BUPATI BARITO KUALA
I.
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 188.45/ 480 /KUM/2016
TENTANG
KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN OPERASIONAL PDAM BARITO KUALA INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA) MARABAHAN KELURAHAN ULU BENTENG
KECAMATAN MARABAHAN KOTA KABUPATEN BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
BUPATI BARITO KUALA,
Menimbang : a. bahwa rencana kegiatan Pembangunan dan Operasional PDAM Barito Kuala Instalasi Pengolahan Air (IPA) Marabahan Kelurahan Ulu Benteng, Kecamatan Marabahan Kota, Kabupaten Barito Kuala, Propinsi Kalimantan Selatan, merupakan kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan Hidup (UKLUPL);
b. bahwa terhadap usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki UKLUPL dan dinyatakan layak ditinjau dari aspek lingkungan hidup, wajib diterbitkan izin lingkungan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Bupati Barito Kuala tentang izin lingkungan pada Pembangunan dan Operasional PDAM Barito Kuala Instalasi Pengolahan Air (IPA) Marabahan Kelurahan Ulu Benteng, Kecamatan Marabahan Kota,Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan;
Mengingat : 1. UndangUndang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan UndangUndang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9) sebagai UndangUndang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tahun Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);
2. UndangUndang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokokpokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2013);
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419);
4. UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4374) yang telah ditetapkan dengan UndangUndang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Kehutanan menjadi UndangUndang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4401);
5. UndangUndang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377);
6. UndangUndang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444);
7. UndangUndang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
8. UndangUndang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025);
9. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
11. UndangUndang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3527) ;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3815) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 190, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3910);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3853);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4161);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 147, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5056);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4655);
Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4696)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4814);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa Analisis Dampak, serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5221);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5285);
23. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 15 Tahun 2010 tentang Persyaratan dan Tata Cara Lisensi Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;
24. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;
25. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat Dalam Proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan;
Lingkungan Hidup;
27. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin Lingkungan;
28. Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala Nomor 2 Tahun 2008 tentang Kewenangan Daerah Kabupaten Barito Kuala (Lembaran Daerah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2008 Nomor 2);
29. Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Pamong Praja Kabupaten Barito Kuala (Lembaran Daerah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2010 Nomor 17) ;
30. Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Barito Kuala (Lembaran Daerah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2012 Nomor 6);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Izin Lingkungan Pembangunan dan Operasional PDAM Barito Kuala Instalasi Pengolahan Air (IPA) Marabahan Kelurahan Ulu Benteng Kecamatan Marabahan Kota Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan;
KEDUA : Memberikan Izin Lingkungan kepada :
1. Nama Pemrakarsa : Direktur PDAM Barito Kuala.
2. Jenis Usaha
dan/atau kegiatan : Pembangunan dan OperasionalSarana IPA 90 Liter/detik.
3. Penanggungjawab : SUMADI
Selaku Direktur PT. PDAM Barito Kuala.
4. Alamat Kantor : Jl. AES Nasution No. 1 Marabahan Kota, Kabupaten Barito Kuala. 5. Status Permodalan : Milik Pemerintah.
KETIGA : Ruang lingkup kegiatan dalam Izin Lingkungan ini mencakup keseluruhan kegiatan yang tercantum dalam Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup Pembangunan dan Operasional PDAM Barito Kuala Instalasi Pengolahan Air (IPA) Marabahan Kelurahan Ulu Benteng Kecamatan Marabahan Kota Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan, yang meliputi ;
1) Lokasi keseluruhan tapak proyek kegiatan di seluas adalah ± 2.500 m2 (0.25 ha) yang terletak di Kelurahan
Ulu Benteng, Kecamatan Marabahan Kota, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.
2) Kegiatan Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 90 Liter/Detik meliputi beberapa tahap yaitu Tahap Pra Konstruksi meliputi Survey Awaldan Perencanaan. Tahap Kontruksi meliputi Mobilisasi Material dan Peralatan, Mobilisasi Tenaga Kerja, Penyiapan Lahan, Pembangunan dan Pengoperasian Basecamp, Pekerjaan Bangunan Penunjang, Pekerjaan Pemasangan Bangunan IPA, Kegiatan Demobilisasi Peralatan dan Pembersihan Sisa Material , Kegiatan Demobilisasi Tenaga Kerja.
3) Kegiatan Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 90 Liter/Detik pada Tahap Pasca Kontruksi meliputi Operasional IPA dan Bangunan Penunjang, dan Pemeliharaan IPA dan Bangunan Penunjang.
KEEMPAT : PDAM Barito Kuala, dalam melaksanakan kegiatannya harus memenuhi persyaratan memiliki izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup untuk tahapan konstruksi dan Operasi yang terdiri atas Izin usaha dan/atau Izin lainnya yang terkait dengan kegiatannya ;
KELIMA : Instansi pemberi izin wajib memperhatikan izin lingkungan sebagai syarat penerbitan izin dalam pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEEMPAT.
KEENAM : PDAM Barito Kuala,dalam melaksanakan kegiatannya harus memenuhi kewajiban melakukan pengelolaan dan pemantauan sebagaimana tercantum dalam Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL), sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Izin Lingkungan ini.
KETUJUH : Selain kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEENAM penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib melakukan pengelolaan dampak dengan pendekatan sosial ekonomi dan institusi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Izin Lingkungan ini.
Kota, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.
KESEMBILAN : Izin Lingkungan ini berlaku sama dengan masa berlakunya masa izin usaha dan/atau kegiatan.
KESEPULUH : Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib mengajukan permohonan perubahan izin lingkungan apabila terjadi perubahan atas rencana usaha dan/atau kegiatannya sesuai dengan kriteria perubahan yang tercantum dalam Pasal 50 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.
KESEBELAS : Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan persyaratan dan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I dan Lampiran II, setiap 6 (enam) bulan sekali terhitung sejak tanggal ditetapkannya Keputusan Izin Lingkungan ini kepada :
1. Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Up. Deputi Bidang Tata Lingkungan, di Jakarta;
2. Bupati Barito Kuala, Up. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Kuala, di Marabahan;
3. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Kuala, di Marabahan;
4. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Barito Kuala, di Marabahan;
5. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Barito Kuala;
6. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Barito Kuala.
KEDUABELAS : Apabila dalam pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan di kemudian hari timbul dampak lingkungan di luar dari dampak yang dikelola sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Izin Lingkungan ini, penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib melaporkan kepada instansi sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESEBELAS untuk diambil langkahlangkah yang diperlukan.
KETIGABELAS : Setiap kelalaian dan/atau penyimpangan yang dilakukan oleh Pembangunan dan Operasional PDAM Barito Kuala Instalasi Pengolahan Air (IPA) Marabahan Kelurahan Ulu Benteng, Kecamatan Marabahan Kota,Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, dalam Izin Lingkungan ini dapat dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
BUPATI BARITO KUALA,
H. HASANUDDIN MURAD
Ditetapkan di Marabahan