• Tidak ada hasil yang ditemukan

01. Tanggapan & Saran

N/A
N/A
niki “Niki RizkiA” Rizki

Academic year: 2023

Membagikan "01. Tanggapan & Saran"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAGIAN A - TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Setelah Konsultan mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK) Supervisi Revitalisasi Situ Kelapa Dua dengan seksama, ditambah pula dengan penjelasan yang diberikan saat aanwijzing kantor maupun lapangan maka informasi yang kami pelajari telah memadai dan telah dengan jelas disampaikan tujuan pekerjaan ini secara detail.

Informasi permasalahan dan tujuan pekerjaan ini cukup jelas, sehingga kemungkinan terjadi kesalahtafsiran terhadap maksud dan tujuan pekerjaan dapat dihindari.

Meskipun demikian, setelah mempelajari lebih lanjut mengenai maksud dan tujuan pekerjaan maka kiranya perlu disampaikan beberapa hal yang merupakan pokok-pokok masalah yang menjadi perhatian dalam pelaksanaan pekerjaan nantinya adalah sebagai berikut :

Maksud dari pekerjaan ini adalah melaksanakan tugas pengawasan di lapangan/lokasi pekerjaan dan secara periodik memberikan masukan baik yang bersifat rutin dan teknis ataupun usulan–usulan yang sifatnya menunjang pelaksanaan fisik kepada Pejabat Pembuat Komitmen Danau Situ Embung.

Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan konstruksi Revitalisasi Situ Kelapa Dua sehingga didapat hasil kerja yang sesuai dengan dokumen perencanaan dan persyaratan teknis lainnya serta dapat diselesaikan dalam waktu dan biaya yang telah ditentukan sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan secara efisien dan efektif baik dalam hal waktu, biaya, maupun mutu hasil pekerjaan.

A.1 Tanggapan dan Saran Terhadap Tujuan Pekerjaan

Tujuan dari pekerjaan ini adalah Supervisi Revitalisasi Situ Kelapa Dua, yang menandakan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air/ SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Ciliwung-Cisadane, sedang memastikan penerapan system jaminan mutu (quality assurance) pelaksanaan pekerjaan, pelaksanaan kontrak sampai serah terima akhir pekerjaan.

A.2 Tanggapan dan Saran Terhadap Latar Belakang Pekerjaan

Situ adalah cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas air di badan air yang terkait (sungai, danau). Situ

(2)

digunakan untuk menjaga kualitasair tanah, mencegah banjir, estetika, hingga pengairan.

Situ menampung air hujan di musim hujan dan lalu digunakan petani untuk mengairi lahan di musim kemarau.

Ketersediaan air bervariasi menurut ruang dan waktu, sedang kebutuhan air terus meningkat mengikuti peningkatan jumlah penduduk serta taraf hidup dan kemajuan pembangunan serta berkurangnya luas situ maka fungsi situ menjadi menurun sehingga menimbulkan masalah banjir, kekeringan, air tanah menurun, sarana rekreasi berkurang dan lain-lain. Untuk memulihkan fungsi semula dari situ-situ tersebut maka perlu dilakukan tindakan revitalisasi.

Untuk latar belakang pekerjaan sudah dapat dipahami oleh Konsultan dan akan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan, pengendalian pelaksanaan konstruksi, dan penyusunan laporan.

A.3 Tanggapan dan Saran Terhadap Maksud, Tujuan dan Sasaran Pekerjaan

Dari isi Kerangka Acuan Kerja, khususnya mengenai maksud dan tujuan pelaksanaan pekerjaan Supervisi Revitalisasi Situ Kelapa Dua, maka kami sebagai calon Penyedia Jasa memahami betul maksud dan tujuan dari pelaksanaan pekerjaan ini.

Maksud dari pekerjaan ini adalah melaksanakan tugas pengawasan di lapangan/lokasi pekerjaan dan secara periodik memberikan masukan baik yang bersifat rutin dan teknis ataupun usulan–usulan yang sifatnya menunjang pelaksanaan fisik.

Tujuan pekerjaan ini adalah untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan konstruksi Revitalisasi Situ Kelapa Dua pada sehingga didapat hasil kerja yang sesuai dengan dokumen perencanaan dan persyaratan teknis lainnya serta dapat diselesaikan dalam waktu dan biaya yang telah ditentukan sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan secara efisien dan efektif baik dalam hal waktu, biaya, maupun mutu hasil pekerjaan. Dengan demikian pelaksanaan pekerjaan tersebut dapat sesuai dan dapat bermanfaat dengan yang direncanakan dan menghasilkan 1 dokumen Kegiatan Pengawasan

Sasaran pekerjaan ini adalah mendapatkan kualitas maupun kuantitas hasil pelaksanaan pembangunan konstruksi yang sesuai dengan Spesifikasi teknik, biaya dan waktu pelaksanaan yang ditentukan di dalam dokumen kontrak dan dipertanggung jawabkan.

A.4 Tanggapan dan Saran Terhadap Lokasi Pekerjaan

Lokasi kegiatan berada di Situ Kelapa Dua Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten

(3)

Lokasi pekerjaan sudah cukup jelas, tetapi belum di informasikan titik – titik koordinatnya.

Gambar A.1 Lokasi Pekerjaan Citra Satelite

A.5 Tanggapan dan Saran Terhadap Lingkup Pekerjaan

Lingkup dan rincian kegiatan pekerjaan Supervisi Revitalisasi Situ Kelapa Dua telah tertuang dengan jelas di Kerangka Acuan Kerja.

Untuk mencegah kesalahtafsiran, maka secara garis besar lingkup Pekerjaan Supervisi Revitalisasi Situ Kelapa Dua diuraikan sebagai berikut:

1. Konsultan harus memahami semua bagian data dan dokumen yang telah disusun yang berupa perencanaan akhir (final design) dan Dokumen Kontrak pekerjaan Konstruksi dari Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan Bendungan, SNVT Pembangunan Bendungan Ciliwung Cisadane serta melaksanakan review desain perencanaan sesuai dengan kondisi di lapangan, sehingga dapat dipakai sebagai acuan dalam penyusunan RMK, dokumen RMK ini akan dipakai sebagai kendali pekerjaan Supervisi Konstruksi.

2. Melakukan review design.

3. Membantu dan memberi saran kepada Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan Bendungan, SNVT Pembangunan Bendungan Ciliwung Cisadane dalam memberikan instruksi instruksi yang diperlukan kepada kontraktor Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dan melakukan pemeriksaan serta memberikan petunjuk agar pelaksanaan pekerjaan benar benar berlangsung sesuai dengan ketentuan dalam kontrak dan jadwal pelaksanaannya, dengan demikian, Konsultan harus memahami RMK dari Kontraktor yang dipakai sebagai pedoman/acuan pemeriksaan. Jika RMK

(4)

Kontraktor kurang lengkap, maka pihak Konsultan harus memberikan masukan untuk perbaikan RMK kontraktor.

4. Membantu dan memberi saran kepada Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan Bendungan, SNVT Pembangunan Bendungan Ciliwung Cisadane dalam menyelesaikan perbedaan pendapat yang mungkin timbul dengan kontraktor dan memberikan pendapat yang diminta maupun tidak berdasarkan pertimbangan dan analisa obyektif terhadap semua tuntutan yang mungkin diajukan oleh kontraktor.

5. Pelaksanaan pekerjaan pengawasan konstruksi adalah system Assistant Concept.

Seperti yang berlaku umum pada pekerjaan pengawasan konstruksi maka Konsultan berkewajiban dan bertanggung jawab untuk mengendalikan:

1.

Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari segi kualitas dan kuantitas serta proses pencapaian volume pekerjaan.

2.

Mengendalikan ketepatan waktu pelaksanaan & biaya pekerjaan

3.

Membantu Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan Bendungan, SNVT Pembangunan Bendungan Ciliwung Cisadaneyaitu bersama dengan Direksi Lapangan untuk memeriksa, menyetujui dan menandatangani:

a.

Dokumen RMK yang dibuat Kontraktor.

b.

Semua usulan penerapan referensi yang akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan yang diajukan oleh kontraktor.

c.

Rencana kerja kontraktor sehubungan dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan agar dapat diperoleh metoda kerja yang efektif dan efisien.

d.

Laporan harian, mingguan, dan bulanan yang dibuat oleh kontraktor.

e.

Berita Acara Pengukuran bobot pekerjaan.

f.

Bobot pekerjaan dan volume yang akan ditagihkan.

g.

Gambar Construction Drawing dan As Built Drawing yang dibuat kontraktor.

viii. Mutual Check.

h.

Seluruh back-up yang dibuat oleh kontraktor guna mendukung perhitungan- perhitungan volume.

4.

Melakukan inspeksi dan pemeriksaan dan pengawasan atas seluruh daerah kerja di lapangan.

5.

Mengisi Buku Harian Lapangan (BHL) Konsultan dan memeriksa dan menyetujui Buku Harian Lapangan (BHL) Kontraktor yang harus selalu berada di lapangan.

6.

Mengusulkan bersama Direksi Lapangan perubahan-perubahan pekerjaan dan perubahan desain sebagai akibat adanya penyesuaian-penyesuaian di lapangan yang tidak dapat dihindarkan selama pelaksanaan pekerjaan. Terhadap perubahan pekerjaan tersebut dibuat gambar perubahan yang dibuat oleh kontraktor dan diperiksa oleh Konsultan.

7.

Menyampaikan perubahan pekerjaan kepada Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan Bendungan, SNVT Pembangunan Bendungan Ciliwung Cisadane

,

untuk

(5)

mendapatkan persetujuan terhadap setiap perubahan pekerjaan dengan menyampaikan pula alasan, analisa, spesifikasi dan gambar - gambar yang diperlukan.

8.

Konsultan bersama dengan Direksi lapangan harus membantu memecahkan persoalan-persoalan yang terjadi selama pelaksanaan dan dilaporkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan Bendungan, SNVT Pembangunan Bendungan Ciliwung Cisadane, sehingga persoalan yang muncul tidak menyebabkan keterlambatan pelaksanaan pekerjaan.

9.

Memeriksa dan menandatangani berita acara Bobot Pekerjaan yang diajukan oleh Kontraktor.

10.

Mengikuti rapat-rapat secara berkala.

11.

Membuat laporan mingguan dan bulanan kepada Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan Bendungan, SNVT Pembangunan Bendungan Ciliwung Cisadane mengenai pelaksanaan pekerjaan, masukan hasil rapat-rapat di lapangan, penyimpangan- penyimpangan yang dilakukan oleh Kontraktor, perbaikannya dan hal-hal yang terjadi di lapangan. Dalam kegiatan ini, Direksi juga harus ikut mengawasi audit RMK Kontraktor dan perubahan-perubahan yang ada.

12.

Memeriksa dan membuat persetujuan terhadap semua pengaturan lalu lintas dan pengalihan aliran yang diperlukan di sekitar lokasi Pekerjaan yang diajukan oleh kontraktor selama masa pelaksanaan konstruksi.

13.

Terhadap kontraktor yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan dokumen kontrak, maka akan dikenakan sanksi atau teguran atau peringatan. Sebelum teguran dikeluarkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan Bendungan, SNVT Pembangunan Bendungan Ciliwung Cisadane, Konsultan membuat surat rekomendasi kepada Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan Bendungan, SNVT Pembangunan Bendungan Ciliwung Cisadane. Apabila kontraktor tidak melaksanakan isi surat pemberitahuan / instruksi Pejabat Pembuat Komitmen akan mengeluarkan Surat Teguran I. Apabila surat teguran I tidak dilaksanakan oleh kontraktor dalam waktu 3 (tiga) hari kerja, maka Konsultan membuat rekomendasi kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk dikeluarkan Surat Teguran II.

14.

Mencatat dan menyimpan semua hasil pengukuran dan pengujian, evaluasi hasil serta memberikan rekomendasi atas pelaksanaan pekerjaan yang telah diselesaikan seluruhnya agar dapat dinyatakan diterima dengan baik oleh Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan Bendungan, SNVT Pembangunan Bendungan Ciliwung Cisadane dan dapat dilakukan serah terima pekerjaan untuk menentukan masa pemeliharaan.

15.

Menyusun daftar kekurangan-kekurangan dan cacat-cacat pekerjaan selama masa pemeliharaan.

(6)

16.

Membantu Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan Bendungan, SNVT Pembangunan Bendungan Ciliwung Cisadane memeriksa gambar hasil pelaksanaan (As Built Drawing) yang dibuat oleh kontraktor.

17.

Membantu Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan Bendungan, SNVT Pembangunan Bendungan Ciliwung Cisadane dalam menyusun dokumen penyerahan pekerjaan.

18.

Konsultan dalam segala hal mengasistensikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan Bendungan, SNVT Pembangunan Bendungan Ciliwung Cisadane atas kebenaran dan kelengkapan hasil pengawasan, pemeriksaan, evaluasi hasil pelaksanaan dan dokumen-dokumen serta bukti bukti pemenuhan kontrak pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor.

19.

Melakukan Review Desain jika diperlukan adanya perubahan desain di lapangan yang diikuti dengan Justifikasi Teknis dari konsultan supervisi yang diketahui oleh Direksi pekerjaan dan disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

Untuk lingkup pekerjaan secara umum sudah mewakili item-item pekerjaan yang penting dalam pekerjaan ini.

A.6 Tanggapan dan Saran Terhadap Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Kegiatan ini dilaksanakan dalam jangka waktu 8 (delapan) bulan, 240 Hari Kelender.

Jangka waktu yang telah ditentukan ini semoga dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya oleh konsultan, dan ada beberapa pekerjaan dapat dilakukan secara bersamaan dan paralel sehingga dapat mengoptimalkan personil yang terkontrak. Diharapkan waktu pelaksanaan yang diberikan ini merupakan waktu yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan selesai tepat pada waktunya, selama tidak ada hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan seperti bencana alam, gangguan social dan masalah pandemic yang sedang terjadi saat ini (Semoga cepat berlalu).

A.7 Tanggapan dan Saran Terhadap Keterlibatan Personil Pekerjaan

Melihat dari Kerangka Acuan Kerja (KAK), Personil yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan ini adalah :

Tabel. 1 Kualifikasi Tenaga Ahli Berdasarkan

(7)

A. Tenaga Ahli

1. Ketua Tim ; 1 Orang

➢ Orang yang bertugas memimpin,mengarahkan, dan mengendalikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi terhadap berjalannya pelaksanaan pekerjaan.

➢ Berpengalaman minimal 5 tahun.

➢ Memiliki sertifikat keahlian (SKA) di bidang Sumber Daya Air dari Asosiasi Profesi yang terakreditasi di LPJKN.

➢ Tugas dan kewajiban Supervision Engineer mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi untuk setiap pelaksanaan pengukuran rekayasa lapangan yang dilakukan Pelaksana dan menyampaikan laporan kepada PPK sehingga dapat dilakukan dengan cepat keputusan-keputusan yang diperlukan, termasuk untuk pekerjaan pengembalian kondisi dan pekerjaan minor mendahului pekerjaan utama serta rekayasa terperinci lainnya;

b. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi secara teratur danmemeriksa pekerjaan pada semua lokasi di lapangan dimana pekerjaan konstruksi sedang dilaksanakan serta memberi penjelasan tertulis kepada Pelaksana mengenai apa yang sebenarnya dituntut dalam pekerjaan tersebut,bila dalam kontrak hanya dinyatakan secara umum;

c. Memastikan bahwa pelaksana memahami Dokumen Kontrak secara benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi serta gambar- gambar,dan pelaksana menerapkan teknik pelaksanaan konstruksi yang tepatj cocok dengan keadaan lapangan untuk berbagai macam kegiatan pekerjaan;

d. Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menenma atau menolak pekerjaan dan material;

e. Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan setiap hari yang dicapai Pelaksana pada lembar kemajuan pekerjaan (progress schedule) yang telah disetujui;

f. Memonitor dan mengevaluasi secara~eksama kemajuan dari semua pekerjaan dan melaporkannya.segera tepat waktu kepada PPK bila kemajuan pekerjaan terlambat sebagaimana tercantum pada buku Spesikasi Umum dan hal itu benar-benar berpengaruh terhadap jadwa penyelesaian yang direncanakan.

Dalam hal demikian, maka Supervision Engineer juga membuat rekomendasi secara tertulis bagaimana caranya untuk mengejar keterlambatan tersebut;

g. Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran setiap pekerjaan yang telah selesai yarig disampaikan oleh Quantity Engineer,

h. Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan untuk melaksanakan pekerjaan berikutnya,maka pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau menjadi tidak tampak harus sudah diperiksaj diuji dan sudah memenuhi persyaratan dalam Dokumen Kontrak;

(8)

i. Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu dan jumlah pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap bukti pembayaran bulanan Pelaksana;

j. Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa-sketsa yang benar untuk bahan PPKpada setiap lokasi pekerjaan;

k. Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar Sebenarnya Terbangun Terpasang (as-built drawings) dan megupayakan agar semua gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum Penyerahan Pertama Pekerjaan

(PHO);

l. Memeriksa dengan telitij seksama setiap gambar-gambar kerja dan analisa perhitungan konstruksi dan kuantitasnya, yang dibuat oleh Pelaksana sebelum pelaksanaan;

m. Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua lokasi pekerjaan dalam kontrak membuat laporan kepada PPK terhadap hasil inspeksi lapangan.

n. Memberi rekomendasi kepada PPK hasil penjaminan mutu dan keluaran hasil pekerjaan serta pemenuhan tingkat layanan jalan terkait dengan usulan pembayaran yang diajukan Pelaksana;

o. Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan mengenai kemajuan fisik dan keuangan proyek yang ada dibawah wewenangnya dan menyerahkan kepada PPK serta instansi lain yang terkait tepat pada waktunya;dan

p. Menyusun memelihara arsip korespondensi kegiatan, laporan harian, pembayaran, gambar desain, laporan hasil inspeksi lapangan, laporan pemenuhan tingkat layanan jalan dan lainnya.

2. Ahli Struktur Bangunan Air ; 1 Orang

➢ Orang yang bertanggung jawab kepada Ketua Tim dan berkedudukan di lokasi Pelaksana bekerja. bertanggung jawab melakukan pemeriksaan dan pengendalian kegiatan yang berhubungan dengan Struktur Bangunan, pengukuran volume bahan dan pekerjaan sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan.

➢ Memiliki sertifikat keahlian (SKA) yang terakreditasi di LPJKN.

➢ Tugas dan kewajiban Inspection Engineer Ahli Struktur (IE) mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan dengan pelaksanaan di lapangan;

b. Mengharuskan Pelaksana untuk melaksanakan peraturan tentang keamanan dan keselamatan kerja;

(9)

c. Memantau hasil pekerjaan serta cara pelaksanaan yang dijalankan Pelaksana;

d. Memberi instruksi kepada Pelaksana, bila cara pelaksanaan dinilai tidak benar atau membahayakan. Dalam segala hal, semua instruksi harus dicatat dalam buku harian (log book) serta segera memberi tahu kepada Ketua Tim;

e. Mencatat keadaan pekerjaan serta semua perubahan dan penyimpangan dari perencanaan (pada lembar gambar Kemajuan Pekerjaan); dan

f. Memeriksa dan menyetujui laporan harian yang dibuat oleh Pelaksana.

3. Ahli Geodesi / Topografi ; 1 Orang

➢ Orang yang bertanggung jawab kepada Ketua Tim dan berkedudukan di lokasi Pelaksana bekerja. bertanggung jawab melakukan pemeriksaan dan pengendalian kegiatan yang berhubungan dengan Topografi, pengukuran volume bahan dan pekerjaan sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan.

➢ Memiliki sertifikat keahlian (SKA) yang terakreditasi di LPJKN.

➢ Tugas dan kewajiban Ahli Geodesi/Topografi mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan dengan pelaksanaan di lapangan;

b. Mengharuskan Pelaksana untuk melaksanakan peraturan tentang keamanan dan keselamatan kerja;

c. Memantau hasil pekerjaan serta cara pelaksanaan yang dijalankan Pelaksana;

d. Memberi instruksi kepada Pelaksana,bila cara pelaksanaan dinilai tidak benar atau membahayakan. Dalam segala hal, semua instruksi harus dicatat dalam buku harian (log book) serta segera memberi tahu kepada Supervision Engineer;

e. Mencatat keadaan pekerjaan serta semua perubahan dan penyimpangan dari perencanaan (pada lembar gambar Kemajuan Pekerjaan); dan

f. Memeriksa dan menyetujui laporan harian yang dibuat oleh Pelaksana.

4. Ahli Kuantitas dan Kualitas ; 1 Orang

➢ Orang yang bertanggung jawab kepada Ketua Tim dan berkedudukan di lokasi Pelaksana bekerja. Kuantitas dan Kualitas membantu Ketua Tim dalam penjaminan mutu pekerjaan yang telah ditentukan oleh Dokumen Kontrak dan memahami benar terhadap ,/ metode pemeriksaan bahan, tes laboratorium yang diisyaratkan

(10)

➢ Tugas dan kewajiban Kuantitas dan Kulaitas terdiri atas:

a. Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap pekerjaan, material dan peralatan yang ditempatkan di lapangan apakah sesuai dengan gambar dan spesifikasi;

b. Melakukan pengawasan yang seksama atas pemasangan,pengaturan dan penempatan peralatan laboratorium lapangan pelaksana serta memantau alat- alat pengujian sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, peralatan laboratorium yang ada sudah siap dioperasikan;

c. Melaksanakan pengawasan dari hari ke hari atas semua pekerjaan pengujian yang dikerjakan oleh pelaksana dan tenaga-tenaganya dalam rangka pengendalian mutu material serta hasil pekerjaannya, dan memberitahukan dengan segera secara tertulis kepada Ketua Tim tentang kekurangan- kekurangan yang dijumpai baik dalam prosedur pengujian yang dipakai maupun setiap cacat yang terdapat pada material atau mutu pekerjaannya;

d. Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan serta menyerahkannya kepada Ketua Tim rekomendasi secara tertulis tentang disetujui atau ditolaknya material dan hasil pekerjaan yang bersangkutan;

e. Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan yang dilakukan oleh Pelaksana tidak kurang dari syarat minimum yang ditetapkan spesifikasi;

f. Memeriksa semua material bahan yang didatangkan kelokasi proyek sehingga sebelum material tersebut digunakan sudah sesuai dengan spesifikasi;

g. Menyerahkan kepada Ketua Tim laporan bulanan mengenai semua hasil pengujian yang diperoleh selama bulan sebelumnya, untuk diserahkan oleh Ketua Tim kepada PPK, Laporan tersebut berisikan semua data laboratorium serta pengujian dilapangan berikut risalah kesimpulan dari data yang ada;

h. Menyiapkan format laporan penjarninan mutu pekerjaan, pengujian hasil pekerjaan dan kriteria penerimaan pekerjaan;

i. Melakukan monitoring pekerjaan dilapangan terkait dengan pemenuhan mutu pekerjaan;

j. Verifikasi dan validasi data mutu bahan, jumlah benda uji mutu dan mutu keluaran pekerjaan telah memenuhi persyaratan teknis;

k. Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuaian mutu pekerjaan (jika ada) dan tindak lanjut penanganannya, guna pencegahan ketidaksesuaian;dan l. Memberikan panduan dilapangan bagi personil pelaksana mengenai

metodologi pengujian mutu bahan dan pekerjaan (jika diperlukan).

5. Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ; 1 Orang

(11)

➢ Orang yang bertugas memastikan bahwa aspek Keamanan, Kesehatan, Keselamatan, dan/lingkungan sudah tersedia dan diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

➢ Memiliki sertifikat keahlian (SKA) yang terakreditasi di LPJKN.

➢ Tugas dan kewajiban Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terdiri:

a. Mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya yang mungkin terjadi dilingkungan kerja. Hal ini terrnasuk membuat tingkatan dampak dari bahaya (impact) dan kemungkinan terjadinya bahaya tersebut (probability);

b. Menyusun rencana program keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi upaya preventif dan upaya korektif. Upaya preventif bertujuan untuk mengurangi terjadinya bahaya atau kecelakaan di lingkungan kerja. Upaya korektif bertujuan untuk menanggulangi kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja;

c. Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan keselamatan kerja.

Dokumentasi yang baik termasuk faktor penting dalam mencegah dan menanggulangi bahaya. Hal ini termasuk merancang prosedur baku dan memelihara borang atau catatan terkait kesehatan dan keselamatan kerja; dan d. Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi,serta menganalisis

akar masalah termasuk tindakan preventif dan korektif yang diambil.

6. Supervisor ; 1 Orang

➢ Orang yang bertanggung jawab kepada Ketua Tim dan berkedudukan di lokasi Pelaksana bekerja. Membantu Ketua Tim dalam pelaksanaan pekerjaan, melaporkan hasil pekerjaan, yang telah ditentukan oleh Dokumen Kontrak

➢ Tugas dan kewajiban Supervisor terdiri atas :

a. Memahami gambar pelaksanaanan pekerjaan yang di lapangan.

b. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan lapangan

c. Memberikan solusi kesulitan pelaksanaan pekerjaaan yang ada dilapangan d. Membuat laporan harian pekerjaan

e. Membuat laporan harian kendala pelaksanaan lapangan f. Bertanggung jawab hasil kerja pelaksana lapangan

B. Tenaga Sub Profesional 1. Inspekstor ; 1 Orang

Tugas dan Tanggung Jawabnya adalah membantu tenaga Ahli dalam proses pengawasan pekerjaan di lapangan.

2. CAD Operator ; 1 Orang

(12)

Tugas dan Tanggung Jawabnya adalah membantu tenaga Ahli dalam proses penggambaran desain apabila ada perubahan gambar di lapangan.

C. Tenaga Pendukung

1. Administrasi dan Keuangan ; 1 Orang

Personil pelaksana pekerjaan yang terdiri dari tenaga ahli, tenaga sub profesional maupun tenaga pendukung sudah dapat dimengerti dan dipahami oleh Konsultan baik mengenai kualifikasi keahlian maupun pengalaman yang sesuai untuk posisi yang diperlukan.

Maka dari itu Konsultan akan menyediakan personil yang dimilikinya untuk ditempatkan dalam posisi tersebut.

(13)

BAGIAN B - TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL / FASILITAS DARI PPK

B.1 Tanggapan Terhadap Peralatan, Material dan Fasilitas Penunjang

Peralatan Dan Material, Personil dan Fasilitas Penunjang dari pengguna jasa yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh Penyedia Jasa Tidak ada.

Menanggapi fasilitas penunjang pada pekerjaan ini, konsultan berharap agar fasilitas yang sekiranya dimiliki oleh pengguna jasa hendaknya dapat dipinjamkan kepada penyedia jasa.

Seperti data-data perencanaan /laporan-laporan studi terdahulu dan data topografi, yang berdasarkan pengalaman konsultan /penyedia jasa data-data tersebut cukup sulit untuk di dapatkan, sedangkan Fasilitas tersebut penting dan sangat diperlukan oleh Konsultan, demi kesempurnaan pekerjaan yang dilakukan.

Adapun proses pendampingan serta surat menyurat antar instansi pemerintah. Hal ini diperlukan untuk memperkuat Konsultan dalam melakukan inventarisasi data maupun di dalam kegiatan koordinasi dengan instansi-instansi yang dinilai memiliki keterkaitan di dalam pekerjaan ini;

B.2 Tanggapan Terhadap Tenaga Ahli

Menurut penyedia jasa/ konsultan, persyaratan yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini sudah cukup jelas dan sudah sesuai dengan pekerjaan ini dan untuk tenaga penunjang pengalaman minimum yang dipersyaratkan kami jamin dapat melaksanakan tugas dengan baik.

(14)

B.3 Apresiasi dan Inovasi

B.3.1 Implementasi BIM dalam Pekerjaan Supervisi

B.3.1.1 Uraian Ringkas Mengenai BIM (Building Information Modeling)

BIM merupakan sistem, manajemen, metode atau proses pengerjaan suatu proyek konstruksi, yang diterapkan berdasarkan informasi terkait dari keseluruhan aspeknya serta dikelola dan kemudian diproyeksikan ke dalam model 3 dimensi. Di dalamnya terdapat semua informasi, mengenai konstruksi tersebut serta berfungsi sebagai sarana untuk membuat perencanaan, perancangan, pelaksanaan pembangunan, serta pemeliharaan bendungan dan infrastrukturnya (bagi semua pihak yang terkait di dalam proyek seperti konsultan, owner, dan kontraktor).

Dengan menggunakan BIM dapat diperoleh 3D, 4D, 5D, 6D dan bahkan sampai 7D. Dimana 3D berbasis obyek pemodelan parametric, 4D adalah urutan dan penjadwalan material, pekerja, luasan area, waktu, dan lain-lain, 5D termasuk estimasi biaya dan part-lists, dan 6D mempertimbangkan dampak lingkungan termasuk analisis energi dan deteksi konflik, serta 7D untuk fasilitas manajemen.

Gambar B.1 Implentasi BIM Dalam Pekerjaan Supervisi

Konsep BIM adalah membayangkan konstruksi virtual sebelum konstruksi fisik yang

sebenarnya dimulai, untuk mengurangi ketidakpastian, meningkatkan keselamatan,

menyelesaikan masalah, dan menganalisis dampak potensial. BIM berimplikasi memberi

(15)

perubahan, mendorong pertukaran model 3D antara disiplin ilmu yang berbeda, sehingga

proses pertukaran informasi menjadi lebih cepat dan berpengaruh terhadap pelaksanaan

konstruksi.

(16)

Gambar B.2 Konsep Implementasi BIM Dalam Pekerjaan Supervisi

(17)

B.3.1.2 Definisi BIM

BIM dapat dedefenisikan sebagai : Suatu sistim kerjasama antara pihak terkait (dalam suatu proyek konstruksi), yang secara efisien bertukar informasi baik data maupun ilmu, serta berkolaborasi dalam mengefisensi proses pembangunan dan pembiayaan konstruksi, dengan meminimalisir potensi pemasalahan tang teridentifikasi. Dengan demikian kunci BIM tidak hanya ditekankan kepada model 3 dimensi saja, akan tetapi bagaimana sebuah informasi dikembangkan, dikelola, dimanajemen dengan kolaborasi yang baik.

B.3.2 Manfaat Output Implementasi BIM (Building Information Modeling)

Keberadaan BIM mengubah proses konstruksi tradisional, dimana sering terjadi konflik dan kesalahpahaman antar stakeholder terkait karena alur informasi yang kurang jelas dan tidak tercatat dengan baik. Hal ini dapat menghasilkan pengerjaan ulang yang mengakibatkan keterlambatan waktu pelaksanaan pekerjaan karena masalah pelaksanaan baru diketahui setelah proyek berjalan. Secara otomatis biaya membengkak akibat keterlambatan waktu pengerjaan. Demikian pula dengan penggunaan software konvensional yang beragam untuk satu proyek (AutoCad untuk desain gambar, SAP untuk analisa struktur, Ms. Excel untuk perhitungan volume dan biaya, dan Ms. Project untuk penjadwalan) berpotensi untuk menghasilkan ketidakakuratan dalam perencanaan maupun pelaksanaan (dilakukan secara terpisah)

B.3.3 Implementasi BIM (Building Information Modeling) Dalam Pekerjaan Supervisi Model 3D (Desain 3D) Bangunan Stasiun Pompa Ancol-Sentiong, merupakan perwakilan dari lebar, panjang, dan tinggi suatu konstruksi.Pemodelan 3D ini adalah hasil dari proses pengembangan model 3 D, dengan menggunakan perangkat lunak khusus. Prosedur ini dilakukan sebagai proses untuk menciptakan sebuah model yang mewakili objek konstruksi, bangunan secara tiga dimensi. Pemodelan 3D Bangunan, mengandung sel informasi &

mampu menvisualisasikan seluruh proses pembangunan .

(18)

Gambar B.3 Keseluruhan Pengendalian Pekerjaan Berada Dalam Satu Sistem BIM

(19)

Gambar B.4 Contoh Implemintasi BIM (building information modeling) Pekerjaan Konstruksi

(20)

Gambar B.5 Contoh Implemintasi BIM (building information modeling) Dalam Pengendalian Waktu dan Biaya

(21)

Gambar B.6 Contoh Implemintasi BIM (building information modeling) Dalam Pengendalian Program

(22)

Apabila nanti, kami diberi Kepercayaan yang kami anggap sebagai Amanah, maka Implemintasi BIM akan kami lakukan didalam pelaksanaan pekerjaan Supervisi Revitalisasi Situ Kelapa Dua.

Referensi

Dokumen terkait

Menindaklanjuti hasil evaluasi dokumen kualifikasi pekerjaan konstruksi Pembangunan Pasar Lempong Kabupaten Sampang (PASAR-01), dengan ini Pokja Pengadaan Pekerjaan Jasa. Konstruksi

Metoda Pelaksanaan yang disampaikan didalam dokumen penawaran tidak menggambarkan penyelesaian pekerjaan dan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam dokumen

Dokumen- dokumen tentang pelaksanaan Kegiatan Revitalisasi pendidikan, standardisasi dan sertifikasi profesi pertanian sebanyak: perencanaan 3 dokumen, laporan keuangan 13

Didalam penarikan desain alinemen horizontal dan vertical harus sudah diperhitungkan dengan cermat sesuai dengan kebutuhan perencanaan untuk lokasi : galian/timbunan, bangunan

 Sebagaimana biasanya pelaksanaan suatu pekerjaan agar menjadi hasil pekerjaan terutama yang menyangkut data sebagai dasar dari suatu perencanaan teknis jalan,

Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultasi pengawasan pekerjaan

KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN Hal | 3 Supervisi Revitalisasi Situ Kelapa Dua Nama Personil Perusahaan Tenaga Ahli Lokal / Asing Lingkup Keahlian Posisi Yang Diusulkan

Dokumen ini berisi informasi mengenai metode pelaksanaan dan pembongkaran proyek konstruksi bangunan gedung, termasuk perencanaan, persyaratan pekerjaan, dan analisis