• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL SSLE 12 : TEKNIK PELAPORAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL SSLE 12 : TEKNIK PELAPORAN"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

SUPERVISOR) PEMASANGAN INSTALASI LIFT DAN

ESKALATOR (SSLE)

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN

KONSTRUKSI (PUSBIN-KPK)

MODUL

SSLE – 12 :

TEKNIK PELAPORAN

(2)

Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator i

KATA PENGANTAR

Modul ini membicarakan mengenai Teknik Pelaporan yang merupakan salah satu modul dari seluruh modul yang harus dikuasai oleh Peserta Pelatihan

Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator.

Penulisan dan penyusunan buku ini disesuaikan dengan posisi pelatihan, dimana Para Peserta Pelatihan ini bukanlah mereka yang masih awam dalam hal pekerjaan Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator.

Tentu saja buku ini bukan buku yang sudah sempurna, melainkan masih cukup banyak kekurangan yang tidak kami sadari namun sebagai panduan seorang

Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator dirasakan telah memenuhi dari cukup.

Masukan-masukan demi penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan dan terima kasih atas koreksi dan masukannya.

(3)
(4)

Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator iii

LEMBAR TUJUAN

MODUL PELATIHAN : Pelatihan Pengawas Lapangan (Site

Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE)

MODEL PELATIHAN : Lokakarya Terstruktur

TUJUAN UMUM PELATIHAN :

Mampu melakukan pengawasan pekerjaan pemasangan instalasi pesawat lift dan ekskalator dalam gedung sesuai dengan spesifikasi teknis, gambar perencanaan dan mutu yang dipersyaratkan sampai diserah terimakan kepada pemilik.

TUJUAN KHUSUS PELATIHAN : Pada akhir pelatihan peserta mampu : 1. Menerapkan sistem manajemen K3.

2. Menerapkan peraturan dan standar nasional.

3. Menjelaskan pengenalan sistem transportasi vertikal.

4. Mengawasi pemasangan komponen instalasi dan pengamanan. 5. Menjelaskan Instalasi Daya Kendali dan Proteksi

6. Menjelaskan dasar-dasar teknik kelistrikan dan mekanikal. 7. Menjelaskan metode pemasangan lift dan eskalator.

8. Menjelaskan teknik pemeriksaan dan uji coba lift dan eskalator. 9. Menjelaskan riksa uji lift dan eskalator.

10. Menjelaskan proyek dan karakteristiknya. 11. Mengendalikan proyek (PDCA).

(5)

NO. DAN JUDUL MODUL : SSLE - 12 TEKNIK PELAPORAN

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah mempelajari modul, peserta mampu membuat teknik pelaporan sesuai ketentuan dokumen kontrak sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan pemasangan lift dan ekskalator sesuai ketentuan peraturan yang berlaku sehingga layak difungsikan.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) Pada akhir pelatihan peserta mampu : 1. Melakukan pengumpulan data 2. Melakukan pengolahan data 3. Melakukan penulisan laporan

(6)

Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator v

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i LEMBAR TUJUAN ... ii DAFTAR ISI ... iv DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN

MODUL PELATIHAN PENGAWAS LAPANGAN (SITE SUPERVISOR) PEMASANGAN INSTALASI LIFT

DAN ESKALATOR (SSLE) ... vi DAFTAR MODUL ... vii PANDUAN INSTRUKTUR ... viii BAB I PENGUMPULAN DATA ... I-1 1.1 Data Laporan Harian ... I-1 1.2 Data Laporan Mingguan ... I-2 1.3 Data Laporan Bulanan ... I-2 1.4 Data Laporan Direksi Teknis ... I-3 1.5 Data Laporan Akhir Proyek ... I-5 1.6 Tugas dan Tanggung Jawab

Pembuat laporan ... I-6 1.7 Arsip Dokumen Pelaksanaan

Pekerjaan I-7

1.8 Rujukan Laporan ... I-8 1.9 Laporan Pengawasan ... I-8

1.9.1 Laporan Yang

Dihasilkan I-9

1.9.2 Lingkup Kegiatan

Pengawasan I-10

1.10 Permasalahan Pelaporan ... I-11 1.10.1 Pembuatan Laporan ... I-11 1.10.2 Pengarsipan ... I-11

(7)

1.10.3 Penyebab Permasalahan I-12

1.10.4 Solusi Penanganan Permasalahan I-12

BAB II PENGOLAHAN DATA ... II-1 2.1 BAP PEMBAYARAN

I I -1 2.2 BAP Serah Terima

P E K E R J A A N I I -2

BAB III PENULISAN LAPORAN ... III-1 3.1 LAPORAN LISAN

I I

(8)

Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator vii I -1 3.2 LAPORAN RUTIN I I I -1 3.3 LAPORAN BULANAN I I I -3 3.4 RAPAT PROYEK I I I -4 RANGKUMAN LAMPIRAN : Lampiran 1:

(9)
(10)

Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator ix Lampiran 2:

(11)
(12)

Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator xi Lampiran 4:

(13)

DAFTAR PUSTAKA HAND OUT

(14)

Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator xiii

DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL

PELATIHAN PENGAWAS LAPANGAN (Site Supervisor)

PEMASANGAN INSTALASI LIFT DAN ESKALATOR

(SSLE)

1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Pengawas

Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) dibakukan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

(SKKNI) yang didalamnya telah ditetapkan unit-unit kerja sehingga dalam Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan

Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) unit-unit tersebut menjadi Tujuan

Khusus Pelatihan.

2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisis dari masing-masing Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja yang menghasilkan kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku dari setiap Elemen Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut.

3. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka berdasarkan Kurikulum dan Silabus yang ditetapkan dalam SLK, disusun seperangkat modul pelatihan (seperti tercantum dalam Daftar Modul) yang harus menjadi bahan pengajaran dalam pelatihan Pengawas

Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE).

(15)

DAFTAR MODUL

Jabatan Kerja : Pengawas Lapangan (Site Supervisor)

Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) Nomor

Modul Kode Judul Modul

1 SSLE – 01 Sistem Manajemen (K3)

2 SSLE – 02 Peraturan dan Standar Nasional

3 SSLE – 03 Pengenalan Sistem Transportasi Vertikal 4 SSLE – 04 Komponen Instalasi Daya, Kendali dan Proteksi 5 SSLE – 05 Instalasi Daya, Kendali dan Proteksi

6 SSLE – 06 Dasar-dasar Teknik Kelistrikan dan Mekanikal 7 SSLE – 07 Metode Pemasangan Lift dan Eskalator

8 SSLE – 08 Teknik Pemeriksaan dan Uji Coba Lift dan Eskalator 9 SSLE – 09 Riksa Uji Lift dan Eskalator

10 SSLE – 10 Proyek dan Karakteristiknya 11 SSLE – 11 Pengendalian Proyek (PDCA)

(16)

Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator xv

PANDUAN INSTRUKTUR

NAMA PELATIHAN : PELATIHAN PENGAWAS LAPANGAN (SITE

SUPERVISOR) PEMASANGAN INSTALASI LIFT DAN ESKALATOR (SSLE)

KODE MODUL : SSLE - 12

JUDUL MODUL : TEKNIK PELAPORAN

DESKRIPSI : Materi ini membahas pengetahuan

Pengumpulan Data, Pengolahan Data, Penulisan Laporan untuk pelatihan Pelatihan

Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE).

TEMPAT KEGIATAN : Ruangan Kelas lengkap dengan fasilitasnya.

(17)

RENCANA PEMBELAJARAN

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG

1. Ceramah : Pembukaan

 Menjelaskan tujuan

instruksional umum(TIU) dan Tujuan instruksional khusus (TIK)

 Menjelaskan maksud dan tujuan teknik pelaporan.  Menjelaskan pengertian

teknik pelaporan. Waktu : 5 menit

 Mengikuti penjelasan TIU dan TIK dengan tekun dan aktif

 Mengikuti penjelasan maksud dan tujuan teknik pelaporan.

 Mengikuti penjelasan pengertian teknik pelaporan.

 Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas.

OHT

2. Ceramah : Bab I, Pengumpulan Data

Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai : Pengumpulan data

Waktu : 15 menit

 Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.

 Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas.

OHT

3. Ceramah : Bab II, Pengolahan Data

Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai : Pengolahan data

Waktu : 15 menit

 Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.

 Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas.

OHT

4. Ceramah : Bab III, Penulisan Laporan

Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai : Penulisan Laporan.

Waktu : 15 menit

 Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.

 Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas.

(18)

Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab I: Pengumpulan Data

Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator I-1

BAB I

PENGUMPULAN DATA

Untuk keperluan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan di lapangan, maka sesuai ketentuan kontrak perlu dibuat laporan hasil pekerjaan berupa Laporan harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, Laporan Triwulanan, dan Laporan Akhir. Untuk dapat memberikan informasi yang lengkap, maka ruang lingkup laporan harus meliputi aspek-aspek teknis, finansial, dan manajemen proyek agar dapat digunakan sebagai masukan bagi pengendali dan pengawas proyek dalam pengambilan keputusan dan tindak turun tangan. Untuk itu kita perlu mengumpulkan data-data lapangan berupa :

1.1 DATA LAPORAN HARIAN

Pelaksana proyek harus membuat buku harian yang mencacat seluruh rencana dan realisasi kegiatan pekerjaan yang selanjutnya akan dipakai sebagai bahan penyusunan lapran harian. Laporan harian ini mencakup informasi harian mengenai semua kelengkapan yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan, realisasi kemajuan pekerjaan, perbandingan antara realisasi pekerjaan terhadap rencana kerja, dan permasalahan yang ada, yang antara lain terdiri dari:

 Tenaga kerja: tugas, penempatan, dan jumlah;  Bahan: jenis dan jumlah;

 Peralatan: jenis, kapasitas, jumlah, dan kondisi;  Perubahan desain, gambar rencana;

 Perintah dan persetujuan untuk melaksanakan pekerjaan;

 Realisasi pekerjaan, termasuk perbandingan dengan rencana terhadap jenis dan kuantitas pekerjaan terlaksana;

 Cuaca dan kondisi alam yang mempengaruhi pelaksanaan;

 Dokumentasi foto hasil pelaksanaan pekerjaan, yang diambil dari satu titik tetap untuk satu obyek yang sama;

 Permasalahan yang mempengaruhi produksi pekerjaan.

Dari laporan harian harus dapat diperoleh informasi sebab-sebab terjadinya keterlambatan pekerjaan.

(19)

Sebagai tambahan, laporan harian ini merupakan dasar bagi penyusunan pelaporan lainnya. Oleh karena itu, suatu laporan harian yang lengkap dan akurat akan sangat bermanfaat untuk keperluan penyusunan laporan mingguan.

1.2 DATA LAPORAN MINGGUAN

Laporan mingguan berupa tabel perhitungan pencapaian kemajuan fisik pekerjaan (volume dan bobot) setiap mata pembayaran selama satu minggu dengan memperbandingkan hasil tersebut terhadap Dokumen Kontrak, rencana kerja dan deviasi, hasil minggu yang lalu, dan kumulatif pencapaian kemajuan fisik terakhir. Selain hal tersebut diatas, perlu dicantumkan juga mengenai hasil analisa atas identifikasi permasalahan yang telah dilakukan, dengan mengelompokkan permasalahan: personil, material, peralatan, dan metoda kerja, beserta upaya pemecahan permasalahan yang berupa tindakan nyata sesuai action plan yang telah ditetapkan dalam rapat mingguan.

Penyusunan laporan mingguan ini sangat dipengaruhi oleh kelengkapan dan akurasi laporan harian yang bersangkutan serta laporan mingguan sebelumnya.

1.3 DATA LAPORAN BULANAN

Laporan bulanan secara umum merupakan rangkuman laporan mingguan yang berisi hasil kemajuan pekerjaan bulanan. Penyusunan laporan bulanan ini juga sangat dipengaruhi oleh kelengkapan dan keakurasian laporan mingguan yang telah disusun sebelumnya.

Secara garis besar, laporan bulanan merupakan rangkuman informasi mengenai kemajuan pelaksanaan pekerjaan bulanan secara teknis, finansial, dan manajemen, yang antara lain terdiri dari:

 Ringkasan kemajuan pelaksanaan pekerjaan;  Sketsa kemajuan pelaksanaan pekerjaan;

 Perbandingan realisasi dan rencana kemajuan pelaksanaan pekerjaan (kurva-S), serta deviasi yang terjadi;

 Sertifikat dan perincian pembayaran bulanan;

 Foto dokumentasi, rangkuman kondisi cuaca harian,  Review design, CCO, dan perubahan Kontrak (bila ada);

(20)

Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab I: Pengumpulan Data

Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator I-3

 Rangkuman tentang berbagai permasalahan yang timbul beserta upaya pemecahannya sesuai dengan hasil penetapan dalam rapat bulanan. Seyogyanya, hal ini dibuat dalam suatu format yang berisi, antara lain:

o Rencana kerja, realisasi kemajuan pekerjaan, dan deviasi yang terjadi; o Permasalahan yang timbul, beserta cara dan tingkat penyelesaiannya;

o Tindak lanjut penyelesaian permasalahan, yang mencakup penunjukan penanggung jawab dan batas waktu penyelesaian permasalahan.

1.4 DATA LAPORAN DIREKSI TEKNIS

Laporan ini disusun oleh direksi teknis dan terdiri dari:

Laporan Harian Direksi Teknis (Engineer Daily Report) dibuat oleh personil inti (key personel), mulai dari inspector, Engineer (highway, material, bridge, dan structure), site engineer (Engineer Representative), Pemimpin Proyek/Bagian Proyek.

Dalam laporan ini dicatat: 1) Hari dan tanggal 2) Keadaan cuaca

3) Aktivitas kegiatan di hari itu, termasuk instruksi-instruksi dan tindakan turun tangan kepada Kontraktor.

4) Kegiatan pekerjaan kontraktor di lapangan

5) Masalah-masalah yang terjadi di lapangan dan penyelesaiannya 6) Diskusi-diskusi dengan Kontraktor yang dianggap penting. 7) Tamu-tamu resmi yang diinspeksi ke proyek.

8) Pekerjaan atau material yang ditolak dan alasannya

9) Jam mulai dan selesainya operasi hari itu dari personil dan peralatan. 10) Kedatangan dan pemindahan peralatan.

11) Kemajuan survei (staking out) dan pekerjaan.

Laporan tugas inspektur lebih detail dari lingkup tugas yang menjadi tanggung jawabnya laporan pemimpin proyek atau site Engineer merupakan kondisi secara umum. Semua laporan harian tersebut merupakan arsip permanen pada penyelesaian proyek.

(21)

Laporan Bulanan diperlukan sebagai dasar pembayaran, terdiri dari rangkuman data berupa:

 Kemajuan fisik di lapangan, termasuk perbandingan bobot realisasi dan rencana, serta deviasi yang terjadi;

 Hasil pengawasan pelaksanaan pekerjaan;  Hasil pengujian kualitas pekerjaan;

 Hasil perhitungan kuantitas pekerjaan;

 Permasalahan yang terjadi di lapangan dan penanganan yang telah dilakukan sesuai hasil penetapan dalam rapat bulanan;

 Kelengkapan dokumen berupa foto dokumentasi, kondisi cuaca, perubahan Kontrak (bila ada).

Laporan Triwulan merupakan rangkuman laporan bulanan yang berisi hasil kemajuan pekerjaan triwulan. Penyusunan laporan triwulan ini sangat dipengaruhi oleh kelengkapan dan akurasi laporan bulanan yang telah disusun sebelumnya.  Ringkasan kemajuan pelaksanaan pekerjaan;

 Sketsa kemajuan pelaksanaan pekerjaan;

 Perbandingan realisasi - rencana pelaksanaan (kurva-S);  Rekapitulasi sertifikat pembayaran bulanan;

 Ringkasan pengendalian mutu pekerjaan;

 Ringkasan perhitungan kuantitas dan pembayaran pekerjaan;satu

 Permasalahan yang terjadi selama triwulan yang bersangkutan dan penanganan yang telah dilakukan sesuai hasil penetapan dalam rapat bulanan;

Laporan Akhir merupakan rangkuman seluruh kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai sampai dengan serah terima pekerjaan sementara (PHO). Secara teknis laporan ini terdiri dari:

 Justifikasi teknik/Review Design;  Rekapitulasi kemajuan pekerjaan;  Monitoring penggunaan peralatan;  Kegiatan mata pembayaran utama;

 Rangkuman sertifikat pembayaran bulanan;  Ringkasan pengendalian mutu;

(22)

Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab I: Pengumpulan Data

Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator I-5

 Petunjuk pemeliharaan, pengoperasian, dan pemanfaatan;

 Hal-hal khusus tentang pekerjaan perlu penanganan yang berkaitan dengan kondisi tanah, drainase, dan perkerasan;

 Status perintah perubahan (Change Order) dan adendum kontrak;  Program masa pemeliharaan;

 Hal ikhwal tentang AMDAL; dan  Lampiran-lampiran, yang terdiri dari:

o Jadwal pelaksanaan; o Berita Acara PHO; o Gambar tipiKal;

o Gambar kerja (Shop drawing);

o Gambar terlaksana (As-built drawing); o Rekapitulasi pekerjaan;

o Daftar lokasi pekerjaan perlu penanganan;

o Dokumentasi photo pada kondisi awal, selama masa pelaksanaan, dan akhir pekerjaan.

Laporan Khusus dibuat oleh konsultan dan diserahkan kepada Pemimpin Proyek l atas kejadian-kejadian yang tidak terduga seperti:

 Persoalan-persoalan penting mengenai kondisi tanah antara lain, longsoran, erosi karena banjir.

 Perpanjangan waktu pelaksanaan  Penyimpangan terhadap spesifikasi  Hal-hal lain yang dianggap perlu.

1.5 DATA LAPORAN AKHIR PROYEK

Laporan Akhir Proyek disusun oleh direksi pekerjaan berdasarkan Laporan Akhir direksi teknis, dilengkapi dengan informasi kegiatan yang dilakukan selama masa pemeliharaan sampai dengan serah terima pekerjaan akhir (FHO). Tambahan informasi ini antara lain terdiri dari:

 Hasil pemeriksaan terhadap pekerjaan pemeliharaan, dan penyelesaian sisa pekerjaan;

(23)

 Lampiran tambahan, yang terdiri dari:

o Sertifikat Berakhirnya Masa Pemeliharaan; o Berita Acara Penyerahan Akhir (FHO); o Gambar terlaksana (as-built drawing); dan

o Dokumentasi photo pada kondisi awal, selama masa pelaksanaan, dan akhir pekerjaan.

1.6 TUGAS & TANGGUNG-JAWAB PEMBUAT LAPORAN

Setiap jenis laporan seperti tersebut diatas, kecuali laporan direksi teknis dan laporan akhir direksi pekerjaan, dibuat dengan melalui 3 (tiga) tahapan proses sebagai berikut:

 dibuat oleh penyedia jasa,

 diperiksa oleh direksi teknis, dan  disetujui oleh direksi pekerjaan.

Proses pembuatan laporan direksi teknis lebih sederhana, yaitu:  dibuat langsung oleh direksi teknis, dan

 diperiksa untuk mendapat persetujuan direksi pekerjaan.

Untuk keperluan distribusi laporan, maka setiap laporan dibuat dalam jumlah rangkap tertentu, yaitu sebagai berikut:

URAIAN

LAPORAN

HARIAN MINGGUAN BULANAN DIREKSI

TEKNIS AKHIR

Direksi Pekerjaan

(Pengguna Jasa) Asli Asli Asli Asli Copy-3

Atasan Pengguna Jasa - - Copy-1 Copy-1 Asli

Atasan Langsung

Pengguna Jasa - - Copy-2 Copy-2 Copy-1

Penyedia Jasa (Kontraktor) Copy-1 Copy-1 Copy-3 - Copy-2 Direksi Teknis (Konsultan

Supervisi) Copy-2 Copy-2 Copy-4 - -

(24)

Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab I: Pengumpulan Data

Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator I-7

1.7 ARSIP DOKUMEN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan (direksi pekerjaan, penyedia jasa, direksi teknis, dan perencana), wajib menyimpan dan memelihara dokumen pelaksanaan pekerjaan selama umur rencana konstruksi atau maksimal 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak penyerahan akhir pekerjaan. Hal ini diperlukan untuk dapat memenuhi ketentuan-ketentuan dibawah ini:

UU No. 18/1999 tentang Jasa Konstruksi:

 Sehubungan dengan kegagalan bangunan, maka pertanggungjawaban pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan konstruksi (pemilik, perencana, pelaksana, dan pengawas) masih terus berlanjut setelah penyerahan akhir pekerjaan;

 Jangka waktu pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan tersebut ditentukan sesuai dengan umur rencana konstruksi dengan paling lama 10 (sepuluh) tahun sejak penyerahan akhir pekerjaan konstruksi.

PP No. 29/2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi:

 Kegagalan bangunan adalah merupakan keadaan dimana bangunan tidak dapat berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian ditinjau dari sisi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau keselamatan umum, sebagai kesalahan penyedia jasa dan atau pengguna jasa setelah penyerahan akhir pekerjaan konstruksi. Kegagalan bangunan dapat terjadi karena kesalahan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, ataupun pengelolaan; yang selanjutnya menjadi tanggungjawab masing-masing pihak.  Jangka waktu pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan harus

dinyatakan secara tegas dalam Dokumen Kontrak.

Dokumen pelaksanaan pekerjaan yang harus disimpan oleh direksi pekerjaan dan diserahkan kepada penyelenggara jalan, antara lain terdiri dari:

 Dokumen kontrak, termasuk addendum/amandemen;  Seluruh laporanpelaksanaan pekerjaan;

 Seluruh korespondensi selama pelaksanaan pekerjaan;  Berita Acara pembayaran, beserta lampirannya;

(25)

 Foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan (sebelum, sedang, selesai dikerjakan);  Gambar terlaksana (as-built drawing);

 Laporan akhir.

Dokumen-dokumen tersebut diatas diperluan untuk kegiatan pembinaan jalan dalam hal-hal sebagai berikut:

 Catatan sejarah penanganan jalan (leger jalan);  Perencanaan, pemrograman, penganggaran;  Pemeliharaan; dan

 Pengoperasian.

1.8 RUJUKAN LAPORAN

Pada prinsipnya, pembuatan laporan telah diatur dan harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang tercakup dalam berbagai keputusan sebagai berikut:

 Keppres No. 80/2003: Lampiran I, Bab II.D.2.c mengenai Laporan hasil Pekerjaan;  Kepmen Kimpraswil No. 257/2004 mengenai Syarat-syarat Umum Kontrak, Bab

IV.A.26 mengenai Laporan Hasil Pekerjaan;

 Kepmen Kimpraswil No. 349/2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kontrak Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan), Bab VI Huruf R angka 12 mengenai Laporan Hasil Pekerjaan

 Kepmen Kimpraswil No. 349/2004, Bab V.R.12 mengenai Laporan Hasil Pekerjaan;

 UU No. 18/1999 tentang Jasa Konstruksi;

 PP No. 29/2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi; dan  Syarat Umum Dokumen Kontrak.

1.9 LAPORAN PENGAWASAN

Laporan pengawasan pekerjaan diperlukan untuk mengendalikan kelancaran pelaksanaan pekerjaan yang sedang dikerjakan, sehingga didapat hasil kerja yang sesuai dengan bestek dan persyaratan teknis lainnya serta dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan dengan mutu yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai peraturan yang berlaku.

(26)

Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab I: Pengumpulan Data

Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator I-9

Pengawasan yang dilakukan menyangkut masalah kuantitas, kualitas, biaya dan waktu pelaksanaan sehingg terwujudnya bangunan dan kelengkapannya sesuai dengan dokumen kontrak.

Secara keseluruhan lingkup yang masuk dalam pekerjaan pengawasan proyek adalah meliputi :

a. Perencanaan (Planning)

b. Pengorganisasian (Organizing) c. Penggerakan (Motivating) d. Pengawasan (Controlling)

Rencana terperinci adalah sebuah dokumen dimana di dalamnya terdapat segala sesuatu yang direncanakan dari awal termasuk segala usaha yang dilakukan dalam menyelesaikan proyek.

1.9.1 Laporan Yang Dihasilkan

Dokumen yang dihasilkan selama proses pengawasan adalah sbb : 1. Program kerja, alokasi tenaga dan konsep pekerjaan pengawasan;

2. Buku Harian Lapangan (BHL) yang memuat kejadian, perintah atau petunjuk yang penting konsultan pengawas atau direksi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, konsekwensi keuangan, keterlambatan penyelesaian dan tidak terpenuhinya syarat teknis;

3. Laporan Harian Lapangan yang berisikan keterangan tentang tenaga kerja, bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak, alat-alat, pekerjaan yang diselesaikan,waktu pekerjaan dan laporan cuaca;

4. Laporan Mingguan, sesuai resume laporan harian yang berisi kemajuan pekerjaan, penyimpangan-penyimpangan yang terjadi serta tindakan perbaikan yang telah dilakukan;

5. Laporan Bulanan yang merupakan resume laporan mingguan;

6. Berita Acara kemajuan pekerjaan untuk angsuran pembayaran serta dilengkapi dengan photo visual;

7. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan (addendum) dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah/Kurang bilamana terdapat perubahan pekerjaan;

(27)

8. Surat Perintah Perubahan Waktu Pelaksanaan (adendum) dan Berita Acara Perubahan Waktu Pelaksanaan bila terdapat perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan;

9. Gambar Kerja terinci (Shop Drawing), Bar Chart dan S Curve serta Network

Planing yang dibuat sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai;

10. Berita Acara Penyerahan Pekerjaan Pertama (Profesional Hand Over); 11. Berita Acara Penyerahan Pekerjaan Kedua (Final Hand Over);

12. Laporan Gambar Terlaksana (As Built Drawing).

1.9.2 Lingkup Kegiatan Pengawasan

Secara umum lingkup pengawasan suatu proyek konstruksi adalah dalam kegiatan membandingkan antara rencana dengan realisasi yang meliputi :

a. Pengawasan kualitas pekerjaan konstruksi

b. Pengawasan kesesuaian gambar dengan spesifikasi

c. Pengawasan waktu penyelesaian proyek sesuai dengan yang diharapkan d. Pengawasan biaya sesuai dengan biaya yang tersedia

e. Melakukan tindakan koreksi atas penyimpangan yang terjadi selama pelaksanaan berlangsung.

1.9.3 Sasaran Dalam Pengawasan

Untuk melaksanakan suatu jenis pekerjaan diperlukan sumberdaya, dengan demikian pengawasan yang dilakukan diarahkan pada sumberdaya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan bersangkutan yaitu :

1) Bahan

 Pengawasan terhadap mutu bahan, tanggal pengadaan, jumlah bahan yang dibeli untuk suatu periode tertentu.

 Pengawasan terhadap penggunaan bahan.

2) Tenaga Kerja

 Pengawasan terhadap pengadaan jumlah tenaga dan kualifikasi tenaga tersebut.

(28)

Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab I: Pengumpulan Data

Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator I-11

3) Peralatan

 Pengawasan terhadap mobilisasi peralatan, jumlah dan jenis peralatan.  Pengawasan terhadap penggunaan peralatan, bahan bakar dan hasil kerja.  Pengawasan terhadap pemeliharaan.

4) Hasil Kerja

 Pengawasan terhadap kemajuan hasil pelaksanaan.  Pengawasan terhadap mutu hasil pelaksanaan. 5) Metode Kerja

Pengawasan terhadap metoda kerja yang dilakukan di lapangan apakah sesuai dengan kondisi lapangan yang ada.

1.10 PERMASALAHAN PELAPORAN

1.10.1 Pembuatan Laporan

Secara umum pada pelaksanaan proyek-proyek di bidang jalan ditemui beberapa permasalahan dalam pembuatan laporan seperti:

 tidak disiplin dan tepat waktu;  laporan kurang lengkap;  laporan kurang akurat; dan

 manfaat laporan kurang dipahami.

Akibat hal-hal tersebut maka dapat berakibat antara lain:

 Pengambialn keputusan dan tindakan turun tangan oleh pengendali proyek tidak tepat dan terlambat; dan

 Keterlambatan pelaksanaan proyek menjadi berlarut-larut tanpa keputusan yang pasti;

1.10.2

Pengarsipan

Secara umum dalam administrasi proyek-proyek bidang jalan, berkaitan dengan pengarsipan laporan terdapat permasalahan seperti:

 tidak tertib;

 kurang tempat; dan

(29)

1.10.3

Penyebab Permasalahan

Secara umum penyebab terjadinya permasalahan pada pelaporan seperti tersebut diatas, dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1.10.3.1 Pemahaman Atas Fungsi Dan Manfaat Laporan

Kelemahan pemahaman dapat menimbulkan persepsi yang keliru, antara lain:

 Pelaporan hanya merupakan produk persyaratan administrasi dan bukan merupakan mata pembayaran utama bagi penyedia jasa;

 Kecenderungan bahwa isi pelaporan harus menggambarkan kinerja proyek yang bagus, sehingga pelaporan yang obyektif tetapi berisi informasi atas aktivitas dan pencapaian prestasi pelaksanaan pekerjaan yang kurang baik, tidak disukai oleh setiap komponen yang terkait dalam manajemen proyek, karena dianggap dapat mempengaruhi penilaian prestasi manajemen proyek, dan adanya kekhawatiran akan menjadi bahan temuan pemeriksa;

 Untuk menghasilkan laporan yang “cantik” seperti tersebut diatas, dapat menimbulkan usaha untuk melakukan rekayasa pelaporan sedemikian rupa, sehingga dapat menyebabkan terjadinya keterlambatan pelaporan dengan produk laporan yang tidak obyektif lagi.

1.10.4

Solusi Penanganan Permasalahan

Secara garis besar, penanganan permasalahan dan peningkatan kinerja penyusunan pelaporan dapat difokuskan pada usaha-usaha peningkatan dalam beberapa aspek sebagai berikut:

1.10.4.1 Pemahaman Atas Fungsi, Dan Manfaat Serah Terima Pekerjaan

 Peran pelaporan dimaksudkan untuk menggambarkan informasi pelaksanaan pekerjaan, sedangkan fungsi pelaporan dimaksudkan untuk mendukung aktivitas pengendalian, pengawasan, pemantauan, dan pengambilan keputusan dalam pelaksanaan pekerjaan. Selain itu, laporan ini juga dapat dipergunakan dan bermanfaat sebagai bahan evaluasi dan pemeriksaan terhadap akuntabilitas kinerja baik dari sisi manajemen proyek maupun hasil pekerjaan tersebut. Pada akhirnya, laporan ini akan menjadi suatu catatan sejarah pelaksanaan konstruksi.  Pelaporan yang obyektif atas hasil yang kurang baik, tidak perlu dikawatirkan,

(30)

Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab I: Pengumpulan Data

Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator I-13

dapat dipertanggungjawabkan dan dilengkapi dengan rencana penanganan dan penanggulangannya;

 Rekayasa “mempercantik” laporan dapat menimbulkan ketidak konsistensian substansi, yang pada akhirnya akan menimbulkan masalah dan kesulitan, serta dapat menjadi bahan temuan bagi tim pemeriksa

1.10.4.2 Manajemen Penyusunan Laporan  Pembinaan disiplin dan kapabilitas personil

 Pengaturan dan penentuan tugas dan tanggunggjawab personil yang terkait dalam penyusunan laporan;

 Teknik penyusunan laporan:

o outline laporan untuk menjamin kelengkapan materi laporan;

o format untuk mempermudah pemasukan data dan pembuatan perhitungan, diagram, dll;

o checklist untuk pemantauan kelengkapan data, analisa, perhitungan, dan dokumen berdasarkan outline laporan;

o pengumpulan data dll. dilakukan secara rutin dan kontinyu; o pengolahan laporan secara total berbasis komputer; dan o arsip laporan dilengkapi dalam bentuk soft-copy.

1.10.4.3 Koordinasi Yang Efektif

Proses pembuatan laporan diawali oleh kegiatan pencatatan data dan pengumpulan dokumen, kemudian diikuti oleh suatu rangkaian proses “penyusunan-pemeriksaan-persetujuan”, dan diakhiri dengan proses pendistribusian laporan. Oleh karena itu, selain diperlukan adanya kedisplinan, kapabilitas, pengaturan tugas dan tanggungjawab personil yang terkait, juga dibutuhkan adanya koordinasi yang efisien dalam melaksanakan setiap komponen yang tercakup didalam rangkaian proses tersebut.

1.10.4.4 Dukungan Substansi Laporan

Agar penyusunan laporan memenuhi ketentuan laporan yang baik yakni lengkap, akurat, jelas dan terkini maka perlu dukungan-dukungan berupa kelengkapan data, analisa, perhitungan dan dokumen pendukung;

(31)

Selanjutnya, jika usaha peningkatan seperti disebutkan di atas masih belum dapat memperbaiki kinerja pelaporan, maka seyogyanya perlu dipertimbangkan langkah-langkah berupa teguran tertulis, sanksi administrasi, sampai dengan pinalti berupa penggantian personil.

Pada akhirnya, dengan pemahaman atas fungsi dan manfaat pelaporan yang baik, manajemen penyusunan laporan yang efektif, dan dukungan teknis yang lengkap dan akurat dapat diharapkan hasil berupa pelaporan yang obyektif, tepat waktu, lengkap dan akurat yang mengggambarkan keseluruhan aktivitas dan pencapaian hasil pekerjaan secara akuntabel.

(32)

Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab I: Pengumpulan Data

Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator I-15

PENGUMPULAN DATA ... 1 1.1 DATA LAPORAN HARIAN ... 1 1.2 DATA LAPORAN MINGGUAN ... 2 1.3 DATA LAPORAN BULANAN ... 2 1.4 DATA LAPORAN DIREKSI TEKNIS... 3 1.5 DATA LAPORAN AKHIR PROYEK ... 5 1.6 TUGAS & TANGGUNG-JAWAB PEMBUAT LAPORAN ... 6 1.7 ARSIP DOKUMEN PELAKSANAAN PEKERJAAN ... 7 1.8 RUJUKAN LAPORAN ... 8 1.9 LAPORAN PENGAWASAN ... 8 1.9.1 Laporan Yang Dihasilkan ... 9 1.9.2 Lingkup Kegiatan Pengawasan ... 10 1.9.3 Sasaran Dalam Pengawasan ... 10 1.10 PERMASALAHAN PELAPORAN ... 11 1.10.1 Pembuatan Laporan ... 11 1.10.2 Pengarsipan ... 11 1.10.3 Penyebab Permasalahan ... 12 1.10.4 Solusi Penanganan Permasalahan ... 12

(33)

BAB II

PENGOLAHAN DATA

2.1 BERITA ACARA PEKERJAAN (BAP) PEMBAYARAN

Berita acara pekerjaan dibuat atas permintaan pihak direksi proyek sehubungan dengan tahapan pembayaran angsuran sesuai persyaratan kontrak.

BAP lebih cenderung sebagai persyaratan administrasi, bukan merupakan laporan kemajuan pekerjaan.

BAP harus diketahui / disetujui oleh CM atau pihak konsultan.

BAP pada akhir penyelesaian yang bersifat komisioning harus disertai dengan daftar simak (check list) seperti yang tertera pada halaman berikut, dan contoh lampiran-4 Daftar Simak (Commissioning) .

BERITA ACARA PEMBAYARAN No. : ………

Menunjuk pada hasil laporan (supervisi) periode tertentu No……….….. tanggal ………... dan berdasarkan Perjanjian Kerja No……….. tanggal ………, maka dapat dibayarkan atas pekerjaan ………...

Nilai Kontrak (ex. PPN) :

Nilai Pekerjaan yang dibayarkan : (sampai dengan periode ini)

Nilai Pekerjaan yang dibayarkan : (periode yang lalu)

Nilai Pekerjaan yang dibayarkan : (periode ini)

Pengembalian uang muka :

(……..% x 6)

Retensi :

(……..% x 6)

Pembayaran yang diterima periode lalu : Nilai pembayaran yang disetujui periode ini :

Demikian Berita Acara Pembayaran ini dibuat, untuk digunakan sebagaimana mestinya. Jakarta, ………….…….

Disetujui oleh, Diajukan oleh,

PT. (Owner) (PT. Consultant)

(34)

Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab II: Pengolahan Data

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator II-2

2.2 BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN

BERITA ACARA

SERAH TERIMA PEKERJAAN

No. ………..

Pada hari ini ………….... tanggal ………. bulan ………. tahun ………, telah diadakan serah terima pekerjaan antara kedua belah pihak.

PIHAK PERTAMA

Nama : ………..

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ……….., yang berkedudukan di ………., yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

PIHAK KEDUA

Nama : ………..

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ………..., yang berkedudukan di ………..., yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Pihak kedua menyerahkan pekerjaan kepada Pihak Pertama atas pekerjaan Pemasangan ………... yang terpasang ………...………... Pekerjaan tersebut telah selesai dikerjakan dengan hasil baik dan lift telah berfungsi sebagaimana mestinya serta telah dicoba oleh kedua belah pihak dengan hasil baik.

Demikian berita acara serah terima pekerjaan ini dibuat dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak berdasarkan Surat Perjanjian Borongan ………..… tanggal ……….………… dan dapat dipergunakan seperlunya.

Pihak Pertama, Pihak Kedua,

PT. (Owner) PT. (Consultant)

(35)

BAB III

PENULISAN LAPORAN

3.1 LAPORAN LISAN

Dalam kenyataan yang terjadi dilapangan seorang site supervisor harus segera melapor keatasannya secara lisan melalui telpon. Dalam hal ini laporan harus diikuti dengan konformasi tulisan dan dikirim melalui facsimile atau kurir. Terutama menyangkut angka-angka, data teknis dan jumlah biaya. Bentuk konformasi laporan lisan dapat berupa contoh formulir no.1, sebagai berkut :

KONFORMASI LAPORAN LISAN

1. Tanggal dilaporkan : ………. Jam : ………..

2. Dari (nama) : 3. Nama Proyek : 4. Untuk perhatian :

Manajer operasi Superintendent

Bagian logistik Bagian teknik pendukung 5. Sifat : Segera Keadaan darurat Biasa

Keputusan, perlu / tidak perlu

6. Isi Laporan dan Usulan : ……… ……… ……… Tertanda, Site Supervisor Nama :

3.2 LAPORAN RUTIN

a. Laporan kemajuan (progress report)

Laporan rutin harus disiapkan untuk tiap-tiap periode satu minggu, pada akhir minggu (hari Sabtu) dan diserhakan kepada Construction Management atau pemilik proyek (dimana perlu). Ulasan kemajuan pekerjaan dapat ditulis secara singkat apakah lancar atau ada halangan selama minggu terakhir. Lihat contoh formulir no.2.

(36)

Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab III: Penulisan Laporan

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator III-2

Contoh Formulir No.2

LAPORAN MINGGU KE : UNTUK PERHATIAN PERIODE : Construction Mgt PAKET : Direksi Proyek

Intern URAIAN PEKERJAAN VOL SAT BOBOT

FISIK BOBOT FISIK BOBOT FISIK BOBOT PEKERJAAN PERSIAPAN

a. Pemasangan Scaffolding Lot 0,50 b. Pemasangan template (lood) Lot 0,20 c. Shop drawing & data lapangan Lot 0,20 d. Mobilisasi, Material handling Lot 2,00

2,90 PEKERJAAN MEKANIK

a. Pemasangan braket rail Buah 6,10 b. Pemasangan guide rail Buah 10,25 c. Setting mesin Set 15,25 d. Car assembling Set 19,10 e. Ropping Set 5,05 f. Setting counterweight Set 10,20 g. Pemasangan jamb & pintu Set 12,20 h. Governor & safety Set

-78,15 ELECTRIK

a. Setting controller Unit 5,50 b. Wirring & Fixtures Unit 2,95 c. Adjusting Unit 2,15 d. Testing / Uji Coba Unit 3,00

13,60 PEKERJAAN TAMBAHAN

a. Penarikan Cable power Meter 1,25 b. Grouting / bobok Lot 0,95 c. Pengadaan sub panel Buah 0,20 d. Instalasi penerangan R.M Buah 0,20 e. Tangga monyet Buah 0,90 f. Gudang material Buah 0,95 g. Pintu ruang mesin Buah 0,90 h. Lain-lain Lot

-5,35

JUMLAH 100

Kemajuan pekerjaan telah mencapai prosentase sebesar …. % Minggu yang lalu …. %

Ulasan dan Keterangan :

……… ……….

Demikianlah laporan pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Mengetahui, Dibuat oleh Kontraktor Pelaksana

Construction Management PT. Fadilat Elevator Rekatama ( ……….. ) ( ……….. )

KOMULATIF NO. : ………..

LOKASI SEKTOR : ………

PER % MNG LALU PER % MNG INI KONTRAKTOR LAPORAN MINGGUAN KEMAJUAN PEKERJAAN PT. FADILAT ELEVATOR REKATAMA

(37)

3.3 LAPORAN BULANAN

Laporan berkala bulanan adalah merupakan kesimpulan global dari ke-4 laporan periode mingguan terdahulu yang telah terlaksana. Biasanya laporan bulanan hanya dilakukan untuk proyek-proyek besar dimana terdapat beberapa kelompok-kelompok lift dalam beberapa sektor dari bangunan. Pada tahapan bulanan tersebut perlu diadakan diskusi dengan pihak Direksi Proyek dan pengawas dari Construction Management (CM) dalam diskusi tersebut kemungkinan ada arahan dari pihak Direksi Proyek. Kemungkinan-kemungkinan tersebut dapat berupa:

1) Permintaan mempercepat lift-lift pada satu sektor (umpama pada annex

building) karena direksi mau akan berhenti lebih cepat.

2) Perubahan yang tiba-tiba timbul diluar dugaan yang akan menimbulkan pekerjaan tambahan kurang.

Contoh Formulir 3. KONTRAKTOR PT. FADILAT ELEVATOR INSTALASI LIFT / ESKALATOR NO. :

LOKASI SEKTOR :

LAPORAN BULANAN KEMAJUAN PEKERJAAN LAPORAN BULANAN KE : UNTUK PERHATIAN PERIODE : CONSTRUCTION MGT PAKET : INTERN

Kemajuan pekerjaan :

Telah tercapai …………..…..%, Tertinggal/mendahului ……….. hari Terdiri dari :

1) Pekerjaan Mekanik ……....%, Seharusnya ………. % 2) Pekerjaan Elektrik ……....%, Seharusnya ………. % 3) Pekerjaan Tambah ………%, Seharusnya ………. % 4) Perlu perpanjangan waktu …….……….. hari

5) Alasan perpanjangan waktu ………

6) Ulasan : ……… ………. Tertanda, Site Supervisor Nama :

(38)

Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Bab III: Penulisan Laporan

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator III-4

3.4 RAPAT PROYEK

Rapat proyek perlu diadakan dengan pihak CM dan Direksi Proyek membahas laporan bulanan kemajuan pekerjaan ataupun membahas kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul. Rapat sebaiknya dipimpin oleh CM, tetapi notulen rapat sebaiknya ditulis oleh site supervisor.

Notulen rapat mencakup : tanggal rapat lokasi ruang rapat, daftar hadir, acara (pokok-pokok) pembahasan, kesimpulan dan rencana tindakan (action plan) oleh siapa dan kapan terselesaikan. Notulen harus disebarkan ke semua pihak yang berkepentingan dengan tanda terima.

(39)

BAB III ... 1 PENULISAN LAPORAN ... 1 3.1 LAPORAN LISAN ... 1 3.2 LAPORAN RUTIN ... 1 3.3 LAPORAN BULANAN ... 3 3.4 RAPAT PROYEK ... 4

(40)

Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Rangkuman

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator R-1

RANGKUMAN

Laporan dalam suatu proyek pekerjaan instalasi mekanikal / elektrikal yang sedang berlangsung sangat dibutuhkan oleh atasan (yaitu manajemen operasi). Laporan atas instalasi yang sudah selesai terpasang mungkin dianggap sudah terlambat, walaupun bentuknya ilmiah dan enak dibaca dan akurat. Oleh karena itu laporan harus disusun secara periodik dan teratur disertai dengan masalah yang sedang dihadapi dan usulan solusi dengan alternatifnya.

Laporan yang disampaikan tepat waktu akan menolong menghindari penyimpangan makin jauh dan mencegah timbulnya biaya yang tidak semestinya ataupun mulurnya jatah waktu yang ditetapkan.

Untuk menunjang dalam penyusunan laporan yang baik dan rapih diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

 Laporan yang harus disiapkan oleh seorang pengawas pelaksana untuk disajikan kepada “manajemen operasi” (atasannya langsung) harus bersifat objektif atas dasar fakta-fakta yang berkembang selama pelaksanaan pemasangan lift atau eskalator.

 Laporan harus meliputi kemajuan (progress) pelaksanaan, rencana tahapan berikut yang akan digarap, kesulitan, penyimpangan dan tentative solusi yang perlu diusulkan dan kesimpulan singkat.

 Laporan tidak perlu basa-basi bergaya sastra agar indah atau enak dibaca, tetapi tidak pula perlu kata-kata kasar makian ataupun sebaliknya kata-kata pujian harus dihindari. Sistimatika bentuk laporan disusun dengan nomor-nomor masalah dan terutama dalam bentuk-bentuk daftar formulir yang baku yang ditetapkan oleh atau dari perusahaan.

 Laporan harus diisi lengkap dengan kata-kata dan fakta-fakta. Jika ada daftar yang tidak ada kaitannyapun harus diberi tanda N/A (not available atau not

(41)

 Laporan dibuat secara berkala teratur (rutin) dengan bentuk-bentuk khas mingguan, bulanan, dan laporan akhir (final report), atau komisioning saat pekerjaan selesai.

 Laporan akhir dapat pula disertai dengan pendapat atau usulan dari site

supervisor atas dasar pengalamannya, agar kelak proyek-proyek yang akan

(42)

Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator L-1

Lampiran -1

Hal 1 dari 2

LAPORAN HASIL PENGUJIAN PESAWAT LIFT TRAKSI

Awal (serah terima) berkala 5 tahun perubahan teknis (peremajaan)

Daftar ini hanya berlaku untuk satu unit pesawat lift saja

Nama gedung : ……….

A l a m a t : ……….

Jenis pesawat lift : ……… No. Seri ………..….. Kapasitas angkut : ……….. kg; Kecepatan ………..m/menit Jenis dan motor mesin : ………. Pabrik pembuat : ……… Jenis pengontrol (kendali gerak) : ….……….... Pabrik pembuat :………

1. Jenis alat pengaman : Roll; Wedge clamp; Flexible guide clamp.

2. Jenis governor, pengindra kecepatan : ………..…………..

3. Governor bekerja pada kecepatan…m/m, ……..% Alat ukur yang digunakan, .. ……. Keterangan : ……….

4. Jenis penjepit pada governor : Bahan…..dia alur ….mm (dgn pegas ya,… tidak,…)

5. Kinerja governor : % overspeed…………,% saat putus arus ….………

6. Muatan diluar bobot kereta : (marmer, granit, lain-lain) …..………. (kg)

7. Pengujian perimbangan : …………engkol, …………tachometer, ……….lain-lain Amperemeter …….. (keterangan)

Perimbangan yang ditentukan dalam pengujian ini….…% overbalance bobot imbang Perimbangan yang ditentukan oleh pabrik pembuat….…% overbalance bobot imbang

8. Berat keseluruhan bobot imbang : ……….. kg, berat kereta kosong ….…….... kg

9. Pembetulan beban pengimbang ..… (jumlah) batang pengimbang,@……kg =…….kg ditambah / dikurangi (coret yang tidak perlu), jumlah batang beban pengimbang interior kereta ……… kg, berat bobot imbang sekarang ……….. kg

10. Kondisi pada rel : ………… (Rel kiri) ……… (Rel kanan)

11. Ukuran rel utama dan rel bobot imbang : ……… kg/m ( …………..….. kg/m) jarak braket utama : ………m ; jarak braket bobot imbang : ………..…….m)

12. Kondisi tali governor setelah diuji ………. : pabrik pembuat……negara asal…...

13. Kondisi tromol penegang tali governor : ..………

14. Pengujian alat pengaman dengan tangan (manual), dengan kecepatan lebih, beban didalam kereta …… kg, kereta berhenti dengan (rata/atau tidak), kemiringan : …...%, jarak kemerosotan kereta saat pengaman bekerja : …….….mm

15. Alat pengaman bekerja baik/atau tidak. Kemerosotan kereta rata-rata : …………. m

16. Penyangga kereta jenis ………; jarak langkah penyangga ………….………. mm penyangga bobot imbang jenis ………… ; jarak langkah penyangga ………….…mm

17. Pengaman arus lebih ……….. (waktu dalam detik); ……….(A)

18. Kecepatan kereta, manual inspection (inspection speed) ……….……… m/menit.

19. Rem mesin disetel dengan 125% beban muatan dalam kereta ………. kg, rangkaian kontrol dimatikan (jarak kemerosotan kereta) ………..mm Sakelar induk dimatikan……….…mm (jarak kemerosotan keatas saat beban kosong) ………….… (jarak luncur arah kebawah saat beban penuh).

(43)

Hal 2 dari 2

Beban dalam kereta (kg)

Kondisi beban dan gerak (kg)

Kecepatan nominal

(m/m)

Arus (A) Tegangan (V)

mula gerak

jalan normal

berhenti jalan Keatas tanpa beban

Kebawah tanpa beban Keatas dengan beban seimbang Kebawah dengan beban seimbang Keatas dengan beban penuh Kebawah dengan beban penuh K E S I M P U L A N

Alat pengaman disegel …………. Governor baik cukup disegel (label) Sakelar pengaman pd kec.lebih ………% Tali baja governor ……… Sakelar governor pd kec. lebih ………% Beban tambahan kereta nihil ……. kg Pengaman dicoba dengan beban penuh kosong; Bobot kereta kosong ……. kg Jarak kereta merosot saat pengaman bekerja cukup kurang berlebih. ______________________________________________________________________

.………, .………..

Yang melaksanakan pengujian

Instalatir : ……… Nama pegawai pengawas Keselamatan Kerja :

Nama petugas : ……… ………..………

Tanggal : ……… Tanggal : ……….. ………

(44)

Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator L-3

Lampiran -2

Hal 1 dari 2

LAPORAN HASIL PENGUJIAN LIFT HIDROLIK awal (serah terima) berkala 5 tahun

perubahan teknis (peremajaan) Daftar ini hanya mencakup satu unit lift saja.

Nama gedung/bangunan : ………

Jenis bangunan : ………

Alamat dan nomor telpon : ………

Pengelola bangunan : ………

Alamat dan nomor telpon : ……… Sumber tenaga listrik : PLN /tegangan : … V,phase : …….freq : ………Hz

1. Katup pelapasan (reliefe valve) diset pada kecepatan turun …… m/m (…% dari kecepatan nominal).

2. Katup kontrol (check valve), bekerja dengan motor atau solenoid

3. Katup darurat manual, penandaan dengan cat berwarna ……..… label ………. Kecepatan pada saat katup dioperasikan ……….. m/menit

4. Katup pengaman (main shut off), gunakan pressure gauge, untuk memastikan bekerjanya katup pada tekanan hidrolis sebesar ……….…. bar atau atm 5. Katup pembuangan angin dengan cara manual atau dengan cara lain

6. Minyak (cairan) hidrolis : sintetik lain ……….……… Buatan : ………… jenis, viskositas ……… pada temperatur C 7. Tekanan hidrolis saat operasi : ……… bar (atm)

Tekanan hidrolis maksimal diizinkan ……….. bar (atm)

Saklar pemutus arus tekanan lebih : ……… 8. Operasi re-leveling (anti kreep ) dengan saklar otomatis ………….… mm terhadap

permukaan lantai

9. Operasi lain (creeping) dengan cara ..………. atau otomatis 10. Katup pembuangan angin Pompa tangan cara lain

11. Katup darurat (lift macet) silinder pecah (rapture)

12. Ruang luncur : tinggi overhead …….. mm, ruang aman ……… mm 13. Penyangga : pegas oil buffer jarak langkah ………..…… mm 14. Pintu darurat lokasi atas bawah ukuran ………….…… x …….….…….. mm 15. Data hasil pengujian operasi halaman berikut.

(45)

Hal 2 dari 2

Arah gerak Beban kereta

(kg)

Kecepatan (m/m)

Tekanan hidrolis (atm atau bar)

Arus listrik motor

(A)

Naik Penuh (nominal) ………… kg Naik Lebih (125% nominal)

…………. Kg

Naik Kosong

(O kg)

Turun Kosong

(O kg)

Turun Lebih (125% nominal) ……. kg

Turun Penuh (nominal) ……. Kg

16. Katup pengaman disegel oleh : Pabrik oleh PJIL

17. Pencahayaan darurat : ………….…… Ah ……….……… Watt

18. Interkom : dua arah tiga arah ………… cell battery 19. Bel darurat, cell battery DC, Volt ………. Ah ………

Nama penguji : ………SIO pengujian………

PJIL : ……….

Teknisi penguji : ………. Tanggal mulai diuji : ………selesai tanggal ………. Alamat/telepon/fax : ………. Tanda tangan, penganggung jawab ……….………..

SAKSI PELAKSANAAN PENGUJIAN

1. Pejabat Pengawas Keselamatan Kerja

Nama Pengawas : ……….

NIP : ……….

Tanggal : ……….………

Tanda tangan : …..………..

2. Perusahaan Jasa Pemeriksaan Pesawat

(PJPP) Teknisi Pemeriksa : ……….. …..………... Nama Tenaga Ahli K3 Lift : ………. ….. Perusahaan/No.izin Inspeksi : ……….……

Tanggal : ……….……

(46)

Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator L-5

Lampiran -3

Hal 1 dari 2

HASIL PENGUJIAN ESKALATOR dan LANTAI JALAN

awal (serah terima) berkala 5 tahun perubahan teknis (peremajaan) Daftar ini hanya mencakup satu unit eskalator/lantai jalan

Nama gedung/bangunan : ………

Jenis bangunan : ………

Alamat dan nomor telpon : ………

Pengelola bangunan : ………

Alamat dan nomor telpon : ……… Sumber tenaga listrik : PLN /tegangan : … V,phase : …….freq : ………Hz

1. Keadaan ban pegangan : Tegang , Kendor , Ragu-ragu : Kotor , Bersih , Catat

Kecepatan ban : .……… m/detik (gunakan tachometer) …. % terhadap kecepatan step, slip, ya , tidak

2. Keadaan balustrade : baik , retak , pecah bahan kaca baja (panel pelindung)

3. Keadaan anak tangga (step) : baik , goyang , miring kiri kanan , : tidak datar , penemuan lain : ……… : jarak-jarak longgar ……. mm

4. Keadaan plat sisir (comb plate) : bagian atas : patah , hilang , retah dan sisir : bagian bawah : patah , hilang , retak

tidak ada sama sekali

5. Landas keluar atas/bawah : baik , rusak/goyang , licin/kotor Landas masuk atas/bawah : baik , rusak/goyang licin/kotor

6. Keadaan roda-roda : step roller : baik , jelek harap penjelasan : chain roller : baik , jelek harap penjelasan penjelasan lebih lanjut gunakan lembar tersendiri.

7. Panel penutup (skirt panel) : baik , rusak , skrup hilang, bengkok

8. Toleransi skirt-step : maksimal 4 mm , lebih dari 4 mm

9. Toleransi sisir-step : maksimal 2 mm , lebih dari 2 mm , gunakan feeler gauge

terhadap dasar alur step, maksimal 3 mm lebih dari 3 mm

10. Kecepatan anak tangga : beban 50% naik ……… beban kosong ………

(47)

Hal 2 dari 2

11. Pengujian alat pengaman :

a. Saklar pengaman ban kendor : (optional), Ada ………. tidak ada

b. Saklar pengaman lubang ban : atas : ………bawah : ……….

c. Saklar pengaman plat sisir : atas : ………bawah : ………tidak ada

d. Saklar pengaman ban/rantai penarik : ………

e. Pengaman fase (reverse phase relay) : ………

f. Saklar pengaman roda (roller) : ………

g. Saklar pengaman rantai tarik (step) : ………

12. Pengujian rem motor saat putus arus : baik , tidak , harap penjelasan pada lembar tersendiri.

13. Pemeriksaan & penemuan peralatan lain :

13.1 Sekering utama MCB ……… ………

14. Pengukuran (gunakan instrumen) : getaran : ………… Hz ……… miligravity : suara : ……… dBA …..……..……

15. Pengukuran ampere sumber tenaga :

a. Saat turun kosong : ……… Amp

b. Saat naik kosong : ……… Amp

c. Saat turun 50% kapasitas : ……… Amp

d. Saat naik 50% kapasitas : ……… Amp

16. Kesimpulan dan Pendapat :

………. ……….. Nama penguji :………SIO pengujian………

PJIL : ………...

Teknisi penguji : ………

Tanggal mulai diuji : ………selesai tanggal ……… Alamat/telepon/fax : ……… Tanda tangan, penganggung jawab ………..

SAKSI PELAKSANAAN PENGUJIAN

1. Pejabat Pengawas Keselamatan Kerja

Nama Pengawas : ……….

NIP : ……….

Tanggal : ……….………

Tanda tangan : …..………..

2. Perusahaan Jasa Pemeriksaan Pesawat

(PJPP) Teknisi Pemeriksa : ……….. …..………... Nama Tenaga Ahli K3 Lift : ………. ….. Perusahaan/No.izin Inspeksi : ……….……

Tanggal : ……….……

(48)

Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator L-7

Lampiran -4

Hal 1 dari 4

Contoh Daftar Simak (Commissioning)

Project : ……….. Standard Check List Dated

Site Supervisor Acknowledge By Page-1

No. Description Physical Functioning Remarks/Target

A MACHINE ROOM

1 Control Panel

2 Traction Machine & Motor 3 Speed Governor

4 Safety Device

a Speed Governor Switch b Slack Rope Switch c Hand Drive Switch

5 Brakes Circuit & Mechanism 6 Wiring Power Lines and MCB 7 Current Measurement

a 0% Rated Load Up Direction b 0% Rated Load Down Direction c 50% Rated Load Up Direction d 50% Rated Load Down Direction e 100% Rated Load Up Direction

f 100% Rated Load Down Direction 8 Intercom / Commissioning 9 Fire Emergency Operation 10 ARD (Automatic Rescue Device) 11 Wire Rope FC Dia ……….. mm

B CAR TOP

1 Car Pulley & Bearing 2 Roller Guide Shoes at Car 3 Counterweight Pulley & Bearing 4 Roller Guide Shoes at Counterweight 5 Maintenance Control Panel

6 Wiring at Top of Car 7 Safety Device

a Stop Button b Safety Gear Switch c Emergency Exit Switch

d Final Limit Switch / Normal Limit Switch e Landing Door Switch

f Car Door Switches g Safety Railing as Required

(49)

Hal 2 dari 4

C CAR

1 Car Call Buttons / Switch 2 Car Indicators

3 Destination Indicator 4 Door Open / Close Button 5 Car Door Operation 6 Car Light / Car Fan 7 Emergency Car Light / Fan 8 Leveling

9 Independent Control / Hidden Box 10 Safety Guard L (Photo Cell) 11 Intercom / Communication 12 Overload Protection Device 13 Car Vibration & Noise

D LANDING FLOORS

1 Landing Doors

2 Landing Call Buttons / Panel 3 Direction Arrow / Arrival Lantern 4 Landing Indicator at Floor : …………. 5 Fireman Switch at Floor : ………

E PIT

1 Buffer (Car & Ctw) 2 Governor Deflector Pulley 3 Compensation Rope Pulley 4 Safety Device

a Stop / Emergency Switches b Slack rope Speed Gov. Switch c Buffer Switch (Car & Ctw) 5 Pit Lighting as Required

F CONTROL ROOM

1 Supervisor Panel at Floor ………….. 2 Intercom / Communication

G DEPNAKER CERTIFICATE

1 Approval 2 Improvement 3 Pending

Special Remarks by Consultant : ………

………. ………. ………. ………

PT. (Contractor) PT. (Consultant) PT. (Owner)

(50)

Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator L-9

Hal 3 dari 4

Daftar ini berlaku untuk satu (1) unit saja : ………. Jenis dan Jumlah unit : ………...……… : ………..

: ……… Telp : ………..…....Fax : ……..……….

: tgl : ……….…….….….. s/d tgl : …………..………...….… : ……….…….

Usulan dan Rekomendasi tindaklanjut

………..……….. ………..……….. ………..……….. ………..……….. ………..………..

Hasil Pemeriksaan Lapangan

Baik & Baik Perlu Harus sesuai tidak sesuai Koreksi ganti baru

Bagian I : Machine Room

Check the traction sheave, its groove, bearings, etc. ….. ….. ….. ….. Check the ropes at dead end hitch (if any) or at top of car ….. ….. ….. ….. Check the brake, brake lining/shoes, and spring pressure ….. ….. ….. …..

Check the motor, digital-encoder, cummutator ….. ….. ….. …..

Check the governor, tripping switch, ropes, retaining jaws ….. ….. ….. ….. Check the main switch board, fuse and the balance ….. ….. ….. …..

Check the earthling of motor set. ….. ….. ….. …..

Check the controller, connection, contact lining. ….. ….. ….. ….. Check oil level of machine, rubber cushions, etc. ….. ….. ….. ….. Bagian II : Inside the Car

Check the car call buttons : function of all switches ….. ….. ….. …..

Check the door gate contact and alignment. ….. ….. ….. …..

Check lighting and fan / ventilation. ….. ….. ….. …..

Check the car door shoes, door safeties, etc. ….. ….. ….. …..

Check the safety door edge, light curtain or light beam. ….. ….. ….. …..

DAFTAR SIMAK

(Check List )

Uraian

(51)

No Baik & Baik Perlu sesuai tidak sesuai Koreksi

Bagian III : On Top of the Car

1 Check inspection switch button, and emergency stop ….. ….. ….. 2 Check safety railing, and other protection devices ….. ….. …..

3 Check guide shoes, its pressure and alignment. ….. ….. …..

4 Check emergency access. ….. ….. …..

5 Check thimble rod / shackle / cross B clamp. ….. ….. …..

6 Check rope tension and any defect or corrosion ….. ….. …..

7 Check car sheave (if any). ….. ….. …..

8 Check landing door, hanger, contact and lining. ….. ….. …..

9 Check the safety-device linkages and the tripping switch. ….. ….. …..

10 Check upper limit switches, direction switches ….. ….. …..

Bagian IV : In Pit

1 Check safety guard of counterweight. ….. ….. …..

2 Check the governor idle-sheave. ….. ….. …..

3 Check the safety device (safety block). ….. ….. …..

4 Check the depth of the pit the refuge space ….. ….. …..

5 Check the lower limit switches. ….. ….. …..

6 Check the cat-ladder. ….. ….. …..

7 Check lighting, emergency stop switches ….. ….. …..

8 Check compensation and its tension sheave ….. ….. …..

Bagian V : At Landing Hall

1 Check every door panels and guide shoes,and door speed ….. ….. ….. 2 Check the hall call buttons, position indicators ….. ….. ….. 3 Check the hall lantern (if any), arrival gong (chime) ….. ….. …..

4 Check the car leveling. ….. ….. …..

(52)

Modul SSLE-12: Teknik Pelaporan Daftar Pustaka

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator

-1-DAFTAR PUSTAKA

1. ---, Petunjuk Teknis Pelaksanaan KEPPRES No 18 tahun 2000 Tentang

Pedoman Pelaksanaan Pengandaan Barang/jasa Investasi Pemerintah,

BP Panca Usaha, Jakarta 2000.

2. Alexander Sindoro, Drs, (terjemahan), Lima Pilar Manajemen Mutu Terpadu

(TQM), Bina Rupa Aksara, Jakarta, 1996

3. Djojo wirono S.Ir, Manajemen Konstruksi, BP KMTS - FT – UGM, 1991.

4. Djumialdji, Hukum Bangunan : Dasar-dasar Hukum Dalam Proyek Dan Sumber

Daya Manusia, PT Rineka Cipta Jakarta, 1996.

5. Fandy Tjiptono & Anastasia Diana, Total Quality Manajement, Yogyakarta : Andi, 1995.

6. Halpin D.W. Woodhead R.W. Construction Mangement Second Edition , John Wiley & Sons, Inc, New York, 1998.

7. Iman Soekoto .Ir, Pengendalian Pelaksanan Konstruksi, (Construction Management), Inter Crafia, Jakarta 1972.

8. Stephent R,Covey, Terjemahan Julius Sanjaya, Drs., Kepemimpinan yang

Berprinsip, Binarupa Aksara, Jakarta, 1977.

9. Wulfram .I. Erianto, Manajemen Proyek Konstruksi, Ed.I. , Yogyakarta : Andi,2002.

10. SNI 1718.1989 Riksa uji lift

11. Installation Manual, page 401 by NEMI Inc.1970 12. Factory Manual, Puarsa, Spain

13. Installation Manual by Puarsa, Spain 14. Installation Manual, NEMI, Inc, New York

15. Lift Installation Manual by Northern Sdn Berhad, Malaysia

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Kemudian data sekunder dalam penelitian ini, yaitu peta Rupabumi Indonesia skala 1 : 25.000 tahun 1999, data pasang surut selama 30 hari yang diperoleh dari stasiun pasang

1) Pemadatan lapis permukaan dan pondasi (base) kurang, sehingga akaibat beban lalu lintas lapis pondasi memadat lagi. 2) Kualitas campuran aspal rendah, ditandai dengan gerakan

Angkatan kerja merupakan penduduk, baik itu perempuan maupun laki- laki dalam usia produktif (usia kerja) yang berumur 15-64 tahun yang sedang bekerja atau mencari pekerjaan

Dengan kegiatan membaca, siswa dapat menjelaskan dampak pelaksanaan tanggung jawab sebagai warga negara dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat dipandu melalui Group

Bauran promosi menurut Menurut Kotler dan Armstrong (2008:408) adalah Bauran promosi adalah alat komunikasi dalam promosi untuk menyampaikan produk yang dihasilkan

Permodelan dilakukan untuk: 1) merekayasa model manajemen stratejik dengan pengkajian lebih spesifik pada tahap formulasi strategi, tahap implementasi strategi, dan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi LAZNAS Baitul Maal Hidayatullah Kantor Perwakilan Jawa Timur, khususnya Manajer Sumber Daya Manusia

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian kuantitatif adalah suatu bentuk metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau