SUKODONO SIDOARJO
SKRIPSI
Oleh:
LUCKY AYUNI SUNARYANTI
NIM. D07213019
PROGRAM STUDI PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
viii
Lucky Ayuni Sunaryanti. Penelitian Tindakan Kelas, 2017. Peningkatan
Pemahaman Materi Kegiatan Ekonomi Mata Pelajaran IPS Melalui Strategi Rotating Review pada Siswa Kelas IV-A MI Ma’arif Sukododo Sidoarjo.
Skripsi, Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sunan Ampel Surabaya. Pembimbing Zudan Rosyidi, SS. MA.
Kata Kunci: Peningkatan pemahaman, strategi rotating review, materi kegiatan ekonomi.
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi kegiatan ekonomi mata pelajaran IPS yang disampaiakan oleh guru di dalam kelas. Hal ini tercermin dari jumlah siswa yang belum tuntas KKM. Dari jumlah siswa sebanyak 21 siswa hanya 10 siswa yang mencapai KKM sedangkan 11 siswa belum mencapai KKM, dengan ketetapan KKM sebesar 80. Selain itu, proses pembelajaran IPS di kelas tidak menerapkan strategi khusus untuk mengaktifkan siswa.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana penerapan
strategi rotating review dalam meningkatkan pemahaman siswa materi kegiatan
ekonomi kelas IV-A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo?, 2) Bagaimana peningkatan
pemahaman materi kegiatan ekonomi mata pelajaran IPS melalui strategi rotating
review pada siswa kelas IV-A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo?. Tujuan dari penelitian
ini sesuai dengan rumusan masalah diatas, melalaui strategi rotating review
diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa materi kegiatan ekonomi mata
pelajaran IPS pada siswa kelas IV-A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo.
Model dalam penelitian ini menggunakan model penelitian kurt lewin, terdiari dari 4 tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek
penelitian adalah siswa kelas IV-A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo tahun pelajaran
2016-2017 dengan jumlah 21 siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan penilaian tes tertulis.
xi
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN JUDUL... ii
PERSEMBAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO... v
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... vi
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... vii
ABSTRAK ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR GRAFIK ... xix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tindakan yang Dipilih ... 8
D. Tujuan Penelitian ... 8
E. Lingkup Penelitian ... 9
xii
A.Hakekat Pemahaman ... 13
1. Pengertian Pemahaman ... 13
2. Tingkatan-Tingkatan dalam Pemahaman ... 15
3. Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman ... 17
4. Indikator Pemahaman ... 19
B. Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial ... 21
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ... 21
2. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial ... 22
3. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial ... 23
4. Prinsip-prinsip Pembelajaran IPS ... 26
5. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di SD/MI ... 27
6. Materi Kegiatan Ekonomi ... 28
C. Strategi Rotating Review ... 29
1. Pengertian Strategi Pembelajaran ... 29
2. Pengertian Strategi Rotating Review ... 31
3. Sintaks Strategi Rotating Review ... 32
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian ... 34
B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian ... 37
C. Variabel yang Diselidiki ... 38
D. Rencana Tindakan ... 39
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ... 69
1. Siklus I ... 69
a. Tahap Perencanaan Tindakan ... 69
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 72
c. Tahap Pengamatan ... 86
d. Tahap Refleksi ... 89
2. Siklus II ... 91
a. Tahap Perencanaan Tindakan ... 91
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 93
c. Tahap Pengamatan ... 108
d. Tahap Refleksi ... 110
B. Pembahasan ... 111
BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 117
B. Saran ... 118
DAFTAR PUSTAKA ... 119
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... 122
RIWAYAT HIDUP ... 123
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah, baik pada jenjang pendidikan dasar maupun menengah.
Mata pelajaran IPS merupakan integrasi dari pelajaran sejarah, ekonomi, dan
geografi. Ketiga struktur pelajaran tersebut yang kemudian dirumuskan
menjadi materi kajian untuk mata pelajaran IPS di sekolah dasar. Pada jenjang
pendidikan dasar pemberian mata pelajaran IPS dimaksudkan untuk membekali
siswa dengan pengetahuan dan kemampuan praktis, agar mereka dapat menelaah,
mempelajari dan mengkaji fenomena-fenomena serta masalah sosial yang ada di
sekitar mereka.
Menurut Nu’man Sumantri menyatakan bahwa pendidikan IPS yang diajarkan
di sekolah, yaitu pertama pendidikan IPS yang menekankan pada tumbuhnya
nilai-nilai kewarganegaraan, kedua Pendidikan IPS menekankan pada isi dan
metode berpikir keilmuan sosial, ketiga pendidikan IPS menekankan pada
reflective in quiry, dan keempat pendidikan IPS yang mengambil
kebaikan-kebaikan dari butir 1, 2, 3 di atas.1 Dalam penyempurnaan atau penyesuaian
1 Dikutip Oleh Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu
kurikulum 1994 mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran yang mengkaji
kehidupan sosial yang bahannya didasarkan pada kajian sejarah, geografi,
ekonomi, sosiologi dan tata Negara. Khusus untuk IPS yang diajarkan di SD
terdiri atas dua bahan kajian, yaitu pengetahuan sosial dan sejarah.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
berpikir, sikap dan nilai peserta didik sebagai individu maupun sosial budaya.
Bilamana tujuan pembelajaran IPS di atas dikaitkan dengan taxonomy of
education objective yang dikemukakan oleh Bloom, maka secara garis besar
terdapat tiga aspek dari pembelajaran IPS, yaitu Pengembangan aspek kognitif,
pengembangan aspek nilai dan kepribadian, dan pengembangan aspek
keterampilan. Pada jenjang pendidikan dasar, keterampilan sosial, intelektual,
serta kemampuan untuk melakukan hubungan interpersonal harus dikembangkan
secara tepat dan seimbang.
Tujuan pembelajaran IPS adalah membina anak didik menjadi warga Negara
yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian sosial yang
berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan Negara. Pembelajaran IPS
di sekolah dasar berisi tentang sosial dan sejarah dalam kehidupan
bermasyarakat.2 Dalam hal ini materi yang akan diajarkan sederhana namun
menjadi landasan pokok dalam kehidupan bersosial. Materi yang disampaikan
misalnya bentuk-bentuk kegiatan ekonomi, kegiatan ekonomi yang berkaitang
dengan sumber daya alam, dan pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan
2
ekonomi. Oleh karena itu pembelajaran IPS sangat penting untuk bisa
menjalankan kehidupan sesuai dengan perkembangan yang ada dan sebagai
makhluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya.
Untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami materi yang
terdapat dalam pembelajaran IPS, guru harus mampu merancang pembelajaran
yang bervariatif sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran.
Dalam menyampaikan materi, guru tidak hanya berfokus pada bacaan buku paket
dan metode ceramah namun harus memberikan contoh secara nyata dan
sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa dengan mudah
memahami materi yang disampaiakan.
Namun kenyataan di lapangan belum menunjukkan hal tersebut, seperti yang
terjadi di MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo. Hal ini juga dibenarkan oleh Ibu To’ah
bahwasannya terdapat permasalahan yang dihadapi dalam peembelajaran IPS
materi kegiatan ekonomi ini, yaitu dalam pemahaman siswa. Seperti yang
dijelaskan bu To’ah, siswa mengalami kesulitan dalam menjelaskan
bentuk-bentuk kegiatan ekonomi seperti penjelasan terkait distribusi, konsumsi, dan
produksi selain itu dalam hal memberikan contoh pemanfaatan sumber daya alam
dan mengklasifikaskan kegiatan ekonomi berdasarkan kondisi alam. Selain itu ibu
To’ah membenarkan bahwa pembelajaran di kelas tidak ada strategi khusus untuk
mengaktifkan siswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai yang diperoleh dari 21 siswa
KKM yang ditetapkan yaitu 80. Jika diprosentasekan sebanyak 47,6% siswa
mencapai KKM dan 52,4% belum mencapai KKM.3
Rendahnya pemahaman siswa terhadap materi, guru menyadari bahwa selama
ini guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas
secara individu. Selain itu, guru belum melibatkan penggunaan media
pembelajaran dan penerapan strategi yang efektif, padahal dengan media
pembelajaran dan strategi yang efektif akan membantu siswa untuk lebih aktif
dalam bertanya dan menanggapi materi yang disampaikan, sehingga pemahaman
siswa akan meningkat.4
Berdasarkan masalah di atas maka peneliti berdiskusi dengan guru mata
pelajaran IPS kelas IV Ibu Miftahul Mutto’ah untuk mencari solusi dalam
memecahkan masalah tersebut. Peneliti dan guru mata pelajaran IPS kelas IV
sepakat bahwa pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dalam proses
pembelajaran akan meningkatkan pemahaman siswa pada materi pelajaran IPS
yang disampaikan guru sehingga dapat memberikan pemahaman dan nilai yang
didperoleh siswa dapat mencapai KKM.
Strategi yang dipilih untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa harusnya
dapat memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami materi yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini bertujuan untuk
3 Miftahul Mutto’ah, Guru Mata Pelajaran IPS Kelas 4 di MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo, wawancara
pribadi, Sidoarjo, 27 Januari 2017 4
menyederhanakan kemampuan bersosialisasi mereka. Dengan berdiskusi siswa
dapat bertukar pendapat dan terjadi interaksi yang baik tidak hanya menerima
pesan melainkan timbal balik sangat diperlukan. Sehingga para siswa mendapat
banyak pendapat dan memperkaya penguasaan mereka terhadap materi.
Strategi rotating review merupakan suatu cara yang dapat meningkatkan
pemahaman siswa melalui diskusi kelompok. Strategi ini tepat digunakan untuk
kelas IV-A MI Ma’arif dengan karakteristik siswa rendah dalam motivasi belajar.
Dalam strategi ini siswa diminta untuk berkelompok dengan mengamati sebuah
poster yang berisi pertanyaan atau topic yang akan dibahas. Dalam strategi ini
akan mengubah proses pembelajaran yg pasif menjadi aktif. Sehingga dapat
meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami materi. Dalam strategi ini
siswa akan didorong untuk berfikir secara kritis melalui penjelasan sederhana
yang terdapat pada poster tersebut.
Berdasarkan masalah tersebut peneliti melakukan penelitian tentang
“peningkatan pemahaman materi kegiatan ekonomi mata pelajaran IPS melalui
strategi rotating review pada siswa kelas IV –A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo”.
Strategi rotating review berorientasi pada pembelajaran diskusi kelompok dengan
menggunakan media poster yang berisi sebuah topik atau pertanyaan yang akan
membuat siswa lebih tertarik dan penasaran terhadap pembelajaran tersebut.
Siswa terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
pemahaman materi kegiatan ekonomi pada siswa kelas IV-A MI Ma’arif
Penelitian dengan menggunakan strategi rotating review belum pernah
dilaksanakan sebelumnya. Namun untuk penelitian dengan permasalahan
pemahaman sudah pernah dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan oleh Iim
maharani, mahasiswa PGMI UIN Sunan Ampel Surabaya dengan judul
“peningkatan pemahaman mata pelajaran IPS materi semangat kerja melalui
teknik probing promting pada siswa kelas III MI Bahrul Ulum Besur Sekaran
Lamongan”. Dalam penelitian ini teknik probing promting mendorong siswa
untuk menggali gagasan melalui pertanyaan sehingga dapat mempercepat proses
berpikir siswa. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III yang memiliki nilai
rata-rata kelas 55,63 sedangakan nilai rata-rata minimal yaitu 75. Kemudian
setelah dilakukan siklus I ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 63,63% denga
nilai rata-rata siswa 73,63. Jadi siklus I dinyatakan belum berhasil, karena
indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan 75% dengan nilai rata-rata siswa
75. Pada siklus II ketuntasan hasil belajar siswa mengalami kenaikan, yaitu
sebesar 90,90% dengan nilai rata-rata siwa 88. Jadi siklus II dinyatakan berhasil
karena sudah memenuhi indikator pembelajaran. Dengan nilai tersebut maka
proses pembelajaran dinyatakan berhasil, sehingga siklus dihentikan sampai
siklus II.5
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Ni’matul Mufarricha dengan judul
“Peningkatan pemahaman dengan strategi circuit learning mata pelajaran IPS
5 Iim Maharani, peningkatan pemahaman mata pelajaran IPS materi semangat kerja melalui teknik
probing promting pada siswa kelas III MI Bahrul Ulum Besur Sekaran Lamongan, (Surabaya: UIN
materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III MI Al-Hikmah Sidoarjo”. .
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III yang memiliki ketuntasan belajar
sebesar 41,9% sedangakan presentase kekuntasan belajar, yaitu ≥75. Kemudian
setelah dilakukan siklus I ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 62,8% denga
nilai rata-rata siswa 71,2. Jadi siklus I dinyatakan belum berhasil, karena indikator
keberhasilan pembelajaran ditetapkan 75% dengan nilai rata-rata siswa ≥75. Pada
siklus II ketuntasan hasil belajar siswa mengalami kenaikan, yaitu sebesar 81,4%
dengan nilai rata-rata siwa 80,4. Jadi siklus II dinyatakan berhasil karena sudah
memenuhi indikator pembelajaran. Dengan nilai tersebut maka proses
pembelajaran dinyatakan berhasil, sehingga siklus dihentikan sampai siklus II.6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumusankan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana penerapan strategi rotating review dalam meningkatkan
pemahaman siswa materi kegiatan ekonomi kelas IV-A MI Ma’arif Sukodono
– Sidoarjo?
2. Bagaimana peningkatan pemahaman materi kegiatan ekonomi mata pelajaran
IPS melalui strategi rotating review pada siswa kelas IV–A MI Ma’arif
Sukodono Sidoarjo?
6Ni’matul Mufarricha, Peningkatan pemahaman dengan strategi circuit learning mata pelajaran IPS
materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III MI Al-Hikmah Sidoarjo, (Surabaya: UIN Sunan
C. Tindakan yang Dipilih
Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah pada siswa kelas IV –A di MI
Ma’arif Sukodono Sidoarjo, maka peneliti mengambil tindakan untuk mengatasi
permasalahan pemahaman materi yang dihadapi siswa melalui penggunaan
Strategi rotating review. Dengan menerapkan strategi Rotating review ini
diharapkan peningkatan pemahaman materi kegiatan ekonomi dapat meningkat.
Berdasarkan hal tersebut, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini tersusun
dilaksanakan mengikuti prosedur yang ada, yaitu dengan membuat perencanaan
(planning) yang baik, pelaksanaan tindakan (acting) yang tepat, observasi
(observing), dan refleksi (reflecting). Sehingga dengan menerapkan strategi
rotating review dapat meningkatkan pemahaman materi kegiatan ekonomi mata
pelajaran IPS pada siswa kelas IV-A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui penerapan strategi rotating review dalam meningkatkan
pemahaman siswa materi kegiatan ekonomi kelas IV-A MI Ma’arif Sukodono
– Sidoarjo
2. Mengetahui peningkatan pemahaman materi kegiatan ekonomi mata pelajaran
IPS melalui strategi rotating review pada siswa kelas IV-A MI Ma’arif
E. Lingkup Penelitian
Sesuai dengan judul skripsi ini, maka lingkup penelitian diuraikan sebagai
berikut:
1. Subjek yang diteliti difokukuskan pada siswa kelas IV–A MI Ma’arif
Sukodono Sidoarjo semester genap tahun ajaran 2016-2017
2. Pemahaman materi kegiatan ekonomi pada siswa kelas IV–A MI Ma’arif
Sukodono Sidoarjo.
3. Penelitian difokuskan pada mata pelajaran IPS kelas IV semester genap materi
kegiatan ekonomi dengan SK: Mengenal sumber daya alam, kegiatan
ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi,
KD: Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam
dan potensi lain di daerahnya.
4. Strategi rotating review dalam penelitian ini dilakukan dalam beberapa
metode, yaitu ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab, permainan dengan
berpindah tempat, dan membahas ulang jawaban para siswa, selain itu juga
menggunakan media gambar atau poster yang ditempelkan pada dinding
kelas.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian dan lingkup penelitian tersebut, penelitian ini
1. Manfaat Teoritis
Untuk mendukung pembelajaran aktif dalam meningkatkan pemahaman
siswa melalui strategi rotating review
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman materi
sehingga mampu memahami dengan baik dan pemahaman siswa
semakin meningkat
b. Bagi guru, dapat menjadi acuan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam
memilih strategi pembelajaran, salah satunya strategi rotating review
guna meningkatkan pemahaman siswa materi kegiatan ekonomi
c. Bagi sekolah, meningkatan kualitas pembelajaran dan sebagai ide
dalam menemukan hambatan dalam berlangsungnya pembelajaran
dikelas. Serta menemukan cara yang tepat untuk meningkatkan
pemahaman siswa dengan harapan diperoleh hasil yang maksimal.
d. Bagi peneliti, menambah pengalaman dan wawasan untuk melakukan
perbaikan dalam pembelajaran ketika sudah menjadi seorang guru.
G. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam proposal yang berjudul peningkatan
pemahaman materi perkembangan teknologi mata pelajaran IPS melalui strategi
rotating review pada siswa kelas IV –A di MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo akan
Pada bab I proposal ini akan berisi Pendahuluan, yang meliputi: latar
belakang masalah, rumusan masalah, tindakan yang dipilih, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, lingkup penelitian, dan sistematika pembahasan. Rumusan
masalah saat penerapan dan setelah penerapan strategi Rotating Review,
Tindakan yang dipilih yaitu dengan menerapkan strategi berkelompok
menjawab pertanyaan. Tujuan Penelitian ini menjawab dari rumusan masalah
saat penerapan dan setelah penerapan strategi Rotating Review. Manfaat
Penelitian bagi guru, siswa, dan peneliti. Lingkup Penelitian yaitu siswa kelas
IV MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo, pelajaran IPS dengan menggunakan
strategi Rotating Review, SK, KD, dan Indokator.
Bab II berisi kajian teori yang meliputi pemahaman, Pembelajaran
IPS, dan strategi Rotating Review. Konsep dasar pemahaman berisi tantang
pengertian pemahaman, tingkatan dalam pemahaman, faktor yang
mempengaruhi pemahaman, indikator pemahaman. Pembelajaran IPS meliputi
pengertian IPS, Karakteristik IPS, Tujuan pembelajaran IPS pada tingkat
SD/MI, Ruang lingkup dan materi IPS tingkat SD/MI, dan materi
perkembangan teknologi. Strategi Rotating Review meliputi pengertian strategi
pembelajaran, pengertian strategi Rotating Review, dan prosedur penerapan
strategi Rotating Review.
Pada Bab III berisi Metode dan Rencana Penelitian yang meliputi
metode penelitian, setting dan subjek penelitian, variabel yang diteliti, rencana
indikator kinerja, dan tim peneliti dan tugasnya. Metode Penelitian berisi
tentang penelitian tindakan kelas (PTK). Setting penelitian meliputi tempat
penelitian, waktu penelitian, dan siklus PTK, sedangkan subjek penelitian
adalah siswa kelas IV MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo tahun ajaran 2016/2017
yang berjumlah 21 siswa. Variabel yang diselidiki yaitu variabel input,
variabel proses, dan variabel output. Rencana Tindakan yang meliputi
persiapan PTK, Persiapan partisipan dan pelaksanaan. Data meliputi sumber
data, yaitu peserta didik dan guru. Teknik Pengumpulan Data berupa observasi,
wawancara, dan tes. Analisis Data. Indikator Kinerja berisi tentang hasil dari
proses pembelajaran. Tim Peneliti dan Tugasnya yaitu guru dan peneliti.
Bab IV berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang meliputi hasil
penelitian per siklus, hasil wawancara, hasil observasi dan pembahasan
temuan hasil tindakan. Pada bab V Penutup yang meliputi kesimpulan dan
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hakekat Pemahaman Materi Kegiatan Ekonomi
1. Pengertian Pemahaman
Pemahaman merupakan kemampuan dalam memahami sesuatu.
Menurut Benjamin S. Bloom mengartikan bahwa pemahaman adalah
kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari.8
Pemahaman menurut bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu
menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru
kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa
yang dibaca, dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil
penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.
Sedangkan menurut Daud Perkins menjelaskan bahwa pemahaman
menunjuk pada apa yang dapat seseorang lalukan dengan informasi itu,
daripada apa yang telah mereka ingat.9 Pada tingkat pemahaman diperlukan
kemampuan untuk menerima makna dan arti dari sebuah konsep. Sehingga
dapat menunjukkan apa yang dilakukan setelah menerima informasi itu.
8 Ahmad Susanto, Teori belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana Prenadamedia
Group, 2013), hal. 6
9 Hamzah B. Uno, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran Sebuah Konsep Pembelajaran
Menurut Kuandar menjelaskan bahwa pemahaman adalah kemampuan
seseorang untuk mengerti dan memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui
dan diingat.10 Dengan demikian, memahami adalah mengetahui tentang
sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai aspek. Seorang siswa dikatakan
memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi
uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya
sendiri.
Dalam taksonomi Bloom, tipe hasil belajar yang lebih tinggi dari pada
pengetahuan adalah pemahaman. Misalnya menjelaskan dengan susuan
kalimatnya sendiri sesuatu yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh
lain dari yang telah dicontohkan. Kesanggupan memahami setingkat lebih
tinggi dari pada pengetahuan. Namun, tidaklah berarti bahwa pengetahuan
tidak perlu ditanyakan sebab untuk dapat memahami, perlu terlebih dahulu
mengetahui atau mengenal.11
Dari beberapa pengertian dan pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa pemahaman adalah kemampuan seseorang dalam menerima informasi
untuk dikembangkan menjadi penjelasan-penjelasan atau uraian-uraian yang
lebih rinci tentang hal yang telah dipelajari dengan menggunakan bahasanya
sendiri. Untuk mengukur hasil belajar siswa berupa pemahaman, guru dapat
10 Kuandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013),
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), hal. 168
11 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012),
melakukan evaluasi berupa tes, baik tes tulis maupun lisan. Dalam penelitian
ini evaluasi dilakukan secara tertulis dengan memberikan siswa berupa lembar
kerja siswa yang harus dijawab setelah proses pemahamn materi telah
disampaikan.
2. Tingkatan-tingkatan dalam Pemahaman
Pemahaman dapat dibagi ke dalam tiga tingkatan yaitu, terjemahan,
penafsiran, dan ekstraplorasi. Di bawah ini akan dipaparkan
tingkatan-tingkatan pemahaman, sebagai berikut:
a. Menerjemahkan (translation)
Menerjemahkan diartikan sebagai pengalihan arti dari bahasa yang
satu ke dalam bahasa yang lain sesuai dengan pemahaman yang diperoleh
dari konsep tersebut. Dapat juga diartikan dari konsepsi abstrak
menjadi suatu model simbolik untuk mempermudah orang
mempelajarinya. Dengan kata lain, menerjemahkan berarti sanggup
memahami makna yang terkandung di dalam suatu konsep. Contohnya
yaitu menerjemahkan dari bahasa Inggris kedalam bahasa Indonesia,
mengartikan arti Bhineka Tunggal Ika, mengartikan suatu istilah, dan
lain-lain
b. Menafsirkan (interpretation)
Kemampuan ini lebih luas dari pada menerjemahkan, kemampuan
dengan cara menghubungkan pengetahuan yang lalu dengan pengetahuan
lain yang diperoleh berikutnya. Contohnya: menghubungkan antara
grafik dengan kondisi yang dijabarkan sebenarnya, serta
membedakanyang pokok dan tidak pokok dalam pembahasan.
Dasar untuk menginterpretasikan adalah harus mampu
menerjemahkan dari bagian isi komuikasi yang tidak hanya katakata atau
frasa-frasa tetapi harus dapat dijelaskan. Kemampuan tersebut melebihi
bagian ke bagian isi materi pada saat komunikasi, untuk memahami
hubungan antara berbagai bagian dari suatu pesan dan disusun kembali
dalam pikiran.
c. Ekstrapolasi (extrapolation)
Ekstrapolasi mencakup pemikiran atau prediksi yang dilandasi oleh
pemahaman kecenderungan dan kondisi yang dijelaskan di dalam
komunikasi. Serta memungkinkan melibatkan pembuatan kesimpulan
sehubungan dengan implikasi konsekuensi, akibat dan efek sesuai kondisi
yang dijelaskan dalam komunikasi.12 Ekstrapolasi menuntut kemampuan
intelektual yang lebih tinggi karena seseorang harus bisa melihat arti
lain dari apa yang tertulis. Membuat perkiraan tentang konsekuensi
12
atau mempeluas presepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun
masalahnya.13
3. Faktor Peningkatan Pemahaman Materi Kegiatan Ekonomi
Fakor-faktor yang mempengaruhi pemahaman siswa meliputi dua
faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Penjelasan dari kedua faktor
tersebut adalah sebagai berikut:14
a. Faktor Internal (dari diri sendiri)
1. Faktor jasmaniah (fisiologi)
yaitu kondisi fisik, yang mana pada umumnya kondisi fisik
mempengaruhi kehidupan seseorang dan panca indra.
2. Faktor psikologis,
meliputi: keintelektualan (kecerdasan), minat, bakat dan potensi
prestasi yang di miliki.
3. Faktor pematangan fisik atau psikis.
Kematangan adalah suatu tingkat fase dalam pertumbuhan
seseorang, dimana alat –alat tumbuhnya sudah siap untuk
melaksanakan kecakapan baru
4. Faktor pengalaman.
13 M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), hal. 44
Pengalaman merupakan sumber pemahaman, atau pengalaman itu
suatu cara untuk memperoleh kebenaran pemahaman. Oleh sebab itu
pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya untuk
memperoleh pemahaman. Hal ini dilakukan dengan cara
mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu
5. Faktor intelegensia.
Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar dan
berfikir abstrak guna menyesuaikan diri secara mental dalam
situasi baru. Intelegensi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi hasil dari proses belajar. Intelegensi bagi seseorang
merupakan salah satu modal untuk berfikir dan mengolah
berbagai informasi secara terarah sehingga ia mampu menguasai
lingkungan.
b. Faktor Eksternal (dari luar diri)
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belahar dapatlah
dikelompokan menjadi 3 faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah,
1. Faktor keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa :
cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana
rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga
2. Faktor sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah,
pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung,
metode belajar, dan tugas rumah
3. Faktor masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh
terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa
dalam masyarakat. Seperti kegiatan siswa dalam masyarakat,
kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul,
dan bentuk masyarakat, yang semuanya mempengaruhi belajar
4. Indikator Pemahaman
Terdapat beberapa indikator pemahaman yang dapat digunakan untuk
evaluasi siswa dalam proses pembelajaran. Indikator tersebut, yaitu:15
a. Mengartikan, yaitu menguraikan dengan kata-kata sendiri
b. Memberi contoh, yaitu menemukan contoh khusus atau ilustrasi konsep
atau prinsip. Misalnya yaitu memberikan contoh kegiatan ekonomi di
dataran tinggi
c. Mengklasifikasi, yaitu menentukan sesuatu kedalam kategori, atau kegiatan
menggolongkan menurut ciri atau jenis dan menyusun kedalam golongan.
Misalnya menentukan pekerjaan nelayan merupakan pekerjaan dengan
kondisi alam di pesisir pamtai
d. Menyimpulkan, yaitu menetapkan pendapat berdasarkan apa yang
diuraikan dalam karangan, pidato dan sebagainya
e. Menduga, yaitu memperkirakan
f. Membandingkan, yaitu untuk mengetahui persamaan atau selisihnya
g. Menjelaskan, yaitu menciptakan sistem model penyebab dan pengaruh,
atau kegiatan menerangkan atau menguraikan secara terang. Misalnya
menerangkan atau menjelaskan apa yang dimaksud dengan distribusi,
konsumsi, dan produksi.
Di dalam penelitian ini peneliti mengambil tiga indikator yang digunakan
sebagai acuan pembelajaran, yaitu Menjelaskan, mengklasifikasikan, dan
B. Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Pengertiaan Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang disajikan di
berbagai jenjang pendidikan yang memiliki model dan tradisi yang berbeda
sesuai dengan tujuan dari setiap jenis dan jenjang pendidikan tersebut.
Menurut Bart Shermis menggunakan dan mengartikan istilah social studies
sebagai integrasi dari ilmu-ilmu sosial dan humanitis untuk kepentingan
pendidikan kerwarganegaraan. Sedangkan Dufty menggunakan dan
mengartikannya sebagai program pendidikan dalam rangka sosialisasi.16
Pendapat tersebut senada dengan pendapat Nursid Sumaatmadja yang
menyatakan bahwa ilmu pengetahuan sosial adalah mata pelajaran yang
mempelajari kehidupan sosial yang kajiannya mengintegrasikan
bidang-bidang ilmu sosial dan humaniora.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan
ilmu yang mempelajari tentang cara bersosialisasi dengan sesama,
gejala-gejala sosial yang terjadi di masyarakat serta dapat menyelesaikan masalah
dengan bermusyawarah untuk mewujudkan suatu tujuan.
Menurut John Jarolimek menjelaskan program pembelajaran ilmu
pengetahuan sosial harus mampu memberikan pengalaman-pengalaman
belajar yang berorientasi pada aktivitas belajar peserta didik. Pelibatan peserta
16
didik secara penuh dalam serangkaian aktivitas dan pengalaman belajar
mampu memberikan kesempatan belajar yang luas pada peserta didik untuk
terlibat dalam proses memecahkan masalah di dalam lingkungan belajar yang
dibuat sebagaimana realitas yang sesungguhnya.
Melalui mata pelajaran IPS siswa diharapkan memiliki
pengetahuan dan wawasan tentang konsep-konsep dasar ilmu sosial dan
humaniora, memiliki kepekaan dan kesadaran terhadap masalah sosial di
lingkungannya serta memiliki keterampilan mengkaji masalah-masalah sosial.
Materi IPS untuk jenjang sekolah dasar mengembangkan karakteristik
kemampuan berpikir siswa. Siswa diharapkan memperoleh pemahaman
terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai,
moral, dan ketrampilannya berdasarkan konsep yang telah dimilikinya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran
IPS adalah mata pelajaran yang menggabungkan berbagai ilmu sosial dan
humaniora guna mengembangkan kemampuan berpikir, bersikap, dan
berperilaku sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial
Setiap mata pelajaran mempunyai karakteristik yang berbeda dengan
mata pelajaran yang lain. Demikian juga mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial. Menurut Soemantri menyebutkan beberapa karakteristik IPS sebagai
a. Bahan pelajarannya akan lebih banyak memperhatikan minat para siswa,
masalah-masalah sosial, keterampilan berpikir serta pemeliharaan atau
pemanfaatan lingkungan alam
b. Mencerminkan berbagai kegiatan dari manusia
c. Organisasi kurikulum IPS akan bervariasi dari susunan yang integrated
(terpadu), correlated (berhubungan), sampai yang separated (terpisah)
d. Susunan bahan pembelajaran akan bervariasi dari pendekatan kewargaan
Negara, fungsional, humanistis, sampai yang structural.
e. Kelas pengajaran IPS akan dijadikan laboratorium demokrasi
f. Evaluasinya tak hanya akan mencakup aspek-aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor saja, tetapi juga mencoba mengembangkan apa yang disebut
democratic quotient dan citizenship quotient
g. Unsur-unsur sosiologi dan pengetahuan sosial lainnya akan melengkapi
program pembelajaran IPS, demikian pula unsur-unsur science, teknologi,
matematika, dan agama akan ikut memperkaya bahan pembelajaran.17
3. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial
IPS sebagai program pendidikan tidak hanya menyajikan konsep –
konsep pengetahuan semata, namun yang terpenting harus mampu
membina siswa menjadi warga Negara dan warga masyarakat yang tahu
akan hak dan kewajibannya, memiliki tanggung jawab atas kesejahteraan
bersama seluas-luasnya. Pendidikan IPS di berbagai Negara mengalami
perubahan –perubahan dalam konteks tujuan – tujuan tiap Negara dalam
pembelajaran IPS.
Tujuan pendidikan IPS di Indonesia pada dasarnya mempersiapkan
siswa sebagai warga Negara yang menguasai pengetahuan (kwoledge),
keterampilan (skill), dan sikap dan nilai (attitudes and values) yang dapat
dipergunakan sebagai kemampuan untu memecahkan masalah, mengambil
keputusan, dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan
agar menjadi warga Negara yang baik .
Menurut Soemantri dikutip oleh Yulia Siska menjelaskan bahwa
tujuan pengajaran IPS di sekolah sebagai berikut:18
a. Pengajaran IPS ialah untuk mendidik para siswa menjadi ahli
ekonomi, politik, hukum, sosiologi dan pengetahuan sosial lainnya,
sehingga harus terpisah-pisah sesuai dengan body of knowledge
masing-masing disiplin ilmu sosial tersebut
b. Pengajaran IPS ialah untuk menumbuhkan warga Negara yang baik.
Sifat warga Negara yang baik akan lebih mudah ditumbuhkan pada
siswa apabila guru mendidik mereka dengan jalan menempatkannya
dalam konteks kebudayaannya daripada memusatkan perhatian pada
disiplin ilmu sosial yang terpisah-pisah.
c. Menekankan pada organisasi bahan pelajaran harus dapat menampung
tujuan para siswa yang meneruskan pendidikan maupun yang terjun
langsung ke masyarakat
d. Pengajaran IPS dimaksudkan untuk mempelajari bahan pelajaran agar
mampu menyelesaikan masalah interpersonal maupun antarpersonal
Selain pendapat di atas tujuan pendidikan IPS terdapat dalam
kurikulum 2004, tujuan pendidikan IPS sebagai berikut:19
a. Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi,
sejarah, dan kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis dan
psikologis
b. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, iquiri,
memecahkan masalah dan keterampilan sosial
c. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan
d. Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetensi dalam
masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa tujuan pengajaran IPS di sekolah dasar adalah untuk
mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk
menghadapi masalah sosial sehari-hari dan mengajarkan siswa menjadi
warga negara yang baik dan bertanggung jawab. Tujuan pengajaran
IPS adalah mengembangkan potensi siswa secara menyeluruh. Sehingga
siswa dapat berpikir kritis, bersikap, dan berperilaku untuk menyelesaikan
masalah sosial. Tujuan pengajaran IPS dapat terwujud melalui proses
pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada siswa.
4. Prinsip-prinsip pembelajaran IPS
Tidak ada unsur tunggal yang dapat menggaransi keberhasilan siswa
dalam pencapaian hasil belajar IPS. Namun secara garis besar, komitmen
public, kondisi belajar ideal, dan pembelajaran unggul adalah penting dan
harus diperhatikan dalam pembelajaran IPS. Prinsip pembelajaran IPS yang
dikembangkan NCSS untuk mencapai keunggulan dalam pembelajaran IPS
dijelaskan sebagai berikut:
a. Pembelajaran IPS akan lebih kuat ketika bermakna
Aktivitas belajar dipusatkan pada perhatian akan ide yang paling penting
yang melekat dari apa yang mereka pelajari
b. Pembelajaran IPS akan lebih kuat ketika terpadu
Pembelajaran IPS mengintegrasikan domain pengetahuan, keterampilan,
kepercayaan, nilai-nilai, dan sikap dalam kegiatan
c. Pembelajaran IPS akan lebih kuat ketika berbasis nilai
Pembelajaran IPS menyediakan tempat untuk pengembangan menuju
d. Pembelajaran IPS akan lebih kuat ketika menantang
Para siswa diharapkan untuk berusaha memenuhi tujuan pelajaran baik
sebagai individu dan sebagai anggota kelompok.
e. Pembelajaran IPS akan lebih kuat ketika aktif
Para siswa mengembangkan pemahaman baru melalui suatu proses dari
konstruksi pengetahuan aktif.20
5. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di SD/MI
Departemen Pendidikan Nasional menyatakan bahwa ruang lingkup
mata pelajaran pengetahuan sosial meliputi aspek: sistem sosial budaya;
manusia, tempat, dan lingkungan; perilaku ekonomi dan kesejahteraan;
waktu, keberlanjutan, dan perubahan; dan sistem berbangsa dan bernegara.
Ruang lingkup IPS di SD/MI pada kelas IV semester genap berupa materi
sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 yang
mengemukakan materi pembelajaran pada mata pelajaran IPS pada kelas
IV semester genap tahun ajaran 2016/2017 terdapat satu Standar
Kompetensi dan empat Kompetensi Dasar. Standar Kompetensi yang
digunakan adalah Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan
kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan propinsi.
Sedangkan Kompetensi Dasar yang berdasarkan Standar Kompetensi di
atas adalah sebagai berikut:
1.1Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya
alam dan potensi di daerahnya.
1.2Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraa
masyarakat.
1.3Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan
transportasi serta pengalaman menggunakannya.
1.4Mengenal permasalahan sosial di daerahnya.
6. Materi Kegiatan Ekonomi
Kegiatan ekonomi merupakan usaha atau kegiatan untuk mencukupi
kebutuhan hidup. Dalam materi kegiatan ekonomi ini akan membahas
mengenai macam-macam bentuk kegiatan ekonomi, kegiatan ekonomi yang
berkaitan dengan sumber daya alam, dan kondisi alam yang mempengaruhi
kegiatan ekonomi.21
a. Bentuk kegiatan ekonomi meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi.
Disini akan diuraikan penjelasan setiap kegiatan:
1. Produksi, yaitu kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa yang
dibutuhkan masyarakat. Contohnya, peternak merawat hewan supaya
menghasilkan daging, susu, dan telur
2. Distribusi, yaitu penyaluran baramg kepada beberapa orang atau ke
beberapa tempat. Contohnya, produksi sepatu setelah selesai akan
dikirimkan ke took-toko penjual sepatu
3. Konsumsi, yaitu memakai atau menggunakan barang dan jasa.
Contohnya, ayah dan ibumu membeli sepatu di toko
b. Memanfaatkan sumber daya alam
Manusia memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Sumber daya alam yang dimanfaatkan manusia
dibedakan menjadi dua macam, yakni SDA makhluk hidup (biotik) dan
SDA bukan mkhluk hidup (abiotic). Contoh biotik hewan dan tumbuhan,
contoh abiotic tanah, air, bahan tambang, udara, dan sinar matahari
c. Pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan ekonomi
1. Mata pencaharian masyarakat di daerah pantai
2. Mata pencaharian masyarakat di daerah dataran rendah
3. Mata pencaharian masyarakat di daerah dataran tinggi
4. Mata pencaharian masyarakat kota
C. Strategi Rotating Review
1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran sangat menentukan keberhasilan siswa dalam
proses pembelajaran, guru dituntut untuk memahami komponen-komponen
tidak hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan, akan tetapi juga
mengetahui sejumlah perilaku siswa. Guru merupakan faktor keberhasilah
siswa karena guru berinteraksi langsung dengan siswa dalam proses
pembelajaran.
Menurut Sudijarto yang dikutip oleh Warni Tune Sumar menjelaskan
bahwa strategi pembelajaran merupakan upaya memilih, menyusun segala
cara, sarana/prasarana, dan tenaga untuk menciptakan sistem lingkungan
untuk mencapai perubahan perilaku optimal.22 Ini menjelaskan bahwa dalam
sebuah strategi pembelajaran perlua adanya perencanaan yang matang dan
maksimal sehingga pelaksanaannya akan membuahkan hasil yang optimal.
Pendapat tersebut sejalan dengan Sujiarto Moeddjino yang
mengemukakan bahwa strategi belajar mengajar memiliki dua dimensi, yaitu
dimensi perancangan dan dimensi pelaksanaan. Dimensi perancangan
merupakan pemikiran dan pengupayaan secara strategi untuk merumuskan,
memilih, atau menetapkan aspek-aspek dari konponen pembentuk sistem
intruksional sedangkan dimensi pelaksanaan pemikiran dan pengupayaan
secara strategi dari seorang guru untuk memodifikasi atau menyelaraskan
yang telah ditentukan dalam dimensi perancangan.
22 Warni Tune Sumar dan Intan Abdul Razak, Strategi Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum
Kemp menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan oleh guru dan siswa untuk mencapai
suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.
2. Pengertian Strategi Rotating Review
Strategi rotating review merupakan model pembelajaran kooperatif
yang dikembangkan oleh Spencer Kagan. Strategi-strategi yang
dikembangkan oleh Spencer Kagan umumnya lebih sederhana, tidak terlalu
rumit, sehingga mudah diimplementasikan. Strategi rotating review ini
merupakan cara untuk menelaah kembali materi dengan cara berputar dan
mendorong siswa untuk bisa berpikir secara kreatif dalam kelompok siswa,
mengungkapkan gagasannya, serta melatih para siswa berpikir secara hati-hati
dan sabar.23 Strategi ini menekankan pada metode diskusi yang mendorong
siswa terlibat aktif dalam pembelajaran serta menunjukkan kerja sama yang
baik dalam kelompok masing-masing, sehingga terjadi interaksi yang baik dan
memenuhi tanggung jawab siswa yang diberikan oleh guru selama
pembelajaran berlangsung.24
Diskusi adalah suatu proses pertemuan dua atau lebih individu yang
berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan mengenai tujuan atau sasaran
23 Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hal. 225 24
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif: Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana Prenada
yang sudah tertentu melalui cara bertukar informasi, mempertahankan
pendapat, atau pemecahan masalah. Menurut Killen yang dikutip oleh
Mulyono menjelaskan bahwa Tujuan utama metode ini adalah untuk
memecahkan suatu masalah, menjawab pertanyaan, menambah dan
mamahami pengetahuan siswa serta untuk membuat keputusan.25
3. Sintaks Strategi Rotating Review
Guru atau fasilitator mengatur kelas sedemikian rupa sehingga ada
ruang yang cukup bagi adanya sejumlah kelompok siswa dalam
lingkaran-lingkaran. Sintaks atau cara kejanya strategi rotating review sebagai berikut:26
1. Guru menyiapkan sejumlah poster yang berisi suatu pertanyaan atau topik
untuk dibahas. Poster-poster ini ditempelkan pada dinding-dinding kelas.
Di dalam poster yang ditempel, terdapat kolom untuk pertanyaan
disampingnya, juga disediakan ruang yang cukup untuk menjawab
pertanyaan tersebut
2. Siswa dikelompokkan dalam kelompok empat sampai lima orang. Salah
satu siswa dalam kelompok bertugas sebagai penulis (siswa penulis diberi
tanda)
3. Setiap kelompok siswa menghadap ke arah poster yang berbeda-beda
4. Penanda waktu dihidupkan
25 Mulyono, Strategi Pembelajaran Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad Global, (Malang: UIN
MALIKI Press, 2012), hal. 91
26
5. Para siswa membaca pertanyaan yang tertulis dalam poster. Saat mereka
memberikan jawaban, penulis menuliskan apa yang dikatan para anggota
kelompoknya
6. Bila waktu putaran pertama habis, setiap kelompok berputar ke kanan,
atau searah jarum jam sesuai perintah guru
7. Pada saat satu kelompok sampai pada poster yang baru, mereka tidak
hanya membaca pertanyaan dan menjawabnya, tetapi juga wajib membaca
jawaban kelompok yang semula menghadapi poster tersebut. Jika
kelompok yang baru itu tidak paham terhadap jawaban kelompok
sebelumnya mereka membubuhkan tanda tanya
8. Hal ini berlangsung terus sampai setiap kelompok mengunjungi setiap
PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Metode Penelitian
Penelitian ini yang berjudul “Peningkatan Pemahaman Materi Kegiatan
Ekonomi Mata Pelajaran IPS Melalui Strategi Rotating Review pada Siswa Kelas
IV–A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo” Penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dipilih dalam penelitian ini sebab peneliti
ingin meningkatkkan kualitas pembelajaran secara khusus dalam hal
meningkatkan pemahaman siswa materi kegiatan ekonomi di MI Ma’arif
Sukodono Sidoarjo. Penelitian ini di desain untuk membantu guru dalam
mengetahui masalah yang ada di dalam kelas. Informasi yang didapatkan dari
guru ini kemudian dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang
berkaitan dengan strategi pembelajaran yang diterapkan. PTK ini bertujuan untuk
meningkatkan profesionalisme guru dan peningkatan pemahaman siswa pada
mata pelajaran IPS.
Penelitian tindakan kelas ini memadukan antara penelitian kualitatif dan
kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah mengkaji perspektif partisipan dengan
multi strategi, strategi-strategi yang bersifat interaktif, seperti observasi langsung,
perlengkapan seperti, foto, rekaman, dan lain-lain. Strategi ini bersifat fleksibel,
menggunakan aneka kombinasi dari teknik-teknik untuk mendapatkan data yang
valid.27 Sedangkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan
angka-angka sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai apa yang kita
ingin ketahui. Termasuk penelitian kualitatif karena peneliti mengumpulkan
informasi melalui pengamatan dan wawancara. Sedangkan kuantitatif peneliti
mengumpulkan data melalui tes pada siswa.
Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan model PTK Kurt Lewin
yang mana dalam model ini satu siklus terdiri dari empat langkah pokok yaitu
perencanaan (planning), aksi atau tidakan (acting), observasi (observing), dan
refleksi (reflecting).28 Model ini menggambarkan sebuah spiral dari suatu siklus
kegiatan, yang mana dalam sebuah penyelesaian masalah bisa diperlukan lebih
dari satu siklus, dan siklus-siklus tersebut saling berkaiatan dan berkelanjutan.
1. Perencanaan (Planning), adalah proses menentukan program kebaikan yang
berangkat dari suatu ide gagasan peneliti.
2. Pelaksanaan (acting), adalah perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti
sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh peneliti.
27 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rpsdakarya,
2013), hal. 95
28 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru,
3. Obsrvasi (observing), adalah pengamatan yang dilakukan untu mengetahui
efektifitas tindakan atau mengumpulkan informasi tentang berbagai
kekurangan tindakan yang telah dilakukan.
4. Refleksi (reflecting), adalah kegiatan menganalisis tentang hasil observasi
[image:45.612.136.552.241.603.2]sehingga memunculkan program atau perencanaan baru.
Gambar 3.1 Prosedur PTK model Kurt Lewin29
29 Rudi Kurnianto, dll, Penelitian Tindakan Kelas, (Surabaya: Aprinta, 2009), hal 12. Identifikasi
masalah
Perencanaan (planning)
Siklus I Refleksi
(reflecting) Tindakan
(Acting)
Observasi (observing)
Siklus II Perencanaan
B. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
Setting penelitian ini meliputi, tempat penelitian, waktu penelitian, dan
subyek penelitian. Setting penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut:
a. Tempat penelitian
Temapat penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Ma’arif
Pademonegoro Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo. Letak
madrasah ini sangat strategis karena berada di tengah-tengah pemukiman
warga sehingga jangkauannya mudah. Siswa yang menimba ilmu di sini
mayoritas asli berdomisili dari desa tersebut namun ada sebagian kecil
siswa yang berasal dari desa lain dan jaraknya tidak jauh dari desa tersebut
sehingga siswa tetap mudah untuk menjangkaunya.
b. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran
2016-2017. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik
madrasah dan kesepakatan dengan guru kolaborator karena penelitian
tindakan kelas memerlukan beberapa siklus .
c. Siklus PTK
Untuk mengetahui keefektifan strategi rotating review yang bertujuan
untuk meningkatkan pemahaman materi kegiatan ekonomi mata pelajaran
IPS pada kelas IV-A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo, maka penelitian ini
dan mengikuti prosedur model penelitian Kurt Lewin. Dimana setiap
siklus meliputi perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi
(observing), dan refleksi (reflecting). Pada siklus kedua, peneliti juga
menerapkan model yang sama dengan yang dilakukan di siklus pertama
yaitu model penelitian Kurt Lewin.
2. Subyek Penelitian
Sebagai subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV A MI
Ma’arif Sukodono Sidoarjo tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa
sebanyak 21. Siswa laki-laki berjumlah sepuluh orang dan siswa perempuan
berjumlah sebelas orang. Alasan peneliti memilih subyek siswa kelas IV MI
Ma’arif Sukodono Sidoarjo karena di kelas IV terbagi menjadi dua kelas
sehingga setiap kelas siswanya tidak terlalu banyak sehingga pengkondisian
kelas menjadi mudah dan jarang diterapkannya strategi-strategi pembelajaran
yang seharusnya mudah dilakukan dengan jumlah siswa yang tidah terlalu
banyak.
C. Variable yang Diselidiki
Variabel-variabel penelitian yang dijadikan titik incar untuk menjawab
permasalahan yang dihadapi yaitu:
1. Variabel Input : Siswa kelas IV A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo
3. Variabel output : Peningkatan pemahaman materi kegiatan ekonomi
mata pelajaran IPS
D. Rencana Tindakan
Model penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah
model Kurt Lewin yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri atas empat
langkah pokok yaitu: (1) Perencanaan (Planning), (2) Pelaksanaan (Action),
(3) observasi (Observation), dan (4) Refleksi (Reflection). Penelitian ini
dilakukan dengan memberikan tindakan berupa:
1. Perencanaan (Planning)
Dalam tahap perencanaan ini peneliti melakukan kegiatan perencanaan
antara lain sebagai berikut:
a. Menyusun instrumen dan skenario penelitian
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi kegiatan
ekonomi berdasarkan langkah-langkah penerapan strategi rotating review
c. Menyiapkan media dan sumber belajar yang digunakan dalam
penelitian
d. Menyusun lembar kerja siswa
e. Menyiapkan instrumen penilaian
f. Menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan guru selama
pembelajaran berlangsung
2. Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan penelitian dengan
menerapkan strategi rotating review dan mengacu pada RPP yang telah
dipersiapkan, dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
Kegiatan Awal
a. Guru membuka pembelajaran dengan salam “Assalamualaikum Wr.
Wb”dan menanyakan kabar “Bagaimana kabar kalian pada pagihari ini?”
b. Siswa menyiapkan diri agar dapat mengikuti pelajaran yang akan
berlangsung dengan lancar, yaitu merapikan seragam, dan merapikan
tempat duduk.
c. Guru dan siswa membaca do’a bersama.
d. Guru mengabsen kehadiran siswa di kelas pada hari itu.
e. Guru melakukan apersepsi dan memotivasi siswa agar siap mengikuti
pelajaran pada hari, kemudian guru menanyakan “Di sini ada yang
mata pencaharian orang tuannya pedagang?
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan hari ini.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru menjelaskan secara singkat materi kegiatan ekonomi
Elaborasi
c. Guru menyiapkan sejumlah poster sesuai dengan jumlah kelompok yang
berisi suatu pertanyaan atau topik untuk dibahas. Pada poster tersebut
disediakan ruang cukup untuk menjawab pertanyan tiap kelompok
d. Siswa berkelompok menjadi lima kelompok, setiap kelompok terdiri dari
empat sampai lima orang siswa
e. Salah satu siswa dalam kelompok bertugas sebagai penulis
f. Setiap kelompok menghadap ke arah poster yang berbeda-beda
g. Waktu diputar (tiap pertanyaan waktu tiga menit)
h. Siswa membaca pertanyaan yang tertulis dalam poster. Saat mereka
memberi jawaban, penulis akan menuliskan apa yang dikatakan anggota
kelompoknya
i. Siswa berpindah tempat ke poster selanjutnya searah jarum jam jika waktu
telah habis
j. Pada saat satu kelompok sampai pada poster yang baru, mereka harus
menjawab pertanyaan, selain itu wajib membaca jawaban kelompok
sebelumnya. Jika kelompok ini tidak paham terhadap jawaban kelompok
sebelumnya, mereka membubuhkan tanda tanya
k. Berlasngsung terus sampai setiap kelompok mengunjungi setiap poster
Konfirmasi
m. Guru memberikan tindak lanjut sebagai evaluasi dengan memberikan
Lembar Kerja Siswa yang dikerjakan saat itu juga dan dikumpulkan
sebelum jam pelajaran berakhir.
Kegiatan penutup
a. Guru melakukan refleksi dengan melakukan tanya jawab secara lisan
tekait materi yang sudah dibahas.
b. Guru memberikan penguatan terhadap jawaban dari siswa.
c. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari proses pembelajaran
yang telah berlangsung.
d. Guru memotivasi siswa agar tetap belajar saat di rumah dan juga
mempelajari materi untuk pertemuan minggu depan.
e. Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan salamn
“Assalamualaikum Wr. Wb.
3. Observasi
Dalam kegiatan pengamatan peneliti dan guru mengumpulkan serta
menyusun data yang diperoleh dari proses pembelajaran. Fokus pengamatan
yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut:
a. Aktivitas guru dalam proses pembelajaran
Kegiatan pengamatan aktivitas guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran di dalam kelas dengan menerapkan strategi rotating
aktivitas guru dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar
observasi aktivitas guru yang telah disusun dalam proses pembelajaran
berlangsung.
b. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
Kegiatan pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran di dalam kelas. Pengamatan aktivitas siswa dilakukan
oleh peneliti dengan menggunaan lembar observasi aktivitas siswa
yang telah disusun oleh peneliti dalam proses pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
Yang dimaksud dengan tahap refleksi adalah mengulas data secara
kritis, terutama yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada tindakan
kelas, baik pada siswa, suasana kelas, maupun pada diri guru. Berikut adalah
hal-hal yang dilakukan ketika melaksanakan refleksi, diantaranya:
a. Implementasi tindakan
1) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru dalam pembelajaran
dengan menerapkan strategi rotating review
b. Observasi
1) Merefleksi proses pembelajaran yang telah terlaksana
2) Mengevaluasi seluruh tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil
3) Melakukan refleksi terhadap penerapan strategi rotating review dalam
meningkatkan pemahaman materi kegiatan ekonomi
4) Mengumpulkan hasil observasi, kemudian menganalisis untuk
mengetahui tingkat keberhasilan pada siklus I dan mencari
kendala-kendala atau kekurangan-kekurangan yang terjadi pada
siklus I untuk dijadikan acua pada siklus berikutnya
c. Tes Tulis
1) Melakukan refleksi terhadap pemahaman siswa terkait materi
kegiatan ekonomi dengan memberikan beberapa butir soal tes tulis
dalam bentuk Lembar Kerja Siswa.
d. Melakukan diskusi dengan guru kolaborator untuk merumuskan
tindakan-tindakan perbaikan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya,
sesuai dengan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I.
Siklus II
Jika dirasa pada siklus I kurang berhasil, maka akan dilanjutkan dengan
merancang ulang pada siklus II berdasarkan hasil temuan kesulitan dan
E. Data dan Teknik Pengumpulan Data
1. Data
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), data adalah
informasi yang mempunyai makna untuk keperluan tertentu. Data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif dan data
kuantitatif. Data kualitatif berasal dari dari hasil deskripsi hasil wawancara
dan observasi. Sedangkan data kuantitatif berasal dari pengambilan data nilai
tes tulis siswa, lembar aktivitas siswa, dan lembar aktivitas guru
2. Sumber Data
Sumber data penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
a. Siswa
Dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti, siswa
merupakan sumber data yang utama. Peneliti memperoleh data-data yang
diperlukan dalam penelitian ketika pembelajaran berlangsung Untuk
mendapatkan data tentang pemahaman materi kegiatan ekonomi mata
pelajaran IPS selama proses belajar mengajar.
b. Guru kolaborator
Untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan strategi rotating review
pada dan peningkatan pemahaman materi kegiatan ekonomi dalam proses
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data hakikatnya adalah cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpilkan data.30 Peneliti menggunakan
beberapa teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, tes, dan
dokumentasi. Teknik pengumpulan data ini ditujukan kepada guru dan
siswa. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang benar dan
akurat dalam penelitian ini. Dalam teknik pengumpulan data ini dibagi
menjadi dua, yaitu:
a. Teknik pengumpulan data kualitatif yang meliputi:
1) Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara
mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung.31 Observasi ini dilakukan dengan
tujuan mengetahui pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana yang
telah disusun, proses yang terjadi yang diharapkan menuju sasaran.
Dengan observasi,, diharapkan gejala ketidakberhasilan atau
kekeliruan dalam rencana tindakan dapat diketahui sedini mungkin
sehingga dapat dilakukan modifikasi rencana tindakan sebelum
berjalan lebih lanjut. Hal-hal yang diamati yaitu:
30 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), hal. 66 31 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
a) Aktivitas guru pada proses pembelajaran dengan menerapkan
strategi rotating review
b) Aktivitas siswa pada proses pemelajaran dengan menerapkan
strategi rotating review
Observasi dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan
pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun,
seberapa proses yang terjadi dapat diharapkan menuju sasaran
yang diharapkan. Dengan observasi, diharapkan gejala
ketidakberhasilan atau kekeliruan dalam rencana tindakan dapat
diketahui sedini mungkin sehingga dapat dilakukan modifikasi
rencana tindakan sebelum berjalan lebih lanjut. Instrumen yang
digunakan dalam kegiatan observasi ini menggunakan lembar
[image:56.612.139.527.228.698.2]observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa.
Tabel 3.1
Instrumen Observasi Aktivitas Guru
No Aspek yang Diamati Terlaksana
Ya Tidak
I Persiapan
Persiapan guru dalam mengajar
Mempersiapkan Perangkat Pembelajaran
Mempersiapkan strategi dan media
Kegiatan awal
Guru mengucap salam dan menanyakan
kabar
Guru meminta siswa untuk menyiapkan diri
agar dapat mengikuti pelajaran dengan baik
Guru mengajak siswa berdoa bersama
Guru mengabsen kehadiran siswa
Guru melakukan apersepsi dan memotivasi
siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Guru menjelaskan secara singkat materi
kegiatan ekonomi
Guru menyiapkan sejumlah poster sesuai
dengan jumlah kelompok yang berisi suatu
pertanyaan atau topik untuk dibahas. Pada
poster tersebut disediakan ruang cukup untuk
menjawab pertanyan tiap kelompok
Guru membagi siswa menjadi lima
kelompok, setiap kelompok terdiri dari
empat sampai lima orang siswa
Guru menjelaskan apa yang harus dilakukan
oleh siswa
Guru mengamati para siswa yang menjawa