• Tidak ada hasil yang ditemukan

KINERJA GURU BERSERTIFIKASI PENDIDIK DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MADRASAH TSANAWIYAH MA‟ARIF KECAMATAN CANDIMULYO TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KINERJA GURU BERSERTIFIKASI PENDIDIK DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MADRASAH TSANAWIYAH MA‟ARIF KECAMATAN CANDIMULYO TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

KINERJA GURU BERSERTIFIKASI PENDIDIK

DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

DI MADRASAH TSANAWIYAH MA‟ARIF

KECAMATAN CANDIMULYO

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

MUHAMAD WAHRUL WAHID

NIM 11111010

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)

MOTTO

KEHEBATAN KITA BUKAN TERLETAK PADA KITA

YANG TIDAK PERNAH GAGAL, AKAN TETAPI

KEHEBATAN KITA KARENA KITA BISA BANGKIT

DARI KEGAGALAN DAN BANGKIT MENERUSKAN

LANGKAH DEMI KEBERHASILAN YANG

TERTUNDA

(6)

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Orang tuaku tercinta bapak Muhamad Fatoni dan ibu Samsul Hidayah, yang

senantiasa mencurahkan kasih sayang, dukungan moral maupun materiil dan

doa yang tak pernah putus untuk putra-putrinya.

2. Ibu Asdiqoh selalu memberikan semangat dan telah sabar membimbingku

dalam penyusunan skripsi ini

3. Teman-temanku dari Cainito yang sama-sama berjuang dan belajar di IAIN

Salatiga dan memberikan sindiran-sindiran pedas guna membangun

semangatku.

4. Sedulur-sedulur FK-Wama yang selalu memberikan masukan dan

bantuan-bantuannya.

5. Semua pihak yang selalu memberi semangat kepada penulis dalam

(7)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas segala

limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan

dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada

Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh gelar

kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang

sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

3. Ibu Siti Rukhayati M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).

4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah dengan

ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam

upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas ini.

5. Bapak M. Farid Abdullah, S.Pdi., M.Hum., selaku pembimbing akademik.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu

(8)

7. Bapak dan ibu serta saudara-sadaraku di rumah yang telah mendoakan dan

mendukung penulis dalam menyelesaikan studi di IAIN Salatiga dengan penuh

kasih sayang dan kesabaran.

8. Keluarga besar MTs Ma‟arif kecamatan Candimulyo yang telah memberikan

penulis tempat dalam mengadakan penelitian, sehingga terselesainya skripsi ini.

9. Seluruh teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dan mendukung

dalam penyelesaian skripsi ini

Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang

setimpal dan mendapatkan ridho Allah SWT. Akhirnya dengan tulisan ini semoga

bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Salatiga, 13 Maret 2018 Penulis,

Muhamad Wahrul Wahid

(9)

DAFTAR ISI

JUDUL ...

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... ii

MOTTO ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

ABSTRAK ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus Penelitian ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Penegasan Istilah ... 8

F. Sistematika Penulisan ... 10

(10)

2. Kinerja Guru menurut Al-Qur‟an ... 13

3. Indikator Kinerja Guru ... 15

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ... 20

B. Sertifikasi Guru ... 23

1. Pengertian Sertifikasi Guru ... 23

2. Tujuan Sertifikasi Guru ... 25

3. Manfaat Sertifikasi Guru ... 26

4. Alur Sertifikasi Guru ... 27

C. Mutu Pendidikan ... 30

1. Pengertian Mutu Pendidikan ... 30

2. Indikator Mutu Pendidikan ... 31

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 34

B. Kehadiran Peneliti ... 34

C. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 35

D. Sumber Data ... 35

E. Prosedur Pengumpulan Data ... 36

F. Analisis Data ... 38

G. Pengecekan Keabsahan Data ... 38

H. Tahap – Tahap Penelitian ... 39

(11)

A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Ma‟arif... 40

B. Temuan Penelitian ... 50

C. Analisis Data ... 56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 64

B. Saran-Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Data guru dan Karyawan ... 43

Tabel 2 : Data Peserta Didik Tahun Ajaran 2017/2018... 45

Tabel 3 : Sarana MTs ma‟arif Candimulyo... ... 46

(13)

DAFTAR FOTO

Foto 1. Foto Gedung Sekolah

Foto 2. Dokumentasi Wawancara

Foto 3. Foto Guru

Foto 4. Foto Kegiatan Siswa

Foto 5. Foto Pembelajaran Di Kelas

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar SKK

2. Surat Tugas Pembimbing Skripsi

3. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian

4. Surat Keterangan Melakukan Penelitian

5. Lembar Konsultasi

(15)

ABSTRAK

Wahrul Wahid, Muhamad. 2018.Kinerja Guru Bersertifikasi Pendidik dalam

Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Madrasah Tsanawiyah Di Ma’arif Kec.

Candimulyo. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan.Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh M.SI.

Kata kunci: kinerja guru, sertifikasi, mutu pendidikan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja guru bersertifikasi pendidik dalam meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Tsanawiyah kecamatan Candimulyo. Fokus masalah yang akan dikaji adalah: 1) Bagaimana kinerja guru

bersertifikasi pendidik di Madarasah Tsanawiyah Ma‟arif tahun ajaran 2017/2018. 2)

Bagaimana upaya guru bersertifikasi pendidik dalam meningkatkan mutu pendidikan

di Madarasah Tsanawiyah Ma‟arif tahun ajaran 2017/2018

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian dilaksanakan dengan tahap persiapan, pelaksanaan, penyelesaian. Subjek penelitian adalah guru. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tiga komponen utama yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Dalam membangun negara yang makmur dan sejahtera diperlukan

pembangunan fisik dan non fisik. Pembangunan fisik adalah pembangunan

tempat-tempat yang berguna memajukan kesejahteraan masyarakat.

Sedangkan pembangunan non fisik adalah pembangunan karakter anak

muda bangsa yaitu dengan jalur pendidikan. Sebagaimana dijelaskan

dalam Al-qur‟an surat Al „Alaaq :

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Dari surat Al „Alaaq ayat 1 sampai 5 dapat diambil beberapa

sebuah perintah. Bacalah itu adalah perintah kepada manusia untuk

membaca/mencari ilmu, dan tidak dibatasi ilmu agama maupun ilmu

umum asalkan masih dengan landasan Allah yang Maha menciptakan.

Disebutkan pula manusia itu tercipta dari hal yang kecil dan hina

akan tetapi dengan ilmu maka terangkatlah derajat manusia. Dijelaskan

pula Allah mengajarkan hal yang tidak kita ketahui, ini mengandung arti

(17)

ajarkan kepada mereka yang belum mengetahui seperti proses pendidikan.

Ayat diatas dapat berarti pula tentang kewajiban menuntut ilmu seperti

yang terkandung dalam surat At Taubah ayat 122 sebagai berikut :

beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.

Sedangkan pendidikan menurut undang-undang No 2 Tahun 2003

tentang sistem pendidikan Nasional Pasal 1 menyatakan bahwa :

pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU

(18)

Berbagai cara telah dilakukan dalam upaya meningkatkan

pendidikan guna membangun karakter peserta didik. Akan tetapi banyak

faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidak suatu pendidikan, dalam

upaya mendidik karakter peserta didik. Salah satu faktor tersebut adalah

Guru. Guru adalah figur inspirator dan motivator murid dalam mengukir

masa depannya (Jamal Makmur, 2011 : 5). Guru adalah pendidik

profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan (UU Guru dan Dosen, 2005 : 3).

Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dari tahun ketahun terus

menjadi progam pemeritah. Sebagai bukti, telah ditetapkan

Undang-undang NO.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional. Guru

merupakan komponen utama dalam menjalankan dan menentukan mutu

pendidikan. Mengingat tanggung jawabnya yang begitu besar yaitu

melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan

pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi

warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Di zaman modern

seperti ini guru mendapat tantangan yang luar biasa. Guru dituntut untuk

menguasai beberapa teknologi informatika demi meningkatkan mutu

(19)

Untuk menjaga keprofesionalan guru dan proses pembelajaran

telah diatur dalam UU guru dan Dosen tahun 2005. Guru wajib memiliki

kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan

rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan

Nasional (UU guru dan Dosen, 2005 : 9).

Kualifikasi akademik guru didapat melalui jalur pendidikan tinggi

progam sarjana. Sedangkan kompetensi guru meliputi kompetensi

paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi

profesional yang diperoleh dari pendidikan profesi. Lemahnya mutu

pendidikan di indonesia maka pemerintah berupaya meningkatkannya,

salah satu cara pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui

komponennya yaitu meningkatkan kualitas/ mutu guru dengan cara

sertifikasi pendidik.

Istilah sertifikasi dalam makna kamus berarti (sertifikat) dari

lembaga yang berwenang yang diberikan kepada jenis profesi dan

sekaligus pernyataan (lisensi) terhadap kelayakan profesi untuk

melaksanakan tugas. Bagi guru agar dianggap baik dalam mengemban

tugas profesi mendidik. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat

pendidik kepada guru yang telah memenuhi profesionalisme guru. Yang

bertujuan untuk menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas

sebagai agen pembelajaran dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan

nasional, meningkatkan mutu dan hasil pembelajaran, meningkatkan

(20)

meningkatkan kompetensi, kualitas seorang pendidik, menentukan

kalayakan guru sebagai agen pembelajaran.

Sertifikasi ini diadakan untuk meningkatkan kualitas kualitas guru

demi terwujudnya pembelajaran yang efektif dan efesien. Meningkatkan

kesejahteraan para guru

Sesuai dengan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan

nomor 5 tahun 2012, guru dalam jabatan yang telah memenuhi persyaratan

dapat mengikuti sertifikasi melalui : (1) pemberian sertifikat pendidik

secara langsung (PSPL), (2) portofolio (PF), (3) pendidikan dan latihan

profesi guru (PLPG), atau (4) pendidikan profesi guru (PPG).

Mutu pendidikan adalah derajat keunggulan dalam penegelolaan

pendidikan secara efektif dan efesien. Secara umum mutu adalah

gambaran karateristik menyeluruh dari barang atau jasa yang

menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang

diharapkan, dalam konteks pendidikan pengertian mutu mencakup input,

proses, dan ouput pendidikan (Gojali, 2011 : 126). Peningkatan mutu

pendidikan adalah suatu proses yang sistematis yang terus menerus

meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan faktor yang berkaitan

dengan itu, dengan tujuan target sekolah tercapai dengan efisien dan

efektif (Zamroni, 2007 : 2).

Jadi seorang guru yang sudah bersertifikasi diharapkan dapat

memaksimalkan tugasnya sebagai agen pembelajaran dengan memberikan

(21)

dimilikinya. Dengan demikian akan terjadi sebuah proses peningkatan

mutu pendidikan.

Pada lembaga pendidikan yang ada di daerah Magelang tepatnya di

MTs Ma‟arif candimulyo, beralamatkan di jalan Suran Barisan Kec.

Candimulyo Kab.Magelang. Saya melihat beberapa persoalan yang cukup

menarik. Dari segi bangunan sekolah ini masih jauh dari kata baik bahkan

sempurna. Akan tetapi sekolah ini mampu bersaing dengan beberapa

sekolahan yang berstatus negeri yang berada di sekitarnya. Tata letak

sekolah swasta ini berada ditengah-tengah sekolah negeri 1, negeri 2, dan

negeri 3. Dilihat dari segi banyaknya peserta didik yang berada di sekolah

ini lebih banyak dibandingkan dengan banyaknya peserta didik yang

berada disekolahan lain di kecamatan Candimulyo.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul KINERJA GURU BERSERTIFIKASI

PENDIDIK DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI

MADRASAH TSANAWIYAH MA‟ARIF CANDIMULYO TAHUN

AJARAN 2017/2018

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan masalah yang ada diatas maka penelitian ini

memfokuskan pada bebeberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana kinerja guru bersertifikat Di MTs Ma‟arif

(22)

2. Bagaimana upaya guru bersertifikat dalam meningkatkan Mutu

pendidikan Di MTS Ma‟arif Candimulyo tahun ajaran

2017/2018?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan fokus penelitian yang tertulis diatas, maka

penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui kinerja guru bersertifikat di MTS Ma‟arif

Candimulyo tahun ajaran 2017/2018.

2. Untuk mengetahui upaya guru bersertifikat dalam

meningkatkan mutu pendidikan Di MTS Ma‟arif Candimulyo

tahun ajaran 2017/2018.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan kegunaan

antara lain :

1. Secara teoritis, dengan hasil dari penelitian yang dilakukan ini

dapat memberikan motivasi dan inspirasi bagi para guru yang

bersertifikat maupun non sertifikat supaya senantiasa selalu

meningkatkan kualitas diri dalam mengajar, dan juga

memberikan bekal atau jalan keluar dari masalah-masalah yang

dihadapi guru dalam melaksanakan tugasnya.

2. Secara praktis

a. Hasil penelitian ini dapat memberikan pengertian kepada

(23)

b. Bagi sekolah, kepada kepala sekolah untuk selalu

memberikan support kepada guru yang ada di lembaga.

penelitian ini dapat menjadi motivasi kepada seluruh guru

agar dapat meningkatkan kinerjanya.

c. Bagi peneliti, memberikan pengetahuan, wawasan dan juga

pengalaman baru.

E. Penegasan Istilah

1. Kinerja Guru

Menurut Mulyasa (2013 : 88) Secara sederhana dapat dikemukakan

bahwa kinerja adalah unjuk kerja seseorang yang ditunjukkan dalam

penampilan, perbuatan, dan prestasi kerjanya sebagai akumulasi dari

pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang telah dimiliki. Kinerja

adalah suatu perbuatan yang ditampilkan oleh individu dalam

melakukan aktivitas yang bertujuan untuk mencapai hasil tertentu.

Kinerja sebagai bentuk kemampuan kerja seseorang yang didasari

dengan penegetahuan dan ketrampilan tertentu. Kinerja diwujudkan

dengan kegiatan nyata dalam proses pembelajaran dan bentuk

administratif seperti rencana pelaksanaan pembelajaran.

2. Guru Bertifikasi Pendidik

Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru

dan dosen, sertifiksi pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan

yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional.

(24)

kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan ruhani, serta

memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan Nasional.

Jadi guru bersertifikasi pendidik adalah guru yang sudah mempunyai

sertifikat atau bukti formal sebagai tenaga profesional.

3. Mutu Pendidikan

Menurut deming dalam buku Sopiatin (2010: 3) mutu berarti

pemecahan untuk mencapai penyempurnaan terus menerus. Mutu

pendidikan adalah derajat keunggulan dalam pengelolaan pendidikan

secara efektif dan efisien untuk melahirkan keunggulan akademis dan

ekstrakurikuler pada peserta didik yang dinyatakan lulus untuk satu

jenjang pendidikan atau menyelesaikan progam pembelajaran tertentu.

Adapun prinsip pokok pendidikan adalah penetapan mutu pendidikan

yang akan dicapai, memperbaiki proses dan outcome siswa serta

administratif (Umiarso dan Gojali, 2011: 125-126).

Jadi yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah bagaimana

kinerja / usaha guru yang ditujukan untuk memberikan penyempurnaan

dalam bidang belajar mengajar yang dapat meningkatkan mutu

pendidikan, yang bertujuan mengembangkan semua kemampuan,

(25)

F. Sistematika Penulisan

Untuk mendapat gambaran yang lebih serta menyeluruh mengenai

bab yang dibahas dalam skripsi ini. Maka penulis merinci kerangka global

skripsi ini ke dalam sistematika pembahasan sebagai berikut:

BAB I : Dalam bab ini berisi tentang kerangka dasar antara lain Latar

Belakang Masalah, Fokus Penelitian, Tujuan Penelitian,

Kegunaaan Penelitian, Penegasan Istilah, dan Sistematika

Penulisan.

BAB II : Dalam Bab ini berisi tentang Kajian pustaka, yang merupakan

penjelasan tentang landasan teori yang berhubungan dengan

penelitian yang dibahas, memuat : pertama tentang Kinerja Guru

dan yang kedua tentang Sertifikasi.

BAB III : Bab ini berisi tentang paparan data dan temuan penelitian yang

berisi tentang metode penelitian (jenis penelitian, lokasi dan

waktu penelitian, sumber data, prosedurt pengumpulan data,

analisis data).

BAB IV : Berisi tentang gambaran umum dari Madrasah Tsanawiyah

Ma‟arif, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang (Letak

(26)

Prasarana Sekolah, Kegiatan Keagamaan,), hasil wawancara dan

pembahasan dari hasil temuan peneliti,

BAB V : Bab ini merupakan bagian penutup dari penulisan skripsi yang di

(27)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kinerja Guru

1. Pengertian Kinerja Guru

Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa kinerja adalah unjuk

kerja seseorang yang ditunjukkan dalam penampilan, perbuatan, dan

prestasi kerjanya sebagai akumulasi dari pengetahuan, ketrampilan,

nilai dan sikap yang telah dimiliki (Mulyasa, 2013 : 88).

Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual

Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai

oleh seseorang. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Tinggi

rendahnya kinerja pekerja berkaitan erat dengan sistem pemberian

penghargaan yang diterapkan oleh lembaga/organisasi tempat mereka

bekerja. Pemberian penghargaan yang tidak tepat dapat berpengaruh

terhadap peningkatan kinerja seseorang (Mangkunegara, 2008:67).

Menurut Timpe (1991) kinerja merupakan kekuatan yang

bersumber dari dalam individu baik berupa pengalaman, pengetahuan

maupun ketrampilan yang befungsi untuk memecahkan persoalan

hidup. Dalam konteks pendidikan berarti pemecahan dari masalah

-masalah pembelajaran sehingga tercapai tujuan yang diinginkan guru

(28)

Kinerja juga dapat diartikan sebagai hasil dari seseorang yang

dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi

tertentu. Sehingga kinerja tersebut merupakan hasil keterkaitan antara

usaha, kemampuan, dan persepsi tugas (ahmad Sani dkk, 2010: 132).

Kinerja adalah tingkat keberhasilan seseorang atau kelompok

orang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta

kemampuan untuk mencapai tujuan dan standar yang telah ditetapkan

(Sulistyorini, 2001).

Menurut uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja guru

adalah kegiatan nyata yang mencurahkan segala kemampuan yang

dimiliki demi memperoleh suatu keberhasilan yang diharapkan.

Kinerja guru ini dapat diwujudkan dalam bentuk administratif

contohnya dokumen- dokumen penilaian hasil belajar peserta didik,

Rencana Proses Pembelajaran (RPP), data evaluasi belajar siswa, data

progam tahunan (PROTA), progam Semester (PROMES) yang sudah

disesuaikan dengan kebutuhan setiap sekolahan tertentu.

2. Kinerja Menurut Alqur’an

Kinerja adalah suatu proses kerja yang ditunjukkan sebagai

aplikasi dari pengetahuan yang dimiliki seseorang. Dalam kinerja

mengedepankan rasa ikhlas yang bertujuan untuk mendapat ridho dari

Allah SWT dan menyerahkan segala hasilnya yang disertai dengan

ikhtiar, Allah berfirman dalam Al Qur‟an surat At Taubah ayat 105

(29)



105. Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.

Dari ayat diatas dapat diambil penjelasan bahwa adanya perintah

kepada umat manusia untuk berikhtiar/ berusaha/ bekerja. Maka Allah

akan melihat pekerjaannya dan akan memberikan hasil dari apa yang

telah dilakukan umat manusia akan tetapi yang masih berlandas

dengan norma norma yang berlaku, baik norma negara maupun norma

agama.

Kinerja juga dijelaskan dalam Al-qur‟an surat yasin ayat 34-35

yang menjadi landasan utama agar manusia mau bekerja :



mereka. Maka Mengapakah mereka tidak bersyukur?

Dari rangkaian ayat diatas menerangkan bahwa manusia

(30)

kesempatan kepada manusia untuk lebih produktif dan kreatif dalam

bekerja supaya sukses dalam hidupnya. Makna dari arti “ Dan dari apa

yang diusahakan oleh tangan mereka “merupakan landasan kinerja.

Allah memerintahkan kepada manusia untuk mengelola dan terus

meningkatkan apa yang telah disediakan oleh Allah, sehingga mampu

bekerja dengan baik dan memberikan perubahan yangh baik pula bagi

organisasi yang akan datang.

Sebagai contoh hubungan antara manusia dengan Allah, dalam

dunia pendidikan sebagai guru harus mempunyai akhlak yang baik,

sehingga dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran tidak

hanya mengandalkan kemampuan intelektual saja akan tetapi disertai

dengan moral yang baik.

3. Indikator Kinerja Guru

Menurut Uzer (2002 :10) ada beberapa indikator yang dapat dilihat

sebagai peran guru dalam meningkatkan kemampuan dalam proses

belajar mengajar. Indikator kinerja tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kemampuan merencanakan belajar mengajar yang meliputi :

1) Mengusai garis-garis besar penyelenggaraan

pendidikan.

2) Menyusun progam semester, seorang guru harus

mempunyai atau menyiapkan rencana semester atau

target yang akan dicapai dalam satu semester, semua itu

(31)

3) Menyusun progam pembelajaran, yaitu menyusun

progam pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam

satu atau dua pertemuan yang dibukukan menjadi RPP.

b. Kemampuan melaksanakan proses/kegiatan belajar mengajar

yang meliputi :

1) Tahap pra intruksional yaitu tahapan yang harus

ditempuh guru pada saat akan memulai proses

pembelajaran contohnya mengabsen siswa,

menanyakan pembahasan pada pembelajaran yang

sebelumnya.

2) Tahap intruksional atau tahap inti yaitu tahap

pemberian bahan pelajaraan yang telah disusun guru,

contoh tahap intruksional yaitu: menjelaskan tujuan

pembelajaran yang harus dicapai siswa, menuliskan

pokok materi pembelajaran, membahas pokok materi,

memberikan contoh yang konkret terkait materi,

penggunaan media, penyimpulan materi.

3) Tahapan evaluasi dan tindak lanjut yaitu tahap review

atau ulasan ulang yang di tanyakan kepada murid, ini

berguna untuk mengetahui keberhasilan dari tahap

(32)

c. Kemampuan mengevaluasi yang meliputi :

1) Evaluasi normative yaitu evaluasi yang mengarah pada

norma atau sikap siswa setelah menerima pembelajaran.

Apakah sesuai dengan tujuan atau tidak.

2) Evaluasi formatif yaitu evaluasi yang dilakukan disetiap

akhir pembelajaran guna mengetahui kemungkinan

adanya penyimpangan, ketidak sesuaian pelaksanaan

pembelajaran dengan tujuan atau rencana yang telah

disusun sebelumnya. Evaluasi ini berfungsi untuk

memperbaiki proses belajar menagajar.

3) Laporan hasil evaluasi yaitu sebagai sarana komunikasi

dan hubungan kerjasama antara sekolah, murid, dan

orang tua. Ini bertujuan untuk memberikan informasi

tentang kemajuan siswa secara individu dalam

mencapai komptensi, contoh pemebrian raport.

4) Pelaksanaan progam perbaikan dan pengayaan yaitu

pengulangan atau remedial, sedangkan pengayaan

adalah progam tambahan kepada siswa seperti diberikan

latihan tambahan untuk memantapkan pemahaman

siswa terhadap materi yang diberikan.

Menurut Nurdin (2003 :78) untuk dapat mengemban tugas sebagai

(33)

a. Mengusai silabus serta petunjuk pelaksanaannya, yaitu harus

memahami aspek-aspek berikut :

1) Tujuan yang ingin dicapai

2) Materi bahan ajar dari setiap pokok bahasan

3) Alokasi waktu untuk setiap bahan ajar

4) Alat dan sumber belajar yang akan digunakan

b. Menyusun progam pembelajaran, yaitu harus terampil dalam

mengemas, menyusun, serta merumuskan bahan pembelajaran

kedalam RPP (rencana proses pembelajaran).

c. Terampil melaksanakan proses pembelajaran

d. Terampil dalam menilai hasil belajar siswa.

Kompetensi pokok mengajar guru menurut P3G Dekdikbud yaitu :

Kemampuan merencanakan Pembelajaran, kemampuan melaksanakan

prosedur mengajar, dan kemampuan melaksanakan hubungan pribadi.

a. Kemampuan merencanakan pembelajaran yang meliputi :

1) Menentukan bahan pembelajaran dan merumuskan

tujuan

2) Memilih dan mengorganisasikan materi, alat bantu, dan

sumber

3) Merancang skenario pembelajaran

4) Merancang pengelolaan kelas

(34)

b. Kemampuan melaksanakan prosedur pembelajaran yang

meliputi :

1) Mengelola ruang, waktu, dan fasilitas belajar

2) Menggunakan strategi pembelajaran

3) Mengelola interaksi kelas

4) Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam

pembelajaran mata pelajaran tertentu

5) Melaksanakan evalusi proses dan hasil belajar

c. Kemampuan melaksanakan hubungan pribadi, di samping

kemampuan yang dinilai, akan tetapi juga menjamin kinerja

guru secara optimal adalah hubungan harmonis dengan sesama,

di sekolah maupun juga di luar sekolah (K Davies Ivor, 1991 :

35-36)

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

indikator kinerja guru meliputi tiga aspek yaitu : kemampuan

merencanakan dan menyusun progam pembelajaran seperti pembuatan

RPP, PROMES dan administratif yang lain. Kemampuan

melaksanakan proses pembelajaran seperti pengkondisian kelas,

alokasi waktu, strategi pembelajaran yang digunakan memberikan

bahan ajar yang sesuai dengan RPP . Dan melaksanakan kegiatan

evaluasi seperti memberikan umpan balik demi mengetahui seberapa

(35)

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja.

Kinerja merupakan hasil sinergi dari sejumlah faktor. Faktor-faktor

tersebut adalah sebagai berikut :

a. Faktor Internal pegawai

Faktor internal pegawai yaitu faktor yang berasal dari

dalam diri pribadi (faktor bawaan dan faktor yang diperoleh

ketika dia berkembang), faktor bawaan sejak lahir seperti:

bakat, sifat, serta kedaan fisik dan kejiwaan. Sedangkan faktor

yang diperoleh seperti: pengetahuan, ketrampilan, dan

motivasi.

b. Faktor-faktor lingkungan internal organisasi

Dalam melaksanakan kinerjanya, seorang pegawai sangat

dipengaruhi oleh dukungan organisasi ditempat dia bekerja,

karena ini akan sangat berpengaruh pada tinggi dan rendahnya

kinerja pegawai, misalnya: strategi organisasi, manajemen dan

kompensasi.

c. Faktor lingkungan eksternal organisasi

Faktor lingkungan eksternal organisasi adalah situasi dan

kondisi yang terjadi di lingkungan eksternal organisasi yang

mempengaruhi kinerja karyawan, misalnya: krisis ekonomi

yang menyebabkan meningkatnya inflasi serta menurunkan

(36)

Sedangkan menurut Anderson (1984 : 598) kinerja dipengaruhi

oleh dua faktor yaitu faktor individu dan faktor situasi :

a. Pada faktor individu, jika seseorang melihat kinerja yang

tinggi merupakan jalur untuk memenuhi jalur kebutuhannya,

maka dia akan mengikuti jalur.

b. Pada faktor situasi menyebutkan bahwa kinerja merupakan

hasil interaksi antara motivasi dengan kemampuan dasar. Jika

motivasi tinggi tetapi kemampuan dasar rendah maka kinerja

yang dihasilkan akan rendah, jika kemampuan tinggi tetapi

motivasi yang dimiliki rendah maka kinerja juga akan rendah

atau sebaliknya.

Menurut model partner-lawyer (Donelly : 1996) kinerja pada

dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor anatra lain :

a. Harapan mengenai imbalan

b. Faktor dorongan

c. Kemampuan individual

d. Persepsi terhadap tugas

e. Persepsi terhadap tingkat imbalan dan kepuasan kerja

Menurut Barnawi (2014 : 13) ada dua faktor yang sangat

mempengaruhi kinerja guru yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal kinerja guru adalah faktor yang datang dari dalam diri

seorang guru yang dapat mempengaruhi kinerjanya contoh faktor

(37)

motivasi menjadi guru, pengalaman lapangan, dan latar belakang

keluarga. Faktor eksternal kinerja guru adalah faktor yang datang dari

luar guru yang dapat mempengaruhi kinerja guru contohnya adalah

gaji, sarana prasarana, lingkungan kerja fisik, dan kepemimpinan.

Faktor eksternal ini sangat penting untuk diperhatikan karena

pengaruhnya cukup kuat terhadap guru. Faktor-faktor tersebut akan

terus-menerus mempengaruhi guru sehingga mempengaruhi hasil dari

kinerja guru.

Menurut Martinis Yamin (2009 : 5) faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja guru antara lain sebagai berikut:

a. Faktor personal atau individu, meliputi unsur pengetahuan,

ketrampilan, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi dan

komitmen yang dimiliki oleh setiap individu seorang guru.

b. Faktor kepemimpinan, memiliki aspek kualitas manajer dan

team leader dalam memberikan dorongan, semangat, arahan,

dan dukungan kerja kepada guru.

c. Faktor tim yang meliputi dukungan dan semangat yang

diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap

sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan sesama

anggota.

d. Faktor sistem yang meliputi sistem kerja fasilitas kerja yang

diberikan oleh pimpinan sekolah, proses organisasi (sekolah),

(38)

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi kinerja guru terdiri dari dua faktor. Yang pertama

faktor internal yang bersumber dari dalam diri sendiri seperti faktor

bawaan/lahir contoh kondisi fisik kejiwaan guru dan faktor yang

diperoleh saat berproses seperti ketrampilan, pengetahuan,

kemampuan serta kepuaasan terhadap feedback yang didapat

(imbalan). Sedangkan yang kedua faktor eksternal yang bersumber

dari faktor lingkungan seperti dukungan dan motivasi dari teman,

keluarga, sarana prasarana yang disediakan.

B. Sertifikasi Guru

1. Pengertian Sertifikasi Guru

Dalam Undang-Undang Guru dan dosen pada Bab I ketentuan

umum disebutkan bahwa Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat

pendidik untuk guru dan dosen (UU guru dan dosen 2005 : 4).

Sertifikasi adalah proses yang harus dilalui seorang guru untuk

mendapatkan sertifikat mengajar sebagai tanda bahwa dia telah

memenuhi kualifikasi guru ideal sesuai dengan syarat-syarat yang

ditetapkan pemerintah, baik yang berhubungan dengan akademis,

sosial, dan akuntabilitas publik (Jamal Ma‟mur, 2011 : 194).

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005

tentang guru dan dosen, Dikemukakan bahwa sertifikasi adalah proses

pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Sertifikat

(39)

kepada guru dan dosen. Jadi Sertifikasi dapat diartikan sebagai proses

pemberian pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kompetensi

untuk melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan

tertentu setelah lulus uji kompetensi. Dengan kata lain sertifikasi guru

adalah proses uji kompetensi yang dirancang untuk mengungkapkan

penguasaan tentang kompetensi seseorang sebagai landasan pemberian

sertifikat pendidik (Mulyasa 2008 :33).

Sertifikasi berasal dari bahasa inggris certificate yang artinya suatu

pernyataan tentang suatu kualifikasi seseorang atau barang. Dalam

kaitan ini sertifikat pendidik adalah suatu pernyataan yang

menunjukkan seseorang benar-benar pendidik / guru profesional

(Sukarjo dan komarudin, 2009 : 89).

Menurut kunandar (2007 : 79 ) sertifikasi guru adalah proses untuk

memberikan sertifikat kepada guru yang telah memenuhi standar

kualifikasi dan standar kompetensi yang diselenggarakan pemerintah

melalui perguruan tinggi pengadaan tenaga kependidikan yang

terakreditasi. Kegiatan sertifikasi meliputi peningkatan kualifikasi dan

uji kompetensi

Dapat disimpulkan dari beberapa penjelasan diatas bahwa

sertifikasi adalah suatu proses pemberian sertifikat dan atau pengakuan

terhadap seorang guru sebagai agen pembelajaran dengan memenuhi

(40)

2. Tujuan Sertifikasi Guru

Menurut Wibowo (2004) dalam bukunya Mulyasa (2008 : 35)

menerangkan bahwa sertifikasi bertujuan untuk hal – hal sebagai

berikut :

a. Melindungi profesi pendidik dan tenaga kependidikan

b. Melindungi masyarakat dari praktik-praktik yang tidak

kompeten atau tidak bertanggung jawab, sehingga merusak

citra pendidik dan tenaga kependidikan

c. Membantu dan melindungi lembaga penyelenggara pendidikan,

dengan menyediakan rambu-rambu dan instrument untuk

melakukan seleksi terhadap pelamar yang kompeten

d. Membangun citra masyarakat terhadap profesi pendidik dan

tenaga kependidikan

e. Memberikan solusi dalam rangka meningkatkan mutu

pendidikan dan tenaga kependidikan

Menurut Kunandar (2007 : 79) sertifikasi guru mempunyai

beberapa tujuan yaitu :

a. Menetukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai

agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan

nasional.

b. Peningkatan proses dan mutu hasil-hasil pendidikan.

(41)

3. Manfaat Sertifikasi Guru

Menurut Mulyasa (2008 :35-36) sertifikasi pendidik ini

mempunyai manfaat sebagai berikut :

a. Pengawasan Mutu

1) Lembaga sertifikasi yang telah mengidentifikasi dan

menentukan seperangkat kompetensi yang bersifat unik.

2) Untuk setiap jenis profesi dapat mengarahkan para praktisi

untuk mengembangkan tingkat kompetensinya secara

berkelanjutan

3) Peningkatan profesionalis melalui mekanisme seleksi, baik

pada waktu awal masuk organisasi profesi maupun

pengembangan karir selanjutnya

4) Proses seleksi yang lebih baik, progam latihan yang lebih

bermutu maupun usaha belajar secara mandiri untuk

mencapai peningkatan profesionalisme.

b. Penjaminan Mutu

1) Adanya proses pengembangan profesionalisme dan

evaluasi terhadap kinerja praktisi akan menimbulkan

persepsi masyarakat dan pemerintah menjadi lebih baik

terhadap organisasi profesi beserta anggotanya.

2) Sertifikasi menyediakan informasi yang berharga bagi para

pelanggan / pengguna yang ingin mempekerjakan orang

(42)

Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa tujuan dan

manfaat dari sertifikasi pendidik adalah untuk meningkatkan kualitas

para pendidik sebagai agen pembelajaran dan juga memberikan solusi

kepada pendidik terkait dengan masalah-masalah yang berdampak

pada mutu pendidikan, selain itu sertifikasi juga bermanfaat sebagai

pelindung profesi pendidik dan tenaga kependidikan.

4. Alur Sertifikasi Guru

Berdasarkan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor

5 tahun 2012 tentang sertifikasi dan alur sertifikasi, guru dalam jabatan

yang telah memenuhi persyaratan dapat mengikuti sertifikasi melalui

beberapa alur antara lain sebagai berikut :

a. Pemberian Sertifikat Pendidik Secara Langsung (Pola PSPL).

Peserta sertifikasi yang mengikuti jalur ini harus didahului

dengan verifikasi dokumen. Adapun peserta sertifikasi guru

yang melalui pola PSPL adalah sebagai berikut :

1) Guru yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2

atau S-3 dari perguruan tinggi yang terakreditasi

dengan jurusan yang relevan dengan mata pelajaran

yang diampu dengan golongan paling rendah IV/b.

2) Guru kelas lulusan S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi

yang terakreditasi dengan jurusan yang sesuai dengan

tugas yang diampu dengan golongan paling rendah

(43)

3) Guru BK atau konselor lulusan S-2 atau S-3 dari

perguruan tinggi yang terakreditasi dalam bidang yang

sesuai dengan tugas bimbingan konseling dengan

golongan paling rendah IVb.

4) Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas lulusan

S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi yang terakreditasi

dalam bidang yang sesuai dengan tugas pengawas

dengan golongan paling rendah IVb.

5) Guru yang sudah mempunyai golongan paling rendah

IV/c, atau yang memenuhi angka kredit kumulatif

setara dengan IV/c (melalui in passing).

b. Penilaian Portofolio (Pola PF).

Sertifikasi guru dengan pola PF dilakukan melalui penilaian

dan vertifikasi terhadap kumpulan berkas yang

menggambarkan kompetensinya sebagai guru. Komponen

penilaian portofolio mencakup : kualifikasi akademik,

pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan

dan pelaksanaan pembelajaran, penilaian dari atasan dan

pengawas, prestasi akademik, karya pengembangan profesi,

keikutsertaan dalam forum ilmiah, pengalaman organisasi

dalam bidang kependidikan dan sosial, dan penghargaan dalam

(44)

guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas yang

telah memenuhi persyaratan akademik dan administrasi.

c. Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (PLPG).

Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) berupa

pelatihan yang diselenggarakan oleh Rayon LPTK untuk

memfasilitasi terpenuhinya standar kompetensi guru peserta

sertifikasi. Ini dilaksanakan dalam bentuk perkuliahan dan

workshop menggunakan pendekatan pembelajaran aktif,

inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM).

Perkuliahan ini dilaksanakan untuk penguatan materi

bidang studi, model-model pembelajaran, dan karya ilmiah.

Sedangkan workshop dilakukan untuk mengemas dan

mengembangkan perangkat pembelajaran. Adapun peserta

sertifikasi jalur ini adalah guru kelas, guru mata pelajaran, guru

BK, dan guru dalam jabatan pengawas yang tidak lulus dari

jalur PSPL dan portofolio

Berdasarkan dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa alur

sertifikasi dibagi menjadi 3 jalur yaitu jalur PSPL (pemberian sertifikat

secara langsung), pola PF (portofolio), dan PLPG ( pendidikan dan

(45)

C. Mutu Pendidikan

1. Pengertian Mutu Pendidikan

Menurut deming dalam buku Sopiatin (2010: 3) mutu berarti

pemecahan masalah untuk mencapai penyempurnaan terus menerus.

Prinsip pokok mutu yang dapat diterapkan dalam pendidikan adalah

sebagai berikut :

a. Anggota dewan sekolah dan administrator harus menetapkan

tujuan mutu yang akan dicapai

b. Menekankan pada upaya kegagalan pada siswa

c. Menggunakan metode control statistic untuk membantu

memperbaiki outcome siswa dan administratif.

Menurut Sallis (1993) dalam buku (Sudarwan, 2003: 79)

berpendapat bahwa mutu dapat diartikan sebagai derajat kepuasan

yang diterima oleh kustemer sesuai dengan kebutuhan dan

keinginannya. Begitu juga dengan pendapat Ahmad yang

mengemukaan bahwa mutu pendidikan disekolah dapat diartikan

sebagai kemampuan sekolah dalam pengolahan secara operasional dan

efisien terhadap komponen-komponen yang berkaian dengan sekolah,

sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap komponen tersebut

menurut norma/standar yang berlaku(Sudarwan, 2003: 79)

Mutu pendidikan adalah derajat keunggulan dalam pengelolaan

pendidikan secara efektif dan efisien untuk melahirkan keunggulan

(46)

untuk satu jenjang pendidikan atau menyelesaikan progam

pembelajaran tertentu (Umiarso dan Gojali, 2011: 125-126)

Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa mutu

pendidikan adalah derajat kepuasan individu terhadap hasil ouput dari

sebuah lembaga pendidikan dan juga pemecahan masalah secara terus

menerus untuk mencapai hasil dari tujuan yang ingin dicapai.

Dalam kaitanya dengan pendidikan mutu pendidikan secara umum

dipandang oleh masyarakat dari hasil lulusan atau uput peserta didik

yang mengalami perubahan moral dan kompetensi individu peserta

didik, serta perbaikan perbaikan progam sekolahan secara terus

menerus seperti progam kurikulum yang dipakai dalam sekolahan dan

juga modivikasi strategi pembelajaran demi tercapainya pembelajaran

yang efisien dan efektif.

2. Indikator Mutu Pendidikan

Ada delapan dimensi yang dapat digunakan untuk menganalisis

karakteristik kualitas produk yaitu sebagai berikut :

a. Kinerja/performance, yaitu berkaitan dengan aspek fungsional

dari produk dan merupakan karakteristik utama yang

dipertimbangkan. Dalam pendidikan yaitu kinerja guru dalam

proses pembelajaran yang merupakan poin utama dalam

meningkatkan mutu.

b. Features, merupakan aspek kedua dari performa yang

(47)

dan pengembangannya, yaitu ciri-ciri/keistimewaan tambahan

atau karateristik pelengkap. Yaitu pengembangan dalam proses

pembelajaran sebagai contoh strategi pembelajaran yang

dipakai dan alat alat yang bisa digunakan guna mendukung

proses pembelajaran.

c. Keandalan (realibility) yaitu berkaitan dengan kemungkinan

suatu produk yang berfungsi secara behasil dalam periode

waktu yang tertentu dibawah kondisi tertentu. Yaitu

kemampuan seorang guru dalam mengajar dikelas dan juga

melengkapi berkas administratif

d. Kemampuan pelayanan (serivicebility), yaitu merupakan

karateristik yang berkaitan dengan kecepatan/kesopanan,

kompetensi, kemudahan, serta penanganan keluhan yang

memuaskan. Yaitu perbaikan proses pembelajaran dan

pengembangan progam dari sekolahan.

e. Kualitas yang dipersepsikan, yaitu karateristik yang berkaitan

dengan reputasi.

Adapun indikator atau kriteria yang dapat dijadikan tolak ukur

mutu pendidikan yaitu hasil akhir pendidikan, hasil langsung

pendidikan (hasil langsung inilah yang dipakai sebagai titik tolak

pengukuran mutu pendidikan suatu lembaga pendidikan, misal: tes

tertulis, daftar cek, anekdot, skala rating, dan skala sikap), proses

(48)

siswa), serta raw input dan lingkungan (Umiarso dan gojali, 2011:

130-132).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa indikator atau kriteria

yang menjadi acuan mutu pendidikan adalah hasil atau lulusan dari

sebuah lembaga sekolahan dalam konteks ini adalah peserta didik.

Dilihat juga dari proses suatu lembaga dalam mengembangkan sumber

daya manusia (SDA), kinerja seluruh komponen lembaga,

pengevaluasian progam kerja lembaga dan komponennya, dan hasil

(49)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian

lapangan (field research). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi

penelitian terhadap salah satu lembaga pendidikan islam swasta yang ada

di Candimulyo, sehingga menghasilkan informasi yang asli, lengkap dan

terorganisir dengan baik. Menurut Lexy Meleong, penelitian kualitatif

adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis, gambar, dan bukan angka, yang mana data di peroleh dari

orang-orang dan perilaku, kegiatan, kejadian yang dapat diamati, dalam

hal ini sumber data diperoleh dari guru bersertifikasi, kepala sekolah, waka

kurikulum dan sumber-sumber yang menjadi penguat data yang ada di

sekolahan tersebut. Adapun metode yang di gunakan dalam penulisan

penelitian ini adalah Diskriptif Kualitatif, metode kualitatif yaitu suatu

metode yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis suatu

peristiwa, aktivitas sosial persepsi, pemikiran orang secara individual

maupun kelompok secara teratur yang ada ditempat penelitian.

B. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti yang dimaksud adalah bahwa peneliti sebagai

pengamat dalam hal ini tidak sepenuhnya sebagai pemeran serta tetapi

(50)

tidak melebur dalam arti sesungguhnya. Sesuai dengan pendekatan

kualitatif, maka semua kejadian - keajadian yang nyata, baik berupa

tulisan, kata-kata, dan dokumen bersumber dari informan secara langsung,

kemudian ditelaah untuk menemukan makna. Oleh karena itu peneliti

harus bertindak langsung kelapangan sebagai pengumpul data serta terlibat

aktif dalam penelitian. Dalam penelitian ini kehadiran peneliti diketahui

oleh seluruh guru dan mereka juga mengetahui maksud peneliti. Mereka

juga mengetahui yang menjadi pokok penelitian ini dan sudah mendapat

persetujuan dari pihak sekolah yang bersangkutan.

C. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian dalam penyusunan

skripsi adalah sebuah lembaga pendidikan swasta, yaitu Madrasah

Tsanawiyah Ma‟arif yang beralamat di Jln. Suran Barisan, Kecamatan

Candimulyo, Kabupaten Magelang tahun ajaran 2017/2018. Peneliti

memilih lokasi tersebut karena ingin mengetahui secara langsung proses

pendidikan yang dijalankan di sekolahan tersebut, dan ingin meneliti

kinerja para guru dalam melaksanakan tugasnya. Penelitian ini dilakukan

secara menyeluruh dan berkesinambungan di MTs Ma‟arif Candimulyo

pada tahun ajaran 2018 / 2019. Adapun penelitian ini di laksanakan dari

tanggal 15 febuari sampai tanggal 3 maret 2018.

D. Sumber Data

Data merupakan suatu fakta atau keterangan dari objek yang

(51)

sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata – kata, tindakan,

selebihan adalah data tambahan seperti dokumen lain seperti data tertulis,

foto, dan statistik.

1. Data Primer

Sumber dan jenis data primer penelitian ini adalah kata –

kata dan tindakan subjek serta serta gambaran ekspresi, sikap,

dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar utama

melakukan interpretasi data. Data dan informasi diperoleh

secara langsung dari orang –orang yang diteliti. Adapun sumber

data primer dalam penelitian ini adalah kepala madrasah, waka

kurikulum, dan guru – guru yang bersertifikasi pendidik.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang atau informasi yang

diperoleh dari sumber lain. Diantaranya buku –buku

dokementasi, arsip pribadi, pengamatan dan kegiatan guru.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah suatu cara untuk memperoleh /

mengumpulkan data atau keterangan - keterangan dalam sebuah penelitian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Metode Wawancara

Menurut Bungan (2011 : 155) wawancara adalah proses

percakapan dengan maksud untuk mengontruksi menegenai

(52)

sebagainya yang dilakukan dua pihak yaitu pewawancara

dengan yang diwawancarai (nara sumber). Metode wawancara

merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang

paling banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif

maupun kuantitatif. Wawancara ini dilaksanakan dengan

menggali informasi dengan cara bertanya langsung (tatap muka)

dengan sumber informan, dalam hal ini adalah kepala sekolah,

waka krikulum dan juga guru - guru bersertifikasi pendidik.

2. Metode Observasi

Menurut Surakhmad (1994 : 164) metode observasi adalah

pengumpulan data dengan pengamatan langsung kepada objek

penelitian. Observasi atau pengamatan merupakan salah satu

teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara

langsung terhadap kegiatan/ suatu peristiwa / kejadian yang

berlangsung. Dalam hal ini peneliti mengamati kegiatan kepala

sekolah dan guru bersertifikasi dalam melaksanakan proses

belajar mengajar, dan juga persiapan sebelum memulai kegiatan

pembelajaran.

3. Metode Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 158-159) dokumentasi

adalah mengumpulkan data dengan cara mencari data mengenai

hal – hal yang berupa catatan, buku, surat kabar, notulen rapat,

(53)

dengan jalan dokumenter, mulai dari menghimpun sampai

dengan menganalisis dokumen – dokumen seperti rencana

pelaksanaan pembelajaran, foto-foto kegiatan seperti kegiatan

ekstrakurikuler, baik dokumen yang berupa hard file maupun

soft file.

F. Analisis Data

Menurut Bogdan dan biklen dalam bukunya moleong (2011 : 248)

analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan

data, mengorganisasikan data, memilah – milahnya menjadi satuan yang

dapat dikelola, mensisitensikan, mencari dan menemukan pola, dan

menemukan hal –hal yang penting untuk ditarik kesimpulan.

Penulis melakukan analisis data dengan menganalisis hasil

wawancara secara kualitatif dan memilah - milih hasil dari wawancara

sesuai dengan fokus masalah yang akan diteliti. Dimulia dengan reduksi

data, penyajian data dan verifikasi data.

G. Pengecekan Keabsahan Data

Upaya peneliti untuk menjamin keabsahan data temuan selain dari

data yang diperoleh dari wawancara dengan objek secara langsung tetapi

juga mencari bukti jawaban yang lain dan dari sumber lain. Menurut

Burhan Bungin (2004 : 99) Keabsahan data dilakukan untuk meneliti

kredibilitasnya menggunakan teknik kehadiaran peneliti, obseravasi

mendalam, trianggulasi(menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti

(54)

kesesuaian hasil dan pengecekan anggota. Dalam penelitian ini penulis

melakukan pengecekan keabsahan data menggunakan Trianggulasi.

Trianggulasi adalah pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan

sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding data itu. Hal itu dapat dicapai dengan membandingkan data

yang diperoleh dari mengamati dengan hasil wawancara

H. Tahap-Tahap Penelitian

Tahap – tahap penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam

menyelesaikan penelitian adalah sebagai berikut:

a. Mengajukan judul penelitian

b. Konsultasi judul dan revisi

c. Mengajukan bab I dan revisi

d. Mengajukan bab I revisian

e. Mengajukan bab II dan Acc bab I

f. Revisi bab II dan ACC

g. Menyusun pedoman wawancara

h. Mengajukan surat permohonan peneltian

i. Melakukan penelitian di MTs Ma‟arif Candimulyo

j. Mendapat Surat Keterangan (SK) dari sekolah

k. Mengajukan bab III, IV, V dan lampiran

l. Revisi bab III, IV, V dan lampiran

m. ACC semua bab skripsi.

(55)

BAB IV PAPARAN DATA

A. Gambaran Umum MTs Ma’arif Candimuyo

1. Letak Geografis

Madarasah ini di dirikan pada tahun 1972 di atas tanah seluas

1400 m2 hibah dari lembaga Ma‟arif. Madrasah Tsanawiyah

Ma‟arif berada dalam satu komplek dengan Sekolah Dasar Negeri

Candimulyo 2 dan Sekolah Menengah Atas Ma‟arif yang terletak

di Dusun Barisan, Desa Barisan, Kecamataan Candimulyo,

Kabupaten Magelang dengan kode pos 65191. Dari segi bangunan

MTs Ma‟arif ini dapat dikatakan bagus, akan tetapi luas tanah yang

kurang menjadikan bangunan-bangunan dibuat menjadi tingkat.

Halaman menjadi multi fungsi selain digunakan sebagai lapangan

upacara, tetapi juga digunakan sebagai lapangan olahraga basket

dan voli dengan tiang dan ring yang tidak permanen. Disebelah

timur 20 m dari MTs Ma‟arif terdapat masjid yang cukup besar dan

digunakan oleh para guru dan siswa untuk sholat berjamaah mulai

dari shalat dhuha dan shalat dhuhur.

2. Identitas Sekolah

Nama Madrasah : MTs Ma‟arif

Candimulyo

Tingkat / Status Madrasah : Swasta

(56)

Status Tanah : Hibah / Hak Pakai

Status Akreditasi : Terakreditasi B

NPSN : 20331503

Nomor Statistik Madrasah : 121233080029

Alamat : JL. Barisan

Candimulyo.

Kecamatan : Candimulyo

Kabupaten : Magelang

Kode Pos : 65191

Nama Yayasan/ Penyelenggara Madrasah : LP Ma‟arif

SK. KEMENKUNHAM :

AHU-119.AH.01.08.Tahun

2013

Tahun Berdiri : 1972

Email :

mts_mrf_cdm@yahoo.com

3. Visi dan Misi

a. Visi

Terwujudnya lulusan MTs Ma‟arif candimulyo yang

“Religius, jujur, disiplin, menghargai prestasi, peduli, dan

(57)

b. Misi

1) Melaksanakan pembelajaran yang bernuansa islam

dengan mengutamakan pengalaman

2) Melaksanakan pembelajaran yang profesional dan

bermakna yang menumbuhkan dan

mengembangkan siswa benilai UN di atas rata-rata.

3) Melaksanakan progam bimbingan secara efektif

sehingga siswa berkembang secara optimal sesuai

dengan potensi yang dimiliki.

4) Melaksanakan pengelolaan madrasah dengan

manajemen partisipatif dengan melibatkan semua

warga madrasah dan kelompok kepentingan.

5) Melaksanakan pembelajaran ekstra kurikuler secara

efektif sesuai bakat minat

6) Melaksanakan pembelajaran muatan lokal khusus

KE-NU_AN sebagai penanaman aqidah ahlus

sunnah wal jama‟ah.

4. Data Guru dan Karyawan

Guru adalah tenaga pendidik yang bertugas untuk

mendidik, mengajar membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,

mengevaluasi peserta didik. Tenaga Pendidik merupakan agen of

change, agen pembelajaran yang akan membawa perubahan pada

(58)

pengetahuan, kemampuan, ketrampilan maupun secara spiritual,

norma, sikap, adab dan keagamaan. Tenaga pendidik dan karyawan

yang bertugas di MTs Ma‟arif Candimulyo pada tahun ajaran

2017-2018 seluruhnya terdiri dari 14 guru dan 4 karyawan untuk

mengetahui lebih jelasnya penulis menyajikan tabel data pendidik

dan karyawan di MTs Ma‟arif Candimulyo sebagai berikut :

Tabel I

Data guru dan karyawan

No Nama Jabatan Status

01 Ahmad Ismail Kamad Sertifikasi

02 Sutonjo, S. Pd Wakamad Sertifikasi

03 Abdul Kholiq, S. Ag Wk.Kurikulum Sertifikasi

04 Rudi Surasa, S. Pd B P Sertifikasi

05

Ratna Ida Tri Subekti, S.

Pd

Guru / Bendahara Sertifikasi

06 Sukir, S.Pd Guru / wk. Sarpras Belum

07 Nurhidayah, S.Pd.I Guru/Wk.Kesiswaan Sertifikasi

08 Hasyim Ahmadi, S. Kom

Guru / ka. Lab

komputer

(59)

09 Kafa Bihi Zaqi, S.Fil.I Guru Belum

10 Siti Nurhidayati, SE Guru Belum

11 Lis Tarwiyati, S.Pd.I Guru Belum

12 Wasiri, SE Guru Belum

13 Slamet Sarjani, S.Pd.I Guru Belum

14

Yuliana Eka Wijayanti,

S.Pd

Guru Belum

15 Siswanto Karyawan `PTK

16 Arif ghuron S. Kom Karyawan PTK

17 Susi Triyani Karyawan PTK

18 Cahyo budi santoso Karyawan PTK

5. Data Siswa

Peserta didik merupakan komponen yang sangat penting

dalam dunia pendidikan. Tanpa peserta didik maka kegiatan

pendidikan tidak akan terlaksana, karena peserta merupakan objek

pendidikan. Peserta didik dalam bahasa dikenal dengan istilah

Thalib dalam bentuk jamaknya adalah thulab yang berarti orang

(60)

Tsanawiyah Ma‟arif Candimulyo mengalami peningkatan dari

tahun ke tahun walau tidak terlalu banyak. Jumlah peserta didik

tahun ajaran 2016/2017 adalah 188 orang, sedangkan pada tahun

ajaran 2017/2018 sebanyak 218 peserta didik. Penulis menyajikan

data peserta didik tahun ajaran 2017/2018 dalam bentuk tabel

sebagai berikut :

Tabel 2

Tabel Data Peserta Didik Tahun Ajaran 2017/2018

No Kelas Rombel

Sarana dan Prasarana adalah salah komponen yang penting

dalam sebuah lembaga pendidikan yang berguna sebagai alat atau

media agar suatu tujuan pendidikan dapat tercapai. Sarana

pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara

langsung digunakan sebagai penunjang proses pendidikan,

(61)

ruang kelas, meja, kursi dan alat-alat media pengajaran yang lain.

Untuk mengetahui lebih jelasnya penulis menyajikan dalam bentuk

(62)

09

Kamar Mandi Guru

dan Karyawan

1 6

10

Kamar Mandi/WC

Siswa

3 18

11 Gudang 1 32

12 Koperasi 1 15

13 Ruang Musik 1 32

Tabel 4

Prasarana MTs Ma’arif Candimulyo

No Uraian Jumlah

01 Meja Siswa 115

02 Kursi Siswa 230

03 Meja Guru 18

04 Kursi Guru 20

05 Meja Komputer 20

06 Almari 5

(63)

08 Proyektor 2

09 Alat Musik 1 set

10 Pengeras suara 1 set

7. Kegiatan Sekolah

Dalam sebuah lembaga pendidikan tidak hanya sarana dan pra

sarana saja yang di butuhkan untuk menunjang, meningkatkan

kamampuan atau potensi peserta didik. Akan tetapi, diperlukan

kegiatan kegiatan yang secara langsung yang dapat

mengembangkan pengetahuan, ketrampilan serta mampu melekat

pada jiwa peserta didik. Adapun kegiatan – kegiatan yang ada dan

dilakukan di MTs Ma‟arif Candimulyo adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan Intra kurikuler

1) Seluruh kegiatan pembelajran yang mengacu pada

peraturan pemerintah.

2) Progam tambahan khusus (hafalan surat pendek,

mujahadah, tahlil dan dzikir)

b. Kegiatan Ekstra Kurikuler

1) Olahraga prestasi dan non prestasi

2) Pramuka

3) Ipnu-Ippnu

(64)

5) Komputer

6) Mujahadah malam sabtu legi (40 hari sekali)

7) Drumb band

8) Qosidah modern

c. Kegiatan Sosial

1) Kegiatan bersih – bersih

2) Penyembelihan hewan korban

8. Gambaran Informan Penelitian

a. Gambaran Informan

Adapun keterangan tentang informan – informan yang

di wawancarai peneliti adalah sebgai berikut :

1) IS : Bp. Ismail selaku kepala Madrasah

2) KH : Bp. Kholik selaku guru akidah akhlak dan waka

kurikulum.

3) ST : Bp. Sutonjo selaku wakil Kepala Madrasah dan

guru matematika.

4) RI : Ibu. Ratna ida TS selaku bendahara dan guru

pendidikan kewarganegaraan.

5) HS : Bp. Hasyim Ahmadi selaku teknisi dan guru

komputer

6) NH : Ibu. Nur Hidayah selaku guru dan waka

(65)

B. Temuan Penelitian

1. Kinerja guru bersertifikasi pendidik di Madrasah Tsanawiyah

Ma‟arif Candimulyo.

Penulis menanyakan hal yang bersangkutan dengan masalah

kinerja guru mendapatkan jawaban dari IS selaku kepala Madrasah

mengatakan :

“ saya mengharuskan setiap guru membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran sebelum mengajar dikelas sebagai acuan dan administrasi sebagai guru yang baik, memaksimalkan

kinerjanya dalam melaksanakan pembelajaran dikelas “

KH sebagai guru kelas dan waka kurikulum mendukung dan

memberikan tambahan dengan menuturkan :

“ saya menganggap kinerja guru ya tindakan kami selama proses pemebalajaran mulai rpp bagaimana mengajar, bagaimana mendidik siswa mas. Terkait rencana pelakasanaan pembelajaran bukan hanya atas dasar perintah dari dari kepala madrasah tetapi juga memang sesuatu yang sangat penting dan harus ada bagi setiap guru karena itu juga syarat dari pemerintah kepada kita sebagai guru “.

Kepala madrasah mewajibkan guru menbuat perencanaan untuk

mengajar dalam kelas dan melaksanakan pembelajaran dengan

maksimal. Guru berpendapat bahwa kinerja guru adalah tindakan

nyata yang diberikan kepada peserta didik selama pembelajaran

disekolah.

Menurut ST selaku guru dan Wakil Kepala Madrasah

Gambar

Tabel I
Tabel Data Peserta Didik Tahun Ajaran 2017/2018
Tabel 3
Tabel 4

Referensi

Dokumen terkait

Hasil ketuntasan pada siklus II telah mencapai target yang diharapkan, sehingga menjadi bukti bahwa penggunaan media permainan manipulatif dapat meningkatkan

We present a new classification scheme for muddy and sandy sediments on exposed intertidal flats, which is based on synthetic aperture radar (SAR) data, and

singkat, temperatur yang digunakan lebih rendah, dapat menghasilkan serbuk metal oksida dengan ukuran nano partikel dan dapat menghasilkan karakteristik yang lebih baik

Sebagai pedoman bersama dalam pelaksanaan Pendidikan Tertib Lalu Lintas (PTLL) untuk menekan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas sehingga tercipta

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik kasus Tetanus Neonatorum di Jawa Timur, mendapatkan model terbaik pada kasus Tetanus Neonatorum di Jawa

berkat dan rahmat Nya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ ANALISIS YURIDIS LEGALITAS PENJUALAN BAHAN BAKAR MINYAK ECERAN OLEH PERTAMINI “ Sholawat serta salam

Jenis pompa roda gigi dalam ini biasanya mempunyai dua roda gigi yang berpasangan. Profil gigi yang dipakai adalah profil gigi lurus, dan roda gigi kecil terletak di dalam roda

dilakukan oleh pelaku usaha atau tidak sesuai dengan contoh,. mutu,