PELAPORAN
PENDAHULUAN
Laporan tertulis merupakan suatu bukti bahwa audit investigatif telah dilaksanakan
sesuai dengan prosedur yang berlaku. Laporan yang baik hanya mengungkapkan
PRINSIP PELAPORAN
Pengungkapan yang penting
Sesuai kebutuhan
Tepat waktu
Obyektif
Penyajian yang wajar
Ringkas, sederhana namun
Kegunaan Laporan
Dasar pengambilan keputusan
Dasar pemberian Keterangan Ahli
(psl 187 KUHAP)
Alat bukti Surat
(psl 186 KUHAP)
Alat Komunikasi Audit
PEMBACA LAPORAN
Penulisan laporan berasumsi bahwa akan ada protes terhadap isinya dan auditor harus bertahan dengan apa yang sudah ditulisnya.
Penasehat hukum (Pengacara)
Tersangka atau Saksi Pers
SUBSTANSI LAPORAN
AKURAT
JELAS
TIDAK MEMIHAK
RELEVAN
seluruh fakta yang relevan harus
didokumentasikan serinci mungkin.
AKURASI
konfirmasi ulang tanggal-tanggal
dan informasi yang mendukung
JELAS
Penggunaan istilah teknis dan kompleks hanya pada tempat-tempat tertentu saja dan
dengan penjelasan yang memadai.
informasi yang disampaikan untuk
membuktikan kasus dan berusaha untuk mendapatkan informasi tersebut.
Laporan hanya mencakup permasalahan yang relevan dengan pelaksanaan
pengujian
Ketepatan waktu suatu laporan
akan menentukan tinggi
rendahnya mutu laporan.
TEPAT WAKTU
membuat laporan interim yang selalu di ‘up date’ sesuai dengan perkembangan pelaksanaan audit
LAPORAN BENTUK SURAT
1. Nama dan Kepada Siapa laporan ditujukan
2. Dasar penugasan, Sasaran dan Ruang Lingkup serta
Data Umum Unit atau Bagian yang diaudit.
3. Uraian mengenai informasi awal atas penyimpangan yang diperoleh.
LAPORAN BENTUK BAB
Bab I : Simpulan dan Rekomendasi
1. Simpulan
LAPORAN BENTUK BAB
Bab II : Umum
1. Dasar Audit
2. Sasaran dan Ruang Lingkup Audit
LAPORAN BENTUK BAB Bab III : Uraian Hasil Audit
LAPORAN BENTUK BAB
Bab I : Simpulan dan Rekomendasi Bab II : Umum
1. Dasar Audit
2. Sasaran dan Ruang Lingkup Audit
3. Data Obyek/Kegiatan yang Diaudit
Bab III : Uraian Hasil Audit
Materi Temuan
Jenis Penyimpangan
Pengungkapan Fakta dan Proses
Kejadian
Penyebab dan Dampak
Penyimpangan
Pihak yang Diduga
Terlibat/Bertanggung Jawab
Fakta/Kondisi/ Proses Kejadian
Ketentuan/ Kriteria
Penyimpanga n
Lampiran Laporan
Flow chart atau Bagan Arus Proses Kejadian.
Bukti-bukti pendukung LHAI yang relevan. Risalah Pembicaraan Akhir dengan objek
yang diaudit.
Risalah Kesepakatan Penyelesaian Tindak
Lanjut
Risalah Rapat Kesepakatan dengan instansi
penyidik.
Surat Pernyataan Kesanggupan atau Surat
Keterangan Tanggung jawab Mutlak (SKTM)
Penyampaian Laporan
Pelanggaran disiplin
Pimpinan instansi atau unit yang
diaudit.
Pejabat yang berwenang
mengenakan sanksi TP/TGR atau
hukuman disiplin pegawai negeri sipil sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1980.
Penyampaian Laporan
TPK, TP/TGR
Pimpinan instansi atau unit yang diaudit.
Pejabat yang berwenang mengenakan
sanksi TP/TGR atau hukuman disiplin
pegawai negeri sipil sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1980 dan atau pejabat yang
berwenang memberi surat kuasa khusus (untuk penyimpangan perdata).
Penyampaian Laporan
Surat Pengantar Masalah (SPM)
Ikhtisar penyimpangan
Daftar nama pejabat yang
diduga terlibat
Tindak Lanjut
Internal
Pengenaan sanksi
administratif atau TP/TGR
Menyerahkan kasus kepada
Penyidik
Perbaikan sistem
Tindak Lanjut
Eksternal
Menyerahkan kasus TPK atau
Perdata
Instansi penyidik memproses
kasus
Instansi penyidik memberitahukan
perkembangan kasus
PELAPORAN DAN KERTAS
KERJA PENDUKUNGNYA
Kesimpulan dan Opini
Bukti/ Evidence
Fotokopi Dokumen
Kesimpulan dan Opini
Kesimpulan diambil setelah melakukan serangkaian observasi, sedangkan opini
merupakan interpretasi atas fakta-fakta.
Auditor harus menghindari memberikan opini bahwa seseorang telah bersalah
Kesinambungan penguasaannya (chain of custody) agar tetap dipelihara agar tidak menjadi permasalahan manakala
bukti tersebut merupakan bagian dari laporan yang akan diajukan dalam proses hukum terhadap suatu kasus.
Fotokopi Dokumen
Apabila ada halangan auditor
mendapatkan dokumen asli, maka auditor harus memfotokopi dokumen
dimaksud, dengan sepengetahuan
petugas yang menangani dokumen asli tersebut, dan pada dokumen fotokopi diberikan tanda bahwa dokumen asli ada
Memelihara Dokumen
Dokumen harus diamankan untuk kepentingan pembuktian;
Tandai holder dokumen asli dengan simbol-simbol
yang unik;
Untuk mencegah kerusakan pada dokumen asli,
gunakan tick mark sederhana tapi berbeda atau tanda identifikasi lain;
Jangan melipat dokumen, dan jangan sampai