• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Pelaksanaan dan Perhitungan Volume Tulangan Pelat Lantai 14 Apartemen Tower C 1 Riefky Rakhareswara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisa Pelaksanaan dan Perhitungan Volume Tulangan Pelat Lantai 14 Apartemen Tower C 1 Riefky Rakhareswara"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

3

Analisa Pelaksanaan dan Perhitungan Volume Tulangan Pelat Lantai 14 Apartemen Tower C

1Riefky Rakhareswara

2Tri Handayani, ST., MT.

1Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma Email: rakhares8998@gmail.com

2Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma Email: t_handayani@staff.gunadarma.ac.id

ABSTRAK

Kegiatan pembangunan Transpark Cibubur terletak di Jl. Alternatif Cibubur No.230, Harjamukti, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat. Dilatar belakangi oleh kebutuhan hunian yang dilengkapi atas fasilitas & sarana penunjang seperti Mall, Hotel, dan 3 tower Apartemen yang dibangun dalam satu kawasan yang disebut kawasan superblock . Tujuan dibangunnya proyek ini adalah untuk tempat hunian masyarakat serta rekreasi. Pembangunan apartemen ini dimiliki oleh PT. Trans Cibubur Property dengan kontraktor dari PT Wika Gedung dan konsultan pengawas dari PT Jaya CM. Jenis kontrak yang digunakan pada proyek ini adalah Lump Sump Fixed Price, yang nilai kontraknya sebesar Rp. 810.000.000.000,- dengan waktu pelaksanaan 605 hari kalender dan 365 hari masa pemeliharaan. pada proyek Transpark Cibubur terdapat beberapa jenis metode stuktur diantaranya metode pelaksanaan pekerjaan pelat lantai, yaitu sebagai berikut: persiapan, penentuan as, penempatan scaffolding, pembuatan bekisting pelat, pembesian, pemeriksaan tulangan dan tebal pelat, pembersihan tulangan, pengecoran, perawatan (curing), pembongkaran. Hasil dari perhitungan kebutuhan tulangan pelat lantai D10 pada lantai 14 Apartemen Tower C, didapatkan hasil Perhitungan Volume total Tulangan D10 pada lantai 14 Apartemen Tower C sebesar 1,585 m3 . serta total kebutuhan tulangan D10 pelat lantai adalah sebanyak

1.681 batang, dengan total berat baja tulangan D10 pada lantai 14 apartemen Tower C sebesar 12.442,25 kg.

Kata kunci : Metode, Pelat Lantai, Volume

Analysis Method of Slab Implementation and Calculation of Volume Reinforcement Bar for Slab at 14th floor Tower C

ABSTRACT

Transpark Cibubur Development is located in Alternatif Cibubur Street No. 230, Harjamukti, Cimanggis, Depok, West Java. Motivated by residential needs equipped with supporting facilities as a Mall, Hotel, and three apartements tower. The apartemenst built in one area called superblock. The purpose of this project is to build

(2)

4

community housing and recreation. The Apartement is owned by PT. Trans Cibubur Property cooperated with PT Wika Gedung as contractor and PT Jaya CM as a supervisor. The type of contract for this project is Lump sump Fixed Price, which has a contract value up to IDR 810.000.000.000, with an implementation period of 605 days and maintenance period of 365 days. Work method On The Projectof Development Transpark there are several types of structure among them is the method of implementation which carried out on slab include preparation, determining th axle column, scaffolding placement, formwork manufacturing for slab, fabrication of reinforcement bar, measurement reinforcement and thickness on the slab, cleaning on the reinforcement, molding, dismantling of formwork and maintenance. Result of the volume of reinforcement bar D10 for slab at 14th floor Tower C the total required

volume of reinforcement bar D10 is 1,585 m3 and the required reinforcement bar D10 is

1.681 bar, and the total reinforcement weight at 14th floor Tower C is 12.442,25 kg. Keyword : Method, Slab, Volume

PENDAHULUAN

Proses Pembangunan suatu bangunan memiliki standar yang menjadi acuan persyaratan, persyaratan yang dimaksud merupakan SNI 2847-2013 yang memuat tentang beton struktural untuk bangunan gedung. Standar ini juga mengatur tentang syarat konstruksi pelat beton bertulang, yang berisikan tentang ketentuan yang menjadi pedoman dalam proses mendesain pelat lantai. Pemilihan dalam suatu metode sangat penting dalam pelaksanaan suatu pembangunan proyek konstruksi karena dengan menggunakan metode yang tepat dapat memberikan hasil yang maksimal dalam suatu proyek konstruksi.

Pelat lantai merupakan konstruksi pemisah ruang secara mendatar pada dinding bertingkat. Pelat lantai memiliki fungsi sebagai penerima, penyaluran beban, dan membagi ruang. Persyaratan pelat lantai yang dibuat dengan beton bertulang tercantum pada SNI I beton 1991 yang meliputi tentang ukuran ketebalan minimum pelat lantai adalah 12 cm serta pelat untuk atap yaitu 7 cm. Pelat beton harus diisi tulangan yang ditumpuk silang dengan diameter minimum 8 mm. Pelat lantai yang mempunyai ketebalan lebih dari 25 cm wajib disokong tulangan baja rangkap diatas dan bawah.

Proyek Transpark Cibubur merupakan proyek pembangunan Apartemen, Hotel dan Mall. Dengan gedung gedung yang menjulang tinggi pekerjaan pelat lantai merupakan elemen penting karena berfungsi sebagai tempat berpijak. Pijakan itu nantinya digunakan sebagai penopang scaffolding pelat dan balok lantai berikutnya, sebagai pijakan para pekerja maupun tempat menaruh alat-alat dan material untuk pekerjaan lainya.

TINJAUAN PUSTAKA

(3)

5 beton yang dituang telah mencapai kekuatan yang cukup. Bekisting terbuat dari papan / multiplex dengan tebal 18 mm sedangkan pengikatnya menggunakan besi holllow.

Tulangan merupakan baja yang dibuat sedemikian rupa sebagai penopang kuat tarik pada beton, dengan spesifikasi terdiri dari Baja Tulangan Polos dan Baja Tulangan Deform.

Cakar ayam merupakan tulangan yang berada diantara tulangan layer bawah dan atas pada pelat lantai. Cakar ayam ini berfungsi agar tulangan layer atas dan bawah tidak menyatu. Cakar ayam pada setiap proyek memiliki ukuran yanng berbeda-beda berdasarkan pada ketebalan pelat lantai yang direncanakan.

METODE PENELITIAN

Berikut adalah metodologi pekerjaan pelat lantai dapat digambarkan dengan diagram alir sebagai berikut :

(4)

6 Metode pekerjaan merupakan tahapan pelaksanaan pekerjaan pada pengecoran pelat lantai adalah sebgai berikut :

a. Penempatan perancah

Perancah adalah konstruksi bekisting untuk struktur yang mendukung, terdiri dari suatu konstruksi penyangga dari perancah kayu atau perancah baja bersekup (scaffolding). Pada Proyek Pembangunan Transpark Cibubur ini perancah yang digunakan adalah perancah baja bersekrup, biasanya dipasang dibagian bawah bekisting.

b. Pembuatan Bekisting Pelat Lantai

Pembuatan bekisting pada pelat lantai harus sesuai dengan perencanaan posisi letak pelat lantai pada as yang sudah ditentukan. Bekisting pada pelat lantai tidak boleh bolong, rusak, dan tidak rata dikarenakan struktur pelat lantai mengalami perubahan bentuk, dan keropos.

c. Pembesian

Pekerjaan pembesian memegang peran penting dari aspeke kualitas pelaksanaan mengingat fungsi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut merupakan metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.

d. Checklist Tulangan dan Tebal Pelat Lantai

checklist jumlah tulangan dan kesesuaian tebal pelat lantai tehadap shop drawing.

e. Pembersihan menggunakan compressor

Pekerjaan pembersihan dilakukan agar semua bekisting terbebas dari kotoran ataupun lainya

f. Pengecoran

Pada Pembangunan apartemen 14 lantai metode pengecoran yang digunakan adalah concrete buket.

g. Curing atau Perawatan

Perawatan ini dilakukan agar proses hidrasi selanjutnya tidak mengalami gangguan. Jika hal ini terjadi, maka beton akan mengalami retak karena kehilangan air begitu cepat

h. Pembongkaran Bekisting

Pelepasan bekisting pada dan pelat lantai dapat dilakukan setelah ±7 hari jika tidak ada pekerjaan yang menumpu pada struktur balok atau pelat tersebut.

Material dan alat yang digunakan pada saat pengecoran pelat lantai diantaranya sebagai berikut : 1. Waterpass 2. Theodolite 3. Scaffolding 4. Bar bender 5. Bar cutter 6. Vibrator 7. Compressor 8. Beton 9. Baja tulangan 10. Kayu atau plywood 11. Concrete mixer truck 12. Tower Crane

13. Concrete Bucket 14. Kawat bendrat

(5)

6

PEMBAHASAN

Adapun contoh perhitungan volume tulangan pelat lantai beserta gambar denah dan detail pelat pada lantai 14 adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Denah Apartemen Tower C

Gambar 4. Detail Pelat Lantai

(6)

7 A B C D E F G H S1 130 D10-300 D10-300 D10-300 D10-300 S2 160 D10-200 D10-300 D10-200 D10-300 D10-200 D10-300 D10-200 D10-300 S3 150 D10-150 D10-150 D10-150 D10-150 SP1A 200 D10-400 D10-400 D10-400 D10-400 D10-400 D10-400 D10-400 D10-400 SP1B 200 D10-200 D10-400 D10-200 D10-400 D10-300 D10-400 D10-300 D10-400 SP1C 200 D10-200 D10-250 D10-200 D10-250 D10-200 D10-400 D10-200 D10-400 SP1D 200 D10-200 D10-300 D10-200 D10-300 D10-300 D10-400 D10-300 D10-400 SP2A 150 D10-300 D10-400 D10-300 D10-400 D10-400 D10-400 D10-400 D10-400 SP3A 130 D10-300 D10-400 D10-300 D10-400 D10-400 D10-400 D10-400 D10-400 Tipe Pelat Tebal

(mm)

Jenis Tulangan

Tabel 1. Penulangan Pelat Lantai

Perhitungan Volume Tulangan Zona 1

Menghitung volume tulangan pelat lantai zona 1 yang akan dicor, contoh perhitungan volume tulangan lantai 14 zona 1 pada As K-L&01-02 ditampilkan pada tabel 2. sebagai berikut :

i. Menghitung Panjang Tulangan:

P = 

2 1

Panjang Bentang (didapat dari gambar denah)

P = 

2 1

5500 mm P = 2750 mm

ii. Menghitung Panjang Penyaluran:

Panjang Penyaluran = 

4 1

6300 mm Panjang Penyaluran = 1575 mm iii. Jumlah tulangan yang dibutuhkan :

= 14buah mm 200 mm 2750 Tulangan antar Jarak Panjang  

= 14 buah 2 (karena memiliki 2 arah, yaitu arah vertikal dan horizontal) = 28 buah

iv. Luas tulangan D10

= D2 4 1   = 102 4 1   = 78,540 mm2

v. Volume tulangan yang dibutuhkan

= Luas tulangan Panjang Penyaluran Jumlah Tulangan

=         2D 4 1  157528

(7)

8

NO Jenis Slab Nama Tulangan

Diameter Tulangan (mm) Jarak antar Tulangan (mm) Panjang Tulangan (mm) Jumlah Tulangan Panjang Penyaluran (mm) Panjang Total (mm) Luas Tulangan (mm2) Volume Tulangan (mm3) A - - - 0 B - - - 0 C D10 300 750 6 6.300 37.800 78,540 2.968.805,06 D D10 300 750 6 6.300 37.800 78,540 2.968.805,06 E - - - -F - - - -G D10 300 1.575 12 3.000 36.000 78,540 2.827.433,39 H D10 300 1.575 12 3.000 36.000 78,540 2.827.433,39 A D10 200 2.750 28 1.575 44.100 78,540 3.463.605,90 B D10 300 2.750 20 3.150 63.000 78,540 4.948.008,43 C D10 200 1.375 14 6.300 88.200 78,540 6.927.211,80 D D10 300 1.375 10 6.300 63.000 78,540 4.948.008,43 E D10 200 3.150 32 1.375 44.000 78,540 3.455.751,92 F D10 300 3.150 22 2.750 60.500 78,540 4.751.658,89 G D10 200 1.575 16 5.500 88.000 78,540 6.911.503,84 H D10 300 1.575 12 5.500 66.000 78,540 5.183.627,88 A D10 200 2.750 28 756,25 21.175 78,540 1.663.080,61 B D10 300 2.750 20 1.512,5 30.250 78,540 2.375.829,44 C D10 200 1.375 14 3.025 42.350 78,540 3.326.161,22 D D10 300 1.375 10 3.025 30.250 78,540 2.375.829,44 E D10 200 1.512,50 16 1.375 22.000 78,540 1.727.875,96 F D10 300 1.512,50 12 2.750 33.000 78,540 2.591.813,94 G D10 200 756,25 8 5.500 44.000 78,540 3.455.751,92 H D10 300 756,25 6 5.500 33.000 78,540 2.591.813,94 A - - - 0,00 B - - - 0,00 C D10 300 750 6 6.300 37.800 78,540 2.968.805,06 D D10 300 750 6 6.300 37.800 78,540 2.968.805,06 E - - - 0,00 F - - - 0,00 G D10 300 1.312,5 10 3.000 30.000 78,540 2.356.194,49 H D10 300 1.312,5 10 3.000 30.000 78,540 2.356.194,49 A D10 200 1.375,0 14 656,25 9.187,5 78,540 721.584,56 B D10 300 1.375,0 10 1.312,5 13.125 78,540 1.030.835,09 C D10 200 687,5 8 2.625 21.000 78,540 1.649.336,14 D D10 300 687,5 6 2.625 15.750 78,540 1.237.002,11 E D10 200 1.375,0 14 688 9.625 78,540 755.945,73 F D10 300 1.312,5 10 1.375 13.750 78,540 1.079.922,47 G D10 200 656,25 8 2.750 22.000 78,540 1.727.875,96 H D10 300 656,25 6 2.750 16.500 78,540 1.295.906,97 1 2 3 4 5 S1 S2 S1 S1 S2 =        102 4 1 157528 = 3.463.605,90 mm3

Berikut merupakan hasil dari perhitungan volume tulangan pelat lantai pada Apartemen Lantai 14 pada zona 1, dilampirkan dalam bentuk tabel seperti berikut ini

Tabel 2. Volume Tulangan Pelat Lantai Zona 1

(8)

9 NO Jenis Slab Nama Tulangan

Diameter Tulangan (mm) Jarak antar Tulangan (mm) Panjang Tulangan (mm) Jumlah Tulangan Panjang Penyaluran (mm) Panjang Total (mm) Luas Tulangan (mm2) Volume Tulangan (mm3) A D10 200 2.750 28 787,5 22.050 78,540 1.731.802,95 B D10 300 2.750 20 1.575 31.500 78,540 2.474.004,21 C D10 200 1.375 14 3.150 44.100 78,540 3.463.605,90 D D10 300 1.375 10 3.150 31.500 78,540 2.474.004,21 E D10 200 1.575 16 1.375 22.000 78,540 1.727.875,96 F D10 300 1.575 12 2.750 33.000 78,540 2.591.813,94 G D10 200 788 8 5.500 44.000 78,540 3.455.751,92 H D10 300 788 6 5.500 33.000 78,540 2.591.813,94 A D10 200 650 8 750 6.000 78,540 471.238,90 B D10 300 650 6 1.500 9.000 78,540 706.858,35 C D10 200 325 4 3.000 12.000 78,540 942.477,80 D D10 300 325 4 3.000 12.000 78,540 942.477,80 E D10 200 1.500 16 325 5.200 78,540 408.407,04 F D10 300 1.500 10 650 6.500 78,540 510.508,81 G D10 200 750 8 1.300 10.400 78,540 816.814,09 H D10 300 750 6 1.300 7.800 78,540 612.610,57 A - - - 0,00 B - - - 0,00 C D10 300 750 6 3.150 18.900 78,540 1.484.402,53 D D10 300 750 6 3.150 18.900 78,540 1.484.402,53 E - - - 0,00 F - - - 0,00 G D10 300 787,5 6 3.000 18.000 78,540 1.413.716,69 H D10 300 787,5 6 3.000 18.000 78,540 1.413.716,69 A D10 - - - 0,00 B D10 - - - 0,00 C D10 300 450 4 2.700 10.800 78,540 848.230,02 D D10 300 450 4 2.700 10.800 78,540 848.230,02 E D10 - - - 0,00 F D10 - - - 0,00 G D10 300 675 6 1.800 10.800 78,540 848.230,02 H D10 300 675 6 1.800 10.800 78,540 848.230,02 A D10 200 2.750 28 1.575 44.100 78,540 3.463.605,90 B D10 300 2.750 20 3.150 63.000 78,540 4.948.008,43 C D10 200 1.375 14 6.300 88.200 78,540 6.927.211,80 D D10 300 1.375 10 6.300 63.000 78,540 4.948.008,43 E D10 200 3.150 32 1.375 44.000 78,540 3.455.751,92 F D10 300 3.150 22 2.750 60.500 78,540 4.751.658,89 G D10 200 1.575 16 5.500 88.000 78,540 6.911.503,84 H D10 300 1.575 12 5.500 66.000 78,540 5.183.627,88 A - - - -B - - - -C D10 150 87,5 2 6.300 12.600 78,540 989.601,69 D D10 150 87,5 2 6.300 12.600 78,540 989.601,69 E - - - -F - - - -G D10 150 1.575 22 350 7.700 78,540 604.756,59 H D10 150 1.575 22 350 7.700 78,540 604.756,59 A - - - -B - - - -C D10 150 150 2 7.975 15.950 78,540 1.252.710,07 D D10 150 150 2 7.975 15.950 78,540 1.252.710,07 E - - - -F - - - -G D10 150 1.993,75 28 600 16.800 78,540 1.319.468,91 H D10 150 1.993,75 28 600 16.800 78,540 1.319.468,91 A - - - -B - - - -C D10 150 1.375 20 650 13.000 78,540 1.021.017,61 D D10 150 1.375 20 650 13.000 78,540 1.021.017,61 E - - - -F - - - -G D10 150 162,5 4 5.500 22.000 78,540 1.727.875,96 H D10 150 162,5 4 5.500 22.000 78,540 1.727.875,96 A - - - -B - - - -C D10 150 150 2 4.900 9.800 78,540 769.690,20 D D10 150 150 2 4.900 9.800 78,540 769.690,20 E - - - -F - - - -G D10 150 1.225 18 600 10.800 78,540 848.230,02 H D10 150 1.225 18 600 10.800 78,540 848.230,02 7.304.413 572.163.229,62 15 S3 16 S3 Total 12 S2 13 S3 14 S3 9 S2 10 S1 11 S1 8 S2

Tabel 2. Volume Tulangan Pelat lantai Zona 1 (Lanjutan)

Keterangan : Slab jenis S1 ada 2 buah, Slab jenis S2 ada 3 buah, dan Slab jenis S3 ada 4 buah.

(9)

10

Tabel 3. Volume Tulangan Pelat Lantai Zona 2

Keterangan: Slab jenis S1 ada 2 buah, Slab jenis S2 ada 2 buah, dan Slab jenis S3 ada 3 buah.

(10)

11 NO Jenis Slab Nama Tulangan

Diameter Tulangan (mm) Jarak antar Tulangan (mm) Panjang Tulangan (mm) Jumlah Tulangan Panjang Penyaluran (mm) Panjang Total (mm) Luas Tulangan (mm2) Volume Tulangan (mm3) A D10 200 2.750 28 787,5 22.050 78,540 1.731.802,95 B D10 300 2.750 20 1575 31.500 78,540 2.474.004,21 C D10 200 1.375 14 3150 44.100 78,540 3.463.605,90 D D10 300 1.375 10 3150 31.500 78,540 2.474.004,21 E D10 200 1.575 16 1375 22.000 78,540 1.727.875,96 F D10 300 1.575 12 2750 33.000 78,540 2.591.813,94 G D10 200 787,5 8 5500 44.000 78,540 3.455.751,92 H D10 300 787,5 6 5500 33.000 78,540 2.591.813,94 A D10 200 2.750 28 1575 44.100 78,540 3.463.605,90 B D10 300 2.750 20 3150 63.000 78,540 4.948.008,43 C D10 200 1.375 14 6300 88.200 78,540 6.927.211,80 D D10 300 1.375 10 6300 63.000 78,540 4.948.008,43 E D10 200 3.150 32 1375 44.000 78,540 3.455.751,92 F D10 300 3.150 22 2750 60.500 78,540 4.751.658,89 G D10 200 1.575 16 5500 88.000 78,540 6.911.503,84 H D10 300 1.575 12 5500 66.000 78,540 5.183.627,88 A D10 200 2.750 28 75,625 2.117,5 78,540 166.308,06 B D10 300 2.750 20 151,25 3.025 78,540 237.582,94 C D10 200 1.375 14 302,5 4.235 78,540 332.616,12 D D10 300 1.375 10 302,5 3.025 78,540 237.582,94 E D10 200 1.512,5 16 1375 22.000 78,540 1.727.875,96 F D10 300 1.512,5 12 2750 33.000 78,540 2.591.813,94 G D10 200 756,25 8 5500 44.000 78,540 3.455.751,92 H D10 300 756,25 6 5500 33.000 78,540 2.591.813,94 A D10 200 1.375 14 656,25 9.187,5 78,540 721.584,56 B D10 300 1.375 10 1312,5 13.125 78,540 1.030.835,09 C D10 200 687,5 8 2625 21.000 78,540 1.649.336,14 D D10 300 687,5 6 2625 15.750 78,540 1.237.002,11 E D10 200 1.375 14 687,5 9.625 78,540 755.945,73 F D10 300 1312,5 10 1375 13.750 78,540 1.079.922,47 G D10 200 656,25 8 2750 22.000 78,540 1.727.875,96 H D10 300 656,25 6 2750 16.500 78,540 1.295.906,97 A D10 200 2.750 28 750 21.000 78,540 1.649.336,14 B D10 300 2.750 20 1500 30.000 78,540 2.356.194,49 C D10 200 1.375 14 3000 42.000 78,540 3.298.672,29 D D10 300 1.375 10 3000 30.000 78,540 2.356.194,49 E D10 200 1.500 16 1375 22.000 78,540 1.727.875,96 F D10 300 1.500 10 2750 27.500 78,540 2.159.844,95 G D10 200 750 8 5500 44.000 78,540 3.455.751,92 H D10 300 750 6 5500 33.000 78,540 2.591.813,94 A - - - 0,00 B - - - 0,00 C D10 300 750 6 6.300 37.800 78,540 2.968.805,06 D D10 300 750 6 6.300 37.800 78,540 2.968.805,06 E - - - 0,00 F - - - 0,00 G D10 300 1.575 12 3.000 36.000 78,540 2.827.433,39 H D10 300 1.575 12 3.000 36.000 78,540 2.827.433,39 A - - - -B - - - -C D10 300 750 6 6.300 37.800 78,540 2.968.805,06 D D10 300 750 6 6.300 37.800 78,540 2.968.805,06 E - - - -F - - - -G D10 300 1.312,5 10 3.000 30.000 78,540 2.356.194,49 H D10 300 1.312,5 10 3.000 30.000 78,540 2.356.194,49 6 S1 7 S2 3 S2 4 S2 5 S2 1 S2 2 S2

Tabel 4. Volume Tulangan Pelat Lantai Zona 3

(11)

12 NO Jenis Slab Nama Tulangan

Diameter Tulangan (mm) Jarak antar Tulangan (mm) Panjang Tulangan (mm) Jumlah Tulangan Panjang Penyaluran (mm) Panjang Total (mm) Luas Tulangan (mm2) Volume Tulangan (mm3) A - - - 0,00 B - - - 0,00 C D10 300 750 6 3.150 18.900 78,540 1.484.402,53 D D10 300 750 6 3.150 18.900 78,540 1.484.402,53 E - - - 0,00 F - - - 0,00 G D10 300 787,5 6 3.000 18.000 78,540 1.413.716,69 H D10 300 787,5 6 3.000 18.000 78,540 1.413.716,69 A - - - 0 - -B - - - 0 - -C D10 150 87,5 2 6.300 12.600 78,540 989.601,69 D D10 150 87,5 2 6.300 12.600 78,540 989.601,69 E - - - 0 - -F - - - 0 - -G D10 150 1.575 22 350 7.700 78,540 604.756,59 H D10 150 1.575 22 350 7.700 78,540 604.756,59 A - - - 0 - -B - - - 0 - -C D10 150 1375 20 650 13.000 78,540 1.021.017,61 D D10 150 1375 20 650 13.000 78,540 1.021.017,61 E - - - 0 - -F - - - 0 - -G D10 150 162,5 4 5.500 22.000 78,540 1.727.875,96 H D10 150 162,5 4 5.500 22.000 78,540 1.727.875,96 A - - - 0 - -B - - - 0 - -C D10 150 150 2 9.800 19.600 78,540 1.539.380,40 D D10 150 150 2 9.800 19.600 78,540 1.539.380,40 E - - - 0 - -F - - - 0 - -G D10 150 2.450 34 600 20.400 78,540 1.602.212,25 H D10 150 2.450 34 600 20.400 78,540 1.602.212,25 A - - - 0 - -B - - - 0 - -C D10 150 87,5 2 6.300 12.600 78,540 989.601,69 D D10 150 87,5 2 6.300 12.600 78,540 989.601,69 E - - - 0 - -F - - - 0 - -G D10 150 1.575 22 350 7.700 78,540 604.756,59 H D10 150 1.575 22 350 7.700 78,540 604.756,59 A - - - 0,00 B - - - 0,00 C D10 150 150 2 7.975 15.950 78,540 1.252.710,07 D D10 150 150 2 7.975 15.950 78,540 1.252.710,07 E - - - 0,00 F - - - 0,00 G D10 150 1.993,75 28 600 16.800 78,540 1.319.468,91 H D10 150 1.993,75 28 600 16.800 78,540 1.319.468,91 A - - - 0,00 B - - - 0,00 C D10 150 150 2 4.900 9.800 78,540 769.690,20 D D10 150 150 2 4.900 9.800 78,540 769.690,20 E - - - 0,00 F - - - 0,00 G D10 150 1.225 18 600 10.800 78,540 848.230,02 H D10 150 1.225 18 600 10.800 78,540 848.230,02 7.178.490 572.177.484,60 14 S3 Total 11 S3 12 S3 13 S3 8 S1 9 S3 10 S3

Tabel 4. Volume Tulangan Pelat Lantai Zona 3 (Lanjutan)

(12)

13

Zona 1 Zona 2 Zona 3

1 572.163.229,62 441.378.059,87 572.177.484,60 1585718744,000 1,586

Volume Tulangan

No. Volume Total

(mm3)

Volume Total (m3)

Perhitungan Kebutuhan tulangan yang diambil pada tulangan diameter 10 adalah sebagai berikut:

Berat baja per batang = Luas tulangan × massa jenis baja ×

Panjang baja per batang

=         2D 4 1 ×7850 kg/m312 m =        0,012 4 1 7850 kg/m312 m = 7,4 kg

Total panjang Tulangan =∑(Panjang PenyaluranJumlah Tulangan)

= 7.304.413 + 5.619.800 + 7.178.490 mm = 20.102.703 mm

= 20.102,703 m

Kebutuhan Berat Tulangan = Total Panjang  Berat Baja Per meter

= 20.102,703 m  0,6165 kg/m

= 12.393,32 kg

Berikut hasil ditampilkan pada perhitungan kebutuhan tulangan pelat lantai dalam bentuk tabel:

Tabel 5. Hasil Perhitungan Kebutuhan Tulangan

NO D (mm) Panjang Total (m) Berat Tulangan (kg/m) Berat Total (kg) 1 10 20.102,703 0,6165 12.393,316 Total 12.393,316

Total Berat Baja = Volume Total (m3) massa jenis baja

= 1,585 m3 7850 kg/m3

= 12.442,25 kg

Jumlah Tulangan = Berat baja  Berat Baja per Batang D10

= 12.442,25 kg  7,4 kg = 1.681 batang

(13)

14

KESIMPULAN

1. Dalam metode pelaksanaan pengecoran pelat lantai ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya yaitu dalam pemasangan bekisting harus selaras dengan menggunakan waterpass sehingga bekisting tidak berubah bentuk, serta dalam pemasangan beton decking atau selimut beton harus diberi jarak sesuai kebutuhan agar tulangan pelat tidak menempel pada bekisting, dan juga dalam proses pengecoran harus selalu dilakukan proses penggetaran dengan alat vibrator agar beton tidak keropos.

2. Perhitungan volume tulangan pelat lantai ini dibagi menjadi 3 zona yaitu zona 1,2, dan 3 dengan masing-masing zona memiliki volume sebagai berikut; zona 1 = 0,572 m3 , zona 2 = 0,441 m3 , dan zona 3 =.0,5721 m3 . Serta memiliki Berat

tulangan berdiameter ulir 10 sebesar 12.442,5 kg atau kebutuhan tulangan sebanyak 1.681 batang.

SARAN

Dalam melakukan perencanaan plat di harapkan ketelitian dan sesuai dengan gambar rencana agar dan pekerjaan dilakukan sesuai dengan standar dan peraturan.

DAFTAR PUSTAKA

Admin, 2016. Peralatan Untuk Teknik Pengecoran yang Baik [online] https://www.strategiproyek.com/2016/06/peralatan-untuk-teknik pengecoran-beton.html Diakses pada 29 Agustus 2019

Admin, 2017. Pengecoran slab pondasi [online]

https://blibor.com/guide/pekerjaan-pondasi-basement-pengecoran-slab-pondasi Diakses

pada 16 September 2019

Dipohusodo, Istimawan, 1994. Struktur beton bertulang. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Departemen Pekerjaan Umum, 1991, Struktur Beton Bertulang.

M. Ruslin Anwar, Yenny dan Yulvia Zaika. 2014. Produktifitas Alat dan Pekerja Pada Pengecoran plat dan Balok Lantai Gedung. Malang: Universitas Brawijaya.

Gambar

Gambar 4. Detail Pelat Lantai
Tabel 2. Volume Tulangan Pelat Lantai Zona 1
Tabel 2. Volume Tulangan Pelat lantai Zona 1 (Lanjutan)
Tabel 4. Volume Tulangan Pelat Lantai Zona 3
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui apakah opini audit, pergantian manajemen, kesuiltan keuangan, ukuran perusahaan klien, perubahan

Keragaan pola penggembalaan kolektif menunjukkan bahwa: (1) tingkat mortalitas ternak dapat ditekan sebesar 0,8%, (2) produktivitas ternak meningkat sebesar 17% dan berat lahir

Segala Puji Syukur penulis dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat serta pertolonganNya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian

Menurut (Dwidjoeputro, 1997:33)Salah satu faktor penting dalam menunjang pembelajaran biologi adalah lingkungan, karena lingkungan merupakan sebagai kesatuan ekosistem

Metode verifikasi yang digunakan pada penelitian ini untuk mengetahui dan mengkaji rumusan masalah nomor empat Seberapa besar pengaruh promosi penjualan dan lokasi secara

Consuelo G Sevilla, Pengantar Metodologi Penelitian, Terj.. Bab satu adalah pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan

 PT PJB UP Muara Karang tidak bertanggung jawab atas segala tuntutan yang timbul akibat: a) Kerusakan atau kehilangan peralatan dan perlengkapan yang dimiliki oleh penyedia jasa

Hasil ini menunjukkan nilai yang lebih kecil dari persyaratan kadar lumpur untuk agregat halus menurut SK SNI- S-04-1989-F yaitu harus kurang dari lima persen (< 5%)