PENGARUH PENGHASILAN ORANG TUA DAN MINAT
MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UIN
SUNAN AMPEL SURABAYA TERHADAP KEPUTUSAN
MENGGUNAKAN PRODUK E-MONEY SEBAGAI ALAT
PEMBAYARAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM
SKRIPSI
Oleh :
ANDRIANI
NIM : C04212006
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
Pengaruh Penghasilan Orang Tua dan Minat Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya Terhadap
Keputusan Menggunakan Produk E-Money Sebagai Alat Pembayaran
Dalam Perspektif Islam
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu Ekonomi Syariah
Oleh :
ANDRIANI
NIM : C04212006
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Iislam
Program Studi Ekonomi Syariah
Surabaya
ABSTRAK
Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Penghasilan Orang Tua dan Minat Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya Terhadap Keputusan Menggunakan Produk E-Money Sebagai Alat
Pembayaran dalam Perspektif Islam” ini merupakan hasil penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang apakah terdapat pengaruh signifikan antara penghasilan orang tua dan minat secara simultan terhadap keputusan menggunakan produk E-Money sebagai alat pembayaran dalam perspektif Islam dan apakah terdapat pengaruh signifikan antara penghasilan orang tua dan minat secara parsial terhadap keputusan menggunakan produk E-Money
sebagai alat pembayaran dalam perspektif Islam.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif yaitu dengan memperoleh data yang berbentuk angka, dengan jenis penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan deskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan rumus Slovin dengan memperoleh jumlah sampel yang akan dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji simultan F penghasilan orang tua dan minat didapati hasil sebesar 0,000 yang mana nilainya lebih kecil dari 0,05. Maka hal ini menunjukkan bahwa variabel penghasilan orang tua dan minat jika diuji secara simultan ( bersama-sama ) hasilnya yaitu berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan. Jika pada uji parsial t, pada variabel penghasilan orang tua didapati hasil sebesar 0,574 dan pada variabel minat didapati sebesar 0,000 yang mana nilai keduanya variabel minat lebih kecil dari 0,05 sedangkan variabel penghasilan lebih besar dari 0,05. Maka hal ini menunjukkan bahwa variabel pengahasilan variabel minat jika diuji secara parsial ( sendiri ) hasilnya yaitu berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan sedangkan variabel penghasilan orang tua tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel keputusan.
Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini yaitu penghasilan orang tua dan minat secara simultan berpengaruh terhadap variabel keputusan dan secara parsial variabel penghasilan orang tua tidak berpengaruh sedangakan variabel minat berpengaruh signifikan terhadap keputusan menggunakan produk E-Money sebagai alat pembayaran dalam perspektif Islam. Saran untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan mengambil contoh kasus atau layanan yang berbasis E-Money
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM ...……… i
PERNYATAAN KEASLIAN ………... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ………... iii
PENGESAHAN ………. iv
MOTTO ………..………..………. v
PERSEMBAHAN …………..………..……….. vi
ABSTRAK ………..………... vii
KATA PENGANTAR …………..……….... viii
DAFTAR ISI ………..………..………. x
DAFTAR TABEL ………. xii
DAFTAR GAMBAR ………. xiii
DAFTAR TRANSLITERASI ………..………….……… xiv
BAB I : PENDAHULUAN ………...……….. 1
A. Latar Belakang Masalah ..………... .………. 1
B. Rumusan Masalah ………….………..……….. 12
C. Tujuan Penelitian ……….….……… 13
D. Kegunaan Hasil Penelitian …….………... 13
E. Sistematika Penulisan ………….……… 14
BAB II : KAJIAN PUSTAKA ………... 16
A. Landasan Teori ...……...….……... 16
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan………... 31
C. Kerangka Konseptual ... 34
D. Hipotesis ... 35
BAB III METODE PENELITIAN ………... 37
A. Jenis Penelitian ……….. 37
B. Waktu dan Tempat Penelitian ……….. 37
D. Variabel Penelitian ……… 39
E. Definisi Operasional ……….. 40
F. Data dan Sumber Data ……….. 44
G. Teknik Pengumpulan Data ……… 45
H. Teknik Analisis Data……….. 46
I. Pengujian Hipotesis ………... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN ………... 53
A. Deskripsi Umum Objek {Penelitian ……… 53
B. Karakteristik Responden ….……... 54
C. Analisis Data …………..….……... 54
BAB V PEMBAHASAN ………. 74
A. Pengaruh Penghasilan Orang Tua dan Minat Mahsiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya Secara Simultan Terhadap Keputusan Menggunakan Produk E-Money Sebagai Alat Pembayaran dalam Perspektif Iislam …………..…….... 74
B. Pengaruh Penghasilan Orang Tua dan Minat Mahsiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya Secara Simultan Terhadap Keputusan Menggunakan Produk E-Money Sebagai Alat Pembayaran dalam Perspektif Iislam …………..…….... 74
C. Analisis ……….. 75
BAB V PENUTUP ………... 85
A. Kesimpulan ……….….. …..………...……… 85
B. Saran ………..….……… 86
DAFTAR PUSTAKA ………...………..………. 88
LAMPIRAN ………... 92
DAFTAR TABEL
2.1 Penelitian Terdahulu Yang Relevan ………
31
3.1 Tabel Skor ………...………… 45
4.1 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Penghasilan ……… 58
4.2 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Minat ……… 59
4.3 Tanggapan Responden Mengenai Variabel Keputusan ………… 60 4.4 Hasil Uji Validitas ………...………...………… 61
4.5 Hasil Uji Reliabilitas ………...………...………… 62
4.6 Hasil Uji Multikolinearitas ………. 63
4.7 Hasil Uji Normalitas ……… 67
4.8 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ………... 68
4.9 Hasil Koefisien Determinasi ………... 70
4.10 Hasil Uji F (Simultan) ……… 71
4.11 Hasil Uji T (Parsial) ……… 72
DAFTAR GAMBAR Gambar Hal. 2.1 Kerangka Konseptual ……… 34
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………… 55
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi ………… 56
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua … 57
4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku Bulanan …… 58
4.6 Grafik Scaterplot ……… 64
4.7 Grafik Histogram ……… 65
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi yang menandai berakhirnya abad 20 merupakan sebuah
keniscayaan yang membawa dampak serius diberbagai aspek kehidupan.
Dalam konteks ini, Baudrillard dalam bukunya Sindung Haryanto Sosiologi
Ekonomi mengidentifikasi tumbuhnya masyarakat konsumsi sebagai salah
satu dampak globalisasi. Dalam masyarakat konsumsi, terdapat
kecenderungan ketika orang membeli barang bukan karena nilai
kemanfaatannya, melainkan karena gaya hidup ( life style ).1 Tindakan yang
dilakukan oleh individu dalam memenuhi kebutuhannya disebut perilaku
konsumen. Perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok,
dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dana bagimana barang, jasa,
ide, atau pengalaman untuk memasukkan kebutuhan dan keinginan mereka.2
Perilaku konsumen mempunyai beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Berdasarkan teori model perilaku konsumen yang dikemukakan oleh Hawkins
dalam bukunya Bilson Simamora Panduan Riset Perilaku Konsumen ada dua
faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internalnya meliputi
persepsi, belajar, motivasi, sikap, minat, emosi, dan ingatan sedangkan faktor
eksternalnya meliputi budaya, subkultur, demografis, Penghasilan, status
2
sosial, keluarga, referensi kelompok, dan aktivitas pemasaran.3 Dari beberapa
faktor tersebut, disini penulis mengambil penghasilan dan minat yang
mewakili dari faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi perilaku
konsumen. Alasannya karena minat mewakili faktor internal yang merupakan
penilaian seseorang yang muncul dari dalam diri orang tersebut terhadap objek
atau suatu produk yang telah dikonsumsinya. Sedangkan penghasilan, penulis
pilih karena mewakili faktor eksternal yang mana penghasilan seseorang untuk
memutuskan menggunakan suatu objek atau mengkonsumsi suatu produk
karena adanya pengaruh dari seberapa penghasilan pokok ataupun penghasilan
sampingan mereka.
Membahas mengenai perilaku konsumen maka mempunyai hubungan
yang erat dengan tindakan pemenuhan kebutuhan seseorang dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari untuk keberlangsungan kehidupannya. Kebutuhan
manusia sangat banyak dan berbeda-beda terhadap suatu produk sehingga
muncullah permintaan konsumen terhadap produk-produk yang dibutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan munculnya berbagai macam
kebutuhan yang harus ditunjang dengan adanya penghasilan berbagai macam
produk yang beredar dan digunakan oleh konsumen akan mendapatkan
penilaian dari konsumen setelah memakainya. Sehingga muncul penilaian
konsumen terhadap suatu produk, dimana penilaian tersebut berupa minat
konsumen yang telah dirasakan dan dialami setelah menggunakan suatu
3
3
produk seperti suka tidak suka, positif atau negatif terhadap produk yang telah
dikonsumsinya. Minat adalah ekspresi perasaan yang berasal dari dalam
individu yang mencerminkan apakah seseorang senang atau tidak senang, suka
atau tidak suka dan setuju atau tidak setuju terhadap suatu objek.4
Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang semakin maju telah membawa perubahan yang
besar terhadap kehidupan kita. Beberapa contoh yang mengalami perubahan
akibat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi antara lain
perekonomian, budaya, pertahanan dan keamanan serta pendidikan. Untuk
mengikuti perkembangan teknologi tersebut berbagai kegiatan bisnis mulai
mengubah dirinya menjadi perusahaan global, tak terkecuali perbankan.
Bank-Bank saat ini melakukan berbagai inovasi melalui teknologi modern untuk
memberikan pelayanan terbaik. Meningkatnya mobilitas masyarakat
akhir-akhir ini menjadikan penyedia layanan masyarakat seperti perbankan, harus
memutar otak untuk melakukan inovasi dalam melayani semua nasabahnya.
Uang adalah elemen penting dalam kehidupan manusia, perubahan uang
sangat pesat mengikuti perkembangan teknologi, baik kertas maupun logam
dengan Electronic Money atau biasa dikenal dengan istilah Money.
E-Money merupakan alternatif alat pembayaran non tunai khusunya untuk
pembayaran mikro sampai dengan ritel.5
4
Tatik Suryani, Perilaku Konsumen: Implikasi pada Strategi Pemasaran, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2008 , 162.
5
4
Munculnya E-Money dilatar belakangi oleh peraturan Bank Indonesia
Nomor 11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik ( Electronic Money ) yang
mana uang elektronik adalah alat pembayaran yang memenuhi unsur-unsur ( 1
) diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang
kepada penerbit, ( 2 ) nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media
seperti server atau chip, ( 3 ) digunakan sebagai alat pembayaran. Selain itu
batas nilai uang elektronik yang dapat disimpan dalam media Uang Elektronik
sebagaimana diatur lebih lanjut dalam surat edaran Bank Indonesia,
ditetapkan bahwa nilai uang elektronik untuk jenis unregistered paling banyak
Rp 1.000.000,00 ( satu juta rupiah ) dan nilai uang elektronik untuk jenis
registered paling banyak Rp 5.000.000,00 ( lima juta rupiah ). Hal ini sebagai
salah satu pendukung agenda Bank Indonesia untuk menciptakan cashless
society di Republik Indonesia. E-Money sendiri bertujuan untuk memudahkan
manusia dalam melakukan segala macam transaksi ekonomi di kehidupannya
terutama untuk transaksi berskala mikro.6
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan perubahan
gaya hidup masyarakat dan cenderung konsumtif, disertai dengan peningkatan
daya beli masyarakat, mengharuskan perbankan untuk terus melakukan
inovasi guna memudahkan aktivitas bagi nasabah. Kemajuan teknologi tidak
hanya memudahkan manusia dalam menjalani aktivitas perbankan, tetapi juga
mengubah cara dalam bertransaksi. Salah satu perkembangan teknologi di
dunia perbankan yang mengubah cara dalam bertransaksi, yaitu dengan
6Laporan sistem pembayaran dan pengedaran uang, Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran
5
munculnya instrumen pembayaran yang dikenal sebagai E-Money dalam
bidang pembayaran.7 Sebagai salah satu contoh yaitu Bank Mandiri yang
kuasai pasar elektronik, yaitu dengan terus melakukan penetrasi uang
elektronik untuk sistem pembayaran diruas jalan tol. Salah satunya, kartu
e-Toll Bank Mandiri yang dapat digunakan disetiap ruas jalan tol.8
Belakangan ini peran teknologi tidak hanya sebagai faktor pendukung,
namun berkembang pesat menjadi aspek penentu bagi kemajuan dunia
perbankan yang kompetitif. Nasabah semakin menuntut agar proses transaksi
perbankan berlangsung cepat, akurat, aman, dan nyaman sehingga dibutuhkan
kemampuan pengoperasian sistem yang senantiasa menjaga kerahasiaan data
nasabah, rahasia bank, serta keamanan transaksi.9 Sejalan dengan
perkembangan teknologi yang pesat, pola hidup masyarakat dan sistem
pembayaran dalam transaksi ekonomi terus mengalami perubahan. Kemajuan
teknologi dalam sistem pembayaran non tunai menggeser peranan uang tunai
( currency ) sebagai alat pembayaran kedalam bentuk pembayaran non tunai
yang lebih efisien dan ekonomi. Secara global, perkembangan transaksi
ekonomi kini mengarah pada terbentuknya budaya cashless society atau era
sistem pembayaran tanpa uang tunai ( non tunai ). Pembayaran non tunai
umumnya dilakukan tidak dengan menggunakan fisik uang ( uang kartal )
sebagai alat pembayaran melainkan dengan cara transfer antar bank ataupun
7 Nur Fitri Pratiwi, Pengaruh Persepsi Kemudahan dan Persepsi Kemanfaatan Terhadap Minat Konsumen
Menggunakan Kartu BRIZZI PT.Bank Rakyat Indonesia ( PERSERO ) Tbk di Makasar, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, 2015, 8
8
Jawa Pos, Mandiri Kuasai Uang Elektronik, Selasa 14 Juni 2016
6
transfer intra bank melalui jaringan internal bank sendiri. Perkembangan
teknologi di bidang informasi dan komunikasi telah memberikan dampak
terhadap pembayaran non tunai dengan munculnya inovasi-inovasi baru dalam
pembayaran elektronik ( electronic payment ). Dalam perkembangan
pembayaran non tunai, dewasa ini di berbagai negara terlihat bahwa
alat/instrumen pembayaran mikro juga telah berkembang cukup pesat seiring
dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat untuk
menggunakan alat pembayaran yang mudah, aman dan efisien. Instrumen
pembayaran mikro adalah instrumen pembayaran yang didesain untuk
menangani kebutuhan transaksi dengan nilai yang sangat kecil namun volume
yang tinggi serta membutuhkan waktu pemrosesan transaksi yang relatif
sangat cepat.10
Pada saat ini, instrumen pembayaran dalam bidang pembayaran mikro
( micropayment ) yang fitur-fiturnya dianggap paling cocok untuk digunakan
adalah uang elektronik ( E-Money ). Dalam implementasinya perkembangan
uang elektronik masih menghadapi kendala. Dari sisi masyarakat,
pengembangan instrumen pembayaran uang elektronik ini disadari masih
terdapat kendala khusunya terkait dengan kesiapan masyarakat dalam
menghadapi era cashless society. Kesadaran masyarakat akan kemudahan
yang ditawarkan dan kepercayaan masyarakat terhadap uang elektronik inipun
masih kurang sehingga masyarakat masih lebih memilih menggunakan uang
7
tunai sebagai alat bayar. Disadari sepenuhnya bahwa masyarakat Indonesia
masih merupakan cash society dimana memegang uang masih merupakan
suatu kebiasaan. Uang elektronik merupakan alat pembayaran baru di industri
keuangan Indonesia. Maka dari itu, uang elektronik termasuk kategori produk
baru yang penerapannya masih tergolong rendah di Indonesia. Kenyataan
tersebut menunjukkan bahwa kebanyakan masyarakat Indonesia masih
bergantung dengan uang cash/tunai sebagai gaya hidup cara pembayaran
sehari-hari. Hal ini masih jauh dengan harapan membiasakan penggunaan uang
elektronik sebagai substitusi maupun sebagai gaya hidup baru pembayaran
masyarakat sehari-hari. Pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan uang
elektronik masih rendah ( low awareness ) karena pengenalan dan pemahaman
tentang uang elektronik belum diterapkan secara optimal.11
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam merupakan salah satu
penggerak ekonomi yang paham akan jalannya perekonomian. Dengan adanya
E-Money para orang tua tidak perlu khawatir lagi untuk memberikan uang
saku kepada anaknya dengan diluncurkannya E-Money. Selain terkontrol,
keamanannya pun bisa terjaga dan lebih simple dalam setiap transaksi tanpa
perlu menunjukkan nominal uang cash kita. Ada banyak faktor yang ikut
mempengaruhi bagaimana dan berapa besar penghasilan orang tua mereka.
Besarnya keluarga, selera dan kebiasaan serta lingkungan sosial merupakan
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tetapi faktor terpenting yang
8
menjelaskan perbedaaan dalam pengeluaran yaitu besarnya penghasilan yang
tersedia .12
Sistem pembayaran non tunai merupakan jawaban atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2004, dimana Bank Indonesia sebagai Bank Sentral memiliki
kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
Salah satu realisasi dari Bank Indonesia yaitu memaksimalkan transaksi non
tunai dengan membentuk Gerakan Nasional Non Tunai ( GNNT ) Pada
tanggal 14 Agustus 2014. Gerakan ini bertujuan mengajak masyarakat
Indonesia mengalihkan kebiasaan bertransaksi menggunakan uang tunai
menjadi non tunai. Caranya bermacam-macam, mulai dengan transaksi
melalui internet banking, Automated Teller Machine ( ATM ), Kartu Kredit,
Kartu Debet maupun uang elektronik ( E-Money ).13.
Kondisi perekonomian dan pasar keuangan global yang dinamis dan
penuh tantangan dalam beberapa tahun terakhir ini, pertumbuhan ekonomi
Indonesia di tahun 2010 mencapai 6,1%.14 Tantangan dari perekonomian
Indonesia adalah menghadapi perekonomian dunia yang semakin terbuka, Era
integrasi ekonomi regional yaitu terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN
( MEA ) 2016 yang ada pada saat ini. Hal ini tentunya menuntut seluruh
sektor ekonomi dan perbankan memiliki kemampuan bersaing agar dapat tetap
tumbuh dan sehat. Selain itu, untuk mempersiapkan diri di era integrasi
12Gilarso, Dunia Ekonomi Kita Tingkah Laku Konsumen dan Produsen, Yogyakarta : Kanisius,
2008, 36
13Laporan sistem pembayaran dan pengedaran uang, Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran
Direktorat Pengedaran Uang, 2010, 7
9
ekonomi serta lebih mendorong dan memfasilitasi kebutuhan lalu lintas
transaksi perbankan dan perekonomian nasional, kebijakan pengembangan
sistem pembayaran yang efisien,aman dan handal merupakan hal yang sangat
penting peranannya.15
MEA ( Masyarakat Ekonomi ASEAN ) merupakan sesuatu yang tidak
asing lagi dikalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Sunan
Ampel Surabaya ini, mereka pasti paham dan mengerti akan datangnya
segudang tantangan yang akan mereka hadapi. Seperti keluar masuknya orang
asing dinegara kita yang dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
maka timbulah inovasi-inovasi teknologi sistem pembayaran. Bicara
mengenai sistem pembayaran tak lepas dari adanya payung hukum,
mekanisme dan prosedur kebijakan, inovasi infrastruktur pembayaran, dan
instrumen pembayaran serta kelembagaan. Seluruh komponen tersebut tak
hanya saling berinteraksi namun juga saling melindungi dan melengkapi satu
sama lain demi kelancaran sistem pembayaran. Suatu fondasi yang kokoh kita
ibaratkan dengan kebijakan yang comply pada ketentuan. Kebijakan-kebijakan
inilah yang pada akhiranya mampu menyelaraskan langkah dengan derap
kemajuan dan perkembangan sistem pembayaran.16 Dulunya yang sistem
pembayaran jual beli menggunakan sistem barter, yang pada akhirnya
15Laporan sistem pembayaran dan pengedaran uang,
Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran Direktorat Pengedaran Uang, 2010, 3
10
menggunakan uang yang dapat digunakan sebagai alat tukar tetapi
mempunyai nilai tetap dan dapat diterima dimasyarakat luas.17
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 yang diubah menjadi
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 yaitu tentang tujuan Bank Indonesia
adalah mencapai dan memelihara kestabilan rupiah. Untuk mencapai tujuan
tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang
tugasnya salah satunya mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
Dengan demikian, Bank Indonesia memang memiliki tanggung jawab agar
masyarakat luas dapat memperoleh jasa sistem pembayaran yang
efisien,cepat,tepat dan aman.18
E-Money, instrumen pembayaran yang satu ini merupakan salah satu
alternatif alat bayar dimana sistem mekanisme yang memfasilitasi
pembayaran. Umumnya nilai terbatas dimana E-Money dapat dianggap
sebagai pengganti elektronik untuk koin dan uang kertas. E-Money sistem
dijelaskan berdasarkan model dengan serangkaian sub-sistem dimana nilai
elektronik ditransfer, dibawah tanggung jawab supervisor sistem yang
memonitor keamanan penciptaan, pelunasan dan sirkulasi dalam sistem.19
Mahasiswa akan merasa dimudahkan dan akan terkontrol setiap pengeluaran
yang dipakainya. Dengan melihat latar belakang yang mereka miliki, sedikit
17Vietzhal Rivai, et al, Bank and Financial Management, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2001, 4
11
banyak mahasiswa UIN Sunan Ampel pasti mengerti akan sistem yang
digunakan dalam E-Money ini.
Perkembangan selama 2014 menunjukkan bahwa masyarakat mulai
merasakan manfaat dan kemudahan dari E-Money walaupun hanya segmen
tertentu masyarakat yang menggunakannya. Jika dilihat dari penghasilan
orang tua mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam ini, bisa dilihat
secara kasar bahwa penghasilan orang tua mereka tergolong tinggi.
Selanjutnya dengan mempertimbangkan E-Money sangat bermanfaat sebagai
alat pembayaran mikro yang bersifat massal seperti alat pembayar di
Indomaret yang mana para mahasiswa sering melakukan transaksi jual beli
didalamnya. Dan mereka akan semakin berminat dengan adanya kemudahan
dan kenyamanan yang ditawarkan. Bentuk interopability akan diarahkan pada
multipurpose dimana suatu E-Money dapat digunakan untuk melakukan
transaksi di berbagai merchant.20 Dengan melihat kebutuhan, uang saku per
bulan dan lingkungan. Sebagian besar mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam pasti berminat dan merasa diuntungkan dengan adanya E-Money
ini.
Kedepan, beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk lebih mendorong
akses masyarakat terhadap penggunaan layanan sistem pembayaran khusunya
melalui E-Money antara lain meninjau ketentuan mengenai E-Money
khususnya terkait dengan masalah kelembagaan ( seperti penyelenggaraan dan
20Laporan Sistem Pembayaran dan Pengedaran Uang
12
keagenan ) dan perlindungan konsumen, Meningkatkan kegiatan sosialisasi
dan edukasi terhadap produk –produk layanan sistem pembayaran yang dapat
dilakukan melalui kerja sama dengan pelaku industri dan otoritas terkait
lainnya, Mendorong industri sistem pembayaran untuk melakukan penyebaran
infrastruktur dan layanan sistem pembayaran di wilayah perbatasan dan
daerah terpencil, Mendorong dan memfasilitasi industri untuk menciptakan
interoperability E-money melalui penyusunan standar.21
Dari kedua variabel penghasilan orang tua dan minat manakah yang lebih
berpengaruh antara penghasilan orang tua dan minat dalam hal keputusan
penggunaan produk. Maka dari itu pada penelitian ini peneliti akan meneliti
mengenai pengaruh penghasilan orang tua dan minat terhadap keputusan
menggunakan produk E-Money sebagai alat pembayaran dalam perspektif
Islam. pada penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya dan mencari informasi
sesuai kebutuhan untuk mendukung penelitian ini kepada para mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya yang
memiliki kartu E-Money.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penelitian ini
memiliki rumusan masalah sebagai berikut :
13
1. Apakah penghasilan orang tua dan minat mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam berpengaruh secara simultan terhadap keputusan produk
E-Money sebagai alat pembayaran dalam perspektif Islam?
2. Apakah penghasilan orang tua dan minat mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam berpengaruh secara parsial terhadap keputusan
menggunakan produk E-Money sebagai alat pembayaran dalam perspektif
Islam?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh penghasilan
orang tua dan minat mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
secara simultan terhadap keputusan menggunakan produk E-Money
sebagai alat pembayaran dalam perspektif Islam.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh penghasilan
orang tua dan minat mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
secara parsial terhadap keputusan menggunakan produk E-Money sebagai
alat pembayaran dalam perspektif Islam.
D. Kegunaan Hasil Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka kegunaan dari penelitian
14
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan, acuan
maupun referensi bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan
penelitian tentang seberapa besar pengetahuan dan minat masyarakat
terhadap produk E-Money dalam perspektif islam.
2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menyempurnakan informasi dan
bahan evaluasi untuk meningkatkan penggunaan produk E-Money
untuk memudahkan masyarakat dalam bertransaksi. Karena saat
ini uang tunai lebih rentan, khususnya pemalsuan,kecurangan serta
kejahatan dalam setiap transaksi keuangan ataupun jual beli yang
tidak sesuai dengan syariat Islam.
b. Memberikan kontribusi pada lembaga-lembaga keuangan untuk
menggalakkan produk E-Money pada setiap transaksi untuk
kemajuan ekonomi Islam.
c. Meminimalisir pengeluaran pada Bank Indonesia untuk
pemusnahan uang cash yang membutuhkan biaya cukup besar.
E. Sistematika Pembahasan
Bab pertama, pendahuluan menguraikan latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika pembahasan.
Bab kedua, kajian pustaka menguraikan landasan teori, penelitian terdahulu
15
Bab ketiga, metode penelitian menguraikan tentang metode penelitian
yang akan digunakan dalam melakukan analisis meliputi jenis penelitian,
waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi
operasional, uji validitas dan reliabilitas, jenis dan sumber data, teknik
pengumpulan data dan teknik analisis data.
Bab keempat, hasil penelitian menguraikan tentang hasil penelitian
mengenai gambaran objek penelitian, analisis data mengenai pengaruh
pengahasilan orang tua dan minat terhadap keputusan menggunakan produk
E-Money sebagai alat pembayaran dalam perspektif Islam.
Bab kelima, pembahasan menguraikan pembahasan tentang pengaruh
penghasilan orang tua dan minat terhadap keputusan menggunakan produk
E-Money sebagai alat pembayaran dalam perspektif Islam.
Bab keenam, kesimpulan dan saran menguraikan tentang kesimpulan dari
hasil penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang berhubungan dengan
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1.Penghasilan Orang Tua
Penghasilan seseorang dapat dilihat dari pekerjaan utama mereka.
Lapangan pekerjaan utama seseorang adalah bidang kegiatan utama pekerja
tersebut. Lapangan pekerjaan utama biasanya digolongkan atas pertanian,
kehutanan, perikanan, pertambangan, industri pengolahan, bangunan,
perdagangan, angkutan, pergudangan, komunikasi, keuangan, asuransi,
persewaan, jasa perusahaan, dan jasa kemasyarakatan.23 Penghasilan atau
sering disebut pendapatan adalah jumlah seluruh penghasilan atau
penerimaan yang diperoleh baik berupa gaji atau upah maupun pendapatan
dari usaha dan pendapatan lainnya selama satu bulan.24
Penghasilan adalah uang yang diterima dan diberikan kepada subjek
ekonomi berdasarkan prestasi-prestasi yang diserahkan yaitu berupa
pendapatan dari profesi yang dilakukan sendiri atau usaha perorangan dan
pendapatan dari kekayaan.25 Disini dapat diartikan Penghasilan orang tua adalah seluruh penghasilan yang diterima oleh seseorang baik yang berasal
dari keterlibatan langsung dalam proses produksi atau tidak, yang dapat
23Mulyadi, Ekonomi Sumber Daya Manusia, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008, 71
24 Andi Supratikno, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lama Mencari Kerja Bagi Tenaga Kerja
Terdidik Di Kabupaten Semarang, (Skripsi--Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Diponegoro, Semarang, 2004), 24.
25 Djojohadikusumo Sumitro, Sejarah Pemikiran Ekonomi, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1990, 27.
17
diukur dengan uang dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan bersama
maupun perorangan pada suatu keluarga dalam satu bulan.
a. Macam-Macam Penghasilan
Menurut Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers sebagaimana
dikutip dalam bukunya Hartono Widodo Pedoman Akuntansi Syariah,
penghasilan dapat digolongkan menjadi:
1) Penghasilan berupa uang, adalah semua penghasilan berupa uang
yang sifatnya reguler dan diterima sebagai balas jasa atau kontra
prestasi.
2) Penghasilan berupa barang, adalah semua penghasilan yang
sifatnya reguler dan diterimakan dalam bentuk barang.
3) Lain-lain penerimaan uang dan barang. Penerimaan ini misalnya
penjualan barang-barang yang dipakai, pinjaman uang hasil
undian, warisan, penagihan piutang dan lain-lain.26
b. Pembagian Penghasilan
1) Penghasilan pokok, yaitu penghasilan yang tiap bulan diharapkan
diterima, penghasilan ini diperoleh dari pekerjaan utama yang
bersifat rutin.
2) Penghasilan sampingan, yaitu penghasilan yang diperoleh dari
pekerjaan di luar pekerjaan pokok, maka tidak semua orang
mempunyai penghasilan sampingan.
18
3) Penghasilan lain-lain, yaitu penghasilan yang berasal dari
pemberian pihak lain, baik bentuk barang maupun bentuk uang,
penghasilan bukan dari usaha.27
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
penghasilan adalah penghasilan yang diperoleh tiap-tiap individu dari
bekerja atau berusaha yang dapat berupa uang, barang dan lain-lain
penerimaan.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penghasilan
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penghasilan adalah
sebagai berikut :28
1) Kesempatan kerja yang tersedia
Semakin banyak kesempatan kerja yang tersedia berarti
semakin banyak penghasilan yang bisa diperoleh dari hasil
kerja tersebut.
2) Kecakapan dan keahlian
Dengan bekal kecakapan dan keahlian yang tinggi akan
dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas yang pada
akhirnya berpengaruh pula terhadap penghasilan.
27 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, cetakan ke-empat,Yogyakarta : Ekonomia,2007, 68.
19
3) Motivasi
Motivasi atau dorongan juga mempengaruhi jumlah
penghasilan yang diperoleh, semakin besar dorongan
seseorang untuk melakukan pekerjaan, semakin besar pula
penghasilan yang diperoleh.
4) Keuletan bekerja
Pengertian keuletan dapat disamakan dengan ketekunan,
keberanian untuk menghadapi segala macam tantangan. Bila
saat menghadapi kegagalan maka kegagalan tersebut
dijadikan sebagai bekal untuk meniti ke arah kesuksesan dan
keberhasilan.
5) Banyak sedikitnya modal yang digunakan.
Besar kecilnya usaha yang dilakukan seseorang sangat
dipengaruhi oleh besar kecilnya modal yang dipergunakan.
Suatu usaha yang besar akan dapat memberikan peluang yang
besar pula terhadap penghasilan yang akan diperoleh.
2.Minat
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar
diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya.
Crow and crow dalam bukunya Djaali Psikologi Pendidikan mengatakan
20
untuk meghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan,
pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Jadi, minat dapat
diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa seseorang
lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan
melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir,
melainkan diperoleh kemudian.29
Selain itu, Minat juga diartikan sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat
pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri. Faktor-faktor yang mempengaruhi atau
mendasari timbulnya minat meliputi Minat dari dalam, yaitu yang berasal
dari dalam individu yang mendorong pemusatan perhatian dan keterlibatan
mental secara aktif. Faktor motif sosial, yaitu merupakan faktor yang
membangkitkan minat pada hal-hal tertentu yang ada hubungannya dengan
pemenuhan kebutuhan sosial bagi dirinya, seperti :
a) Pendidikan yang lebih tinggi, banyak orang membentuk minat
dengan pendidikan yang dimilikinya. berdasarkan banyaknya
pengalaman dan ilmu yang didapatkannya dari berbagai sumber.
b) Faktor emosional, merupakan faktor perasaan yang erat kaitannya
dengan minat seseorang terhadap suatu obyek. Aktivitas yang
memberikan keberhasilan dan kesuksesan akan menimbulkan
21
perasaan senang dan puas sehingga dapat menimbulkan pada
bidang yang bersangkutan.
c) Kebutuhan. Kebutuhan, struktur kebutuhan, kepribadian sikap dan
keyakinan serta sistem nilai berada paling dekat dengan keyakinan
serta perasaan, sehingga dapat disebut lingkaran dalam ( inner
cycle ). Seseorang akan merasa membutuhkan suatu produk dan
akan menggunakannya apabila orang tersebut merasa yakin dengan
produk yang ditawarkan tersebut.
d) Pengaruh lingkungan, sikap kita terhadap produk dapat dipengaruhi
oleh keluarga, kawan atau orang yang dihormati melalui perkataan,
perbuatan atau teladan. Sikap positif atau negatif bisa dibentuk
berdasarkan informasi, anjuran atau larangan yang disampikan
melalui kata-kata. 30
Kebijakan syari’ah dalam konsumsi untuk memanfaatkan
pendapatannya adalah dalam kondisi yang berimbang ( balance ),
diantaranya keseimbangan antara belanja konsumtif dan produktif,
keseimbangan antara belanja pribadi dan untuk kepentingan masyarakat.
Ada tiga hal yang mempengaruhi belanja konsumtif, antara lain :
a) Tingkat pendapatan ( income ), konsumsi orang kaya berbeda
dengan orang miskin
b) Tingkat kebutuhan ( need ), konsumsi mahasiswa berbeda dengan
siswa SMU
22
c) Lingkungan masyarakat, konsumsi usia, musim, domisili juga
berbeda.31
3.Perilaku Konsumen Muslim
Teori perilaku Konsumen yang dibangun berdasar syariat Islam,
memiliki perbedaan dengan teori konvensional. Perbedaan ini menyangkut
nilai dasar yang menjadi fondasi teori, motif dan tujuan konsumsi, hingga
teknik pilihan dan alokasi anggaran untuk berkonsumsi.32 Perilaku
konsumen muslim adalah suatu perilaku yang dilakukan oleh seorang
muslim dimana dalam memenuhi kebutuhannya dia tidak hanya memenuhi
kebutuhan individual ( materi ) saja, tetapi juga memenuhi kebutuhan
sosial ( spiritual ). Konsumen muslim setiap mendapatkan penghasilan dari
kerja kerasnya, mereka tidak berfikir pendapatan atau penghasilannya harus
dihabiskan untuk dirinya sendiri, tetapi karena kesadarannya bahwa dia
hidup untuk mencari ridha Allah, maka sebagian pendapatannya atau
penghasilannya dimanfaatkan untuk dibelanjakan di jalan Allah ( fi@
sabi@lillah ).33
Perilaku konsumen muslim menggunakan konsep maslahah. Proposisi
perilaku konsumen muslim antara lain yaitu membentuk persepsi
kebutuhan manusia, membentuk persepsi individu tentang upaya setiap
pergerakan amalnya mardha@til#lah, persepsi tentang penolakan terhadap
31Machfudz Masyuri, Sujoni Nurhadi, Teori Ekonomi Makro, Malang : UIN Maliki Press, 2012, 88
32Sri Wigati, “ Perilaku Konsumen Perspektif Islam “, Maliyah Jurnal Hukum Bisnis Islam,01 ( Juni,2011 ), 28
23
kemudharatan membatasi persepsinya pada kebutuhan, upaya mencari
sesuatu yang sedang dibutuhkan mendorong terbentuknya persepsi
kebutuhan islami, dan persepsi seorang konsumen dalam memenuhi
kebutuhannya untuk mengambil keputusan konsumsinya.34
Islam sangat membantu masyarakat menanamkan kualitas kebaikan
seperti ketaatan, kejujuran, integritas, kesederhanaan, kebersamaan,
keadilan, kesalingmengertian, kerjasama, kedamaian, keharmonisan, dan
berperannya fungsi kontrol tingkah laku terhadap hal yang dapat
membahayakan masyarakat. Hal ini didukung dengan ajaran Islam tentang
tanggung jawab manusia didunia dan diakhirat dan konsepsi mardha@til#lah (
mengharap ridha Allah SWT ) untuk perilaku dalam berbagai bentuk dan
jenisnya.35 Oleh karena itu, dalam Islam ada pembeda yang jelas antara
yang halal dan yang haram untuk mengkonsumsi sesuatu. Dengan kata lain,
dalam sebuah kegiatan ekonomi dilarang mencampur adukkan antara yang
halal dan yang haram. Hal tersebut merupakan bagian dari batasan
konsumsi dalam perilaku konsumen muslim.36
Batasan konsumsi Islam juga dapat dilihat sebagaimana diuraikan
dalam firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 168 :
34Muhammad Muflih, Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006, 97.
35Ibid.,11
36 Sri Wigati,” Perilaku Konsumen Perspektif Ekonomi Islam”, Maliyah Jurnal Hukum Bisnis
24
أ ٓ ي
ُُۇٯنقإ ۚقۄ طأي
ٯشٱ قت وُطُخ ْاۊُعقڈٯت ت َ و څمڈقكي ط مٗ ل ح قضۡ أۡٱ قِ څٯۃق ْاۊُ ُݏ ُسڅٯنٱ څ ۉٰي أٓ
ٌۄيقڈُكم ٞكوُڙ ع أہُك
ل
٨٦١
Artinya : “ Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”.37
Berbicara tentang konsep jual beli yang tidak terlepas dari perilaku
konsumen, selain memperhatikan halal dan haramnya kita harus
bertransaksi secara jujur karena jual beli merupakan transaksi yang
melibatkan uang. Uang menurut Robertson dalam bukunya Rahardja
Prathama Uang dan Perbankan adalah segala sesuatu yang diterima umum
sebagai alat pembayaran barang-barang. Sedangkan menurut Albert Gailort
Hart yang penulis kutip dari bukunya Rahardja Prathama Uang dan
Perbankan, uang adalah kekayaan dengan mana pemiliknya dapat
melunaskan hutangnya dalam jumlah yang tertentu pada waktu tertentu
juga. Dengan demikian dapat kita rangkum secara keseluruhan bahwa yang
dimaksud dengan uang adalah segala sesuatu yang diterima umum sebagai
alat pembayaran yang sah.38
Pengertian jual beli dari segi etimologis adalah menukar harta dengan
harta. Sedangkan pengertian dari istilah adalah menukar suatu barang
dengan barang yang lain dengan cara tertentu (akad). Pengertian
37Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Juz 1, Jakarta : Mahkota Surabaya, 2002,32.
25
sebenarnya dari kata “bay’un@” ( jual ) itu adalah pemilikan harta dengan
harta ( barang dengan barang ) dan agama menambahkan persyaratan saling
rela ( suka sama suka ). Ada yang mengatakan bahwa “jual” itu ialah ijab
qabul ( penyerahan dan penerimaan dalam transaksi ), tija@ratan an#tara@din ”
yang berarti perniagaan yang terjadi suka sama suka.39 Dengan jalan
perniagaan yang terjadi suka sama suka maka diharamkan adanya riba@.
Karena perniagaan yang halal merupakan transaksi yang jujur tanpa adanya
riba@ atau kecurangan lainnya. Dalam firman Allah SWTjelas yang isinya
memerintahkan agar umat Islam yang beriman menjauhkan dari praktik
riba@ atau yang sejenisnya, karena praktik riba dapat mengakibatkan
kesengsaraan baik didunia maupun di akhirat.40
QS. Al-Baqarah : 275
ۄقم ُۄ طأي كش ٱ ُۇ ُط كڈ ژ ت ي يقښ
ك
لٱ ُعۊُں ي څ ۃ ك څ
ك
لقإ نۊُ ۊُں ي څ
ل ْا ۊ بقكڛٱ نۊُۀُكأأ ۍ ۄۍقښ كلٱ
ق ذ ۚ قكس ۃ
أ
ٱ
ۄ ۃ ف ْۚا ۊ بقكڛ ٱ ع كڛ ح و گأي ڈألٱ ُ كّٱ كل ح أ و ْۗا ۊ بقكڛٱ ُلأثقم ُگأي ڈألٱ څ ۃ كنقإ ْآۊُڅ ق أہُۉ كن أقب ڻ
لڅ ع أۄ م و ۖق كّٱ ی
لقإ ُُٓهُڛأ أ و ف ۀ س څ م ُُۇ ۀ ف ی ۉ تنٱ ف ۦقۇقكب كر ۄقكم ٞډ ڮقعأۊ ُُه ءٓڅ ج
كۆلٱ ُچ ح أص
أ ڻقئ
ٓ لْوُأ ف
نوُڙقۀ خ څ ۉيقف أہُه ۖقرڅ
ى٧٢
Artinya : “ Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah
26
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba@. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba@), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba@), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”. 41
Umat Islam dianjurkan untuk melakukan jual beli yang sesuai dengan
syariat islam. Bahkan Rasulullah SAW menyukai umatnya yang berjual
beli dengan baik dan benar. jual beli yang baik dan benar merupakan salah
satu mata pencaharian yang lebih baik.42 Selain terhindarkan dari adanya
transaksi riba@ dengan menggunakan E-Money kasus kriminalitas seperti
pemalsuan uang akan terhindarkan, karena saat ini banyak tindak
kriminalitas pemalsuan uang yang terjadi. Kejahatan mengenai pemalsuan
adalah kejahatan yang mana didalamnya mengandung unsur keadaan
ketidakbenaran atau palsu atau sesuatu ( objek ), yang sesuatunya itu
tampak dari luar seolah-olah benar adanya, padahal sesungguhnya
bertentangan dengan yang sebenarnya.43 Hukum Islam mempunyai tujuan
utama yaitu merealisasikan dan melindungi kemaslahatan umat manusia,
baik kemaslahatan individu maupun masyarakat yang secara jelas diatur
dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah : 42
نۊُۃ ۀأع ت أہُتن
أ و كق حألٱ ْاۊُۃُتأك ت و قلقط ب
ألٱقب كق حألٱ ْاۊُسقبأۀ ت څ ل و
٢ى
41 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Juz 1, Jakarta : Mahkota Surabaya, 2002,214
42 Maftuhin Arif, Menyoal Bank Syariah, Jakarta : Paramadina, 2004, 118
27
Artinya : “ Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui “. 44
E-Money disini mengambil peran sebagai alat pembayaran yang sah,
mudah serta aman. Orang dengan kebutuhan tinggi untuk aktivasi
memiliki gaya hidup yang melibatkan paparan yang lebih besar
dibandingkan dengan kebutuhan yang lebih rendah untuk aktivasi dan
gaya hidup yang kurang kosmopolitan. Secara garis besar, faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap penggunaan alat pembayaran non-tunai
adalah adanya kebutuhan masyarakat, banyaknya outlet/pelaku pasar
yang menerima alat pembayaran non tunai tersebut. Selain itu, pemilihan
segmen pembayaran yang tepat juga mempengaruhi keberhasilan
penggunaan alat pembayaran non-tunai tersebut oleh masyarakat luas.
Khusus untuk E-Money, berdasarkan karakteristik E-Money serta
pengalaman pengembangan E-Money diberbagai negara, dapat dikatakan
bahwa pengembangan awal E-Money umumnya ditujukan untuk segmen
pembayaran yang memiliki kriteria antara lain transaksi bernilai kecil
( micro payment s/d retail payment ), frekuensi penggunaannya relatif
sering dan bersifat massal.45
E-Money ( uang elektronik ) memiliki fungsi untuk memudahkan
masyarakat dalam bertransaksi. Karena saat ini uang tunai lebih rentan,
khususnya pemalsuan serta kecurangan dalam setiap transaksi keuangan.
44Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Juz 1, Jakarta : Mahkota Surabaya, 2002,143
45Siti Hidayati, Ida Nuryanti, Agus Firmansyah Aulia Fadly, Isnu Yuwana Darmawan, kajian
28
Atas dasar itu Majelis Ekonomi Muhammadiyah siap untuk mengeksplor
dan menggunakan E-Money ke depannya. Ketua Pimpinan Pusat ( PP )
Muhammadiyah Bambang Sudibyo menyampaikan hal tersebut dalam
seminar nasional Menggagas Format E-Money Muhammadiyah Menuju
Financial Inclusion dan Less Cash Society, Jum’at ( 18/4 ). Bambang
Sudibyo mengatakan kelebihan lainnya, E-Money bisa digunakan saat
bertransaksi di supermarket atau minimarket. Atas dasar itu warga
Muhammadiyah harus mengeksplorasi penggunaan E-money di
lingkungannya. E-Money diharapakan dapat menjadi lalu lintas
pembayaran yang efektif dan efisien , sehingga pembayaran dapat
dilakukan dengan biaya dan hambatan yang seminimal-minimalnya.46
Menurut, Blumler dan Katz didalam Kajian Operasional E-Money
dalam bukunya Siti Hidayati Kajian Operasional E-Money Teori Uses
( Penggunaan ) memainkan peran aktif dalam memilih dan menggunakan
suatu produk. Penggunaan mengambil bagian aktif dalam proses dan
berorientasi pada penggunaan suatu produk trersebut. pemilihan segmen
pembayaran yang tepat juga mempengaruhi keberhasilan penggunaan alat
pembayaran non-tunai tersebut oleh masyarakat luas.47 Sehingga
kemudahan, keamanan serta kemaslahatan dapat berjalan dengan
semestinya. Asumsi bahwa manusia merupakan aktor yang rasional.
Manusia selalu berusaha untuk mendapatkan kesenangan, kenikmatan,
46Ismail Nawawi,Ekonomi Moneter Islam, Jakarta : Vivpress, 2013, 309
47Siti Hidayati, Ida Nuryanti, Agus Firmansyah Aulia Fadly, Isnu Yuwana Darmawan, kajian
29
kemudahan, dan kesejahteraan serta menghindari penderitaan, hukuman,
dan kesengsaraan. Tindakan manusia yang dianggap rasional adalah
tindakan yang memperhitungkan untung rugi ( cost benefit ratio ) dan
keputusan yang diambil dari sekian pilihan yang tersedia adalah yang
paling efisien.48
Islam adalah agama yang ajarannya mengatur segenap prilaku
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Demikian pula dalam
masalah konsumsi, islam mengatur bagaimana manusia dapat melakukan
kegiatan-kegiatan konsumsi yang membawa manusia berguna bagi
kemaslahatan hidupnya.49 Maslahah adalah sifat atau kemampuan barang
dan jasa yang mendukung elemen-elemen dan tujuan dasar dari kehidupan
manusia dimuka bumi ini. Ada lima elemen dasar menurut beliau yaitu
kehidupan atau jiwa ( al-nafs# ), properti atau harta benda ( al-mal@ ),
keyakinan ( al-din@ ), intelektual ( al-aql# ), dan keluarga atau keturunan
( al-nasl# ). Semua barang dan jasa yang mendukung tercapainya dan
terpeliharanya kelima elemen tersebut diatas pada setiap individu, itulah
yang disebut maslahah. Kegiatan-kegiatan ekonomi meliputi produksi,
konsumsi, dan pertukaran yang menyangkut maslahah tersebut harus
dikerjakan sebagai suatu “ religious duty ” atau ibadah. Tujuannya bukan
hanya kepuasan didunia tetapi juga kesejahteraan di akhirat. Semua
aktivitas tersebut, yang memiliki maslahah bagi umat manusia, disebut
30
“ needs “ atau kebutuhan. Dan semua kebutuhan itu harus dipenuhi.50
Oleh karena itu, dengan hadirnya E-Money ini akan semakin mendukung
semua kebutuhan yang harus terpenuhi dengan tetap pada konsep
maslahah dengan penolakan kemudharatan, memberikan kemudahan,
keamanan serta waktu yang efektif untuk mengambil keputusan
konsumsinya.51
Datanganya E-Money setiap orang dalam melakukan transaksi akan
merasa lebih aman, apalagi saat ini marak terjadi kekerasan serta
perampokan dan penjambretan yang terjadi dimana-mana. Tidak menutup
kemungkinan semua orang dapat menjadi mangsa dari mereka. Oleh
karena itu, kita harus selalu mawas diri untuk selalu berhati-hati dalam
melakukan transaksi dalam bentuk apapun itu. Dalam hal ini, E-Money
jakan sangat membantu sekali untuk meminimalisir kriminalitas serta
dapat menumbuhkan perasaan aman dan nyaman bagi setiap
penggunanya. Maslahat atau kepentingan umum yang menurut Masdar
dikatakan sebagai keadilan sosial yang mana oleh syariat Islam dijadikan
sebagai landasan hukum.52
Maslahat seperti telah disinggung dapat dipahami dengan perbuatan
demi mencegah madarat. Adanya penetapan hukum berdasarkan atas asas
50 Nasution Mustafa Edwin, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, Jakarta : Prenada Media Group, 2007, 62
51Muhammad Muflih, Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2006, 97
52 Masdar Farid Ma’udi, Meletakkan Kembali Maslahat Sebagai Acuan Syariah, Jakarta :
31
maslahat seperti yang telah disebutkan tidak lain adalah untuk mencapai
tujuan syariat oleh karena itu akan tercipta suatu fleksibilitas dalam
hukum Islam. Begitu pula dengan adanya E-Money ini akan menimbulkan
suatu fleksibilitas, kemudahan, keefektifan, keamanan, serta
kemaslahatan dalam melakukan suatu transaksi jual beli.53
B. Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Beberapa peneliti telah meneliti variabel-variabel yang digunakan didalam
penelitian ini, antara lain :
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan
No Nama Judul Variabel Metode
Penelitian Hasil Perbedaan
1 Arsita Ika
Adiyanti Pengaruh Pendapatan, Manfaat,
Pratiwi Pengaruh Persepsi Kemudahan
53Philip Kotler, Manajemen Pemasaraan, Jakarta : Salemba Empat, 2007, 223.
kemanfaatan hipotesis dengan Uji F dan uji t..
Silitonga Analisis Penggunaan Uang
Rahmatsy Analisis Faktor- Variabel Dependen (Y) Peneletian ini Hasil penelitian ini menunjukkan Perbedaannya
55 Nur Fitri Pratiwi, Pengaruh Persepsi Kemudahan dan Persepsi Kemanfaatan Terhadap Minat Konsumen
Menggunakan Kartu BRIZZI PT.Bank Rakyat Indonesia ( PERSERO ) Tbk di Makasar, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, 2015
56 Tritoguna Silitonga, Analisis Penggunaan Uang Elektronik ( E-Money ) terhadap Velocity Of Money (
Dari penjelasan diatas, dapat diambil kesimpulan persamaan dan perbedaan
penelitian sebelumnya dengan penelitian sekarang. Persamaannya adalah
digunakannya beberapa variabel bebas yang sama serta variabel terikat yang
sama. Sedangkan perbedaan penelitian yang dilakuakan sekarang dengan
penelitian yang terdahulu adalah objek penelitian dan tahun penelitian. Yaitu
Di mana dalam penelitian ini menitikberatkan pada pokok permasalahan yang
dibahas adalah penghasilan orang tua dan minat mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya terhadap produk E-Money
sebagai alat pembayaran dalam perspektif Islam. Yang lebih ditekankan disini
yaitu mahasiswa harus tahu dan mengerti dengan adanya E-Money dalam
transaksi sehari-hari akan mengurangi adanya unsur kriminalitas, kecurangan
dan lain-lain. Di mana metode penelitian yang digunakan merupakan metode
kuantitatif.
34
C. Kerangka Konseptual
Dalam kerangka konseptual ini menggambarkan penghasilan orang tua
( X1 ) dan minat ( X2 ) mempengaruhi keputusan menggunakan produk
E-Money sebagai alat pembayaran dalam perspektif Islam ( Y ).
Model Kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Keterangan :
Pengaruh secara parsial
Pengaruh secara simultan
Penghasilan Orang Tua ( X1 ) dan Minat ( X2 ) adalah variabel bebas
( independen ) yang dapat mempengaruhi variabel terikat ( dependen ).
Keputusan Menggunakan Produk E-Money sebagai alat pembayaran dalam
perspektif Islam ( Y ) adalah variabel dependen yang akan dipengaruhi oleh
variabel independen.
Keputusan Menggunakan
E-Money( y )
Penghasilan Orang Tua ( x1 )
35
D. Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan dalam penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul.58 Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Hipotesis Simultan
Hipotesis Simultan merupakan hipotesis yang kedua variabelnya
secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
variabel terikat.
H0 = tidak ada pengaruh penghasilan orang tua dan minat terhadap
keputusan menggunakan produk E-Money
Ha = adanya pengaruh penghasilan orang tua dan minat terhadap
keputusan menggunakan produk E-Money.
2. Hipotesis Parsial
Hipotesis Parsial Merupakan hipotesis yang variabel X1 dan X2
secara sendiri-sendiri memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
variabel terikat.
a. H0 = tidak adanya pengaruh penghasilan orang tua terhadap keputusan
menggunakan produk E-Money.
Ha = Adanya pengaruh penghasilan orang tua terhadap keputusan
menggunakan produk E-Money
36
b. H0 = tidak adanya pengaruh minat terhadap keputusan menggunakan
produk E-Money.
Ha = Adanya pengaruh minat terhadap keputusan menggunakan
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data
yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.59
Penelitian ini adalah studi kausalitas yang mengukur kekuatan hubungan
antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara
variabel bebas dan terikat.60 Penelitian ini mengunakan jenis penelitian
asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh atau pun juga hubungan antara dua variabel atau lebih.
Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan diskriptif
dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang
dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu
gejala.61
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu tiga bulan yaitu
pada tanggal 18 Mei s/d 6 Juli 2016. Tempat penelitian merupakan suatu
wilayah yang digunakan untuk melakukan suatu penelitian untuk
59Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis Bandung : Pusat Bahasa Depdiknas, 2003, 11.
60Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta, 2008, 4 61 Ibid, 6
38
membuktikan suatu kebenaran dan tempat penelitian ini Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya
C. Populasi Dan Sampel Penelitian
Populasi adalah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang,
benda-benda, dan ukuran lain, yang menjadi objek perhatian atau kumpulan seluruh
objek yang menjadi perhatian.62 Atau dengan kata lain, populasi merupakan
keseluruhan sumber data dalam suatu penelitian sangat penting dan
menentukan keakuratan hasil penelitian. Populasi dalam penelitian dapat
berupa manusia, hewan, tumbuhan, dan lain-lain. Dalam penelitian ini,
populasi yang digunakan adalah Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya yang
menggunakan produk E-Money, populasi yang akan diteliti jumlah
populasinya yaitu 897 mahasiswa. Sampel penelitian ini mengambil dari
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang ada di UIN Sunan Ampel
Surabaya dengan menggunakan teknik random sampling yaitu dipilih secara
acak.
Karena keterbatasan waktu dan dana yang digunakan dalam penelitian
ini, maka besarnya sampel ditetapkan dengan menggunakan rumus Slovin.
Adapun rumus Slovin adalah sebagai berikut :
n =
� +N. e 2
62Suharyadi dan Purwanto, Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern, Jakarta, Salemba
39
dimana :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Standar Eror ( 10% )
Berdasarkan rumus Slovin tersebut, maka diperoleh besarnya sampel sebagai berikut :
n =
+ . , 2=
,=
89
Dengan menggunakan rumus Slovin diperoleh jumlah sampel yang akan
dijadikan responden dalam penelitian ini sebanyak 89 responden, namun saya
membulatkan menjadi 100 responden.
D. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel terikat atau dependen ( Y )
Merupakan variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh
variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya ( Y )
adalah Keputusan Menggunakan produk E-Money.
2. Variabel bebas atau independen ( X )
Variabel Independen adalah variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel lainnya. Variabel independen yang
40
a. Penghasilan Orang Tua ( X1)
b. Minat (X2)
E. Defini Operasional
Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam menginterpretasikan
judul yang akan di teliti dan kekeliruan dalam memahami tujuan penelitian
ini, maka perlu adanya batasan istilah agar lebih jelas terarahnya penelitian ini
:
1.Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu yang
membuat perubahan.63 Adapun yang penulis maksud adalah perubahan
yang timbul dari penghasilan orang tua dan minat mahasiswa UIN Sunan
Ampel Surabaya terhadap penggunaan produk E-Money.
2. Penghasilan Orang Tua ( X1 )
Penghasilan adalah uang yang diterima dan diberikan kepada subjek
ekonomi berdasarkan prestasi-prestasi yang diserahkan yaitu berupa
pendapatan dari profesi yang dilakukan sendiri atau usaha perorangan dan
pendapatan dari kekayaan.64
63 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta: PT
Gramedia, 2008, 1045.
64 Djojohadikusumo Sumitro, Sejarah Pemikiran Ekonomi, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia,
41
3. Minat ( X2 )
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar
diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya.
Crow and crow mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak
yang mendorong seseorang untuk meghadapi atau berurusan dengan orang,
benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
Jadi, minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan
bahwa seseorang lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula
dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat tidak
dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.65
4. Keputusan Penggunaan ( Y )
Keputusan Penggunaan atau dalam bahasa pemasaran biasa disebut
keputusan pembelian adalah tahapan yang dilakukan oleh konsumen
sebelum melakukan keputusan pembelian suatu produk.66
Proses keputusan penggunaan terhadap suatu produk mempunyai
lima tahapan yaitu :67
65 Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT.Bumi Aksara, 2011, 121
66Philip Kotler, Manajemen Pemasaraan, Jakarta : Salemba Empat, 2007, 223. 67
42
a) Pengenalan Masalah. Proses membeli dimulai dengan pengenalan
masalah dimana ketika pembeli atau pengguna menyadari dan
mengenali adanya suatu masalah dengan tujuan untuk kemudahan.
b) Pencarian informasi. Seorang konsumen akan mencari lebih
banyak informasi jika ada dorongan yang kuat dan produk yang
dapat memuaskan seperti ada dalam jangkauan maka konsumen
akan membelinya. Ada beberapa sumber informasi yang didapat
oleh konsumen diantaranya yaitu sumber pribadi terdiri dari
keluarga, teman, tetangga, dan rekan. Sumber komersial terdiri
dari iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, dan tampilan.
Sumber publik terdiri dari media massa. Dan yang terakhir sumber
eksperimental terdiri dari penanganan, pemeriksaan dan
penggunaan produk.
c) Keputusan pembelian. Keputusan membeli konsumen adalah
membeli merk yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul
antar niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor
pertama adalah sikap orang lain, yaitu pendapat orang lain
mengenai harga dan merk yang dipilih konsumen seperti. faktor
kedua adalah situasi yang tidak diharapkan, harga yang
diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Akan tetapi
peristiwa-peristiwa yang tidak diharapkan bisa menambah niat