Tradisi sedekah lalaban Panggang / gunung kidul Yogi piskonata
News
Narasi :
Banyak cara yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok masyarakat / dalam usaha untuk mengaktualisasikan wujud rasa syukur / terhadap sang pencipta // sementara itu / sarana yang dipakai pun / sangatlah bervariasi // khususnya masyarakat yang tinggal di pedesaan / terutama yang tinggal di daerah kapur seperti gunung kidul / wujud syukur atas karunia yang telah diberikan / diwujudkan dengan berbagai upacara / meskipun media yang dipakai sangatlah bervariasi // namun / makna dan arti yang terkandung dalam upacara tersebut hanya satu / yaitu ungkapan puji syukur terhadap sang pencipta //
Sementara itu / kebiasaan yang sudah menjadi rutinitas dilakukan ini / seolah-olah sudah melekat pada kehidupan masyarakatnya // melekatnya upacara yang dilakukan berulang kali / menjadikan upacara yang sudah mentradisi / bagi mereka // merekapun beranggapan bahwa / tradisi ini / merupakan tinggalan dari leluhurnya / yang seyogyanya / perlu diteruskan / dan dilestarikan // mereka sadar // bahwa tradisi / tentunya tidak bisa digabungkan atau disamakan dengan unsur agama // biarlah itu jalan sendiri-sendiri // mereka inipun hanya berusaha untuk meneruskan dan tetap melestarikan / apa yang telah ditinggalkan para leluhurnya //
Sebagai masyarakat pedesaan / dalan menjalankan kegiatan / tentunya mempunyai aturan yang harus dilakukan // sebagai contoh // ketika akan bekerja / merekapun mempunyai aturan / yang berbeda satu dengan yang lainnya // selain dituntut untuk dapat melaksanakan kewajibannya sebagai petani / namun / mereka juga dituntut untuk tetap ingat kepada sang maha pencipta / yang telah memberikan rakmatnya // Kegagalan-kegagalan yang mereka terima / merupakan salah satu cobaan yang diberikan sang pencipta / sebagai tanda bahwa / mestinya di dalam melakukan aktivitasnya / dituntut untuk lebih giat //
Untuk itulah / sebagai masyarakat yang hidupnya / tergantung pada pertanian / dalam mengungkapkan rasa syukur / telah diberi kebahagiaan / mereka wujudkan dengan suatu upacara selamatan // tidak hanya sampai di situ saja // seiring dengan perjalanan waktu / maka selamatan inipun berkembang // seperti kerja bakti misalnya // mereka yang tinggal di pedesaan / tentunya unsur
kegotongroyongan dalam melakukan aktivitas / ini sangatlah kentara dan sudah melekat // ketika akan melaksanakan dan sesudahnya / mereka bersama sama mengadakan selamatan // selamatan ini
dimaksudkan / apa yang telah mereka lakukan dari awal sampai akhir di kala kerjanya / tidak mengalami hambatan / dan gangguan apapun // ungkapan syukur inilah / kemudian mereka manifestasikan ke dalam bentuk upacara selamatan //
Salah satu upacara selamatan yang sampai saat ini / masih mereka lakukan / dan mereka lestarikan / di kalangan masyarakat gunung kidul / khususnya daerah panggang / adalah upacara
selamatan lalaban // atau yang sering disebut dengan sedekah lalaban // tradisi ini pun mereka lakukan / ketika musim hujan tiba // ketika tanaman sudah tumbuh dengan suburnya / kemudian masyarakat pendukungnya / mengadakan selamatan //
sedekah lalaban // itulah kata yang muncul dari mereka // kata lalaban / bisa diartikan dengan daun muda / yang bisa di buat untuk lalapan makan //
tua maupun muda / dengan semangatnya / memikul batu putih untuk diletakkan di tepi telaga / yang berfungsi sebagai terasering // sesekali / ada diantara mereka yang menyempatkan diri untuk istirahat sejenak // kepedulian mereka sangat kelihatan / akan keberadaan telaga yang dimilikinya // beralatkan cangkul / linggis dan arit / mereka berusaha untuk mempercantik telaganya //
Ketika sedang santai / tampak dari kejahuan / sekelompok orang sedang berjalan / menuruni jalan bebatuan / sambil memikul barang // ternyata / kelompok lain dari mereka / baik bapak-bapak maupun ibu-ibu / yang mendapat tugas sebagai penyaji makanan sudah datang // bergegaslah mereka untuk berkumpul semua / di tepi telaga / di bawah pohon bulu yang rindang // sebelum diadakan upacara selamatan / terlebih dahulu / mereka berdoa / semoga apa yang telah mereka lakukan / mendapat
perlindungannya // berbagai macam umbo rampe telah mereka siapkan / seperti ingkung / masi / kembang / telor / dan sebagainya // yang menarik disini // ada salah satu jenis umbo rampe / yang diberi nama uler-uleran // makanan khas yang terbuat dari tepung beras / dicampur dengan parutan kelapa muda / dibuatlah bentuk yang mirip dengan uler atau ulat //
Menurut salah satu masyarakat yang sempat ditemui oleh tim apa kabar jogja / yaitu bapak cipto winarso / mengatakan bahwa tradisi lalaban seperti ini sudah mereka lakukan sejak dulu // walaupun / 5 tahun terakhir ini / tradisi lalaban mulai ditinggalkan orang // namun sebagai pelestari budaya / apa yang telah ditinggalkan oleh leluhurnya / haruslah dilestarikan // dan / ketika disuruh untuk menceritakan asal muasal adanya tradisi lalaban yang ada di daerahnya / cipto winarso / dengan lantang dan bersemangat / mengatakan bahwa tradisi ini sudah dimulai sejak dulu //
----state----
seiring dengan perjalanan waktu / tanaman kapas kemudian beralih pada tanaman pokok // ----state----
cipto winarso
masyarakat komunitas telaga thowet tc :
hamapun berganti // yaitu uler //
----state---- cipto winarso
masyarakat komunitas telaga thowet tc :
dengan adanya sedekah lalaban / diharapkan / hama seperti uler / belalang dan sebagainya / tidak merusak tanaman mereka //
----state---- cipto winarso
sebagai seseorang yang dituakan / cipto winarso / menghimbau kepada generasi muda untuk melestarikan tradisi yang sudah ada //
----state---- cipto winarso
masyarakat komunitas telaga thowet tc :
Bagaikan seorang algojo / sekelompok orang / baik laki-laki-maupun perempuan / segera membagikan hidangan yang telah dipersiapkan // sungguh nikmat / ketika tim apa kabar jogja / diberi kesempatan untuk bergabung di dalamnya / sambil menyantap masakan mereka //
Tidak sampai disini saja // sebagai penerus tradisi leluhur nenek moyang / seyogyanya belajar – dan belajar dari apa yang telah dilakukan orang yang lebih tua dari kita / dalam usahanya melestarikan budaya tinggalan leluhur // sebagai penerus budaya / tentunya dituntut dan mampu untuk memberikan gambaran kepada anak cucu di kelak kemudian hari / betapa pentingnya melestarikan budaya / hasil cipta para leluhurnya //