BAB V
PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN
SASARAN
5.1. Visi
Visi merupakan rumusan umum yang mengarahkan kondisi daerah yang
ingin dicapai pada akhir periode perencanaan pembangunan jangka menengah,
yakni 2016-2021 (5 tahun) ke depan. Visi bukan hanya mimpi atau serangkaian
harapan, namun merupakan suatu komitmen dan upaya merancang serta
mengelola perubahan untuk mencapai tujuan pembangunan 5 tahun ke depan.
Visi harus didasarkan pada realitas dan harus dapat menunjukkan gambaran
masa depan yang ideal bagi pembangunan daerah dan masyarakat.
Visi Kabupaten Pegaf dirumuskan, dibahas dan disepakati bersama oleh
seluruh pemangku kepentingan pembangunan daerah karena visi merupakan
dasari bagi para stakeholders dalam operasionalisasi perencanaan
pembangunan daerah. Perumusan visi dilakukan untuk menindaklanjuti hasil
analisis isu-isu strategis dan permasalahan pembangunan daerah (PPD) untuk
menemukan perwujudan visi. Hasil perumusan visi pembangunan Kabupaten
Pegaf untuk lima tahun ke depan 2016-2021, adalah:
Tabel V-1 Perumusan Visi
Kabupaten Pegunungan Arfak
No Perwujudan Visi Pokok-pokok Visi Pernyataan Visi
1 Adil Aman, Religius Kabupatern
Pegunungan Arfak yang Adil, Sejahtera, dan
Lestari Tahun 2021 2 Sejahtera Maju, Mandiri, Makmur,
Tabel V-2 Penjelasan Visi
Kabupaten Pegunungan Arfak
Visi Pokok-Pokok
Visi
Penjelasan Visi KABUPATERN
PEGUNUNGAN ARFAK YANG ADIL,
SEJAHTERA, DAN LESTARI TAHUN
2021
1. Adil: Aman, Religius
Suatu kondisi di mana tercipta keadilan dalam berbagai hal, sehingga tercipta rasa aman, dan terwujud pula kehidupan
masyarakat yang religius. 2. Sejahtera:
Maju, Mandiri, Makmur, Bermartabat
Suatu keadaan di mana masyarakat mudah memenuhi kebutuhan pokok dan terjangkau harganya. Semua kegiatan usaha dapat berjalan dengan baik sehingga dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat. Pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas, terjangkau dan gratis untuk keluarga miskin sehingga masyarakat
Kabupaten Pegaf sehat jasmani, rohani, dan bermartabat . Fasilitas perumahan dapat tersedia serta dapat dijangkau dan mudah diperoleh, rehabilitasi rumah tidak berstandar kesehatan/Rumah Tidak Layah Huni (RTLH) menjadi salah satu program prioritas. Dalam bidang pertanian dan kehutanan, dapat dikembangkan pertanian dataran tinggi dan menjaga
kelestarian sumberdaya alam guna menunjang Pariwisata. Dalam bidang kebudayaan, diharapkan Kabupaten Pegaf salah satu pusat pengembangan kebudayaan untuk menunjang Pariwisata. Jadi, lestari dalam semua hal.
3. Lestari: Berkelanjutan
Suatu kondisi di mana
pembangunan terlaksana dan berjalan terus, tetapi lingkungan tetap lestari dan/atau berkelanjutan.
5.2. Misi
Misi merupakan rumusan umum tentang upaya atau pilihan jalan (the chosen track) yang akan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi pembangunan daerah, yaitu menyediakan layanan bagi masyarakat dan aktivitas
dirumuskan untuk membantu menggambarkan visi secara lebih jelas yang ingin
dicapai dan upaya yang akan dilakukan untuk mencapai visi. Misi dalam RPJMD
harus mampu menaungi berbagai tema pembangunan tahunan selama 5 tahun
ke depan.
Perumusan misi merupakan suatu upaya menyusun sistematika berupa
pola perjalanan pemerintahan daerah dalam rangka mengembangkan
program-program prioritas untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan pelayanan
masyarakat lebih efektif, efisien, dan terukur. Dalam menyusun misi
pembangunan jangka menengah daerah, perlu disusun pendefinisian terlebih
dahulu menjadi pokok-pokok visi. Pokok-pokok visi disusun dengan
memperhatikan stakeholder yang menjadi pelaku dan/atau terkena dampak
pelaksanaan pembangunan. Misi Pembangunan Kabupaten Pegaf periode
Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
Tabel V-3
Perumusan Penjelasan Misi Kabupaten Pegunungan Arfak
No Pokok-pokok Visi
Misi/Sub Misi Penjelasan Misi
1 Kabupaten
Masyarakat Pegaf terjamin rasa aman, nyaman, dan tenteram dari ancaman internal maupun ekternal; dapat menjunjung tinggi nilai-nilai iman dan taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta cinta kepada sesama manusia.
2. Menyelenggarakan Pelayanan Dasar yang Lebih
Berkualitas di Bidang Pendidikan,
Kesehatan, dan Kesejahteraan Sosial.
Pegaf sebagai kabupaten dengan IPM terendah nomor 2 setelah Kabupaten Tambrauw dari 13 kabupaten/kota di Provinsi Papua Barat, maka
pelayanan dasar menyangkut pendidikan, kesehatan, dan
kesejahteraan sosial adalah prioritas 2 Kabupaten pemerintahan kepada publik secara akuntabel, efektif, dan efisien, serta patuh pada hukum. seperti perhubungan, air, listrik, komunikasi, dan perumahan, baKabi masyarakat. Pembangunan
Pengembangan Kawasan Strategis, Penguatan
Kelembagaan Ekonomi Lokal, dan Peningkatan
Investasi.
agribisnis yang berbasis pada produksi pertanian dataran tinggi untuk menunjang pariwisata dasar bagi publik dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip konservasi dan keberlanjutan (sustainability).
5.3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang
menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan
jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan
arsitektur kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan.
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu
strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Rumusan tujuan dan
sasaran merupakan dasar dalam penyusunan pilihan-pilihan strategi
pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut.
Tujuan pembangunan yang disajikan berikut ini merupakan tujuan dari
masing-masing misi pembangunan, sebagai berikut:
Tabel V-4
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kabupaten Pegunungan Arfak
Visi: KABUPATERN PEGUNUNGAN ARFAK YANG ADIL, SEJAHTERA, DAN LESTARI TAHUN 2021
Misi Tujuan Sasaran Misi 1: Mengembangkan
Masyarakat yang Religius/Beriman
Membangun dan menyediakan sarana dan prasarana peribadatan dan membina kehidupan masyarakat yang beriman dan takut akan Tuhan.
1.1. Terwujudnya tinggi iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Misi 2: Menyelenggarakan
Pelayanan Dasar yang Lebih Berkualitas di Bidang
Menyediakan sarana dan prasarana fisik dasar serta sumberdaya manusia
Pendidikan, Kesehatan, Misi 3: Meningkatkan
Pelayanan Publik dan Menyelenggarakan Tata Pemerintahan Daerah Yang Baik (Good Local Governancen).
Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan akuntabel serta memberikan pelayanan 3.3. Diterapkannya sistem
pemerintahan dan
Misi 4: Mempercepat Pembangunan Ekonomi Daerah Berbasis Agrobisnis dan Ekowisata melalui Percepatan Pembangunan Infrastruktur,
Pengembangan Kawasan Strategis, Penguatan Kelembagaan Ekonomi Lokal, dan Peningkatan Investasi.
yang akan datang.
5.2. Terjaganya
keberadaan budaya dan adat istiadat masyarakat lokal. 5.3. Terehabilitasinya
lingkungan yang statusnya kritis. 5.4. Terlaksananya upaya
perlindungan dan pengawasan hutan secara partisipatif bersama masyarakat lokal.
5.5. Terlaksananya upaya mitigasi bencana alam.
5.6. Terciptanya kesadaran masyarakat dalam mengelola lingkungan sebagai tindakan prefentif terhadap bahaya bencara alam terutama banjir dan longsor.
Visi Kabupaten Pegaf, adalah: Kabupatern Pegaf Yang Adil, Sejahtera, dan Lestari Tahun 2021, telah dijabaran dalam misi, dan tujuan, serta sasaran pembangunan daerah. Tujuan pertama untuk mewujudkan misi satu, yakni membangun dan menyedikan sarana dan prasarana peribadatan dan membina kehidupan masyarakat yang beriman dan takut akan Tuhan. Sasaran dari tujuan ini adalah terwujudnya masyarakat Pegaf yang cinta damai, cinta sesama, dan hidup rukun; serta terciptanya masyarakat yang tinggi iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Visi Bupati di atas, dijabarkan dalam misi yakni masyarakat yang beriman dan religius, maka berdasarkan tujuan dan sasaran di atas dapat dijelaskan kepada kita bahwa mayoritas (95%) masyarakat Pegaf beragama Kristen Protestan dari Gereja Protestan Kristen Alkitab Indonesia (GPKAI), namun pada kenyataan bahwa ketika terjadi konflik, sering berujung pada pertumpahan darah. Guna mengatasi ha-hal di atas, maka tujuan dan sasaran ini dimaksudkan untuk menyediakan sarana dan prasarana pendukung, sumberdaya manusia, dan kegiatan-kegiatan kerohanian bagi masyarakat yang berujung pada takut akan Tuhan, cinta sesama, hidup damai dan rukun.
Pegaf merupakan yang terrendah dari 13 kabupaten/kota di Wilayah Provinsi Papua Barat, yang mana IPM yang merupakan komposit dari beberapa aspek, bahwa aspek pendidikan merupakan yang terrendah. Demikan pula kesehatan, dimana data BPS Manokwari sebagai Kabupaten induk menunjukan bahwa usia harapan hidup Penduduk Pegaf adalah 66,45 tahun, angka kematian bayi sebesar 48,04%, serta persentase penduduk miskin sebesar 60,35% menggambarkan bahwa pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial menjadi fokus utama pembangunan.
Misi 3, yakni meningkatkan pelayanan publik dan menyelenggarakan tata
pemerintahan daerah yang baik (good local governance), yang dijabarkan dalam tujuan, yakni mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan akuntabel dalam
memberikan pelayanan publik yang baik, dimana sasaranannya adalah
terwujudnya pelayanan publik yang baik dan akuntabel, meningkatkan
kompetensi dan profesionalisme aparatur pemerintah, serta diterapkannya
sistem pemerintahan dan sistem kerja pemerintah yang akuntabel, transparan,
partisipatif, profesional, efisien, efektif, dan taat hukum. Hal ini menjadi fokus
penting untuk dikerjakan selama masa RPJM ini karena Pegaf merupakan
kabupaten baru, dengan SDM aparatur Pemda yang masih terbatas, sehingga
penyediaan sarana-prasarana pendukung, seperti jaringan komunikasi, internet,
infrastruktur lainnya adalah mendesak, yang dilanjutkan dengan
penyelenggaraan pemerintahan yang terkoneksi dengan sistem, serta dukungan
aparatur Pemda yang terlatih dan profesional sehingga pelaksanaan
pemerintahan dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Hal penting lainnya,
adalah perlu tumbuh-kembang sistem pendukung dan aparatur pemerintah yang
patuh pada hukum. Di samping itu, pada misi ketiga ini juga dapat pastikan juga
terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pegaf yang bersumber
dari implementasi Otsus Papua, dimana Kabupaten Pegaf menerima alokasi
dana Otsus, dan diharapkan bahwa dalam penenarapannya benar-benar sesuai
dengan amanat Undang-Undang No. 21 tahun 2001, bahwa Dana Otsus
benar-benar digunakan untuk peningkatan SDM bidang pendidikan, peningkatan
derajat kesehatan masyarakat, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat
melalui pengembangan ekonomi kerakyatan.
Misi 4, yakni mempercepat pembangunan ekonomi daerah berbasis
agrobisnis dan ekowisata melalui percepatan pembangunan infrastruktur,
pengembangan kawasan strategis, penguatan kelembagaan ekonomi lokal, dan
peningkatan investasi. Tujuannya adalah menciptakan kesejahteraan
pemanfaatan sumberdaya alam yang memiliki keunggulan komparatif seperti
agribisnis dataran tinggi yang dapat memperkuat pembangunan pariwisata.
Terlihat jelas bahwa sasaran (1), yakni tumbuhnya sentra-sentra agribisnis, (2)
tumbuhnya industri pariwisata berbasis lingkungan alam (ekowisata), dan (3)
mengelola pariwisata yang berbasis pengembangan masyarakat lokal,
menggambarkan bahwa ketiga sasaran tersebut dimaksudkan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kelestarian lingkungan, tetapi
bermuara pada pembangunan pariwisata. Industri pariwisata selama ini
berkembang dengan konsep 3S (Sun: matahari, sand: pasir—putih, dan sex),
tetapi konsep di atas lebih ditujukan kepada negara-negara sub-tropis dan
dinging di Amerika, Eropa, dan Australia, tetapi Pegaf diharapkan berkembang
dengan sasaran wisatawan domestik dan daerah tropis yang menginginkan
lingkungan yang dingin, pemandangan (few) yang menarik, bunga-bunga
dataran tinggi, dan agrowisata yang indah dan nyaman bagi para wisatawan.
Oleh sebab itu, berkembang paradigma baru pengembangan pariwisata di Pegaf
dari 3S tersebut menjadi: 3L (Light: Cahaya matahari, Landscape: Pemandangan
alam dan/atau agrowisata, dan Love: Cinta). Sasaran-sasaran selanjutnya, yakni
terpenuhinya kebutuhan transportasi, komunikasi, telekomunikasi, perumahan,
sanitasi, pengembangan sistem kelembagaan yang menunjang pembangunan
pertanian dan pengembangan/ pemberdayaan masyarakat, terpenuhinya
kebutuhan prasarana dan sarana transportasi, dan utilitas publik—
menggambarkan bahwa wilayah Kabupaten Pegaf berada di dataran tinggi yang
topografinya sangat berat, sehingga infrastruktur dimaksud merupakan prioritas
utama pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya, perwujudan
ketahanan pangan, dan kegiatan masyarakat pada sektor pertanian dalam arti
luas merupakan hal yang penting, sebab mayoritas masyarakat Kabupaten
Pegaf adalah petani, dan pertanian merupakan andalan utama masyarakat.
Artinya, masyarakat dapat diberdayakan dalam berbagai aspek, tetapi pertanian
merupakan pintu masuk utama, yang penting pembangunan pertanian tetap
dilaksanakan dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip konservasi, guna
menunjang pembangunan pariwisata.
Mitsi 5, yakni Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
secara Lestari. Tujuannya adalah mewujudkan pembangunan yang berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan yang bermanfaat bagi generasi sekarang dan
saling berkaitan, yaikni: (1) meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menjaga
dan memanfaatkan hutan secara lestari; (2) terehabilitasinya lingkungan yang
statusnya kritis; (3) dan terlaksananya upaya perlindungan dan pengawasan
hutan secara partisipatif bersama masyarakat lokal. Ketiga sasaran di atas saling
berkaitan, dan penting untuk diwujudkan mengingat 90 persen wilayah
kabupaten ini berada di dataran tinggi dengan topografi yang curam (extremly steep), tetapi juga 80 wilayah kabupaten Pegaf berada pada kawasan lindung, yakni Cagar Alam Pegunungan Arfak (CAPA) dan kawasan Hutan Lindung (HL).
Berkaitan dengan keberadaan wilayah yang demikian, sedangkan
masyarakat lokal sudah hidup di dalamnya dengan mengembangkan sistem
perekonomian dan pola budayanya, perlu didukung dengan berbagai kebijakan
penataan hutan dan pengelolaan kehidupan masyarakat yang serasi dengan
prinsip-prinsip konservasi. Di samping itu, terdapat 2 sasaran pokok yang perlu
dikerjakan untuk mewujudkan misi 5, yakni: (1) terlaksananya upaya mitigasi
bencana alam; dan (2) Terciptanya kesadaran masyarakat dalam mengelola
lingkungan sebagai tindakan prefentif terhadap bahaya bencana alam terutama
banjir dan longsor. Kedua sasaran ini sangat beralasan dan penting untuk
diwujudkan selama 5 tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Pegaf,
mengingat keberadaan kampung dan pemukiman masyarakat di lereng-lereng
gunung yang sangat beresiko terjadinya bencana longsor dan banjir,
sebagaimana yang pernah terjadi di Distrik Hingk dan menelan korban
masyarakat yang bermukim di dalamnya. Perwujudannya dalam bentuk pelatihan
dan peningkatan pemahaman masyarakat mengenai mitigasi bencana alam,
diharapkan pelatihan dimaksud dilakukan kepada masyarakat setempat (setiap
distrik dan kampung). Selanjutnya adalah membina dan meningkatkan
kesadaran masyarakat dalam mengelola lingkungan alam sebagai tindakan
prefentif, misalnya hendaknya tidak membakar hutan dan/atau menebang pohon
di daerah gunung atau muara kali/sungai. Misalnya, kampung Hingk, Tombrok
(Ibu Kota Distrik Anggi Gida), dan Membey dan Mempty (ibukota Distrik
Membey), pemukiman masyarakat berada di lembah (uvala), namun terdapat
sungai yang mengalir dari arah gunung yang tinggi melintas di antara perumahan
kampung, sehingga bila hutan di hulu gundul karena terbakar atau ditebang,
maka bahaya longsor dan banjir sangat besar dalam menimpa masyarakat yang