• Tidak ada hasil yang ditemukan

| Inspektorat Jenderal 6. Pelaporan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "| Inspektorat Jenderal 6. Pelaporan"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PELAPORAN

(2)

PENDAHULUAN

Laporan tertulis merupakan suatu bukti bahwa audit investigatif telah dilaksanakan

sesuai dengan prosedur yang berlaku. Laporan yang baik hanya mengungkapkan

(3)

PRINSIP PELAPORAN

Pengungkapan yang penting

Sesuai kebutuhan

Tepat waktu

Obyektif

Penyajian yang wajar

Ringkas, sederhana namun

(4)

Kegunaan Laporan

Dasar pengambilan keputusan

Dasar pemberian Keterangan Ahli

(psl 187 KUHAP)

Alat bukti Surat

(psl 186 KUHAP)

Alat Komunikasi Audit

(5)

PEMBACA LAPORAN

Penulisan laporan berasumsi bahwa akan ada protes terhadap isinya dan auditor harus bertahan dengan apa yang sudah ditulisnya.

Penasehat hukum (Pengacara)

 Tersangka atau Saksi  Pers

(6)

SUBSTANSI LAPORAN

AKURAT

JELAS

TIDAK MEMIHAK

RELEVAN

(7)

seluruh fakta yang relevan harus

didokumentasikan serinci mungkin.

AKURASI

konfirmasi ulang tanggal-tanggal

dan informasi yang mendukung

(8)

JELAS

Penggunaan istilah teknis dan kompleks hanya pada tempat-tempat tertentu saja dan

dengan penjelasan yang memadai.

(9)

informasi yang disampaikan untuk

membuktikan kasus dan berusaha untuk mendapatkan informasi tersebut.

Laporan hanya mencakup permasalahan yang relevan dengan pelaksanaan

pengujian

(10)

Ketepatan waktu suatu laporan

akan menentukan tinggi

rendahnya mutu laporan.

TEPAT WAKTU

membuat laporan interim yang selalu di ‘up date’ sesuai dengan perkembangan pelaksanaan audit

(11)
(12)

LAPORAN BENTUK SURAT

1. Nama dan Kepada Siapa laporan ditujukan

2. Dasar penugasan, Sasaran dan Ruang Lingkup serta

Data Umum Unit atau Bagian yang diaudit.

3. Uraian mengenai informasi awal atas penyimpangan yang diperoleh.

(13)

LAPORAN BENTUK BAB

Bab I : Simpulan dan Rekomendasi

1. Simpulan

(14)

LAPORAN BENTUK BAB

Bab II : Umum

1. Dasar Audit

2. Sasaran dan Ruang Lingkup Audit

(15)

LAPORAN BENTUK BAB Bab III : Uraian Hasil Audit

(16)

LAPORAN BENTUK BAB

Bab I : Simpulan dan Rekomendasi Bab II : Umum

1. Dasar Audit

2. Sasaran dan Ruang Lingkup Audit

3. Data Obyek/Kegiatan yang Diaudit

Bab III : Uraian Hasil Audit

(17)

Materi Temuan

Jenis Penyimpangan

Pengungkapan Fakta dan Proses

Kejadian

Penyebab dan Dampak

Penyimpangan

Pihak yang Diduga

Terlibat/Bertanggung Jawab

(18)

Fakta/Kondisi/ Proses Kejadian

Ketentuan/ Kriteria

Penyimpanga n

(19)

Lampiran Laporan

Flow chart atau Bagan Arus Proses Kejadian.

Bukti-bukti pendukung LHAI yang relevan.Risalah Pembicaraan Akhir dengan objek

yang diaudit.

Risalah Kesepakatan Penyelesaian Tindak

Lanjut

Risalah Rapat Kesepakatan dengan instansi

penyidik.

Surat Pernyataan Kesanggupan atau Surat

Keterangan Tanggung jawab Mutlak (SKTM)

(20)

Penyampaian Laporan

Pelanggaran disiplin

Pimpinan instansi atau unit yang

diaudit.

Pejabat yang berwenang

mengenakan sanksi TP/TGR atau

hukuman disiplin pegawai negeri sipil sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1980.

(21)

Penyampaian Laporan

TPK, TP/TGR

Pimpinan instansi atau unit yang diaudit.

Pejabat yang berwenang mengenakan

sanksi TP/TGR atau hukuman disiplin

pegawai negeri sipil sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1980 dan atau pejabat yang

berwenang memberi surat kuasa khusus (untuk penyimpangan perdata).

(22)

Penyampaian Laporan

Surat Pengantar Masalah (SPM)

Ikhtisar penyimpangan

Daftar nama pejabat yang

diduga terlibat

(23)

Tindak Lanjut

Internal

Pengenaan sanksi

administratif atau TP/TGR

Menyerahkan kasus kepada

Penyidik

Perbaikan sistem

(24)

Tindak Lanjut

Eksternal

Menyerahkan kasus TPK atau

Perdata

Instansi penyidik memproses

kasus

Instansi penyidik memberitahukan

perkembangan kasus

(25)

PELAPORAN DAN KERTAS

KERJA PENDUKUNGNYA

Kesimpulan dan Opini

 Bukti/ Evidence

 Fotokopi Dokumen

(26)

Kesimpulan dan Opini

Kesimpulan diambil setelah melakukan serangkaian observasi, sedangkan opini

merupakan interpretasi atas fakta-fakta.

Auditor harus menghindari memberikan opini bahwa seseorang telah bersalah

(27)

Kesinambungan penguasaannya (chain of custody) agar tetap dipelihara agar tidak menjadi permasalahan manakala

bukti tersebut merupakan bagian dari laporan yang akan diajukan dalam proses hukum terhadap suatu kasus.

(28)

Fotokopi Dokumen

Apabila ada halangan auditor

mendapatkan dokumen asli, maka auditor harus memfotokopi dokumen

dimaksud, dengan sepengetahuan

petugas yang menangani dokumen asli tersebut, dan pada dokumen fotokopi diberikan tanda bahwa dokumen asli ada

(29)

Memelihara Dokumen

Dokumen harus diamankan untuk kepentingan pembuktian;

 Tandai holder dokumen asli dengan simbol-simbol

yang unik;

 Untuk mencegah kerusakan pada dokumen asli,

gunakan tick mark sederhana tapi berbeda atau tanda identifikasi lain;

 Jangan melipat dokumen, dan jangan sampai

Referensi

Dokumen terkait

Namun lingkungan yang dipengaruhi manusia ini dapat juga menguntungkan spesies tertentu seperti Lophomyrmex sp1 yang hanya ditemukan di perkebunan teh dan taman wisata.

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang ada beberapa kendala yang menjadi faktor penghambat dalam penerapan E-Government

Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) kita telah memberikan hak kepada warga negaranya untuk melapor atau mengadu apabila mereka melihat,

Berbeda dengan iklan-iklan rokok lainnya yang menggunakan kegiatan-kegiatan seperti petualangan ataupun olahraga ekstrem seperti iklan Gudang Garam ,QWHUQDVLRQDO

Dari tabel di atas, nilai F menunjukkan angka sebesar 9.282 dengan nilai signifikansi 0.000 (sig < 0.05) menunjukkan bahwa model ini dapat digunakan untuk

bahwa dengan diundangkannya Undang–Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali yang mengatur tentang

Hal ini juga berguna untuk menghilangkan miskonsepsi tentang perusahaan yang telah timbul sebelumnya di tengah-tengah masyarakat, diharapkan dengan adanya hubungan

Manajer Investasi dapat menghitung sendiri Nilai Pasar Wajar dari Efek tersebut dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang menggunakan asas