• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTROL PERHITUNGAN KEBUTUHAN TULANGAN BETON BERTULANG PADA TIPE RUKO R6 GENAP NOMOR 2 DI PROYEK CITRALAND BAGYA CITY MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONTROL PERHITUNGAN KEBUTUHAN TULANGAN BETON BERTULANG PADA TIPE RUKO R6 GENAP NOMOR 2 DI PROYEK CITRALAND BAGYA CITY MEDAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KONTROL PERHITUNGAN KEBUTUHAN

TULANGAN BETON BERTULANG

PADA TIPE RUKO R6 GENAP NOMOR 2

DI PROYEK CITRALAND BAGYA CITY MEDAN

LAPORAN

Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI

Pendidikan Program Diploma III

oleh:

AGUSTINA NAPITUPULU IMELDA PARDOSI

NIM. 1105021004 NIM. 1105021029

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MEDAN

2014

(2)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan karunia-Nya laporan ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Laporan yang berjudul “Kontrol Perhitungan Kebutuhan Tulangan Beton Bertulang pada Tipe Ruko R6 Genap Nomor 2 di Proyek Citraland Bagya City Medan”, merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Tugas Akhir pada Pendidikan Program Diploma III Politeknik Negeri Medan. Laporan ini berisi perhitungan kebutuhan tulangan pada proyek Citraland Bagya City Medan berdasarkan peraturan SNI.

Dalam proses penulisan laporan ini, Penulis mendapatkan bimbingan dan bantuan baik berupa materi, moral, dan motivasi dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini sudah selayaknya Penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak M. Syahruddin, S.T., M.T., Direktur Politeknik Negeri Medan;

2. Bapak Ir. Samsudin Silaen, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan;

3. Bapak Ir. Sudarto, M.T., Kepala Program Studi Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan;

4. Bapak Drs. Yulfalentino, M.T., Dosen Wali Kelas 6C Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan;

5. Ibu Ernie Shinta Y S, S.T., M.T., Dosen Pembimbing Penulisan Laporan Tugas Akhir Politeknik Negeri Medan;

6. Bapak Asri Utama, Pembimbing Lapangan;

7. Seluruh dosen dan staff pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan; 8. Kedua orang tua tercinta serta keluarga yang telah membantu baik berupa materi,

moral, dan motivasi;

9. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2011 Politeknik Negeri Medan, khususnya Sipil 6C yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Laporan ini merupakan hasil karya Penulis dan bukan merupakan plagiat. Penulis menyadari mungkin dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan laporan tugas akhir ini.

(3)

v

Akhir kata Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama di dunia pendidikan dalam bidang Teknik Sipil.

Medan, September 2014 Hormat Penulis,

Penulis I Penulis II

AGUSTINA NAPITUPULU IMELDA PARDOSI

(4)

vi ABSTRAK

KONTROL KEBUTUHAN TULANGAN BETON BERTULANG PADA TIPE RUKO R6 GENAP NOMOR 2 DI PROYEK CITRALAND BAGYA CITY

MEDAN

Oleh: Agustina Napitupulu (1105021004) dan Imelda Pardosi (1105021029) Saat ini beton bertulang merupakan bahan bangunan yang paling banyak dipakai di dunia konstruksi bangunan gedung. Tulangan beton dapat berupa besi polos atau besi ulir. Perhitungan kebutuhan tulangan ada 2 macam, yaitu perhitungan kebutuhan tulangan (kg/m3) untuk tiap elemen struktur dan perhitungan kebutuhan tulangan (jumlah batang) untuk tiap diameter. Perhitungan kebutuhan tulangan tersebut harus dikontrol agar memenuhi persyaratan SNI. Dalam laporan ini, Penulis melakukan pengontrolan kebutuhan tulangan pada beton yang dipakai pada proyek Citraland Bagya City Medan terhadap syarat kebutuhan tulangan menurut SNI. Proyek Citraland Bagya City berlokasi di Jln Boulevard Barat Raya Kav 01, Medan Estate Percut Sei Tuan Medan. Topik bahasan laporan ini menitikberatkan pada perhitungan banyaknya kebutuhan tulangan yang digunakan berdasarkan peraturan SNI serta faktor-faktor yang menyebabkan adanya perbedaan kebutuhan tulangan antara perhitungan proyek dengan perhitungan menurut SNI. Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui pengontrolan kebutuhan tulangan pada suatu proyek menurut peraturan SNI. Laporan Tugas Akhir ini diharapkan bermanfaat bagi seluruh pihak yang berkaitan dengan Teknik Sipil maupun pihak-pihak lainnya, terutama bagi Penulis sendiri. Teknik pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan oleh Penulis dalam membuat laporan ini antara lain dengan melakukan studi kepustakaan dan konsultasi kepada dosen pembimbing maupun kepada pengelola proyek. Berdasarkan data teknis proyek diketahui bahwa luas proyek adalah 211 Ha, luas ruko R6 genap Nomor 2 adalah 5 x 15 meter, mutu beton adalah fc’ 25, tulangan yang digunakan adalah BJTD 40, dan mutu tulangan adalah fy 400.

Dari hasil pembahasan laporan Tugas Akhir ini diperoleh adanya perbedaan antara hasil perhitungan kebutuhan tulangan menurut proyek dengan hasil perhitungan kebutuhan tulangan menurut SNI dan masih adanya sisa tulangan yang dapat digunakan untuk item pekerjaan lainnya.

Setelah Penulis melakukan analisis, dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan kebutuhan tulangan menurut peraturan SNI cenderung lebih besar dibandingkan perhitungan yang dilakukan oleh pihak proyek. Hal ini dikarenakan adanya beberapa perbedaan dalam menghitung panjang penyaluran, sambungan lewatan, selimut beton, dan panjang sengkang.

Oleh karena itu, Penulis menyarankan agar perhitungan kebutuhan tulangan dalam pelaksanaan pembangunan suatu proyek sebaiknya harus sesuai dengan peraturan SNI yaitu dengan memperhatikan panjang penyaluran, panjang lewatan, panjang kait, dan besarnya bengkokan guna mengantisipasi besarnya momen yang terjadi akibat gaya gempa.

(5)

vii ABSTRACT

CONTROLLING THE REQUIREMENT OF CONCRETE REINFORCED TYPE RUKO R6 GENAP NUMBER 2 AT CITRALAND BAGYA CITY MEDAN

By: Agustina Napitupulu (1105021004) dan Imelda Pardosi (1105021029) Nowadays concrete reinforced is a building material that is most widely used in the world of building construction. The concrete reinforced consists of round bar and deformed bar. There are 2 kinds of concrete reinforced requirement calculation, they are the concrete reinforced calculation (kg/m3) for each element of the structure and the concrete reinforced calculation (number of stems) for each diameter. The calculation of the concrete reinforced requirement should be controlled according to the rules of SNI. In this report, the authors controll the requirement of concrete reinforced at Citraland Bagya City Medan according to the rules of SNI. Citraland Bagya City is located on Jl Boulevard Raya Kav 01, Medan Medan Estate Percut Sei Tuan. The topic of this report focuses on the calculations of concrete reinforced requirement according to the SNI rules and the factors that cause the different recapitulation between the calculation of project with calculation of SNI rules. This report purposes to control the requirement of concrete reinforced in a project according to the SNI rules. The report is expected to be beneficial for all parties associated with Civil Engineering or other parties, especially to the author. The report is expected to be useful for all parties associated with Civil Engineering or other parties, especially to the authors. Collection techniques and data processing which the authors use in this report are library research and consultation to the lecturess or the project manager. Based on the technical data of the project is known that the area of the project is 211 ha, the area of shop R6 Genap No. 2 is 5 x 15 meters, the quality of concrete is fc’ 25, and the quality of deformed bar is BJTD 40, fy 400.

From this report, there are the different results of concrete reinforced requirement between the calculation of project with calculation of SNI rules and some remainders of bar that can be used for other work items.

After the authors analyse the data, it can be concluded that the calculation of concrete reinforced requirement according to SNI rules tend to be larger than the calculation of project. Splice length, the width of decking, the length of bend, and anchor length are the factor of the diffrence recapitulation between the calculation of project with calculation of SNI rules.

Therefore, the authors suggest that the calculation of concrete reinforced requirement in the project construction should be according to SNI rules and should be concern in splice length, the width of decking, the length of bend, and anchor length to anticipate the magnitude of seismic forces.

(6)

viii DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR DIAGRAM ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2 1.3 Pembatasan Masalah ... 2 1.4 Tujuan Pembahasan ... 2 1.5 Manfaat ... 3 1.5.1 Manfaat Teoritis ... 3 1.5.2 Manfaat Praktis ... 3

1.6 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 3

1.6.1 Teknik Pengumpulan Data ... 3

1.6.2 Teknik Pengolahan Data ... 4

1.7 Sistematika Penulisan ... 4

1.8 Jadwal ... 5

BAB 2 TINJAUAN UMUM PROYEK ... 6

2.1 Data Umum Proyek ... 6

2.1.1 Data Teknis ... 6

2.1.2 Data Non Teknis ... 6

2.1.3 Latar Belakang Perusahaan ... 7

2.2 Struktur Organisasi ... 9

(7)

ix

BAB 3 TINJAUAN KEPUSTAKAAN ... 11

3.1 Elemen Struktur ... 11

3.2 Tulangan ... 11

3.2.1 Kait ... 12

3.2.2 Diameter Bengkokan ... 12

3.2.3 Panjang Penyaluran ... 13

3.2.3.1 Panjang Penyaluran Tulangan Tarik ... 14

3.2.3.2 Panjang Penyaluran Tulangan Tekan ... 15

3.2.4 Sambungan Lewatan ... 15

3.2.4.1 Sambungan Tulangan Baja Tarik ... 16

3.2.4.2 Sambungan Tulangan Baja Tekan ... 16

3.3 Selimut Beton ... 17

BAB 4 PEMBAHASAN ... 18

4.1 Data untuk Perhitungan Panjang Tulangan ... 18

4.2 Perhitungan Panjang Penyaluran Tulangan dan Sambungan Lewatan ... 18

4.2.1 Panjang Penyaluran Tulangan Baja Tarik ... 18

4.2.2 Panjang Penyaluran Tulangan Baja Tekan ... 18

4.2.3 Sambungan Tulangan Baja Tarik ... 19

4.2.4 Sambungan Tulangan Baja Tekan ... 19

4.3 Contoh Perhitungan Kebutuhan Tulangan Sloof (BS-2) ... 20

4.4 Rekapitulasi Kebutuhan Tulangan Menurut Perhitungan Proyek ... 108

4.5 Analisa Perbedaan Perhitungan antara SNI dan Proyek: ... 109

BAB 5 PENUTUP ... 111 5.1 Simpulan ... 111 5.2 Saran ... 113 DAFTAR PUSTAKA ... 114 LAMPIRAN

(8)

x

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1.1 Time Schedule Pelaksanaan Tugas Akhir ... 5

Tabel 3.1 Diameter Bengkokan Minimum ... 12

Tabel 3.2 Tebal Selimut Beton Pada Beton Konvensional ... 17

Tabel 3.3 Tebal Selimut Beton Pada Beton Pracetak (Precast) ... 17

Tabel 4.1 Perhitungan Panjang Tulangan Kolom K1-1 dan K1-2 ... 24

Tabel 4.2 Perhitungan Panjang Tulangan Kolom K2-1(Lantai 2) ... 25

Tabel 4.3 Perhitungan Panjang Tulangan Kolom K3-1(Lantai 3) ... 26

Tabel 4.4 Perhitungan Panjang Tulangan Kolom KA (Lantai Atap) ... 27

Tabel 4.5 Perhitungan Panjang Tulangan Balok Sloof ... 30

Tabel 4.6 Perhitungan Panjang Tulangan Balok B2-1 (Lantai 2) ... 33

Tabel 4.7 Perhitungan Panjang Tulangan Balok B2-2 (Lantai 2) ... 35

Tabel 4.8 Perhitungan Panjang Tulangan Balok B2-3 (Lantai 2) ... 37

Tabel 4.9 Perhitungan Panjang Tulangan Balok B2-4 (Lantai 2) ... 39

Tabel 4.10 Perhitungan Panjang Tulangan Balok B2-5 (Lantai 2) ... 41

Tabel 4.11 Perhitungan Panjang Tulangan Balok B2-A (Lantai 2) ... 43

Tabel 4.12 Perhitungan Panjang Tulangan Balok B2-K (Lantai 2) ... 45

Tabel 4.13 Perhitungan Panjang Tulangan Balok B3-1 (Lantai 3) ... 47

Tabel 4.14 Perhitungan Panjang Tulangan Balok B3-2 (Lantai 3) ... 50

Tabel 4.15 Perhitungan Panjang Tulangan Balok B3-3 (Lantai 3) ... 52

Tabel 4.16 Perhitungan Panjang Tulangan Balok B3-4 (Lantai 3) ... 54

Tabel 4.17 Perhitungan Panjang Tulangan Balok B3-5 (Lantai 3) ... 56

Tabel 4.18Perhitungan Panjang Tulangan Balok B3-A (Lantai 3) ... 58

Tabel 4.19 Perhitungan Panjang Tulangan Balok B3-K (Lantai 3) ... 60

Tabel 4.20 Perhitungan Panjang Tulangan Balok B4-1 (Lantai 4) ... 62

Tabel 4.21 Perhitungan Panjang Tulangan Balok B4-2 (Lantai 4) ... 64

Tabel 4.22 Perhitungan Panjang Tulangan Balok B4-3 (Lantai 4) ... 66

Tabel 4.23 Perhitungan Panjang Tulangan Balok B4-4 (Lantai 4) ... 68

Tabel 4.24 Perhitungan Panjang Tulangan Balok B4-5 (Lantai 4) ... 70

Tabel 4.25 Perhitungan Panjang Tulangan Balok B4-A (Lantai 4) ... 72

(9)

xi

Tabel 4.27 Perhitungan Panjang Tulangan Balok BA (Lantai Atap) ... 76

Tabel 4.28 Perhitungan Panjang Tulangan Pelat Lantai Precast A Lt.2 dan Lt.3 ... 82

Tabel 4.29 Perhitungan Panjang Tulangan Pelat Lantai Precast B Lt.2 dan Lt.3 ... 82

Tabel 4.30 Perhitungan Panjang Tulangan Pelat Lantai Precast C Lt.2 dan Lt.3 ... 82

Tabel 4.31 Perhitungan Panjang Tulangan Pelat Lantai Precast D Lt.2 dan Lt.3 ... 83

Tabel 4.32 Perhitungan Panjang Tulangan Pelat Lantai Precast O Lt.2 dan Lt.3 ... 83

Tabel 4.33 Perhitungan Panjang Tulangan Pelat Lantai Konvensional PL-1 Lt.4 .... 84

Tabel 4.34 Perhitungan Panjang Tulangan Pelat Lantai Konvensional PL-2 Lt.4 .... 85

Tabel 4.35 Perhitungan Panjang Tulangan Pelat Lantai Konvensional PL-3 Lt.4 .... 86

Tabel 4.36 Perhitungan Panjang Tulangan Pelat Lantai Konvensional PL-4 Lt.4 .... 87

Tabel 4.37 Perhitungan Panjang Tulangan Pelat Lantai Konvensional PL-5 Lt.4 .... 88

Tabel 4.38 Perhitungan Panjang Tulangan Pelat Lantai Konvensional PL-6 Lt.4 .... 89

Tabel 4.39 Perhitungan Panjang Tulangan Pelat Lantai Konvensional PL-7 ... 90

Tabel 4.40 Perhitungan Panjang Tulangan Pelat Lantai Konvensional PL-8 ... 92

Tabel 4.41 Perhitungan Panjang Tulangan Pelat Lantai Konvensional Lt. Atap ... 93

Tabel 4.42 Perhitungan Panjang Tulangan Pelat Lantai Konvensional PL-9 ... 94

Tabel 4.43 Perhitungan Panjang Tulangan Pelat Lantai Konvensional PL-10 ... 95

Tabel 4.44 Perhitungan Panjang Tulangan Pelat Lantai Konvensional PL-11 Lt.2 .. 96

Tabel 4.45 Daftar Kebutuhan Tulangan Pada Pekerjaan Kolom ... 97

Tabel 4.46 Daftar Kebutuhan Tulangan Pada Pekerjaan Sloof ... 97

Tabel 4.47 Daftar Kebutuhan Tulangan Pada Pekerjaan Balok ... 97

Tabel 4.48 Daftar Kebutuhan Tulangan Pada Pekerjaan Balok Atap ... 98

Tabel 4.49 Daftar Kebutuhan Tulangan Pada Pekerjaan Pelat Lantai ... 99

Tabel 4.50 Rekapitulasi Kebutuhan Tulangan ... 99

Tabel 4.51 Daftar Sisa Tulangan Kolom yang Tidak Dapat Digunakan ... 100

Tabel 4.52 Daftar Sisa Tulangan Sloof yang Tidak Dapat Digunakan ... 100

Tabel 4.53 Daftar Sisa Tulangan Balok yang Tidak Dapat Digunakan ... 100

Tabel 4.54 Daftar Sisa Tulangan Pelat Lantai yang Tidak Dapat Digunakan ... 104

Tabel 4.55 Rekapitulasi Sisa Tulangan yang Tidak Dapat Digunakan ... 107

(10)

xii

DAFTAR DIAGRAM

Hal Grafik 5.1 Perbedaan Kebutuhan Tulangan antara Perhitungan

(11)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 9

Gambar 2.2 Lokasi Proyek Perumahan CitraLand Bagya City Medan ... 10

Gambar 3.1 Kait Standar SNI-03-2847-2002 ... 13

Gambar 4.1 Denah Kolom Ruko 2 ... 22

Gambar 4.2 Detail Kolom ... 23

Gambar 4.3 Denah Sloof Ruko 2 ... 28

Gambar 4.4 Penulangan Balok Sloof ... 29

Gambar 4.5 Denah Balok Ruko 2 ... 31

Gambar 4.6 Penulangan B2-1 ... 32

Gambar 4.7 Penulangan B2-2 ... 34

Gambar 4.8 Penulangan B2-3 ... 36

Gambar 4.9 Penulangan B2-4 ... 38

Gambar 4.10 Penulangan B2-5 ... 40

Gambar 4.11 Penulangan B2-A ... 42

Gambar 4.12 Penulangan B2-K ... 44 Gambar 4.13 Penulangan B3-1 ... 46 Gambar 4.14 Penulangan B3-2 ... 49 Gambar 4.15 Penulangan B3-3 ... 51 Gambar 4.16 Penulangan B3-4 ... 53 Gambar 4.17 Penulangan B3-5 ... 55

Gambar 4.18 Penulangan B3-A ... 57

Gambar 4.19 Penulangan B3-K ... 59 Gambar 4.20 Penulangan B4-1 ... 61 Gambar 4.21 Penulangan B4-2 ... 63 Gambar 4.22 Penulangan B4-3 ... 65 Gambar 4.23 Penulangan B4-4 ... 67 Gambar 4.24 Penulangan B4-5 ... 69

Gambar 4.25 Penulangan B4-A ... 71

Gambar 4.26 Penulangan B4-K ... 73

(12)

xiv

Gambar 4.28 Denah Pelat Lantai 2 Dan 3 Ruko 2 ... 77

Gambar 4.29 Denah Pelat Lantai 4 Dan Lantai Atap Ruko 2 ... 78

Gambar 4.30 Detail Penulangan Pelat Lantai Precast ... 79

Gambar 4.31 Detail Penulangan Pelat Lantai Konvensional Lt. 2, 3, 4 ... 80

(13)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Denah Kolom Ruko Blok R6 Lampiran 2 Denah Sloof Ruko Blok R6 Lampiran 3 Denah Balok Ruko Blok R6 Lampiran 4 Denah Pelat Lantai Ruko Blok R6 Lampiran 5 Detail Tulangan Kolom

Lampiran 6 Detail Tulangan Sloof Lampiran 7 Detail Tulangan Balok Lampiran 8 Detail Tulangan Pelat Lantai

Lampiran 9 Spesifikasi Sambungan Tulangan Balok Ke Kolom

Lampiran 10 Spesifikasi Sambungan Tulangan Pelat Lantai Ke Balok/Kolom Lampiran 11 Tabel A.39 Panjang Penyaluran Dasar

(14)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Dipohusodo, Istimawan. 1994. Struktur Beton Bertulang. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Hutahaean, Berman. Tata Tulis Laporan. Medan: Politeknik Negeri Medan Peraturan SK SNI T15-1991

Peraturan SNI-03-2847-2002

Schodek, Daniel L. 1999. Stuktur (edisi ke-2). Jakarta: Erlangga

Vis dan Gideon Kusuma. 1993. Dasar-Dasar Perencanaan Beton Bertulang. Jakarta: Erlangga

(15)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Beton bertulang adalah beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan tertentu untuk mendapatkan suatu penampang yang berdasarkan asumsi bahwa kedua material bekerja bersama-sama dalam menahan gaya yang bekerja.

Tulangan beton dapat berupa besi polos atau besi ulir. Notasi untuk menyatakan ukuran yaitu besarnya diameter pada besi polos diberi notasi Ø dan pada besi ulir (deformed) dengan notasi D (huruf besar). Dalam perhitungan kebutuhan tulangan ada 2 macam, yaitu:

1. Perhitungan kebutuhan tulangan (kg/m3) untuk tiap elemen struktur.

Angka hasil perhitungan ini digunakan sebagai indeks untuk koefisien Analisis Harga Satuan pada saat kontraktor membuat penawaran dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

2. Perhitungan kebutuhan tulangan (jumlah batang) untuk tiap diameter.

Angka hasil perhitungan ini digunakan pada pekerjaan di lapangan untuk keperluan kebutuhan dan pembelian bahan tulangan. Perhitungan dengan cara ini digunakan oleh kontraktor apabila kontraktor tersebut dinyatakan sebagai pemenang dalam sebuah tender. Sehingga dalam pelaksanaannya kontraktor mengetahui jumlah batang yang diperlukan untuk masing-masing volume pekerjaan.

Saat ini beton bertulang merupakan bahan bangunan yang paling banyak dipakai di dunia konstruksi bangunan gedung. Dalam laporan ini, Penulis melakukan pengontrolan kebutuhan tulangan pada beton yang dipakai di lapangan terhadap syarat kebutuhan tulangan menurut SNI. Oleh karena itu, Penulis memilih judul “Kontrol Kebutuhan Tulangan Beton Bertulang pada Tipe Ruko R6 Genap Nomor 2 di Proyek Perumahan Citraland Bagya City Medan”.

Adanya kesempatan untuk mendapatkan data, kerjasama dengan pihak konsultan, lokasi proyek yang masih memungkinkan untuk dijangkau, serta didukung dengan keyakinan dan kemampuan untuk bisa menyusun laporan ini dengan bantuan dosen pembimbing, maka Penulis cenderung memilih topik bahasan ini sebagai judul Tugas Akhir.

(16)

2

1.2 Rumusan Masalah

Topik pembahasan atau permasalahan yang dibahas dalam laporan Tugas Akhir ini adalah:

1. Berapa banyak kebutuhan tulangan yang digunakan pada pekerjaan tipe perumahan R6 Genap Nomor 2 di Proyek Citraland Bagya City?

2. Berapa banyak sisa tulangan yang sudah tidak memungkinkan lagi untuk digunakan pada item pekerjaan lainnya?

3. Berapa selisih persentase kebutuhan tulangan antara perhitungan proyek dengan perhitungan berdasarkan SNI?

4. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan adanya perbedaan kebutuhan tulangan antara perhitungan proyek dengan perhitungan menurut SNI?

1.3 Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah dalam laporan Tugas Akhir ini antara lain mengenai:

1. Kontrol perhitungan kebutuhan tulangan dilakukan pada kolom, balok, dan pelat lantai untuk tipe perumahan R6 Genap No.2 di Citraland Bagya City.

2. Penulis menghitung kebutuhan tulangan berdasarkan gambar rencana yang sudah ada dan mengikuti peraturan SNI.

1.4 Tujuan Pembahasan

Laporan Tugas Akhir ini memiliki beberapa tujuan pembahasan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perhitungan banyaknya kebutuhan tulangan.

2. Untuk mengetahui banyaknya sisa tulangan yang sudah tidak memungkinkan lagi untuk digunakan pada item pekerjaan lainnya.

3. Untuk membandingkan persentase kebutuhan tulangan antara perhitungan proyek dengan perhitungan berdasarkan SNI.

4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang yang menyebabkan adanya perbedaan kebutuhan tulangan antara perhitungan proyek dengan perhitungan menurut SNI.

(17)

3

1.5 Manfaat

1.5.1 Manfaat Teoritis

1. Mampu menghitung kebutuhan tulangan pada pekerjaan kolom, balok, dan pelat lantai sesuai SNI.

2. Dapat menambah wawasan dan pengalaman Penulis agar dapat melaksanakan kegiatan yang sama ketika bekerja secara langsung di lapangan.

1.5.2 Manfaat Praktis

1. Untuk memacu mahasiswa untuk terus aktif dalam bidang Teknik Sipil.

2. Dengan mampu menghitung jumlah kebutuhan tulangan pada kolom, balok, dan pelat lantai, maka diharapkan kelak mampu mengaplikasikannya di lapangan pekerjaan secara benar.

3. Merupakan sarana untuk mengenali permasalahan-permasalahan yang ada dalam pelaksanaan penulangan pada kolom, balok, dan pelat lantai.

4. Dapat terlibat secara langsung dengan kegiatan proyek (kontraktor maupun konsultan) yang berkaitan dengan ilmu Teknik Sipil.

1.6 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

1.6.1 Teknik Pengumpulan Data

1. Mengadakan studi kepustakaan, dengan membaca buku-buku dan referensi yang mendukung penyusunan tugas akhir kami.

2. Konsultasi dengan dosen pembimbing di kampus.

3. Meminta data-data penunjang kepada pihak pelaksana dan pengawas proyek.

4. Mengadakan tanya jawab dengan para pengelola proyek yang ada, baik dari pihak pelaksana maupun pihak pengawas.

(18)

4

1.6.2 Teknik Pengolahan Data

1. Mempelajari gambar rencana dari proyek. 2. Menghitung panjang tulangan menurut SNI.

3. Perhitungan jumlah tulangan menggunakan bar bending schedule.

1.7 Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan.

BAB II : Tinjauan Umum Proyek. BAB III : Tinjauan Kepustakaan. BAB IV : Pembahasan.

(19)

5

1.8 Jadwal

Tabel 1.1 Time Schedule Pelaksanaan Tugas Akhir

NO. KEGIATAN MINGGU KE-

8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

A. Persiapan

1 Survei perencanaan objek Tugas Akhir

2 Mengajukan proposal judul TA

3 Mendapatkan Dosen Pembimbing TA

4 Bimbingan untuk pelaksanaan TA dari Dosen Pembimbing

B. Pelaksanaan

1 Bimbingan untuk pengumpulan data

2 Pengumpulan data

3 Bimbingan dan pengolahan data

4 Pengolahan data

C. Pelaporan

1 Bimbingan untuk penulisan BAB I

2 Penulisan BAB I (Pendahuluan)

3 Bimbingan untuk penulisan BAB II

4 Penulisan BAB II (Tinjauan Umum Proyek)

5 Bimbingan untuk penulisan BAB III

6 Penulisan BAB III (Tinjauan Kepustakaan)

7 Bimbingan untuk penulisan BAB IV

8 Penulisan BAB IV (Pembahasan)

9 Bimbingan untuk penulisan BAB V

10 Penulisan BAB V (Simpulan dan Saran)

11 Bimbingan tahap akhir (Penyempurnaan laporan Tugas Akhir)

Gambar

Tabel 1.1 Time Schedule Pelaksanaan Tugas Akhir

Referensi

Dokumen terkait

Bab keempat ini membahas analisis ergonomi desain pintu masuk Kendaraan Tempur Lapis Baja APC yang digunakan saat ini dan beberapa konfigurasi desain yang

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Hal ini menunjukkan bahwa pengusangan cepat secara kimia menggunakan etanol dapat menyebabkan penurunan hasil yang sama dengan penyimpanan terkontrol pada semua tolok

Hasil uji t (uji parsial) pada Tabel 4.15 menunjukkan bahwa t-hitung ≥ t- tabel dimana nilai t-hitung untuk variabel tingkat pendidikan (X 1 ) sebesar 3.452 sedangkan nilai

a. Bharatayuda sebagai simbol pertarungan/pergulatan etika baik dan buruk dalam diri manusia: Peperangan dalam diri manusia adalah hakekatnya perang saudara, karena apabila

(a) Pengerukan dan rehabilitasi lokasi Proyek yang terdiri dari sebelas (11) floodway, dengan total panjang sekitar 67.5 kilometer, dan empat (4) bak retensi, dengan

Dari beberapa penjelasan di atas, Penulis dapat menyimpulkan bahwa film adalah bentuk dari sebuah seni yang dibuat untuk tujuan hiburan dan bisnis, yang merupakan hasil

Dengan memasukkan variabel tersebut diharapkan penelitian ini bisa menguji sejauh mana asimetri informasi dan kapasitas individu mempengaruhi para agen dalam