KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-1
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi
dokumen rencana seperti RTRW, RPJMD, RP2KP, RTBL, RISPAM,
SSK dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan
Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK), serta penjelasan mengenai
Keterpaduan Strategi dan Rencana Pembangunan pada skala
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-2 selama 20 tahun, dengan masa berlaku 2011 – 2031. Pada bab ini akan membahas arahan yang
harus diterapkan dan dijadikan acuan pada RPI2JM pada tahun 2015. Berikut akan dipaparkan
arahan rencana struktur dan Pola ruang yang harus dicapai hingga tahun 2031.
Tabel 5.1 Arahan RTRW Kota Mataram
Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang
A. Pusat Pelayanan Kota (PPK)
PPK ditetapkan tepat di tengah wilayah Kota Mataram karena Kecamatan Ampenan, Kecamatan Mataram, dan Kecamatan Cakranegara merupakan kawasan primer yang memiliki fungsi utama untuk melayani seluruh penduduk Kota Mataram. Fungsi utama dari masing-masing Pusat Pelayanan Kota tersebut adalah:
1. Pusat Pelayanan Ampenan berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perdagangan dan jasa serta pelayanan pariwisata;
2. Pusat Pelayanan Mataram berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perkantoran pemerintahan dan fasilitas sosial, seperti pendidikan;
3. Pusat Pelayanan Cakranegara berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perdagangan dan pusat bisnis.
Pusat pelayanan di atas dikembangkan sebagai pusat bisnis skala kota dan regional, karena merupakan daerah tarikan dan pergerakan yang sangat intens di dalamnya
B. Sub Pusat Pelayanan Kota ( SPPK )
Sub Pusat Pelayanan Kota dikembangkan untuk mendukung Pusat Pelayanan Kota. Sub pusat pelayanan kota diarahkan pada kawasan-kawasan yang mendekati perbatasan kota dengan Kabupaten Lombok Barat. Hal ini dimaksudkan agar orientasi pergerakan penduduk mengarah ke luar Kota Mataram agar beban di bagian tengah tidak semakin bertambah. Fungsi-fungsi sub pusat pelayanan yang ada di wilayah Kota Mataram adalah sebagai berikut:
1. Sub Pusat Pelayanan Selaparang berfungsi untuk mendukung kegiatan perdagangan dan jasa serta pariwisata; 2. Sub Pusat Pelayanan Sandubaya
berfungsi untuk mendukung kegiatan perdagangan dan jasa;
3. Sub Pusat Pelayanan Sekarbela berfungsi mendukung kegiatan perkantoran dan pariwisata.
A. Kawasan Lindung
1. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan di bawahnya.
Kawasan Sempadan Pantai
Kawasan sempadan pantai diarahkan pada sepanjang pesisir pantai bagian barat Kota Mataram ± 9 km sejauh antara 30-200 meter dari pasang tertinggi secara proporsional sesuai dengan bentuk, letak, dan kondisi fisik pantai. Rencana pengelolaan kawasan sempadan pantai di Kota Mataram sebagaimana dilakukan melalui:
1. Penguasaan kawasan sempadan pantai oleh pemerintah dengan batas antara 30 - 200 meter dan diperkuat statusnya;
2. Perwujudan lahan-lahan sempadan pantai dengan cara partisipatisi masyarakat atau penertiban terutama di kawasan yang membahayakan kelangsungan penduduk di sekitarnya;
3. Peningkatan keanekaragaman jenis tanaman tahunan berakar panjang;
4. Pemanfaatan kawasan sempadan pantai menjadi kegiatan rekreasi yang bersifat publik;
5. Pengaturan penempatan bangunan-bangunan perlindungan terhadap bencana gempa dan/atau gelombang tsunami;
6. Kawasan sempadan pantai yang sudah dikuasai pemerintah tetapi sudah dimanfaatkan oleh masyarakat, maka bangunannya dapat dibongkar; dan
7. Kegiatan budidaya yang diperbolehkan pada kawasan sempadan pantai adalah:
a. Ruang Terbuka Hijau (RTH), seperti lapangan rumput, lapangan olahraga, dan/atau preservasi sumber daya alam; b. Fasilitas dan pelayanan sosial, seperti
tempat ibadah dan/atau pusat informasi wisata;
c. Fasilitas dan pelayanan kesehatan, seperti puskesmas;
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-3
C. Pusat Lingkungan ( PL )
Pusat Lingkungan di Kota Mataram menyebar di seluruh wilayah yang berfungsi untuk mendukung sub pusat pelayanan kota. Pusat lingkungan merupakan gabungan dari dua atau lebih kelurahan.
Kawasan Sempadan Sungai
Sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai, termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer, yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai. Perlindungan terhadap sempadan sungai dilakukan untuk melindungi fungsi sungai dari kegiatan budidaya yang dapat mengganggu dan merusak kondisi sungai sekaligus mengamankan aliran sungai. Pengelolaan kawasan sempadan sungai dilakukan dengan jalan sebagai berikut:
1. Penguasaan kawasan sempadan sungai oleh pemerintah dengan batas antara 5 - 15 meter dan diperkuat statusnya;
2. Perwujudan lahan-lahan sempadan sungai dengan cara partisipatif masyarakat atau penertiban terutama di kawasan yang membahayakan kelangsungan penduduk di sekitarnya;
3. Pengawasan dan pengendalian kawasan sempadan sungai yang telah dikuasai pemerintah;
4. Kawasan sempadan sungai yang dikuasai oleh masyarakat dapat dilakukan dengan cara penggantian sesuai dengan kesepakatan; dan
5. Kawasan sempadan sungai yang sudah dikuasai pemerintah tetapi sudah dimanfaatkan oleh masyarakat, maka bangunannya dapat dibongkar.
6. Kegiatan budidaya yang diperbolehkan pada kawasan sempadan sungai di Kota Mataram adalah:
a. Ruang Terbuka Hijau (RTH), seperti pemakaman, lapangan rumput, lapangan olahraga, dan/atau lahan untuk menjual tanaman hias di ruang terbuka;
b. Fasilitas dan pelayanan sosial, seperti tempat ibadah dan/atau pusat informasi wisata;
c. Fasilitas dan pelayanan kesehatan, seperti puskesmas;
d. Wisata dan rekreasi, seperti rekreasi aktif (taman bermain dan/atau jogging track) dan rekreasi pasif (taman).
Sungai-sungai di Kota Mataram yang memerlukan penertiban sempadan pantai adalah Sungai Midang, Sungai Jangkok, Sungai Brenyok dan Sungai Ancar. Adapun kriteria jalur sempadan sungai untuk kawasan perkotaan adalah:
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-4 sepanjang kaki tanggul;
b. Sekurang-kurangnya 100 m di kanan kiri sungai besar dan 50 m di kanan kiri sungai kecil yang tidak bertanggul;
c. Sekurang-kurangnya 10 m dari tepi sungai untuk sungai yang mempunyai kedalaman tidak lebih dari 3 m;
d. Sekurang-kurangnya 15 m dari tepi sungai untuk sungai yang mempunyai kedalaman lebih dari 3 m sampai dengan 20 m;
e. Sekurang-kurangnya 30 m dari tepi sungai untuk sungai yang mempunyai kedalaman lebih dari 20 m.
Kawasan Sempadan Mata Air
Kriteria untuk kawasan lindung ini adalah kawasan di sekitar mata air dengan radius sekurang-kurangnya 10 - 15 meter dari titik mata air. Perlindungan dapat dilakukan dengan membangun batas pengaman terhadap mata air dari pencemaran lingkungan, serta mempertahankan kelestarian lingkungan dengan penanaman pohon di sekitar mata air.
Pemerintah Kota Mataram melalui instansi terkait perlu melakukan monitoring serta sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat, khususnya penduduk di sekitar mata air agar lebih menjaga dan mengelola mata air. Rencana pemeliharaan kawasan sempadan mata air di Kota Mataram tersebar di beberapa titik, yaitu:
1. Lingkungan Timbrah Kelurahan Pagesangan Barat sebanyak 1 titik;
2. Lingkungan Pagesangan Barat Kelurahan Pagesangan sebanyak 1 titik;
3. Lingkungan Petemon Kelurahan Pagutan Timur sebanyak 1 titik;
4. Lingkungan Pesongoran Kelurahan Pagutan Barat sebanyak 1 titik;
5. Lingkungan Muhajirin Kelurahan Dasan Agung sebanyak 1 titik;
6. Lingkungan Kebon Bawaq Timur Kelurahan Kebon Sari sebanyak 1 titik;
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-5 8. Karang Mas-mas Kelurahan Monjok Barat
sebanayk 2 titik;
9. Lingkungan Oloh Kelurahan Monjok Barat sebanyak 2 titik;
10. Lingkungan Karang Taliwang Kelurahan Karang Taliwang sebanyak 1 titik;
11. Lingkungan Karang Pande, Lingkungan Lendang Re, Lingkungan Lendang Kelor, dan Lingkungan Pancor Mas Kelurahan Sayang-sayang masing-masing sebanyak 1 titik.
Kegiatan yang diperbolehkan di sekitar kawasan sempadan mata air hanya ruang terbuka hijau, seperti lapangan rumput, lapangan olahraga, penjualan tanaman hias dan bunga di ruang terbuka, hutan/taman kota.
2. Kawasan Ruang Terbuka Hijau Kota
Kawasan RTH direncanakan pada setiap unit lingkungan kecil akan dibangun taman dan tempat bermain, sedangkan setiap 2 - 3 unit lingkungan besar akan dibangun sebuah lapangan olahraga dan tempat rekreasi. Dengan berpedoman kepada hal-hal tersebut, maka pengembangan RTH di Kota Mataram adalah taman, tempat bermain, dan lapangan olahraga melalui penataan lansekap yang lebih baik sehingga mempunyai daya tarik yang tinggi.
Ruang terbuka hijau di Kota Mataram dikontribusi dari RTH Konservasi berupa hutan kota dan daerah tangkapan air; RTH Lingkungan berupa taman kota, taman lingkungan dan pekarangan, dan ruang terbuka hijau taman atap; RTH Koridor berupa jaringan jalan dan jalur jaringan listrik tegangan tinggi; RTH Khusus berupa Tempat Pemakaman Umum (TPU), pekarangan perkantoran, kawasan penyangga seperti sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan pendidikan, kawasan pariwisata alam, dan kawasan rekreasi hijau.
Penataan RTH disesuaikan dengan pola tata hijau lingkungan perumahan, pola tata hijau sepanjang alur sungai, pola tata hijau pemakaman, dan pola tata hijau jalur jalan.
3. Kawasan Cagar Budaya
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-6 pengembangan ilmu pengetahuan, maka dipertahankan keberadaannya sebagai Kawasan Cagar Budaya.
Rencana pengembangan Kawasan Cagar Budaya di Kota Mataram diarahkan pada lokasi-lokasi berikut:
a. Cagar Budaya Taman Mayura-Pura Meru di Kelurahan Cakranegara Utara;
b. Cagar Budaya Makam van Ham di Kelurahan Cilinaya;
c. Cagar Budaya Kota Tua di Ampenan Utara; d. Cagar Budaya Makam Loang Baloq di
Kelurahan Tanjung Karang; dan
e. Cagar Budaya Makam Bintaro di Kelurahan Bintaro Ampenan.
Bentuk pengelolaan kawasan cagar budaya di Kota Mataram dapat dilakukan melalui cara-cara berikut ini:
1. Mempertahankan keberadaannya dan dijaga kelestariannya melalui upaya konservasi bangunan dan lingkungan;
2. Membangun infrastruktur pendukung di sekitar Kawasan Cagar Budaya yang berfungsi menjaga kelestarian kawasan; 3. Menyediakan prasarana dan sarana yang
mendukung kegiatan budidaya di sekitar kawasan cagar budaya;
4. Kegiatan-kegiatan budidaya yang diperbolehkan di sekitar kawasan cagar budaya adalah sebagai berikut:
a. Perdagangan skala lokal, seperti warung dan kios;
b. Kantor pemerintah, seperti kantor kelurahan;
c. Fasilitas dan institusi sosial, seperti tempat ibadah, museum, dan/atau lembaga pelayanan sosial;
d. Fasilitas dan pelayan kesehatan, seperti puskesmas;
e. Industri, seperti industri kecil dan/atau industri kerajinan rumah tangga;
f. Pelayanan dan jasa kendaraan bermotor, seperti halte.
g. Wisata, seperti rekreasi aktif (tempat bermain) dan/atau rekreasi pasif (taman).
4. Kawasan Rawan Bencana
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-7 Banjar, Kelurahan Ampenan Selatan, Kelurahan Tanjung Karang Permai, Kelurahan Tanjung Karang, dan Kelurahan Jempong Baru; kawasan rawan gempa bumi ditetapkan di seluruh wilayah Kota Mataram; serta kawasan rawan kebakaran ditetapkan di kawasan permukiman padat penduduk.
Secara umum, diperlukan rencana mitigasi dan adaptasi bencana di kawasan-kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan rawan bencana. Upaya mitigasi dan adaptasi bencana ini dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:
a. Penyuluhan kepada masyarakat mengenai mitigasi dan penanggulangan bencana; b. Pengembangan organisasi masyarakat yang
siap dan siaga terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam;
c. Pencegahan kegiatan-kegiatan budidaya yang dapat merusak lingkungan;
d. Pengawasan dan pengendalian pada kawasan rawan bencana; serta
e. Pembentukan jalur-jalur evakuasi serta penetapan kawasan-kawasan darurat sebagai tempat mengungsi korban.
B. Kawasan Budidaya
1. Kawasan Peruntukan Permukiman Padat
Penerapan konsep pembangunan Kota Mataram sebagai Kota Perdagangan dan Jasa menuntut adanya kualitas lingkungan kota yang baik dan nyaman. Oleh sebab itu, luas peruntukan lahan permukiman sebaiknya dimaksimalkan hingga 60% dari luas keseluruhan Kota Mataram atau sebesar 3.678 Ha untuk menampung ± 623.164 jiwa pada Tahun 2030.
Untuk ketersediaan ruang yang semakin berkurang, maka selain dilakukan pengembangan permukiman secara horizontal juga dilakukan pengembangan secara vertikal berupa rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Rencana pengembangan permukiman secara vertikal tidak dilakukan di kawasan cagar budaya, kawasan dengan kapasitas prasarana yang terbatas, kawasan industri, dan/atau tingkat pelayanan jalan yang rendah. Rencana pengembangan kawasan peruntukan permukiman di Kota Mataram dilakukan sebagai berikut:
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-8 permukiman berkepadatan sedang dan rendah dikembangkan pada kawasan pinggiran kota;
B. Pengembangan Kasiba (Kawasan Siap Bangun) dan Lisiba (Lahan Siap Bangun) pada kawasan yang belum terbangun beserta prasarana pendukungnya seperti jalan lingkungan, prasarana air minum, prasarana pengolahan limbah, jaringan telekomunikasi, dan penerangan;
C. Kegiatan perdagangan dan jasa dan pelayanan umum yang ada di kawasan permukiman dibatasi untuk skala pelayanan lingkungan;
D. Kegiatan perdagangan dan jasa serta pelayanan umum yang ada di kawasan permukiman harus menyediakan lahan parkir setidaknya sama dengan luas bangunan yang digunakan untuk kegiatannya;
E. Relokasi kampung nelayan di Kelurahan Bintaro, Kelurahan Ampenan Tengah, Kelurahan Banjar, Kelurahan Ampenan Selatan, Kelurahan Tanjung Karang Permai, Kelurahan Tanjung Karang, dan Kelurahan Jempong Baru.
2. Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa
Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa melayani kebutuhan barang dan jasa dalam skala internasional, nasional, regional, dan lokal. Perdagangan dan jasa skala internasional dan nasional dengan konsep superblok dikembangkan di Kelurahan Mandalika, Kelurahan Bertais, Kelurahan Pagesangan Barat, Kelurahan Karang Pule, dan Kelurahan Tanjung Karang. Perdagangan dan jasa skala regional dan lokal dikembangkan Kelurahan Dayan Peken, Kelurahan Ampenan Tengah, Kelurahan Cakranegara Barat, Kelurahan Mayura, Kelurahan Cilinaya, Kelurahan Cakranegara Timur, Kelurahan Cakranegara Selatan, Kelurahan Cakranegara Selatan Baru, Kelurahan Sapta Marga, Kelurahan Abian Tubuh, dan Kelurahan Dasan Cermen.
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-9 sebagai berikut:
A. Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa dengan konsep superblok di Kecamatan Cakranegara;
B. Penyediaan ruang parkir yang memadai sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada kegiatan perdagangan dan jasa;
C. Pembuatan aturan pemasangan iklan luar ruang; dan
D. Pengembangan perdagangan dengan komoditi yang diproduksi kegiatan industri yang ada dan mendukung sektor pertanian di sekitar Kota Mataram.
E. Pengembangan jasa berupa jasa keuangan (bank, asuransi, keuangan non-bank, pasar modal), jasa pelayanan (komunikasi, konsultan, kontraktor), jasa profesi (pengacara, dokter praktek, psikolog), jasa perdagangan (ekspor-impor dan perdagangan berjangka), serta jasa pariwisata (agen, biro perjalanan, dan penginapan) diarahkan ke wilayah Kota Mataram bagian barat dengan memprioritaskannya di pusat-pusat sekunder serta sisi jalan arteri primer dan arteri sekunder sesuai dengan peruntukannya.
F. Kegiatan jasa di sekitar kawasan perdagangan yang diperbolehkan adalah jasa perkantoran (bank, konsutan, pengacara, notaris); asa perawatan/ perbaikan/reparasi (reparasi jam, service komputer, alat elektronik, dan lain-lain); jasa pelayanan umum (ekspedisi, warnet, wartel, photocopy, penjahit, tukang cukur); salon dan spa perawatan kecantikan.
3. Kawasan Peruntukan Perkantoran
Rencana kawasan peruntukan perkantoran secara umum diarahkan di Kelurahan Dasan Agung Baru, Kelurahan Dasan Agung, Kelurahan Gomong, Kelurahan Punia, Kelurahan Mataram Timur, Kelurahan Mataram Barat, Kelurahan Pejanggik, Kelurahan Monjok Barat, Kelurahan Sayangsayang, dan Kelurahan Jempong Baru.
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-10 rencana pengembangan kawasan peruntukan perkantoran di Kota Mataram adalah mempertahankan perkantoran pemerintah provinsi dan kota pada lokasi saat ini. Di samping itu, perlu dikembangkan perkantoran swasta atau jasa pelayanan di bagian tengah Kota Mataram.
4. Kawasan Peruntukan Industri
Sektor perindustrian yang akan dikembangkan di Kota Mataram adalah sektor industri kecil dan menengah yang ramah lingkungan. Dengan demikian, industri polutif harus berada di Kota Mataram. Sesuai dengan tujuan Kota Mataram yang akan menuju kota perdagangan dan jasa dan dengan mempertimbangkan kondisi fisik Kota Mataram masih mungkin untuk mengembangkan industri besar, menengah, maupun kecil khususnya industri-industri yang berbasis pertanian dan perikanan (agro industri)
Industri menengah skala regional dan lokal dikembangkan di Kelurahan Pagesangan, Kelurahan Pagutan, Kelurahan Dasan Cermen, Kelurahan Cakranegara Selatan Baru, Keluarahan Mandalika, dan Kelurahan Pagutan. Sedangkan industri kecil skala lokal dan lingkungan dikembangkan di seluruh kelurahan yang ada di Kota Mataram dikelola dengan cara berikut:
A. Pengembangan industri bernilai ekonomi tinggi yang ramah lingkungan;
B. Pengembangan industri pengolahan pada komoditas barang setengah jadi dan untuk mempunyai dampak berganda (multiplier effects) membangkitkan jumlah tenaga kerja yang relatif besar dan diversifikasi usaha;
C. Industri kecil dan menengah berwawasan lingkungan yang berada di lingkungan permukiman tetap dipertahankan selama tidak menimbulkan dampak negatif. Sedangkan industri yang tidak berwawasan lingkungan dan menimbulkan dampak terhadap lalu lintas dan jaringan jalan harus keluar dari kota secara bertahap;
D. Lokasi industri tidak berwawasan lingkungan diarahkan untuk menjadi industri berwawasan lingkungan atau dialihfungsikan menjadi kegiatan jasa. E. Pemanfaatan teknologi industri tepat guna
yang memperhatikan kemampuan produksi lokal, tenaga kerja lokal dan modal;
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-11 ruang/relokasi pengusaha industri kecil dan menengah dengan melakukan kegiatan Kajian Penataan Ruang Peruntukan Industri seperti pembuatan peta lokasi potensi industri, perencanaan relokasi potensi industri, pembinaan dan pengembangan industri kecil menengah, serta promosi investasi bagi pengembangan industri pertanian dan penanggulangan pencemaran industri; G. Pengembangan infrastruktur penunjang
seperti jalan, air minum, dan bangunan penunjang lainnya; dan
H. Pembuatan Rencana Detail Kawasan Industri khusus untuk industri yang menimbulkan dampak penting.
5. Kawasan Peruntukan Pariwisata
Kawasan peruntukan pariwisata yang dikembangkan mencakup destinasi pariwisata serta prasarana dan sarana pendukungnya untuk memenuhi kebutuhan ruang kegiatan pariwisata skala internasional, nasional, regional, dan lokal yang meliputi:
A. Peruntukan pariwisata pantai dikembangkan di Kelurahan Ampenan Selatan, Kelurahan Tanjung Karang Permai, Kelurahan Tanjung Karang, dan Kelurahan Jempong Baru atau kawasan pesisir pantai bagian Kota Mataram sepanjang ± 9 km;
B. Peruntukan pariwisata belanja khususnya produk kerajinan dikembangkan di Kelurahan Pagesangan, Kelurahan Pagesangan Barat, Kelurahan Karang Pule, Kelurahan Tanjung Karang, Kelurahan Cilinaya, dan Kelurahan Sayang-sayang;
C. Peruntukan pariwisata budaya dikembangkan di Kelurahan Cilinaya, Kelurahan Mayura, Kelurahan Tanjung Karang, dan Kelurahan Ampenan Tengah;
D. Peruntukan pariwisata religi dikembangkan di Kelurahan Bintaro, Kelurahan Tanjung Karang, Kelurahan Cilinaya, dan Kelurahan Mayura;
E. Peruntukan pariwisata buatan dikembangkan di Kelurahan Pejarakan Karya, Kelurahan Kebon Sari, Kelurahan Jempong Baru, Kelurahan Pagesangan Timur, dan Kelurahan Tanjung Karang; F. Peruntukan pariwisata kuliner
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-12 Kelurahan Karang Taliwang;
6. Kawasan Peruntukkan Ruang Terbuka non Hijau
RTNH di Kota Mataram dikembangkan dengan cara menyediakan RTNH skala mikro, yaitu RTNH pekarangan pada masing-masing pekarangan selain lahan di luar bangunan baik untuk pekarangan permukiman ataupun non permukiman serta menyediakan RTNH skala makro berupa lahan parkir dan plasa sebagai tempat berkumpulnya massa (assembly point) pada kawasan perdagangan dan jasa di Kecamatan Cakranegara dengan berbagai jenis kegiatan seperti sosialisasi, duduk-duduk, aktivitas massa.
7. Kawasan Peruntukan Ruang Evakuasi Bencana
Kawasan peruntukan ruang evakuasi bencana dikembangkan untuk memberikan ruang yang aman sebagai tempat berlindung dan tempat penampung penduduk sementara dari bencana banjir dan tanah longsor, bencana gelombang pasang/tsunami dan abrasi, bencana gempa bumi, serta bencana kebakaran. Rencana pengembagan untuk kawasan peruntukan ruang evakuasi adalah sebagai berikut:
A. Memanfaatkan ruang bangunan/fasilitas publik dan bangunan privat untuk kepentingan evakuasi korban bencana yang dapat diatur oleh pemerintah kota melalui kerjasama dan/atau sesuai dengan kesepakatan.
B. Menyediakan tenda-tenda darurat pada lokasi-lokasi yang dekat dengan fasilitas kesehatan, yaitu di Kelurahan Banjar, Kelurahan Karang Baru, Kelurahan Gomong, Kelurahan Mataram Barat, Kelurahan Pagesangan Barat, Kelurahan Selagalas, Kelurahan Turida.
8. Kawasan Peruntukan Ruang Bagi Sektor Informal
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-13 PK5 adalah Jalan Niaga, Jalan Saleh Sungkar, Jalan Adi Sucipto, Jalan Majapahit, Jalan Sriwijaya, Jalan Gajah Mada, Jalan Dr. Wahidin, Jalan Dr. Sutomo, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Sandubaya, dan sekitar Terminal Mandalika.
9. Kawasan Peruntukan Pelayanan Umum
Kawasan peruntukan pelayanan umum terdiri dari fasilitas pendidikan, kesehatan, dan peribadatan. Kawasan pendidikan dikembangkan untuk melayani kebutuhan pendidikan bagi kegiatan pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi skala nasional, regional, dan lokal. Rencana pengembangan kawasan peruntukan pendidikan tinggi dikembangkan di Kelurahan Dasan Agung Baru, Kelurahan Jempong Baru, Kelurahan Dasan Cermen, Kelurahan Cakranegara Utara, Kelurahan Turida, dan Kelurahan Pagutan Barat.
10. Kawasan Peruntukan Pertahanan Keamanan
Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan ditetapkan untuk kegiatan bidang pertahanan dan keamanan Kota Mataram dan/atau Provinsi Nusa Tenggara Barat yang dikembangkan di Kelurahan Rembiga, Kelurahan Ampenan Selatan, Kelurahan Taman Sari, Kelurahan Pejanggik, Kelurahan Sapta Marga, Kelurahan Pagesangan Timur, dan Kelurahan Jempong Baru.
Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan hanya ditetapkan lokasinya, tidak untuk dikembangkan karena menyangkut kebijakan internal korps militer yang bersangkutan. Meskipun demikian lahan bekas peruntukan pertahanan dan keamanan dapat digunakan dan dibangun peruntukan yang baru apabila kawasan tersebut sudah dipindahkan.
11. Kawasan Peruntukan Pertanian
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-14 terbangun.
Lahan pertanian yang dipertahankan umumnya berada di kawasan perbatasan, terutama di Kelurahan Rembiga, Kelurahan Sayang-sayang, Kelurahan Selagalas, Kelurahan Bertais, Kelurahan Mandalika, Kelurahan Jempong Baru, dan Kelurahan Turida. Lahan pertanian yang dipertahankan ini lebih diarahkan untuk budidaya tanaman hortikultura yang mempunyai nilai ekonomi tinggi karena Kota Mataram pada masa yang akan datang alih fungsi lahan terutama sawah irigasi teknis akan terdesak. Mengingat kontribusi kegiatan pertanian hanya sekitar 1% dan bahkan hingga 20 tahun mendatang hanya memberikan nilai tambah yang kurang signifikan bagi Kota Mataram, ditambah dengan semakin meningkatnya kepadatan penduduk yang dibarengi dengan bertambahnya jumlah fasilitas di kawasan-kawasan pertanian, maka perlu dilakukan konversi lahan pertanian.
Kawasan peruntukan perikanan air tawar dikembangkan di Kelurahan Sayang-sayang, Kelurahan Selagalas, dan Kelurahan Bertais. Sedangkan peruntukan perikanan air laut dikembangkan Kelurahan Bintaro, Kelurahan Ampenan Tengah, Kelurahan Banjar, Kelurahan Ampenan Selatan, Kelurahan Tanjung Karang Permai, Kelurahan Tanjung Karang, dan kelurahan Jempong Baru. Kawasan perikanan perlu disediakan kawasan penyangga.
Sumber: RTRW Kota Mataram 2011 – 2031
Pada dasarnya dalam pemilihan kawasan strategis ditinjau dari potensi perkembangan yang
dimilikinya dan dapat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat. Pemilihan kawasan strategis
ini juga dapat berpengaruh terhadapa keberlangsungan terhadap sector lainnya. Berikut akan
dibahas kawasan strategis yang telah ditetapkan oleh RTRW Kota Mataram 2011 – 2031.
Tabel 5.2 Identifikasi Kawasan Strategis Kota Mataram Berdasarkan RTRW
NO KOTA/KABUPATEN KAWASAN STRATEGIS SUDUT
KEPENTINGAN
LOKASI
1 Kota Mataram Kawasan eks. Bandar Udara Selaparang
Pertumbuhan Ekonomi (Bidang Pariwisata)
Kelurahan Rembiga (Kec. Selaparang) dan Kel. Ampenan Utara (Kec. Ampenan)
Kawasan Mayura yang terdiri dari Taman Mayura, Pura Meru, dan kolam pemandian
Pertumbuhan Ekonomi (Bidang Pariwisata)
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-15
Mayura Cakranegara);
Kawasan Udayana Pertumbuhan Ekonomi (Bidang Pariwisata)
Kelurahan
Kebonsari dan Kelurahan
Pejarakan Karya (Kecamatan Ampenan);
Kawasan Mutiara Sekarbela Pertumbuhan Ekonomi (Bidang Pariwisata)
Kelurahan Pagesangan, Kelurahan Pagesangan Barat (Kecamatan Mataram), dan Kelurahan Karang Pule (Kecamatan Sekarbela);
Kawasan Mapak yang terdiri dari pariwisata pantai, situs makam Loang Baloq, dan taman rekreasi, serta kawasan pengembangan pelabuhan wisata
Pertumbuhan Ekonomi (Bidang Pariwisata)
Kelurahan
Tanjung Karang hingga Kelurahan Jempong Baru (Kecamatan Sekarbela);
Kawasan Kota Tepian Air Pertumbuhan Ekonomi (Bidang Pariwisata)
Kelurahan Bintaro, Kelurahan Ampenan Tengah, dan Kelurahan Ampenan Selatan (Kecamatan Ampenan);
Kawasan Sayang-sayang Pertumbuhan Ekonomi (Bidang Pariwisata)
Kelurahan
Rembiga dan Kelurahan
Sayang-sayang (Kecamatan Sandubaya)
Pusat perdagangan Ampenan
Pertumbuhan Ekonomi (Bidang Perdagangan dan Jasa)
Kelurahan Dayan Peken, Kelurahan Ampenan
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-16 Ampenan Selatan (Kecamatan Ampenan);
Sumber: RTRW Kota Mataram 2011 – 2031
Pada subab ini selain membahas rencana struktur dan pola ruang, perencanaan kawasan strategis,
subbab ini juga akan membahas indikasi program yang kiranya akan mengatur rencana struktur pola
dan kawasan strategis yang sudah direncanakan. Dalam arti apabila indikasi program yang
direncanakan telah dijalankan dan dipenuhi dengan baik. Maka dapat diartikan bahwa rencana dapat
diimplementasikan dengan baik. Berikut adalah table mengenai indikasi program yang telah
ditetapkan pada RTRW 2011 – 2031.
Tabel 5.3 Identifikasi Indikasi Program RTRW Kota Mataram terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
NO USULAN PROGRAM UTAMA
LOKASI MERUPAKAN
KSK (YA/TIDAK)
SUMBER PENDANAAN
INSTANSI PELAKSANA
Program Perwujudan Pusat-pusat Pelayanan
1 Pengembangan KSP Mataram Metro.
Kota Mataram dan kawasan hinterlandnya (6 Kecamatan
perbatasan Kab. Lombok
Barat).
Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian PU, Bappeda Provinsi.
Bappeda Kota
2 Pengembangan Pusat Pelayanan
Ampenan
Kel. Dayan Peken, Kel.
Ampenan Selatan, Kel.
Ampenan Tengah.
Ya APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian PU,
Dinas PU
Provinsi, Dinas
PU Kota,
Bappeda Provinsi,
Bappeda Kota.
Pengembangan Pusat Pelayanan
Mataram
Kel. Mataram Barat, Kel.
Mataram Timur, Kel.
Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian PU,
Dinas PU
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-17
Pejanggik Dinas
PU Kota,
Bappeda Provinsi,
Bappeda Kota.
Pengembangan Pusat Pelayanan
Cakranegara
Kel.
Cakranegara Timur, Kel.
Mayura, Kel. Mandalika
Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian PU,
Dinas PU
Provinsi, Dinas
PU Kota,
Bappeda Provinsi,
Bappeda Kota.
Pengembangan Sub Pusat Pelayanan Selaparang
Kel. Karang Baru, Kel.
Rembiga, Kel. Pejarakan
Karya
Ya APBD
Provinsi /
APBD Kota.
Dinas PU
Provinsi, Dinas
PU Kota,
Bappeda Provinsi,
Bappeda Kota.
Pengembangan Sub Pusat Pelayanan Sandubaya
Kel. Mandalika, Kel. Turida
Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota.
Dinas PU
Provinsi, Dinas
PU Kota,
Bappeda Provinsi,
Bappeda Kota.
Pengembangan Sub Pusat Pelayanan Sekarbela
Kel. Jempong Baru
Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota.
Dinas PU
Provinsi, Dinas
PU Kota,
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-18 Provinsi,
Bappeda Kota.
Pengembangan PL. A1 di Pasar Kebon Roek
Kel. Ampenan Tengah
Pengembangan PL. A2 (Kawasan Eks. Bandara Selaparang), PL. A3 (sekitar Mataram Water Park), PL. C1 (Pasar
Rembiga), PL. D4 (Pasar Pagutan)
Kel. Rembiga, Kel. Ampenan
Utara, Kel. Kebon Sari, Kel.
Bhayangkara), PL. B2
(Makam Loang Baloq), Pl. C2 (Pertokoan Jl. Dr. Sutomo), PL. E1 (Pasar Sayang Sayang), PL. E2 (Sirkuit Selagalas), PL. F1 (RSJ Selagalas), PL. F3 (Univ. Al Azhar)
Kel. Taman Sari, Kel. Tanjung
Karang, Kel. Selaparang, Kel.
Sayang Sayang, Kel. Selagalas, Kel. Turida
Ya Dinas PU
Pengembangan PL. B1 (sekitar
Perumnas), PL. B3 (Asrama Haji), PL. C3 (Pasar Cemara), PL. D1 (sekitar Pendopo Gubernur), PL. D3 (RSU Mataram), PL. E3 (Pasar
Cakranegara), PL. E4 (Depo Bangunan)
Kel. Tanjung Karang Permai,
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-19 Selatan
Pengembangan PL. C4 (Islamic Center)
Kel. Dasan Agung Baru, Kel.
Dasan Agung
Tidak APBD
Pengembangan PL. D2 (eks. Kantor Bupati Lombok Barat), PL. F2 (Kawasan Bisnis dan Pergudangan Bertais), PL. F4
(Pasar Abian Tubuh)
Kel. Punia, Kel. Bertais, Kel.
Abian Tubuh.
Tidak APBD
Penyusunan dan penetapan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
Seluruh kecamatan di Kota Mataram
Tidak
Program Pengembangan Sistem Prasarana Transportasi Darat
Pelebaran Jl. Gajah Mada
Kel.
Pagesangan, Kel. Jempong Baru, Kel.
Setda Kota
1. Pembangunan jalan tembus dari Jl. Dr. Sujono – Kuranji 2. Pembangunan jalan
baru dari Jl. Tohpati – Jl. Gora
3. Pembangunan jalan tembus baru dari Jl. Bambu Runcing – Jl. Adi Sucipto
Kel. Jempong Baru, Kel. Karang Taliwang dan
Lingk.Nyangg et Kel. Selagalas, Kel. Ampenan
Utara
Tidak Dinas PU
Provinsi,
Dinas PU Kota
1. Pembangunan jalan tembus dari
Jl.Panjitilar Negara – Jl. Merdeka
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-20 2. Pembangunan jalan
tembus dari Jl. Batu Mandiri – Jl. Dr. Sujono
Baru. APBD Kota Kota
Pembangunan jalan tembus dari Jl.
Batu Mandiri – Situs Makam Loang
Baloq
Kel. Jempong Baru, Kel.
1. Pembangunan jalan tembus dari Jl. Merdeka Raya – Situs Makam Loang Baloq.
2. Pembangunan jalan tembus dari Jl. Arya Banjar Getas – bantaran Sungai Ancar.
3. Pembangunan jalan laying (flyover) di Kec. Ampenan.
Kel. Jempong Baru, Kel. Taman Sari
Tidak APBN/APBD
Provinsi/APB
D Kota
Kementerian PU,
Dinas PU
Pembangunan jalan baru dari
bantaran Sungai Ancar – Kel.
Tanjung Karang Permai
Kel. Tanjung Karang
Pembangunan jalan baru di
sepanjang pesisir pantai
Kawasan pesisir pantai dari
Kel. Bintaro – Kel. Jempong
Baru
Pembangunan jalan tembus dari Jl.
Dakota – Jl. Adi
1. Pembangunan jalan baru pesisir
Ampenan Selatan – jalan di selatan Sungai Ancar. 2. Pembangunan jalan
Kel. Ampenan Selatan, Kel.
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-21 baru di bantaran
Sungai Jangkok Kel. Kebon Sari. 3. Pembangunan jalan
tembus baru dari Jl. Bung Hatta – Jl. Jenderal Ahmad Yani.
4. Pembangunan jalan tembus baru dari bantaran Sungai Jangkok Kel. Dasan Agung – Jl.
Udayana
Sayang Sayang, Kel. Dasan
2. Pembangunan jalan tembus Jl. Udayana – Jl. Semanggi.
Pembangunan jalan tembus baru dari
bantaran Sungai Jangkok Kelurahan
Kebon Sari – Jl.
Pembangunan jalan dari Jl. Majapahit
– bantaran Sungai
1. Pembangunan jalan dari Jl. KH.
Ahmad Dahlan – Jl. Batu Bolong – Jl. Nuraksa.
2. Pembangunan jalan tembus baru dari Jl. Batu Bolong – Jl.
Peningkatan fungsi jaringan Jl. Saleh
Kel. Ampenan Tengah, Kel.
Tidak APBN / APBD
Provinsi
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-22 Sungkar. Banjar, Kel.
Ampenan Prabu Rangkasari. 2. Peningkatan Jalan
TGH. Faisal. 3. Peningkatan jalan
tembus di Jl. Sultan Hasanudin – Jl. Diponegoro.
Kel.
Cakranegara Selatan, Kel. Cakranegara Selatan Baru, Kel. Abian Tubuh Baru,
Kel. Dasan Cermen, Kel.
Mandalika,
Peningkatan Jl. Airlangga – Jl. Gajah
1. Pemeliharaan Jl. Brawijaya – Jl. Sriwijaya – Jl. Majapahit. 2. Pemeliharaan Jl.
Langko – Jl.
Tidak APBN/APBD
Provinsi
Kementerian PU,
Dinas PU Provinsi
Pemeliharaan Jl. Dr. Wahidin – Jl. Dr.
Kota Mataram Tidak APBN/APBD
Provinsi
Kementerian PU,
Dinas PU Provinsi
1. Pemeliharaan Jl. Udayana
2. Pemeliharaan Jl. Dr. Sujono, Jl. A. Yani, Jl. Pendidikan – Jl. Catur Warga – Jl. Panca Usaha, Jl. Swasembada. 3. Pemeliharaan
Jl.Chairil Anwar – Jl. Ismail Marzuki – Jl. Amir Hamzah – Jl. Abdul Kadir
Kota Mataram Tidak APBN/APBD
Provinsi
Kementerian PU,
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-23 Munsyi.
1. Pemeliharaan Jl. RA. Kartini – Jl. Ade Irma Suryani, Jl. Transmigrasi 2. Pemeliharaan Jl. R.
Suprapto – Jl. Panjitilar Negara 3. Pemeliharaan Jl.
Gusti Jelantik Gosa Jl. Guru Bangkol – Jl. Sultan Kaharudin – Jl. Sultan
Salahudin. 4. Pemeliharaan Jl.
Bung Karno – Jl. Bung Hatta
Kota Mataram Tidak APBN/APBD
Provinsi Kel. Banjar 2. Kel.
Pembuatan Rencana Induk Transportasi Kota
Program Pengembangan Terminal dan Tempat Pemberhentian (Shelter/Halte)
Peningkatan pelayanan terminal penumpang
regional Mandalika dan pengembangan
Kel. Bertais, Kel. Ampenan
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-24
terminal tipe C Roek) Provinsi,
Dinas
Perhubungan
Kota.
Pengembangan tempat pemberhentian
(shelter/halte)
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Perhubungan,
Dinas
Perhubungan
Provinsi, Dinas
Perhubungan
Kota.
Program Pengembangan Rute/Trayek Angkutan Orang dan Barang
Pengembangan trayek AKAP dan AKDP
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Perhubungan.
Pengembangan rute/trayek baru untuk
angkutan orang dan barang dalam kota dan ke
arah luar kota
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Perhubungan.
Program Pengembangan Pelabuhan Laut
Pembangunan dan pengembangan pelabuhan
khusus wisata beserta prasarana dan
sarananya.
Lingkungan Mapak Kel.
Jempong Baru
Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Perhubungan,
Dinas
Perhubungan
Provinsi, Dinas
Perhubungan
Kota.
Pembuatan Rencana Induk Pelabuhan
Kota Mataram Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota.
Dinas
Perhubungan
Provinsi, Dinas
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-25 Kota.
Program Pengembangan Sumberdaya Air
Studi dan desain penentuan sumber air minum
Kota Mataram Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota.
Dinas PU
Provinsi, Dinas
PU Kota.
Pengembangan jaringan air minum di kawasan
permukiman dan non permukiman melalui
sistem perpipaan.
Kota Mataram Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota.
Dinas PU
Provinsi, Dinas
PU Kota.
Program Pengembangan Sistem Drainase Wilayah
Pengembangan Subsistem Brenyok
beserta
pengembangan Bendung
Bertais, Bendung Tembolok, Bendung
Babakan, Bendung Pesongoran,
Bendung Unus, Bendung Kolo.
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian PU,
Dinas PU
Provinsi, Dinas
PU Kota.
Pengembangan Subsistem Ancar dan
pengembangan Bendung Pamotan
Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian PU,
Dinas PU
Provinsi, Dinas
PU Kota.
Pengembangan Subsistem Jangkok dan
pengembangan Bendung Mataram
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian PU,
Dinas PU
Provinsi, Dinas
PU Kota.
Pengembangan Subsistem Midang dan
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-26 pengembangan
Bendung Gegutu
Provinsi /
APBD Kota
Dinas PU
Provinsi, Dinas
PU Kota.
Pembangunan dan pengembangan sistem
jaringan drainase sekunder, tersier, dan lokal.
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian PU,
Dinas PU
Provinsi, Dinas
PU Kota.
Pengembangan sumur resapan biopori dan
kolam retensi
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Lingkungan
Hidup, Dinas PU
Propinsi, Dinas
PU Kota, KLH
Pembuatan Rencana Sistem Drainase
Perkotaan
Kota Mataram Tidak APBD Kota BAPPEDA, DInas PU
Program Pengembangan Sistem Jaringan Energi dan Ketenagalistrikan
Pengembangan depo minyak dan gas.
Kel Bintaro Ya APBN / APBD
Provinsi
Kementerian
ESDM, Dinas
Pertambanga n
Provinsi
Pembangunan pembangkit tenaga listrik.
Kota Mataram Tidak APBN Kementerian
ESDM, PLN
Pengembangan pembangkit listrik dari energi
terbarukan.
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
ESDM, PLN,
Bappeda Provinsi,
Bappeda Kota
Pembangunan gardu listrik dan peningkatan
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-27 kapasitas gardu induk
Program Pengembangan Sistem Jaringan Telelomunikasi
Penambahan satuan sambungan telepon,
pengembangan jaringan fiber optik,
pengembangan jaringan telepon kabel dan
nirkabel.
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Negara Riset dan
Teknologi,
Kementerian
Komunikasi dan
informatika, Dinas
Perhubungan
Povinsi, Dinas
Perhubungan
Kota.
Pengembangan telematika berbasis teknologi
informasi
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Negara Riset dan
Teknologi,
Kementerian
Komunikasi dan
informatika, Dinas
Perhubungan
Povinsi, Dinas
Perhubungan
Kota.
Program Pengembangan Sistem Pengelolaan Sampah
Penyediaan TPS, depo transfer, dan alat
angkut sampah di setiap kawasan permukiman
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas Kebersihan
Pengembangan metode urug terkendali
Kota Mataram Tidak APBD Dinas PU
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-28 dalam
pengolahan sampah.
Provinsi /
APBD Kota
Dinas
Kebersihan Kota.
Pengembangan konsep 3R (Reduce, Reuse,
dan Recycle)
Tidak APBD Kota Dinas Kebersihan,
KLH
Program Pengembangan Sistem Prasarana Pengolahan Air Limbah
Pengembangan prasarana pengolahan air
limbah secara individu dan kolektif
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas Kebersihan,
KLH
Studi dan desain pengembangan IPAL serta
pengembangan IPAL komunal
Kel. Karang Baru, Kel.
Monjok, Kel. Selagalas, Kel.
Dasan Cermen, Kel. Pagutan
Timur, Kel. Jempong Baru
Tidak APBD Kota Dinas Kebersihan,
KLH
Pengembangan IPAL terpadu dan
berkelanjutan
Kawasan sekitar Sungai
Meninting
Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian PU,
Kementerian LH,
Dinas Kebersihan,
KLH.
Program Pengembangan Jalur Evakuasi Bencana
Pengembangan jalur evakuasi bencana
Kota Mataram Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota
BPBD Provinsi,
BPBD Kota, Dinas
PU.
Penyediaan prasarana dan sarana evakuasi
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-29
bencana PU.
Penyediaan hidran umum
Kota Mataram Tidak APBD Kota. BPBD Kota, Dinas
PU.
Program Penyediaan dan Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Pejalan Kaki
Penyediaan sarana dan prasarana pejalan kaki
Jl. Langko, Jl. Pejanggik, Jl. Selaparang, Jl.
Sandubaya, Jl. Sriwijaya, Jl. Majapahit, Jl. Dr.
Sujono, Jl. TGH. Faisal, Jl. Ahmad Yani, Jl. Adi
Sucipto, Jl. Jend. Sudirman, Jl. Udayana, Jl.
Airlangga, Jl. Gajah Mada, Jl. Dr. Sutomo, Jl.
Prabu Rangkasari, Jl. Bung Karno, dan Jl.
Bung Hatta.
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD
Kota
Kementerian
PU,Dinas PU
Provinsi, Dinas PU
Kota.
Menyediakan jalur pejalan kaki di kawasan
sempadan sungai
Kota Mataram Tidak APBD Kota. Dinas PU, Dinas,
Pertamanan.
Program Pengelolaan Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya
Pengembangan tanaman keras atau tahunan
pada kawasan resapan air
Kel. Bintaro, Kel. Ampenan
Selatan, Kel. Taman Sari, Kel.
Ampenan Utara, Kel. Pejeruk,
Kel. Kebon
Ya APBD Kota. Dinas
Pertamanan, KLH.
Pengawasan dan pengendalian pada kawasan
Ya APBD Kota. Dinas PU, KLH,
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-30 resapan air. Sari, Kel.
Rembiga, Kel. Karang Baru,
Kel. Monjok, Kel. Monjok Barat, Kel. Mataram Timur,
Kel.
Cakranegara Timur, Kel.
Cakranegara Selatan Baru,
Kel. Tanjung Karang, Kel.
Jempong Baru, Kel. Sayang
Sayang, Kel. Selagalas, Kel.
Dasan Cermen
Kota.
Program Pengelolaan Kawasan Perlindungan Setempat
Peningkatan
keanekaragaman jenis
tanaman dengan tanaman tahunan
berakar panjang.
Pesisir bagian barat Kota
Mataram (Kel. Bintaro, Kel.
Ampenan Tengah, Kel.
Banjar, Kel. Ampenan
Selatan, Kel. Tanjung Karang
Permai, Kel. Tanjung Karang,
Kel. Jempong Baru)
Ya APBD Kota. KLH, Dinas
Pertanian,
Perikanan dan
Kelautan .
Pembangunan jalan inspeksi
Ya APBD Kota. Dinas PU
Pengembangan kawasan sempadan
pantai untuk kegiatan rekreasi publik
Ya APBD Kota. Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata .
Pengaturan penempatan
bangunanbangunan
perlindungan terhadap rawan
bencana.
Tidak APBD Kota. Dinas PU,
Bappeda, Dinas
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-31 Penyusunan dan
Penetapan Rencana
Tata Ruang Kawasan Strategis Kota di
Kawasan Pesisir
Tidak APBD Kota. Dinas Pertanian,
Perikanan dan
Kelautan ,
Bappeda
Sosialisasi perwujudan kawasan sempadan pantai
Tidak APBD Kota. Dinas Pertanian,
Perikanan dan
Kelautan, Dinas
Tata Kota
Pengawasan dan pengendalian kawasan
sempadan pantai
Kota Mataram Tidak APBD Kota. Dinas Pertanian,
Perikanan dan
Kelautan, Dinas
Tata Kota
Revitalisasi Sungai Jangkok
Kota Mataram Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota
BWS, Dinas PU
Provinsi,Dinas PU
Kota, KLH.
Peningkatan
keanekaragaman jenis
tanaman dengan tanaman tahunan
berakar panjang.
Kota Mataram Tidak APBD Kota. Dinas
Pertamanan,
KLH.
Pengawasan dan pengendalian terhadap
kawasan sempadan sungai
Kota Mataram Tidak APBD Kota. Dinas PU, KLH.
Pembangunan jalan inpeksi
Kota Mataram Tidak APBD Kota. Dinas PU
Sosialisasi perwujudan kawasan sempadan sungai
Kota Mataram Tidak APBD Kota. Dinas PU, KLH,
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-32 Pengawasan dan
pengendalian kawasan
sempadan sungai
Kota Mataram Tidak APBD Kota. Dinas Tata Kota,
Dinas PU, KLH
Pengelolaan kawasan mata air pada radius
minimum 200 meter dari titik mata air
Kel.
Pagesangan Barat, Kel.
Pagesangan, Kel.
Pagesangan Timur, Kel.
Pagutan Timur, Kel. Pagutan
Barat, Kel. Dasan Agung, Kel.
Kebon Sari, Kel. Pejeruk, Kel.
Monjok Barat, Kel. Karang
Taliwang, Kel. Kel. Sayang
Sayang
Ya APBD Kota. Dinas PU, KLH
Program Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya
Konservasi kawasan cagar budaya
Kel. Ampenan Tengah, Kel.
Mayura, Kel. Cilinaya
Tidak APBD Kota Dinas Tata Kota,
Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata
Pengembangan infrastruktur di sekitar kawasan
cagar budaya
Tidak APBD Kota Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata, Dinas
PU
Sosialisasi perwujudan kawasan cagar
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-33
budaya Kebudayaan
dan
Pariwisata
Revitalisasi Kawasan Kota Tua Ampenan
Kel. Ampenan Tengah
Tidak APBD
Propinsi /
APBD Kota
Program Pengendalian Kawasan Rawan Bencana
Penyuluhan kepada masyarakat mengenai
mitigasi dan penanggulangan bencana
Kota Mataram Tidak APBD Kota BPBD
Pengembangan organisasi masyarakat yang
siap dan siaga bencana
Kota Mataram Tidak APBD Kota BPBD, BPM
Pengendalian kawasan rawan bencana
Kota Mataram Tidak APBD
Provinsi
Badan
Meteorologi dan
Geofisika
Pembentukkan jalur-jalur evakuasi serta
penetapan kawasan-kawasan darurat.
Kota Mataram Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota
BPBD Provinsi,
BPBD Kota
Reboisasi/penanaman vegetasi pada
kawasan
rawan bencana
Tidak APBD Kota Dinas
Pertamanan,
Kantor LH
Program Pengembangan RTH
Sosialisasi program 1 rumah 1 pohon dan konsep green roof
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Pertamanan,
Dinas Tata Kota
Pengembangan Pemakaman Umum (TPU)
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Pertamanan,
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-34 Kota
Pengembangan sabuk hijau berupa kawasan
hortikultura, hutan kota.
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Pertamanan,
Dinas Tata Kota,
KLH.
Pengembangan RTH Sempadan Pantai
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Pertamanan,
Dinas Tata Kota,
Dinas Pertanian,
Perikanan dan
Kelautan, KLH
Pengembangan RTH Sempadan Sungai
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Pertamanan,
Dinas Tata Kota,
Dinas PU, KLH
Penyediaan vegetasi untuk RTH di kawasan
pengembangan perumahan baru, kawasan
dengan fasilitas umum dan fasilitas ekonomi.
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Pertamanan,
Dinas Tata Kota
Pengembangan RTH Jalur
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Pertamanan
Sosialisasi perwujudan kawasan RTH dan
pembebasan lahan.
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Pertamanan
Program Pengembangan Aspek Hukum, Pengawasan, dan Sosialisasi
Penyusunan Peraturan Pelimpahan
Penguasaan dan/atau memberikan
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-35 kewenangan dalam
pengawasan dan
pengendalian kawasan lindung.
Sosialisasi perwujudan kawasan lindung
Kota Mataram Tidak APBD Kota KLH.
Pembentukan lembaga/tim khusus pengawasan
dan pengendalian kawasan lindung
Kota Mataram Tidak APBD Kota KLH.
Program Pengembangan Kawasan Peruntukan Permukiman
Pengembangan kegiatan permukiman
berkepadatan tinggi.
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas PU
Pengembangan kegiatan permukiman
berkepadatan sedang dan rendah
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas PU
Pembangunan Rusunawa (Rumah Susun
Sederhana Sewa)
Kel. Turida, Kel. Pejeruk, Kec.
Sekarbela.
Tidak APBN / APBD
Kota
Kementerian PU,
Kementerian
Perumahan
Rakyat, Dinas PU.
Pembangunan Kasiba (Kawasan Siap
Bangunan) dan Lisiba (Lahan Siap Bangun)
beserta prasarana dan sarana pendukungnya.
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Kota
Kementerian
Perumahan
Rakyat, Dinas PU,
Dinas Tata Kota
Program Pengembangan Kawasan Peruntukan Perkantoran
Mempertahankan fungsi kawasan perkantoran
Kel. Dasan Agung Baru, Kel.
Dasan Agung, Kel. Gomong,
Kel. Monjok
Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota
Bappeda Provinsi,
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-36 kawasan perkantoran baru
Kel. Jempong Baru, Kel.
Sayang Sayang, Kel.
Rembiga.
Ya APBD Kota Dinas PU
Program Pengembangan Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa
Penyediaan ruang parkir pada kawasan
perdagangan dan jasa
Kota Mataram Tidak APBD
Kota/Swasta
Dinas
Perhubungan,
Dinas Tata Kota.
Pengembangan perdagangan komoditas hasil
industri kawasan perdagangan dan
jasa skala internasional dan nasional serta
kawasan bisnis dan convention hall
Kel. Mandalika, Kel. Bertais
Tidak APBN / APBD kawasan perdagangan dan
jasa skala regional dan lokal.
Kel. Dayan Peken, Kel.
Ampenan tengah, Kel.
Cakranegara Barat, Kel.
Mayura, Kel. Cilinaya, dan
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-37 Kel.
Cakranegara Timur
Pengembangan dan revitalisasi kawasan pusat
perbelanjaan dan niaga
Pengembangan Pasar Induk Regional dan
pasar agro antarprovinsi
Program Pengembangan Kawasan Peruntukan Industri
Pengembangan industri ramah lingkungan industri pengolahan barang
setengah jadi.
Kota Mataram Tidak APBD Kota /
Swasta
Dinas Koperindag,
Swasta.
Pemanfaatan teknologi industri tepat guna yang
memperhatikan kemampuan produksi lokal,
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-38 Pagutan, Kel.
Dasan Cermen,
Kel.
Cakranegara Selatan
Baru, Kel. Mandalika, Kel.
Bertais.
Swasta.
Pengadaan kegiatan Kajian Penataan Ruang
Peruntukkan Industri seperti pembuatan peta
lokasi potensi industri kecil, perencanaan
relokasi potensi industri kecil, pembinaan dan
pengembangan industri kecil menengah serta
promosi investasi bagi pengembangan industri
pertanian dan penanggulangan pencemaran
industri.
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas Koperindag
Pengembangan infrastruktur penunjang, seperti
jalan, air, dan
bangunan penunjang lainnya
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas PU
Pembuatan Rencana Detil Tata Ruang
Kawasan Industri
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas Koperindag,
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-39 Program Pengembangan Kawasan Peruntukan Pelayanan Umum
Pengembangan fasilitas SD/sederajat
Kec. Ampenan, Kec.
Cakranegara
Kec. Mataram
Kec. fasilitas SMP/sederajat
Kec. fasilitas SMU/sederajat
Kec.
Kec. Mataram
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-40 Pengembangan RS
Swasta
Kota Mataram Tidak Swasta. Swasta.
Pengembangan RSU tipe A dan RS Pendidikan
Kel. Selagalas, Kel. Punia
APBD Kota /
Swasta
Dinas Kesehatan,
Dinas Pendidikan,
Swasta.
Peningkatan kualistas BKIA dan RS Bersalin
Kec. Ampenan
Kec.
Cakranegara, Kec.
Mataram
Kec. Sandubaya
Kec. Selaparang
Kec. Sekarbela
Tidak APBD Kota /
Swasta
Dinas Kesehatan,
Dinas Kesehatan,
Swasta.
Pengembangan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
Kec. Ampenan
Kec.
Cakranegara, Kec.
Mataram
Kec. Sandubaya
Kec. Sekarbela
Kec. Selaparang
Tidak APBD Kota Dinas Kesehatan
Pengembangan kawasan peruntukan peribadatan
Kel. Dasan Agung Baru, Kel.
Dasan Agung, Kel.
Pejanggik,
Kel. Mataram Timur, Kel.
Cilinaya, Kel.
Ya APBD
Provinsi /
APBD Kota
Dinas PU
Provinsi, Dinas
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-41 Cakranegara
Timur, Kel Mataram Barat,
Kel. Mayura, dan Kel. Bintaro
Program Pengembangan Kawasan Peruntukan Ruang Bagi Kegiatan Sektor Informal
Penyediaan ruang parkir pada areal khusus PK5
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas Tata Kota,
Dinas
Perhubungan
Pengembangan sentra PK5 di areal taman dan Makam Loang Baloq
Kel. Tanjung Karang
Tidak APBD Kota Dinas Koperindag
Pengembangan sentra PK5 di areal Lapangan Malomba
Kel.Taman Sari
Tidak APBD Kota Dinas Koperindag
Pengembangan sentra PK5 di areal Jalan Pabean
Kel. Bintaro, Kel. Ampenan
Tengah
Ya APBD Kota Dinas
Koperindag
Pengembangan sentra PK5 di areal taman kota Selagalas
Kel. Selagalas.
Tidak APBD Kota Dinas Koperindag
Pengembangan sentra PK5 di areal GOR Turida
Kel. Turida Tidak APBD Kota Dinas Koperindag
Pengembangan sentra PK5 di areal taman kota Udayana
Kel. Dasan Agung, Kel. Monjok Barat, Kel. Karang
Baru, Kel. Kebon Sari, Kel.
Pejarakan Karya
Tidak APBD Kota Dinas Koperindag
Pengembangan ruang evakuasi bencana
kebakaran.
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-42 Program Pengembangan Kawasan Peruntukan Pertahanan dan Keamanan
Penetapan kawasan peruntukan
pertahanan
dan kemanan
Kel. Rembiga, Kel. Ampenan
Selatan, Kel. Taman Sari, Kel.
Pejanggik, Kel. Sapta Marga,
Kel.
Pagesangan Timur, dan
Kel. Jempong Baru
Ya APBN Kementerian
Pertahanan dan
Keamanan
Program Pengembagan Kawasan Peruntukan Pariwisata
Penataan kawasan destinasi pariwisata dan
pengembangan paket-paket pariwisata
Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Kebudayaan dan
Pariwisata, Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata
Provinsi, Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata Kota.
Pelestarian bangunan bersejarah dan budaya
lokal
Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Kebudayaan dan
Pariwisata, Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-43 Kebudayaan dan
Pariwisata Kota.
Pengembangan destinasi pariwisata pantai
serta pengembangan objek dan atraksi wisata
baru.
Kel. Tanjung Karang, Kel.
Jempong Baru
Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Kebudayaan dan
Pariwisata, Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata
Provinsi, Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata Kota.
Pengembangan kawasan pengrajin emas,
perak, dan mutiara
Kel.
Pagesangan, Kel.
Pagesangan Barat, Kel.
Karang Pule, Kel. Tanjung
Karang
Ya APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Kebudayaan dan
Pariwisata, Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata
Provinsi, Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata Kota.
Pengembangan kawasan Kota Tepian Air (Waterfront Air)
Kel. Ampenan Tengah, Kel.
Banjar.
Ya APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Kebudayaan dan
Pariwisata, Dinas
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-44 Pariwisata
Provinsi, Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata Kota.
Pengembangan NTB Convention Center
Kel. Cilinaya Tidak APBD
Provinsi /
Swasta
Bappeda Provinsi,
Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata
Provinsi, Swasta
Pengembangan Pariwisata MICE di
Kawasan eks. Bandara Selaparang
Kel. Ampenan Utara
Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota /
Swasta
Kementerian
Perhubungan,
Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata
Provinsi, Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata Kota ,
Swasta.
Pengembangan sarana promosi dan sistem
informasi pariwisata, pameran, pentas seni,
festival budaya, festifal sungai Jangkok, festival
Kota Tua Ampenan, dan festival Bintaro.
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian
Kebudayaan dan
Pariwisata, Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-45 Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata Kota.
Pengembangan infrastruktur pendukung
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian PU,
Dinas PU
Provinsi, Dinas
PU Kota.
Penataan pengganti kegiatan pariwisata di
Jalan Udayana
Kel. Dasan Agung, Kel.
Monjok Barat, Kel. Karang
Baru, Kel. Kebon Sari, Kel.
Pejarakan Karya
Tidak APBD Kota Dinas Tata Kota,
Dinas
Pertamanan,
Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata .
Pembuatan Rencana Induk dan DED (Detail Engineering Design)
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata
Program Pengembangan Kawasan Peruntukan Kawasan RTNH
Pengembangan RTNH pekarangan untuk
kegiatan permukiman dan non permukiman
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas Tata Kota
Pengembangan RTNH wilayah kota berupa
plasa dan lahan parkir.
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas Tata Kota,
Dinas
Pertamanan,
Dinas
Perhubungan.
Program Pengembangan Kawasan Peruntukan Pertanian
Pengembangan pertanian tanaman
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-46 hortikultura Kel. Sayang
Sayang, Kel. Selagalas, Kel.
Bertais, Kel. Mandalika, Kel.
Jempong Baru, dan Kel.
Turida
Provinsi /
APBD Kota
Pertanian
Propinsi, Dinas
Pertanian,
Perikanan dan
Kelautan Kota.
Pengembangan kawasan agropolitan
Kel. Jempong Baru
Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota
Dinas Pertanian
Propinsi, Dinas
Pertanian,
Perikanan dan
Kelautan Kota.
Peningkatan kualitas jaringan prasarana irigasi.
Kota Mataram Tidak APBD
Provinsi /
APBD Kota
Dinas Pertanian
Propinsi, Dinas
Pertanian,
Perikanan dan
Kelautan Kota.
Inventarisasi lahan dan pemilik lahan pertanian
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas Pertanian,
Perikanan dan
Kelautan Kota.
Pengembangan perikanan air tawar
Kel. Rembiga, Kel. Sayang
Sayang, Kel. Selagalas, Kel.
Bertais
Ya APBD Kota Dinas
Pertanian,
Perikanan dan
Kelautan Kota.
Pengembangan perikanan tangkap dan
Kel. Bintaro, Kel. Ampenan
Ya APBD Kota Dinas
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-47 perikanan budidaya air
laut
Tengah, Kel. Banjar, Kel.
Ampenan Selatan, Kel. Tanjung Karang Permai, Kel. Tanjung Karang, Kel. Jempong Baru)
Perikanan dan
Kelautan Kota.
Perizinan
Penyederhaan prosedur pemberian izin untuk
sektor-sektor potensial
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas Tata Kota
Pengetatan pemberian izin dengan pemberian
insentif dan disinsentif
Kota Mataram Tidak APBD Kota Dinas Tata Kota
Kawasan Pertumbuhan ekonomi Cepat Sektor Pariwisata
Penetapan Kawasan eks. Bandar Udara
Selaparang sebagai kawasan pariwisata
dengan konsep MICE yang berbasis lingkungan
Kel. Rembiga, Kel. Ampenan
Utara
Penetapan Kawasan Mayura sebagai kawasan
pariwisata budaya serta penetapan Kawasan
Udayana sebagai kawasan pariwisata kuliner
Kel. Mayura, Kel. Dasan
Agung, Kel. Monjok Barat, Kel.
Karang Baru, Kel. Kebon
Kawasan Mutiara Sekarbela sebagai kawasan
pariwisata belanja.
Kel.
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-48 Barat, Kel.
Karang Pule, Kel. Tanjung
Karang
Dinas
Koperindag.
Penetapan Kawasan Mapak sebagai kawasan
pariwisata alam, religi, dan buatan
Kel. Tanjung Karang, Kel.
Jempong Baru
Tidak APBD Kota Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata , Dinas
Tata Kota
Penetapan Kawasan Kota Tepi Air sebagai
pariwisata buatan
Kel. Bintaro, Kel. Ampenan
Tengah, Kel. Banjar
Ya APBD Kota Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata , Dinas
Tata Kota
Penetapan Kawasan Sayang Sayang sebagai
kawasan pariwisata kuliner
Kel. Sayang Sayang, Kel.
Selagalas
Ya APBD Kota Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata , Dinas
Tata Kota
Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Cepat Sektor Perdagangan dan Jasa
Kawasan Pusat perdagangan Ampenan
Kel. Dayan Peken, Kel. Ampenan Tengah, dan Kel.
Ampenan Selatan
Ya APBD Kota Dinas
Koperindag
Pusat perdagangan grosir dan pusat bisnis Cakranegara
Kel.
Cakranegara Barat, Kel.
Cilinaya, Kel. Mayura, Kel.
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-49 Kawasan Bertais dan
Kawasan Terminal Mandalika.
Kel. Bertais, Kel.
Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Cepat Sosial Budaya
Pengembangan Kawasan Kota Tua Ampenan
Kel. Ampenan Tengah
Tidak APBD Kota Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata
Peningkatan fungsi Kawasan Bintaro
(Kecamatan kawasan Makam van Ham Kawasan Islamic Center
Kel. Dasan Agung Baru, Kel.
Dasan Agung
Tidak APBD
Kawasan pertumbuhan ekonomi cepat Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup
Perlindungan kawasan sempadan sungai besar
di Kota Mataram
Sungai Midang, Sungai
Jangkok, Sungai Ancar,
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA MATARAM | 5-50 Sungai
Brenyok
Provinsi, Dinas
PU Kota, KLH
Perlindungan kawasan sempadan pesisir pantai
bagian barat Kota Mataram
Kel. Bintaro, Kel. Ampenan
Tengah, Kel. Banjar, Kel.
Ampenan Selatan, Kel. Tanjung Karang Permai, Kel. Tanjung Karang, Kel. Jempong Baru.
Ya APBD Kota KLH, Dinas PU,
Dinas Pertanian,
Perikanan dan
Kelautan
Konservasi kawasan lindung
Kel. Pagutan Timur, Kel.
Sayang Sayang, Kel. Selagalas
Ya APBD Kota KLH
Pengembangan lahan pecatu Kota Mataram sebagai taman dan hutan kota
Kota Mataram Tidak APBN / APBD
Provinsi /
APBD Kota
Kementerian PU,
Dinas PU Provinsi, KLH, Dinas
Pertamanan.