput peserta didik
yang mengalami perubahan moral dan kompetensi individu peserta
didik, serta perbaikan perbaikan progam sekolahan secara terus
menerus seperti progam kurikulum yang dipakai dalam sekolahan dan
juga modivikasi strategi pembelajaran demi tercapainya pembelajaran
yang efisien dan efektif.
2. Indikator Mutu Pendidikan
Ada delapan dimensi yang dapat digunakan untuk menganalisis
karakteristik kualitas produk yaitu sebagai berikut :
a. Kinerja/performance, yaitu berkaitan dengan aspek fungsional
dari produk dan merupakan karakteristik utama yang
dipertimbangkan. Dalam pendidikan yaitu kinerja guru dalam
proses pembelajaran yang merupakan poin utama dalam
meningkatkan mutu.
b. Features, merupakan aspek kedua dari performa yang
dan pengembangannya, yaitu ciri-ciri/keistimewaan tambahan
atau karateristik pelengkap. Yaitu pengembangan dalam proses
pembelajaran sebagai contoh strategi pembelajaran yang
dipakai dan alat alat yang bisa digunakan guna mendukung
proses pembelajaran.
c. Keandalan (realibility) yaitu berkaitan dengan kemungkinan
suatu produk yang berfungsi secara behasil dalam periode
waktu yang tertentu dibawah kondisi tertentu. Yaitu
kemampuan seorang guru dalam mengajar dikelas dan juga
melengkapi berkas administratif
d. Kemampuan pelayanan (serivicebility), yaitu merupakan
karateristik yang berkaitan dengan kecepatan/kesopanan,
kompetensi, kemudahan, serta penanganan keluhan yang
memuaskan. Yaitu perbaikan proses pembelajaran dan
pengembangan progam dari sekolahan.
e. Kualitas yang dipersepsikan, yaitu karateristik yang berkaitan
dengan reputasi.
Adapun indikator atau kriteria yang dapat dijadikan tolak ukur
mutu pendidikan yaitu hasil akhir pendidikan, hasil langsung
pendidikan (hasil langsung inilah yang dipakai sebagai titik tolak
pengukuran mutu pendidikan suatu lembaga pendidikan, misal: tes
tertulis, daftar cek, anekdot, skala rating, dan skala sikap), proses
siswa), serta raw input dan lingkungan (Umiarso dan gojali, 2011:
130-132).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa indikator atau kriteria
yang menjadi acuan mutu pendidikan adalah hasil atau lulusan dari
sebuah lembaga sekolahan dalam konteks ini adalah peserta didik.
Dilihat juga dari proses suatu lembaga dalam mengembangkan sumber
daya manusia (SDA), kinerja seluruh komponen lembaga,
pengevaluasian progam kerja lembaga dan komponennya, dan hasil
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian
lapangan (field research). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi
penelitian terhadap salah satu lembaga pendidikan islam swasta yang ada
di Candimulyo, sehingga menghasilkan informasi yang asli, lengkap dan
terorganisir dengan baik. Menurut Lexy Meleong, penelitian kualitatif
adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis, gambar, dan bukan angka, yang mana data di peroleh dari
orang-orang dan perilaku, kegiatan, kejadian yang dapat diamati, dalam
hal ini sumber data diperoleh dari guru bersertifikasi, kepala sekolah, waka
kurikulum dan sumber-sumber yang menjadi penguat data yang ada di
sekolahan tersebut. Adapun metode yang di gunakan dalam penulisan
penelitian ini adalah Diskriptif Kualitatif, metode kualitatif yaitu suatu
metode yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis suatu
peristiwa, aktivitas sosial persepsi, pemikiran orang secara individual
maupun kelompok secara teratur yang ada ditempat penelitian.
B. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti yang dimaksud adalah bahwa peneliti sebagai
pengamat dalam hal ini tidak sepenuhnya sebagai pemeran serta tetapi
tidak melebur dalam arti sesungguhnya. Sesuai dengan pendekatan
kualitatif, maka semua kejadian - keajadian yang nyata, baik berupa
tulisan, kata-kata, dan dokumen bersumber dari informan secara langsung,
kemudian ditelaah untuk menemukan makna. Oleh karena itu peneliti
harus bertindak langsung kelapangan sebagai pengumpul data serta terlibat
aktif dalam penelitian. Dalam penelitian ini kehadiran peneliti diketahui
oleh seluruh guru dan mereka juga mengetahui maksud peneliti. Mereka
juga mengetahui yang menjadi pokok penelitian ini dan sudah mendapat
persetujuan dari pihak sekolah yang bersangkutan.
C. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian dalam penyusunan
skripsi adalah sebuah lembaga pendidikan swasta, yaitu Madrasah
Tsanawiyah Ma‟arif yang beralamat di Jln. Suran Barisan, Kecamatan
Candimulyo, Kabupaten Magelang tahun ajaran 2017/2018. Peneliti
memilih lokasi tersebut karena ingin mengetahui secara langsung proses
pendidikan yang dijalankan di sekolahan tersebut, dan ingin meneliti
kinerja para guru dalam melaksanakan tugasnya. Penelitian ini dilakukan
secara menyeluruh dan berkesinambungan di MTs Ma‟arif Candimulyo
pada tahun ajaran 2018 / 2019. Adapun penelitian ini di laksanakan dari
tanggal 15 febuari sampai tanggal 3 maret 2018.
D. Sumber Data
Data merupakan suatu fakta atau keterangan dari objek yang
sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata – kata, tindakan,
selebihan adalah data tambahan seperti dokumen lain seperti data tertulis,
foto, dan statistik.
1. Data Primer
Sumber dan jenis data primer penelitian ini adalah kata –
kata dan tindakan subjek serta serta gambaran ekspresi, sikap,
dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar utama
melakukan interpretasi data. Data dan informasi diperoleh
secara langsung dari orang –orang yang diteliti. Adapun sumber
data primer dalam penelitian ini adalah kepala madrasah, waka
kurikulum, dan guru – guru yang bersertifikasi pendidik.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang atau informasi yang
diperoleh dari sumber lain. Diantaranya buku –buku
dokementasi, arsip pribadi, pengamatan dan kegiatan guru.
E. Prosedur Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah suatu cara untuk memperoleh /
mengumpulkan data atau keterangan - keterangan dalam sebuah penelitian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Metode Wawancara
Menurut Bungan (2011 : 155) wawancara adalah proses
percakapan dengan maksud untuk mengontruksi menegenai
sebagainya yang dilakukan dua pihak yaitu pewawancara
dengan yang diwawancarai (nara sumber). Metode wawancara
merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang
paling banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif
maupun kuantitatif. Wawancara ini dilaksanakan dengan
menggali informasi dengan cara bertanya langsung (tatap muka)
dengan sumber informan, dalam hal ini adalah kepala sekolah,
waka krikulum dan juga guru - guru bersertifikasi pendidik.
2. Metode Observasi
Menurut Surakhmad (1994 : 164) metode observasi adalah
pengumpulan data dengan pengamatan langsung kepada objek
penelitian. Observasi atau pengamatan merupakan salah satu
teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara
langsung terhadap kegiatan/ suatu peristiwa / kejadian yang
berlangsung. Dalam hal ini peneliti mengamati kegiatan kepala
sekolah dan guru bersertifikasi dalam melaksanakan proses
belajar mengajar, dan juga persiapan sebelum memulai kegiatan
pembelajaran.
3. Metode Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 158-159) dokumentasi
adalah mengumpulkan data dengan cara mencari data mengenai
hal – hal yang berupa catatan, buku, surat kabar, notulen rapat,
dengan jalan dokumenter, mulai dari menghimpun sampai
dengan menganalisis dokumen – dokumen seperti rencana
pelaksanaan pembelajaran, foto-foto kegiatan seperti kegiatan
ekstrakurikuler, baik dokumen yang berupa hard file maupun
soft file.
F. Analisis Data
Menurut Bogdan dan biklen dalam bukunya moleong (2011 : 248)
analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan
data, mengorganisasikan data, memilah – milahnya menjadi satuan yang
dapat dikelola, mensisitensikan, mencari dan menemukan pola, dan
menemukan hal –hal yang penting untuk ditarik kesimpulan.
Penulis melakukan analisis data dengan menganalisis hasil
wawancara secara kualitatif dan memilah - milih hasil dari wawancara
sesuai dengan fokus masalah yang akan diteliti. Dimulia dengan reduksi
data, penyajian data dan verifikasi data.
G. Pengecekan Keabsahan Data
Upaya peneliti untuk menjamin keabsahan data temuan selain dari
data yang diperoleh dari wawancara dengan objek secara langsung tetapi
juga mencari bukti jawaban yang lain dan dari sumber lain. Menurut
Burhan Bungin (2004 : 99) Keabsahan data dilakukan untuk meneliti
kredibilitasnya menggunakan teknik kehadiaran peneliti, obseravasi
mendalam, trianggulasi(menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti
kesesuaian hasil dan pengecekan anggota. Dalam penelitian ini penulis
melakukan pengecekan keabsahan data menggunakan Trianggulasi.
Trianggulasi adalah pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan
sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding data itu. Hal itu dapat dicapai dengan membandingkan data
yang diperoleh dari mengamati dengan hasil wawancara
H. Tahap-Tahap Penelitian
Tahap – tahap penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam
menyelesaikan penelitian adalah sebagai berikut:
a. Mengajukan judul penelitian
b. Konsultasi judul dan revisi
c. Mengajukan bab I dan revisi
d. Mengajukan bab I revisian
e. Mengajukan bab II dan Acc bab I
f. Revisi bab II dan ACC
g. Menyusun pedoman wawancara
h. Mengajukan surat permohonan peneltian
i. Melakukan penelitian di MTs Ma‟arif Candimulyo
j. Mendapat Surat Keterangan (SK) dari sekolah
k. Mengajukan bab III, IV, V dan lampiran
l. Revisi bab III, IV, V dan lampiran
m. ACC semua bab skripsi.
BAB IV PAPARAN DATA
A. Gambaran Umum MTs Ma’arif Candimuyo
1. Letak Geografis
Madarasah ini di dirikan pada tahun 1972 di atas tanah seluas
1400 m2 hibah dari lembaga Ma‟arif. Madrasah Tsanawiyah
Ma‟arif berada dalam satu komplek dengan Sekolah Dasar Negeri
Candimulyo 2 dan Sekolah Menengah Atas Ma‟arif yang terletak
di Dusun Barisan, Desa Barisan, Kecamataan Candimulyo,
Kabupaten Magelang dengan kode pos 65191. Dari segi bangunan
MTs Ma‟arif ini dapat dikatakan bagus, akan tetapi luas tanah yang
kurang menjadikan bangunan-bangunan dibuat menjadi tingkat.
Halaman menjadi multi fungsi selain digunakan sebagai lapangan
upacara, tetapi juga digunakan sebagai lapangan olahraga basket
dan voli dengan tiang dan ring yang tidak permanen. Disebelah
timur 20 m dari MTs Ma‟arif terdapat masjid yang cukup besar dan
digunakan oleh para guru dan siswa untuk sholat berjamaah mulai
dari shalat dhuha dan shalat dhuhur.
2. Identitas Sekolah
Nama Madrasah : MTs Ma‟arif
Candimulyo
Tingkat / Status Madrasah : Swasta
Status Tanah : Hibah / Hak Pakai
Status Akreditasi : Terakreditasi B
NPSN : 20331503
Nomor Statistik Madrasah : 121233080029
Alamat : JL. Barisan
Candimulyo.
Kecamatan : Candimulyo
Kabupaten : Magelang
Kode Pos : 65191
Nama Yayasan/ Penyelenggara Madrasah : LP Ma‟arif
SK. KEMENKUNHAM :
AHU-119.AH.01.08.Tahun
2013
Tahun Berdiri : 1972
Email :
mts_mrf_cdm@yahoo.com
3. Visi dan Misi
a. Visi
Terwujudnya lulusan MTs Ma‟arif candimulyo yang
“Religius, jujur, disiplin, menghargai prestasi, peduli, dan
b. Misi
1) Melaksanakan pembelajaran yang bernuansa islam
dengan mengutamakan pengalaman
2) Melaksanakan pembelajaran yang profesional dan
bermakna yang menumbuhkan dan
mengembangkan siswa benilai UN di atas rata-rata.
3) Melaksanakan progam bimbingan secara efektif
sehingga siswa berkembang secara optimal sesuai
dengan potensi yang dimiliki.
4) Melaksanakan pengelolaan madrasah dengan
manajemen partisipatif dengan melibatkan semua
warga madrasah dan kelompok kepentingan.
5) Melaksanakan pembelajaran ekstra kurikuler secara
efektif sesuai bakat minat
6) Melaksanakan pembelajaran muatan lokal khusus
KE-NU_AN sebagai penanaman aqidah ahlus
sunnah wal jama‟ah.
4. Data Guru dan Karyawan
Guru adalah tenaga pendidik yang bertugas untuk
mendidik, mengajar membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
mengevaluasi peserta didik. Tenaga Pendidik merupakan agen of
change, agen pembelajaran yang akan membawa perubahan pada
pengetahuan, kemampuan, ketrampilan maupun secara spiritual,
norma, sikap, adab dan keagamaan. Tenaga pendidik dan karyawan
yang bertugas di MTs Ma‟arif Candimulyo pada tahun ajaran
2017-2018 seluruhnya terdiri dari 14 guru dan 4 karyawan untuk
mengetahui lebih jelasnya penulis menyajikan tabel data pendidik
dan karyawan di MTs Ma‟arif Candimulyo sebagai berikut :
Tabel I
Data guru dan karyawan
No Nama Jabatan Status
01 Ahmad Ismail Kamad Sertifikasi
02 Sutonjo, S. Pd Wakamad Sertifikasi
03 Abdul Kholiq, S. Ag Wk.Kurikulum Sertifikasi
04 Rudi Surasa, S. Pd B P Sertifikasi
05
Ratna Ida Tri Subekti, S.
Pd
Guru / Bendahara Sertifikasi
06 Sukir, S.Pd Guru / wk. Sarpras Belum
07 Nurhidayah, S.Pd.I Guru/Wk.Kesiswaan Sertifikasi
08 Hasyim Ahmadi, S. Kom
Guru / ka. Lab
komputer
09 Kafa Bihi Zaqi, S.Fil.I Guru Belum
10 Siti Nurhidayati, SE Guru Belum
11 Lis Tarwiyati, S.Pd.I Guru Belum
12 Wasiri, SE Guru Belum
13 Slamet Sarjani, S.Pd.I Guru Belum
14
Yuliana Eka Wijayanti,
S.Pd
Guru Belum
15 Siswanto Karyawan `PTK
16 Arif ghuron S. Kom Karyawan PTK
17 Susi Triyani Karyawan PTK
18 Cahyo budi santoso Karyawan PTK
5. Data Siswa
Peserta didik merupakan komponen yang sangat penting
dalam dunia pendidikan. Tanpa peserta didik maka kegiatan
pendidikan tidak akan terlaksana, karena peserta merupakan objek
pendidikan. Peserta didik dalam bahasa dikenal dengan istilah
Thalib dalam bentuk jamaknya adalah thulab yang berarti orang
Tsanawiyah Ma‟arif Candimulyo mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun walau tidak terlalu banyak. Jumlah peserta didik
tahun ajaran 2016/2017 adalah 188 orang, sedangkan pada tahun
ajaran 2017/2018 sebanyak 218 peserta didik. Penulis menyajikan
data peserta didik tahun ajaran 2017/2018 dalam bentuk tabel
sebagai berikut :
Tabel 2
Tabel Data Peserta Didik Tahun Ajaran 2017/2018
No Kelas Rombel
Sarana dan Prasarana adalah salah komponen yang penting
dalam sebuah lembaga pendidikan yang berguna sebagai alat atau
media agar suatu tujuan pendidikan dapat tercapai. Sarana
pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara
langsung digunakan sebagai penunjang proses pendidikan,
ruang kelas, meja, kursi dan alat-alat media pengajaran yang lain.
Untuk mengetahui lebih jelasnya penulis menyajikan dalam bentuk
09
Kamar Mandi Guru
dan Karyawan
1 6
10
Kamar Mandi/WC
Siswa
3 18
11 Gudang 1 32
12 Koperasi 1 15
13 Ruang Musik 1 32
Tabel 4
Prasarana MTs Ma’arif Candimulyo
No Uraian Jumlah
01 Meja Siswa 115
02 Kursi Siswa 230
03 Meja Guru 18
04 Kursi Guru 20
05 Meja Komputer 20
06 Almari 5
08 Proyektor 2
09 Alat Musik 1 set
10 Pengeras suara 1 set
7. Kegiatan Sekolah
Dalam sebuah lembaga pendidikan tidak hanya sarana dan pra
sarana saja yang di butuhkan untuk menunjang, meningkatkan
kamampuan atau potensi peserta didik. Akan tetapi, diperlukan
kegiatan kegiatan yang secara langsung yang dapat
mengembangkan pengetahuan, ketrampilan serta mampu melekat
pada jiwa peserta didik. Adapun kegiatan – kegiatan yang ada dan
dilakukan di MTs Ma‟arif Candimulyo adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan Intra kurikuler
1) Seluruh kegiatan pembelajran yang mengacu pada
peraturan pemerintah.
2) Progam tambahan khusus (hafalan surat pendek,
mujahadah, tahlil dan dzikir)
b. Kegiatan Ekstra Kurikuler
1) Olahraga prestasi dan non prestasi
2) Pramuka
3) Ipnu-Ippnu
5) Komputer
6) Mujahadah malam sabtu legi (40 hari sekali)
7) Drumb band
8) Qosidah modern
c. Kegiatan Sosial
1) Kegiatan bersih – bersih
2) Penyembelihan hewan korban
8. Gambaran Informan Penelitian
a. Gambaran Informan
Adapun keterangan tentang informan – informan yang
di wawancarai peneliti adalah sebgai berikut :
1) IS : Bp. Ismail selaku kepala Madrasah
2) KH : Bp. Kholik selaku guru akidah akhlak dan waka
kurikulum.
3) ST : Bp. Sutonjo selaku wakil Kepala Madrasah dan
guru matematika.
4) RI : Ibu. Ratna ida TS selaku bendahara dan guru
pendidikan kewarganegaraan.
5) HS : Bp. Hasyim Ahmadi selaku teknisi dan guru
komputer
6) NH : Ibu. Nur Hidayah selaku guru dan waka
B. Temuan Penelitian
1. Kinerja guru bersertifikasi pendidik di Madrasah Tsanawiyah
Ma‟arif Candimulyo.
Penulis menanyakan hal yang bersangkutan dengan masalah
kinerja guru mendapatkan jawaban dari IS selaku kepala Madrasah
mengatakan :
“ saya mengharuskan setiap guru membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran sebelum mengajar dikelas sebagai acuan dan administrasi sebagai guru yang baik, memaksimalkan
kinerjanya dalam melaksanakan pembelajaran dikelas “
KH sebagai guru kelas dan waka kurikulum mendukung dan
memberikan tambahan dengan menuturkan :
“ saya menganggap kinerja guru ya tindakan kami selama proses pemebalajaran mulai rpp bagaimana mengajar, bagaimana mendidik siswa mas. Terkait rencana pelakasanaan pembelajaran bukan hanya atas dasar perintah dari dari kepala madrasah tetapi juga memang sesuatu yang sangat penting dan harus ada bagi setiap guru karena itu juga syarat dari pemerintah kepada kita sebagai guru “.
Kepala madrasah mewajibkan guru menbuat perencanaan untuk
mengajar dalam kelas dan melaksanakan pembelajaran dengan
maksimal. Guru berpendapat bahwa kinerja guru adalah tindakan
nyata yang diberikan kepada peserta didik selama pembelajaran
disekolah.
Menurut ST selaku guru dan Wakil Kepala Madrasah