Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2020 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 40); Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 473); Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 554) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 26 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16.
Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1144); Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 No. 286). Surat edaran ini dimaksudkan sebagai pedoman operasional terselenggaranya keselamatan konstruksi secara baik bagi pihak-pihak terkait, khususnya Pejabat Penerima Komitmen (PPK) dan pemberi jasa, dalam pelaksanaan dan pengawasan SMKK atas pelaksanaan paket pekerjaan konstruksi di Kementerian Umum. IKN Pekerjaan dan Perumahan Rakyat serta Pembangunan Infrastruktur; .
Tujuan dari surat edaran ini adalah untuk mendorong terlaksananya tertib pelaksanaan keselamatan konstruksi dalam pelaksanaan paket pekerjaan konstruksi aman. Petunjuk operasional penerapan keselamatan konstruksi yang diatur ini digunakan dalam pelaksanaan keselamatan konstruksi untuk: .. paket pekerjaan konstruksi terkait pembangunan infrastruktur di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.. paket pekerjaan konstruksi terkait pembangunan infrastruktur IKN.
PERMOHONAN IZIN KERJA
PEMERIKSAAN BAHAN MATERIAL
PEMERIKSAAN/KALIBRASI PERALATAN
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RISIKO
RENCANA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN (INCOMING, INSPECTION
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PEKERJAAN
PERUBAHAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
TES DAN PENGUJIAN KELAIKAN FUNGSI (TESTING AND
KOMUNIKASI KESELAMATAN KONSTRUKSI
PEMERIKSAAN/PENGELOLAAN KESEHATAN TENAGA KERJA
PENGATURAN LINGKUNGAN TEMPAT KERJA
Identifikasi dan Evaluasi Bahaya
Bahaya Fisik
Bahaya Kimiawi
Bahaya Biologis
Ergonomi
PENGATURAN JAM KERJA
PENGATURAN BERKENDARA
MES PEKERJA (HUNIAN SEMENTARA PEKERJA) DAN KAWASAN
Mes Pekerja (Hunian Sementara Pekerja)
Dinding harus dicat dengan warna yang sesuai agar tidak terlihat kusam, lembab dan gelap b) Mess, barak atau tempat tinggal sementara harus memenuhi standar kebersihan dan sanitasi (sirkulasi udara, air bersih yang cukup, penerangan, kebisingan, toilet, dan lain-lain) . ) aspek pengarusutamaan gender. Apabila jarak minimum tidak memungkinkan, maka harus disediakan sekat dengan tinggi minimal 180 cm (seratus delapan puluh sentimeter). g) Apabila tidak ada sekat, jarak tidur antar pekerja paling sedikit 120 cm (seratus dua puluh sentimeter). H). Tidak disarankan menggunakan lebih dari 2 (dua) tempat tidur susun. i) Lantai harus terbuat dari bahan yang keras, kedap air, tahan terhadap bahan kimia berbahaya, rata, tidak licin dan mudah dibersihkan. j) Lantai kayu (konstruksi panggung) harus dari konstruksi yang kokoh.
Ketinggian lantai kayu tidak boleh lebih rendah dari 30 cm (tiga puluh sentimeter) di atas lantai untuk mencegah kelembapan dan memungkinkan sirkulasi udara bebas di bawah lantai. k) Setiap ruangan harus dilengkapi jendela dengan luas paling sedikit 10% (sepuluh persen) dari luas lantai dan alat ventilasi paling sedikit 5% (lima persen) dari luas lantai. Jika hal ini tidak memungkinkan, ruangan dapat dilengkapi dengan ventilasi mekanis. l) Seluruh ruangan dan koridor kantin pekerja harus dilengkapi dengan lampu atau penerangan buatan sesuai ketentuan. m) Halaman ruang makan atau barak harus ditata sedemikian rupa sehingga bersih, terawat, tidak becek dan tanpa kolam berdiri serta cukup luas untuk lalu lintas orang dan barang. n) Saluran drainase harus dapat mengalirkan air limbah sewaktu-waktu agar air tidak menggenang. o) Memastikan tersedia sarana cuci tangan dengan air mengalir, dilengkapi dengan sabun dan limbah sabun yang telah diolah sesuai ketentuan yang berlaku sehingga tidak menggenang dan mencemari lingkungan sekitar. p) Petugas yang ditunjuk sebagai penanggung jawab program 5R atau penjagaan gubuk atau gubuk harus ditunjuk dan diawasi secara berkala.
Fasilitas Makan dan Minum (Kantin)
Fasilitas Penanganan Pandemi Covid-19
PELATIHAN KESELAMATAN KONSTRUKSI BAGI TENAGA KERJA
PENGGUNAAN APD
KETENTUAN KESELAMATAN DALAM PEKERJAAN KONSTRUKSI
Bekerja di Ketinggian
Pekerjaan tanah
Pekerjaan Listrik
Pekerjaan Panas (Hot Work)
Bekerja dengan Bahan-bahan Berbahaya
PENANGANAN BAHAN KIMIA
PEMANFAATAN AIR
PENGELOLAAN LIMBAH (PADAT, CAIR, UDARA)
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Limbah Cair
Tempat penampungan sampah sementara dibedakan berdasarkan jenis sampahnya, yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3. Untuk memastikan baku mutu tersebut masih berlaku, harus dilakukan pemeriksaan berkala terhadap ketentuan baku mutu yang berlaku. Selalu menggunakan persyaratan standar mutu terkini yang dikeluarkan oleh instansi terkait untuk menghindari permasalahan hukum di kemudian hari.
Limbah Udara atau Gas
TRANSPORTASI LIMBAH
KEBERSIHAN ( HOUSEKEEPING)
Kebersihan (Housekeeping) di Lokasi kerja
Merupakan kegiatan membuang hal-hal yang tidak diperlukan, sehingga segala sesuatu yang ada di tempat kerja hanyalah hal-hal yang benar-benar diperlukan untuk pekerjaan tersebut. ii. Suatu kegiatan yang membersihkan peralatan dan area kerja agar peralatan kerja tetap terjaga kondisinya. iv. Sampah dan sampah dipisahkan di sumbernya menurut sifatnya yang mudah terbakar, tidak mudah terbakar, dan dapat terurai secara hayati, lalu ditempatkan dalam wadah yang sesuai, yang kemudian harus dikosongkan secara teratur dan terpisah. ii.
Tempat sampah dan bahan sisa tidak ditempatkan di lintasan dan area kerja untuk menghindari “kecelakaan tabrakan”. v. Buang minyak, lemak dan limbah mudah terbakar lainnya sesegera mungkin sesuai prosedur yang disetujui. Kami. Pastikan tempat sampah/wadah khusus ditempatkan di berbagai lokasi di lapangan untuk pengumpulan bahan limbah. kami kamu. Pastikan bahwa jalur menuju peralatan pemadam kebakaran dan pintu keluar kebakaran selalu bebas dari penghalang. ii.
Pastikan tidak ada ketidakrataan atau lubang pada permukaan lintasan yang dapat menyebabkan terjatuh. f) Perkakas tangan. Gunakan palu lunak atau alat aman lainnya saat bekerja di dekat bahan/bahan yang mudah terbakar. Tempatkan lampu sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan luka bakar dan silau pada orang yang bekerja di area tersebut. aku aku aku.
Pastikan kabel listrik untuk lampu dan AC tidak menimbulkan bahaya. di dalam Jauhkan lampu dan kabel dari benda yang mudah terbakar. Anda. Terangi sudut-sudut gelap agar sampah yang mudah terbakar tidak menumpuk tanpa disadari. h) Sumber listrik. Pastikan kabel, saluran listrik, selang dan pipa tidak dibiarkan berserakan di sekitar lintasan atau area kerja. ii.
Jangan menyimpan material di gudang yang sama yang dapat bereaksi satu sama lain dan menghasilkan panas atau meledak. aku aku aku. Tempatkan kabel telepon, perkakas listrik portabel, dan peralatan kantor di tempat yang tidak dapat membuat orang tersandung. aku aku aku. Waspadai lantai pecah dan ubin atau karpet yang lepas, karena dapat menimbulkan bahaya tersandung. vii.
Higiene dan Perilaku Individu
EFISIENSI ENERGI
PERLINDUNGAN FLORA DAN FAUNA
Fauna
Flora
PERLINDUNGAN EKOSISTEM DARI SPESIES TUMBUHAN INVASIF - 101
Penyedia jasa tenaga kerja konstruksi wajib menyampaikan Analisis Keselamatan Konstruksi (CSA) untuk mendapat persetujuan Konsultan Pengawas. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus menjelaskan dalam cara kerja mengenai jenis elektroda yang akan digunakan. Penyedia jasa pekerjaan konstruksi wajib melakukan pengujian hasil pengelasan sesuai dengan standar atau ketentuan yang berlaku.
Audit internal dilaksanakan paling sedikit 1 (satu) kali untuk 1 (satu) kali pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan/atau pekerjaan konstruksi tahun jamak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. PPK harus mengacu pada daftar personel kunci yang diajukan kontraktor konstruksi pada saat pengajuan penawaran personel kontraktor konstruksi.