• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Alat Pengupas Kulit Tanduk Kopi Mekanis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang Bangun Alat Pengupas Kulit Tanduk Kopi Mekanis"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Kopi

Kopi adalah tanaman yang berasal dari Afrika. Selain sebagai bahan

minuman, kopi juga digunakan sebagai perisa berbagai macam pangan. Kopi bukan produk homogen; ada banyak varietas dan beberapa cara pengolahannya. Jenis kopi yang dibudidayakan di Indonesia kini, terutama dari jenis Robusta 80%

dari seluruh produksi kopi Indonesia, Arabika (10 - 15%) dan sedikit Liberika serta belakangan juga jenis Arabusta yang merupakan hasil persilangan jenis

Arabika dan Robusta. Daerah-daerah produksi kopi terpenting di Indonesia meliputi Sumatera, Jawa, NTB, Sulawesi dan NTT, yang termasuk ke dalam kopi rakyat. Sedangkan daerah kopi perkebunan meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah

dan Sumatera Utara (Spillane, 1990).

Menurut Budiman (2012) taksonomi tanaman kopi adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Rubiales

Famili : Rubiaceae Genus : Coffea

Spesies : Coffea sp.

Seperti umumnya tumbuhan tingkat tinggi, tanaman kopi juga dapat dibedakan atas akar, batang, daun dan bunga. Masing-masing organ ini

(2)

lain inilah yang menjadi salah satu dasar pengklasifikasiannya.

Akar

Secara alami tanaman kopi memiliki akar tunggang sehingga tidak mudah

rebah. Tetapi akar tunggang tersebut hanya dimiliki oleh tanaman kopi yang bibitnya berupa bibit semaian atau bibit sambungan (okulasi) yang batang bawahnya merupakan semaian. Tanaman kopi yang bibitnya berasal dari bibit

stek, cangkokan, atau bibit okulasi yang batang bawahnya merupakan bibit stek tidak memiliki akar tunggang sehingga relatif mudah rebah.

Batang

Tanaman kopi tumbuh tegak, bercabang, dan bila dibiarkan tumbuh dapat

mencapai tinggi 12 m. Kopi mempunyai sistem percabangan yang agak berbeda dengan tanaman lain. Tanaman ini mempunyai beberapa jenis cabang yaitu cabang reproduksi, cabang primer, cabang sekunder, cabang kipas, cabang pecut, cabang

balik, dan cabang air (Najiyati dan Danarti, 1997).

Daun

Kopi mempunyai bentuk daun bulat telur, ujungnya agak meruncing

sampai bulat. Daun tersebut tumbuh pada batang, cabang dan ranting-ranting tersusun berdampingan. Permukaan daun kopi berbeda-beda, ada yang datar tetapi

ada pula yang berbentuk seperti talang; hal ini tergantung pada jenisnya pula. Daun dewasa berwarna hijau tua, sedangkan daun yang masih muda berwarna perunggu. Demikan pula mengenai ukuran besar daun pun berbeda-beda, ada

yang berukuran panjang 10 - 20 cm, lebar 1,5 - 7,5 cm, tetapi ada yang lebih besar atau lebih kecil. Umur daun rata-rata satu tahun, setelah itu berguguran satu demi

(3)

Bunga

Tanaman kopi umumnya akan mulai berbunga setelah berumur ± 2 tahun. Mula-mula bunga ini keluar dari ketiak daun yang terletak pada batang utama atau

cabang reproduksi. Tetapi bunga tersebut biasanya tidak berkembang menjadi buah dan hanya dihasilkan oleh tanaman-tanaman yang masih sangat muda. Bunga yang jumlahnya banyak akan keluar dari ketiak daun yang terletak pada

cabang primer. Kuncup bunga berkembang secara serempak dan bergerombol. Bunga tersusun dalam kelompok yang masing-masing terdiri dari 4 - 6

kuntum bunga. Pada setiap ketiak daun dapat menghasilkan 2 - 3 kelompok bunga, sehingga setiap daun dapat menghasilkan 8 - 18 kuntum bunga, atau setiap

buku menghasilkan 16 - 36 kuntum bunga. Bunga kopi berukuran kecil, mahkotanya berwarna putih dan berbau harum. Kelopak bunga berwarna hijau, pangkalnya menutupi bakal buah yang mengandung dua bakal biji. Benang

sarinya terdiri dari 5 - 7 tangkai yang berukuran pendek.

Setelah terjadi penyerbukan, secara perlahan-lahan bunga akan berkembang menjadi buah. Mula-mula mahkota bunga tampak mengering dan

berguguran. Kemudian kulit buah yang berwarna hijau makin lama makin membesar. Bila sudah tua kulit ini akan berubah menguning dan akhirnya menjadi

merah tua. Waktu yang diperlukan sejak terbentuknya bunga hingga buah menjadi matang ± 6 - 11 bulan, tergantung dari jenis dan faktor-faktor lingkungannya. Kopi Arabika membutuhkan waktu 6 - 8 bulan, sedang kopi Robusta 8 - 11 bulan.

Bunga kopi biasanya akan mekar pada permulaan musim kemarau sehingga pada

akhir musim kemarau telah berkembang menjadi buah yang siap dipetik

(4)

Buah kopi yang muda berwarna hijau, tetapi setelah tua menjadi kuning

dan kalau masak warnanya menjadi merah. Besar buah kira-kira 1,5 × 1 cm dan bertangkai pendek. Pada umumnya buah kopi mengandung 2 butir biji. Tetapi ada

kalanya hanya ada satu butir biji, bahkan ada pula yag berbiji 3 - 4 butir. Buah kopi terdiri dari kulit dan biji. Kulit terdiri dari lapisan bagian luar tipis (eksokarp), daging buah (mesokarp) dan kulit tanduk (endocarp). Biji terdiri dari

dua bagian yaitu kulit biji atau kulit tanduk dan putih lembaga (endosperma) (AAK, 1988).

Gambar 1. Susunan buah kopi

Varietas

Menurut AAK (1988) walaupun jenis kopi banyak sekali jumlahnya,

namun dalam garis besarnya ada tiga jenis besar, yaitu: a. Kopi Arabika

Kopi Arabika berasal dari pegunungan Ethiopia (Afrika). Kopi jenis ini berdaun

kecil, halus dan mengkilat, panjang daun 12 - 15 cm × 6 cm, panjang buah 1,5 cm. Kopi Arabika memiliki biji buah lebih besar, berbau harum dan rasanya lebih

(5)

b. Kopi Canephora atau Robusta

Kopi Canephora berasal dari hutan-hutan khatulistiwa di Afrika, dari pantai barat

sampai di Uganda. Kopi jenis ini berdaun besar dengan panjang lebih dari

20 cm × 10 cm bergelombang, panjang buah ± 1,2 cm. Bau dan rasa kopi Canephora tidak seenak kopi Arabika sehingga harganya lebih rendah, tetapi produksinya lebih tinggi.

c. Kopi Liberika

Kopi Liberika berasal dari dataran rendah dekat Monrovia di Liberika. Kopi jenis

ini berdaun lebat, besar dan mengkilat, buah besar sampai 2/3 cm, tetapi biji kecil. Jenis Arabika yang tidak tahan terhadap serangan Hemileia vastatrix

menyebabkan didatangkannya jenis-jenis baru seperti kopi Liberika. Dengan adanya tanaman campuran di satu kebun antara Arabika dan Liberika, maka secara tidak sengaja akan terjadi persilangan yang menghasilkan jenis-jenis baru,

yakni apa yang disebut hibrida. Adapun hibrida-hibrida yang semula terkenal adalah:

a. Arabika × Liberika

b. Liberika × Robusta c. Arabika × Robusta

Syarat tumbuh

Pada umumnya tanaman kopi menghendaki tanah yang lapisan atasnya dalam, gembur, subur, banyak mengandung humus dan permeabel, atau dengan

kata lain tekstur tanah harus baik. Tanah dengan struktur atau tekstur baik adalah tanah yang berasal dari abu gunung berapi atau yang cukup mengandung pasir.

(6)

optimal di dataran tinggi antara 1250 - 1850 m dari permukaan laut dengan suhu

17 - 21oC. Di Jawa kopi Canephora tumbuh optimal di ketinggian 300 - 700 m, sedangkan di tanah asalnya sampai ketinggian 1250 m dari permukaan laut.

Temperatur yang dikehendaki untuk jenis ini ialah 21 - 24oC. Batas minimal curah hujan yang dikehendaki dalam satu tahun sekitar 1000 - 2000 mm, sedangkan yang optimal sekitar 1750 - 2500 mm (AAK, 1988).

Panen

Pemanenan buah kopi yang umum dilakukan dengan cara memetik buah

yang telah masak pada tanaman kopi adalah berusia mulai sekitar 2,5 - 3 tahun. Buah matang ditandai oleh perubahan warna kulit buah. Kulit buah berwarna

hijau tua adalah buah masih muda, berwarna kuning adalah setengah masak dan jika berwarna merah maka buah kopi sudah masak penuh dan menjadi kehitam-hitaman setelah masak penuh terlampaui (over ripe). Untuk mendapatkan hasil

yang bermutu tinggi, buah kopi harus dipetik dalam keadaan masak penuh. Kopi Robusta memerlukan waktu 8 - 11 bulan sejak dari kuncup sampai matang, sedangkan kopi Arabika 6 - 8 bulan. Beberapa jenis kopi seperti kopi Liberika dan

kopi yang ditanam di daerah basah akan menghasilkan buah sepanjang tahun sehingga pemanenan bisa dilakukan sepanjang tahun. Kopi jenis robusta dan kopi

yang ditanam di daerah kering biasanya menghasilkan buah pada musim tertentu sehingga pemanenan juga dilakukan secara musiman. Musim panen ini biasanya terjadi mulai bulan Mei atau Juni dan berakhir pada bulan Agustus atau

(7)

Pascapanen

Dalam rangka pengembangan produk hilir tanaman perkebunan yang berdaya saing, berinovasi teknologi, serta berorientasi pasar dan berbasis

sumberdaya lokal, maka pengembangan penanganan pascapanen haruslah dipandang sebagai satu bagian dari suatu sistem secara keseluruhan, dimana setiap mata rantai penanganan memiliki peran yang saling terkait. Produk hasil

perkebunan seperti juga produk pertanian secara umum, setelah dipanen masih melakukan aktifitas metabolisme sehingga jika tidak ditangani dengan segera

akan mengakibatkan kerusakan secara fisik dan kemik. Sifat mudah rusak (perishable) dari produk mengakibatkan tingginya susut pascapanen serta

terbatasnya masa simpan setelah pemanenan sehingga serangga, hama dan penyakit akan menurunkan mutu produk (Ahmad, 2006).

Proses kopi secara kering (dry process) banyak dilakukan petani,

mengingat kapasitas olah kecil, mudah dilakukan dan peralatan sederhana. Tahapan pascapanen kopi secara kering meliputi panen, sortasi buah, penjemuran atau pengeringan, pengupasan kopi, sortasi biji, pengemasan dan penyimpanan.

Buah kopi dikatakan sudah kering apabila waktu diaduk terdengar bunyi gemerisik. Pengeringan memerlukan waktu 2 - 3 minggu dengan cara dijemur.

Penuntasan pengeringan sampai kadar air mencapai maksimal 12,5%. Pengupasan kulit buah kopi pada cara kering ini bertujuan untuk memisahkan biji kopi dari kulit buah, kulit tanduk dan kulit tanduk.

Tahapan pascapanen kopi secara basah (fully washed) meliputi panen pilih, sortasi buah, pengupasan kulit buah merah, fermentasi, pencucian,

(8)

penyimpanan. Pengupasan kulit buah dilakukan dengan menggunakan alat dan

mesin pengupas kulit buah (pulper). Fermentasi umumnya dilakukan untuk penanganan kopi Arabika, bertujuan untuk menguraikan lapisan lendir yang ada

di permukaan kulit tanduk biji kopi. Pengupasan kedua dimaksudkan untuk memisahkan biji kopi dari kulit tanduk untuk menghasilkan biji kopi beras dengan menggunakan mesin pengupas. Pengeringan bertujuan mengurangi kandungan air

biji kopi HS dari sekitar 60% menjadi maksimum 12,5% agar biji kopi HS relatif aman dikemas dalam karung dan disimpan dalam gudang pada kondisi lingkungan

tropis (Ditjen Perkebunan, 2012).

Faktor yang berpengaruh terhadap nilai rendemen antara lain tingkat

kematangan buah, komposisi senyawa kimia penyusun buah dan jenis proses. Proses basah umumnya menghasilkan rendemen yang lebih sedikit lebih kecil, karena perlakuan pengolahan lebih intensif sehingga biji kopi lebih bersih

(Budiman, 2012).

Manfaat kopi

Mekanisme kerja kafein dalam tubuh adalah menyaingi fungsi adenosin

(salah satu senyawa yang dalam sel otak bisa membuat orang cepat tertidur). dimana kafein itu tidak memperlambat gerak sel-sel tubuh, melainkan kafein akan

membalikkan kerja adenosin sehingga tubuh tidak lagi mengantuk, tetapi muncul perasaan segar, jantung berdetak lebih kencang, tekanan darah naik, otot-otot berkontraksi dan hati akan melepas gula ke aliran darah yang akan membentuk

(9)

Standar mutu kopi

Menurut Budiman (2012) Indonesia telah menerapkan standar mutu kopi biji berdasarkan sistem nilai cacat kopi sejak tahun 1990. Standar mutu kopi biji

yang berlaku saat ini adalah SNI 01-2907-2008 Kopi Biji hasil dari beberapa kali revisi.

Tabel 1. Syarat mutu umum kopi

No Kriteria Satuan Persyaratan

1 Serangga hidup - Tidak ada

2 Biji berbau busuk dan berbau kapang - Tidak ada

3 Kadar air % fraksi massa Maks 12,5

4 Kadar kotoran % fraksi massa Maks 0,5

Tabel 2. Syarat penggolongan mutu kopi

Mutu Syarat Mutu

Mutu 1 Jumlah nilai cacat maksimum 11 Mutu 2 Jumlah nilai cacat 12 sampai dengan 25 Mutu 3 Jumlah nilai cacat 26 sampai dengan 44 Mutu 4a Jumlah nilai cacat 45 sampai dengan 60 Mutu 4b Jumlah nilai cacat 61 sampai dengan 80 Mutu 5 Jumlah nilai cacat 81 sampai dengan 150 Mutu 6 Jumlah nilai cacat 151 sampai dengan 225

Catatan : Untuk kopi Arabika mutu 4 tidak dibagi menjadi sub mutu 4a dan 4b

Tabel 3. Penentuan besarnya nilai cacat biji kopi

(10)

16 1 biji berlubang lebih dari satu 1/5

17 1 biji bertutul-tutul 1/10

18 1 ranting, tanah atau batu berukuran besar 5 19 1 ranting, tanah atau batu berukuran sedang 2 20 1 ranting, tanah atau batu berukuran kecil 1

Keterangan : Jumlah nilai cacat dihitung dari contoh uji seberat 300 g. Jika satu kopi mempunyai lebih dari satu nilai cacat, maka penentuan nilai cacat tersebut didasarkan pada bobot nilai cacat terbesar.

Pengupasan Kulit Tanduk Kopi Mekanis

Pengupasan kulit tanduk kopi (hulling) bertujuan untuk memisahkan biji kopi yang sudah kering dari kulit tanduk dan kulit tanduknya. Pemisahan alat ini dilakukan dengan menggunakan huller yang mempunyai bermacam-macam tipe,

tetapi yang paling sering digunakan di perkebunan-perkebunan besar ialah tipe engelberg. Untuk perkebunan yang kecil bias juga menggunakan mesin pengupas

mini (hammer mill) yang sering digunakan pada pengolahan kering.

Di dalam mesin huller kulit yang sudah terlepas dari biji akan dihembuskan keluar sehingga terpisah dari biji dan biji bisa keluar dalam keadaan

bersih. Kopi yang keluar dari huller ini adalah kopi beras yang sudah siap disortasi untuk diklasifikan mutunya (Najiyati dan Danarti, 1997).

Motor Listrik

Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi

energi listrik disebut dinamo atau generator. Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektromagnet.

(11)

yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.

Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air, dan penyedot debu (Soenarta dan Furuhama, 2002).

Poros

Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin, hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Peranan

utama dalam transmisi ini dipegang oleh poros.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan sebuah poros, yaitu:

1. Kekuatan poros

Suatu poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau lentur ataupun gabungan antara puntir dan lentur. Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau

tekan. Kelelahan, tumbukan atau pengaruh konsentrasi tegangan bila diameter poros diperkecil atau bila poros mempunyai alur pasak, harus diperhatikan.

Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban diatasnya.

2. Kekakuan poros

Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan mengakibatkan ketidaktelitian (pada mesin

perkakas) atau getaran dan suara. Karena itu, disamping kekuatan poros, kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang

akan dilayani poros tersebut. 3. Putaran kritis

Bila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat

(12)

dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya. Poros

harus direncanakan hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya. 4. Korosi

Bahan-bahan poros yang terancam kavitasi, poros-poros mesin yang berhenti lama dan poros propeller dan pompa yang kontak dengan fluida yang korosif sampai batas-batas tertentu dapat dilakukan perlindungan terhadap korosi.

Secara umum untuk poros dengan diameter 3 - 3,5 inci dipergunakan bahan yang dibuat dengan pengerjaan dingin, baja karbon. Bila dibutuhkan untuk

mampu menahan beban kejut, kekerasan dan tegangan yang besar maka dipakai bahan baja paduan (Achmad, 2006).

Bantalan

Bantalan adalah elemen mesin yang mampu menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus,

aman dan tahan lama. Bantalan harus cukup kokoh untuk menghubungkan poros serta elemen mesin lainnya agar bekerja dengan baik.

Bantalan dapat diklasifikasikan berdasarkan pada:

1. Gerakan bantalan terhadap poros -Bantalan luncur

-Bantalan gelinding 2. Beban terhadap poros

-Bantalan radial -Bantalan aksial

-Bantalan gelinding khusus

(13)

Puli

Puli berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran yang dihasilkan dari motor yang selanjutnya diteruskan lagi ke sabuk V dan akan memutar poros. Puli

dibuat dari besi cor atau dari baja. Puli kayu tidak banyak lagi dijumpai. Untuk konstruksi ringan diterapkan puli dari paduan aluminium (Stolk dan Kros, 1981).

Untuk menghitung kecepatan atau ukuran roda transmisi, putaran permenit

roda transmisi penggerak dikalikan diameternya adalah sama dengan putaran roda transmisi yang digerakkan dikalikan dengan diameternya.

SDpenggerak= SDyang digerakkan ... (1)

dimana,

S = Kecepatan putar puli (rpm) D = Diameter puli (mm)

(Smith dan Wilkes, 1990).

Pemasangan puli dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :

- Horizontal, pemasangan puli dapat dilakukan dengan cara mendatar dimana

pasangan puli terletak pada sumbu mendatar.

- Vertikal, pemasangan puli dilakukan secara tegak dimana letak pasangan puli adalah pada sumbu vertikal. Pada pemasangan ini akan terjadi getaran pada

bagian mekanisme serta penurunan umur sabuk. (Mabie dan Ocvirk, 1967).

Sabuk V

Sabuk V terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapezium. Sabuk

(14)

Dibandingkan dengan transmisi roda gigi atau rantai, sabuk V bekerja lebih halus

dan tak bersuara (Sularso dan Suga, 2002). Susunan khas sabuk V terdiri atas :

 Bagian elastis yang tahan tegangan dan bagian yang tahan kompresi

 Bagian yang membawa beban yang dibuat dari bahan tenunan dengan daya

rentangan yang rendah dan tahan minyak sebagai pembalut

Apabila pemindahan daya menggunakan dua roda transisi, maka hubungan

antara jarak kedua titik pusat sumbu roda transisi dengan panjang sabuk dapat ditentukan dengan rumus:

L = 2C+1,57 D+d +(D-d)

2

4C ... (2)

dimana:

L = Panjang efektif sabuk (mm)

C = Jarak antara kedua sumbu roda transmisi (mm) D = Diameter luar efektif roda transmisi yang besar (mm)

d = Diameter luar efektif transmisi yang kecil (mm) (Smith dan Wilkes, 1990).

Blower

Blower adalah mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan

tertentu juga sebagai pengisapan atau pemvakuman udara atau gas tertentu. Pada jenis positive diplacement blower udara atau gas dipindahkan volume per volume

(15)

Jenis positive displacement blower yang sering digunakan adalah rotary blower.

Sentrifugal blower pada dasarnya terdiri dari satu impeller atau lebih yang dilengkapi dengan sudu-sudu yang dipasang pada poros yang berputar yang

diselubungi oleh sebuah rumah (casing). Udara memasuki ruang casing secara horizontal akibat perputaran poros maka ruang pipa masuk menjadi vakum lalu

udara dihembuskan keluar (Church, 1993).

Rancang Bangun

Perencanaan adalah suatu kreasi untuk mendapatkan hasil akhir dengan mengambil suatu tindakan yang jelas atau suatu kreasi atas sesuatu yang mempunyai kenyataan fisik. Perencanaan mesin mencakup perencanaan dari

sistem dan segala yang berkaitan dengan sifat mesin, elemen mesin, struktur, dan instrumen. Elemen mesin yang dirancang untuk memenuhi fungsinya. Rancangan

elemen mesin ini dinyatakan dalam gambar teknik. Pada rancangan ini dispesifikasikan ukuran dan bentuk yang diperlukan oleh elemen mesin, beserta penyimpangan-penyimpangan atau toleransi yang diizinkan, yang dikenal sebagai

spesifikasi geometrik produk dan tertuang dalam gambar teknik (Achmad, 2006). Kekuatan, keawetan, dan pelayanan yang diberikan peralatan usaha tani

bergantung terutama pada macam dan kualitas bahan yang digunakan untuk pembuatannya. Keberhasilan atau kegagalan suatu alat sering sekali tergantung pada bahan yang dipakai untuk pembuatannya. Bahan yang digunakan untuk

pembuatan peralatan usaha tani dapat diklasifikasikan dalam logam dan bukan logam. Bahan logam dibagi selanjutnya dalam besi dan bukan besi. Bahan yang

(16)

plastik lebih awet dan bahan-bahan tersebut lebih murah. Perbedaan dasar antara

besi dengan baja mencakup proses pembuatannya, besarnya kandungan karbon dan kotoran yang akan mempengaruhi sifat fisik besi tersebut. Salah satu logam

bukan besi yaitu aluminium yang sering digunakan secara luas sebagai bahan cor

yang ringan untuk jenis-jenis peralatan usaha tani tertentu (Smith dan Wilkes, 1990).

Material dalam produk jadi memiliki beberapa sifat (kekuatan, kekerasan, konduktivitas, densitas, warna dan sebagainya) yang dipilih untuk memenuhi

persyaratan desain. Material akan selamanya mempertahankan sifat tersebut, asalkan tidak ada perubahan pada struktur internalnya. Namun, apabila produk

mengalami kondisi pemakaian sehingga terjadi perubahan pada struktur internal, kita harus mengantisipasi bahwa sifat dan perilaku material akan mengalami perubahan pula. Sebagai contoh, karet mengalami pengerasan secara bertahap

apabila terkena sinar matahari dan udara, aluminium tidak dapat digunakan di berbagai tempat pada pesawat supersonik, bor dari baja biasa tidak dapat membuat lubang secepat bor baja kecepatan tinggi, dan semikonduktor dapat

mengalami kerusakan akibat radiasi nuklir (Vlack, 2001).

Pada era industri modern saat ini, kebutuhan terhadap alat produksi yang

tepat guna sangat diperlukan untuk dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya. Sebagian besar alat industri menggunakan tenaga listrik sebagai energi penggerak utamanya, dan di berbagai perindustrian banyak menggunakan mesin-mesin

dengan penggerak utamanya adalah motor AC satu fasa. Faktor yang menyebabkan hal tersebut karena motor induksi memiliki beberapa kelebihan

(17)

Kekurangan motor induksi yaitu motor induksi memiliki nilai slip (perbedaan

kecepatan putar medan stator terhadap kecepatan medan rotor) yang sangat besar, dan motor induksi sulit dalam pengendalian kecepatan putarnya (Muchsin, 2012).

Pada berbagai mesin perkakas atau pesawat kerja secara umum, proses transformasi daya secara mekanik merupakan hasil analisis yang seksama terhadap gerak-gerak mekanik yang seharusnya dilakukan oleh sebuah elemen

kerja. Sementara itu, mengenai bagaimana keadaan gerak sumber daya, kita perlu menentukan jenis transmisi yang sesuai, serta efektif dan efisien untuk

dipergunakan. Pemakaian transmisi daya dengan rantai dapat mengapresiasi daya pada berbagai posisi gerak dari beberapa poros, walaupun ada beberapa syarat

konstruksi yang harus dipenuhi. Misalnya, posisi poros harus selalu sejajar, roda gigi penghantar (sprocket) harus berbeda-beda pada satu bidang, dan ketentuan-ketentuan teknis lainnya. Rantai-rantai yang terdapat dalam berbagai tipe dan ukuran

ini dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan daya (Sudjana dan Raya, 2000). Sesuai dengan definisi mekanisasi pertanian (agriculture mechanization), maka penggunaan alat mekanisasi pertanian adalah untuk meningkatkan daya

kerja manusia dalam proses produksi pertanian dan dalam setiap tahapan dari proses produksi tersebut selalu memerlukan alat mesin pertanian (Sukirno, 1999).

Kapasitas Kerja Alat dan Mesin Pertanian

(18)

motor. Jadi satuan kapasitas kerja menjadi: ha.jam/kW, kg.jam/kW, l.jam/kW (Daywin, dkk., 2008).

Analisis Ekonomi

Analisis ekonomi digunakan untuk menentukan besarnya biaya yang harus dikeluarkan saat produksi menggunakan alat ini. Dengan analisis ekonomi dapat diketahui seberapa besar biaya produksi sehingga keuntungan alat dapat diperhitungkan. Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung pada output yang dihasilkan. Semakin banyak produk yang dihasilkan maka semakin banyak bahan yang digunakan. Sedangkan, biaya tetap adalah biaya yang tidak

tergantung pada banyak sedikitnya produk yang akan dihasilkan (Soeharno, 2007).

Untuk menilai kelayakan finansial, diperlukan semua data yang menyangkut aspek biaya dan penerimaan usaha tani. Data yang diperlukan untuk pengukuran kelayakan tersebut meliputi data tenaga kerja, sarana produksi, hasil produksi, harga, upah, dan suku bunga (Nastiti, dkk., 2008).

Biaya pokok

Biaya produksi atau biaya pokok adalah biaya dari tiga unsur biaya yaitu biaya langsung, tenaga kerja langsung dan over head pabrik. Biaya-biaya ini secara langsung berkaitan dengan biaya pembuatan produk secara fisik yang dikeluarkan dalam rangka kegiatan proses produksi sehingga disebut juga dengan production cost. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan tak langsung, biaya tenaga kerja tak langsung, dan biaya tak langsung lainnya (Giatman, 2006).

(19)

a. Biaya tetap (fixed cost) yaitu biaya yang selalu harus dikeluarkan tanpa memandang aktifitas produksi yang sedang dilaksanakan, misalnya: gaji personel, staf kantor, biaya rutin kantor, penyusutan, dan lain-lain.

b. Biaya tidak tetap (variable cost) yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan produksi misalnya: pembelian bahan, sewa alat, upah buruh, bahan bakar, dan lain-lain.

(Waldiyono, 2008).

Investasi di bidang mesin atau alat dimaksud untuk memperoleh keuntungan yang wajar, karena itu perlu dilakukan perhitungan biaya produksi. Prestasi mesin atau alat harus mengimbangi biaya tetap dan biaya tidak tetap. Prestasi mesin atau alat dapat diukur dengan cara:

Biaya produksi = Biaya perjam serendah mungkin

Produksi perjam setinggi mungkin ... (4)

(Daywin, dkk., 2008). 1. Biaya tetap

Biaya tetap terdiri dari :

- Biaya penyusutan (Sinking Fund Methods)

Dt = (P-S) (A/F, i%, n) (F/A, i%, t) ... (5) dimana:

Dt = Biaya penyusutan (Rp/tahun)

P = Nilai awal (harga beli/pembuatan) alsin (Rp) S = Nilai sisa pada tahun akhir (Rp)

i = Suku bunga (%)

n = Perkiraan umur ekonomi (tahun)

(20)

suatu nilai uang yang present value nya sama dengan nilai modal yang ditanam. Persamaan yang digunakan:

I = i P (n+1)

2n ... (6)

dimana:

i = Total persentase bunga modal dan asuransi (9,5% pertahun) I = Total bunga modal dan asuransi (Rp/tahun)

P = Harga awal mesin (Rp)

N = Umur ekonomis (tahun)

(Daywin, dkk., 2008)

- Biaya pajak

Di negara kita belum ada ketentuan besar pajak secara khusus untuk

mesin-mesin dan peralatan pertanian, namun beberapa literatur

menganjurkan bahwa biaya pajak alsin pertanian diperkirakan sebesar

1% pertahun dari nilai awalnya (Waldiyono, 2008).

2. Biaya tidak tetap

Biaya tidak tetap terdiri dari biaya bahan bakar, biaya reparasi, biaya

perawatan preventip, biaya ban dan biaya operator.

- Biaya bahan bakar adalah pengeluaran solar atau bensin (bahan bakar)

pada kondisi kerja per jam. Satuannya adalah liter per jam, sedangkan

harga per liter yang digunakan adalah harga lokasi.

- Biaya pemeliharaan preventip adalah untuk memberikan kondisi kerja

(21)

- Biaya ban per jam diperuntukan bagi traktor-traktor roda, sebab banyak

pengalaman menunjukkan bahwa penggantian ban ini besar

pengaruhnya terhadap biaya operasi.

- Dalam perhitungan biaya perbaikan ini dapat digolongkan ke dalam 3

golongan atau alat pertanian, yaitu: biaya perbaikan untuk peralatan

besar, biaya perbaikan untuk traktor roda dua dan biaya perbaikan dan

pemeliharaan mesin sumberdaya motor.

(Daywin, 2006).

Break even point

Break even point (BEP) umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing). Selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol. Bila pendapatan dari produksi berada di sebelah kiri BEP maka kegiatan usaha akan menderita kerugian, sebaliknya bila di sebelah kanan BEP akan memperoleh keuntungan.

Analisis BEP juga digunakan untuk:

1. Hitungan biaya dan pendapatan untuk setiap alternatif kegiatan usaha.

2. Rencana pengembangan pemasaran untuk menetapkan tambahan investasi untuk peralatan produksi.

3. Tingkat produksi dan penjualan yang menghasilkan ekuivalensi (kesamaan) dari dua alternatif usulan investasi.

(22)

untuk dijalankan. Pada kondisi ini income yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya operasional tanpa adanya keuntungan.

Untuk mendefinisikan antara titik impas pada keuntungan (P) nol dan titik impas dengan kontribusi keuntungan, keuntungan sebelum pajak (P) perlu diperhatikan, yakni:

S = FC + P

SP - VC ... (7)

dimana:

S = sales variabel (produksi) (Kg)

FC = fix cash (biaya tetap) per tahun (Rp)

P = profit (keuntungan) (Rp) dianggap nol untuk mendapat titik impas SP = selling per unit (penerimaan dari tiap unit produksi) (Rp)

VC = variabel cash (biaya tidak tetap) per unit produksi (Rp) (Waldiyono, 2008).

Net present value

Net Present Value (NPV) adalah metode menghitung nilai bersih (netto) pada waktu sekarang (present). Asumsi present yaitu menjelaskan waktu awal perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun ke nol (0) dalam perhitungan cash flow investasi.

Cash flow yang benefit saja perhitungannya disebut dengan present worth of benefit (PWB), sedangkan jika yang diperhitungkan hanya cash out (cost) disebut dengan present worth of cost (PWC). Sementara itu NPV diperoleh dari PWB dikurangi PWC, yakni:

(23)

dimana:

PWB = present worth of benefit PWC = present worth of cost

Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak ekonomis atau tidak, diperlukan suatu ukuran atau kriteria tertentu dalam metode NPV, yaitu:

NPV > 0 artinya investasi akan menguntungkan atau layak NPV < 0 artinya investasi tidak menguntungkan

(Giatman, 2006).

Internal rate of return

Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu. IRR adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0.

Berdasarkan harga dari NPV = X (positif) atau NPV = Y (positif) dan NPV = X (positif) atau NPV = Y (negatif), dihitunglah harga IRR dengan

menggunakan rumus berikut:

IRR = p% + X

X + Y × (q% - p%) (positif dan negatif) ... (9)

atau

IRR = q% + X

X - Y × (q% - p%) (positif dan positif) ... (9)

dimana :

p = suku bunga bank paling atraktif

(24)

X = NPV awal pada p

Gambar

Gambar 1. Susunan buah kopi
Tabel 3. Penentuan besarnya nilai cacat biji kopi

Referensi

Dokumen terkait

Khusus bagi Badan Usaha Milik Negara yang menyelenggarakan Program Asuransi Sosial, fungsi dan tugas sebagai penyelenggara program tersebut dituangkan dalam Peraturan Pemerintah.

Penelitian ini mengestimasi nilai spektrum yang muncul atas pemanfaatan oleh penyelenggara telekomunikasi dengan asumsi bahwa pita spektrum 2100 MHz telah dialokasikan pada

Beragama buddha Beragama Konghucu Jumlah Guru Kelas Jumlah Guru Agama Islam Jumlah Guru Agama kristen Jumlah Guru Agama Katolik Jumlah Guru Agama Hindu Jumlah Guru Agama Buddha

Jika melihat pada ciri-ciri Negara hukum yang disampaikan oleh Albert Venn Dicey tersebut, maka Indonesia sebagai Negara hukum sesuai dengan Pasal 1 ayat (3)

Pembuatan web ini bertujuan untuk melatih dan membantu pengguna untuk membiasakan dirinya dengan pola-pola soal psikotes yang biasa digunakan oleh perusahaan saat

Merumuskan program dan kegiatan baik rutin maupiun anggaran berbasis kinerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi kecamatan serta sumber daya yang ada berpedoman kepada

Maksudnya adalah admin dapat melakukan pengelolaan terhadap semua jenis modul yang terdapat pada halaman CMS, tetapi user hanya dapat melakukan pengelolaan terhadap modul hanya

Dinas Perhubungan Komunikasi dan I nformatika Kabupaten Pesisir selatan sesuai dengan Tupoksi dan kewenangan yang dimilikinya, merupakan pelaku dan penanggung jawab penuh