Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Program Studi Ilmu Komputer
Diajukan Oleh :
Fransiskus Gentar Irianta
NIM : 033124045
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
A Thesis
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
to Obtain Sarjana Sains (S.Si) Degree
Computer Science Study Program
By :
Fransiskus Gentar Irianta
NIM : 033124045
COMPUTER SCIENCE STUDY PROGRAM
MATHEMATICS DEPARTMENT
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
“Yakinlah bahwa Tuhan yang tahu yang terbaik untukmu”
Lebih baik seorang muda miskin tetapi berhikmat dari pada seorang
raja tua tetapi bodoh, yang tak mau diberi peringatan lagi.
(Pengkotbah 4 : 13)
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
(Al-Insyirah 94:5-6)
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus.
Kedua orangtuaku dan kakakku
Terimakasih untuk semua doa, dukungan dan kesabaran.
“Caca ku” yang slalu mendampingiku setiap saat trimakasih buat kesabaran,
kasih, dan penguatan yang kau berikan buat ku. Thanks for all.
Semoga skripsi ini menjadi kado yang indah meski tidak mahal.
v
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah
Yogyakarta, 6 Maret 2008
Penulis
diperlukan teller untuk melayani transaksi nasabah sampai selesai. Akibatnya waktu untuk menunggu nasabah selesai dilayani akan semakin lama. Untuk itu diperlukan suatu alat bantu sistem manajemen antrian yang dapat digunakan untuk menangani masalah antrian yang terjadi.
Situasi antrian nasabah yang terjadi di bank dimodelkan dengan menggunakan model antrian Multi Channel Single Phase dimana terdapat lebih dari satu teller dan nasabah menunggu dalam satu jalur antrian. Jumlah maksimal loket yang dapat dijalankan dalam aplikasi alat bantu sistem manajemen antrian ini sebanyak 9 loket. Nasabah yang datang cukup mengambil nomor antrian, kemudian menunggu nomor antrian dipanggil oleh teller.
Alat bantu sistem manajemen antrian nasabah di bank dapat membantu pihak bank dalam menangani masalah antrian yang terjadi segaligus meningkatkan kualitas pelayanan untuk kepuasan nasabah. Aplikasi ini juga dapat dipakai sebagai bahan acuan bagi pihak manajer bank dalam melihat produktifitas kinerja setiap teller. Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000.
consumers that is shorter than time for a teller to complete each transaction. In turn, this problem may result in longer waiting time and boredom. Therefore, a customers queue management aid system is needed to overcome this problem and, in the end, to fulfill consumer satisfaction.
The consumer queue situation in the bank was modeled using queue model of multi channel single phase, which consists of more than one teller and the consumer queue up in single line. The maximum number of teller box can be performed in the application of customer queue management aid system were nine. The consumers arrived only have to get a queue number, and then wait until their number were called by the teller.
Customers queue management aid system in a bank can facilitate the bank in dealing with queue problems ad improve the service quality for the sake of consumer satisfactions. In addition, the application can be used as a reference for bank manager in evaluating the productivity of their teller. This application was built using Visual Basic 6.0 and SQL Server 2000.
ix
rahmat dan kasih-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana sains Fakultas Sains dan Teknologi, Program Studi Ilmu Komputer
Universitas Sanata Dharma.
Dalam penulisan skripsi penulis menyadari banyak pihak yang telah
memberikan sumbangan baik pikiran, waktu, tenaga, bimbingan dan dorongan
pada penulis sehingga akhirnya skripsi ini dapat selesai. Oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. St. Eko Hari Parmadi, S.Si, M.Kom selaku dosen pembimbing untuk
kesabaran, bimbingan dan arahan selama penulis menyusun skripsi.
2. P.H. Prima Rosa, S.Si, M.Sc selaku Kaprodi Ilmu Komputer untuk
kesabaran, bantuan dan dorongan yang diberikan baik selama kuliah
maupun dalam menyelesaikan skipsi ini.
3. Ir. Gregorius Heliarko, S.J, S.S, B.S.T, M.Sc, M.A selaku Dekan Fakultas
Sains dan Tehnologi, seluruh dosen serta staff Ilmu Komputer yang telah
membimbing penulis selama belajar di Sanata Dharma.
4. Bapak Y. Joko Nugroho, S.Si selaku dosen penguji.
5. Lusia Krismiyati Budiasih, S.Si, M.Si selaku dosen penguji.
6. Staff karyawan USD khususnya Bapak Tukijo, Ibu Linda, Mas Susilo
x
semangat yang diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Bapak Achmad Saifulah dan seluruh staff Bank atas bantuannya selama
penulis melakukan observasi.
10.Elis, Citra dan Vica trimakasih untuk dukungan doa, semangat, dan semua
bantuan yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Kalian adalah
sahabat-sahabat terbaik.
11.Frenky, Theo, Andre, Agung, dan Mabro terimakasih untuk hiburannya.
12.Teman-teman kostku Mas Neri, Mbak Yani, Nanang, terima kasih untuk
dukungannya.
13.Teman-teman PB. USD (Lilik, Gurit, Andre gondes, Frenky, Wiwit, Noel,
Wawan, Iyus).
14.Vin, Siska, Tere, Bayu, Sugik, Teguh, Rina, dan semua anak ikom ’03
sukses selalu.
15.Teman-teman Badminton PB. Pomahan, teman-teman PMK, dan semua
pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, oleh
karena itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran guna
penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini berguna
bagi semua pihak.
xi
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
ABSTRAK ... vii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
2.1.4. Proses Keluaran (Output) Dalam Antrian... 16
xii
3.3. Pengembangan Model Antrian Nasabah Bank ... 21
3.3.1. Unsur-Unsur Dasar Model Antrian... 21
3.3.2. Model Antrian ... 23
3.4. Perancangan Sistem Secara Umum... 26
3.5. Perancangan Kebutuhan Aplikasi... ... 27
3.6. Batasan Aplikasi... ... 28
3.7. Perancangan Desain Data... 29
3.7.1. Diagram Arus Data (DAD /DFD) ... 29
3.7.1.1. Diagram Arus Data (DAD) Level 0 ... 30
3.7.1.2. Diagram Arus Data (DAD) Level 1 ... 31
3.7.1.3. Diagram Arus Data (DAD) Level 2 ... 32
3.8. Perancangan Desain Basis Data... ... 34
3.8.1. Diagram Relasi Entitas (ER Diagram)... 34
3.8.2. Mapping ... 34
3.8.3. Tabel... 35
3.8.4. Normalisasi ... 36
3.8.5. Bagan Alir (Flowchart)... 38
3.9. Perancangan Antar Muka (User Interface) ... 38
3.9.1. Perancangan Form Utama Untuk Nasabah ... 38
3.9.2. Perancangan Form Login Untuk Teller (Kasir) ... 40
3.9.3. Perancangan Form Ganti Password Untuk Teller (Kasir)... 40
3.9.4. Perancangan Form Utama Untuk Teller (Kasir) ... 41
3.9.5. Perancangan Form Login Untuk Admin ... 43
3.9.6. Perancangan Form Utama Untuk Admin... 43
3.9.7. Perancangan Form Data Loket (Kassa)... 45
xiii
3.9.13. Perancangan Form Ubah Password admin... 53
3.9.14. Perancangan Form Output Antrian ... 54
3.9.15. Perancangan Form Tentang Program... 55
3.9.16. Perancangan Form Pesan Kesalahan... 56
BAB 4 IMPLEMENTASI PROGRAM 4.1. Tampilan Antar Muka (User Interface) ... 58
4.1.1. Tampilan Form Sisi Admin... 58
4.1.1.1. Tampilan Form Login ... 58
4.1.1.2. Tampilan Form Utama ... 59
4.1.1.3. Tampilan Form Data Loket (Kassa)... 60
4.1.1.4. Tampilan Form Data Teller (Kasir) ... 61
4.1.1.5. Tampilan Form Data Mata Uang ... 62
4.1.1.6. Tampilan Form Grafik Analisa Pelayanan Teller (Kasir). 63 4.1.1.7. Tampilan Form Setting Pengumuman... 65
4.1.1.8. Tampilan Form Setting Kurs Harian ... 66
4.1.1.9. Tampilan Form Setting password... 67
4.1.2. Tampilan Form Sisi Teller (Kasir) ... 67
4.1.2.1. Tampilan Form Login ... 67
4.1.2.2. Tampilan Form Ubah Password... 68
xiv
4.2.5. Proses Tambah, Ubah, Dan Hapus Data Teller (oleh admin) .... 81
4.2.6. Proses Analisa Grafik Pelayanan Teller (Kasir) ... 82
4.2.7. Proses Output Antrian ... 89
4.3. Analisa Pengguna Sistem... 95
4.4. Pembahasan Hasil Kuesioner... 95
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 102
5.2. Saran ... 102
DAFTAR PUSTAKA ... 102
LAMPIRAN
I. DATA HASIL OBSERVASI
Tabel 3.3. Tabel pelayanan ... 35
Tabel 3.4. Tabel antrian ... 35
Tabel 3.5. Tabel admin... 36
Tabel 3.6. Tabel Mtu... 36
Tabel 3.7. Tabel kurs... 36
Tabel 4.1. Perhitungan hasil kuesioner pernyataan 1... 97
Tabel 4.2. Perhitungan hasil kuesioner pernyataan 2... 98
Tabel 4.3. Perhitungan hasil kuesioner pernyataan 3... 99
Tabel 4.4. Perhitungan hasil kuesioner pernyataan 4... 100
Tabel 4.5. Perhitungan hasil kuesioner pernyataan 5... 101
xvi
Gambar 2.3. Struktur antrian multiple channel single phase... 13
Gambar 2.4. Struktur antrian multiple channel multiple phase... 13
Gambar 3.1. Antrian nasabah bank dengan c teller ... 13
Gambar 3.12. Rancangan form utama untuk nasabah... 39
Gambar 3.13. Rancangan form login untuk teller... 40
Gambar 3.14. Rancangan form ganti password untuk teller... 41
Gambar 3.15. Rancangan form pemanggilan untuk teller ... 42
Gambar 3.16. Rancangan form input status untuk teller... 42
Gambar 3.17. Rancangan form login untuk admin ... 43
Gambar 3.18. Rancangan form utama untuk admin ... 44
Gambar 3.19. Rancangan form data loket untuk admin... 46
Gambar 3.20. Rancangan form data teller untuk admin ... 47
Gambar 3.21. Rancangan form data mata uang untuk admin ... 48
Gambar 3.22. Rancangan form analisa pelayanan teller untuk admin... 51
Gambar 3.23. Rancangan form setting pengumuman untuk admin... 52
xvii
Gambar 3.29. Rancangan form kesalahan saat tampil grafik pelayanan teller 57
Gambar 3.30. Rancangan form kesalahan saat perubahan password... 57
Gambar 3.31. Rancangan form kesalahan saat pemanggilan antrian... 57
Gambar 4.1. Form login admin ... 58
Gambar 4.2. Form utama admin ... 59
Gambar 4.3. Form data loket... 60
Gambar 4.4. Form data teller ... 61
Gambar 4.5. Form data mata uang ... 62
Gambar 4.6. Form analisa pelayanan teller... 63
Gambar 4.7. Form setting pengumuman... 65
Gambar 4.8. Form setting kurs mata uang ... 66
Gambar 4.9. Form setting password ... 67
Gambar 4.10. Form login teller... 67
Gambar 4.11. Form ganti password teller... 68
Gambar 4.12. Form pemanggilan... 69
Gambar 4.13. Form input status... 69
Gambar 4.14. Form ambil nomer antrian... 70
Gambar 4.15. Form output antrian... 71
Gambar 4.16. Diagram alir (flowchart) cara kerja program ... 72
Gambar 4.17. Perhitungan kuesioner pertanyaan 1 ... 97
Gambar 4.18. Perhitungan kuesioner pertanyaan 2 ... 98
Gambar 4.19. Perhitungan kuesioner pertanyaan 3. ... 99
Gambar 4.20. Perhitungan kuesioner pertanyaan 4 ... 100
1.1 Latar Belakang
Saat ini keberadaan bank memegang peranan yang sangat penting dalam
kehidupan masyarakat terutama dalam hal-hal yang menyangkut masalah
keuangan dan bisnis. Banyak manfaat yang diperoleh jika seseorang menjadi
nasabah suatu bank, salah satu manfaatnya adalah dapat menyimpan uang dengan
aman bahkan juga mendapatkan bunga dari uang yang disimpannya. Selain itu,
bank juga memberikan berbagai kemudahan untuk melakukan transaksi
pembayaran yang lain, seperti pembayaran rekening listrik, telepon, uang kuliah
dan masih banyak lagi manfaat yang lain. Karena berbagai kemudahan yang
ditawarkan oleh bank maka semakin banyak orang yang tertarik untuk menjadi
nasabah suatu bank. Dengan kondisi seperti ini maka tidak mengherankan jika
pada saat-saat tertentu bahkan di setiap saat terjadi antrian pada bank-bank
tertentu. Dimana para nasabah menunggu untuk diberikan pelayanan oleh teller
ataupun customer service. Dengan adanya antrian yang menumpuk maka akan
menimbulkan situasi yang tidak nyaman bagi nasabah.
Dalam kehidupan sehari-hari kata antrian merupakan suatu kejadian yang
sudah sangat umum dan hampir semua orang pernah mengalaminya, terutama jika
seseorang tinggal dalam masyarakat yang penduduknya relatif padat. Suatu proses
antrian (queueing process) dapat diartikan sebagai sebuah aktivitas dimana
konsumen (nasabah) datang pada suatu fasilitas pelayanan, kemudian menunggu
dalam suatu baris (antrian) jika semua pelayan (teller) sibuk, dan setelah
memperoleh pelayanan maka akan meninggalkan fasilitas pelayanan tersebut.
Antrian nasabah pada suatu bank dapat terjadi jika jumlah teller lebih
sedikit dibandingkan dengan jumlah nasabah yang datang dan waktu kedatangan
nasabah pertama dengan nasabah berikutnya lebih singkat dari waktu pelayanan
(waktu bagi teller untuk melayani satu nasabah sampai selesai) sehingga nasabah
harus bergantian untuk mendapatkan pelayanan dari teller karena teller tidak
mampu melayani semua nasabah dalam satu waktu yang bersamaan. Antrian ini
akan menyebabkan waktu tunggu bagi nasabah menjadi lama dan jumlah antrian
akan semakin panjang sehingga kenyamanan nasabah semakin terganggu.
Nasabah akan merasa bosan dan lelah karena harus berdiri berjam-jam untuk
menunggu antrian. Hal ini dapat menimbulkan masalah yang cukup serius bagi
pihak bank mengingat bank merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa,
sehingga segi pelayanan merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dengan
cermat karena ketertarikan nasabah untuk menggunakan jasa bank dipengaruhi
oleh pelayanan yang diberikan oleh bank tersebut.
Melihat permasalahan di atas maka penulis mencoba mengembangkan suatu
sistem yang dapat membantu menangani masalah antrian yang terjadi. Dengan
sistem, maka nasabah tidak perlu berdiri berjam-jam untuk menunggu antrian.
Nasabah yang datang tinggal duduk di ruang tunggu untuk menunggu nomor
antriannya dipanggil oleh teller. Dengan pelayanan seperti ini diharapkan dapat
meningkatkan kenyamanan dan kualitas pelayanan. Nasabah juga dapat
1.2 Rumusan Masalah
Yang menjadi bahasan penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Bagaimana membuat sistem manajemen antrian nasabah di bank sehingga
nasabah bank merasa nyaman dalam bertransaksi.
2. Bagaimana merancang sistem sehingga sistem tersebut tidak menggangu
kinerja teller dalam melakukan pelayanan transaksi melainkan dapat
membantu teller dalam melakukan pelayanan transaksi.
1.3 Batasan Masalah
Sistem manajemen antrian nasabah bank yang dibahas dalam tugas akhir
ini memiliki batasan masalah yaitu :
1. Mekanisme pelayanan nasabah menggunakan model antrian pelayan ganda,
dimana terdapat lebih dari satu pelayan (teller).
2. Disiplin antrian yang dipakai adalah FCFS (First Come First Service).
3. Ukuran panjang antrian memiliki kapasitas tidak terbatas (infinite) sampai
waktu pelayanan habis.
4. Perilaku-perilaku manusia yang dapat terjadi seperti percepatan atau
perlambatan pelayanan oleh teller dan sikap tidak disiplin nasabah diabaikan
dalam perancangan sistem.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Membuat sistem yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk
menyelesaikan masalah antrian yang terjadi di bank.
2. Membuat sistem yang dapat membantu teller dalam melayani nasabah
sehingga kinerja teller manjadi lebih mudah.
1.5 Manfaat Penulisan
Dengan diselesaikannya tugas akhir ini diharapkan mampu membantu
pihak bank agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada nasabahnya
sehingga dapat menarik minat nasabah untuk tetap memakai setiap fasilitas yang
diberikan oleh pihak bank.
1.6 Metodologi
Metode yang digunakan dalam penyelesaian tugas akhir ini akan dijelaskan
dalam tahap-tahap berikut ini :
1. Perumusan masalah
Pada tahap ini dilakukan perumusan masalah dan penentuan tujuan akhir dari
permasalahan yang akan diselesaikan.
2. Pengumpulan data dan analisis
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi yang berupa prosedur
operasi dan logika pengendalian sistem. Data yang sudah terkumpul kemudian
3. Penyusunan model
Pada tahap ini akan dilakukan pembuatan diagram alir, pemilihan bahasa
pemrograman dan penyusunan program dari model yang tersusun.
4. Implementasi
Apabila semua tahap diatas sudah dilakukan dan diperoleh model yang tepat
maka model tersebut dapat diimplementasikan dalam sistem yang nyata.
1.7 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang penulisan, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan, manfaat, metodologi, dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang digunakan untuk
merancang pembuatan sistem manajemen antrian nasabah di bank.
Bab III Analisa dan Perancangan Sistem
Bab ini menjelaskan metodologi yang digunakan dan dilanjutkan dengan
tahap-tahap pembangunan alat bantu penyelesaian masalah antrian
nasabah bank.
Bab IV Implementasi program
Bab ini menjelaskan hasil implementasi program dan analisis program
Bab V Kesimpulan dan Saran
Berisi kesimpulan dan saran dari hasil analisa serta pembahasan masalah
berdasarkan hasil yang didapat secara keseluruhan.
Daftar Pustaka
2.1 Antrian
Kehidupan yang serba kompleks saat ini banyak menimbulkan berbagai
macam masalah baru karena banyak orang memiliki kepentingan yang sama dan
dilakukan dalam waktu yang hampir bersamaan. Hal seperti itulah yang
mengakibatkan munculnya masalah antrian. Antrian sering dijumpai dalam
berbagai situasi yang terjadi pada kehidupan sehari-hari, seperti pasien yang
menunggu pada suatu klinik kesehatan, pelanggan yang menunggu untuk
membayar tagihan listrik di loket PLN, nasabah yang menunggu untuk melakukan
transaksi di suatu bank, tumpukan surat yang menunggu untuk diketik oleh
sekretaris, program (software) yang menunggu untuk diproses pada komputer, dan
masih banyak lagi. Situasi-situasi tersebut menunjukkan keadaan dimana antrian
terjadi, yang ditandai dengan adanya pihak yang harus menunggu untuk
mendapatkan pelayanan (service).
Antrian adalah suatu keadaan menunggu yang merupakan bagian dari
keadaan yang terjadi dalam rangkaian kegiatan operasional yang bersifat acak
dalam suatu fasilitas pelayanan. Pelanggan datang pada suatu fasilitas pelayanan
dengan waktu yang acak, tidak teratur dan tidak dapat segera dilayani sehingga
pelanggan harus menunggu cukup lama (Kakiay, 2004)
Suatu proses antrian (queueing process) adalah suatu proses yang
berhubungan dengan kedatangan seorang pelanggan pada suatu fasilitas
pelayanan, kemudian menunggu dalam suatu baris (antrian) jika semua
pelayannya sibuk, dan akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut setelah selesai
dilayani (Bronson, 1988). Antrian dapat terjadi jika jumlah pelayan (teller) lebih
sedikit dibandingkan dengan jumlah pelanggan (nasabah) yang datang dan waktu
kedatangan antar pelanggan (kedatangan pelanggan pertama dengan pelanggan
berikutnya) lebih singkat dari waktu pelayanan (waktu bagi pelayan untuk
melayani pelanggan sampai selesai).
2.1.1 Elemen Basis Dalam Antrian
Faktor penting dalam sistem antrian adalah pelanggan (nasabah) dan
pelayan (teller), dimana terdapat periode waktu yang dibutuhkan oleh seorang
pelanggan untuk memperoleh pelayanan. Pelanggan akan segera memperoleh
pelayanan jika pelanggan tersebut dapat datang tepat pada waktu diantara waktu
tunggu dengan waktu pelayanan berikutnya. Oleh karena itu pola kedatangan dan
keberangkatan merupakan faktor utama dari analisis antrian. Selain itu terdapat
juga faktor-faktor lain yang juga penting untuk diperhatikan dalam pengembangan
teori antrian. Menurut Kakiay (2004), faktor-faktor tersebut adalah :
a. Terdapat sistem pemilihan untuk menentukan pelanggan mana yang akan
dilayani terlebih dahulu.
b. Terdapat fasilitas pelayanan yang dirancang untuk menampung pelanggan
yang sekaligus banyak dan kemudian dilayani secara simultan. Keadaan
ini sering disebut dengan parallel Servers (pelayanan secara parallel) yang
jalan tol. Juga terdapat suatu sequence dari pelayanan yang secara normal
dikenal dengan Tandem Queues atau Antrian Seri. Dengan adanya parallel
series dan antrian seri tersebut kemudian dapat dibuat suatu Antrian
Network (networking queues).
c. Terdapat perhatian terhadap ukuran jumlah antrian, seperti yang terjadi
pada tempat parkir terbatas di drive in bank yang hanya dapat diisi dengan
beberapa kendaraan. Begitu antrian kendaraan memenuhi kapasitas
tempat parkir, maka pelanggan baru tidak akan dapat dilayani dan harus
meninggalkan antrian.
d. Faktor yang berasal dari sumber tertentu yang harus dilayani secara urut,
yang dikenal dengan istilah Calling Sources dimana pelanggan datang
secara terbatas atau dapat juga secara tak terhingga.
e. Perilaku manusia merupakan salah satu hal yang mempengaruhi antrian.
Sebagai manusia pelayan (human server), pelayan dapat melayani dengan
kecepatan tinggi sehingga mengurangi waktu menunggu atau juga
melayani dengan lambat sehingga akan memperlama waktu tunggu. Di sisi
yang lain, manusia pelanggan (human customer) juga dapat berpindah dari
satu baris antrian ke baris antrian yang lain untuk memperpendek antrian.
Perilaku ini dikenal dengan istilah Jockey Habit. Disisi lain dapat pula
manusia pelanggan (human customer) yang melakukan pembatalan
(balking customer) untuk memasuki barisan antrian karena melihat barisan
yang tidak terduga seperti perlakuan yang tidak mau tahu, tidak disiplin,
dan masih banyak lagi.
2.1.2 Unsur-Unsur Dasar Antrian
Pelaku-pelaku utama dalam sebuah situasi antrian adalah pelanggan
(nasabah) dan pelayan (teller). Dalam antrian, interaksi antara pelanggan dan
pelayan merupakan suatu hal yang menarik dalam kaitannya dengan periode
waktu yang diperlukan pelayan (teller) untuk menyelesaikan pelayanannya.
Namun, bila dilihat dari sudut pandang kedatangan pelanggan, hal yang menarik
adalah mengenai interval waktu yang memisahkan kedatangan yang berturut-turut
antara pelanggan yang satu dengan yang lain. Menurut Taha (1987), unsur-unsur
dasar yang membentuk suatu antrian adalah sebagai berikut :
1. Distribusi kedatangan dan waktu pelayanan
Dalam antrian, kedatangan pelanggan dan waktu pelayanan dijelaskan
dalam bentuk distribusi yang umumnya disebut distribusi kedatangan (arrival
distribution) dan distribusi waktu pelayanan (service time distribution). Kedua
distribusi ini mewakili situasi dimana pelanggan tiba dan dilayani secara
individual (misal pada bank, supermaket). Dalam situasi lainnya, pelanggan dapat
tiba dan dilayani secara kelompok (misal di restoran) yang umumnya disebut
sebagai antrian kelompok (bulk queue).
Berkaitan dengan distribusi kedatangan dan distribusi waktu pelayanan terdapat
a. Laju kedatangan adalah jumlah kedatangan pelanggan per satuan waktu.
b. Laju pelayanan adalah banyaknya pelanggan yang dilayani per satuan
waktu.
c. Waktu antar kedatangan adalah waktu antara dua kedatangan pelanggan
yang berurutan dalam fasilitas pelayanan.
d. Waktu pelayanan adalah waktu yang dibutuhkan seorang pelayan untuk
melayani seorang pelanggan.
Dalam model antrian, terdapat dua pola untuk kedatangan pelanggan dan waktu
pelayanan pelanggan yaitu deterministik dan probabilistik. Pola kedatangan
deterministik jika laju kedatangan rata-rata dan waktu antar kedatangan dapat
ditunjukkan secara pasti, sedangkan pola kedatangan probabilistik jika laju
kedatangan rata-rata dan waktu antar kedatangan mengikuti sebaran probabilistik
tertentu. Pola pelayanan deterministik jika laju pelayanan rata-rata dan waktu
pelayanan dapat ditunjukkan secara pasti, sedangkan pola pelayanan probabilistik
jika laju pelayanan rata-rata dan waktu pelayanan mengikuti sebaran probabilistik
tertentu (Bronson, 1988).
2. Disiplin pelayanan
Sistem pemilihan untuk menentukan pelanggan mana yang akan dilayani
terlebih dahulu disebut sebagai disiplin pelayanan (service dicipline). Disiplin
pelayanan berkaitan erat dengan urutan pelayanan bagi pelanggan yang memasuki
fasilitas pelayanan. Terdapat beberapa disiplin pelayanan yang umum digunakan
a. FCFS (First Come First Served), dimana pelanggan yang pertama datang
adalah yang pertama akan dilayani.
b. LCFS (Last Come First Served), dimana pelanggan yang terakhir datang
yang akan mendapatkan pelayanan yang pertama.
c. SIRO (Service in Random Order), dimana pelayanan akan dilakukan
berdasarkan order secara acak.
d. Antrian prioritas (priority queue), antrian dengan prioritas yang lebih
tinggi akan menerima pilihan untuk mulai dilayani terlebih dahulu.
3. Struktur antrian
Struktur antrian ini berkaitan dengan rancangan fasilitas dan pelaksanaan
pelayanan. Fasilitas tersebut dapat mencakup :
a. Lebih dari satu pelayan, sehingga memungkinkan beberapa pelanggan
sebanyak jumlah pelayan yang ada untuk dilayani secara bersamaan
(misalnya, teller bank). Dalam kasus ini semua pelayan menawarkan
pelayanan yang sama dan fasilitas pelayanan tersebut dikatakan memiliki
pelayan sejajar (parallel servers).
b. Terdiri dari serangkaian stasiun yang dapat dilalui pelanggan sebelum
pelayanan diselesaikan (misalnya, pengolahan sebuah produk melalui
Menurut sifat-sifat pelayanannya, antrian dapat dikelompokkan menjadi :
a. Satu saluran satu fase pelayanan (single channel single phase)
Gambar 2.1. Struktur antrian single channel single phase
b. Satu saluran beberapa fase pelayanan (single channel multiple phase)
Gambar 2.2. Struktur antrian single channel multiple phase
c. Beberapa saluran satu fase pelayanan (multiple channel single phase) dengan
satu jalur antrian
d. Beberapa saluran beberapa fase pelayanan (multiple channel multiple phase)
dengan satu jalur antrian
Gambar 2.4. Struktur antrian multiple channel multiple phase
4. Kapasitas antrian
Merupakan jumlah maksimum pelanggan, mencakup pelanggan yang
sedang dilayani dan yang berada dalam antrian, yang dapat ditampung oleh
fasilitas pelayanan pada saat yang sama. Sebuah sistem yang tidak membatasi
jumlah pelanggan di dalam fasilitas pelayanannya dikatakan memiliki kapasitas
tidak terbatas (infinite queue), sedangkan sistem yang membatasi jumlah
pelanggan di dalam fasilitas pelayanannya dikatakan memiliki kapasitas terbatas
(finite queue).
5. Sumber pemanggilan
Dalam fasilitas pelayanan, yang berperan sebagai sumber pemanggilan
dapat berupa mesin maupun manusia. Sumber pemanggilan (calling source) dapat
menghasilkan sejumlah terbatas atau sejumlah tak terbatas kedatangan. Sumber
pemanggilan terbatas terjadi ketika kedatangan mempengaruhi laju kedatangan
sebelum ada mesin rusak terdiri dari X calon pelanggan. Setelah satu mesin rusak,
mesin tersebut menjadi pelanggan dan tidak dapat menghasilkan pemanggilan
baru sampai diperbaiki kembali.
Perbedaan harus ditarik antara situasi bank dengan situasi lainnya dimana
terdapat sumber pemanggilan yang terbatas tetapi mampu menghasilkan
kedatangan yang tak terhingga, misalnya dalam sebuah tempat pelayanan jasa
service komputer dimana jumlah teknisi terbatas tetapi setiap teknisi dapat
menghasilkan kedatangan sebanyak apapun karena ia biasanya tidak perlu
menunggu menyelesaikan bahan yang diserahkan sebelumnya untuk mendapatkan
pesanan-pesanan baru.
6. Perilaku manusia
Antrian yang memiliki situasi dimana manusia mengambil peran sebagai
pelanggan dan/atau pelayan harus dirancang untuk memperhitungkan pengaruh
perilaku manusia (human behavior). Pelayan “manusia” dapat mempercepat laju
pelayanan ketika jalur antrian semakin memanjang. Pelanggan “manusia” dapat
berpindah dari satu jalur antrian ke jalur antrian lainnya dengan harapan dapat
mengurangi waktu tunggu. Beberapa pelanggan “manusia” juga dapat menolak
untuk bergabung dalam satu jalur antrian karena memperkirakan waktu tunggu
yang dikeluarkan terlalu lama atau membatalkan setelah berada dalam satu jalur
antrian karena sudah menunggu terlalu lama. Perlu diingat dalam hal perilaku
manusia, waktu menunggu bagi satu orang tidak sama lamanya dengan orang
perseorangan dari pelanggan, dalam arti bahwa semua pelanggan dalam antrian
diasumsikan berperilaku sama saat berada dalam suatu fasilitas pelayanan.
2.1.3 Proses Masukan (Input) Dalam Antrian
Menurut Kakiay (2004), diperlukan deskripsi pola kedatangan untuk dapat
masuk dalam sistem antrian. Pola kedatangan ini biasanya sudah dinyatakan pada
suatu distribusi peluang tertentu yang sudah banyak dikenal seperti distribusi
Poisson ataupun distribusi Eksponensial. Namun demikian ada kalanya pola
kedatangan tidak mempunyai distribusi tertentu sehingga memerlukan
penanganan yang lebih mendalam.
Pada suatu restoran, pelanggan datang secara individual. Pelanggan
kemudian akan masuk ke dalam suatu barisan antrian. Pelanggan yang datang
bersama-sama dalam jumlah banyak dinyatakan sebagai kedatangan jumlah
banyak. Terdapat jeda waktu antara waktu kedatangan pelanggan yang satu
dengan pelanggan berikutnya, yang apabila dicatat secara statistik berlaku bebas
dan dapat juga stabil dengan interval waktu yang panjang dan sekaligus juga dapat
menunjukkan tidak memerlukan kondisi yang khusus.
Dalam antrian yang sedang berlangsung, terkadang ada pelanggan yang
meninggalkan barisan antrian dan tidak kembali, karena terlalu lama dan jemu.
Hal ini perlu juga mendapat perhatian dalam desain perhitungan antrian. Di sisi
lain terdapat pelanggan yang berpindah-pindah dari barisan antrian satu ke barisan
antrian yang lain karena ada barisan antrian yang lebih pendek dan pelanggan
2.1.4 Proses Keluaran (Output) Dalam Antrian
Menurut Kakiay (2004), pada suatu antrian diperlukan pola pelayanan
yang dikenal dengan Service Time. Pola pelayanan ini memerlukan proses
pelayanan yang dilakukan secara random, dengan menggunakan distribusi
peluang tertentu. Pelayanan harus dapat dilakukan setelah pelanggan memasuki
antrian. Namun demikian pelanggan tersebut belum tentu langsung dapat dilayani
karena hal itu sangat dipengaruhi oleh jumlah pelanggan yang ada dalam barisan
antrian, yang dinyatakan dengan tidak terhingga ataupun terbatas. Setelah
mendapatkan pelayanan dengan baik maka pelanggan tersebut akan langsung
meninggalkan fasilitas pelayanan. Semua itu kemudian dinyatakan sebagai proses
keluaran.
2.1.5 Proses Antrian
Proses antrian dimulai saat pelanggan-pelanggan yang memerlukan
pelayanan mulai. Proses antrian sendiri merupakan suatu proses yang
berhubungan dengan kedatangan pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan,
menunggu dalam baris antrian jika belum dapat dilayani, dan meninggalkan
fasilitas tersebut sesudah dilayani.
Sebuah sistem antrian adalah suatu himpunan pelanggan, pelayan dan
suatu aturan yang mengatur pelayanan kepada pelanggan. Sedangkan keadaan
sistem menunjukkan pada jumlah pelanggan yang berada dalam suatu fasilitas
pelayanan, termasuk dalam antriannya. Salah satu populasi adalah jumlah
jumlah pelanggan yang memerlukan pelayanan. Menurut Kakiay (2004), terdapat
lima komponen dasar dalam sistem antrian yang harus diperhatikan agar penyedia
fasilitas pelayanan dapat melayani para pelanggan yang berdatangan, yaitu :
a. Bentuk kedatangan para pelanggan.
b. Bentuk fasilitas pelayanan.
c. Jumlah pelayan atau banyaknya tempat service.
d. Kapasitas fasilitas pelayanan untuk menampung para pelanggan.
e. Disiplin antrian yang mengatur pelayanan kepada para pelanggan sejak
3.1 Perumusan Masalah
Bank sebagai tempat penyimpanan uang, peminjaman uang, dan
berbagai macam kepentingan yang berhubungan dengan keuangan merupakan
salah satu usaha yang bergerak di bidang jasa dimana segi pelayanan merupakan
suatu hal yang harus diperhatikan dan dirancang sebaik mungkin untuk dapat
meningkatkan kepuasan bagi nasabahnya. Dengan kualitas pelayanan yang baik
diharapkan dapat menarik minat nasabah lama untuk tetap memilih bank tersebut
sebagai tempat bertransaksi dan juga dapat menarik minat nasabah-nasabah baru
untuk bergabung.
Pada umumnya di setiap bank memiliki beberapa teller yang bekerja
secara paralel dalam arti masing-masing teller memiliki tingkatan yang sama
dalam melayani nasabah. Apabila terdapat banyak nasabah yang meminta
pelayanan dari teller dan jumlah teller lebih sedikit dari jumlah nasabah, biasanya
menyebabkan terjadinya antrian. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh
penulis di bank X Yogyakarta, antrian terjadi hampir setiap hari, tetapi pada
saat-saat tertentu terjadi antrian yang sangat panjang dan tidak terkendali, antrian
tersebut biasa terjadi pada awal bulan. Antrian yang terjadi ini sangat
membosankan bagi nasabah karena nasabah harus berdiri berlama-lama untuk
menunggu antriannya tiba. Terkadang antrian yang terjadi sangat kacau karena
para nasabah saling berebut tempat untuk mendapatkan pelayanan.
Untuk menangani masalah antrian tersebut, salah satu cara yang dapat
digunakan adalah dengan merancang suatu sistem manajemen antrian yang dapat
membantu pihak bank dalam menangani masalah antrian agar antrian dapat
berjalan dengan lancar dan tertib sehingga nasabah mendapatkan pelayanan yang
maksimal dan merasa puas atas pelayanan yang diberikan. Sistem manajemen
antrian ini hanya ditujukan bagi pihak bank yang bertanggung jawab terhadap
kelancaran pelayanan di bank.
3.2 Pengumpulan Data dan Analisis
Dalam tahap ini akan dilakukan pengumpulan data dan menganalisis
data yang sudah diperoleh. Dari hasil pengumpulan data maka akan disusun
model yang akan dipakai dalam pembuatan sistem manajemen antrian nasabah di
bank. Data yang dikumpulkan akan digunakan untuk mencari distribusi
kedatangan dan lama waktu pelayanan serta memperoleh parameter-parameter
yang dibutuhkan pada suatu proses antrian. Data yang dibutuhkan dalam proses
antrian nasabah di bank adalah :
1. Waktu antar kedatangan tiap nasabah.
2. Lamanya waktu teller untuk melayani nasabah.
Data diperoleh berdasarkan pengamatan langsung di Bank X Yogyakarta
selama 3 hari mulai hari Senin, 5 november 2007 sampai Rabu, 7 november 2007.
Pengambilan data dilakukan mulai jam 08:00 sampai jam 16:00. Data yang
1. Data waktu kedatangan nasabah ke bank. Dari data ini akan diperoleh waktu
antar kedatangan tiap nasabah dengan mencari selisih antara waktu
kedatangan nasabah n(i) dengan nasabah n(i-1).
2. Data waktu mulainya teller melayani nasabah dan waktu selesainya teller
melayani nasabah sehingga waktu pelayanan untuk tiap nasabah dapat
diperoleh dengan mencari selisih antara waktu teller mulai melayani nasabah i
dengan waktu teller selesai melayani nasabah i.
3. Data skema (gambaran) tata ruang yang menjadi acuan pembuatan sistem.
Data-data tersebut dapat dilihat pada lampiran I.
3.3 Pengembangan Model Antrian Nasabah Bank
Dalam tahap pengembangan model yang akan digunakan dalam
pengembangan sistem manajemen antrian nasabah di bank, perlu diperhatikan
model dari sistem antrian yang ada di bank saat ini.
3.3.1 Unsur-Unsur Dasar Model Antrian
Untuk mengembangkan model antrian nasabah bank, terlebih dahulu
akan dijabarkan unsur-unsur dasar dari model antrian yang ada di bank, yaitu :
1. Distribusi kedatangan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di bank X diperoleh
kesimpulan bahwa waktu kedatangan nasabah ke dalam sistem pelayanan
tidak dapat diprediksi karena nasabah datang secara acak, sehingga laju
2. Distribusi waktu pelayanan
Pelayanan yang diberikan teller kepada nasabah bersifat individual.
Pelayanan yang diberikan teller pada setiap nasabah berbeda-beda bergantung
pada jenis transaksi yang dilakukan nasabah.
3. Disiplin pelayanan
Disiplin pelayanan yang dipakai adalah FCFS (First Come First Served),
dimana nasabah yang pertama datang ke dalam sistem pelayanan maka
nasabah tersebut yang pertama kali mendapat pelayanan dari teller.
4. Struktur antrian
Sistem pelayanan transaksi nasabah di bank X memiliki pelayan sejajar
(parallel servers) yang terdiri lebih dari satu teller. Model antrian ini
dinamakan model multiple channel single phase dan pada model ini hanya
terdapat satu jalur antrian bagi nasabah yang menunggu pelayanan dari teller.
5. Kapasitas antrian
Sistem pelayanan bank X memiliki kapasitas antrian yang tidak terbatas
(infinite). Hal ini berdasarkan pengamatan selama observasi bahwa bank tidak
pernah menolak kedatangan nasabah untuk melakukan transaksi, kecuali
waktu kedatangannya mendekati waktu bank tutup (waktu pelayanan selesai).
6. Sumber pemanggilan
Sumber pemanggilan di bank X adalah teller, dimana setiap teller dapat
menghasilkan tak terbatas kedatangan walaupun jumlah teller terbatas.
7. Perilaku manusia
Perilaku teller dalam perancangan alat bantu antrian nasabah di bank
diasumsikan bahwa teller tidak akan mempercepat atau memperlambat
pelayanan jika terdapat antrian yang panjang. Begitu juga dengan perilaku
nasabah yang meninggalkan antrian sebelum memperoleh pelayanan dari
teller. Diasumsikan bahwa nasabah datang dan menunggu di baris antrian
sampai selesai dilayani oleh teller kemudian meninggalkan fasilitas pelayanan
tersebut.
3.3.2 Model Antrian
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di Bank X Yogyakarta dan
berdasarkan analisis yang dilakukan, maka dapat dibuat kesimpulan bahwa model
antrian nasabah di bank adalah model antrian tunggal dengan pelayan ganda yang
memiliki tingkat kedatangan mengikuti pola distribusi poisson dan waktu
pelayanan mengikuti distribusi eksponensial serta kapasitas antrian yang tidak
terbatas. Berikut adalah gambaran dari model antrian yang terjadi :
x x x ….. x x x
jalur antrian pelayananfasilitas
c
Proses-proses yang dialami nasabah saat berada di suatu bank adalah
sebagai berikut :
1. Nasabah datang dan memasuki bank.
2. Nasabah menunggu antrian dibaris antrian.
3. Nasabah masuk ke dalam sistem pelayanan, jika status teller menganggur
maka nasabah tersebut dapat langsung dilayani. Tetapi jika teller masih
melayani nasabah sebelumnya, nasabah tersebut akan memasuki jalur
antrian untuk menunggu dilayani.
4. Nasabah selesai dilayani oleh teller dan keluar dari sistem pelayanan.
5. Nasabah meninggalkan bank.
Dari keempat proses yang dialami nasabah saat akan melakukan transaksi di bank,
yang akan dibahas dalam tugas akhir ini hanya pada proses dimana nasabah
masuk ke dalam sistem pelayanan sampai keluar dari sistem pelayanan. Dalam
proses tersebut, antrian terjadi saat nasabah meminta pelayanan dari teller
sedangkan teller sibuk melayani nasabah lainnya. Dalam pembuatan sistem
menejemen antrian nasabah di bank, diasumsikan bahwa lamanya nasabah
dilayani meliputi pula proses pengecekan terakhir atau final inspection (jika ada)
dan setiap nasabah hanya akan dilayani oleh satu teller.
Sistem antrian di bank merupakan sebuah sistem yang discrete-event,
karena terdiri dari kejadian-kejadian yang diskrit. Untuk memodelkan suatu
sistem menjadi sebuah model antrian yang discrete-event maka harus
variabel-variabel keadaan dari sistem, kejadian diskritnya, kondisi-kondisi yang
mempengaruhi serta waktu yang terjadi antar setiap kejadian.
Berikut ini akan dijelaskan tentang variabel-variabel keadaan, kejadian
diskrit, kondisi-kondisi yang mempengaruhi serta waktu antar kejadian yang
terjadi pada situasi pelayanan di bank :
a. Keadaan-keadaan variabel
S(i) status nasabah i
0 = memasuki jalur antrian dan menunggu untuk dilayani
1 = sedang dilayani
2 = selesai dilayani dan keluar dari fasilitas pelayanan
M(j) status dari teller j
0 = menganggur (idle)
1 = sibuk
b. Kejadian diskrit yang terjadi
1(i) nasabah i menunggu dilayani
S(i) = 0
2(i,j) teller j mulai melayani nasabah i
S(i) = 1
M(j) = 1
3(i,j) teller j selesai melayani nasabah i
M(j) = 0
4(i) nasabah i meninggalkan fasilitas pelayanan
c. Kondisi-kondisi
C(1) = ada M(j) = 0 (ada teller yang menganggur)
C(2) = ada S(i) = 0 (ada nasabah sedang menunggu dilayani)
d. Waktu antar kejadian
t(a) = waktu terhadap kedatangan nasabah berikutnya
t(s) = waktu yang dibutuhkan teller untuk melayani nasabah
Diagram kejadian (graph event) untuk sistem di atas ditunjukkan sebagai berikut :
c(2)
Gambar 3.2. Graph event sistem antrian nasabah bank
3.4 Rancangan Sistem Secara Umum
Secara umum progam dibuat untuk mengatur dan menertibkan antrian
nasabah pada bank X. Sistem akan mengatur nomor antrian nasabah dan
melakukan pemanggilan terhadap nasabah yang sudah tiba giliran antriannya dan
harus dilayani oleh teller mana. Nasabah yang datang harus menentukan pilihan
apakah akan melakukan transaksi tunai atau non tunai. Setelah menentukan
pilihan transaksi maka nasabah akan memperoleh nomor urut antrian. Nasabah
tinggal menunggu di tempat yang disediakan sampai nomor urut antriannya
dipanggil. Sistem akan melakukan pemanggilan pada nasabah jika teller
pemanggilan dari sistem maka nasabah harus menuju ke loket yang telah
ditentukan. Nasabah akan dilayani oleh teller yang bersangkutan sampai proses
transaksi selesai. Setelah nasabah selesai dilayani maka nasabah akan
meninggalkan loket (fasilitas pelayanan). Teller kemudian akan kembali
melakukan pemanggilan pada nasabah berikutnya. Proses ini terjadi terus menerus
sampai jalur antrian habis atau tidak ada lagi nasabah yang mengantri.
3.5 Perancangan Kebutuhan Aplikasi
Spesifikasi minimum perangkat keras (hardware) untuk dapat
menjalankan program aplikasi sistem manajemen antrian nasabah di bank ini
adalah sebagai berikut :
1. Satu atau lebih server database.
2. Empat atau lebih komputer client dengan spesifikasi minimum :
a. Prosessor : Intel® Pentium® 233 MHz, AMD K6 atau lebih.
b. Sistem Operasi : Microsoft Window 98.
c. VGA : 32 Mb atau lebih.
d. Memory : EDO RAM 64 Mb atau lebih.
e. Media penyimpanan : 500 Mb atau lebih.
f. Monitor : Mendukung resolusi sampai dengan 1024 X 768
Spesifikasi perangkat keras (hardware) yang dipakai untuk membuat program
aplikasi alat bantu (sistem) menejemen antrian nasabah ini adalah sebagai berikut:
1. Satu buah server database.
2. Dua buah Komputer Client dengan spesifikasi
a. Prosessor : Intel® Pentium 4 2,4 MHz
b. Sistem Operasi : Microsoft Window XP Serfvice pack 2
c. VGA : 128 Mb
d. Memory : DDRAM 256 Mb
e. Media penyimpanan : 80 Gb
f. Monitor 17’.
g. Keyboard dan mouse
Sedangkan kebutuhan perangkat lunak yang dibutuhkan adalah Visual Basic 6.0
dan SQL Server 2000.
3.6 Batasan Aplikasi
Aplikasi sistem manajemen antrian nasabah di bank yang akan dirancang
memiliki batasan-batasan sebagai berikut :
1. Aplikasi ini ditujukan untuk mengatur kelancaran proses antrian nasabah
bank.
2. Aplikasi yang dibangun memiliki tiga interface yaitu interface untuk
nasabah (pelanggan) ,interface untuk teller (kasir), interface untuk admin
3. Teller harus melakukan login pada saat akan memakai sistem untuk
menandai bahwa teller tersebut sedang online atau siap melayani nasabah.
Dan pada saat akan meninggalkan sistem maka teller harus melakukan
logoff untuk menandai bahwa teller tersebut sedang offline atau tidak
dapat melayani nasabah.
4. Sistem manajemen antrian nasabah di bank ini menggambarkan
pergerakan antrian secara nyata.
5. Jumlah maksimal loket (kassa) yang diijinkan dalam aplikasi sistem
manajemen antrian nasabah di bank adalah 9 loket.
6. Pemanggilan antrian oleh teller hanya dilakukan satu kali. Tanpa ada
perulangan.
7. Setiap nasabah hanya dilayani oleh satu teller, dan lamanya nasabah
dilayani oleh teller meliputi tahap pengecekan terakhir atau final
inspection (jika ada).
3.7 Perancangan Desain Data 3.7.1 Diagram Arus Data (DAD)
Proses antrian yang terjadi adalah, pertama nasabah datang ke bank
kemudian mengambil nomor antrian dengan cara memilih jenis transaksi yang
tertera pada display pilihan transaksi. Kemudian nasabah mengambil print out
nomor antrian dan menunggu pemanggilan, dimana nomor antriannya nanti akan
muncul pada layar output. Sedangkan nomor antrian yang telah diambil akan
dapat menuju loket apabila teller tidak berada di loket atau sedang offline (tidak
Sisi Teller
Gambar 3.5 DFD level 1 sisi teller
Sisi Nasabah
Gambar 3.6 DFD level 1 sisi nasabah
3.7.1.3 Diagram Arus Data (DAD) Level 2
Sisi Admin
3.1
Gambar 3.8 DFD level 2 proses data kasir
4.1
3.8 Desain Basis Data
pass buka tutup Id_kassa nama
Jenis_layanan
Gambar 3.10 ER Diagram
3.8.2 Mapping
Kasir (NIP, Nama, pass)
Kassa (Id_kassa, nama, jenis_layanan)
Pelayanan (id_pelayanan, NIP, Id_kassa, buka, tutup)
Queue (id_queue, tanggal, Nomer, Jenis_antrian, jam_panggil,
jam_pelayanan)
Mata Uang (nama_mtu, negara)
Kurs (tanggal, nama_mtu, kurs)
3.8.3 Tabel
Tabel 3.1 Tabel Kasir
NIP Nama Pass
Tabel 3.2 Tabel Kassa
Nama
Id_kassa jenis_layanan
Tabel 3.3 Tabel Pelayanan
Id_kassa
Id_pelayanan id_kassa buka Tutup
Tabel 3.4 Tabel Antrian
tanggal
Tabel 3.5 Tabel Admin
Username Userpass
Tabel 3.6 Tabel Mtu
nama_mtu negara
Tabel 3.7 Tabel Kurs
tanggal nama_mtu kurs
3.8.4 Normalisasi 1NF
Semua tabel dalam entitas diagram diatas sudah memenuhi syarat
1NF. Jadi semua tabel sudah normal 1NF, karena setiap attributnya bernilai
tunggal untuk tiap baris.
2NF
Semua tabel sudah memenuhi bentuk normal 2NF, karena semua
attribut bukan kunci bergantung sepenuhnya(fully functional dependent) pada
Contoh :
Tabel Kasir
NIP Nama pass
Tabel Kassa
Id_kassa nama Jenis_layanan
Tabel Pelayanan
Id_pelayanan NIP Id_Kassa buka tutup
3NF
Semua tabel sudah memenuhi bentuk normal 3NF, karena semua
tabel sudah berada pada bentuk normal 2NF dan setiap attribut bukan kunci
3.8.5 Bagan Alir (Flowchart)
Gambar 3.11. Bagan alir (Flowchart).
3.9 Perancangan Antar Muka (User Interface) 3.9.1 Perancangan Form Utama untuk Nasabah
Rancangan form pada gambar 3.12 merupakan rancangan form
pemilihan transaksi dan pengambilan nomor antrian. Form ini berfungsi untuk
memberikan nomor antrian pada nasabah dan membedakan transaksi yang akan
PENGAMBILAN ANTRIAN
A n trian T u n ai
1
Ambil Antrian Tunai No : 2
A n trian N o n T u n ai
1
Ambil Antrian Non Tunai No : 2
(Selesai Dilayani)
(Selesai Dilayani)
Gambar 3.12. Rancangan form utama untuk nasabah
Dalam rancangan form tersebut terdapat fasilitas menu :
1. ”TUNAI” : Pilihan yang harus dipilih jika nasabah akan
melakukan transaksi tunai adalah setor tabungan, setor deposito
transfer antar rekening, kliring, dan pembayaran tagihan (tagihan
listrik, telepon, pajak). Setelah menekan tombol ”TUNAI” sistem
akan mencetak Nomor antrian nasabah.
2. ”NON TUNAI” : Pilihan yang harus dipilih jika nasabah akan
melakukan transaksi non tunai adalah pendaftaran nasabah baru
(buka tabungan), informasi, kredit, pembuatan kartu ATM, dan
pengaduan gangguan (masalah). Setelah menekan tombol ”NON
3.9.2 Perancangan Form Login untuk Teller (Kasir)
Rancangan form pada gambar 3.13 merupakan rancangan form login
untuk teller yang berfungsi untuk selain meningkatkan kemampuan aspek
keamanan pada aplikasi sistem manajemen antrian juga untuk menandai pada
sistem bahwa loket (teller) sedang online atau siap melayani nasabah. Dengan
adanya login menunjukkan bahwa tidak sembarang orang bisa menggunakan
aplikasi ini.
LOGIN
NIP Password
Login Tutup
Gambar 3.13. Rancangan form login untuk teller.
Dalam rancangan form tersebut terdapat fasilitas menu :
1. ”Login” : digunakan jika teller akan menggunakan aplikasi sistem
manajemen antrian nasabah bank. Setelah menekan tombol
”Login” maka akan muncul form utama teller.
2. ”Tutup” : digunakan jika teller akan membatalkan untuk menggunakan
aplikasi ini.
3.9.3 Perancangan Form Ganti Password untuk Teller (Kasir)
Rancangan form pada gambar 3.14 merupakan rancangan form ganti
password untuk teller yang berfungsi untuk melakukan penggantian password
memeriksa apakah teller telah melakukan penggantian password default nya. Jika
belum, teller harus merubah password awal (password default) yang diberikan
oleh admin ”baru” melalui form ini. Setelah mengganti password maka teller
dapat masuk dan menggunakan fasilitas dari sistem.
Perubahan Password
Lama Baru
Simpan Tutup Ulangi
Gambar 3.14. Rancangan form ganti password untuk teller.
Dalam rancangan form tersebut, terdapat fasilitas menu :
1. ”Simpan” : digunakan untuk menyimpan password baru hasil penggantian
yang dilakukan oleh teller. Setelah menekan tombol ”Simpan”
maka akan muncul form utama teller.
2. ”Tutup” : digunakan jika teller akan membatalkan penggantian
password.
3.9.4 Perancangan Form Utama untuk Teller (kasir)
Rancangan form pada gambar 3.15 dan 3.16 merupakan rancangan form
utama untuk teller. Form ini berfungsi untuk melakukan pemanggilan antrian dan
P a n g g il
Gambar 3.15. Rancangan form pemanggilan untuk teller.
Dalam rancangan form tersebut, terdapat fasilitas menu :
1. ” Panggil” : digunakan jika teller akan memanggil antrian nasabah,
setelah menekan tombol ”Panggil” maka akan muncul form
input status.
2. ”<<” : digunakan jika tellerakan keluar dari sistem ”Log off”.
No Antrian :
Te rla y a n i
T id a k Te rla y a n i
Gambar 3.16. Rancangan form Input Status untuk teller.
Dalam rancangan form tersebut, terdapat fasilitas menu :
1. ”Terlayani” : digunakan jika teller akan memberikan status ”terlayani”
pada nomor antrian. Jika teller menekan tombol ”Terlayani”
maka akan muncul form pemanggilan.
2. ”Tidak Terlayani” : digunakan jika teller akan memberikan status
”tidak terlayani” pada nomor antrian. Jika teller menekan
tombol ”Tidak Terlayani” maka akan muncul form
3.9.5 Perancangan Form Login untuk Admin
Rancangan pada gambar 3.17 merupakan rancangan form login untuk
admin. Dengan form ini maka hanya orang yang diberikan hak yang dapat
mengakses halaman utama admin.
LOGIN
User name
Password
Login Tutup
Gambar 3.17. Rancangan form login untuk Admin
Dalam rancangan form tersebut terdapat fasilitas menu :
1. ”Login” : digunakan jika admin akan menggunakan aplikasi sistem
manajemen antrian nasabah bank. Setelah menekan tombol
”Login” maka akan muncul form utama admin.
2. ”Tutup” : digunakan jika admin akan membatalkan untuk menggunakan
aplikasi.
3.9.6 Perancangan Form Utama untuk Admin
Rancangan form pada gambar 3.18 merupakan rancangan form utama
untuk admin yang akan menampilkan pilihan menu dari program aplikasi sistem
Data Laporan Setting Test Data Loket
Data Teller Data Mata Uang Close
Help
Gambar 3.18. Rancangan form utama untuk Admin
Rancangan menu pada form utama adalah sebagai berikut :
1. Data, Berupa :
a. ”Data Loket” : berfungsi untuk memasukkan, mengubah, dan
menghapus data loket.
b. ”Data Teller” : berfungsi untuk memasukkan, mengubah, dan
menghapus data teller.
c. ”Data Mata Uang” : berfungsi untuk memasukkan, mengubah, dan
menghapus data mata uang.
d. ”Close” : berfungsi untuk keluar dari sistem.
2. Laporan, berupa :
a. ”Analisa Pelayanan Teller” : berfungsi untuk melihat grafik pelayanan
teller.
b. ”Laporan Detail Waktu Pelayanan Harian” : berfungsi untuk
menampilkan grafik detail waktu pelayanan
3. Setting, berupa :
a. ”Setting Pengumuman” : berfungsi untuk memasukkan, mengubah, dan
menghapus pengumuman.
b. ”Setting Kurs Harian” : berfungsi untuk memasukkan, mengubah, dan
menghapus kurs harian.
c.”Ubah Password” : berfungsi untuk mengubah password user
pemakai sistem.
4. Test, Berupa :
a. ”Test Teller” : berfungsi untuk melakukan test sisi teller.
b. ”Test Ambil Nomor” : berfungsi untuk melakukan test sisi nasabah.
c. ”Test Waiting” : berfungsi untuk melakukan test output.
3.9.7 Perancangan Form Data Loket (Kassa)
Rancangan form pada gambar 3.19 merupakan rancangan form data loket
untuk admin yang berfungsi untuk memasukkan, mengubah, dan mnghapus data
Loket :
Jenis Pelayanan : Tunai Non Tunai
Baru Simpan Hapus
ID Loket Loket Jenis Pelayanan
Gambar 3.19. Rancangan form data loket untuk Admin
Dalam rancangan form tersebut, terdapat fasilitas menu :
1. ”Baru” : berfungsi untuk memasukkan data loket baru. Setelah
menekan tombol ”Baru” maka kursor akan mengarah pada
textbox loket kemudian admin harus memasukkan data loket
dan jenis pelayanannya.
2. ”Simpan” : berfungsi untuk menyimpan data loket ke database. Setelah
menekan tombol ”simpan” maka data loket disimpan ke
database dan data tersebut akan ditampilkan pada gridview.
3. ”Hapus” : berfungsi untuk menghapus data loket dari database. Setelah
menekan tombol ”Hapus” maka data loket dihapus dari
database dan data yang telah dihapus tidak akan ditampilkan
3.9.8 Perancangan Form Data Teller (Kasir)
Rancangan form pada gambar 3.20 merupakan rancangan form data Teller
untuk admin yang berfungsi untuk memasukkan, mengubah, dan mnghapus data
teller.
NIP :
Baru Simpan Hapus
NIP Nama
Nama :
Gambar 3.20. Rancangan form data teller untuk Admin
Dalam rancangan form tersebut, terdapat fasilitas menu :
1. ”Baru” : berfungsi untuk memasukkan data teller baru. Setelah
menekan tombol ”Baru” maka kursor akan mengarah pada
textbox nip kemudian admin harus memasukkan data teller dan
nama teller.
2. ”Simpan” : berfungsi untuk menyimpan data teller ke database. Setelah
menekan tombol ”simpan” maka data teller disimpan ke
3. ”Hapus” : berfungsi untuk menghapus data teller dari database. Setelah
menekan tombol ”Hapus” maka data teller dihapus dari
database dan data yang telah dihapus tidak akan ditampilkan
lagi pada gridview.
3.9.9 Perancangan Form Data Mata Uang
Rancangan form pada gambar 3.21 merupakan rancangan form data mata
uang untuk admin yang berfungsi untuk memasukkan, mengubah, dan menghapus
data mata uang.
Mata Uang
Baru Simpan Hapus
Mata Uang Negara
Negara :
Gambar 3.21. Rancangan form data mata uang untuk Admin
Dalam rancangan form tersebut, terdapat fasilitas menu :
1. ”Baru” : berfungsi untuk memasukkan data mata uang baru. Setelah
textbox mata uang kemudian admin harus memasukkan data
nama mata uang dan nama negara.
2. ”Simpan” : berfungsi untuk menyimpan data mata uang ke database.
Setelah menekan tombol ”simpan” maka data mata uang
disimpan ke database dan data tersebut akan ditampilkan pada
gridview.
3. ”Hapus” : berfungsi untuk menghapus data mata uang dari database.
Setelah menekan tombol ”Hapus” maka data mata uang
dihapus dari database dan data yang telah dihapus tidak akan
ditampilkan lagi pada gridview.
3.9.10 Perancangan Form Laporan Analisa Pelayanan Teller (Kasir)
Rancangan form pada gambar 3.22 merupakan rancangan form laporan
pelayanan teller untuk admin yang berfungsi untuk menampilkan grafik pelayanan
teller. Form ini menampilkan empat model grafik yaitu :
a. Grafik laju pelayanan
Grafik laju pelayanan adalah grafik analisa banyaknya
pelanggan (nasabah) yang dilayani setiap teller per satuan waktu (per
hari). Grafik ini diperoleh dengan menjumlahkan total pelanggan
yang dilayani setiap teller.
b. Grafik waktu pelayanan.
Grafik waktu pelayanan adalah grafik analisa rata-rata harian
untuk melayani seorang nasabah) sampai selesai. Grafik ini diperoleh
dari selisih antara waktu mulai pelayanan dengan waktu selesai
pelayanan.
c. Grafik laju kedatangan.
Grafik kedatangan adalah grafik analisa jumlah kedatangan
pelanggan per satuan waktu (per hari). Grafik ini diperoleh dari total
jumlah nomor antrian yang diambil oleh nasabah per hari.
d. Grafik jeda waktu pelayanan.
Grafik jeda waktu pelayanan adalah grafik analisa rata-rata
harian waktu teller menganggur (tidak melakukan pelayanan) dan
tidak melakukan pemanggilan antrian. Grafik ini diperoleh dari
selisih antara waktu selesai pelayanan nasabah ke-i dengan waktu
mulai pelayanan nasabah ke-i+1.
e. Grafik nomor antrian tidak terlayani
Grafik nomor antrian tidak terlayani adalah grafik analisa
jumlah antrian yang tidak dapat dilayani (nasabah dengan nomor
antrian yang dipanggil tidak ada). Grafik ini diperoleh dari total
N IP N am a
Laju Kedatangan Laju Pelayanan Waktu Pelayanan Jeda Waktu Pelayanan
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 2318 24 25 26 Rata
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 6 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 2 9 30 31 1
2 3 4
0
Full Report Bulan : Januari 2008 Refresh Print
N IP
Nomer Antrian Tidak Terlayani
Gambar 3.22. Rancangan form analisa pelayanan teller untuk Admin
Dalam rancangan form tersebut, terdapat fasilitas menu :
1. ”Refresh” : berfungsi untuk menampilkan grafik pelayanan teller. Setelah
menekan tombol ”Refresh” maka grafik yang ditampilkan
sebelumnya akan dibersihkan kemudian akan ditampilkan
grafik baru yang dipilih.
2. ”Print” : berfungsi untuk mencetak grafik pelayanan teller. Setelah
menekan tombol ”Print” maka grafik yang ditampilkan akan
3.9.11 Perancangan Form Setting Pengumuman
Rancangan form pada gambar 3.23 merupakan rancangan form setting
pengumuman untuk admin yang berfungsi untuk memasukkan data pengumuman
yang akan ditampilkan pada nasabah.
Isi Pengumuman
Simpan
... ... ...
Gambar 3.23. Rancangan form setting pengumuman untuk Admin
Dalam rancangan form tersebut, terdapat fasilitas menu :
1. ”Simpan” : berfungsi untuk menyimpan data pengumuman ke database.
Setelah menekan tombol ”Simpan” maka data pengumuman
disimpan ke database dan akan ditampilkan pada form output.
3.9.12 Perancangan Form Setting Kurs Harian
Rancangan form pada gambar 3.24 merupakan rancangan form setting
kurs harian untuk admin yang berfungsi untuk memasukkan data kurs harian yang
Tanggal
Simpan
Januari 2008
Valas Negara Kurs Jual Kurs Beli
Gambar 3.24. Rancangan form kurs harian untuk Admin
Dalam rancangan form tersebut, terdapat fasilitas menu :
1. ”Simpan” : berfungsi untuk menyimpan data kurs harian ke database.
Setelah menekan tombol ”Simpan” maka data kurs harian
disimpan ke database dan akan ditampilkan pada form output.
3.9.13 Perancangan Form Ubah Password Untuk Admin
Rancangan form pada gambar 3.25 merupakan rancangan form ubah
password user untuk admin yang berfungsi untuk mengubah password user yang
Pengguna
Password Lama
Password Baru
Ulangi
Posisi
Tutup Simpan
Gambar 3.25. Rancangan form ubah password untuk Admin
Dalam rancangan form tersebut, terdapat fasilitas menu :
1. ”Simpan” : berfungsi untuk menyimpan password hasil penggantian oleh
user ke database. Setelah menekan tombol ”Simpan” maka
password yang dimasukkan user disimpan ke database dan
secara otomatis password lama akan dihapus.
2. ”Tutup” : berfungsi untuk menutup form ubah password. Setelah
menekan tombol ”Tutup” maka akan tampil menu utama
admin.
3.9.14 Perancangan Form Output Antrian
Rancangan form pada gambar 3.26 merupakan rancangan form output
yang berfungsi untuk menampilkan nomor antrian, pemanggilan antrian, company
profile, kurs harian, dan pengumuman-pengumuman. Setiap kali teller melakukan
pemanggilan antrian maka pada form output akan ditampilkan nomor antrian yang
dipanggil dan nomor loketnya. Selain itu form output juga akan melakukan
berupa movie (film). Kurs harian dan pengumuman yang ditampilkan pada form
ini akan selalu diupdate oleh admin.
A ntrian Tunai
1
A ntrian N on Tunai
1
Va la s N e g a ra K u rs J u a l
Pengumuman
Windows Media Player
(Company Profile)
K u rs B e li
Loket
2
Loket
5
Gambar 3.26. Rancangan form Output
3.9.15 Form Tentang Program
Rancangan form pada gambar 3.27 memberikan informasi kepada user
mengenai pembuat program dan batasan-batasan dari aplikasi program alat bantu
Gambar 3.21. Rancangan form tentang program
Gambar 3.27. Rancangan form Tentang Program
3.9.16 Perancangan Form Pesan Kesalahan
Aplikasi sistem manajemen antrian nasabah di bank yang akan dibangun
memiliki beberapa pesan kesalahan yang bertujuan untuk memudahkan user
dalam penggunaan program.
Pesan-pesan kesalahan tersebut antara lain :
Jika salah memasukkan username dan password saat login.
Gambar 3.28 Rancangan form kesalahan saat login Login
Username / Password Anda Salah
Tentang Program
Alat Bantu (sistem) Manajemen Antrian Ini Disususun Oleh : Fransiskus Gentar Irianta Program Studi Ilmu Komputer
Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Tehnologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Copyright 2007-2008 Batasan Sistem
1. Aplikasi ini ditujukan untuk mengatur kelancaran proses antrian nasabah bank. 2. Aplikasi yang dibangun memiliki tiga interface yaitu interface untuk nasabah (pelanggan)
,interface untuk teller (pelayan), interface untuk admin (pengendali sistem).
3. Teller harus melakukan login pada saat akan memakai sistem untuk menandai bahwa teller tersebut sedang online atau siap melayani nasabah. Dan pada saat akan meninggalkan sistem maka teller harus melakukan logoff untuk menandai bahwa teller tersebut sedang offline atau tidak dapat melayani nasabah.
4. Alat bantu (sistem) manajemen antrian ini menggambarkan pergerakan antrian secara nyata.
5. Jumlah maksimal loket yang diijinkan dalam aplikasi alat bantu (sistem) manajemen antrian nasabah di bank adalah 9 loket.
6. Setiap nasabah hanya dilayani oleh satu teller, dan lamanya nasabah dilayani oleh teller meliputi tahap pengecekan terakhir atau final inspection (jika ada).