• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INTEGRASI BASIS DATA BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM MEDIATOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SISTEM INTEGRASI BASIS DATA BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM MEDIATOR"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi Kasus di Pedagang Besar Farmasi (PBF) PT. Bina San Prima)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Jurusan Teknik Informatika

Disusun Oleh : Andi Raharjo

025314037

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

USING MEDIATOR SYSTEM APPROACH

(Case Study at Pedagang Besar Farmasi (PBF) PT. Bina San Prima)

A Thesis

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements to Obtain the Sarjana Teknik Degree

in Informatic Engineering

by

Andi Raharjo 025314037

DEPARTEMENT OF INFORMATIC ENGINEERING

FACULTY OF SAINS AND TECHNOLOGY

SANATA

DHARMA

UNIVERSITY

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya sebagai penulis tugas akhir menyatakan dengan

sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian

karya orang lain, kecuali pemikiran, metode atau hasil penelitian orang lain yang

diambil disebutkan dengan jelas sebagai acuan.

Yogyakarta, September 2007

Andi Raharjo

Penulis

(6)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk

semua yang aku cintai dan aku banggakan :

Tuhan Yesus X-tus

Bunda Maria

Bapak

-

ku

Y. Sunaryo

dan

Ibu

-

ku

Nesiati

Adik

-

ku

Bagus

Orang – orang

di

sekitar-

ku

“terima kasih atas semuanya yang telah dilakukan untuk aku...”

(7)
(8)

ABSTRAKSI

Integrasi basis data pada dasarnya merupakan topik yang terus mengalami

perkembangan karena banyak basis data yang tersedia mempunyai struktur dan

format yang berbeda-beda. Mediator merupakan salah satu metode yang dapat

digunakan untuk mengintegrasikan basis data. Karakteristik dari sistem mediator

ini adalah hanya mengintegrasikan basis data secara read-only (akses ke basis data

hanya diijinkan secara read-only). Tujuan dari sistem yang dibuat adalah

mengakses basis data dengan struktur dan format yang berbeda-beda melalui

suatu cara yang seragam, sehingga seolah-olah berhubungan dengan satu basis

data.

Dalam skripsi ini dibuat aplikasi pendukung (DBMapper.exe), objek

mediator, dan aplikasi web. Aplikasi pendukung (DBMapper.exe) digunakan

untuk membuat file setting dalam format XML yang kemudian diakses oleh objek

mediator. Objek mediator digunakan sebagai perantara dalam mengakses basis

data dengan struktur dan format yang berbeda-beda melalui suatu cara yang

seragam, sehingga seolah-olah berhubungan dengan satu basis data. Masukan

objek mediator berupa query yang mirip dengan SQL, dengan keluaran diberikan

dalam bentuk dokumen XML. Objek mediator juga berfungsi untuk

mendefinisikan komponen, setting serta relationship dari masing-masing

komponen basis data yang akan diintegrasikan. Aplikasi web ini sebagai masukan

query untuk objek mediator. Pembuatan sistem ini memakai bahasa pemrograman

Visual Basic 6.0 untuk pembuatan aplikasi pendukung (DBMapper.exe), Visual

Basic 6.0 untuk pembuatan objek mediator, dan ASP (Active Server Pages) untuk

aplikasi web. Untuk hasil keluaran dalam bentuk dokumen XML.

Hasil akhir sistem ini berupa sistem yang digunakan oleh Pedagang Besar

Farmasi (PBF) berfungsi untuk melakukan pencarian bermacam-macam obat dan

mengetahui stok obat yang disuplaynya dari berbagai macam apotek dengan basis

data yang berbeda-beda, baik format maupun strukturnya.

(9)

ABSTRACT

Database integration basically, is a topic that always develops continually

because many available database have structure and forms which different each

other. Mediator is one of the methods that can integrated the database. The

characteristic of this mediator system is only to integrate the database by

read-only (access to database read-only permitted by read-read-only). Intention of system the

made is to accessing the database by using the different structure and forms with

same way, so as if they were related to one database.

In this thesis, there were supporting application (DBMapper.exe),

mediator object, and web application. The supporting application(DBMapper.exe )

was used to make the file setting in XML format that was immedietely accessed

by the mediator object. The mediator object was used to be the mediator in

accessing the database by using the different forms with same way, so as if they

were related to one database. The input of mediator object is query was similar to

SQL, and the output was given in the form of XML document. The mediator

object was also functioned to definite the component, setting, and relationship

from every component of database that would be integrated. This web application

was functioned as the query input in mediator object.The making of this system

used the programmed language of Visual Basic 6.0 to make the supporting

application (DBMapper.exe), Visual Basic 6.0 to make the mediator object and

ASP (Active Server Pages) to apply the web. The output result was in the form of

XML document.

This System end result in the form of a system used by Pedagang Besar

Farmasi (PBF). It was a system to look for the variation of drugs and to know the

stock of drugs that were suplied by many pharmacies with the different databases

both the formats and the structures.

(10)

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa

yang telah melimpahkan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Laporan Tugas Akhir ini. Penulisan tugas akhir ini ditujukan untuk memenuhi

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Informatika.

Terselesaikannya penulisan tugas akhir ini tidak lepas dari peran serta

beberapa pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Oleh karena

itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut

membantu dalam penulisan tugas akhir ini, baik dalam memberikan bimbingan,

petunjuk, kerjasama, kritikan, maupun saran, antara lain kepada:

1. Ibu Agnes Maria Polina, S.Kom., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing I. yang

selalu sabar dan tulus mendampingi dan membimbing penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini,

2. Ibu Agnes Maria Polina, S.Kom., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing

Akademik dan Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma,

3. Bapak Alb. Agung Hadhiatma S.T., M.T., dan Bapak St. Wisnu Wijaya, S.T.,

M.T. selaku panitia penguji pada ujian pendadaran penulis,

4. Kedua orang tua penulis dan adik penulis, yang selalu membisikkan doa

kepada Tuhan, memberikan semangat dan dorongan kepada penulis untuk

dapat menyelesaikan penulisan laporan tugas akhir ini,

5. Seluruh staff dan dosen pengajar di Univeritas Sanata Dharma pada umumnya

dan Jurusan Teknik Informatika pada khususnya,

(11)

6. Teman–teman TI seperjuangan angkatan 2002 Hasto, Bowo, Nico, Andika +

Tri, Mc’Dee, Aceng, Ucok, Ase, Kuncung, Lilik, Ika + Gwendi, Albert, serta

teman–teman yang tidak dapat saya sebut satu persatu, terima kasih atas

kebersamaan, keakraban dan bantuan serta dukungannya selama ini.

7. Pram yang menjadi teman penulis yang setia dalam menerima keluh-kesah

pada saat pengerjaan tugas akhir ini,

8. Tari, terimakasih atas pengertian, kesabaran, motivasi, dan kebersamaan yang

indah selama ini,

9. Teman – teman kos Wondo, Tumbur, Dian, Gono, Koepriet, Pak Min, anak

PKL, dan anak kos kulon,

10.Seluruh civitas akademik Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

11.Dan seluruh pihak yang telah ikut ambil bagian dalam penyelesaian laporan

tugas akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu - persatu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada

laporan ini. Saran dan kritik selalu penulis harapkan dari pembaca untuk

perbaikan – perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata penulis berharap tulisan ini bermanfaat bagi kemajuan dan

perkembangan ilmu pengatahuan dan berbagai pihak pengguna pada umumnya.

Yogyakarta, September 2007

(12)

DAFTAR ISI

Halaman Judul... i

Halaman Persetujuan... ii

Halaman Pengesahan... iii

(13)

2.2.1 Model Data Hirarkhi ... 9

2.3.2 Pendekatan Integrasi Basis Data ... 14

2.3.3 Aspek Dalam Integrasi ... 18

2.4 ASP (Active Server Pages) ... 20

2.4.1 Kelebihan ASP ... 21

2.4.2 Proses Kerja ASP Pada Windows ... 23

2.5 XML (eXtesible Markup Language) ... 23

2.5.1 SGML, HTML, dan XML ... 23

2.5.2 DTD (Document Type Definition) ... 24

2.5.3 XSL (eXtensible Stylesheet Language Transformation) ... 25

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 27

3.1 Analisis Sistem ... 27

3.1.1 Gambaran Umum Sistem ... 27

3.1.2 Deskripsi Masalah ... 27

3.1.3 Use Case Diagram... 27

3.1.4 Normal Scenario... 28

3.1.5 Proses Modelling... 30

(14)

3.1.5.2 Dynamic Modelling... 32

4.1 Implementasi Program... 57

4.1.1 Implementasi Program pada Aplikasi Pendukung ... 58

4.1.1.1 Tampilan Pembuka Aplikasi Pendukung ... 58

4.1.2 Implementasi Program pada Objek Mediator ... 69

4.1.2.1 Objek Mediator ... 69

(15)

4.1.2.4 Format Input SQL Query... 74

4.1.3 Implementasi Program pada Aplikasi Web ... 75

4.1.3.1 Tampilan Pembuka ... 75

4.1.3.2 Tampilan Penelusuran Data Obat... 75

4.1.3.3 Tampilan Hasil ... 77

BAB V ANALISA HASIL IMPLEMENTASI ... 80

5.1 Analisa Hasil Implementasi Program ... 80

5.1.1 Analisa Hasil Aplikasi Pendukung (DBMapper.exe) ... 80

5.1.2 Analisa Hasil Proses pada Objek Mediator ... 80

5.2 Analisa Kelebihan dan Kelemahan Sistem ... 81

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 82

6.1 Kesimpulan ... 82

6.2 Saran ... 82

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Contoh Basis Data Model Hirarkhi ... 10

Gambar II.2 Contoh Antar Entitas Basis Data Model Jaringan ... 11

Gambar II.3Contoh Gambar Tabel dalam Basis Data Relational ... 12

Gambar II.4 Arsitektur Skema Federated Basis Data ... 15

Gambar II.5 Arsistektur dari Sistem Mediator ... 16

Gambar II.6 Arsistektur Data Warehouse ... 18

Gambar III.1 Use Case Diagram ... 28

Gambar III.2 Normal Scenario Diagram ... 29

Gambar III.3 Class Diagram untuk Penelusuran Data Obat ... 31

Gambar III.4 State Diagram Normal Scenario ... 32

Gambar III.5 Konteks Diagram ... 33

Gambar III.6 DFD (Data Flow Diagram) ... 33

Gambar III.7 ER Diagram Apotek A ... 34

Gambar III.13 Sequence Diagram ... 45

Gambar III.14 Collaboration Diagram ... 47

Gambar III.15 Client-Object Diagram ... 48

(17)

Gambar III.16 Desain Service untuk Halaman Pembuka ... 49

Gambar III.17 Desain Service untuk Halaman Penelusuran Data Obat ... 49

Gambar III.18 Desain Service untuk Halaman Hasil Penelusuran Data Obat 50

Gambar III.19 Desain Struktur Menu User Aplikasi Web ... 51

Gambar III.20 Desain Struktur Menu User Aplikasi Pendukung ... 51

Gambar III.21 Halaman Pertama Aplikasi Pendukung... 52

Gambar III.22 Halaman Nama dan Kolom Baru XML ... 52

Gambar III.23 Halaman Koneksi Basis Data... 53

Gambar III.24 Halaman Mapping... 53

Gambar III.25 Halaman Pembuka Aplikasi Web ... 54

Gambar III.26 Halaman Penelusuran Data Obat... 54

Gambar III.27 Halaman Hasil Penelusuran Data Obat ... 54

Gambar IV.1 Tampilan Pembuka Aplikasi Pendukung... 58

Gambar IV.2 Tampilan New Skema Virtual Database ... 60

Gambar IV.3 Tampilan Koneksi Basis Data ... 62

Gambar IV.4 Tampilan Tambah Tabel Relationship ... 63

Gambar IV.5 Tampilan Relationship Antar Tabel... 65

Gambar IV.6 Tampilan Mapping ... 66

Gambar IV.7 Tampilan Pembuka Aplikasi Web ... 75

Gambar IV.8 Tampilan Penelusuran Data Obat Aplikasi Web ... 77

(18)

Tabel III.1 Masukan dan keluaran sistem ... 30

Tabel III.2 Tabel Kepemilikan_Obat (Apotek A)... 35

Tabel III.3 Tabel Obat (Apotek A) ... 35

Tabel III.4 Tabel Apotek (Apotek A) ... 36

Tabel III.5 Tabel Kepemilikan_Obat (Apotek B) ... 37

Tabel III.6 Tabel Obat (Apotek B) ... 38

Tabel III.7 Tabel Apotek (Apotek B) ... 38

Tabel III.8 Kepemilikan_Obat (Apotek C) ... 40

Tabel III.9 Tabel Drugs (Apotek C) ... 40

Tabel III.10 Tabel Drugstore (Apotek C) ... 40

Tabel III.11 Tabel Daftar Mapping ... 44

(19)

1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini pertumbuhan sumber informasi terutama melalui media WWW

(World Wide Web) berkembang dengan pesat. Informasi ditampilkan dengan

jenis yang beraneka ragam seperti file HTML, basis data berbasis web, dokumen

XML (Extensible Markup Language), dan lain-lain. Meletakan data di internet

agar dapat diakses oleh publik saat ini sudah menjadi trend dikalangan industri.

Hal ini tentunya akan meningkatkan ketersediaan data di internet. Disisi lain,

perangkat lunak dalam pengelolaan DBMS (Database Management System) juga

terus meningkat baik dalam jumlah maupun Keragamannya. Hal ini menyebabkan

basis data yang tersedia mempunyai format dan model yang berbeda-beda.

Kebutuhan akan informasi baik oleh individu maupun organisasi terus meningkat

seiring dengan pertumbuhan informasi itu sendiri. Semakin banyak informasi

yang tersedia maka akan semakin banyak pula data yang harus diolah dan data

yang diperlukan terkadang justru dimiliki oleh organisasi lain dengan format,

struktur, dan model yang berbeda. Akses ke basis data yang berbeda sebenarnya

dapat dilakukan dengan adanya ODBC (Open Basis data Connectivity). Namun

ketika jumlah data dalam basis data tersebut bertambah banyak maka akses ke

basis data menjadi semakin sulit karena harus dipahami struktur masing-masing

basis data tersebut. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu sistem terintegrasi

yang diharapkan mampu menangani masalah-masalah tersebut diatas.

(20)

Tugas akhir ini bertujuan untuk membangun suatu perangkat lunak –

software- dengan batasan-batasan tertentu sehingga bisa didapatkan sistem

terintegrasi dengan pendekatan Sistem Mediator yang mampu mengintegrasikan

basis data yang tersedia mempunyai format, struktur, yang berbeda-beda dengan

mengambil contoh kasus Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang berupa suatu

sistem yang berfungsi untuk melakukan pencarian bermacam-macam obat dan

mengetahui stok obat yang disuplaynya dari berbagai macam apotek dengan basis

data yang berbeda-beda, baik format, maupun strukturnya. Apotek pertama

menyimpan database dalam format microsoft SQL server, apotek kedua

menyimpan database dalam format microsoft access, dan apotek ketiga

menyimpan database dalam format mysql. Dari latar belakang tersebut diatas

penulis tertarik untuk meneliti : Sistem Integrasi Basis data Berbasis WEB dengan Menggunakan Pendekatan Sistem Mediator

1.2 Rumusan Masalah

Adapun pokok permasalahan yang akan dibahas pada tugas akhir ini

adalah bagaimana mengintegrasikan basis data dengan format yang berbeda

menjadi satu sehingga semua akses dilakukan seolah-olah dengan satu basis data.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan-batasan masalah dalam melakukan penulisan antara lain :

1. Penulisan ini dikonsentarasikan pada integrasi basis data sehingga

(21)

apotek tidak akan dibahas dan transaksi penjualan

apotek-apotek juga tidak akan dibahas.

2. Integrasi basis data dapat dilakukan dengan berbagai macam

pendekatan, tugas akhir ini hanya akan membahas mengenai integrasi

beberapa basis data relational dengan menggunakan pendekatan Sistem

Mediator (Mediator System) yaitu, mengintegrasikan basis data dengan

menyediakan suatu middle layer yang mampu menyembunyikan

keragaman komponen-komponen basis data lainnya dan basis data

tersebut hanya dapat diakses secara read-only.

3. Struktur basis data dibeberapa apotek diasumsikan mempunyai entitas

atribut yang sama, perbedaannya adalah nama atribut dan panjang

atribut dapat berbeda.

4. Pada aplikasi pendukung (DBMapper.exe) diasumsikan adalah aplikasi

pada salah satu menu admin dari sistem yang sudah dipunyai oleh PT.

Bina San Prima. Jadi, tugas akhir ini tidak membahas login admin.

5. Tugas akhir ini tidak akan membahas masalah memasukan dan update

data dalam basis data yang diintegrasikan tersebut.

6. Tugas akhir ini tidak akan membahas jaringan dan keamanan integrasi

basis data tersebut.

7. Data yang diambil dalam penulisan hanya data dari Pedagang Besar

Farmasi (PBF) yaitu PT. Bina San Prima (BSP) dan data dari

(22)

valid dan up-to-date. Basis data apotek yang dibuat dibatasi hanya tiga

basis data apotek.

1.4 Tujuan

Tujuan dari penulisan ini adalah merancang dan membangun suatu

aplikasi perangkat lunak yang berfungsi mengintegrasikan basis data

dengan menggunakan pendekatan Sistem Mediator dengan tujuan sebagai

berikut:

a. Sebagai masukan atau informasi penting bagi Pedagang Besar

Farmasi (PBF) dalam hal stok obat dari apotek-apotek dan obat

yang paling cepat terjual atau tidak.

b. Sebagai informasi bagi PBF tersebut untuk memasarkan obat.

c. Sebagai masukan untuk melakukan komunikasi pemasaran

secara tepat (misalnya untuk promosi obat baru yang belum

dipunyai apotek).

1.5 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini:

1. Studi pustaka dilakukan dengan membaca buku-buku, artikel-artikel di

internet maupun referensi-referensi lainnya yang berkaitan dengan

tugas akhir ini.

2. Interview, yaitu tanya jawab dengan karyawan PT. Bina San Prima dan

pengambilan data yang diperlukan untuk tugas akhir ini.

(23)

4. Implementasi.

Pengembangan objek mediator dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

1. Menyediakan basis data relational dengan format

Microsoft Access, SQL server, dan MySQL.

2. Membuat Aplikasi Pendukung (DBMapper.exe),

yang berfungsi:

a. Mendefinisikan basis data yang akan

diintegrasikan.

b. Mendefinisikan komponen basis data.

c. Mendefinisikan relationship.

d. Melakukan mapping.

3. Membuat objek mediator yang terdiri dari :

a. Membuat fungsi untuk memparser query yang

diterima oleh objek mediator.

b. Membuat fungsi requery yang berfungsi untuk

membuat SQL query yang disesuaikan dengan

masing-masing basis data.

c. Membuat fungsi untuk mengeksekusi query

tersebut untuk masing-masing dikomponen basis

data pendukung.

d. Menggabungkan hasil query kedalam suatu

(24)

4. Membuat Suatu aplikasi web untuk menguji objek

mediator dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Mampu melakukan query ke sistem mediator.

b. Mampu menampilkan dokumen XML sebagai

hasil query ke suatu halaman web.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberi gambaran serta mempermudah pemahaman tentang

materi yang ada dalam penulisan tugas akhir ini, maka keseluruhan materi

tersebut disusun dalam sistematika sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, perumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian,

dan sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori

Bab ini berisikan penjelasan dasar-dasar teori dan tinjauan

pustaka yang digunakan untuk mendukung penulisan tugas

akhir ini

BAB III : Analisa dan Perancangan Sistem

Berisi uraian tentang gambaran sistem yang dibuat, seperti :

analisa kebutuhan, spesifikasi sistem, dan perangkat

(25)

BAB IV : Implementasi Sistem

Berisi uraian tentang spesifikasi perangkat lunak dan

implementasi rancangan sistem, kemudian dilakukan uji coba

terhadap sistem yang dibuat.

BAB V : Analisa Hasil Implementasi

Berisi tentang pembahasan hasil dari implementasi aplikasi

yang dibuat

BAB VI : Kesimpulan and Saran

Berisi tentang kesimpulan tugas akhir dan saran-saran untuk

(26)

LANDASAN TEORI

2.1Basis data

Sistem basis data dapat diartikan sebagai suatu penyimpanan record

terkomputerisasi dengan tujuan utama adalah perawatan dan penyediaan

informasi pada saat dibutuhkan (Date, 1986). Sistem basis data didesain untuk

mengelola informasi, pengelolaan informasi tersebut meliputi pendefinisian

struktur penyimpanan informasi dan mekanisme untuk memanipulasi informasi.

Keuntungan penggunaan sistem basis data yang berbasis komputer adalah lebih

cepat dalam pengambilan dan penyimpanan data dibanding dengan yang dapat

dilakukan manusia, selain itu juga tidak diperlukan tempat yang luas dalam

penyimpanan data.

Secara fisik, pengelolaan basis data tidak dilakukan oleh pengguna secara

langsung, namun ditangani oleh suatu sistem perangkat lunak (Silberschartz,

1997). Perangkat lunak yang menangani hal ini dinamakan Basis data

Management System (DBMS). DBMS menentukan bagaimana data diorganisasi,

disimpan, diubah, dan diambil kembali. DBMS merupakan perantara antara

pengguna dengan basis data yang diatur dalam suatu mekanisme tertentu dan

sudah ditetapkan oleh perusahaan pembuat DBMS.

Dalam perkembangannya masing-masing perusahaan pembuat DBMS

menetapkan standar sendiri. Hal ini menyebabkan DBMS tersedia mempunyai

format yang berbeda-beda, tergantung pada perusahaan yang membuatnya. Selain

(27)

itu, model data yang digunakan juga berbeda-beda sesuai dengan perkembangan

teknologi yang dianggap paling sesuai dengan masanya.

2.2Model Data

Karakteristik utama basis data adalah adanya beberapa tingkatan dalam

abstraksi data dengan menyembunyikan detail penyimpanan data. Hal ini

dilakukan karena banyak pengguna basis data yang awam terhadap sistem

komputer. Kompleksitas penyimpanan data disembunyikan dari pengguna melalui

beberapa level abstraksi dengan maksud untuk memudahkan interaksi antara

pengguna dengan sistem basis data. Pemodelan data merupakan sarana untuk

melakukan abstraksi data. Model data merupakan sekumpulan konsep untuk

mendeskripsikan data, relasi-relasi antar data serta struktur basis data.

2.2.1 Model Data Hirarkhi

Model data hirarkhi disusun menurut struktur pohon. Model ini

menggunakan pola hubungan orang tua-anak. Simpul dalam model data hirarkhi

biasanya dinyatakan dalam lingkaran atau kotak. Simpul yang terhubung dengan

simpul dibawahnya dinamakan simpul orang tua. Simpul yang berada dibawah

dibawah simpul orang tua dinamakan simpul anak. Setiap orang tua dapat

memiliki lebih dari satu anak sedangkan anak hanya dapat memiliki satu orang

tua. Hubungan orang tua – anak bersifat one to many. Simpul yang tidak

mempunyai orang tua dinamakan akar dan simpul yang tidak mempunyai anak

(28)

hirarkhi populer pada akhir tahun 1960-an. Salah satu contoh model data ini

adalah IMS (Information Management System) yang dikembangkan oleh

perusahaan IBM dan Rockwell International Corporation. Berikut ini adalah

contoh basis data model hirarkhi.

Univesitas Univesitas Sanata Dharma

Fakultas

Fakultas Jumlah_Dosen Jumlah_Jurusan

Teknik 100 3

Mahasiswa

NIM Nama Jurusan

025314037 Andi Raharjo Teknik_Informatika

Dosen

NIP Nama 123 A.M. Polina

Mata_Kuliah

Kode Nama_Mk Jumlah_SKS TIF157 BasisData1 2

Gambar II.1 Contoh Basis Data Model Hirarkhi

2.2.2 Model Data Jaringan

Data dalam model jaringan direpresentasikan oleh record dan link. Dalam

model data jaringan tiap entitas dapat mempunyai banyak induk atau banyak anak.

Hal ini lebih fleksibel daripada model hirarkhi, tetapi lebih banyak terdapat

(29)

disimpan. Hal ini mengakibatkan penambahan volume dan kerumitan dalam

penyimpanan data. Dalam basis data yang kompleks, informasi hubungan antar

entitas dapat mencapai jumlah yang besar dan banyak memerlukan waktu jika

terjadi perubahan hubungan yang dikehendaki. Berikut ini adalah contoh basis

data model data jaringan.

Mahasiswa

Fakultas Univesitas

Dosen

Mata Kuliah Jurusan

Registrasi

Gambar II.2 Contoh Antar Entitas Basis Data Model Jaringan

2.2.3 Model Data Relational

Model relational pertama kali diperkenalkan oleh E.F Codd pada tahun

1970. Model ini memiliki konsep sedaerhana yang didasarkan pada

prinsip-prinsip matematika, yaitu teori himpunan, teori relasi, dan predikat logika order

(30)

Codd menyadari jika model data didasarkan pada teori himpunan, maka

operasi-operasi pada himpunan dapat diaplikasikan pada data dan operasi-operasi-operasi-operasi tersebut

dapat dimodifikasi dan diperluas pengertiannya sesuai dengan kebutuhannya

model data. Model relational menggunakan kumpulan tabel-tabel untuk

merepresentasikan data dan hubungan antar data-data tersebut. Setiap tabel terdiri

atas kolom-kolom, dan setiap kolom nama yang unik. Saat ini model data

relational merupakan data yang paling populer. Berikut ini adalah contoh

tabel-tabel dalam basis data relational.

Mahasiswa

No_Mhs Nama Jurusan Dosen_Wali

025314037 Andi Raharjo Teknik_Informatika A.M. Polina

Mata_Kuliah

Kode Nama_Mk Jumlah_SKS NIP

TIF157 Basis_Data1 2 123

Dosen

NIP Nama_Dosen Golongan Alamat

123 A.M. Polina IV Kranggan

Gambar II.3 Contoh Gambar Tabel dalam Basis Data Relational

2.2.4 Model Data Berorientasi Objek

Model data berbasis objek dirancang sesuai dengan prinsip dalam

pemorgraman berorientasi objek. Basis data berorientasi objek seperti C++

dengan mekanisme penyimpanan dan pengambilan data. Dengan adanya

(31)

data berorientansi objek dan meng-enkapsulasi data dengan struktur dan sifat yang

bersesuaian dengan data tersebut.

2.3Integrasi Basis data

2.3.1 Evolusi Integrasi Basis data

Banyaknya tipe dalam integrasi basis data pada dasarnya berkembang

melalui proses evolusi yang alamiah sesuai dengan perkembangan basis data itu

sendiri. Pada mulanya permasalahan utama adalah bagaimana mengintegrasikan

data yang tersedia dalam beberapa basis data relational yang berbeda. Konsep

tentang hal ini disebut dengan istilah multidatabase. Namun dalam

perkembangannya, data tidak hanya tersimpan dalam basis data relational namun

juga dalam basis data berorientasi objek maupun basis data model lainnya,

sehingga muncul istilah federated database, yaitu suatu konsep dalam integrasi

basis data yang berusaha mengintegrasikan basis data dengan model data yang

berbeda-beda. Perkembangan internet serta infrastrukturnya yang pesat

mengakibatkan pertumbuhan sumber-sumber informasi secara revolusioner. Data

tidak hanya tersimpan dalam suatu DBMS namun juga tersimpan dalam suatu

dokumen seperti XML, EDI, serta file teks. Kemudian muncul istilah sistem

mediator (mediator system), konsep ini pada dasarnya sama dengan federated

database , namun Sistem Mediator lebih ditekankan pada integrasi data secara

read-only (akses kesumber data hanya diijinkan secara read-only). Hal ini sesuai

dengan perkembangan internet saat ini, dimana banyak terdapat sumber data yang

(32)

warehouse, sistem ini menyediakan suatu gudang data baru yang dikumpulkan

dari bermacam-macam basis data, dan biasanya untuk managemen sistem

pendukung keputusan.

2.3.2 Menurut Karl Aberer (2002) pendekatan dalam integrasi basis data dapat dibagi menjadi empat, yaitu :

1. Multidatabase

Tujuan utama, konsep multidatabase adalah untuk menyatukan akses

ke beberapa basis data relational yang berbeda. Dalam multidatabase

ini skema dari masing- masing komponen basis data masih

dipertahankan. Komponen basis data merupakan sumber basis data

yang diintegrasikan. Setiap query yang dilakukan akan diquery ulang

sesuai dengan masing-masing komponen basis data. Salah satu cirinya

adalah multidatabase tidak menghilangkan perbedaan skema untuk

masing-masing komponen basis data. Skema dari fungsi basis data,

yaitu dengan menambahkan suatu awalan ke setiap nama tabel.

2. Federated database

Federated basis data merupakan perkembangan dari multidatabase.

Perbedaan utama dari multidatabase adalah bahwa sistem

multidatabase hanya mampu mengintegrasikan basis data model

relational, sedangkan federated database mampu mengintegrasikan

basis data dengan model yang berbeda-beda . Dalam melakukan proses

(33)

skema federated database disusun dalam 5 lapis (layer). Lapisan

pertama dari federated database ini berupa sumber data yang akan

diintegrasikan. Lapisan kedua digunakan untuk mengatasi perbedaan

data model antar komponen basis data yaitu dengan menyediakan

suatu export schema yang dibuat dalam satu data model yang sama.

Lapisan ketiga adalah import skema, lapisan ini menyediakan data apa

saja yang digunakan dari komponen basis data. Import schema hanya

dapat memilih informasi dari export schema. Pada lapisan keempat

semua data yang sudah didefinisikan pada import schema disatukan,

dengan tujuan untuk memberi satu kesatuan antar pengguna. Gambar

II.4 menunjukan bagaimana arsistektur dari federated database

(Aberer, 2002).

(34)

3. Sistem Mediator (Mediator System)

Istilah mediator pertama kali diperkenalkan oleh Wiederhold dan

mulai saat ini banyak digunakan dalam berbagai publikasi yang

berhubungan dengan integrasi data. Sejak pertama kali digunakan

Sistem Mediator menyerupai federated database. Namun secara

umum, Sistem Mediator merupakan suatu middle layer yang menjadi

perantara antara pengguna dengan sumber-sumber data yang hanya

dapat diakses secara read-only. Gambar II.5 menunjukan bagaimana

arsistektur sistem mediator (Kutche, 1999).

Gambar II.5 Arsistektur dari Sistem Mediator

Objek mediator merupakan inti dari sistem karena pada bagian inilah

semua proses dilakukan. Objek ini dibuat dalam bentuk aplikasi

(35)

apikasi, baik berbasis web maupun tidak. Berikut ini daftar property

dan method objek mediator yang dapat diakses oleh aplikasi luar :

1) Property SqlString

Merupakan variabel untuk menyimpan suatu query tipe data

String.

2) Property RecordCount

Merupakan variabel untuk menyimpan jumalah record yang

dihasilkan dari suatu query, tipe data long.

3) Method Load

Merupakan fungsi untuk mengambil data dari suatu file setting

yang dimasukan dalam parameter namafile. Fungsi ini akan

menghasilkan nilai true bila berhasil melakukan loading file

setting.

Sintaks :

Load (namafile as String) as boolean

4) Method execute SQL

Merupakan fungsi untuk melakukan eksekusi query. Fungsi ini

mempunyai dua parameter, yaitu SqlString berisi string query

yang akan dieksekusi. Parameter xslfile berisi path dari

dokumen XSLT, yang dapat menampilkan dokumen XML ke

halaman web. Parameter xslfile merupakan paremeter yang

(36)

diinginkan. Keluaran dari fungsi ini berupa string yang berisi

dokumen XML.

Sintaks :

execute SQL (sqlString, [xslfile as String]) as String

4. Data Warehouse

Data warehouse merupakan suatu gudang data yang dikumpulkan dari

bermacam-macam sumber data. Pada setiap query, data tidak diakses

dari komponen basis data namun diambil dari satu basis data yang

sudah terintegrasi yang dinamakan pusat data warehouse. Data

warehause ini biasanya digunakan untuk proses-proses pengambilan

keputusan serta penentuan strategi bisnis. Gambar II.6 menunjukan

arsistektur dari data warehouse (Aberer, 2002).

Gambar II.6 Arsistektur Data Warehouse

2.3.3 Aspek dalam integrasi

Terdapat aspek penting yang sangat menentukan dalam melakukan

(37)

1. Bottom-up vs. Top-down.

Dalam pendekatan top-down, pembuatan sistem dimulai dengan

mengumpulkan informasi – informasi umum yang diperlukan.

Kemudian dibuat sistem yang mampu mengakses informasi tersebut

dari basis data-basis data yang tersedia, informasi yang diakses hanya

yang diperlukan saja. Sedangkan pada pendekatan bottom-up

pembuatan sistem dimulai dari sekumpulan basis data yang sudah

tersedia, kemudian membuat satu sistem yang mampu mengakses

informasi dari basis data-basis data tersebut secara seragam. Secara

umum pendekatan dengan bottom-up akan lebih sulit dibuat.

2. Virtual vs. Materialized

Integrasi basis data berdasarkan ada tidaknya data. Pada layer integrasi

dapat dibedakan menjadi dua, yaitu virtual integration dan

materialized integration. Pada integrasi secara virtual data hanya ada

secara sementara yaitu ketika hasil dari suatu query akan disampaikan

ke pengguna. Setiap query yang dilakukan akan diquery ulang ke

masing-masing komponen basis data. Kemudian hasilnya digabungkan

dan disampaikan ke pengguna, sedangkan pada materialized

intregration data yang diakses benar-benar tersedia pada level

integrasi. Contoh dari materialized integration ini adalah data

warehouse. Keuntungan dari materialized integration ini adalah query

yang dilakukan ke sistem akan lebih cepat, sedangkan kerugiannya

(38)

integrasi, selain itu untuk menjaga agar data tetap up-to-date juga

memerlukan proses yang lebih rumit.

3. Read-only vs. Read-and-write

Berdasarkan diijinkan atau tidaknya basis data diupdate, integrasi basis

data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu read-only dan read-and-write.

Write akses sering diabaikan dalam integrasi disebabkan oleh beberapa

hal sebagai berikut :

• Beberapa data yang tesedia di web hanya mengijinkan akses secara

read-only.

Update pada suatu skema yang sudah terintegrasi akan

menyulitkan sistem dalam memilih komponen basis data mana

yang akan diupdate.

2.4ASP (Active Server Pages)

ASP atau Active Server Pages berawal dari VBScript yang bertindak

sebagai media yang menyatukan kelebihan ASP kedalam web page. ASP adalah

server side scripting dan bahasa pemrograman internet buatan Microsoft.

Dikembangkan pertama kali pada platform windows sejak Desember 1996.

Program ASP sangat membantu memudahkan integrasi suatu program aplikasi

dengan basis data dan diwujudkan dalam web. Hampir semua aplikasi berbasis

web dapat dibuat dengan ASP. Namun hal yang paling utama adalah untuk

(39)

ASP berisi sekumpulan script yang terlebih dahulu akan diproses diserver

sebelum dikirimkan ke client. Client hanya akan menerima dalam bentuk

hypertext markup language (HTML).

Jadi terdapat dua element penting dalam ASP :

Element pertama adalah script yang digunakan menulis program

Element kedua adalah HTML,yaitu HTML yang dihasilkan dari proses

pengolahan ASP lebih lanjut.

ASP didesain untuk integrasi dengan personal web server (PWS), akan

tetapi ASP juga dapat bekerja pada server lain , seperti Microsoft Information

Server (IIS).

2.4.1 Kelebihan ASP

Dengan adanya teknologi ASP ini, halaman web dapat diisikan HTML

tag, ASP script, juga pemanggilan komponen di server, kombinasi ini

menghasilkan aplikasi web yang baik. Secara garis besar kelebihan ASP dapat

diuraikan sebagai berikut :

1) Halaman ASP tidak lepas dengan tiga bagian, yaitu : ASP Object,

Scripting Language, dan ActiveX Server Component. Dengan adanya

ketiga bagian tersebut, sebuah halaman ASP bisa menjalankan

program- program yang rumit di server.

2) Kesanggupan dalam membaca basis data melalui internet, seperti

(40)

3) ASP saat ini banyak dipakai oleh banyak web developer diseluruh

dunia, ASP juga merupakan bagian dari active platform yang

berbasiskan Component Object Model (COM), sehingga aplikasi

program ASP mudah untuk dikembangkan.

4) Keuntungan ASP yang lain adalah dukungan terhadap server

component yang memungkinkan developer dapat membuat aplikasi

activeX dengan menggunakan bahasa pemrograman seperti Visual

Basic, Delphi, C++, Java, atau bahasa lainnya untuk kemudian

menjalankan di ASP.

Dengan teknologi ini, ASP menjadi sangat efisien dalam segi konektifitas maupun

penanganan aplikasi untuk transaksi yang jumlahnya sangat banyak. Hal ini

dimungkinkan dengan adanya pemakaian Microsoft Transaction Server (MTS).

Program ASP mempunyai beberapa kelebihan untuk penggunaan utama

dalam membangun halaman web berbasis basis data, pencarian atau penelusuran

suatu data yang personalized, mendukung web dengan password, game, dan

pemrosesan form-form.

Beberapa contoh aplikasi yang bisa dilakukan ASP diantaranya :

1) Test Interface Online, misalnya aplikasi pendidikan sekolah berbasis

internet. Selama surfing di internet, user bisa berinteraksi dengan cara

memilih dan menjawab suatu test, kemudian input yang ada di evaluasi

sehingga didapatkan nilai sebagai hasil akhir test.

2) Melindungi suatu situs dengan password, yaitu menggunakan kata

(41)

2.4.2 Proses Kerja ASP Pada Windows

Dalam sistem operasi Windows, setelah PWS (Personal Web Server)

di-instalkan, maka terdapat sebuah direktori baru “InetPub” yang terletak pada root

directory, didalamnya terdapat direktori “WwwRoot” yang dipergunakan untuk

menyimpan script-script.

Untuk menjalankan script-script yang sudah ada menggunakan PWS dan

browser ”IE”, maka dapat diketikan perintah pada address bar browser

http://localhost/default.asp”.

Di dalam direktori “C:\Windows\System\InetSrv”dapat ditemui sebuah file

dengan nama “asp.dll”, file ini berisi semua aktivitas dalam ASP, berupa suatu

perluasan dalam ISAPI (Internet Service Application Programming Interface) ke

PWS atau IIS, dan di-compile dalam windows sebagai suatu file “.dll” (dynamic

link library) yang bertujuan untuk memudahkan pengaksesan fungsi web-server

secara langsung , yaitu lewat file “asp.dll” dengan menggunakan script-script

ASP.

2.5XML (eXtesible Markup Language)

2.5.1 SGML, HTML, dan XML

XML merupakan merupakan singkatan dari eXtesible Markup Language,

didefinisikan oleh XML Working Group pada World Wide Web Consortium

(W3C) pada tahun 1996. XML diturunkan dari suatu bahasa yang disebut dengan

SGML (Structured Generalized Markup Language). HTML saat ini merupakan

(42)

memiliki keterbatasan kapasitas untuk menyimpan informasi. Meskipun XML

yang merupakan turunan SGML, namun tidak seperti HTML, XML mampu

mendeskripsikan data yang memisahkan format dengan isi. Fleksibilitas XML

mengijinkan pembuat untuk mendefinisikan markup baru untuk mendeskripsikan

yang kita buat. Dokumen XML merupakan file teks biasa, yang bisa dibuat

dengan teks editor biasa.

Struktur XML dianggap sebagai struktur pohon (tree), karena setiap

dokumen XML diawali dengan sebuah elemen root, dan harus hanya satu elemen

root saja. Satu elemen root dapat terdiri dari beberapa elemen, masing-masing

elemen dapat terdiri dari beberapa elemen lainnya. Sebuah elemen juga dapat

mempunyai beberapa atribut. Aplikasi XML biasanya didefinisikan dengan

membuat sebuah Document Type Definition (DTD), yang merupakan sebuah

komponen opsional pada dokumen XML. DTD seperti skema basis data yang

mendefinisikan dan menamai elemen yang bisa dipakai dalam dokumen tersebut.

DTD berisi susunan elemen yang digunakan, atribut yang bisa dipakai, dan

fitur-fitur dokumen lainnya.

2.5.2 DTD (Document Type Definition)

Suatu dokumen XML dikatakan valid jika memenuhi spesifikasi yang ada

pada DTD. Spesifikasi paling sederhana dari suatu DTD adalah dengan membuat

daftar semua elemen yang ada pada dokumen XML. Suatu DTD dapat menjadi

lebih kompleks, apabila ditambahkan hubungan antar elemen, misalnya sebuah

(43)

sebagainya. DTD juga menentukan elemen dan atribut yang bersifat pilihan

(optional). DTD dapat di letakan menjadi satu dengan dokumen XML, maupun

dalam file tertentu diluar dokumen XML.

2.5.3 XSLT (eXtensible Stylesheet Language Transformation)

XSLT (XSL Transformation) merupakan bahasa untuk

mentransformasikan sebuah dokumen XML ke dokumen lain, sedangkan XSL

(eXtensible Stylesheet Language) adalah XSLT ditambah kumpulan penjelasan

mengenai formating object dan formating properties. XSLT dapat digunakan

untuk mengganti tag-tag XML dengan tag-tag HTML agar bisa ditampilkan di

web browser, walapupun sebenarnya dpt dikonversi ke tag-tag lain sesuai dengan

aplikasi yang akan dipakai, secara sederhana perintah dalam XSLT dapat

dijelaskan sebagai berikut :

• Jika ada tag <buku> diganti dengan tag <table>

• Jika ada tag <judul> diganti dengan tag <tr>

Proses transformasi suatu dokumen XSLT dapat terjadi di :

Web browser atau dikomputer pemakai. Kedua dokumen (XML dan XSL),

dari server dikirim ke komputer client dan oleh web browser akan diolah

sesuai dengan aturan XSLT, kemudian ditampilkan ke pemakai web

browser, yang dapat melakukan hal ini adalah internet explorer 5.0.

• Server, sebuah server akan mengolah dokumen XML dan XSL dan

hasilnya akan dikirim ke pemakai. Contoh aplikasi yang dapat melakukan

(44)

• Sebuah program XSL processor, program ini akan mentransformasikan

XML, sebelum diletakan di server. Hasil transformasi diletakan ke web

server. Contoh program ini adalah Saxon.

(45)

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

3.1.1 Gambaran Umum Sistem

Sistem yang akan dibuat adalah Sistem Penelusuran Data Obat berbasis

WEB dari berbagai apotek berbasis web dengan format dan struktur database

berbeda-beda yang terintegrasi dengan menggunakan aplikasi pendukung

(DBMapper) dan objek mediator sebagai alat bantu.

3.1.2 Deskripsi Masalah

Akan dibuat suatu aplikasi bagi PBF dalam tugas akhir ini sebagai user

yang mampu menampilkan informasi data obat dari beberapa apotek, aplikasi ini

diharapkan mampu melakukan proses pencarian informasi kebeberapa apotek

tersebut. Namun yang menjadi kendala adalah masing-masing apotek sendiri

dengan format yang berbeda. Apotek pertama menyimpan database dalam format

microsoft SQL server, apotek kedua menyimpan database dalam format microsoft

access, dan apotek ketiga menyimpan database dalam format mysql.

3.1.3 Use Case Diagram

Use Case Diagram dari Sistem Penelusuran Data Obat berbasis WEB

dapat dilihat pada Gambar 3.1.

(46)

Gambar III.1 Use Case Diagram

3.1.4 Normal Scenario

Normal Scenario yang dihasilkan, dituliskan secara urut dalam beberapa

tahap dibawah ini :

1) Browser menampilkan halaman pembuka “Sistem Penelusuran Data

Obat”.

2) User menekan tombol “Penelusuran Data Obat” untuk menuju halaman

penelusuran data obat (halaman utama).

(47)

4) User memasukan check box No Reg, Nama Obat, Stok obat.

5) User memasukan check box basis data dari apotek yang akan dituju.

6) User memasukan keyword/kata kunci pada kotak input pencarian.

7) User menekan tombol “Cari” untuk memulai pencarian data obat (untuk

membatalkan pencarian user dapat menekan tombol “batal” dan untuk

kembali kehalaman pembuka user dapat menekan tombol “Kembali”).

8) Proses selanjutnya adalah pemrosesan dan pengiriman query yang

dihasilkan ke virtual database obat dan dicari kesesuaian datanya.

9) Browser menampilkan hasil pencarian berupa dokumen XML sesuai

dengan check box yang dimasukkan yaitu No Reg, Nama Obat, Apotek

tujuan, Stok obat , disertai dengan informasi/keterangan dengan data obat

ditemukan atau tidak.

10)User menekan tombol “Cetak” (digunakan untuk mencetak hasil pencarian

yang berupa dokumen XML yang ditampilkan browser ke printer untuk

dijadikan dokumen).

*Keterangan: User adalah PBF

(48)

3.1.5 Proses Modelling

Proses modeling digunakan untuk mengorganisasikan dan

mendokumentasikan proses dari sistem. Tabel masukan dan keluaran proses

modelling untuk Sistem Penelusuran Data Obat berbasis WEB dapat dilihat pada

tabel 3.1.

Tabel 3.1 Masukan dan keluaran Sistem

Kesatuan Luar Masukan Keluaran

User • Isi check box Tanggal, No

Reg, Nama obat, Stok

obat.

• Isi check box basis data dari

apotek mana yang dituju.

• Memasukan “ kata kunci”

pencarian nama obat.

Informasi dalam

dokumen XML sesuai

dengan check box

yang dinputkan yaitu

No Reg, Nama obat,

Apotek tujuan, Stok

(49)

3.1.5.1 Class Modeling

Dalam tahap ini dihasilkan suatu class diagram. Hal-hal yang dilakukan

user pada normal scenario digambarkan dalam class diagram dibawah ini :

(50)

3.1.5.2 Dynamic Modeling

Dalam tahap ini dihasilkan suatu state diagram. Hal-hal yang dilakukan

user pada normal scenario digambarkan pada state diagram dibawah ini :

(51)

3.1.5.3 Konteks Diagram

Diagram Konteks digunakan untuk merepresentasikan elemen sistem

sebagai sebuah proses tunggal dengan input dan output data yang ditunjukkan

oleh panah masuk dan keluar. Diagram konteks untuk Sistem Informasi Stok Obat

berbasis WEB dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar III.5 Konteks Diagram

3.1.5.4DFD (Data Flow Diagram)

(52)

3.2 Desain Sistem

Desain sistem bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum

tentang sistem yang akan dibuat.

3.2.1 Langkah Penyusunan

Terdapat beberapa langkah dalam penyusunan desain Sistem Penelusuran

Data Obat berbasis WEB yaitu :

3.2.1.1Desain Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan dalam simpanan luar dan

digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database berfungsi

sebagai penyedia informasi bagi para penggunanya.

Dalam sistem ini digunakan beberapa tabel untuk masing masing apotek, yaitu:

1. Apotek A

A. ER diagram apotek A

(53)

B. Berikut ini adalah daftar tabel serta kolom-kolom dalam format Microsoft SQL Server :

1. Tabel Kepemilikan_Obat

Spesifikasi tabel ini dapat dilihat dalam Tabel III.2

Tabel III.2 Kepemilikan_Obat

Nama Field Tipe Data Ukuran

SIA Nvarchar 15

No_Reg Nvarchar 15

2. Tabel Obat

Spesifikasi tabel ini dapat dilihat dalam Tabel III.3

Tabel III.3 Obat

Nama Field Tipe Data Ukuran Field

No_Reg Nvarchar 15

Nama_Obat Nvarchar 15

(54)

3. Tabel Apotek

Spesifikasi tabel ini dapat dilihat dalam Tabel III.4

Tabel III.4 Apotek

Nama Field Tipe Data Ukuran Field

SIA Nvarchar 15

Nama_Apotek Nvarchar 25

Alamat Nvarchar 50

Keterangan : SIA (Surat Ijin Apotek) adalah nomor identitas apotek.

C. Relasi antar tabel

(55)

2. Apotek B

A. ER diagram apotek B

Gambar III.9 Gambar ER Diagram Apotek B

B. Berikut ini adalah daftar tabel serta kolom-kolom dalam format Microsoft Access :

1. Tabel Kepemilikan_Obat

Spesifikasi tabel ini dapat dilihat dalam Tabel III.5

Tabel III.5 Kepemilikan_Obat

Nama Field Tipe Data Ukuran

SIA Text 15

(56)

2. Tabel Obat

Spesifikasi tabel ini dapat dilihat dalam Tabel III.6

Tabel III.6 Obat

Nama Field Tipe Data Ukuran Field

No_Registrasi Text 15

Obat_Nama Text 15

Stok Text 5

3. Tabel Apotek

Spesifikasi tabel ini dapat dilihat dalam Tabel III.7

Tabel III.7 Apotek

Nama Field Tipe Data Ukuran Field

SIA Text 15

Apotek_Nama Text 25

(57)

C. Relasi antar tabel

Gambar III.10 Gambar Relasi Antar Tabel Apotek B

3. Apotek C

A. ER diagram apotek C

Gambar III.11 Gambar ER Diagram Apotek C

B. Berikut ini adalah daftar tabel serta kolom-kolom dalam format Mysql:

1. Tabel Kepemilikan_Obat

(58)

Tabel III.8 Kepemilikan_Obat

Nama Field Tipe Data Ukuran

No_Reg Varchar 15

SIA Varchar 15

2. Tabel Drugs

Spesifikasi tabel ini dapat dilihat dalam Tabel III.9

Tabel III.9 Drugs

Nama Field Tipe Data Ukuran Field

No_Reg Varchar 15

Drug_Name Varchar 15

Stok Varchar 5

4. Tabel Drugstore

Spesifikasi tabel ini dapat dilihat dalam Tabel III.10

Tabel III.10 Drugstore

Nama Field Tipe Data Ukuran Field

SIA Varchar 15

Drugstore_Name Varchar 25

(59)

C. Relasi antar tabel

Gambar III.12 Gambar Relasi Antar Tabel Apotek C

3.2.1.2Rancangan Aplikasi Pendukung (DBMapper.exe)

Setelah tesedia basis data yang telah di jelaskan sebelumnya maka

diperlukan suatu aplikasi pendukung yang dapat digunakan dalam

mengintegrasikan basis data. bagian-bagian yang akan dibuat dalam aplikasi

pendukung (DBMapper.exe) sebagai berikut :

1. Mendefinisikan basis data yang diintegrasikan

Bagian ini berfungsi untuk membuat skema dari basis data yang akan

diintegrasikan (virtual database) serta mendefnisikan kolom-kolom

yang tersedia dalam basis data tersebut. Skema ini menjadi dasar bagi

pengguna dalam melakukan query ke basis data yang diintegrasikan.

(60)

pengguna hanya bisa melihat hasil dari basis data yang diintegrasikan

melalui skema ini saja.

2. Mendefinisikan Komponen Basis Data dan Koneksi Basis Data

Bagian kedua setelah mendefinisikan basis data adalah mendefinisikan

komponen dari basis data yang akan diintegrasikan. Masing-masing

komponen basis data diberi nama baru, kemudian memasukan nama

atau letak sumber data, user serta password dari basis data tersebut.

Aplikasi pendukung ini mampu menangani koneksi kebeberapa jenis

basis data, yaitu Microsoft Access, Microsoft SQL server, dan MySql.

Koneksi basis data MySql dilakukan dengan menggunakan ODBC,

database Microsoft SQL server menggunakan SQL OLEDB, sedangkan

basis data Microsoft Access menggunakan Microsoft Jet OLEDB.

3. Relationship

Bagian ini berfungsi untuk mendefinisikan relationship dari

masing-masing komponen basis data. Hal ini harus dilakukan utnuk tabel-tabel

yang mempunyai kolom-kolom yang bersesuaian denagn kolom-kolom

yang suadah ditentukan pada virtual database.

4. Mapping

Bagian ini berfungsi untuk melakukan mapping antara kolom-kolom

yang ada dalam virtual database dengan kolom-kolom yang

(61)

perlu dilakukan agar query ke basis data tersebut mengarah pada data

yang tepat.

5. Hasil

Setelah semua proses yang diperlukan untuk mendefinisikan setting

untuk masing-masing komponen basis data selesai maka hasilnya akan

disimpan dalam suatu file dengan format dokumen XML. File inilah

yang nantinya akan digunakan oleh objek mediator sbagai data untuk

mengetahui setting dari masing-masing basis data yang diintegrasikan.

File ini dibuat dalam format XML agar dapat dibuat secara manual

dengan menggunakan teks editor tanpa menggunakan aplikasi

pendukung yang sudah disediakan. Berikut ini Tabel III.11 menunjukan

(62)

Tabel III.11 Tabel daftar Mapping

VirtualDB Apotek A Apotek B Apotek C

No_Reg Obat.No_Reg Obat.No_Registrasi Drugs.No_Reg

Nama_Obat Obat.Nama_Obat Obat.Obat_Nama Drugs.Drug_Name

Nama_Apotek Apotek.Nama_Apotek Apotek.Apotek_Nama Drugstore.Drugstore_Name

(63)

3.2.1.3Desain Arsistektur

3.2.1.3.1 Menyusun “interaction diagram”.

Diagram interaksi disusun untuk menunjukan hubungan / interaksi antara

object dan pesan. Diagram interaksi ini dibedakan menjadi dua macam yaitu :

1. Sequence Diagram

Sequence diagram menekankan pada urutan kronologis pesan.

Interaksi user dan object diungkapkan dalam bentuk vertikal. Object

(instanisasi suatu class) ditulis sesuai dengan nama kelas dalam huruf kecil

dan digaris bawahi.

Berikut ini adalah sequence diagram yang dihasilkan dari perangkat

lunak:

(64)

Keterangan diagram :

Nomer-nomer diatas mewakili normal scenario yaitu :

1) Browser menampilkan halaman pembuka “Sistem Penelusuran

Data Obat”.

2) User menekan tombol “Penelusuran Data Obat” untuk menuju

halaman penelusuran data obat (halaman utama).

3) Browser menampilkan halaman utama “Penelusuran Data Obat”.

4) User memasukan check box No Reg, Nama Obat, Stok obat.

5) User memasukan check box basis data dari apotek yang akan

dituju.

6) User memasukan keyword/kata kunci pada kotak input pencarian.

7) User menekan tombol “Cari” untuk memulai pencarian data obat

(untuk membatalkan pencarian user dapat menekan tombol “batal”

dan untuk kembali kehalaman pembuka user dapat menekan

tombol “Kembali”).

8) Proses selanjutnya adalah pemrosesan dan pengiriman query yang

dihasilkan ke virtual database obat dan dicari kesesuaian datanya.

9) Browser menampilkan hasil pencarian berupa dokumen XML

sesuai dengan check box yang dimasukkan yaitu No Reg, Nama

Obat, Apotek tujuan, Stok obat, disertai dengan informasi

(65)

10)User menekan tombol “Cetak” (digunakan untuk mencetak hasil

pencarian yang berupa dokumen XML yang ditampilkan browser

ke printer untuk dijadikan dokumen).

2. Collaboration Diagram

Collaboration Diagram menekankan pada keterkaitan antar object.

Interaksi antar object dan pesan dapat dilihat dari normal scenario.

Collaboration diagram yang dihasilkan dari perangkat lunak yang dibuat

adalah sebagai berikut :

Gambar 3.14 Collaboration Diagram

3.2.1.3.2 Menyusun Desain Hubungan “Client dan Object

Suatu object atau fungsi H yang mengirim pesan ke object D merupakan

client dari D. Class diagram dipergunakan sebagai titik tolak untuk

(66)

Gambar 3.15 Client-Object Diagram

3.2.1.3.3 Desain Service

Desain service atau desain layanan adalah kelakuan khusus yang

ditunjukkan class. Sistem Penelusuran Obat ini memiliki beberapa layanan,

yaitu:

Nama servis : Halaman Pembuka_Class::tampilkan

Tipe servis : Method

Tipe return : void

Parameter masukan : tidak ada

Parameter keluaran : check box ;kata kunci pencarian Pesan keluaran : tidak ada

(67)

File yang diakses : obat.html File yang diubah : tidak ada Modul yang dipanggil : tidak ada Narasi :

Menjalankan file obat.html untuk menampilkan halaman penelusuran data obat

Gambar 3.16 Desain Service untuk Halaman Pembuka

Nama servis : Halaman Hasil Penelusuran Data Obat_Class::tampilkan

Tipe servis : Method

Tipe return : void

Parameter masukan : check box ;kata kunci pencarian

Parameter keluaran : dokumen XML sesuai dengan masukan Pesan keluaran : ada

Pesan kesalahan : tidak ada

File yang diakses : cari.asp, Mediator.dll File yang diubah : tidak ada

Modul yang dipanggil : tidak ada Narasi :

Halaman ini berfungsi untuk menerima masukan dari user berupa check box, kata kunci, , untuk kemudian dicari kesesuaian datanya pada virtual database.

(68)

Nama servis : Halaman Cetak_Class::tampilkan

Tipe servis : Method

Tipe return : void

Parameter masukan : check box ;kata kunci pencarian Parameter keluaran : tidak ada

Pesan keluaran : tidak ada Pesan kesalahan : ada

File yang diakses : Mediator.dll File yang diubah : tidak ada Modul yang dipanggil : tidak ada Narasi :

Halaman ini berfungsi untuk menampilkan data hasil penelusuran beserta informasi lainnya yang terkait dengan data pilihan user ke printer untuk dijadikan dokumen.

(69)

3.2.1.3.4 Desain Antar-Muka Pemakai (User Interface Design) 1)Desain Struktur Menu

a. Desain Struktur Menu untuk user aplikasi web

Desain struktur menu untuk Sistem Penelusuran Data Obat dapat

dilihat pada Gambar 3.19 untuk disain struktur menu user.

Gambar 3.19 Desain Struktur Menu User Aplikasi Web

b. Desain Struktur Menu aplikasi pendukung (DBMapper.exe)

Desain struktur menu untuk aplikasi pendukung (DBMapper.exe)

dapat dilihat pada Gambar 3.14 untuk desain struktur menu

aplikasi pendukung.

(70)

2) Desain Antar-Muka Pemakai untuk Aplikasi Pendukung (DBMapper.exe).

A. Halaman pertama

Gambar 3.21 Halaman Pertama Aplikasi Pendukung

B. Halaman nama dan kolom baru xml

(71)

C. Halaman koneksi basis data

Gambar 3.23 Halaman Koneksi Basis Data

D. Halaman mapping

(72)

3) Desain Antar-Muka Pemakai untuk User Aplikasi Web

A. Halaman Pembuka

Gambar 3.25 Halaman Pembuka Aplikasi Web

B. Halaman Penelusuran Data Obat

(73)

C. Halaman Hasil Penelusuran Data Obat

Gambar 3.27 Halaman Hasil Penelusuran Data Obat

3.3 Tools

Alat-alat yang digunakan pembuatan tugas akhir ini dibagi menjadi empat

bagian, yaitu ;

1. Perangkat keras, yaitu komputer dari spesifikasi sebagai berikut :

a. Proccessor Intel cel 2,4 Gb.

b. Memory DDR 512mb.

c. Harddisk 40Gb 7200.

(74)

2. Perangkat lunak yang digunakan dalam membuat aplikasi pendukung

(DBMapper.exe)

a. Sistem Operasi XP Profesional sp.2.

b. Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai bahasa pemrograman.

c. Driver Mysql Connector ODBC 3.51.

a. Perangkat lunak yang digunakan dalam membuat objek madiator.

a. Sistem Operasi XP Profesional sp.2.

b. Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai bahasa pemrograman.

b. Aplikasi web yang mengakses objek mediator.

a. Internet Information Service sebagai web server.

b. ASP sebagai bahasa pemrograman.

c. Macromedia Dreamweaver MX2004 sebagai web editor.

(75)

4.1Implementasi Program

Implementasi merupakan tahap pengkodean dari aplikasi yang telah

dirancang. Pada bab ini akan diulas proses implementasi sistem yang telah

dirancang pada bab sebelumnya meliputi keseluruhan proses integrasi basis data

dalam penelusuran data obat. Selain itu juga akan diulas cara kerja sistem dan

hasil programnya.

Pengembangan objek mediator dilakukan tahapan sebagai berikut:

1. Menyediakan basis data relational dengan format Microsoft Access,

SQL server, dan MySQL.

2. Membuat Aplikasi Pendukung (DBMapper.exe), yang berfungsi:

a. Mendefinisikan basis data yang akan diintegrasikan (lihat sub

bab 4.1.1.2).

b. Mendefinisikan komponen dan koneksi basis data (lihat sub

bab 4.1.1.3).

c. Mendefinisikan relationship(lihat sub bab 4.1.1.4 dan 4.1.1.5 ).

d. Melakukan mapping (lihat sub bab.4.1.1.6).

3. Membuat objek mediator (lihat sub bab 4.1.2.2) yang terdiri dari :

a. Membuat fungsi untuk memparser query yang diterima oleh

objek mediator.

(76)

b. Membuat fungsi requery yang berfungsi untuk membuat SQL

query yang disesuaikan dengan masing-masing basis data.

c. Membuat fungsi untuk mengeksekusi query tersebut untuk

masing-masing dikomponen basis data pendukung.

d. Menggabungkan hasil query kedalam suatu XML template.

4. Membuat Suatu aplikasi web (lihat sub bab.4.1.3) untuk menguji

objek mediator dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Mampu melakukan query ke sistem mediator.

b. Mampu menampilkan dokumen XML sebagai hasil query ke

suatu halaman web.

4.1.1 Implementasi Program pada Aplikasi Pendukung (DBMapper.exe) 4.1.1.1Tampilan Pembuka Aplikasi Pendukung

Gambar IV.1 Tampilan Pembuka Aplikasi Pendukung

Gambar IV.1 merupakan tampilan pembuka aplikasi pendukung

(77)

untuk menampilkan form membuat baru skema virtual database yang akan

disimpan sebagai file setting dalam format XML. Open digunakan untuk

membuka kembali file setting. Close untuk menutup semua basis data yang telah

terbuka, dan exit untuk keluar dari program aplikasi.

4.1.1.2Tampilan Membuat Baru Skema Basis Data

Bagian ini berfungsi untuk membuat skema dari basis data yang akan

diintegrasikan (virtual database) serta mendefnisikan kolom-kolom yang tersedia

dalam basis data tersebut. Skema ini menjadi dasar bagi pengguna dalam

melakukan query ke basis data yang diintegrasikan. Semua query yang dilakukan

harus sesuai dengan skema ini, karena pengguna hanya bisa melihat hasil dari

basis data yang diintegrasikan melalui skema ini saja.

Tampilan berikut ini digunakan pengguna untuk membuat baru skema

virtual database. Sesuai dengan implementasi skripsi ini terdapat beberapa

beberapa entitas yang pasti terdapat dalam semua komponen basis data yang

tersedia yaitu, No_Reg, Nama_Obat, Nama_Apotek, dan Stok. Entitas-entitas

inilah yang dijadikan nama kolom dari virtual database yang akan dibuat. Form

(78)

Gambar IV.2 Tampilan New Skema Virtual Database

Berikut adalah sintaks pokok yang digunakan dalam membuat skema

virtual database :

Private Sub Command3_Click() Dim xmlroot As IXMLDOMElement Dim xmlmap As IXMLDOMElement Dim xmlchild As IXMLDOMElement Dim mnode As Node

If Grid.TextMatrix(1, 1) <> "" And txtnama <> "" Then Dialog.Filter = "All Files(*.*) |*.*|XML Files (*.xml) |*.xml" Dialog.FilterIndex = 2

Dialog.ShowSave On Error GoTo err

Set xmlroot = xmldoc.createElement("databases") xmlroot.setAttribute "nama", txtnama

xmldoc.appendChild xmlroot

Set xmlmap = xmldoc.createElement("mapping") xmlroot.appendChild xmlmap

(79)

Unload Me

mainform.buka_file (namafile)

mainform.Toolbar.Buttons(1).Enabled = False mainform.Toolbar.Buttons(2).Enabled = False

End If err: End Sub

4.1.1.3Tampilan Koneksi Basis Data

Setelah mendefinisikan konfigurasi untuk masing-masing komponen basis

data yang akan diintegrasikan adalah melakukan koneksi kemasing-masing basis

data Masing-masing komponen basis data diberi nama baru, kemudian

memasukan nama atau letak sumber data, user serta password dari basis data

tersebut.. Dalam aplikasi pendukung (DBMapper.exe) yang tersedia, koneksi

dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu driver ODBC, SQL Server OLEDB, dan

Jet OLEDB. Dalam implementasi ini komponen MySQL menggunakan ODBC,

SQL Server menggunakan SQL Server OLEDB, dan Microsoft Access

(80)

Gambar IV.3 Tampilan Koneksi Basis Data

Berikut adalah sintaks yang digunakan dalam koneksi basis data :

Function koneksi() As Boolean On Error GoTo pesan

Set cn = New ADODB.Connection If Option1(0).Value = True Then cn.ConnectionString = _

"DSN=" & txtdsn & "; Uid=" & txtid & ";Pwd=" & txtpass ElseIf Option1(1).Value = True Then

(81)

4.1.1.4Tampilan Tambah Tabel Relationship

Form tampilan pada gambar IV.4 digunakan untuk menampilkan

tabel-tabel yang akan direlasikan kembali sesuai dengan tabel-tabel yang ada dalam salah

satu basis data yang telah terkoneksi.

Gambar IV.4 Tampilan Tambah Tabel Relationship

Berikut adalah sintaks yang digunakan dalam tambah tabel relationship :

Private Sub Btnadd_Click() Dim jml As Integer Dim x, y, i As Single Dim mnode As Node With mainform

jml = .Grid1.UBound + 1 Load .Grid1(jml)

.Grid1(jml).TextMatrix(0, 0) = ListTable.SelectedItem.text .Grid1(jml).Visible = True

Set mnode = .Tree.Nodes(SourceNode.Parent.text + ListTable.SelectedItem.text).Child.FirstSibling

Gambar

Gambar II.1 Contoh  Basis Data Model Hirarkhi
Gambar II.2 Contoh Antar Entitas Basis Data Model Jaringan
tabel dalam basis data relational.
Gambar II.4 Arsistektur Skema Federated Basis Data
+7

Referensi

Dokumen terkait

(1) Pengusaha Pariwisata yang tidak memenuhi Standar Usaha yang berlaku bagi Usaha Restoran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (4) huruf a, tidak dapat digolongkan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pati Talas Banten termodifikasi heat-moisture treatment mengalami peningkatan nilai kapasitas penyerapan air, penurunan nilai

Dengan demikian perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji seberapa besar tingkat pemanfaatan bivalvia oleh masyarakat sehinggga hasilnya dapat digunakan untuk

terhadap produk atau jasa juga adalah hal terpenting yang harus dilakukan7. oleh usahawan agar kekurangan pada produk atau jasa yang

Sayuran merupakan salah satu bahan makanan penting yang dibutuhkan oleh manusia. Di dalam sayuran terkandung vitamin, karbohidrat, protein, dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh

bertanya kepadanya (‘Abdullah bin ‘Amru): “Benarkah kamu yang berkata; “Sungguh aku akan berpuasa sepanjang hari dan sungguh aku pasti akan shalat malam sepanjang

Hasil analisis SGR tersebut menunjukkan bahwa populasi benih ikan mas F1 terseleksi maupun F1 kontrol internal mempunyai perkembangan bobot rata-rata individu lebih baik

Pada kelompok dosis 1610 mg/Kg BB pada hari ke 3 terjadi nekrosis dengan terlihatnya glomerolus tidak beraturan dan tubulus tidak penuh dan tidak beraturan, sedangkan