• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PELAKSANAAN PELAT LANTAI DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN TULANGAN R2 PADA PROYEK CITRALAND BAGYA CITY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODE PELAKSANAAN PELAT LANTAI DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN TULANGAN R2 PADA PROYEK CITRALAND BAGYA CITY"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PELAKSANAAN PELAT LANTAI DAN

PERHITUNGAN KEBUTUHAN TULANGAN R2

PADA PROYEK CITRALAND BAGYA CITY

LAPORAN

Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI

Pendidikan Program Diploma III

Oleh:

M.H.HOSPRIS MARMO SOEN HAWER NIM. 1105022107 NIM.1205023307

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih-Nya memberikan pengetahuan, pengalaman, kekuatan, dan kesempatan kepada penulis, sehingga mampu menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

Laporan yang berjudul “METODE PELAKSANAAN PELAT LANTAI DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN TULANGAN R2 PADA PROYEK CITRALAND BAGYA CITY” ini dimaksudkan adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Diploma III Politeknik Negeri Medan.

Sesuai dengan judulnya, dalam laporan ini akan dibahas mengenai membahas metode pelaksanaan pelat lantai pracetak dan pelat lantai konvensional dan perhitungan kebutuhan tulangan satu ruko dalam satuan berat (kg) dari gambar kerja yang tersedia.

Dalam proses pembuatan laporan ini, penulis telah mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa material, spiritual, informasi, maupun administrasi. Oleh karena itu, sudah selayaknya penulis menyampaikan terimakasih banyak kepada:

1. Bapak M. Syahruddin, ST., MT., Direktur Politeknik Negeri Medan;

2. Bapak Ir. Samsudin Silaen, MT., Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan;

3. Bapak Ir. Sudarto, MT., Kepala Prodi Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan;

4. Bapak Drs. Syarifuddin. H., MT., Dosen Pembimbing dalam penyusunan

Laporan TA;

5. Bapak Bambang Winarno, ST., MT., Wali Kelas 6F Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan;

6. Bapak Bedson Sijabat, ST., sebagai pembimbing lapangan;

7. Bapak, Ibu dan seluruh staf yang bekerja di proyek Citraland Bagya City; 8. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Teknik Sipil;

(3)

v 9. Kedua orangtua yang turut berpartisipasi dalam penyusunan Laporan Tugas

Akhir baik melalui doa, tenaga dan materi;

10. Seluruh rekan mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2011, khususnya Sipil 6F yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan ini.

Walaupun penulis sudah berupaya semaksimal mungkin, namun penulis juga menyadari kemungkinan terdapat kekurangan dan kesilapan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran-saran dan kritikan yang dapat memperbaiki laporan ini.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.

Medan, 23 Agustus 2014

Hormat kami penulis,

M.H.HOSPRIS MARMO SOEN HAWER

(4)

vi

ABSTRAK

METODE PELAKSANAAN PELAT LANTAI DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN TULANGAN R2

PADA PROYEK CITRALAND BAGYA CITY

oleh: M.H.HOSPRIS (1105022107) dan MARMO SOEN HAWER (1205023307) Perhitungan kebutuhan tulangan merupakan bagian penting dalam penyus unan RAB karena tulangan merupakan komponen beton bertulang yang paling mahal. Namun demikian tidak jarang dijumpai kebutuhan tulangan yang terdapat didalam dokumen penawaran nilainya tidak akurat. Ketidakakuratan ini antara lain disebabkan oleh singkatnya waktu dan terbatasnya SDM yang tersedia pada tahap persiapan penawaran. Dalam keadaan seperti ini ada kemungkinan nilai kebutuhan tulangan yang digunakan oleh kontraktor hanya didasarkan pada nilai perkiraan. Jika perhitungan tulangan lebih besar daripada yang sebenarnya maka nilai RAB yang besar dan peluang untuk memenangkan tender kecil, sebaliknya jika perhitungan tulangn lebih kecil dari yang sebenarnya maka nilai RAB kecil dan peluang untuk memenangkan tender besar tetapi kontraktor akan rugi pada pelaksanaan diulapangan. Oleh sebab itu perhitungan penulangan harus dilakukan dengan teliti.

Dalam laporan ini, penulis menghitung tulangan untuk tiap elemen struktur beton bertulang terkecuali pondasi dalam satuan berat (Kg) serta menghitung kebutuhan total tulangan dalam masing – masing diameter. Penulis juga menjelasakan metode pelaksanaan pelat lantai secara konvensional dan pracetak.

Kesimpulan: 1. Dari hasil pengamatan yang dilakukan bahwa dalam metopel pelat lantai pracetak lebih efektif apabila jumlah pelat lantai banyak dan seragam. 2. Dari hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh kebutuhan tulangan untuk tiap elemen struktur yang sejenis (kg) diperoleh dari perhitungan ulang data kebutuhan tulangan dari proyek dan direkapitulasi.

(5)

vii

ABSTRACT

METHOD OF PLATE FLOOR AND CALCULATION OF REINFORCING NEEDS R2

CITRALAND BAGYA CITY PROJECT

by: M H HOSPRIS (1105022107) and MARMO SOEN HAWER (1205023307) Calculation of reinforcement is an important part in preparing the Draft Budget for reinforced concrete reinforcement is a component of the most expensive. However, not infrequently encountered reinforcement requirements contained in the offer document the value is not accurate. This inaccuracy is partly due to the limited time and limited human resources available at the preparation stage of the bidding. In these circumstances there is a possibility that the value needs reinforcement used by contractors based solely on estimated values. If the calculation of reinforcement greater than the actual value of the Draft Budget big and small chances to win the tender, otherwise if the reinforcement calculation is smaller than the actual value of the Draft Budget small and great chances to win the tender but the contractor will lose money on the implementation in project. Therefore the calculation of reinforcement must be done carefully.

In this report, authors recalculate the calculating the volume of concrete and reinforcement for each element except the foundations of reinforced concrete structures in units of weight (kg) and calculate the total requirement. The author also identifies the implementation method in the conventional slab and precast. Conclusions: 1. From the observations made that the precast slab implementation more effective if a lot of floorplate number and uniform.

2. From the obtained results of calculations performed for each element needs reinforcement similar structure (kg) obtained from the recalculation of the data needs of the project and summarized reinforcement.

(6)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR NOTASI ... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... I-1 B. Rumusan Masalah... I-2 C. Batasan Masalah ... I-2 D. Tujuan Pembahasan ... I-2 E. Manfaat Pembahasan ... I-2 F. Metodologi... I-3 G. Jadwal ... I-4 H. Sistematika Laporan ... I-5

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan Pembangunan Perumahan (PP) .... II-1 B. Data Umum Mengenai Proyek ... II-2 C. Struktur Organisasi Proyek ... II-3 1. Umum ... II-3 2. Hubungan Kerja Pihak yang terlibat ... II-7

(7)

ix

BAB III TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Pengertian ... III-1 1.Struktur Bangunan ... III-1 2.Sloof... III-1 3.Kolom ... III-1 4.Balok ... III-2 5.Pelat Lantai ... III-3 6.Tulangan ... III-5 7.Sengkang ... III-6 8.Panjang Penyaluran ... III-7 9.Pembengkokan Tulangan ... III-8 10.Pengaitan Tulangan ... III-10 11.Selimut Beton ... III-11 B. Metode Pelaksanaan Pelat ... III-12 C. Menghitung Volume Kebutuhan Tulangan ... III-13

BAB IV PEMBAHASAN

A. Metode Pelaksanaan ... IV-1 1. Pelat Lantai Pracetak ... IV-1 2. Pelat Lantai Konvensional ... IV-7 B. Perhitungan Volume Beton ... IV-8 C. Perhitungan Kebutuhan Tulangan (Kg) ... IV-9

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... V-1 B. Saran ... V-3

DAFTAR KEPUSTAKAAN LAMPIRAN-LAMPIRAN

(8)

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

III.1 Diameter bengkokan minimum……… ... III-8 IV.1 Daftar kelompok pekerjaan………... IV-8 IV.2 Rekpitulasi kebutuhan tulangan satu unit ruko………... IV-44

(9)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

III.1 Tumpuan pada pelat ... III-4 III.2 Pelat terletak bebas, pelat tejepit elastic dan pelat terjepit penuh ... III-5 III.3 Sengkang pada sambungan ... III-7 III.4 Pembengkokan tulangan ... III-9 III.5 Pengaitan tulangan utama ... III-10 III.6 Pengaitan sengkang dari kait pengait ... III-11 IV.1 Tahap pelaksanaan pelat gabungan ... IV-1 IV.2 Pembuatan bekisting dudukan ... IV-2 IV.3 Pembesian wiremesh ... IV-3 IV.4 Pembesian besi sambungan... IV-3 IV.5 Perawatan hasil pengecoran ... IV-4 IV.6 Pengangkatan pelat ... IV-5 IV.7 Pengangkatan pelat mengunakan crane ... IV-5 IV.8 Pemasangan pelat lantai pracetak ... IV-6 IV.9 Tahap pelaksanaan pelat konvensional ... IV-7 IV.10 Flow chart perhitungan kebutuhan analisis (Kg)... IV-9 IV.11 Detail penulangan sloof ... IV-11 IV.12 Detail penulangan kolom ... IV-14 IV.13 Detail penulangan balok B2-1R ... IV-17 IV.14 Detail penulangan balok B2-K... IV-23 IV.15 Detail penulangan pelat 2Q 1-3 ... IV-27 IV.16 Detail penulangan pelat konvensional dekat tangga ... IV-29 IV.17 Detail penulangan anak tangga ... IV-34 IV.18 Detail penulangan pelat tangga dan bordes ... IV-36

(10)

I-1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan zaman dan besarnya pertumbuhan penduduk baik dari segi kualitas dan kuantitasnya, sehingga kebutuhan akan bagunan gedung sangatlah penting. Bangunan gedung tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal namun dapat menjadi bisnis usaha yang baik. Kebutuhan inilah yang mendorong perusahaan konstruksi ikut ambil bagian dalam mempermudah pembangunan sehingga masyarakat lebih mudah untuk memiliki bangunan dengan layak dan cepat.

Dalam metode pembuatan bangunan, banyak hal yang dapat kita pelajari termasuk cara bagaimana agar konstruksi yang akan dibangun itu layak dari sisi kekuatan, keamanan dan keindahanya tetapi ekonomis serta penyelesaiannya cepat. Salah satu metode tersebut adalah metode pelaksanaanya dan penulangan suatu gedung. Metode pelaksanaan merupakan suatu langkah kerja yang dilaksanakan dengan teknik untuk menyelesaikan suatu struktur gedung. Penulangan merupakan suatu pekerjaan struktur dari gedung yang berfungsi dalam melawan tarik sehingga memperkokoh suatu gedung.

Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk membahas topik tentang metode pelaksanaan pelat lantai dan penulangan suatu gedung dalam penyusunan Tugas Akhir. Topik yang dibahas akan dibatasi, hanya membahas mengenai metode pelaksanaan pelat lantai dan kebutuhan tulangan satu unit ruko terkecuali pondasi.

(11)

I-2

B. Perumusan Masalah

Adapun beberapa masalah yang timbul dalam pembahasan ini yaitu:

1. Bagaimana metode pelaksanaan pelat lantai?

2. Bagaimana perhitungan kebutuhan tulangan dalam satu unit ruko pada blok R2 terkecuali pondasi?

C. Pembatasan Masalah

1. Pada metode pelaksanaan hanya membahas pelat lantai satu unit ruko pada blok R2 yaitu unit pertama.

2. Pada perhitungan kebutuhan tulangan yang dibahas sloof, kolom, balok, pelat lantai dan tangga terkecuali pondasi karena gambar kerja pondasi tidak tersedia dari proyek.

D. Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah: 1. Untuk mengetahui proses pelaksanaan pelat lantai;

2. Untuk mengetahui kebutuhan tulangan yang diperlukan pada sloof, kolom, balok, pelat lantai dan tangga pada ruko R2 Citraland Bagya City Medan.

E. Manfaat Pembahasan

Adapun manfaat penulisan tugas akhir yaitu: 1. Teoritis

a. Sebagai refrensi mahasiswa yang akan membahas hal yang sama dengan laporan ini;

b. Sebagai buku panduan bagi pembaca terkhusus untuk perhitungan kebutuhan tulangan.

c. Sebagai langkah awal dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

(12)

I-3 2. Praktis

a. Penulis sendiri menambah pengetahuan dan pengalaman agar mampu melaksanakan kegiatan yang sama kelak pada pelaksanaanya dilapangan;

b. Penulis sendiri mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari penyusunan laporan ini sebagai panduan dilapangan.

F. Metodologi

1. Teknik pengumpulan data

a. Data-data yang dikumpulkan mengunakan alat berupa kamera, foto dan data-data dari perusahaan;

b. Data yang kami peroleh juga berupa data gambar dan tabel-tabel yang mendukung penyusunan Tugas Akhir ini;

c. Data dikumpulkan dengan cara wawancara dengan konsultan pengawas dilapangan;

d. Dan sebagian data didapat dengan cara melaksanakan tujuan ke lapangan serta melihat peroses secara langsung.

2. Teknik pengolahan data

a. Dalam laporan ini, penulis akan memaparkan proses perhitungan kebutuhan tulangan dan metode pelaksanaan plat lantai;

b. Mengamati proses pengerjaan plat lantai;

c. Membandingkan hasil pehitungan pengolahan data dengan hasil yang telah terlaksanakan di lapangan.

(13)

I-4

G. Jadwal

Adapun jadwal yang direncanakan penulis untuk membantu pengarahan waktu agar sesuai dan tepat penyelesaiannya mulai dari persiapan dan pengumpulan data hingga penyusunan Tugas Akhir mulai April sampai Agustus 2014.

NO KEGIATAN BULAN

A.Persiapan

1 Survei perencanaan objek Tugas Akhir dan mendapatkan judul TA

2 Mendapatkan Dosen Pembimbing TA

3 Bimbingan untuk pelaksanaan TA dari Dosen Pembimbing

B. Pelaksanaan

1 Bimbingan untuk pengumpulan data 2 Pengumpulan data

3 Bimbingan dan pengolahan data 4 Pengolahan data

C. Pelaporan

1 Bimbingan untuk penulisan BAB I 2 Penulisan BAB I (Pendahuluan) 3 Bimbingan untuk penulisan BAB II

4 Penulisan BAB II (Tinjauan Umum Proyek) 5 Bimbingan untuk penulisan BAB III

6 Penulisan BAB III (Tinjauan Kepustakaan) 7 Bimbingan untuk penulisan BAB IV 8 Penulisan BAB IV (Perhitungan) 9 Bimbingan untuk penulisan BAB V 10 Penulisan BAB V (Simpulan dan Saran)

11 Bimbingan tahap akhir (Penyempurnaan laporan Tugas Akhir)

(14)

I-5

H. Sistematika laporan

Adapun sistematika laporan Tugas Akhir adalah:

BAB I : Latar belakang, perumusan masalah, tujuan, manfaat, metodologi, jadwal dan sistematika laporan.

BAB II : Tinjauan proyek Citraland Bagya City metode pelaksanaan plat lantai dan perhitungan penulangan satu gedung.

Bab III : Tinjauan pustaka: metode pelaksanan pelat lantai dan pengertian struktur bangunan, sloof, kolom, balok, pelat, tulan gan, sengkang, panjang penyaluran pembengkokan tulangan, pengaitan tulangan, perhitungan kebutuhan material tulangan, dan menghitung volume kebutuhan tulangan

BAB IV : Perhitungan dan pembahasan mengenai materi tugas akhir.

Gambar

Tabel              Halaman
Gambar           Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Data analisa biaya pemasangan pelat lantai panel pada tabel 9 diperoleh dari perhitungan sendiri oleh peneliti dan analisa Harga Satuan Pemasangan yang di tetapkan

Lingkup pekerjaan dibatasi pada struktur bawah meliputi pemancangan, pile cap dan sloof dan struktur atas meliputi kolom, balok, pelat lantai yang semula menggunakan bekisting

Hasil perhitungan kebutuhan alat, tenaga kerja, bahan dan volume untuk pelaksanaan struktur (kolom, balok, dan pelat) berdasarkan spesifikasi, gambar kerja, waktu,

Pada Proyek Akhir ini akan membahas proses pelaksanaan pekerjaan struktur kolom, balok, dan pelat lantai yang dimulai dari pekerjaan pembesian, pekerjaan

Dari pembahasan Proyek Akhir yang berjudul Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Kolom, Balok dan Pelat Lantai pada Lantai 19 Proyek Hotel Transpark Cibubur yang ditinjau

Beberapa waktu terakhir metode konvensional dimana perhitungan dilakukan menggunakan software kalkulasi yang semi manual, yakni Microsoft Excel masih banyak digunakan untuk

Penelitian ini ingin membandingkan perhitungan volume beton dan besi tulangan pada struktur gedung 10 lantai antara metode konvensional menggunakan Microsoft Excel dengan Building

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: Untuk waktu pekerjaan Metode pelaksanaan pada pekerjaan pengecoran plat lantai pada Pembangunan Jembatan