• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan pemahaman materi kegiatan ekonomi mata pelajaran IPS melalui strategi rotating review pada siswa kelas IVa MI Ma'arif Sukodono Sidoarjo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan pemahaman materi kegiatan ekonomi mata pelajaran IPS melalui strategi rotating review pada siswa kelas IVa MI Ma'arif Sukodono Sidoarjo."

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

SUKODONO SIDOARJO

SKRIPSI

Oleh:

LUCKY AYUNI SUNARYANTI

NIM. D07213019

PROGRAM STUDI PGMI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

viii

Lucky Ayuni Sunaryanti. Penelitian Tindakan Kelas, 2017. Peningkatan

Pemahaman Materi Kegiatan Ekonomi Mata Pelajaran IPS Melalui Strategi Rotating Review pada Siswa Kelas IV-A MI Ma’arif Sukododo Sidoarjo.

Skripsi, Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sunan Ampel Surabaya. Pembimbing Zudan Rosyidi, SS. MA.

Kata Kunci: Peningkatan pemahaman, strategi rotating review, materi kegiatan ekonomi.

Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi kegiatan ekonomi mata pelajaran IPS yang disampaiakan oleh guru di dalam kelas. Hal ini tercermin dari jumlah siswa yang belum tuntas KKM. Dari jumlah siswa sebanyak 21 siswa hanya 10 siswa yang mencapai KKM sedangkan 11 siswa belum mencapai KKM, dengan ketetapan KKM sebesar 80. Selain itu, proses pembelajaran IPS di kelas tidak menerapkan strategi khusus untuk mengaktifkan siswa.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana penerapan

strategi rotating review dalam meningkatkan pemahaman siswa materi kegiatan

ekonomi kelas IV-A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo?, 2) Bagaimana peningkatan

pemahaman materi kegiatan ekonomi mata pelajaran IPS melalui strategi rotating

review pada siswa kelas IV-A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo?. Tujuan dari penelitian

ini sesuai dengan rumusan masalah diatas, melalaui strategi rotating review

diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa materi kegiatan ekonomi mata

pelajaran IPS pada siswa kelas IV-A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo.

Model dalam penelitian ini menggunakan model penelitian kurt lewin, terdiari dari 4 tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek

penelitian adalah siswa kelas IV-A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo tahun pelajaran

2016-2017 dengan jumlah 21 siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan penilaian tes tertulis.

(7)

xi

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL... ii

PERSEMBAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO... v

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... vi

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... vii

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR GRAFIK ... xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tindakan yang Dipilih ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Lingkup Penelitian ... 9

(8)

xii

A.Hakekat Pemahaman ... 13

1. Pengertian Pemahaman ... 13

2. Tingkatan-Tingkatan dalam Pemahaman ... 15

3. Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman ... 17

4. Indikator Pemahaman ... 19

B. Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial ... 21

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ... 21

2. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial ... 22

3. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial ... 23

4. Prinsip-prinsip Pembelajaran IPS ... 26

5. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di SD/MI ... 27

6. Materi Kegiatan Ekonomi ... 28

C. Strategi Rotating Review ... 29

1. Pengertian Strategi Pembelajaran ... 29

2. Pengertian Strategi Rotating Review ... 31

3. Sintaks Strategi Rotating Review ... 32

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian ... 34

B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian ... 37

C. Variabel yang Diselidiki ... 38

D. Rencana Tindakan ... 39

(9)

xiii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 69

1. Siklus I ... 69

a. Tahap Perencanaan Tindakan ... 69

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 72

c. Tahap Pengamatan ... 86

d. Tahap Refleksi ... 89

2. Siklus II ... 91

a. Tahap Perencanaan Tindakan ... 91

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 93

c. Tahap Pengamatan ... 108

d. Tahap Refleksi ... 110

B. Pembahasan ... 111

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 117

B. Saran ... 118

DAFTAR PUSTAKA ... 119

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... 122

RIWAYAT HIDUP ... 123

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang

diajarkan di sekolah, baik pada jenjang pendidikan dasar maupun menengah.

Mata pelajaran IPS merupakan integrasi dari pelajaran sejarah, ekonomi, dan

geografi. Ketiga struktur pelajaran tersebut yang kemudian dirumuskan

menjadi materi kajian untuk mata pelajaran IPS di sekolah dasar. Pada jenjang

pendidikan dasar pemberian mata pelajaran IPS dimaksudkan untuk membekali

siswa dengan pengetahuan dan kemampuan praktis, agar mereka dapat menelaah,

mempelajari dan mengkaji fenomena-fenomena serta masalah sosial yang ada di

sekitar mereka.

Menurut Nu’man Sumantri menyatakan bahwa pendidikan IPS yang diajarkan

di sekolah, yaitu pertama pendidikan IPS yang menekankan pada tumbuhnya

nilai-nilai kewarganegaraan, kedua Pendidikan IPS menekankan pada isi dan

metode berpikir keilmuan sosial, ketiga pendidikan IPS menekankan pada

reflective in quiry, dan keempat pendidikan IPS yang mengambil

kebaikan-kebaikan dari butir 1, 2, 3 di atas.1 Dalam penyempurnaan atau penyesuaian

1 Dikutip Oleh Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu

(11)

kurikulum 1994 mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran yang mengkaji

kehidupan sosial yang bahannya didasarkan pada kajian sejarah, geografi,

ekonomi, sosiologi dan tata Negara. Khusus untuk IPS yang diajarkan di SD

terdiri atas dua bahan kajian, yaitu pengetahuan sosial dan sejarah.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

berpikir, sikap dan nilai peserta didik sebagai individu maupun sosial budaya.

Bilamana tujuan pembelajaran IPS di atas dikaitkan dengan taxonomy of

education objective yang dikemukakan oleh Bloom, maka secara garis besar

terdapat tiga aspek dari pembelajaran IPS, yaitu Pengembangan aspek kognitif,

pengembangan aspek nilai dan kepribadian, dan pengembangan aspek

keterampilan. Pada jenjang pendidikan dasar, keterampilan sosial, intelektual,

serta kemampuan untuk melakukan hubungan interpersonal harus dikembangkan

secara tepat dan seimbang.

Tujuan pembelajaran IPS adalah membina anak didik menjadi warga Negara

yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian sosial yang

berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan Negara. Pembelajaran IPS

di sekolah dasar berisi tentang sosial dan sejarah dalam kehidupan

bermasyarakat.2 Dalam hal ini materi yang akan diajarkan sederhana namun

menjadi landasan pokok dalam kehidupan bersosial. Materi yang disampaikan

misalnya bentuk-bentuk kegiatan ekonomi, kegiatan ekonomi yang berkaitang

dengan sumber daya alam, dan pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan

2

(12)

ekonomi. Oleh karena itu pembelajaran IPS sangat penting untuk bisa

menjalankan kehidupan sesuai dengan perkembangan yang ada dan sebagai

makhluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya.

Untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami materi yang

terdapat dalam pembelajaran IPS, guru harus mampu merancang pembelajaran

yang bervariatif sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran.

Dalam menyampaikan materi, guru tidak hanya berfokus pada bacaan buku paket

dan metode ceramah namun harus memberikan contoh secara nyata dan

sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa dengan mudah

memahami materi yang disampaiakan.

Namun kenyataan di lapangan belum menunjukkan hal tersebut, seperti yang

terjadi di MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo. Hal ini juga dibenarkan oleh Ibu To’ah

bahwasannya terdapat permasalahan yang dihadapi dalam peembelajaran IPS

materi kegiatan ekonomi ini, yaitu dalam pemahaman siswa. Seperti yang

dijelaskan bu To’ah, siswa mengalami kesulitan dalam menjelaskan

bentuk-bentuk kegiatan ekonomi seperti penjelasan terkait distribusi, konsumsi, dan

produksi selain itu dalam hal memberikan contoh pemanfaatan sumber daya alam

dan mengklasifikaskan kegiatan ekonomi berdasarkan kondisi alam. Selain itu ibu

To’ah membenarkan bahwa pembelajaran di kelas tidak ada strategi khusus untuk

mengaktifkan siswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai yang diperoleh dari 21 siswa

(13)

KKM yang ditetapkan yaitu 80. Jika diprosentasekan sebanyak 47,6% siswa

mencapai KKM dan 52,4% belum mencapai KKM.3

Rendahnya pemahaman siswa terhadap materi, guru menyadari bahwa selama

ini guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas

secara individu. Selain itu, guru belum melibatkan penggunaan media

pembelajaran dan penerapan strategi yang efektif, padahal dengan media

pembelajaran dan strategi yang efektif akan membantu siswa untuk lebih aktif

dalam bertanya dan menanggapi materi yang disampaikan, sehingga pemahaman

siswa akan meningkat.4

Berdasarkan masalah di atas maka peneliti berdiskusi dengan guru mata

pelajaran IPS kelas IV Ibu Miftahul Mutto’ah untuk mencari solusi dalam

memecahkan masalah tersebut. Peneliti dan guru mata pelajaran IPS kelas IV

sepakat bahwa pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dalam proses

pembelajaran akan meningkatkan pemahaman siswa pada materi pelajaran IPS

yang disampaikan guru sehingga dapat memberikan pemahaman dan nilai yang

didperoleh siswa dapat mencapai KKM.

Strategi yang dipilih untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa harusnya

dapat memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami materi yang

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini bertujuan untuk

3 Miftahul Mutto’ah, Guru Mata Pelajaran IPS Kelas 4 di MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo, wawancara

pribadi, Sidoarjo, 27 Januari 2017 4

(14)

menyederhanakan kemampuan bersosialisasi mereka. Dengan berdiskusi siswa

dapat bertukar pendapat dan terjadi interaksi yang baik tidak hanya menerima

pesan melainkan timbal balik sangat diperlukan. Sehingga para siswa mendapat

banyak pendapat dan memperkaya penguasaan mereka terhadap materi.

Strategi rotating review merupakan suatu cara yang dapat meningkatkan

pemahaman siswa melalui diskusi kelompok. Strategi ini tepat digunakan untuk

kelas IV-A MI Ma’arif dengan karakteristik siswa rendah dalam motivasi belajar.

Dalam strategi ini siswa diminta untuk berkelompok dengan mengamati sebuah

poster yang berisi pertanyaan atau topic yang akan dibahas. Dalam strategi ini

akan mengubah proses pembelajaran yg pasif menjadi aktif. Sehingga dapat

meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami materi. Dalam strategi ini

siswa akan didorong untuk berfikir secara kritis melalui penjelasan sederhana

yang terdapat pada poster tersebut.

Berdasarkan masalah tersebut peneliti melakukan penelitian tentang

“peningkatan pemahaman materi kegiatan ekonomi mata pelajaran IPS melalui

strategi rotating review pada siswa kelas IV –A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo”.

Strategi rotating review berorientasi pada pembelajaran diskusi kelompok dengan

menggunakan media poster yang berisi sebuah topik atau pertanyaan yang akan

membuat siswa lebih tertarik dan penasaran terhadap pembelajaran tersebut.

Siswa terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan

pemahaman materi kegiatan ekonomi pada siswa kelas IV-A MI Ma’arif

(15)

Penelitian dengan menggunakan strategi rotating review belum pernah

dilaksanakan sebelumnya. Namun untuk penelitian dengan permasalahan

pemahaman sudah pernah dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan oleh Iim

maharani, mahasiswa PGMI UIN Sunan Ampel Surabaya dengan judul

“peningkatan pemahaman mata pelajaran IPS materi semangat kerja melalui

teknik probing promting pada siswa kelas III MI Bahrul Ulum Besur Sekaran

Lamongan”. Dalam penelitian ini teknik probing promting mendorong siswa

untuk menggali gagasan melalui pertanyaan sehingga dapat mempercepat proses

berpikir siswa. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III yang memiliki nilai

rata-rata kelas 55,63 sedangakan nilai rata-rata minimal yaitu 75. Kemudian

setelah dilakukan siklus I ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 63,63% denga

nilai rata-rata siswa 73,63. Jadi siklus I dinyatakan belum berhasil, karena

indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan 75% dengan nilai rata-rata siswa

75. Pada siklus II ketuntasan hasil belajar siswa mengalami kenaikan, yaitu

sebesar 90,90% dengan nilai rata-rata siwa 88. Jadi siklus II dinyatakan berhasil

karena sudah memenuhi indikator pembelajaran. Dengan nilai tersebut maka

proses pembelajaran dinyatakan berhasil, sehingga siklus dihentikan sampai

siklus II.5

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Ni’matul Mufarricha dengan judul

“Peningkatan pemahaman dengan strategi circuit learning mata pelajaran IPS

5 Iim Maharani, peningkatan pemahaman mata pelajaran IPS materi semangat kerja melalui teknik

probing promting pada siswa kelas III MI Bahrul Ulum Besur Sekaran Lamongan, (Surabaya: UIN

(16)

materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III MI Al-Hikmah Sidoarjo”. .

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III yang memiliki ketuntasan belajar

sebesar 41,9% sedangakan presentase kekuntasan belajar, yaitu ≥75. Kemudian

setelah dilakukan siklus I ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 62,8% denga

nilai rata-rata siswa 71,2. Jadi siklus I dinyatakan belum berhasil, karena indikator

keberhasilan pembelajaran ditetapkan 75% dengan nilai rata-rata siswa ≥75. Pada

siklus II ketuntasan hasil belajar siswa mengalami kenaikan, yaitu sebesar 81,4%

dengan nilai rata-rata siwa 80,4. Jadi siklus II dinyatakan berhasil karena sudah

memenuhi indikator pembelajaran. Dengan nilai tersebut maka proses

pembelajaran dinyatakan berhasil, sehingga siklus dihentikan sampai siklus II.6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumusankan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana penerapan strategi rotating review dalam meningkatkan

pemahaman siswa materi kegiatan ekonomi kelas IV-A MI Ma’arif Sukodono

– Sidoarjo?

2. Bagaimana peningkatan pemahaman materi kegiatan ekonomi mata pelajaran

IPS melalui strategi rotating review pada siswa kelas IV–A MI Ma’arif

Sukodono Sidoarjo?

6Ni’matul Mufarricha, Peningkatan pemahaman dengan strategi circuit learning mata pelajaran IPS

materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III MI Al-Hikmah Sidoarjo, (Surabaya: UIN Sunan

(17)

C. Tindakan yang Dipilih

Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah pada siswa kelas IV –A di MI

Ma’arif Sukodono Sidoarjo, maka peneliti mengambil tindakan untuk mengatasi

permasalahan pemahaman materi yang dihadapi siswa melalui penggunaan

Strategi rotating review. Dengan menerapkan strategi Rotating review ini

diharapkan peningkatan pemahaman materi kegiatan ekonomi dapat meningkat.

Berdasarkan hal tersebut, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini tersusun

dilaksanakan mengikuti prosedur yang ada, yaitu dengan membuat perencanaan

(planning) yang baik, pelaksanaan tindakan (acting) yang tepat, observasi

(observing), dan refleksi (reflecting). Sehingga dengan menerapkan strategi

rotating review dapat meningkatkan pemahaman materi kegiatan ekonomi mata

pelajaran IPS pada siswa kelas IV-A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui penerapan strategi rotating review dalam meningkatkan

pemahaman siswa materi kegiatan ekonomi kelas IV-A MI Ma’arif Sukodono

– Sidoarjo

2. Mengetahui peningkatan pemahaman materi kegiatan ekonomi mata pelajaran

IPS melalui strategi rotating review pada siswa kelas IV-A MI Ma’arif

(18)

E. Lingkup Penelitian

Sesuai dengan judul skripsi ini, maka lingkup penelitian diuraikan sebagai

berikut:

1. Subjek yang diteliti difokukuskan pada siswa kelas IV–A MI Ma’arif

Sukodono Sidoarjo semester genap tahun ajaran 2016-2017

2. Pemahaman materi kegiatan ekonomi pada siswa kelas IV–A MI Ma’arif

Sukodono Sidoarjo.

3. Penelitian difokuskan pada mata pelajaran IPS kelas IV semester genap materi

kegiatan ekonomi dengan SK: Mengenal sumber daya alam, kegiatan

ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi,

KD: Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam

dan potensi lain di daerahnya.

4. Strategi rotating review dalam penelitian ini dilakukan dalam beberapa

metode, yaitu ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab, permainan dengan

berpindah tempat, dan membahas ulang jawaban para siswa, selain itu juga

menggunakan media gambar atau poster yang ditempelkan pada dinding

kelas.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian dan lingkup penelitian tersebut, penelitian ini

(19)

1. Manfaat Teoritis

Untuk mendukung pembelajaran aktif dalam meningkatkan pemahaman

siswa melalui strategi rotating review

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman materi

sehingga mampu memahami dengan baik dan pemahaman siswa

semakin meningkat

b. Bagi guru, dapat menjadi acuan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam

memilih strategi pembelajaran, salah satunya strategi rotating review

guna meningkatkan pemahaman siswa materi kegiatan ekonomi

c. Bagi sekolah, meningkatan kualitas pembelajaran dan sebagai ide

dalam menemukan hambatan dalam berlangsungnya pembelajaran

dikelas. Serta menemukan cara yang tepat untuk meningkatkan

pemahaman siswa dengan harapan diperoleh hasil yang maksimal.

d. Bagi peneliti, menambah pengalaman dan wawasan untuk melakukan

perbaikan dalam pembelajaran ketika sudah menjadi seorang guru.

G. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam proposal yang berjudul peningkatan

pemahaman materi perkembangan teknologi mata pelajaran IPS melalui strategi

rotating review pada siswa kelas IV –A di MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo akan

(20)

Pada bab I proposal ini akan berisi Pendahuluan, yang meliputi: latar

belakang masalah, rumusan masalah, tindakan yang dipilih, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, lingkup penelitian, dan sistematika pembahasan. Rumusan

masalah saat penerapan dan setelah penerapan strategi Rotating Review,

Tindakan yang dipilih yaitu dengan menerapkan strategi berkelompok

menjawab pertanyaan. Tujuan Penelitian ini menjawab dari rumusan masalah

saat penerapan dan setelah penerapan strategi Rotating Review. Manfaat

Penelitian bagi guru, siswa, dan peneliti. Lingkup Penelitian yaitu siswa kelas

IV MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo, pelajaran IPS dengan menggunakan

strategi Rotating Review, SK, KD, dan Indokator.

Bab II berisi kajian teori yang meliputi pemahaman, Pembelajaran

IPS, dan strategi Rotating Review. Konsep dasar pemahaman berisi tantang

pengertian pemahaman, tingkatan dalam pemahaman, faktor yang

mempengaruhi pemahaman, indikator pemahaman. Pembelajaran IPS meliputi

pengertian IPS, Karakteristik IPS, Tujuan pembelajaran IPS pada tingkat

SD/MI, Ruang lingkup dan materi IPS tingkat SD/MI, dan materi

perkembangan teknologi. Strategi Rotating Review meliputi pengertian strategi

pembelajaran, pengertian strategi Rotating Review, dan prosedur penerapan

strategi Rotating Review.

Pada Bab III berisi Metode dan Rencana Penelitian yang meliputi

metode penelitian, setting dan subjek penelitian, variabel yang diteliti, rencana

(21)

indikator kinerja, dan tim peneliti dan tugasnya. Metode Penelitian berisi

tentang penelitian tindakan kelas (PTK). Setting penelitian meliputi tempat

penelitian, waktu penelitian, dan siklus PTK, sedangkan subjek penelitian

adalah siswa kelas IV MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo tahun ajaran 2016/2017

yang berjumlah 21 siswa. Variabel yang diselidiki yaitu variabel input,

variabel proses, dan variabel output. Rencana Tindakan yang meliputi

persiapan PTK, Persiapan partisipan dan pelaksanaan. Data meliputi sumber

data, yaitu peserta didik dan guru. Teknik Pengumpulan Data berupa observasi,

wawancara, dan tes. Analisis Data. Indikator Kinerja berisi tentang hasil dari

proses pembelajaran. Tim Peneliti dan Tugasnya yaitu guru dan peneliti.

Bab IV berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang meliputi hasil

penelitian per siklus, hasil wawancara, hasil observasi dan pembahasan

temuan hasil tindakan. Pada bab V Penutup yang meliputi kesimpulan dan

(22)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hakekat Pemahaman Materi Kegiatan Ekonomi

1. Pengertian Pemahaman

Pemahaman merupakan kemampuan dalam memahami sesuatu.

Menurut Benjamin S. Bloom mengartikan bahwa pemahaman adalah

kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari.8

Pemahaman menurut bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu

menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru

kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa

yang dibaca, dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil

penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.

Sedangkan menurut Daud Perkins menjelaskan bahwa pemahaman

menunjuk pada apa yang dapat seseorang lalukan dengan informasi itu,

daripada apa yang telah mereka ingat.9 Pada tingkat pemahaman diperlukan

kemampuan untuk menerima makna dan arti dari sebuah konsep. Sehingga

dapat menunjukkan apa yang dilakukan setelah menerima informasi itu.

8 Ahmad Susanto, Teori belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana Prenadamedia

Group, 2013), hal. 6

9 Hamzah B. Uno, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran Sebuah Konsep Pembelajaran

(23)

Menurut Kuandar menjelaskan bahwa pemahaman adalah kemampuan

seseorang untuk mengerti dan memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui

dan diingat.10 Dengan demikian, memahami adalah mengetahui tentang

sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai aspek. Seorang siswa dikatakan

memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi

uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya

sendiri.

Dalam taksonomi Bloom, tipe hasil belajar yang lebih tinggi dari pada

pengetahuan adalah pemahaman. Misalnya menjelaskan dengan susuan

kalimatnya sendiri sesuatu yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh

lain dari yang telah dicontohkan. Kesanggupan memahami setingkat lebih

tinggi dari pada pengetahuan. Namun, tidaklah berarti bahwa pengetahuan

tidak perlu ditanyakan sebab untuk dapat memahami, perlu terlebih dahulu

mengetahui atau mengenal.11

Dari beberapa pengertian dan pendapat di atas dapat disimpulkan

bahwa pemahaman adalah kemampuan seseorang dalam menerima informasi

untuk dikembangkan menjadi penjelasan-penjelasan atau uraian-uraian yang

lebih rinci tentang hal yang telah dipelajari dengan menggunakan bahasanya

sendiri. Untuk mengukur hasil belajar siswa berupa pemahaman, guru dapat

10 Kuandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013),

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), hal. 168

11 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012),

(24)

melakukan evaluasi berupa tes, baik tes tulis maupun lisan. Dalam penelitian

ini evaluasi dilakukan secara tertulis dengan memberikan siswa berupa lembar

kerja siswa yang harus dijawab setelah proses pemahamn materi telah

disampaikan.

2. Tingkatan-tingkatan dalam Pemahaman

Pemahaman dapat dibagi ke dalam tiga tingkatan yaitu, terjemahan,

penafsiran, dan ekstraplorasi. Di bawah ini akan dipaparkan

tingkatan-tingkatan pemahaman, sebagai berikut:

a. Menerjemahkan (translation)

Menerjemahkan diartikan sebagai pengalihan arti dari bahasa yang

satu ke dalam bahasa yang lain sesuai dengan pemahaman yang diperoleh

dari konsep tersebut. Dapat juga diartikan dari konsepsi abstrak

menjadi suatu model simbolik untuk mempermudah orang

mempelajarinya. Dengan kata lain, menerjemahkan berarti sanggup

memahami makna yang terkandung di dalam suatu konsep. Contohnya

yaitu menerjemahkan dari bahasa Inggris kedalam bahasa Indonesia,

mengartikan arti Bhineka Tunggal Ika, mengartikan suatu istilah, dan

lain-lain

b. Menafsirkan (interpretation)

Kemampuan ini lebih luas dari pada menerjemahkan, kemampuan

(25)

dengan cara menghubungkan pengetahuan yang lalu dengan pengetahuan

lain yang diperoleh berikutnya. Contohnya: menghubungkan antara

grafik dengan kondisi yang dijabarkan sebenarnya, serta

membedakanyang pokok dan tidak pokok dalam pembahasan.

Dasar untuk menginterpretasikan adalah harus mampu

menerjemahkan dari bagian isi komuikasi yang tidak hanya katakata atau

frasa-frasa tetapi harus dapat dijelaskan. Kemampuan tersebut melebihi

bagian ke bagian isi materi pada saat komunikasi, untuk memahami

hubungan antara berbagai bagian dari suatu pesan dan disusun kembali

dalam pikiran.

c. Ekstrapolasi (extrapolation)

Ekstrapolasi mencakup pemikiran atau prediksi yang dilandasi oleh

pemahaman kecenderungan dan kondisi yang dijelaskan di dalam

komunikasi. Serta memungkinkan melibatkan pembuatan kesimpulan

sehubungan dengan implikasi konsekuensi, akibat dan efek sesuai kondisi

yang dijelaskan dalam komunikasi.12 Ekstrapolasi menuntut kemampuan

intelektual yang lebih tinggi karena seseorang harus bisa melihat arti

lain dari apa yang tertulis. Membuat perkiraan tentang konsekuensi

12

(26)

atau mempeluas presepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun

masalahnya.13

3. Faktor Peningkatan Pemahaman Materi Kegiatan Ekonomi

Fakor-faktor yang mempengaruhi pemahaman siswa meliputi dua

faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Penjelasan dari kedua faktor

tersebut adalah sebagai berikut:14

a. Faktor Internal (dari diri sendiri)

1. Faktor jasmaniah (fisiologi)

yaitu kondisi fisik, yang mana pada umumnya kondisi fisik

mempengaruhi kehidupan seseorang dan panca indra.

2. Faktor psikologis,

meliputi: keintelektualan (kecerdasan), minat, bakat dan potensi

prestasi yang di miliki.

3. Faktor pematangan fisik atau psikis.

Kematangan adalah suatu tingkat fase dalam pertumbuhan

seseorang, dimana alat –alat tumbuhnya sudah siap untuk

melaksanakan kecakapan baru

4. Faktor pengalaman.

13 M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010), hal. 44

(27)

Pengalaman merupakan sumber pemahaman, atau pengalaman itu

suatu cara untuk memperoleh kebenaran pemahaman. Oleh sebab itu

pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya untuk

memperoleh pemahaman. Hal ini dilakukan dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu

5. Faktor intelegensia.

Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar dan

berfikir abstrak guna menyesuaikan diri secara mental dalam

situasi baru. Intelegensi merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi hasil dari proses belajar. Intelegensi bagi seseorang

merupakan salah satu modal untuk berfikir dan mengolah

berbagai informasi secara terarah sehingga ia mampu menguasai

lingkungan.

b. Faktor Eksternal (dari luar diri)

Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belahar dapatlah

dikelompokan menjadi 3 faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah,

(28)

1. Faktor keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa :

cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana

rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga

2. Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah,

pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung,

metode belajar, dan tugas rumah

3. Faktor masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh

terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa

dalam masyarakat. Seperti kegiatan siswa dalam masyarakat,

kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul,

dan bentuk masyarakat, yang semuanya mempengaruhi belajar

4. Indikator Pemahaman

Terdapat beberapa indikator pemahaman yang dapat digunakan untuk

evaluasi siswa dalam proses pembelajaran. Indikator tersebut, yaitu:15

a. Mengartikan, yaitu menguraikan dengan kata-kata sendiri

(29)

b. Memberi contoh, yaitu menemukan contoh khusus atau ilustrasi konsep

atau prinsip. Misalnya yaitu memberikan contoh kegiatan ekonomi di

dataran tinggi

c. Mengklasifikasi, yaitu menentukan sesuatu kedalam kategori, atau kegiatan

menggolongkan menurut ciri atau jenis dan menyusun kedalam golongan.

Misalnya menentukan pekerjaan nelayan merupakan pekerjaan dengan

kondisi alam di pesisir pamtai

d. Menyimpulkan, yaitu menetapkan pendapat berdasarkan apa yang

diuraikan dalam karangan, pidato dan sebagainya

e. Menduga, yaitu memperkirakan

f. Membandingkan, yaitu untuk mengetahui persamaan atau selisihnya

g. Menjelaskan, yaitu menciptakan sistem model penyebab dan pengaruh,

atau kegiatan menerangkan atau menguraikan secara terang. Misalnya

menerangkan atau menjelaskan apa yang dimaksud dengan distribusi,

konsumsi, dan produksi.

Di dalam penelitian ini peneliti mengambil tiga indikator yang digunakan

sebagai acuan pembelajaran, yaitu Menjelaskan, mengklasifikasikan, dan

(30)

B. Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial

1. Pengertiaan Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang disajikan di

berbagai jenjang pendidikan yang memiliki model dan tradisi yang berbeda

sesuai dengan tujuan dari setiap jenis dan jenjang pendidikan tersebut.

Menurut Bart Shermis menggunakan dan mengartikan istilah social studies

sebagai integrasi dari ilmu-ilmu sosial dan humanitis untuk kepentingan

pendidikan kerwarganegaraan. Sedangkan Dufty menggunakan dan

mengartikannya sebagai program pendidikan dalam rangka sosialisasi.16

Pendapat tersebut senada dengan pendapat Nursid Sumaatmadja yang

menyatakan bahwa ilmu pengetahuan sosial adalah mata pelajaran yang

mempelajari kehidupan sosial yang kajiannya mengintegrasikan

bidang-bidang ilmu sosial dan humaniora.

Jadi dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan

ilmu yang mempelajari tentang cara bersosialisasi dengan sesama,

gejala-gejala sosial yang terjadi di masyarakat serta dapat menyelesaikan masalah

dengan bermusyawarah untuk mewujudkan suatu tujuan.

Menurut John Jarolimek menjelaskan program pembelajaran ilmu

pengetahuan sosial harus mampu memberikan pengalaman-pengalaman

belajar yang berorientasi pada aktivitas belajar peserta didik. Pelibatan peserta

16

(31)

didik secara penuh dalam serangkaian aktivitas dan pengalaman belajar

mampu memberikan kesempatan belajar yang luas pada peserta didik untuk

terlibat dalam proses memecahkan masalah di dalam lingkungan belajar yang

dibuat sebagaimana realitas yang sesungguhnya.

Melalui mata pelajaran IPS siswa diharapkan memiliki

pengetahuan dan wawasan tentang konsep-konsep dasar ilmu sosial dan

humaniora, memiliki kepekaan dan kesadaran terhadap masalah sosial di

lingkungannya serta memiliki keterampilan mengkaji masalah-masalah sosial.

Materi IPS untuk jenjang sekolah dasar mengembangkan karakteristik

kemampuan berpikir siswa. Siswa diharapkan memperoleh pemahaman

terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai,

moral, dan ketrampilannya berdasarkan konsep yang telah dimilikinya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran

IPS adalah mata pelajaran yang menggabungkan berbagai ilmu sosial dan

humaniora guna mengembangkan kemampuan berpikir, bersikap, dan

berperilaku sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial

Setiap mata pelajaran mempunyai karakteristik yang berbeda dengan

mata pelajaran yang lain. Demikian juga mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial. Menurut Soemantri menyebutkan beberapa karakteristik IPS sebagai

(32)

a. Bahan pelajarannya akan lebih banyak memperhatikan minat para siswa,

masalah-masalah sosial, keterampilan berpikir serta pemeliharaan atau

pemanfaatan lingkungan alam

b. Mencerminkan berbagai kegiatan dari manusia

c. Organisasi kurikulum IPS akan bervariasi dari susunan yang integrated

(terpadu), correlated (berhubungan), sampai yang separated (terpisah)

d. Susunan bahan pembelajaran akan bervariasi dari pendekatan kewargaan

Negara, fungsional, humanistis, sampai yang structural.

e. Kelas pengajaran IPS akan dijadikan laboratorium demokrasi

f. Evaluasinya tak hanya akan mencakup aspek-aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor saja, tetapi juga mencoba mengembangkan apa yang disebut

democratic quotient dan citizenship quotient

g. Unsur-unsur sosiologi dan pengetahuan sosial lainnya akan melengkapi

program pembelajaran IPS, demikian pula unsur-unsur science, teknologi,

matematika, dan agama akan ikut memperkaya bahan pembelajaran.17

3. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial

IPS sebagai program pendidikan tidak hanya menyajikan konsep –

konsep pengetahuan semata, namun yang terpenting harus mampu

membina siswa menjadi warga Negara dan warga masyarakat yang tahu

(33)

akan hak dan kewajibannya, memiliki tanggung jawab atas kesejahteraan

bersama seluas-luasnya. Pendidikan IPS di berbagai Negara mengalami

perubahan –perubahan dalam konteks tujuan – tujuan tiap Negara dalam

pembelajaran IPS.

Tujuan pendidikan IPS di Indonesia pada dasarnya mempersiapkan

siswa sebagai warga Negara yang menguasai pengetahuan (kwoledge),

keterampilan (skill), dan sikap dan nilai (attitudes and values) yang dapat

dipergunakan sebagai kemampuan untu memecahkan masalah, mengambil

keputusan, dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan

agar menjadi warga Negara yang baik .

Menurut Soemantri dikutip oleh Yulia Siska menjelaskan bahwa

tujuan pengajaran IPS di sekolah sebagai berikut:18

a. Pengajaran IPS ialah untuk mendidik para siswa menjadi ahli

ekonomi, politik, hukum, sosiologi dan pengetahuan sosial lainnya,

sehingga harus terpisah-pisah sesuai dengan body of knowledge

masing-masing disiplin ilmu sosial tersebut

b. Pengajaran IPS ialah untuk menumbuhkan warga Negara yang baik.

Sifat warga Negara yang baik akan lebih mudah ditumbuhkan pada

siswa apabila guru mendidik mereka dengan jalan menempatkannya

dalam konteks kebudayaannya daripada memusatkan perhatian pada

disiplin ilmu sosial yang terpisah-pisah.

(34)

c. Menekankan pada organisasi bahan pelajaran harus dapat menampung

tujuan para siswa yang meneruskan pendidikan maupun yang terjun

langsung ke masyarakat

d. Pengajaran IPS dimaksudkan untuk mempelajari bahan pelajaran agar

mampu menyelesaikan masalah interpersonal maupun antarpersonal

Selain pendapat di atas tujuan pendidikan IPS terdapat dalam

kurikulum 2004, tujuan pendidikan IPS sebagai berikut:19

a. Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi,

sejarah, dan kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis dan

psikologis

b. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, iquiri,

memecahkan masalah dan keterampilan sosial

c. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan

d. Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetensi dalam

masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa tujuan pengajaran IPS di sekolah dasar adalah untuk

mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk

menghadapi masalah sosial sehari-hari dan mengajarkan siswa menjadi

(35)

warga negara yang baik dan bertanggung jawab. Tujuan pengajaran

IPS adalah mengembangkan potensi siswa secara menyeluruh. Sehingga

siswa dapat berpikir kritis, bersikap, dan berperilaku untuk menyelesaikan

masalah sosial. Tujuan pengajaran IPS dapat terwujud melalui proses

pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada siswa.

4. Prinsip-prinsip pembelajaran IPS

Tidak ada unsur tunggal yang dapat menggaransi keberhasilan siswa

dalam pencapaian hasil belajar IPS. Namun secara garis besar, komitmen

public, kondisi belajar ideal, dan pembelajaran unggul adalah penting dan

harus diperhatikan dalam pembelajaran IPS. Prinsip pembelajaran IPS yang

dikembangkan NCSS untuk mencapai keunggulan dalam pembelajaran IPS

dijelaskan sebagai berikut:

a. Pembelajaran IPS akan lebih kuat ketika bermakna

Aktivitas belajar dipusatkan pada perhatian akan ide yang paling penting

yang melekat dari apa yang mereka pelajari

b. Pembelajaran IPS akan lebih kuat ketika terpadu

Pembelajaran IPS mengintegrasikan domain pengetahuan, keterampilan,

kepercayaan, nilai-nilai, dan sikap dalam kegiatan

c. Pembelajaran IPS akan lebih kuat ketika berbasis nilai

Pembelajaran IPS menyediakan tempat untuk pengembangan menuju

(36)

d. Pembelajaran IPS akan lebih kuat ketika menantang

Para siswa diharapkan untuk berusaha memenuhi tujuan pelajaran baik

sebagai individu dan sebagai anggota kelompok.

e. Pembelajaran IPS akan lebih kuat ketika aktif

Para siswa mengembangkan pemahaman baru melalui suatu proses dari

konstruksi pengetahuan aktif.20

5. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di SD/MI

Departemen Pendidikan Nasional menyatakan bahwa ruang lingkup

mata pelajaran pengetahuan sosial meliputi aspek: sistem sosial budaya;

manusia, tempat, dan lingkungan; perilaku ekonomi dan kesejahteraan;

waktu, keberlanjutan, dan perubahan; dan sistem berbangsa dan bernegara.

Ruang lingkup IPS di SD/MI pada kelas IV semester genap berupa materi

sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 yang

mengemukakan materi pembelajaran pada mata pelajaran IPS pada kelas

IV semester genap tahun ajaran 2016/2017 terdapat satu Standar

Kompetensi dan empat Kompetensi Dasar. Standar Kompetensi yang

digunakan adalah Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan

kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan propinsi.

(37)

Sedangkan Kompetensi Dasar yang berdasarkan Standar Kompetensi di

atas adalah sebagai berikut:

1.1Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya

alam dan potensi di daerahnya.

1.2Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraa

masyarakat.

1.3Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan

transportasi serta pengalaman menggunakannya.

1.4Mengenal permasalahan sosial di daerahnya.

6. Materi Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi merupakan usaha atau kegiatan untuk mencukupi

kebutuhan hidup. Dalam materi kegiatan ekonomi ini akan membahas

mengenai macam-macam bentuk kegiatan ekonomi, kegiatan ekonomi yang

berkaitan dengan sumber daya alam, dan kondisi alam yang mempengaruhi

kegiatan ekonomi.21

a. Bentuk kegiatan ekonomi meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi.

Disini akan diuraikan penjelasan setiap kegiatan:

1. Produksi, yaitu kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa yang

dibutuhkan masyarakat. Contohnya, peternak merawat hewan supaya

menghasilkan daging, susu, dan telur

(38)

2. Distribusi, yaitu penyaluran baramg kepada beberapa orang atau ke

beberapa tempat. Contohnya, produksi sepatu setelah selesai akan

dikirimkan ke took-toko penjual sepatu

3. Konsumsi, yaitu memakai atau menggunakan barang dan jasa.

Contohnya, ayah dan ibumu membeli sepatu di toko

b. Memanfaatkan sumber daya alam

Manusia memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. Sumber daya alam yang dimanfaatkan manusia

dibedakan menjadi dua macam, yakni SDA makhluk hidup (biotik) dan

SDA bukan mkhluk hidup (abiotic). Contoh biotik hewan dan tumbuhan,

contoh abiotic tanah, air, bahan tambang, udara, dan sinar matahari

c. Pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan ekonomi

1. Mata pencaharian masyarakat di daerah pantai

2. Mata pencaharian masyarakat di daerah dataran rendah

3. Mata pencaharian masyarakat di daerah dataran tinggi

4. Mata pencaharian masyarakat kota

C. Strategi Rotating Review

1. Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran sangat menentukan keberhasilan siswa dalam

proses pembelajaran, guru dituntut untuk memahami komponen-komponen

(39)

tidak hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan, akan tetapi juga

mengetahui sejumlah perilaku siswa. Guru merupakan faktor keberhasilah

siswa karena guru berinteraksi langsung dengan siswa dalam proses

pembelajaran.

Menurut Sudijarto yang dikutip oleh Warni Tune Sumar menjelaskan

bahwa strategi pembelajaran merupakan upaya memilih, menyusun segala

cara, sarana/prasarana, dan tenaga untuk menciptakan sistem lingkungan

untuk mencapai perubahan perilaku optimal.22 Ini menjelaskan bahwa dalam

sebuah strategi pembelajaran perlua adanya perencanaan yang matang dan

maksimal sehingga pelaksanaannya akan membuahkan hasil yang optimal.

Pendapat tersebut sejalan dengan Sujiarto Moeddjino yang

mengemukakan bahwa strategi belajar mengajar memiliki dua dimensi, yaitu

dimensi perancangan dan dimensi pelaksanaan. Dimensi perancangan

merupakan pemikiran dan pengupayaan secara strategi untuk merumuskan,

memilih, atau menetapkan aspek-aspek dari konponen pembentuk sistem

intruksional sedangkan dimensi pelaksanaan pemikiran dan pengupayaan

secara strategi dari seorang guru untuk memodifikasi atau menyelaraskan

yang telah ditentukan dalam dimensi perancangan.

22 Warni Tune Sumar dan Intan Abdul Razak, Strategi Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum

(40)

Kemp menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan

pembelajaran yang harus dikerjakan oleh guru dan siswa untuk mencapai

suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.

2. Pengertian Strategi Rotating Review

Strategi rotating review merupakan model pembelajaran kooperatif

yang dikembangkan oleh Spencer Kagan. Strategi-strategi yang

dikembangkan oleh Spencer Kagan umumnya lebih sederhana, tidak terlalu

rumit, sehingga mudah diimplementasikan. Strategi rotating review ini

merupakan cara untuk menelaah kembali materi dengan cara berputar dan

mendorong siswa untuk bisa berpikir secara kreatif dalam kelompok siswa,

mengungkapkan gagasannya, serta melatih para siswa berpikir secara hati-hati

dan sabar.23 Strategi ini menekankan pada metode diskusi yang mendorong

siswa terlibat aktif dalam pembelajaran serta menunjukkan kerja sama yang

baik dalam kelompok masing-masing, sehingga terjadi interaksi yang baik dan

memenuhi tanggung jawab siswa yang diberikan oleh guru selama

pembelajaran berlangsung.24

Diskusi adalah suatu proses pertemuan dua atau lebih individu yang

berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan mengenai tujuan atau sasaran

23 Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hal. 225 24

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif: Konsep, Landasan, dan

Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana Prenada

(41)

yang sudah tertentu melalui cara bertukar informasi, mempertahankan

pendapat, atau pemecahan masalah. Menurut Killen yang dikutip oleh

Mulyono menjelaskan bahwa Tujuan utama metode ini adalah untuk

memecahkan suatu masalah, menjawab pertanyaan, menambah dan

mamahami pengetahuan siswa serta untuk membuat keputusan.25

3. Sintaks Strategi Rotating Review

Guru atau fasilitator mengatur kelas sedemikian rupa sehingga ada

ruang yang cukup bagi adanya sejumlah kelompok siswa dalam

lingkaran-lingkaran. Sintaks atau cara kejanya strategi rotating review sebagai berikut:26

1. Guru menyiapkan sejumlah poster yang berisi suatu pertanyaan atau topik

untuk dibahas. Poster-poster ini ditempelkan pada dinding-dinding kelas.

Di dalam poster yang ditempel, terdapat kolom untuk pertanyaan

disampingnya, juga disediakan ruang yang cukup untuk menjawab

pertanyaan tersebut

2. Siswa dikelompokkan dalam kelompok empat sampai lima orang. Salah

satu siswa dalam kelompok bertugas sebagai penulis (siswa penulis diberi

tanda)

3. Setiap kelompok siswa menghadap ke arah poster yang berbeda-beda

4. Penanda waktu dihidupkan

25 Mulyono, Strategi Pembelajaran Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad Global, (Malang: UIN

MALIKI Press, 2012), hal. 91

26

(42)

5. Para siswa membaca pertanyaan yang tertulis dalam poster. Saat mereka

memberikan jawaban, penulis menuliskan apa yang dikatan para anggota

kelompoknya

6. Bila waktu putaran pertama habis, setiap kelompok berputar ke kanan,

atau searah jarum jam sesuai perintah guru

7. Pada saat satu kelompok sampai pada poster yang baru, mereka tidak

hanya membaca pertanyaan dan menjawabnya, tetapi juga wajib membaca

jawaban kelompok yang semula menghadapi poster tersebut. Jika

kelompok yang baru itu tidak paham terhadap jawaban kelompok

sebelumnya mereka membubuhkan tanda tanya

8. Hal ini berlangsung terus sampai setiap kelompok mengunjungi setiap

(43)

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Metode Penelitian

Penelitian ini yang berjudul “Peningkatan Pemahaman Materi Kegiatan

Ekonomi Mata Pelajaran IPS Melalui Strategi Rotating Review pada Siswa Kelas

IV–A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo” Penelitian ini menggunakan rancangan

penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dipilih dalam penelitian ini sebab peneliti

ingin meningkatkkan kualitas pembelajaran secara khusus dalam hal

meningkatkan pemahaman siswa materi kegiatan ekonomi di MI Ma’arif

Sukodono Sidoarjo. Penelitian ini di desain untuk membantu guru dalam

mengetahui masalah yang ada di dalam kelas. Informasi yang didapatkan dari

guru ini kemudian dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang

berkaitan dengan strategi pembelajaran yang diterapkan. PTK ini bertujuan untuk

meningkatkan profesionalisme guru dan peningkatan pemahaman siswa pada

mata pelajaran IPS.

Penelitian tindakan kelas ini memadukan antara penelitian kualitatif dan

kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah mengkaji perspektif partisipan dengan

multi strategi, strategi-strategi yang bersifat interaktif, seperti observasi langsung,

(44)

perlengkapan seperti, foto, rekaman, dan lain-lain. Strategi ini bersifat fleksibel,

menggunakan aneka kombinasi dari teknik-teknik untuk mendapatkan data yang

valid.27 Sedangkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan

angka-angka sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai apa yang kita

ingin ketahui. Termasuk penelitian kualitatif karena peneliti mengumpulkan

informasi melalui pengamatan dan wawancara. Sedangkan kuantitatif peneliti

mengumpulkan data melalui tes pada siswa.

Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan model PTK Kurt Lewin

yang mana dalam model ini satu siklus terdiri dari empat langkah pokok yaitu

perencanaan (planning), aksi atau tidakan (acting), observasi (observing), dan

refleksi (reflecting).28 Model ini menggambarkan sebuah spiral dari suatu siklus

kegiatan, yang mana dalam sebuah penyelesaian masalah bisa diperlukan lebih

dari satu siklus, dan siklus-siklus tersebut saling berkaiatan dan berkelanjutan.

1. Perencanaan (Planning), adalah proses menentukan program kebaikan yang

berangkat dari suatu ide gagasan peneliti.

2. Pelaksanaan (acting), adalah perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti

sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh peneliti.

27 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rpsdakarya,

2013), hal. 95

28 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru,

(45)

3. Obsrvasi (observing), adalah pengamatan yang dilakukan untu mengetahui

efektifitas tindakan atau mengumpulkan informasi tentang berbagai

kekurangan tindakan yang telah dilakukan.

4. Refleksi (reflecting), adalah kegiatan menganalisis tentang hasil observasi

[image:45.612.136.552.241.603.2]

sehingga memunculkan program atau perencanaan baru.

Gambar 3.1 Prosedur PTK model Kurt Lewin29

29 Rudi Kurnianto, dll, Penelitian Tindakan Kelas, (Surabaya: Aprinta, 2009), hal 12. Identifikasi

masalah

Perencanaan (planning)

Siklus I Refleksi

(reflecting) Tindakan

(Acting)

Observasi (observing)

Siklus II Perencanaan

(46)

B. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Setting penelitian ini meliputi, tempat penelitian, waktu penelitian, dan

subyek penelitian. Setting penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut:

a. Tempat penelitian

Temapat penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Ma’arif

Pademonegoro Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo. Letak

madrasah ini sangat strategis karena berada di tengah-tengah pemukiman

warga sehingga jangkauannya mudah. Siswa yang menimba ilmu di sini

mayoritas asli berdomisili dari desa tersebut namun ada sebagian kecil

siswa yang berasal dari desa lain dan jaraknya tidak jauh dari desa tersebut

sehingga siswa tetap mudah untuk menjangkaunya.

b. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran

2016-2017. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik

madrasah dan kesepakatan dengan guru kolaborator karena penelitian

tindakan kelas memerlukan beberapa siklus .

c. Siklus PTK

Untuk mengetahui keefektifan strategi rotating review yang bertujuan

untuk meningkatkan pemahaman materi kegiatan ekonomi mata pelajaran

IPS pada kelas IV-A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo, maka penelitian ini

(47)

dan mengikuti prosedur model penelitian Kurt Lewin. Dimana setiap

siklus meliputi perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi

(observing), dan refleksi (reflecting). Pada siklus kedua, peneliti juga

menerapkan model yang sama dengan yang dilakukan di siklus pertama

yaitu model penelitian Kurt Lewin.

2. Subyek Penelitian

Sebagai subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV A MI

Ma’arif Sukodono Sidoarjo tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa

sebanyak 21. Siswa laki-laki berjumlah sepuluh orang dan siswa perempuan

berjumlah sebelas orang. Alasan peneliti memilih subyek siswa kelas IV MI

Ma’arif Sukodono Sidoarjo karena di kelas IV terbagi menjadi dua kelas

sehingga setiap kelas siswanya tidak terlalu banyak sehingga pengkondisian

kelas menjadi mudah dan jarang diterapkannya strategi-strategi pembelajaran

yang seharusnya mudah dilakukan dengan jumlah siswa yang tidah terlalu

banyak.

C. Variable yang Diselidiki

Variabel-variabel penelitian yang dijadikan titik incar untuk menjawab

permasalahan yang dihadapi yaitu:

1. Variabel Input : Siswa kelas IV A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo

(48)

3. Variabel output : Peningkatan pemahaman materi kegiatan ekonomi

mata pelajaran IPS

D. Rencana Tindakan

Model penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah

model Kurt Lewin yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri atas empat

langkah pokok yaitu: (1) Perencanaan (Planning), (2) Pelaksanaan (Action),

(3) observasi (Observation), dan (4) Refleksi (Reflection). Penelitian ini

dilakukan dengan memberikan tindakan berupa:

1. Perencanaan (Planning)

Dalam tahap perencanaan ini peneliti melakukan kegiatan perencanaan

antara lain sebagai berikut:

a. Menyusun instrumen dan skenario penelitian

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi kegiatan

ekonomi berdasarkan langkah-langkah penerapan strategi rotating review

c. Menyiapkan media dan sumber belajar yang digunakan dalam

penelitian

d. Menyusun lembar kerja siswa

e. Menyiapkan instrumen penilaian

f. Menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan guru selama

pembelajaran berlangsung

(49)

2. Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan penelitian dengan

menerapkan strategi rotating review dan mengacu pada RPP yang telah

dipersiapkan, dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

Kegiatan Awal

a. Guru membuka pembelajaran dengan salam “Assalamualaikum Wr.

Wb”dan menanyakan kabar “Bagaimana kabar kalian pada pagihari ini?”

b. Siswa menyiapkan diri agar dapat mengikuti pelajaran yang akan

berlangsung dengan lancar, yaitu merapikan seragam, dan merapikan

tempat duduk.

c. Guru dan siswa membaca do’a bersama.

d. Guru mengabsen kehadiran siswa di kelas pada hari itu.

e. Guru melakukan apersepsi dan memotivasi siswa agar siap mengikuti

pelajaran pada hari, kemudian guru menanyakan “Di sini ada yang

mata pencaharian orang tuannya pedagang?

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan hari ini.

Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Guru menjelaskan secara singkat materi kegiatan ekonomi

(50)

Elaborasi

c. Guru menyiapkan sejumlah poster sesuai dengan jumlah kelompok yang

berisi suatu pertanyaan atau topik untuk dibahas. Pada poster tersebut

disediakan ruang cukup untuk menjawab pertanyan tiap kelompok

d. Siswa berkelompok menjadi lima kelompok, setiap kelompok terdiri dari

empat sampai lima orang siswa

e. Salah satu siswa dalam kelompok bertugas sebagai penulis

f. Setiap kelompok menghadap ke arah poster yang berbeda-beda

g. Waktu diputar (tiap pertanyaan waktu tiga menit)

h. Siswa membaca pertanyaan yang tertulis dalam poster. Saat mereka

memberi jawaban, penulis akan menuliskan apa yang dikatakan anggota

kelompoknya

i. Siswa berpindah tempat ke poster selanjutnya searah jarum jam jika waktu

telah habis

j. Pada saat satu kelompok sampai pada poster yang baru, mereka harus

menjawab pertanyaan, selain itu wajib membaca jawaban kelompok

sebelumnya. Jika kelompok ini tidak paham terhadap jawaban kelompok

sebelumnya, mereka membubuhkan tanda tanya

k. Berlasngsung terus sampai setiap kelompok mengunjungi setiap poster

Konfirmasi

(51)

m. Guru memberikan tindak lanjut sebagai evaluasi dengan memberikan

Lembar Kerja Siswa yang dikerjakan saat itu juga dan dikumpulkan

sebelum jam pelajaran berakhir.

Kegiatan penutup

a. Guru melakukan refleksi dengan melakukan tanya jawab secara lisan

tekait materi yang sudah dibahas.

b. Guru memberikan penguatan terhadap jawaban dari siswa.

c. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari proses pembelajaran

yang telah berlangsung.

d. Guru memotivasi siswa agar tetap belajar saat di rumah dan juga

mempelajari materi untuk pertemuan minggu depan.

e. Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan salamn

“Assalamualaikum Wr. Wb.

3. Observasi

Dalam kegiatan pengamatan peneliti dan guru mengumpulkan serta

menyusun data yang diperoleh dari proses pembelajaran. Fokus pengamatan

yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut:

a. Aktivitas guru dalam proses pembelajaran

Kegiatan pengamatan aktivitas guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran di dalam kelas dengan menerapkan strategi rotating

(52)

aktivitas guru dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar

observasi aktivitas guru yang telah disusun dalam proses pembelajaran

berlangsung.

b. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

Kegiatan pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran di dalam kelas. Pengamatan aktivitas siswa dilakukan

oleh peneliti dengan menggunaan lembar observasi aktivitas siswa

yang telah disusun oleh peneliti dalam proses pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi

Yang dimaksud dengan tahap refleksi adalah mengulas data secara

kritis, terutama yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada tindakan

kelas, baik pada siswa, suasana kelas, maupun pada diri guru. Berikut adalah

hal-hal yang dilakukan ketika melaksanakan refleksi, diantaranya:

a. Implementasi tindakan

1) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru dalam pembelajaran

dengan menerapkan strategi rotating review

b. Observasi

1) Merefleksi proses pembelajaran yang telah terlaksana

2) Mengevaluasi seluruh tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil

(53)

3) Melakukan refleksi terhadap penerapan strategi rotating review dalam

meningkatkan pemahaman materi kegiatan ekonomi

4) Mengumpulkan hasil observasi, kemudian menganalisis untuk

mengetahui tingkat keberhasilan pada siklus I dan mencari

kendala-kendala atau kekurangan-kekurangan yang terjadi pada

siklus I untuk dijadikan acua pada siklus berikutnya

c. Tes Tulis

1) Melakukan refleksi terhadap pemahaman siswa terkait materi

kegiatan ekonomi dengan memberikan beberapa butir soal tes tulis

dalam bentuk Lembar Kerja Siswa.

d. Melakukan diskusi dengan guru kolaborator untuk merumuskan

tindakan-tindakan perbaikan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya,

sesuai dengan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I.

Siklus II

Jika dirasa pada siklus I kurang berhasil, maka akan dilanjutkan dengan

merancang ulang pada siklus II berdasarkan hasil temuan kesulitan dan

(54)

E. Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Data

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), data adalah

informasi yang mempunyai makna untuk keperluan tertentu. Data yang

dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif dan data

kuantitatif. Data kualitatif berasal dari dari hasil deskripsi hasil wawancara

dan observasi. Sedangkan data kuantitatif berasal dari pengambilan data nilai

tes tulis siswa, lembar aktivitas siswa, dan lembar aktivitas guru

2. Sumber Data

Sumber data penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

a. Siswa

Dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti, siswa

merupakan sumber data yang utama. Peneliti memperoleh data-data yang

diperlukan dalam penelitian ketika pembelajaran berlangsung Untuk

mendapatkan data tentang pemahaman materi kegiatan ekonomi mata

pelajaran IPS selama proses belajar mengajar.

b. Guru kolaborator

Untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan strategi rotating review

pada dan peningkatan pemahaman materi kegiatan ekonomi dalam proses

(55)

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data hakikatnya adalah cara-cara yang dapat

digunakan oleh peneliti untuk mengumpilkan data.30 Peneliti menggunakan

beberapa teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, tes, dan

dokumentasi. Teknik pengumpulan data ini ditujukan kepada guru dan

siswa. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang benar dan

akurat dalam penelitian ini. Dalam teknik pengumpulan data ini dibagi

menjadi dua, yaitu:

a. Teknik pengumpulan data kualitatif yang meliputi:

1) Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung.31 Observasi ini dilakukan dengan

tujuan mengetahui pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana yang

telah disusun, proses yang terjadi yang diharapkan menuju sasaran.

Dengan observasi,, diharapkan gejala ketidakberhasilan atau

kekeliruan dalam rencana tindakan dapat diketahui sedini mungkin

sehingga dapat dilakukan modifikasi rencana tindakan sebelum

berjalan lebih lanjut. Hal-hal yang diamati yaitu:

30 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), hal. 66 31 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

(56)

a) Aktivitas guru pada proses pembelajaran dengan menerapkan

strategi rotating review

b) Aktivitas siswa pada proses pemelajaran dengan menerapkan

strategi rotating review

Observasi dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan

pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun,

seberapa proses yang terjadi dapat diharapkan menuju sasaran

yang diharapkan. Dengan observasi, diharapkan gejala

ketidakberhasilan atau kekeliruan dalam rencana tindakan dapat

diketahui sedini mungkin sehingga dapat dilakukan modifikasi

rencana tindakan sebelum berjalan lebih lanjut. Instrumen yang

digunakan dalam kegiatan observasi ini menggunakan lembar

[image:56.612.139.527.228.698.2]

observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa.

Tabel 3.1

Instrumen Observasi Aktivitas Guru

No Aspek yang Diamati Terlaksana

Ya Tidak

I Persiapan

Persiapan guru dalam mengajar

Mempersiapkan Perangkat Pembelajaran

Mempersiapkan strategi dan media

(57)

Kegiatan awal

Guru mengucap salam dan menanyakan

kabar

Guru meminta siswa untuk menyiapkan diri

agar dapat mengikuti pelajaran dengan baik

Guru mengajak siswa berdoa bersama

Guru mengabsen kehadiran siswa

Guru melakukan apersepsi dan memotivasi

siswa

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti

Guru menjelaskan secara singkat materi

kegiatan ekonomi

Guru menyiapkan sejumlah poster sesuai

dengan jumlah kelompok yang berisi suatu

pertanyaan atau topik untuk dibahas. Pada

poster tersebut disediakan ruang cukup untuk

menjawab pertanyan tiap kelompok

Guru membagi siswa menjadi lima

kelompok, setiap kelompok terdiri dari

empat sampai lima orang siswa

Guru menjelaskan apa yang harus dilakukan

oleh siswa

Guru mengamati para siswa yang menjawa

Gambar

Gambar 3.1 Prosedur PTK model Kurt Lewin29
Tabel 3.1 Instrumen Observasi Aktivitas Guru
Tabel 3.2 Instrumen Observasi Aktivitas Siswa
Tabel 3.3 Instrumen Wawancara Guru Sebelum Penerapan Strategi
+7

Referensi

Dokumen terkait

SULTENG RAYA - Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) juga mengirimkan lima truk bantuan kemanusiaan lo- gistik untuk korban gempa di Sulawesi Barat (Sulbar), yang diawasi langsung oleh

Penelitian ini berupaya meningkatkan kreativitas siswa menggunakan metode Pembelajaran Berbasis Proyek di kelas IV SDN 13/I Muara Bulian dengan melihat kondisi

Karena Itu, kamus yang memuat khazanah kosakata bahasa Indonesia tersebut perlu terus dimutakhirkan Namun, nyatanya kini sejumlah data di dalam KBBI (keluaran terakhir edisi

Mata kuliah Perwasitan Tenis Lapangan membahas tentang sistem pertandingan, Peraturan Pertandingan, teknik linesman, wasit permainan tungal dan ganda serta memanajemen

[r]

Adapun dalil hadits dari Abu Tsala'bah al-Khusyani di atas yang digunakan oleh ulama yang mengharamkan ikan hiu, tidak dapat diterima, karena hadits tersebut

Pada hari ini, Senin Tanggal Lima Belas Bulan Februari Tahun Dua Ribu Enam Belas (15 Februari 2016), Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah SKPD Sekretariat Daerah

Ambil satu persatu Resistor dengan kode angka dan huruf yang tersedia amati, kode-kode yang ada lalu masukan ke dalam tabel II?. Kapasitor dengan kode angka