• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Keteknikan Budidaya Perikanan merupakan mata pelajaran yang lebih

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Keteknikan Budidaya Perikanan merupakan mata pelajaran yang lebih"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Keteknikan Budidaya Perikanan merupakan mata pelajaran yang lebih berorientasi pada gerakan dan menekankan pada reaksi-reaksi fisik dan keterampilan tangan yang berhubungan dengan cara pembuatan wadah budidaya perikanan sesuai dengan standar yang sudah ditentukan. Oleh karena itu, dalam kegiatan proses belajar mengajar terdapat banyak kegiatan yang berhubungan dengan ranah psikomotorik atau keterampilan dan kreativitas, contohnya adalah kegiatan pratik membuat akuarium. Hal ini diperkuat dengan pendapat Bloom (1979) yang berpendapat bahwa ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik.

Sebagian besar pendidik menganggap bahwa kegiatan yang berhubungan dengan ranah psikomotorik banyak menghabiskan waktu dan memerlukan banyak persiapan. Seharusnya pendidikan diarahkan langsung untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang diri siswa sendiri dan alam sekitar (Depdiknas, 2006). Gayford (Openshaw & Wittle, 1993 dalam Hidayat, 2007) menyatakan pendapat bahwa 64% siswa dalam penelitian mengharapkan lebih banyak belajar di luar kelas dibandingkan dengan belajar di dalam kelas.

Selama tiga tahun kegiatan pembelajaran di sekolah, seharusnya setiap siswa pernah mengalami kegiatan praktikum di lapangan. Dalam kegiatan

(2)

pratikum siswa dituntut dapat menggabungkan kemampuan kognitif yang mereka miliki ke dalam suatu kegiatan yang bersifat psikomotor. Sere (2002) dalam Widodo (2006) mengatakan bahwa kegiatan praktikum bukan hanya membantu siswa untuk memahami konsep, tetapi dapat mendorong siswa untuk belajar, membuat siswa mengerjakan sesuatu dan belajar mengerjakan sesuatu. Setiap siswa memiliki kompetensi psikomotorik yang berbeda-beda. Ini berarti bahwa penilaian psikomotorik harus dilakukan untuk mengetahui keterampilan yang dimiliki oleh siswa yaitu keterampilan dalam pembuatan media perikanan di lapangan. Menurut Priyatna (2009) manfaat dari penilaian psikomotorik adalah dapat mengetahui ketercapaian Standar kompetensi yang sudah dijabarkan ke dalam Kompetensi Dasar, mengetahui perkembangan dan pertumbuhan peserta didik, mendorong peserta didik belajar dan berlatih, mengetahui keberhasilan satuan pendidikan dan mendorongnya untuk berkarya lebih terfokus dan terarah.

Penilaian psikomotorik siswa Sekolah Menengah Kejuruan penting untuk dilaksanakan. Menurut pasal 25 (4) Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menjelaskan bahwa kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Dengan meneliti kemampuan dasar siswa kelas X-F, maka kita dapat mengetahui kompetensi keterampilan masing-masing siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran keteknikan budidaya perikanan di sekolah. Kompetensi inilah yang akan dibawa oleh siswa hingga ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

(3)

Dalam praktek pembuatan akuarium termasuk dalam dua jenis ranah psikomotorik yakni specific responding dan motor chining karena siswa dituntut agar kreatif dalam proses pembuatannya. Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, dalam bentuk suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru (Hurlock dalam Basuki, 2010). Kreativitas mendukung kemampuan psikomotorik siswa untuk dapat terus berkembang. Ditinjau dari aspek pribadi, kreativitas muncul dari interaksi pribadi yang unik dengan lingkungannya.

Kegiatan pratikum ini mudah dilakukan siswa dalam pelajaran keteknikan budidaya perikanan. Menurut Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) SMK menyatakan bahwa siswa mampu merancang dan merakit komponen pendukung, menggunakan berbagai peralatan untuk melakukan pengamatan dan pengukuran yang tepat dan teliti, salah satunya adalah kemampuan membuat akurium sebagai wadah budidaya.

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas dan hasil observasi, terdapat beberapa permasalahan yang memperkuat mengapa permasalahan tersebut diangkat. Adapun identifikasi masalah yang dapat diuraikan adalah sebagai berikut: 1. Anggapan sebagian besar pendidik bahwa kegiatan yang berhubungan

dengan ranah psikomotorik menghabiskan banyak waktu dan persiapan. 2. Guru belum menggunakan penilaian psikomotorik untuk menilai proses

belajar praktikum.

(4)

1.3.Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti maka untuk menghindari penyimpangan tujuan dan penelitian menjadi lebih terarah maka batasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan siswa dalam pelaksanaan kegiatan praktikum yang dilakukan

sesuai dengan standar kompetensi yang berlaku mulai dari persiapan, proses pelaksanaan, dan finishing akuarium.

2. Penilaian psikomotorik yang dilakukan untuk mengetahui keterampilan dan kreativitas siswa dalam merangkai serta mendekorasi akuarium yang termasuk dalam ranah psikomotorik specific responding dan motor chining.

1.4.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: “Bagaimanakah profil psikomotorik siswa kelas XF Perikanan SMK-PP Negeri Tanjungsari dalam melakukan kinerja praktek pembuatan media budidaya perikanan?”.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat dijabarkan beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah profil psikomotorik specific responding siswa dalam praktek akuarium?

2. Bagaimanakah profil psikomotorik motor chining siswa?

3. Bagaimanakah profil psikomotorik siswa SMK PP Negeri Tanjungsari kelas X-F Perikanan?

(5)

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun dilakukannya penelitian ini memiliki tujuan umum dan tujuan khusus, yaitu:

1. Tujuan Umum:

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk untuk menghasilkan profil mengenai kemampuan siswa kelas X-F dalam membuat wadah media budidaya perikanan, dengan tingkat kreativitas yang ditunjukan dan menggunakan standar yang berlaku.

2. Tujuan Khusus:

Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan psikomotorik siswa dalam membuat salah satu wadah budidaya yakni akuarium meliputi tiga aspek, yaitu:

a. Mengetahui profil psikomotorik specific responding siswa b. Mengetahui profil psikomotorik motor chining siswa.

c. Mengetahui profil psikomotorik siswa dalam pembuatan akuarium.

1.6.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi pihak sekolah akan menambah informasi dalam kegiatan

pembelajaran yang efektif dan dapat diterapkan kepada setiap siswa dalam semua mata pelajaran, khususnya dalam mata pelajaran keteknikan budidaya perikanan.

(6)

2. Bagi peneliti dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang diperoleh dari praktek langsung dengan menerapkan teori-teori yang didapat di perguruan tinggi.

3. Bagi guru penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang kemampuan

siswa dalam praktikum pembuatan media budidaya perikanan di sekolah, sehingga guru secara optimal dapat melaksanakan kegiatan pratikum dan dapat memfasilitasi kebutuhan siswa selama pratikum berlangsung.

4. Bagi siswa penelitian ini dapat dijadikan sebagai wadah media untuk mengetahui kemampuannya dalam melakukan kegiatan pembuatan wadah media budidaya perikanan, salah satunya pembuatan akuarium.

5. Bagi pembaca sebagai informasi mengenai profil psikomotik siswa

SMK-PP Negeri Tanjungsari dalam pembuatan media budidaya perikanan, khususnya akuarium.

6. Bagi peneliti lain penelitian ini dapat memberikan suatu informasi mengenai kemampuan psikomotorik siswa dan memberikan inspirasi kepada peneliti lainnya, sehingga penelitian ini dapat mendasari penelitian lain tentang kemampuan psikomotorik siswa.

1.7.Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam sebuah penelitian memiliki peran sebagai pedoman penulisan agar penulisan laporan lebih terarah dan sistematis dalam rangka tujuan akhir yang akan dicapai.

(7)

BAB I. PENDAHULUAN

Pada BAB I ini dijelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penjelasan tentang judul, dan sistematika penulisan.

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

Pada BAB ini menguraikan tentang kajian pustaka, kerangka pemikiran pada penelitian. Dalam setiap karya ilmiah kajian pustaka memiliki peran yang sangat penting, karena fungsi dari penulisan kajian pustaka sebagai landasan teoritis yang relevan dan mendukung dengan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian. Sedangkan kerangka pemikiran merupakan tahapan yang harus dilakukan untuk dugaan sementara yang diambil dengan mengkaji hubungan teoritis dan dijabarkan dari landasan teori atau kajian pustaka.

BAB III. METODE PENELITIAN

Pada BAB III menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan oleh peneliti. BAB ini menjelaskan beberapa komponen seperti metode penelitian yang digunakan, populasi dan sample, lokasi penelitian, instrumen peneltian, prosedur pelaksanaan penelitian, dan teknik pengolahan data.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada BAB IV mengemukankan serta menjelaskan hasil dan pembahasan penelitian.

(8)

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB terakhir ini berisi uraian kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

Referensi

Dokumen terkait

Minimarket berlabel Indomaret dan 212 tumbuh subur dimana-mana. Kedua minimarket tersebut berkembang dengan jejaring waralaba. Harga jual yang ditawarkan

Esimerkiksi eräs kouluttaja koki omalla tavallaan tekemisen niin tärkeäksi, että jatkoi työn tekemistä omalla tavallaan esimiehen päinvastaisesta näkökulmasta

Hasil belajar siswa ranah kognitif siklus II mencapai 83,3%.Simpulan penelitian ini adalah melalui pembelajaran kontekstual dengan metode snowball throwing dapat

Berdasarkan uraian teoritik dan sintesis di atas, maka secara konseptual nilai budaya menjaga lingkungan adalah orientasi nilai yang dimiliki oleh krama desa dalam

Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan tingkat presentase rata-rata sebesar 80%, Fasilitas Kerja sebesar 81% dan tingkat presentase Kinerja Guru sebesar 81% pada guru di SMK

 El-Nino adalah kejadian iklim di mana terjadi penurunan jumlah dan intensitas curah hujan akibat naiknya suhu permukaan laut di wilayah Samudra Pasifik Selatan yang

Saluran distribusi yang digunakan perusahaan saat ini masih melalui perantara agen atau distributor untuk daerah Jakarta dan penjualan langsung dalam konsep Restoran “Pia

Menurut responden, salah satu kebiasaan yang ada dianut oleh masyarakat Bali adalah ketika anak bungsu telah menikah maka anak tersebut yang akan tetap tinggal bersama