• Tidak ada hasil yang ditemukan

- 1 - AKTIVA TETAP (Catatan 2k, 2l, 10 dan 13b) Nilai tercatat Akumulasi penyusutan ( ) (

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "- 1 - AKTIVA TETAP (Catatan 2k, 2l, 10 dan 13b) Nilai tercatat Akumulasi penyusutan ( ) ("

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

30 JUNI 2006 DAN 2005

(Dalam Ribuan Rupiah, kecuali Data Saham)

2006 2005

A K T I V A

KAS DAN SETARA KAS (Catatan 2c, 2f, 3 dan 30) Rp 36.091.431 Rp 32.887.084

INVESTASI (Catatan 2g, 4, 13b dan 30) 428.262.677 185.633.881

PIUTANG

Usaha (Catatan 2h, 5 dan 13)

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

(Catatan 2c dan 30) 6.848.139 7.825.181 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan

piutang ragu-ragu sebesar Rp 5.208.928 pada tahun 2006

dan Rp 1.737.346 pada tahun 2005 18.945.968 44.516.701 Lain-lain (Catatan 2h dan 6)

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 16.031.791 pada

pada tahun 2006 dan 2005 (Catatan 2c dan 30) 6.256.398 3.700.745 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

sebesar Rp 1.476.791 pada tahun 2005 2.975.650 9.175.440

PERSEDIAAN - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 8.893.212 pada tahun 2006 dan 2005

(Catatan 2i, 2l, 7 dan 13) 1.302.855.728 1.346.870.057

UANG MUKA (Catatan 8) 382.257.400 382.516.578

PAJAK DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA (Catatan 2j, 9 dan 17) 5.430.161 4.966.628

AKTIVA TETAP (Catatan 2k, 2l, 10 dan 13b)

Nilai tercatat 1.456.927.081 1.444.783.631 Akumulasi penyusutan ( 725.671.920 ) ( 669.750.291 )

Bersih 731.255.161 775.033.340

GOODWILL - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 40.338.044 pada tahun 2006 dan Rp 22.410.025 pada tahun 2005

(Catatan 11) 49.302.054 67.230.073

AKTIVA PAJAK TANGGUHAN - Bersih (Catatan 2s dan 17) 21.296.582 13.449.181

AKTIVA LAIN-LAIN (Catatan 12) 77.606.564 93.891.741

JUMLAH AKTIVA Rp 3.069.383.913 Rp 2.967.696.630

(2)

30 JUNI 2006 DAN 2005

(Dalam Ribuan Rupiah, kecuali Data Saham)

2006 2005

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

HUTANG BANK (Catatan 13) Rp 811.584.557 Rp 896.572.431

OBLIGASI (Catatan 14) 25.000.000 25.000.000

HUTANG Usaha

Pihak ketiga (Catatan 15) 6.388.177 12.065.625 Lain-lain

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2.673.186 2.608.609 Pihak ketiga (Catatan 2c, 16 dan 30) 55.715.554 54.211.026

HUTANG PAJAK (Catatan 2s dan 17) 8.686.428 3.873.512

BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR(Catatan 2c, 13, 14, 18, 30 dan 32) 333.614.623 294.189.559

PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA (Catatan 19) 14.518.201 12.454.248

PENYISIHAN UNTUK PENGGANTIAN PERALATAN USAHA (Catatan 2n) 154.784 1.693.237

TAKSIRAN KEWAJIBAN UNTUK PEMBANGUNAN PRASARANA

(Catatan 2p dan 20) 24.862.500 24.862.500

CADANGAN IMBALAN PASTI PASCA KERJA (Catatan 33) 16.905.550 13.435.492

PENDAPATAN DITANGGUHKAN (Catatan 2c, 2p, 2o dan 21) 17.551.818 17.551.818

KEWAJIBAN LAIN-LAIN (Catatan 22) 22.884.830 54.708.790

JUMLAH KEWAJIBAN 1.340.540.208 1.413.226.847

HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH PADA ANAK PERUSAHAAN

(Catatan 2b dan 23) 295.566.715 258.721.752

(3)

30 JUNI 2006 DAN 2005

(Dalam Ribuan Rupiah, kecuali Data Saham)

2006 2005

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham pada tahun 2006 dan 2005

Modal dasar - 3.000.000.000 saham pada tahun 2006 dan 2005 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.930.039.200 saham

pada tahun 2006 dan 2005 (Catatan 24) Rp 965.019.600 Rp 965.019.600 Tambahan modal disetor - bersih (Catatan 2m dan 25) 1.219.436.685 1.219.436.685 Selisih penilaian kembali aktiva tetap (Catatan 25) 744.827.273 744.827.273 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan

asosiasi 394.498.091 216.453.457

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ( 949.054.039 ) ( 948.902.389 )

Defisit ( 941.450.620 ) ( 901.086.595 )

JUMLAH EKUITAS 1.433.276.990 1.295.748.031

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS Rp 3.069.383.913 Rp 2.967.696.630

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

(4)

DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2006 DAN 2005

(Dalam Ribuan Rupiah, kecuali Data Saham)

2006 2005

PENDAPATAN (Catatan 2c, 2p, 26 dan 34) Rp 91.945.490 Rp 137.261.118

BEBAN PENJUALAN DAN JASA

(Catatan 2p dan 27) 27.675.810 66.055.353

LABA KOTOR 64.269.680 71.205.765

BEBAN USAHA (Catatan 2p)

Pemasaran 3.422.171 3.671.260

Umum dan administrasi (Catatan 2c, 28 dan 30) 100.240.004 98.524.189

Jumlah Beban Usaha 103.662.175 102.195.449

RUGI USAHA 39.392.495 30.989.684

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Laba (rugi) kurs – bersih

(Catatan 2r dan 32) 56.887.071 ( 47.267.180 )

Pendapatan sewa dan pengelolaan kawasan 11.563.655 8.654.935

Amortisasi goodwill ( 8.964.010 ) ( 8.964.010 )

Beban bunga – bersih (Catatan 2t) ( 2.038.744 ) ( 34.504.985 )

Bagian laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi 1.325.301 ( 14.813.624 )

Laba penghapusan aktiva tetap 35.000 55.972

Lain-lain – bersih (Catatan 2c dan 30) 2.582.924 3.971.764

Penghasilan (Beban) Lain-lain – Bersih 61.391.197 ( 92.867.128 )

LABA (RUGI) SEBELUM PENGHASILAN

(BEBAN) PAJAK 21.998.702 ( 123.856.812 )

PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK

Ditangguhkan ( 7.091.577 ) 40.537.175 Kini - - ( 7.091.577 ) 40.537.175

LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS

ATAS RUGI (LABA) ANAK PERUSAHAAN 14.907.125 ( 83.319.637 )

HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) ANAK

PERUSAHAAN (Catatan 2b dan 23) 1.639.888 ( 1.136.146 )

LABA (RUGI) BERSIH Rp 16.547.013 ( Rp 84.455.783 )

LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM

Dasar (Catatan 1b, 2v dan 29) Rp 8,57 ( Rp 43,76 )

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

(5)

PT JAKARTA INTERNATIONAL HOTELS & DEVELOPMENT Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2006 DAN 2005

(Dalam Ribuan Rupiah)

2006 2005

ARUS KAS DARI KEGIATAN USAHA

Penerimaan kas dari pelanggan Rp 141.601.692 Rp 105.208.298

Pembayaran kas untuk/kepada:

Biaya operasi ( 35.273.565 ) ( 78.120.978 )

Biaya departemen dan non-departemen ( 80.404.601 ) ( 60.667.607 )

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) operasi 25.923.526 ( 33.580.287 ) Kenaikan (penurunan) piutang pihak yang

mempunyai hubungan istimewa 15.651.456 ( 61.459.193 )

Penerimaan setoran jaminan dan uang muka 1.741.962 2.242.486

Pembayaran pajak dan biaya dibayar di muka ( 602.591 ) ( 3.710.524 )

Penurunan (kenaikan) aktiva lain-lain 17.390.683 ( 43.877.749 )

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Kegiatan Usaha 60.105.036 ( 140.385.267 )

ARUS KAS DARI (UNTUK) KEGIATAN INVESTASI

Perolehan aktiva tetap ( 10.055.145 ) ( 5.680.665 )

Hasil penjualan aktiva tetap 293.159 66.051

Perolehan investasi - ( 82.260.103 )

Kas Bersih Diperolah dari (Digunakan untuk)

Kegiatan Investasi ( 9.761.986 ) 87.874.717

ARUS KAS DARI (UNTUK) KEGIATAN

PENDANAAN

Kenaikan (penurunan) hutang bank ( 49.475.000 ) 64.403.937

Pembayaran bunga ( 1.933.389 ) -

Penerimaan bunga 939.621 -

Pembayaran dividen ( 400.000 ) -

Kenaikan (penurunan) hutang pihak yang

mempunyai hubungan istimewa ( 9.047.121 ) ( 9.432.415 )

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Kegiatan Pendanaan ( 59.915.889 ) 54.971.522

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS

DAN SETARA KAS ( 9.572.839 ) 2.460.972

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 45.664.270 30.426.112

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE Rp 36.091.431 Rp 32.887.084

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

(6)

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2006 DAN 2005

(Dalam Ribuan Rupiah)

Selisih Transaksi Selisih

Selisih Perubahan Ekuitas Nilai Transaksi

Tambahan Penilaian Kembali Anak Perusahaan/ Restrukturisasi Entitas

Keterangan Modal Saham Modal Disetor Aktiva Tetap Perusahaan Asosiasi Sepengendali Defisit Jumlah - Ekuitas

Saldo pada tanggal 1 Januari 2005 Rp 965.019.600 Rp Rp1.219.436.685 744.827.274 Rp 216.453.457 ( Rp 949.054.039 ) ( Rp 816.630.812 ) Rp 1.380.052.165 Selisih nilai transaksi restrukturisasi

entitas sepengendali - - - - 151.649 - 151.649

Rugi bersih periode berjalan - - - - - ( 84.455.783 ) ( 84.455.783 ) Saldo pada tanggal 30 Juni 2005 Rp 965.019.600 Rp Rp1.219.436.685 744.827.274 Rp 216.453.457 ( Rp 948.902.390 ) ( Rp 901.086.595 ) Rp 1.295.748.031

Saldo pada tanggal 1 Januari 2006 Rp 965.019.600 Rp Rp1.219.436.685 744.827.273 Rp 394.498.091 ( Rp 949.054.039 ) ( Rp 957.997.633 ) Rp 1.416.729.977

Laba bersih periode berjalan - - - - - 16.547.013 16.547.013 Saldo pada tanggal 30 Juni 2006 Rp 965.019.600 Rp Rp1.219.436.685 744.827.273 Rp 394.498.091 ( Rp 949.054.039 ) ( Rp 941.450.620 ) Rp 1.433.276.990

(7)

PT JAKARTA INTERNATIONAL HOTELS & DEVELOPMENT Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Jumlah Rupiah dalam Ribuan, kecuali Data Saham)

1. U M U M

a. Pendirian

PT Jakarta International Hotels & Development Tbk (Perusahaan atau Induk Perusahaan) didirikan pada tanggal 7 November 1969 dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1/1967 berdasarkan Akta No. 5 tanggal 7 November 1969 dari Soetrono Prawiroatmodjo, S.H., notaris di Jakarta, yang kemudian diubah dengan Akta No. 42 tanggal 27 Januari 1970 dari notaris yang sama. Akta tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara No. 54 tanggal 7 Juli 1970, Tambahan No. 214. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 64 tanggal 30 Juli 1997 dari Ida Fidiyantri, S.H., notaris pengganti Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-3042 HT.01.04.Th.98 tanggal 2 April 1998 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 57 tanggal 17 Juli 1998, Tambahan No. 3898.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, lingkup kegiatan Perusahaan mencakup pembangunan hotel dan penyelenggaraan jasa perhotelan, pembangunan real estat dan properti, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan dan niaga beserta fasilitasnya. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1969.

Perusahaan adalah pemilik Hotel Borobudur Jakarta (Hotel) yang dikelola oleh PT Dharma Harapan Raya, anak perusahaan.

Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Gedung Artha Graha - Lantai 15, Kawasan Niaga Terpadu Sudirman, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Seluruh saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh berjumlah 1.930.039.200 saham dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Informasi historis mengenai saham Perusahaan yang dicatatkan di bursa adalah sebagai berikut:

Tahun Keterangan Jumlah Saham

1984 Penawaran Umum Saham Perdana 6.618.600

1988 Penawaran Umum Saham Kedua 6.633.700

1989 Pencatatan Saham Pendiri 11.315.700

1991 Pencatatan Saham Private Placement 432.000

1992 Pencatatan Saham Pendiri 56.869.280

1992 Pencatatan Saham yang berasal dari Penukaran Waran 46.800.000

1994 Pencatatan Saham Bonus 257.338.560

1996 Penawaran Umum Terbatas I 579.011.760

2004 Pemecahan Nilai Nominal Saham 965.019.600

Jumlah 1.930.039.200

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 24 Juni 2002 yang didokumentasikan dengan Akta No. 68 tanggal 24 Juni 2002 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui perubahan anggaran dasar

(8)

Perusahaan, antara lain perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 1.000 menjadi Rp 500. Perubahan nilai nominal saham ini telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia sebagaimana tertera dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 22 November 2002, Tambahan No. 1058 dan telah berlaku efektif tanggal 12 Mei 2004.

c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi

Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, Perusahaan memiliki penyertaan saham pada anak-anak perusahaan berikut:

Perusahaan Domisili Bidang Usaha Tahun Berdiri 2006 2005

Pemilikan Langsung

PT Danayasa Arthatama Tbk (DA) Jakarta Real estat 1987 63,44% 63,44% PT Graha Jakarta Sentosa (GJS) Jakarta Telekomunikasi 1992 99,99% 99,99% PT Dharma Harapan Raya (DHR) Jakarta Manajemen perhotelan 1998 60,00% 60,00% PT Jakarta International Hotels Jakarta Manajemen perhotelan 1992 90,00% 90,00% Management (JIHM) *)

Pemilikan Tidak Langsung

Melalui DA (lihat paragraf berikut Jakarta Telekomunikasi, real estat, properti, - 51,00% 51,00% di bawah ini) hotel dan perdagangan sampai dengan sampai dengan

100,00% 100,00% Melalui GJS

PT Panduneka Sejahtera Jakarta Pembangunan dan pengelolaan gedung 1995 100,00% 100,00% perkantoran

PT Danayasa Arthatama Tbk (DA) Jakarta Real estat 2004 18,97% 18,97% *) dihentikan sementara kegiatannya sehubungan dengan berdirinya DHR

Persentase Kepemilikan

PT Danayasa Arthatama Tbk (DA)

Pada tanggal 28 Maret 2002, DA memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan Surat Keputusan No. S-615/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum perdana atas 100.000.000 saham DA kepada masyarakat dengan harga nominal sebesar Rp 500 per saham dan harga penawaran sebesar Rp 500 per saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 19 April 2002. Kepemilikan saham Perusahaan pada DA mengalami penurunan (dilusi) setelah penawaran umum perdana ini dari semula 99,99% menjadi 96,28%. Perubahan nilai investasi yang terjadi akibat transaksi ini adalah sebesar Rp 15.562.817 dicatat sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi” dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.

Sesuai dengan laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum kepada Bapepam yang telah disampaikan oleh DA pada tanggal 30 Juni 2005, dana tersebut belum sepenuhnya digunakan untuk pengembangan usaha sesuai dengan rencana penggunaan dana menurut prospektus karena menunggu situasi dan kondisi yang memungkinkan dilaksanakannya pembangunan tersebut. Sementara itu, sebagian dari dana tersebut ditempatkan dalam bentuk efek hutang (Catatan 4a).

DA saat ini sedang mengembangkan area seluas lebih kurang 45 hektar yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, yang dikenal dengan nama "Kawasan Niaga Terpadu Sudirman" (KNTS). DA memiliki penyertaan pada perusahaan-perusahaan berikut:

(9)

P e ru s a h a a n B id a n g U s a h a T a h u n b e rd iri

P T G ra h a m a s A d is e n to s a (G A ) P e m b a n g u n a n d a n p e n g e lo la a n g e d u n g s e rta 1 9 9 5 1 0 0 % * ) 1 0 0 % * ) k e g ia ta n y a n g b e rk a ita n

P T In tig ra h a A rth a y a s a (IA ) P e rh o te la n , p a riw is a ta d a n k e g ia ta n y a n g b e rk a ita n 1 9 9 5 1 0 0 % * ) 1 0 0 % * ) P T C itra A d is a ra n a (C A ) P e m b a n g u n a n d a n p e n g e lo la a n h o te l s e rta 1 9 9 5 1 0 0 % * ) 1 0 0 % * ) g e d u n g p e rk a n to ra n P T A rth a ra y a U n g g u l A b a d i (A U A ) P e m b a n g u n a n d a n p e n g e lo la a n g e d u n g s e rta 1 9 9 5 1 0 0 % * ) 1 0 0 % * ) k e g ia ta n y a n g b e rk a ita n P T N u s a g ra h a A d ic itra (N A ) P e m b a n g u n a n d a n p e n g e lo la a n g e d u n g s e rta 1 9 9 5 1 0 0 % * ) 1 0 0 % * ) k e g ia ta n y a n g b e rk a ita n P T P a n d u g ra h a S e ja h te ra (P G S ) P e m b a n g u n a n d a n p e n g e lo la a n g e d u n g s e rta 1 9 9 5 1 0 0 % * ) 1 0 0 % * ) k e g ia ta n y a n g b e rk a ita n P T A d in u s a P u rip ra ta m a (A P ) P e m b a n g u n a n d a n p e n g e lo la a n g e d u n g s e rta 1 9 9 5 1 0 0 % * ) 1 0 0 % * ) k e g ia ta n y a n g b e rk a ita n P T P a n d u n e k a A b a d i (P A ) P e m b a n g u n a n d a n p e n g e lo la a n g e d u n g s e rta 1 9 9 5 1 0 0 % * ) 1 0 0 % * ) k e g ia ta n y a n g b e rk a ita n

P T C itra W ira d a y a (C W ) P e m b a n g u n a n d a n p e n g e lo la a n g e d u n g s e rta 1 9 9 5 1 0 0 % * ) 1 0 0 % * ) k e g ia ta n y a n g b e rk a ita n P T A rth a T e le k o m in d o (A T ) T e le k o m u n ik a s i 1 9 9 3 1 0 0 % 1 0 0 % P T P rim a g ra h a M a ju m a k m u r P e n g e m b a n g a n re a l e s ta t d a n a g e n 1 9 9 3 1 0 0 % * *) 1 0 0 % * *) (P G M M ) p e m a s a ra n a p a rte m e n P T E s a g ra h a P u rip ra ta m a (E P ) P e rd a g a n g a n 1 9 9 5 9 9 % * )* *) 9 9 % * )* *) P T P u s a tg ra h a M a k m u r (P M ) P e rd a g a n g a n 1 9 9 4 9 9 % * )* *) 9 9 % * )* *) P T A d im a s U ta m a (A M U ) P e rd a g a n g a n 1 9 9 5 9 9 % * )* *) 9 9 % * )* *) P T T rin u s a W ira g ra h a (T W ) P e rd a g a n g a n 1 9 9 5 9 9 % * )* *) 9 9 % * )* *) k e g ia ta n y a n g b e rk a ita n

P T J a k a rta In te rn a tio n a l A rth a P e rh o te la n d a n k e g ia ta n y a n g b e rk a ita n 1 9 9 4 - 7 9 % * **) (J IA ) - d im ilik i s e c a ra tid a k

la n g s u n g m e la lu i P P J (d a h u lu A G )

P T A n d a n a U ta m a g ra h a (A U ) P e n g e m b a n g a n a p a rte m e n 1 9 9 5 5 1 % * ) 5 1 % * ) P T M a ju m a k m u r A rth a s e n to s a (M A S ) P e n g e m b a n g a n a p a rte m e n 1 9 9 5 5 1 % * ) 5 1 % * )

*) P e ru s a h a a n m a s ih d a la m ta h a p p e n g e m b a n g a n

** ) P e ru s a h a a n m e m ilik i p o s is i k e u a n g a n y a n g tid a k s ig n ifik a n d ib a n d in g k a n p o s is i k e u a n g a n k o n s o lid a s i

2 0 0 6 2 0 0 5

P e rs e n ta s e K e p e m ilik a n

Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 22 Juni 2004, yang didokumentasikan dengan akta No. 34 tanggal 22 Juni 2004 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan menyetujui penyelesaian sebagian kewajiban DA, anak perusahaan, kepada Perusahaan dengan melakukan pengalihan seluruh saham milik DA dalam PT Grahaputra Sentosa (GPS) sebanyak 29.620.228 saham yang merupakan 99,99% dari modal ditempatkan dan disetor dalam GPS. Jual beli saham dalam rangka pelunasan seluruh kewajiban DA tersebut dicatat dengan menggunakan nilai buku sebesar Rp 48.002.436. Tidak terdapat keuntungan atau kerugian atas transaksi tersebut dalam laporan keuangan konsolidasi Perusahaan. Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh PT Shantika Valuindo Lestari, konsultan independen, nilai pasar yang wajar atas harga jual saham tersebut adalah Rp 82.099.500. Transaksi jual beli tersebut telah didokumentasikan dalam Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 28 Juni 2004 antara Perusahaan dengan DA.

Selanjutnya seluruh penyertaan saham dalam GPS tersebut digunakan oleh Perusahaan sebagai salah satu instrumen penyelesaian kewajiban obligasi. Dalam penyelesaian kewajiban obligasi tersebut, selain penyertaan saham di GPS, Perusahaan juga menggunakan penyertaan saham di DA sebanyak 484.322.097 saham.

Pada tanggal 6 September 2004, DA memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan Surat Keputusan No. S-2837/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) kepada pemegang saham DA dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak 630.360.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp 500 setiap saham dan harga pelaksanaan Rp 625 setiap saham.

Dalam penerbitan saham tersebut, Perusahaan tidak melaksanakan haknya. Setelah penerbitan saham baru tersebut, kepemilikan saham Perusahaan pada DA mengalami dilusi menjadi

63,44%. Perubahan nilai investasi yang terjadi akibat transaksi ini adalah sebesar Rp 110.045.409 dan dicatat sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Selisih Nilai Transaksi

Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.

PT Graha Jakarta Sentosa (GJS), anak perusahaan, bertindak sebagai pembeli siaga yang akan membeli berdasarkan akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I No. 18 tanggal 10 Juni 2004 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta. Berdasarkan perjanjian tersebut, GJS akan membeli sebanyak-banyaknya 630.360.000 saham, karena tidak ada pemegang saham lainnya yang melaksanakan haknya, maka GJS selaku pembeli siaga mengambil bagian saham dari Penawaran Umum Terbatas I tersebut sebanyak 630.360.000 saham (18,97%). Selisih antara biaya perolehan penyertaan atas nilai buku saham

(10)

DA sebesar Rp 141.102.312 disajikan sebagai bagian dari “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.

PT Pacific Place Jakarta (PPJ)

Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 24 Juni 2005 yang didokumentasikan dengan akta No. 53 tanggal 24 Juni 2005 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pengeluaran saham baru PT Pacific Place Jakarta (PPJ)(dahulu PT Arthayasa Grahatama), anak perusahaan DA, sebanyak 814.402.144 saham kepada pihik-pihak tertentu, sehingga menyebabkan kepemilikan saham DA dalam PPJ mengalami penurunan dari 88,38% menjadi 35%.

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 1 Juli 2005, yang didokumentasikan dengan Akta No. 44 tanggal 12 September 2005 dari Retno Handayani Rahayu, S.H., notaris di Jakarta, PPJ meningkatkan modal dasarnya menjadi Rp 2.000.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor penuh tersebut, DA tidak ikut ambil bagian, sehingga kepemilikan saham DA dalam PPJ mengalami dilusi menjadi 35%. Perubahan nilai investasi yang terjadi akibat transaksi ini adalah sebesar Rp 216.044.968 dan dicatat oleh DA sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.

Dampak pencatatan akun tersebut pada DA, mengakibatkan perubahan nilai investasi Perusahaan terhadap DA sebesar Rp 178.044.634 dan dicatat sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.

Dengan terdilusinya kepemilikan saham DA di PPJ menjadi 35%, maka laporan keuangan PPJ tahun 2005 tidak dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan konsolidasi DA dan Anak Perusahaan.

PT Graha Jakarta Sentosa (GJS)

GJS bergerak di bidang usaha yang berhubungan dengan telekomunikasi dan jasa-jasa lain yang sejenis. Pada tahun 2001, GJS menjual pemilikan sahamnya di PT Bimagraha Telekomindo (BGT). Atas penjualan tersebut, GJS membukukan laba penjualan saham perusahaan asosiasi sebesar Rp 1.268.457.680 pada tahun 2001.

Pada tahun 2004, GJS mempunyai penyertaan saham di PT Panduneka Sejahtera (PS) sebanyak 112.046.614 saham (99,99%). Perolehan penyertaan saham tersebut menimbulkan saldo goodwill sebesar Rp 89.640.098.

Selain itu, pada tahun 2004, GJS membeli saham baru sebanyak 630.360.000 saham (18,97%).

PT Andana Utamagraha (AU) dan PT Majumakmur Arthasentosa (MAS)

AU dan MAS masing-masing bergerak di bidang usaha pengembangan apartemen dan hotel.

Sejak tahun 1998, pengembangan hotel yang dilakukan MAS dan apartemen yang dilakukan oleh AU telah ditunda akibat kondisi ekonomi yang belum membaik. Pada tahun 2003, AU, mulai melanjutkan pembangunan apartemen yang berlokasi di Lot 23-B, KNTS dan pada tahun 2005 telah memulai kegiatan usaha komersialnya.

d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2006 berdasarkan Akta No. 105 tanggal 30 Juni 2006, dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

(11)

Komisaris Utama : T.B. Silalahi Wakil Komisaris Utama : Sugianto Kusuma

Komisaris : Tomy Winata

Direktur Utama : H. Jusuf Indradewa, S.H.

Wakil Direktur Utama : Santoso Gunara

Direktur : Budiman Effendi

Hartono Tjahjadi Adiwana Nasroel Chas

Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah masing-masing 989 karyawan dan 1.008 karyawan.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam).

Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut, antara lain akun persediaan yang dinyatakan dengan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower cost or net realizable value) dan efek hutang yang dinyatakan sebesar nilai wajar serta aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali yang dinyatakan pada nilai revaluasi. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp). Kecuali dinyatakan secara khusus, angka-angka adalah dalam Ribuan Rupiah.

b. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan yang dikendalikannya, dimana Perusahaan memiliki lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, hak suara di anak perusahaan dan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari aktivitas anak perusahaan tersebut. Sebuah anak perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila sifat pengendaliannya adalah sementara karena anak perusahaan tersebut diperoleh dengan tujuan akan dijual kembali dalam waktu dekat; atau jika ada pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dananya ke Perusahaan.

Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri dalam suatu periode tertentu, maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh atau hingga saat pengendalian atas anak perusahaan itu berakhir.

Saldo dan transaksi, termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi, atas transaksi antar perusahaan yang signifikan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.

(12)

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan tersebut.

Hak minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan pemegang saham minoritas pada anak perusahaan tersebut.

Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat ditutup.

c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan adalah dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan, kecuali yang berhubungan dengan pengembangan proyek real estat dikapitalisasi ke persediaan real estat dan tanah yang belum dikembangkan.

d. Transaksi Hubungan Istimewa

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah:

1. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

2. Perusahaan asosiasi;

3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);

4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

5. Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.

(13)

Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.

e. Penggunaan Estimasi dan Pengungkapan Kontinjensi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

f. Kas dan Setara Kas

Kas terdiri dari kas dan kas di bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.

g. Investasi

1. Giro

Rekening giro yang dijaminkan atau dibatasi pencairannya disajikan dalam bagian investasi. Rekening giro ini disajikan sebesar nilai nominal.

2. Deposito berjangka

Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan atau dibatasi pencairannya atau deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan disajikan dalam bagian investasi. Deposito berjangka disajikan sebesar nilai nominal.

3. Penempatan pada efek

Efek terdiri dari surat sanggup (Promissory Notes).

Efek diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat perolehan, sebagai berikut:

a) Diperdagangkan (trading)

Termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat, yang biasanya ditunjukkan dengan frekuensi pembelian dan penjualan yang sering. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari perbedaan harga jangka pendek. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini diukur sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang timbul dari kenaikan atau penurunan tersebut diakui pada laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan.

b) Dimiliki hingga jatuh tempo (held- to-maturity)

Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo diukur sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi atau diskonto yang belum diamortisasi.

c) Tersedia untuk dijual (available-for-sale)

Investasi dalam efek yang tidak memenuhi kriteria kelompok “diperdagangkan” dan yang “dimiliki hingga jatuh tempo” diukur sebesar nilai wajarnya. Laba dan rugi yang belum

(14)

direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar atas kepemilikan efek ini disajikan sebagai komponen ekuitas, dan tidak diakui sebagai keuntungan atau kerugian sampai direalisasi.

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek individual harus diturunkan hingga sebesar nilai wajarnya. Jumlah penurunan nilai tersebut dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan.

Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek ekuitas ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang, sedangkan biaya perolehan efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus.

4. Investasi jangka panjang dalam bentuk penyertaan saham yang nilai wajarnya tidak tersedia

Investasi pada Perusahaan Asosiasi

Investasi dalam bentuk penyertaan saham dengan persentase kepemilikan kurang dari 20% dicatat dengan menggunakan metode biaya.

Menurut metode biaya, investasi dicatat sebesar biaya perolehan. Investor mengakui penghasilan hanya sebatas distribusi laba (dividen, kecuali dividen saham) yang diterima yang berasal dari laba bersih yang diakumulasikan oleh perusahaan asosiasi setelah tanggal perolehan. Penerimaan dividen yang melebihi laba tersebut dipandang sebagai pemulihan investasi dan dicatat sebagai pengurangan terhadap biaya investasi.

Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan mempunyai pemilikan saham minimal 20%, tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana biaya perolehan dari penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atau anak perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan sebesar persentase pemilikan serta dikurangi dengan pendapatan dividen.

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan.

Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi

Perubahan nilai investasi yang disebabkan oleh terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Transaksi ekuitas dengan entitas sepengendali dicatat dengan cara yang sama seperti metode penyatuan kepemilikan, dimana setiap selisih antara biaya perolehan atas tambahan penyertaan pada anak perusahaan yang dikonsolidasi dengan nilai buku penyertaan disajikan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.

h. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu

Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap masing-masing akun piutang akhir periode.

(15)

i. Persediaan

Persediaan real estat terdiri dari tanah dan bangunan (bangunan strata title) yang siap dijual, bangunan (bangunan hotel, perkantoran dan apartemen) yang sedang dikonstruksi, dan tanah yang sedang dikembangkan dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower cost or net realizable value).

Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada kegiatan pengembangan real estat serta biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs). Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan dengan menggunakan metode luas areal.

Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dijual lainnya, dialokasikan ke proyek berdasarkan luas area yang dapat dijual.

Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi dan biaya pinjaman serta dipindahkan ke tanah dan bangunan yang siap dijual pada saat selesai dibangun dan siap dijual dengan metode identifikasi khusus.

Akumulasi biaya ke proyek pengembangan real estat tidak dihentikan walaupun realisasi pendapatan pada masa mendatang lebih rendah dari nilai tercatat proyek. Namun, dilakukan penyisihan secara periodik atas perbedaan tersebut. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi konsolidasi periode berjalan.

Estimasi dan alokasi biaya harus dikaji kembali pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Apabila telah terjadi perubahan mendasar pada estimasi kini, biaya direvisi, dan direalokasi.

Beban yang tidak berhubungan dengan proyek real estat dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.

Barang dan perlengkapan hotel terdiri dari makanan, minuman, peralatan tehnik dan perlengkapan hotel. Persediaan tersebut dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan, yang ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata, atau nilai realisasi bersih.

j. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

k. Aktiva Tetap

Aktiva tetap, kecuali aktiva tertentu yang dinilai kembali, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Aktiva tertentu telah dinilai kembali berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang berlaku. Peningkatan nilai aktiva karena penilaian kembali dikreditkan pada “Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap” sebagai bagian dari “Ekuitas”.

Semua aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat dari aktiva sebagai berikut:

(16)

Tahun

Bangunan 20 – 40

Peralatan dan perabotan 2 – 10 Peralatan mekanis dan listrik 6 – 14

Kendaraan bermotor 2 – 8

Peralatan telekomunikasi 2 – 8

Partisi kantor 3 – 5

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aktiva tetap yang tidak digunakan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya tercatat atau nilai realisasi bersih, dan disajikan sebagai bagian dari aktiva lain-lain.

Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada periode yang bersangkutan.

Aktiva dalam pembangunan meliputi akumulasi biaya proyek renovasi hotel dan aktiva dalam pembangunan lainnya, yang dinyatakan berdasarkan biaya pembangunan, biaya pegawai langsung, dan biaya tidak langsung dalam pembangunan tersebut. Akumulasi biaya aktiva dalam pembangunan akan direklasifikasi ke aktiva tetap yang bersangkutan pada saat pembangunan selesai dan aktiva tersebut siap untuk dipergunakan sesuai tujuannya.

l. Penurunan Nilai Aktiva

Sesuai dengan PSAK 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva”, manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aktiva pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai wajar apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai aktiva tersebut tidak dapat diperoleh kembali.

Jumlah aktiva yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual bersih, mana yang lebih tinggi.

Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aktiva melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi.

Penurunan (pemulihan) nilai aktiva diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi konsolidasi periode berjalan.

m. Biaya Emisi Saham

Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang akun tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.

n. Penyisihan untuk Penggantian Peralatan Usaha

Penyisihan untuk penggantian peralatan usaha (barang dan perlengkapan hotel) dibebankan pada laba rugi konsolidasi berdasarkan taksiran nilai penggantian dari peralatan yang hilang atau rusak. Pembelian dibebankan pada akun penyisihan untuk penggantian peralatan usaha.

(17)

o. Pendapatan Ditangguhkan

Pendapatan ditangguhkan merupakan penangguhan sebagian laba yang berasal dari transaksi Perusahaan atau anak perusahaan dengan perusahaan afiliasi sesuai dengan persentase hak kepemilikan Perusahaan atau anak perusahaan pada perusahaan afiliasi tersebut. Pendapatan ditangguhkan akan direalisasi sebagai pendapatan pada saat persentase kepemilikan Perusahaan atau anak perusahaan pada perusahaan afiliasi tersebut mengalami penurunan atau bila aktiva tersebut dijual kepada pihak ketiga.

p. Pendapatan Diterima di Muka

Pendapatan diterima dimuka ditangguhkan pengakuannya dan akan dibukukan sebagai pendapatan sesuai dengan masa manfaat pendapatan tersebut.

q. Pengakuan Pendapatan dan Beban

(1) Pengakuan Pendapatan

Pendapatan dari penjualan persediaan real estat

Pendapatan dari penjualan real estat diakui berdasarkan PSAK No. 44 “Akuntansi Pengembangan Real Estat”.

Pendapatan atas penjualan bangunan kondominium, unit strata apartemen, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan dan bangunan sejenis lainnya serta unit dalam kepemilikan secara time sharing, diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian (percentage-of-completion method) terhadap unit yang terjual, apabila seluruh persyaratan berikut terpenuhi:

1) Proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu fondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah dipenuhi.

2) Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan

3) Jumlah pendapatan dari penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal.

Jika semua kriteria yang disebutkan diatas tidak terpenuhi, maka pembayaran yang diterima dari pembeli harus diakui sebagai uang muka dengan metode deposit sampai seluruh kriteria terpenuhi.

Dengan metode persentase penyelesaian, jumlah pendapatan dan beban yang diakui untuk setiap periode akuntansi harus sesuai dengan tingkat atau persentase penyelesaian dari aktiva tersebut.

Tingkat atau persentase penyelesaian pengembangan real estat ditentukan berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan sampai dengan tanggal tertentu dibandingkan dengan total biaya yang harus dikeluarkan untuk pengembangan real estat tersebut.

Pendapatan dari Hotel

Pendapatan hotel diakui pada saat barang atau jasa diberikan kepada pelanggan.

Lainnya

Pendapatan sewa ruangan toko dan kantor serta sewa tanah diakui secara sesuai dengan jangka waktu sewa.

(18)

Pendapatan dari iuran keanggotaan klub diakui sesuai dengan periode keanggotaan.

Pendapatan dari jasa telekomunikasi diakui pada saat jasa telah diterima oleh pembeli.

(2) Pengakuan Beban

Beban diakui sesuai dengan manfaatnya pada periode yang bersangkutan (accrual basis) pada saat terjadinya, kecuali beban pokok penjualan persediaan real estat yang di dalamnya termasuk taksiran biaya untuk pengembangan prasarana atas tanah yang terjual maupun yang sedang dikembangkan untuk penjualan di masa mendatang.

r. Restrukturisasi Hutang Bermasalah

Keuntungan dari restrukturisasi pinjaman setelah dikurangi pajak penghasilan dan setelah pengakuan kewajiban kontijensi yang muncul dari restrukturisasi diklasifikasikan sebagai pos luar biasa dalam laporan laba rugi konsolidasi pada periode terjadinya restrukturisasi.

s. Imbalan Kerja

Sejak tahun 2004, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja”.

Imbalan kerja jangka pendek

Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai kewajiban setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar pada neraca konsolidasi dan sebagai beban pada laba rugi konsolidasi periode berjalan.

Imbalan pasca-kerja

Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk dengan pendanaan khusus melalui program dana pensiun dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan pada saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, hasil yang diharapkan dari aktiva program, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi konsolidasi periode berjalan. Beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan diakui pada laba rugi konsolidasi periode berjalan, sedangkan keuntungan atau kerugian aktuarial (jika ada) dan beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamotisasikan selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.

Cadangan imbalan pasti pasca-kerja disajikan sebesar nilai bersih dari nilai kini cadangan imbalan pasti setelah memperhitungkan keuntungan atau kerugian aktuarial yang tidak diakui, beban jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aktiva program.

Imbalan kerja jangka panjang lainnya merupakan imbalan untuk karyawan yang telah bekerja lebih dari 15 tahun dan minimum berumur 40 tahun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, hasil yang diharapkan dari aktiva program (jika ada), keuntungan atau kerugian aktuarial, beban jasa lalu serta dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi konsolidasi periode berjalan.

t. Biaya Pinjaman

Biaya pinjaman merupakan bunga dan selisih kurs pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dan biaya lainnya (amortisasi diskon/premium dari pinjaman diterima) yang terjadi sehubungan dengan peminjaman dana.

(19)

Biaya pinjaman diakui sebagai beban pada saat terjadinya, kecuali biaya pinjaman atas pinjaman yang diperoleh untuk membiayai perolehan dan pengembangan aktiva real estat dan dapat secara langsung diatribusikan ke aktivitas pengembangan real estat, yang dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya tanah yang belum dikembangkan dan/atau biaya pengembangan untuk proyek real estat.

Apabila pinjaman secara spesifik dipergunakan untuk memperoleh dan mengembangkan proyek real estat, biaya pinjaman yang dikapitalisasi adalah seluruh biaya pinjaman yang terjadi selama periode pinjaman tersebut, dikurangkan dengan pendapatan bunga atas investasi sementara dari dana pinjaman diterima yang belum digunakan.

Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan jika dalam suatu periode yang cukup lama proyek pengembangan real estat ditangguhkan atau ditunda, sedangkan kapitalisasi biaya pinjaman tersebut akan diakhiri pada saat proyek pengembangan itu telah selesai dan siap untuk digunakan.

u. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan, yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.

v. Laba (Rugi) Bersih Per Saham

Laba (rugi) bersih per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih konsolidasi dengan jumlah tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode yang bersangkutan.

w. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

(20)

3. KAS DAN SETARA KAS

Kas dan setara kas terdiri dari:

2006 2005

Kas Rp 401.820 Rp 711.079

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

(lihat Catatan 30) Bank

Rupiah

PT Bank Artha Graha Internasional

Tbk (dahulu PT Bank Artha Graha) 238.244 ( 621.900 ) Dolar Amerika Serikat

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (dahulu PT Bank Artha Graha) (US$ 81.996 pada tahun 2006 dan

US$ 94.435 pada tahun 2005) 762.567 917.246

Deposito berjangka Rupiah

PT Bank Artha Graha Internasional

Tbk (dahulu PT Bank Artha Graha) 20.104.383 20.329.029

Dolar Amerika Serikat

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (dahulu PT Bank Artha Graha) (US$ 609.802 pada tahun 2006 dan

US$ 381.022 pada tahun 2005) 5.671.159 2.710.731

Sub jumlah 26.776.353 23.335.106 Pihak ketiga Bank Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 107.452 106.013

PT Bank Central Asia Tbk 64.161 9.758

Dolar Amerika Serikat

American Express Bank N.A, Jakarta (US$ 869.123 pada tahun 2006 dan

dan US$ 927.600 pada tahun 2005) 8.700.313 8.680.503 Citibank N.A., Jakarta (US$ 3.854

pada tahun 2006 dan US$ 3.957

pada tahun 2005) 35.844 38.437

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$ 556 pada tahun 2006 dan

US$ 667 pada tahun 2005) 5.488 6.188

Sub jumlah 8.913.258 8.840.899 Jumlah Rp 36.091.431 Rp 32.887.084

Transaksi dengan PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (dahulu PT Bank Artha Graha), pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dilaksanakan dengan tingkat bunga, syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga (Catatan 30).

(21)

Tingkat bunga deposito berjangka per tahun:

2006 2005

Rupiah 12,50% - 12,75% 7,25% - 7,81%

Dolar Amerika Serikat 4,50% - 4,75% 0,65% - 2,50%

4. INVESTASI

2006 2005

Penyertaan saham Rp 381.206.863 Rp 134.639.446

Penempatan pada efek 46.988.250 50.923.802

Rekening giro yang dibatasi pencairannya 67.564 70.633

Jumlah Rp 428.262.677 Rp 185.633.881

a. Penyertaan Saham

Persentase Nilai Penyertaan

Kepemilikan 2006 2005

Dicatat dengan metode ekuitas:

PT Pacific Place Jakarta (PPJ) 35% Rp 330.606.863 Rp 84.039.446 Dicatat dengan metode biaya:

PT First Jakarta International (FJI) 19 45.600.000 45.600.000 PT Graha Putranusa (GPN) 5 5.000.000 5.000.000

Jumlah Rp 381.206.863 Rp 134.639.446

Penyertaan saham pada perusahaan asosiasi dengan menggunakan metode ekuitas merupakan penyertaan saham DA pada PT Pacific Place Jakarta (PPJ). Pada tahun 2004, laporan keuangan PPJ masih dikonsolidasikan dengan DA. Namun pada tahun 2005, akibat peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh yang dilakukan oleh PPJ yang tidak diambil bagian oleh DA, maka kepemilikan DA terdilusi menjadi 35%. Penyertaan saham dibukukan dengan metode ekuitas dengan nilai penyertaan saham pada tanggal 30 Juni 2006 sebesar Rp 329.281.563. Bagian laba bersih perusahaan assosiasi pada tanggal 30 Juni 2006 sebesar Rp 1.325.301.

FJI adalah pemilik dari gedung perkantoran serbaguna yang dikenal sebagai Gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ), yang berlokasi di Lot 2 KNTS. FJI memulai kegiatan usahanya pada tahun 1995.

GPN didirikan dengan tujuan untuk membangun dan mengelola gedung perkantoran dan apartemen yang berlokasi di lot 24 KNTS. Pada tahun 2004, GPN telah memulai pembangunan apartemen yang dikenal dengan nama The Capital Residence.

Tujuan utama penyertaan saham di atas adalah sesuai dengan tujuan utama perusahaan yaitu melakukan atau menjalankan kegiatan utama dalam bidang properti dan pengembangan usahanya.

Pada tahun 2006 dan 2005, tidak ada dividen kas yang diterima dari penyertaan saham tersebut.

Manajemen berpendapat, bahwa tidak terdapat penurunan nilai dari penyertaan saham tersebut di atas.

(22)

b. Penempatan pada Efek

2006 2005

Surat Sanggup (Promissory Note) PT Polysindo Eka Perkasa

(nilai nominal US$ 15.500.000) Rp 33.875.250 Rp 36.712.508

PT Texmaco Perkasa Engineering

(nilai nominal US$ 3.000.000) 6.556.500 7.105.647

PT Texmaco Jaya

(nilai nominal US$ 3.000.000) 6.556.500 7.105.647

Jumlah Rp 46.988.250 Rp 50.923.802

Manajemen tidak membentuk penyisihan kerugian dan penyisihan penurunan nilai atas efek hutang tersebut, karena manajemen berpendapat nilai tercatat dari efek tersebut dapat terealisasi.

Surat Sanggup PT Polysindo Eka Perkasa, PT Texmaco Perkasa Engineering dan PT Texmaco Jaya pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 dimiliki oleh DA, anak perusahaan.

c. Rekening Giro yang Dibatasi Pencairannya

Perusahaan memiliki rekening di PT Bank Multicor yang digunakan sebagai rekening pembayaran hutang (debt-service account) berdasarkan Perjanjian Perubahan dengan sindikasi bank yang dikoordinasi oleh The Royal Bank of Scotland Plc (Catatan 13b). Saldo rekening tersebut pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 masing-masing sebesar US$ 7.265 dan US$ 7.272.

5. PIUTANG USAHA

2006 2005

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

(lihat Catatan 30)

PT Artha Graha Sentral Rp 5.017.900 Rp 5.047.938

PT Music Roomindo Sejati 1.572.711 1.853.934

Discovery Kartika Plaza Hotel 148.328 454.850

PT Kartika Lampung Hotel 109.200 145.600

PT Buanagraha Arthaprima - 322.859

Jumlah Rp 6.848.139 Rp 7.825.181

(23)

2006 2005

Pihak ketiga

Pembeli apartemen “SCBD Suites” Rp 10.141.121 Rp 27.177.085

Guest and city ledger 11.616.685 8.558.461

PT Indosat Tbk 612.906 112.995

Pengguna jasa telekomunikasi 604.137 1.675.125

PT Exelkomindo Pratama 529.962 -

PT Fax International 521.356 45.187

PT Circlecom Nusantara Indonesia 88.200 88.200

PT Elang Graha - 7.555.139 PT Aplikanusa Lintasartha - 436.685 Sewa toko - 292.905 Lain-lain 40.529 312.265 Jumlah 24.154.896 46.254.047

Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu ( 5.208.928 ) ( 1.737.346 )

Bersih Rp 18.945.968 Rp 44.516.701

Perubahan dalam penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

2006 2005

Pihak ketiga

Saldo awal tahun Rp 4.833.048 Rp 2.615.667

Penyisihan (pembalikan) periode berjalan 375.880 ( 878.321)

Saldo akhir periode Rp 5.208.928 Rp 1.737.346

Pada tahun 2006 dan 2005, masing-masing sebesar 68,65% dan 27,39% dari saldo piutang usaha digunakan sebagai jaminan untuk hutang bank tertentu (lihat Catatan 13b).

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha adalah cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang usaha. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha kepada pihak ketiga.

6. PIUTANG LAIN-LAIN

Akun ini terdiri dari piutang yang berasal dari transaksi berikut:

2006 2005

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

(lihat Catatan 30) Real estat Rp 16.186.787 Rp 16.031.791 Hotel 4.826.165 1.275.745 Jasa telekomunikasi 1.175.000 1.625.000 Jasa manajemen 100.237 800.000 Jumlah 22.288.189 19.732.536

Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu ( 16.031.791 ) ( 16.031.791 )

Bersih Rp 6.256.398 Rp 3.700.745

(24)

2006 2005 Pihak ketiga Real estat Rp 1.103.252 Rp 1.747.291 Hotel 973.177 7.404.940 Jasa manajemen 699.221 1.500.000 Jasa telekomunikasi 200.000 - Jumlah 2.975.650 10.652.231

Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu - ( 1.476.791 )

Bersih Rp 2.975.650 Rp 9.175.440

Rincian piutang lain-lain dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

2006 2005

PT Cemerlang Pola Cahaya Rp 16.031.791 Rp 16.031.791

PT Karya Investama Sejahtera 3.140.689 -

Akademi Pariwisata Jakarta International Hotel 1.215.000 15.000

PT Cipta Daya Gemapuspita 1.175.000 1.625.000

PT Buanagraha Arthaprima 152.809 152.809

PT Kharisma Arya Paksi 100.000 800.000

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk

(dahulu PT Bank Artha Graha) 2.197 5.467

Discovery Kartika Plaza Hotel - 139.880

Lain-lain 470.703 962.589

Jumlah 22.288.189 19.732.536

Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu ( 16.031.791 ) ( 16.031.791 )

Bersih Rp 6.256.398 Rp 3.700.745

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang lain-lain dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut.

7. PERSEDIAAN

Akun ini terdiri dari:

2006 2005

Persediaan real estat - bersih Rp 1.299.609.556 Rp 1.342.934.565

Barang dan perlengkapan hotel 3.171.607 3.459.893

Perlengkapan jasa telekomunikasi 74.565 475.599

Jumlah Rp 1.302.855.728 Rp 1.346.870.057

(25)

a. Persediaan real estat

2006 2005

Tanah yang sedang dalam pengembangan Rp 1.135.690.426 Rp 1.150.229.632 Bangunan yang sedang dikonstruksi 153.167.016 195.854.591 Tanah dan bangunan yang siap dijual 19.645.326 5.743.554

Jumlah 1.308.502.768 1.351.827.777

Dikurangi penyisihan penurunan nilai ( 8.893.212 ) ( 8.893.212 )

Bersih Rp 1.299.609.556 Rp 1.342.934.565

Persediaan tanah dan bangunan yang siap dijual merupakan harga pokok tanah dan akumulasi biaya pembangunan unit apartemen “Kusuma Candra” yang berlokasi di Lot 20 KNTS.

Persediaan bangunan yang sedang dikonstruksi merupakan harga pokok tanah dan akumulasi biaya pembangunan proyek serta kapitalisasi biaya pinjaman atas pinjaman yang digunakan untuk mendanai perolehan dan pengembangan tanah serta konstruksi bangunan yang semula akan dibangun komplek multiguna. Pada tahun 2003, pembangunan kembali apartemen yang berlokasi di Lot 23-B KNTS telah dimulai.

Persediaan tanah yang sedang dikembangkan termasuk tanah yang akan digunakan untuk mendirikan bangunan di masa yang akan datang.

Tanah yang sedang dikembangkan termasuk kapitalisasi biaya pinjaman atas pinjaman yang digunakan untuk mendanai perolehan dan pengembangan tanah.

Biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada persediaan real estat pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp 1.894.644 dan Rp 3.877.015.

Penyisihan penurunan nilai persediaan real estat dibentuk oleh PT Majumakmur Arthasentosa (MAS) dan PT Andana Utamagraha (AU), anak perusahaan DA, pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 sebesar Rp 8.893.212.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai yang dibentuk telah mencerminkan nilai realisasi bersih dari persediaan real estat tersebut.

Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, AU, anak perusahaan, mengasuransikan persediaan real estatnya, kecuali tanah, kepada PT Arthagraha General Insurance, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terhadap risiko kebakaran dan risiko tertentu lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 110.000.000. Manajemen berpendapat, bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.

b. Barang dan Perlengkapan Hotel

2006 2005

Perlengkapan teknik Rp 1.537.488 Rp 1.101.412

Makanan dan minuman 1.132.115 1.308.715

Perlengkapan hotel 502.004 1.049.766

Jumlah Rp 3.171.607 Rp 3.459.893

Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, seluruh barang dan perlengkapan hotel tersebut digunakan sebagai jaminan untuk hutang bank sindikasi kepada The Royal Bank of Scotland, Plc (Catatan 13b).

(26)

Manajemen tidak membentuk penyisihan penurunan nilai barang dan perlengkapan hotel karena berpendapat bahwa nilai persediaan perlengkapan hotel masih dibawah nilai pengganti (replacement cost) dan nilai pemulihan aktiva (recoverable amount) dari penjualan atau penggunaan aktiva dan tidak terdapat penurunan nilai atas aktiva tersebut pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005.

Perusahaan tidak mengasuransikan persediaan barang dan perlengkapan hotel pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005.

8. UANG MUKA

2006 2005

Pihak ketiga

PT Asia Kapitalindo Securities Tbk (AKS) Rp 377.211.010 Rp 377.211.010

Pemasok 2.546.390 2.805.568 Pembelian apartemen 2.500.000 2.500.000 Jumlah Rp 382.257.400 Rp 382.516.578

Uang muka kepada AKS merupakan dana yang diberikan oleh GJS kepada AKS (sebagai penasihat keuangan) untuk membantu Perusahaan dalam perundingan restrukturisasi hutang Perusahaan.

Manajemen tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu atau penyisihan kerugian atas uang muka karena berpendapat bahwa tidak terdapat kemungkinan kerugian atas uang muka dimaksud.

Saldo uang muka tersebut di atas seluruhnya dalam Rupiah.

9. PAJAK DAN BEBAN DIBAYAR DI MUKA

Akun ini terdiri dari:

2006 2005

Pajak:

Pajak Pertambahan Nilai - bersih Rp 837.419 Rp 380.154

Tagihan Pajak (lihat Catatan 17) 460.117 164.518

Pajak Penghasilan: Pasal 21 - 425 Pasal 22 2.017 21.380 Pasal 23 1.359.515 1.640.700 Pasal 25 343.190 751.508 Fiskal 36.000 97.500 Sub-jumlah 3.038.258 3.056.185 Biaya: Asuransi 1.799.538 1.646.308 Sewa 126.298 139.022 Registrasi saham 88.458 88.458 Lain-lain 377.609 36.655 Sub-jumlah 2.391.903 1.910.443 Jumlah Rp 5.430.161 Rp 4.966.628

(27)

10. AKTIVA TETAP

Aktiva tetap terdiri dari:

2006:

Perubahan selama periode berjalan

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Nilai Tercatat:

Tanah Rp 314.298.580 Rp - Rp - Rp 314.298.580

Bangunan 394.043.895 3.761.457 - 397.805.352

Peralatan dan perabotan 385.247.593 2.905.660 249.659 387.903.594 Peralatan mekanis dan listrik 339.669.784 2.309.958 - 341.979.742 Kendaraan bermotor 7.367.696 1.069.853 40.000 8.397.549 Peralatan telekomunikasi 4.036.893 8.217 - 4.045.110

Partisi kantor 2.497.154 - - 2.497.154

Aktiva dalam pembangunan 7.700.000 - 7.700.000 -

Jumlah 1.454.861.595 10.055.145 7.989.659 1.456.927.081

Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi:

Tanah 1.013.579 - - Rp 1.013.579

Bangunan 125.873.209 5.485.040 - 131.358.249

Peralatan dan perabotan 369.658.656 1.943.519 241.841 371.360.334 Peralatan mekanis dan listrik 199.747.503 11.645.913 - 211.393.416 Kendaraan bermotor 4.393.737 568.073 40.000 4.921.810 Peralatan telekomunikasi 3.074.571 162.177 - 3.236.748 Partisi kantor 2.357.105 30.679 - 2.387.784 Jumlah 706.118.360 19.835.401 281.841 725.671.920 Bersih Rp 748.743.235 Rp 731.255.161 2005:

Perubahan selama periode berjalan

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Nilai Tercatat:

Tanah Rp 314.298.580 Rp - Rp - Rp 314.298.580

Bangunan 392.511.752 1.236.573 - 393.748.325

Peralatan dan perabotan 384.031.443 1.813.467 1.696.103 384.148.807 Peralatan mekanis dan listrik 337.379.520 1.936.941 68.530 339.247.931 Kendaraan bermotor 6.849.151 203.760 76.500 6.976.411 Peralatan telekomunikasi 3.447.100 419.323 - 3.866.423 Partisi kantor 2.445.403 70.601 18.850 2.497.154 Jumlah 1.440.962.949 5.680.665 1.859.983 1.444.783.631

Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi:

Tanah 1.013.579 - - 1.013.579

Bangunan 115.074.354 5.444.821 - 120.519.175

Peralatan dan perabotan 327.879.057 23.880.483 1.696.103 350.063.437 Peralatan mekanis dan listrik 176.618.735 11.618.005 68.530 188.168.210 Kendaraan bermotor 4.477.551 412.775 76.500 4.813.826 Peralatan telekomunikasi 2.727.670 137.950 - 2.865.620 Partisi kantor 2.281.407 33.808 8.771 2.306.444 Jumlah 630.072.353 41.527.842 1.849.904 669.750.291 Bersih Rp 810.890.596 Rp 775.033.340

Aktiva tetap Perusahaan yang diperoleh sampai dengan tanggal 30 September 1998, telah dinilai kembali sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus 1998. Perolehan setelah tanggal tersebut dibukukan berdasarkan harga perolehan. Selisih

Gambar

Tabel mortalita  : CSO 1958 Modified

Referensi

Dokumen terkait

Model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) digunakan dalam proses pembelajaran bahasa Arab untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh peserta didik,

menghasilkan kekerasan yang lebih tinggi (Gambar 10), yang berdampak pada meningkatnya kekuatan luluh ( yield ) yang lebih tinggi sesuai dengan persamaan Hall-Petch (Persamaan

Proses pembentukan tanah dimulai dari hasil pelapukan batuan induk (regolit) menjadi bahan induk tanah, diikuti oleh proses pencampuran bahan organik yaitu sisa-sisa tumbuhan

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan pretest nilai pengetahuan dan nilai keterampilan menulis teks cerita rakyat peserta didik kelas kontrol

Di samping itu pula, berdasarkan hasil pengujian secara statistik tersebut, secara keseluruhan untuk mengukur kinerja karyawan lembaga keuangan, utamaya lembaga

Seperti halnya yang terjadi pada substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan pondok pesantren seyogyanya dilakukan melalui proses

Dengan sistem ini diharapkan mampu memberikan informasi yang akurat dan mendukung dalam penentuan penilaian dengan cara memberikan kemudahaan memproses dengan komputer

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 15 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja