• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan Bisnis berstatus aktif di Universitas Mercu Buana.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan Bisnis berstatus aktif di Universitas Mercu Buana."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

A.Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian untuk penulisan proposal ini berlangsung pada Desember 2015. Lokasi penelitian ini tepatnya di Universitas Mercu Buana, Jakarta Barat, provinsi DKI Jakarta. Objek penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis berstatus aktif di Universitas Mercu Buana.

B.Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan atau metode kuantitatif (quantitative approach). Bertujuan untuk menunjukkan apakah terdapat hubungan antarvariabel yang diteliti. Pendekatan kuantitatif menekankan pada adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian, dan melalui suatu hipotesis yang dibangun akan diuji melalui formula statistik dan teknik analisis tertentu.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dibutuhkan hipotesis yang diajukan dan akan diperoleh signifikansi dari hubungan faktor-faktor yang memperngaruhi minat mahasiswa menjadi nasabah bank syariah. Melalui penelitian ini, peneliti ingin mengetahui faktor-faktor yang memperngaruhi minat mahasiswa menjadi nasabah bank syariah berdasarkan hipotesis penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya.

(2)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis sehingga peneliti menggunakan desain penelitian kausal. Dimana desain penelitian kausal bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen) terhadap variabel lainnya (variabel dependen).

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel

Peneliti ingin mengetahui serta meneliti hubungan antara pengetahun produk bank syariah, iklan dan lokasi bank syariah serta komitmen keagamaan atau religiusitas terhadap minat berinvestasi di bank syariah. Minat berinvestasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah motivasi mahasiswa menjadi nasabah dan menabung di bank syariah, berdasarkan perspektif mahasiswa FEB UMB yang pernah menyelesaikan mata kuliah perbankan syariah agar hasil dari penelitian ini memiliki korelasi positif dan tepat sasaran.

1. Definisi Variabel

Variabel pada penelitian ini meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi minat serta motivasi dalam berinvestasi di bank syariah mahasiswa FEB UMB. Berdasarkan sifatnya terdapat dua jenis variabel yakni variabel bebas (variabel independen) dan variabel terikat atau variabel yang terpengaruh terhadap variabel bebas (variabel dependen). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor yang berhubungan dengan minat mahasiswa berinvestasi di bank syariah. Faktor-faktor yang dimaksud akan menjadi variabel bebas (variabel independen) yang akan mempengeruhi minat mahasiswa dalam berinvestasi di bank syariah. Dalam penelitian ini ada empat

(3)

varibel bebeas (variabel independen) yaitu, variabel X yang dibagi menjadi empat variabel, pertama Pengetahuan Perbankan Syairah (X1), kedua Iklan (X2), ketiga Lokasi (X3), keempat Religiusitas (X4). Dan yang menjadi variabel terikat (variabel dependen) yaitu Variabel Y, adalah Minat Mahasiswa Berinvestasi Di Bank Syariah (Y).

a. Variabel Independen – Pengetahuan Perbankan Syariah (X1)

Pemahaman dan pengetahuan mahasiswa tentang bank syariah juga akan mempengaruhi pandangan mahasiswa mengenai bank syariah itu sendiri. Secara mudahnya, pandangan mahasiswa terhadap bank syariah tergantung dengan apa yang mereka ketahui. Jika pengetahuan tentang bank syariah rendah maka dalam memandang bank syariah pastinya rendah pula. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur seberapa besar pengetahuan mahasiswa terhadap bank syariah, maka perlu dijelaskan prinsip, konsep dan produk-produk bank syariah, karena nantinya pertanyaan pada kuisioner yang akan disebar akan menanyakan mengenai hal ini. Kuesioner pada variabel pengetahuan perbankan syariah diadaptasi dari penelitian Alfi Mulikhah Lestari (2015).

b. Variabel Independen – Iklan Bank Syariah (X2)

Periklanan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi inpersonal (impersonal communication) yang di gunakan oleh bank-bank syariah. Peranan periklanan dalam perbankan syariah adalah untuk membangun kesadaran (awareness) masyarakat terhadap keberadaan lembaga

(4)

keuangan syariah, menambah pengetahuan masyarakat tentang jasa yang di tawarkan, membujuk calon nasabah, untuk menggunakan jasa yang ditawarkan dan memotivasi masyarakat untuk menjadi nasabah bank syariah. Kuesioner penelitian pada variabel Iklan diadaptasi dari penelitian Siti Mahmudah (2011).

c. Variabel Independen – Lokasi Bank Syariah (X3)

Lokasi merupakan tempat dari Bank Syariah berada baik itu kantor cabang maupun lokasi ATM (Automatic Teller Machine). Pada penelitian ini faktor lokasi merupakan faktor yang tidak terdapat pada penelitian sebelumnya sehingga kuesioner pada variabel Lokasi adalah hasil pengembangan peneliti, adapun indikatornya adalah:

a. Lokasi Bank Syariah dekat dengan tempat tinggal mahasiswa. b. Lokasi Bank Syariah dekat dengan pusat kegiatan masyarakat,

misalnya adalah pusat perbelanjaan dan perkantoran.

c. Lokasi Bank Syariah memiliki jumlah yang tersebar di daerah pinggir kota.

d. Variabel Independen - Religiusitas (X4)

Salah satu faktor utama nasabah mempertahankan hubungannya pada bank syari'ah adalah ketaatan mereka terhadap prinsip-prinsip syari'ah. Nasabah memutuskan untuk tetap mempertahankan bank syari'ah berkaitan dengan masalah keimanan dan keyakinan terhadap pengharaman riba bagi umat Islam. Faktor agamis, yaitu: adanya

(5)

pemahaman terhadap agama yang dianut, merasa yakin bahwa yang dilakukan tidak bertentangan dengan agama atau sesuai dengan perintah agama, memahami bahwa menabung diperbankan syari'ah untuk mengurangi kesenjangan ekonomi di masyarakat. Kuesioner penelitian pada variabel Religiusitas diadaptasi dari penelitian Yayan Fauzi (2010). e. Variabel Dependen – Minat Berinvestasi Mahasiswa (Y)

Kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak pada orang. (Abdul Rahman Saleh: 2004). Definisi Minat secara operasional adalah Sesuatu yang pribadi yang berhubungan dengan sikap untuk memutuskan menggunakan produk atau tidak. Kuesioner penelitian pada variabel Religiusitas diadaptasi dari penelitian Yayan Fauzi (2010).

2. Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.1 – Operasionalisasi Variabel Variabel Penelitian Dimensi Indikator Skala Pengukuran Pengetahuan Perbankan Syariah Kampus a. Pemahaman Keunggulan Perbankan Syariah. b. Pemahaman Kelemahan Perbankan Diukur melalui angket dengan menggunakan Skala Ordinal (1-5) Lingkungan

(6)

Syariah. Iklan Bank Syariah Media Cetak a. Keakuratan Informasi. b. Frekuensi Informasi yang diterbitkan. c. Kewajaran. Diukur melalui angket dengan menggunakan Skala Ordinal (1-5) Media Elektronik Lokasi Bank Syariah

Kantor Pusat dan Cabang a. Jarak dengan lokasi tertentu. b. Jumlah di lokasi tertentu. Diukur melalui angket dengan menggunakan Skala Ordinal (1-5) Automatic Teller Machine (ATM)

Religiusitas Syariat Islam

a. Kesesuaian Pelayanan dengan Syariat Islam. b. Kesesuaian Produk dengan Syariat Islam. Diukur melalui angket dengan menggunakan Skala Ordinal (1-5) Minat Mahasiswa Ketertarikan a. Produk. b. Rasa Aman. Diukur melalui angket dengan

(7)

menjadi Nasabah Bank Syariah Keyakinan c. Sesuai dengan Kebutuhan. menggunakan Skala Ordinal (1-5) Sumber : Data referensi penelitian sebelumnya yang diolah lebih lanjut. D. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Mercu Buana, Jakarta Barat yang berjumlah ±22.000 mahasiswa (berdasarkan website mercubuana.ac.id), sedangkan yang menjadi sampel penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang berjumlah 7088 mahasiswa (berdasarkan website forlap.dikti.go.id) dan dipilih secara random sederhana. Pengambilan sampel diperoleh berdasarkan rumus slovin.

= 1 +

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tingkat kesalahan (e) sebesar 10%, sehingga jumlah sampel adalah sebagai berikut:

= 7088

1 + 7088 . 0,1 = 98,60

Untuk memudahkan penelitian maka peneliti membulatkan nilai sampel menjadi 100 sampel.

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Etta Mamang Sangadji dan Sopiah (2010), data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak

(8)

melalui media perantara). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik survey untuk mendapatkan data opini individu dengan menggunakan alat berupa kuesioner sebagai instrumen utama dalam mengukur variabel-variabel yang akan diukur.

Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan Skala likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang. Dimana menurut Ruslan (2010), skala likert sering disebut sebagai method od summated ratings, yang berarti nilai peringkat setiap jawaban atau tanggapan itu dijumlahkan sehingga mencapai nilai total. Skala ini banyak digunakan karena memberi peluang kepada responden untuk mengekspresikan perasaan mereka dalam bentuk persetujuan terhadap suatu pernyataan.

Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditentukan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai dengan sangat negatif. Pemberian skornya yaitu sebagai berikut:

i. Sangat Setuju 5

ii. Setuju 4

iii. Netral 3

iv. Tidak Setuju 2

(9)

F. Metode Analisis

1. Statistik Deskriptif

Metode statistik deskriptif merupakan pencatatan data yang disertai dengan kalimat, kata maupun gambar untuk memberikan gambaran mengenai variabel yang diteliti, namun tidak digunakan untuk membuat kesimpulan. Uji statistik deskriptif mencakup simpangan baku, modus, median, nilai terendah (minimum), tertinggi (maksimum) dan rata-rata (mean) untuk selanjutnya ditarik kesimpulan dari jawaban responden untuk tiap pertanyaan dari masing – masing variabel.

2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas

Untuk menguji vadilitas konstruksi, dapat digunakan pendapat dari ahli (judgement expert). Setelah pengujian konstruksi dari ahli dan berdasarkan pengalaman empiris di lapangan selesai, maka diteruskan dengan uji coba instrumen. Setelah data ditabulasikan, kemudian pengujian dilakukan dengan analisis faktor, yaitu mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Metode yang digunakan adalah teknik korelasi produk momen (moment product correlation) atau yang lebih dikenal dengan nama pearson correlation. Nilai korelasi yang diperoleh (nilai korelasi per item dengan total item yang diperoleh setelah dikorelasikan secara

(10)

statistik per individu) lalu dibandingkan dengan nilai korelasi (r) product moment. Pengujian validitas setiap item pertanyaan dilakukan dengan menghitung korelasi Product Moment Pearson dengan syarat minimum korelasi tiap faktor positif dan besarnya 0,3 ke atas (r>0,3) maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat, sehingga instrumen tersebut mempunyai validitas konstruksi yang baik.(Sugiyono, 2013)

Uji validitas ini dilakukan dengan rumus:

=

∑ (∑ )(∑ )

[ ∑ (∑ ) ][ ∑ (∑ ) ] Dimana:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

Y = Skor total tiap responden

X = skor tiap butir soal untuk setiap responden n = jumlah responden.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban sesorang terhadapa pertanyaan adalah konsisten. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas ditempuh dengan menggunakan metode Cronbach Alpha. Insturmen dapat dikatakan handal (reliable) bila memiliki koefisien

(11)

Untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik Cronbach Alpha dengan rumusan sebagai berikut: = −1 1− ∑ Keterangan: r : reliabilitas instrumen k : banyak butir pertanyaan

t2 : varian total

∑ b : jumlah varian butir

Jumlah varian butir ditetapkan dengan cara mencari nilai varian tiap butir, kemudian jumlahkan seperti yang dirumuskan berikut ini:

Rumus varian yang digunakan:

= ∑ − (∑ ) /

dimana:

n : jumlah responden

X : nilai skor yang dipilih (total nilai nomor-nomor butir pertanyaan)

(12)

Menurut Imam Ghozali (2011) variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.

3. Uji Asumsi Klasik

Setelah instrumen penelitian dinyatakan valid dan reliabel, selanjutnya dilakukan analisis data. Persyaratan analisis data meliputi Uji Normalitas, Multikolonieritas, dan Heteroskedastisitas. Persyaratan analisis ini dilakukan agar dapat dilakukan Uji Hipotesis.

a. Uji Normalitas

Menurut Imam Ghozali (2013) tujuan dari uji normalitas adalah sebagai berikut: “Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak dapat digunakan.”

Dasar pengambilan untuk uji normalitas data adalah:

a. Jika data menyebar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak

(13)

menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolonieritas

Menurut Imam Ghozali (2013) Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel-variabel bebas. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas / variabel independen. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antara variabel bebasnya sama dengan nol.

a. Jika antar variabel bebas pada korelasi diatas 0,90, maka hal ini merupakan adanya multikolinieritas.

b. Atau multikolinieritas juga dapat dilihat dari VIF, jika VIF < 10 maka tingkat kolinieritasnya masih dapat di toleransi. c. Nilai Eigen Value berjumlah satu atau lebih, jika variabel

bebas mendekati 0 menunjukkan adanya multikolineritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Imam Ghozali (2013) Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain, jika

(14)

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda maka disebut heteroskedastisitas.

Dasar pengambilan keputusan untuk uji heteroskedastisitas :

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu teratur (bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk menguji pengaruh dari beberapa variabel independen terhadap satu variabel dependen. Analisis dalam penelitian ini dilakukanan teknik analisis regresi linear berganda. Analisis dipilih dalam penelitian ini karena memiliki variabel independen lebih dari satu. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran secara langsung koefisien regresi atau besarnya pengaruh masing – masing variabel independen (bebas) yaitu Pengetahuan Perbankan Syariah (X1), Iklan (X2), Lokasi (X3), Religiusitas (X4) terhadap variabel dependen (terikat) Minat Berinvestasi Mahasiswa UMB (Y) menggunakan Analisis regresi linear berganda dapat dirumuskan sebagai berikut:

(15)

Y = a + β₁ X1 + β₂ X2 + β3 X3 + β4 X4 + e

Dimana :

Y = Minat Berinvestasi Mahasiswa UMB

a = Konstanta

β₁+β₂+β34 = Koefisien Variabel X

X₁ = Pengetahuan Perbankan Syariah

X₂ = Iklan

X₂ = Lokasi

X₂ = Religiusitas

e = Error

5. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2013).

(16)

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan atau bersama- sama antar variabel independen terhadap variabel dependen. Pengaruh tersebut memiliki tingkat signifikansi pada alpha 5%. Adapun metode untuk menentukan apabila nilai signifikan < 0,05 dan Fhitung > Ftabel.

Uji F = /

( )/

Keterangan:

F = Pendekatan distribusi Probabilitas Fisher. = Koefisien Korelasi

k = jumlah variabel bebas n = banyaknya sampel

Penolakannya hipotesis atas dasar signifikansi pada taraf nyata 5% (taraf kepercayaan) dengan kriteria: (Imam Ghozali, 2013).

a. Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang

berarti ada pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

b. Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, yang

berarti tidak ada pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

(17)

Uji statistik t ini adalah untuk menguji keberhasilan koefisien regresi secara parsial. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) secara tunggal berpengaruh terhadap variabel terikat (Y) dengan membandingkan antara nilai thitung

masing-masing variabel bebas dengan nilai ttabel dengan derajat

kesalahan 5% (a = 0.05). Apabila nilai thitung > ttabel, maka variabel

bebasnya memberikan pengaruh bermakna terhadap variabel terikat. Uji t ini menggunakan derajat kebebasan df = n-k-1 dimana n= banyak observasi dan k= jumlah regresor. Selain itu, pengujian ini dapat sekaligus digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan kerja dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan dengan melihat nilai-nilai t masing-masing variabel. Berdasarkan nilai t itu, maka dapat diketahui variabel bebas mana yang mempunyai pengaruh paling bermakna atau signifikan mempengaruhi variabel terkait. (Imam Ghozali, 2013).

Gambar

Tabel 3.1 – Operasionalisasi Variabel  Variabel  Penelitian  Dimensi  Indikator  Skala  Pengukuran  Pengetahuan  Perbankan  Syariah  Kampus  a

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan survei awal yang dilakukan di Puskesmas Kenali Besar pada tanggal 15 Juni terhadap 10 ibu yang mempunyai bayi terdapat 6 ibu yang tidak mengetahui

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan

Indarto Cahya Yoesman am Pengaruh Pengetahu an Produk dan Persepsi Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Kosmetik Organik Pengetahu an Produk, Persepsi

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai frekuensi dominan tanah, amplifikasi, indeks kerentanan seismik dan percepatan tanah maksimum.. Penelitian

27 IbM Mochammad Roviq, SP., MP Pertanian 081235084033 IbM Peternak Ayam Di Desa Plandi, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang Untuk Pemanfaatan Kotoran Ayam Sebagai Bahan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai “ Ritual pengobatan Badewo pada masyarakat mandailing di Desa Gunung Intan Kecamatan Bangun

Penggunaan APD adalah perilaku pekerja dalam memakai APD untuk melindungi diri dari luka/cedera atau penyakit Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran