• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Pertamina Instalasi Medan Group

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Pertamina Instalasi Medan Group"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP PRESTASI

KERJA KARYAWAN PADA PT. PERTAMINA INSTALASI

MEDAN GROUP

SKRIPSI

OLEH

SYAHDAN TAUFIQ DALIMUNTHE 050521077

MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan dengan tulus kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan begitu banyak rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, terutama dalam proses penulisan serta penyusunan skripsi ini.

Pada masa perkuliahan dan dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan motivasi, baik secara moral maupun material dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuan terutama kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Ramona R.I Hasibuan, MP, selaku Dosen Wali penulis yang telah membimbing penulis selama perkuliahan.

5. Bapak Drs. Ami Dilham, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam proses penulisan serta penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Raja Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku Dosen Penguji I 7. Ibu DR. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si, selaku Dosen Penguji II

8. Seluruh Dosen di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah berkenan mengabdikan dirinya sebagai guru bangsa dengan memberikan serta mengajarkan ilmu pengetahuan yang baik serta berguna, terutama bagi penulis

(3)

nyaman dan kondusif dalam menuntut ilmu serta menyelesaikan perkuliahan.

10.Kedua Orangtuaku, Maradolok Dalimunthe dan Rosmalia Gultom serta saudara- saudaraku: kakanda Zulkaedah Sahro & Kel, Abangda Suaib Rizal & Kel, dan adinda Wahyuni Sari & Kel yang telah memberikan doa dan semangat kepada penulis.

11.Istri tercinta, Nurmala Sari yang telah memberikan dukungan , doa, dan semangat kepada penulis.

12.Ananda tercinta, Izyan Alfarezi Dalimunthe, yang menjadi penyemangat bagi penulis.

13.Seluruh rekan diperkuliahan

14.Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini

Penulis mengharapkan agar skripsi ini berguna bagi semua pihak, terutama Mahasiswa Fakultas Ekonomi dimana saja berada.

Medan, Desember 2010 Penulis

(4)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah……… 1

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian……….. 4

1. Batasan Operasional & Klasifikasi Variabel Penelitian…….. 5

2. Defenisi Operasioonal Variabel………... 6

3. Skala Pengukuran Variabel……….. 6

(5)

5. Teknik Pengumpulan data……… 8

6. Teknik analisis Data………. 10

BAB II URAIAN TEORITIS……… 13

A. Penelitian Terdahuluan………. 13

B. Gaya Kepemimpinan……….

13

1. Pengertian Kepemimpinan………... 13

2. Fungsi Utama Gaya Kepemimpinan……… 16

3. Macam gaya Kepemimpinan……… 17

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan…. 18

C. Prestasi Kerja……….

22

1. Pengertian Prestasi Kerja………. 22

2. Tujuan dan Mnfaat Prestasi Kerja……… 23

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja…………. 24

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN……… 28

A. Deskripsi Perusahaan………... 28

1. Gambaran Singkat PT Pertamina (Persero)……….. 28

2. Visi dan Misi PT Pertamina (Persero)……… 29

3. Struktur Organisasi Perusahaan………. 30

3.1. Operatiaon Head INstalasi Medan Group…………... 30

3.2. Pws. Ut.

PPP……… 32 3.3. Pws. Penyaluran

PPP……… 33 3.4. Pws. Ut.

(6)

3.5. Pws. Ut. Jasa

Pemeliharaan………. 35 3.6. Pws. Umum Layanan

Pekerja……….. 36

3.7. Pws. Ut. LK

-3………. 37

3.8. Komandan

Sekuriti……….. 39 B. Kepemimpinan Yang Diterapkan……….

40

C. Pengukuran Prestasi Kerja……… 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 43

A. Uji Validitas dan Reliabilitas………. 43

C. Analisis dan Evaluasi………. 56

1. Uji Normalitas Data………. 56

(7)

DAFTAR TABEL

No. Judul

Halaman

Tabel 1.1 Alternatif Jawaban Responden

7

Tabel 4.1 Validitas Instrumen Penelitian 44

Tabel 4.2 Distribusi jawaban responden tentang Pimpinan mampu mengambil resiko dan sifat menolong

46

Tabel 4.3 Distribusi Jawaban Responden tentang Pimpinan memper- hatikan,memantau bawahannya

47

Tabel 4.4 Distribusi jawaban responden tentang Pimpinan menetapkan peraturan kerja Karyawan

47

Tabel 4.5 Distribusi jawaban responden tentang Pimpinan sangat berorientasi pada output bawahannya

48

Tabel 4.6 Distribusi jawaban responden tentang Pimpinan berupaya memperbaiki kondisi pekerjaan

48

Tabel 4.7 Distribusi jawaban responden tentang Pimpinan memberikan teladan yang baik dan bekerja sama dengan pihak bawahannya.

49

Tabel 4.8 Distribusi jawaban responden tentang Pimpinan membuat keputusan bersama dengan anggota kelompok karyawan 49

Tabel 4.9 Distribusi jawaban responden tentang Pimpinan mampu melihat kedepan dan memiliki daya imajinasi

50

tabel 4.10 Distribusi jawaban responden tentang Pimpinan mampu mengembangkan dan pengetahuan yang relevan dengan tugas 50

Tabel 4.11 Distribusi jawaban responden tentang mengikuti pelatihan keterampilan dan kemampuan kerja karyawan bertambah 51

Tabel 4.12 Distribusi jawaban responden tentang Pimpinan sudah mem- berikan penilaian terhadap kemampuan karyawan di

PT Pertamina Instalasi Medan Group 51

(8)

PT. Pertamina Instalasi Medan group dilaksanakan secara Objektif

52

Tabel 4.14 Distribusi jawaban responden tentang Karyawan di PT. Pertamian Instalasi Medan Group memiliki keterampilan yang baik dalam menyelesaikan pekerjaan

52

Tabel 4.15 Distribusi jawaban responden tentang Pemberian penempatan kepada karyawan berdasarkan prestasi kerjanya masing-masing

53

Tabel 4.16 Distribusi jawaban responden tentang memenuhi standart kerja yang ditentukan

53

Tabel 4.17 Distribusi jawaban responden tentang pimpinan harus menunjukkan rasa bangga aras prestasi bawahannya guna member motivasi bagi karyawan

54

Tabel 4.18 Distribusi jawaban responden tentang Potensi yang dimiliki karyawan sangat menentukan prestasi kerjanya

54

Tabel 4.19 Distribusi jawaban responden tentang Pimpinan mem- berikan sanksi bagi karyawan yang tidak melakukan tugasnya dengan \efektif

55

Tabel 4.20 Distribusi jawaban responden tentang Pimpinan harus konsisten dan adil dalam menerapkan tugas kepada bawahannya

55

Tabel 44.21 Pengujian Multikolinieritas 57

Tabel 4.22 ANO A 59 Tabel 4.23 Coefficients

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual 4

(10)

ABSTRAK

Syahdan Taufiq Dalimunthe (2009) “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Pertamina Instalasi Medan Group”. Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si Selaku Ketua Departemen Manajemen, Drs. Ami Dilham, M.Si Selaku Dosen Pembimbing, Drs. Raja Bongsu Hutagalung, MSi Selaku Dosen Penguji I, Dr. Endang S Rini, SE, MSi Selaku Dosen Penguji II.

Dalam mencapai kesuksesan pemimpin memerlukan bantuan dari pihak bawahan agar tercipta kerjasama yang baik didalam pekerjaan dan mengatasi segala hambatan dan rintangan.

Masalah penelitian ini adalah variabel gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap besarnya prestasi kerja karyawaan di PT. Pertamina Instalasi Medan Group.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan dan positif terhadap prestasi kerja karyawan di PT. Pertamina Instalasi Medan Group. Penulis membuat hipotesis bahwa variabel gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap besarnya prestasi kerja karyawaan di PT. Pertamina Instalasi Medan Group.

Metode penelitian yang digunakan adalah gaya kepemimpinan sebagai bariabel-variabel independen yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan variabel dependen terdiri dari regresi linier sederhana, Uji t (parsial), dan Uji F (Uji serentak).

Hasil penelitian secara bersama – sama menunjukkan bahwa faktor gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap besarnya prestasi kerja karyawan lainnya.

(11)

ABSTRAK

Syahdan Taufiq Dalimunthe (2009) “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Pertamina Instalasi Medan Group”. Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si Selaku Ketua Departemen Manajemen, Drs. Ami Dilham, M.Si Selaku Dosen Pembimbing, Drs. Raja Bongsu Hutagalung, MSi Selaku Dosen Penguji I, Dr. Endang S Rini, SE, MSi Selaku Dosen Penguji II.

Dalam mencapai kesuksesan pemimpin memerlukan bantuan dari pihak bawahan agar tercipta kerjasama yang baik didalam pekerjaan dan mengatasi segala hambatan dan rintangan.

Masalah penelitian ini adalah variabel gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap besarnya prestasi kerja karyawaan di PT. Pertamina Instalasi Medan Group.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan dan positif terhadap prestasi kerja karyawan di PT. Pertamina Instalasi Medan Group. Penulis membuat hipotesis bahwa variabel gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap besarnya prestasi kerja karyawaan di PT. Pertamina Instalasi Medan Group.

Metode penelitian yang digunakan adalah gaya kepemimpinan sebagai bariabel-variabel independen yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan variabel dependen terdiri dari regresi linier sederhana, Uji t (parsial), dan Uji F (Uji serentak).

Hasil penelitian secara bersama – sama menunjukkan bahwa faktor gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap besarnya prestasi kerja karyawan lainnya.

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pesatnya perkembangan teknologi pada dewasa ini mengharuskan setiap organisasi harus dikelola secara efisien dan efektif agar dapat mencapai keunggulan kompetitif, dan dapat tumbuh dan berkembang serta berkelanjutan.

Peranan seorang pemimpin dan sistem informasi yang baik sangat dibutuhkan dalam mensukseskan tujuan perusahaan. Kepemimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan organisasi.

Pemimpin merupakan penggerak kegiatan didalam perusahaan atau organisasi untuk kearah kesuksesan yang akan dan ingin dicapai (Lako, 2004 : 177). Dalam mencapai kesuksesan pemimpin memerlukan bantuan dari pihak bawahan agar tercipta kerjasama yang baik didalam pekerjaan dan mengatasi segala hambatan dan rintangan. Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang membentuk dan membantu orang lain untuk berkerja dan antusias mencapai tujuan yang direncanakan dalam kaitannya dengan keberhasilan pemeliharaan mewujudkan tujuan sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan dan tingginya kinerja karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Prestasi kerja karyawan dalam perusahaan dapat dinilai dari kemampuan seorang karyawan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya secara maksimal. Bagaimana ia menjalankan tugas sesuai dengan rencana kerja yang

(13)

ada, dengan penuh tanggung jawab. Ini tidak akan tercapai jika pendapatannya sebagai penyediaan yang diberikan perusahaan tidak sesuai dengan kebutuhan hidup layak baginya.

PT. Pertamina Instalasi Medan Group merupakan perusahaan yang bergerak bidang pertambangan minyak. Gaya kepemimpinan yang diterapkan di PT. Pertamina Instalasi Medan Group yaitu gaya partisipasi (participative), dimana kepemimpinan dalam hal ini hanya mengajak bawahan berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan dan kepemimpinan hanya berperan sebagai fasilitator untuk memperlancar tugas para bawahan yang antara lain dilakukan dengan menggunakan sistem informasi yang ada secara efektif.

Dari uraian di atas betapa pentingnya suatu kepemimpinan yang dapat menunjang peningkatan prestasi kerja disuatu perusahaan, maka penulis tertarik untuk menganalisa dan menulis skripsi tentang Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap prestasi kerja karyawan di PT. Pertamina Instalasi Medan Group.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Pertamina Instalasi Medan Group ?”.

C. Kerangka Konseptual

(14)

konsep yang dipakai agar terjadi pemahaman yang sama antara peneliti dan pembaca penelitian.

Gaya kepemimpinan (leadership style) seorang pemimpin akan sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan pencapaian tujuan perusahaan. Pemilihan gaya kepemimpinan yang benar dan tepat dapat mengarahkan pencapaian tujuan perseorang maupun organisasi dan perusahaan (Winardi, 2004: 73).

Prestasi kerja sangat positif mendapat perhatian dan diketahui, baik oleh pekerja yang bersangkutan maupun oleh pimpinannya untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Selain itu, prestasi kerja karyawan yang tinggi akan berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan. Untuk itu, pimpinan perusahaan harus benar-benar memberikan perhatian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Adapun faktor-faktor-faktor-faktor tersebut adalah faktor motivasi, kepuasan kerja, kondisi fisik pekerjaan, dan kemampuan kerja karyawan.

Berdasarkan uraian tersebut maka dibuatlah kerangka konseptual secara skematis adalah sebagai berikut :

Gambar 1.1. Kerangka Konseptual Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual

Sumber : Paradigma peneliti, (Umar, 2004 : 60)

Kepemimpinan (X)

Prestasi kerja karyawan (Y)

(15)

D. Hipotesis

Hipotesis didalam penelitian ini adalah ”Ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Pertamina Instalasi Medan Group”.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah “Untuk mengetahui dan menganalisis apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Pertamina Instalasi Medan Group.

2. Manfaat penelitian

Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagi perusahaan

Sebagai bahan untuk mendapatkan gambaran sejauhmana gaya kepemimpinan yang telah diterapkan dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan.

b. Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan penulis dalam bidang manajemen khususnya tentang gaya kepemimpinan dan pengaruhnya terhadap prestasi kerja karyawan pada suatu perusahaan atau organisasi.

c. Bagi pihak lain

(16)

F. Metodologi Penelitian

1. Batasan Operasional Variabel.

Batasan operasional variabel dalam penelitian ini adalah: a. Variabel bebas (Independen) adalah gaya kepemimpinan. b. Variable terikat (Dependent) adalah prestasi kerja karyawan. 2. Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini adalah: a. Gaya Kepemimpinan (X).

Gaya kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok dalam pencapaian suatu tujuan (Robbins, 2003 : 347)

b Prestasi kerja karyawan (Y)

Merupakan kegiatan yang dilakukan karyawan dalam melakukan aktivitas perusahaan bertitik tolak pada kemampuan mereka menyelesaikan tugas yang diberikan.

3. Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian adalah dengan menggunakan Skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

(17)

Tabel 1.3

Instrumen Skala Likert

No. Skala Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2005 : 86)

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dalam penelitian dilaksanakan di PT. Pertamina Instalasi Medan Group, sedangkan waktu penelitian dilakukan sejak bulan Maret 2010 sampai dengan Oktober 2010.

5. Populasi dan Sampel

(18)

6. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah: a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara memberikan daftar pertanyaan (questionaire) dan melakukan wawancara (interview).

b. Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku, jurnal, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian ini.

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: a. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab kepada pimpinan PT. Pertamina

b. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh para karyawan PT. Pertamina Isntalasi Group.

c. Studi Dokumentasi

(19)

8. Uji Validitas dan Reliabilitas.

Uji Validitas dan Reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah angket yang disebarkan layak untuk dijadikan instrumen penelitian. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada responden yang lain diluar sampel penelitian yang ada sebanyak 30 responden. Hal ini dilakukan agar data-data yang diperoleh valid dan reliabel. Instrumen yang valid berarti angket yang digunakan untuk mengumpulkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. (Sugiyono, 2005 : 267).

a. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15.0, dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid.

2) Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15.0. butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka pertanyaan reliabel.

2) Jika ralpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka pertanyaan tidak

(20)

9. Metode Analisis Data.

a. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara menguraikan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan. Analisis deskriptif dilakukan peneliti yaitu dengan mendistribusikan jawaban responden dalam bentuk tabel sehinggan memperoleh gambaran yang jelas tentang distribusi jawaban responden. b. Metode Regresi Linear Sederhana

Metode regresi sederhana digunakan untuk perumusan masalah kedua yaitu dengan variabel gaya kepemimpinan (X) dan variabel dependen (Y) adalah prestasi kerja karyawan. Maka analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh variabel (X) dan variabel (Y) adalah dengan rumus sebagai berikut

Y = a + bX

Dimana :

Y = Prestasi Kerja. a = Intercept/ Konstanta.

(21)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Uji- t/Uji Parsial

Uji-t/Uji Parsial, yaitu untuk menguji apakah variabel bebas memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai variabel terikat dengan rumus uji hipotesis sebagai berikut :

t

hitung=

Dengan kriteria pengujian hipotesis adalah :

Jika thitung > ttabs, terima Ha tolak Ho maka hipotesis diterima

Jika thitung < ttabs, tolak Ha terima Ho maka hipotesis ditolak

2. Identifkasi Determinan (R2)

(22)

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

MK Maisardana (2006), meneliti dengan judul ”Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja pegawai pada PT. Bank SUMUT Cabang Stabat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan terhadap Motivasi kerja pegawai pada PT. Bank SUMUT Cabang Stabat. Alat analisis yang digunakan adalah Uji, Uji t dan koefisien determinasi. Dari hasil penelitian dapat simpulkan bahwa variabel gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat prestasi kerja karyawannya.

B. Kepemimpinan

1. Pengertian Kepemimpinan

Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya tergantung pada banyak faktor. Faktor yang terpenting di sini adalah faktor kepemimpinan yang ada dalam organisasi itu sendiri. Pada dasarnya semua manejer yang ada dalam suatu organisasi adalah pemimpin.

(23)

Menurut Herujito (2001 : 179) menyatakan bahwa ”Kepemimpinan adalah seni kemampuan untuk mengendalikan orang-orang dalam organissi agar perilaku mereka sesuai dengan perilaku yang diinginkan oleh pimpinan.”

Hasibuan (2005 : 83) Gaya Kepemimpinan merupakan aspek penting bagi seorang pemimpin, karena seorang pemimpin harus berperan sebagai organisasi kelompoknya untuk mencapai yang telah ditetapkan. Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu proses untuk mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas yang berhungan dengan penugasan anggota organisasi dalam rangka mencapai tujuan kelompok/organisasi. Dari defenisi ini tampak bahwa seorang pemimpin bertugas mendorong bawahan untuk mencapai tujuan sesuai dengan kemampuan yang ada. Seorang pemimpin harus menjadi fasilitator anggota kelompoknya dalam mencapai tujuan bersama. Sebagai contoh pemimpin sebuah orkestra yang dinamakan dirigen berusaha untuk menghasilkan nada yang selaras dari berbagai alat musik. Berkualitas tidaknya kelompok orkestra tersebut sangat ditentukan oleh dirigennya.

2. Fungsi Utama Gaya Kepemimpinan

Menurut Yulk (2005 : 34), Agar suatu kelompok dapat dipimpin dengan efektif seorang pemimpin paling sedikit harus menjalankan 2 (dua) fungsi utama yaitu:

(24)

b. Fungsi Sosial. Fungsi ini berhubungan dengan kehidupan kelompok yaitu memberikan dorongan kepada anggota kelompok untuk mencapai tujuan dan menciptakan suasana kerja bagi kelompoknya.

Hasibuan (2005 : 107) Menurut ada 2 (dua) fungsi gaya kepemimpinan yang biasa digunakan oleh seorang pemimpin dalam mengarahkan atau mempengaruhi bawahan yaitu:

1. Gaya Kepemimpinan yang berorientasi pada tugas (Task Oriented style). Dalam gaya kepemimpinan ini, seorang manejer akan mengarahkan dan mengawasi bawahannya secara ketat agar mereka bekerja sesuai dengan harapannya. Manejer dengan gaya ini lebih mengutamakan keberhasilan pekerjaan daripada pengembangan kemampuan bawahan.

2. Gaya Kepemimpinan yang berorientasi pada pekerja (Employee Oriented Style) Manejer dengan gaya kepemimpinan ini berusah amendorong dan

memotivasi bawahannya untuk bekerja dengan baik. Mereka mengikutsertakan bawahan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut tugas/pekerjaan bawahan. Di sini hubungan pemimpin dan bawahan terasa sangat akrab, saling percaya, dan saling menghargai.

3. Macam Gaya Kepemimpinan

Menurut Veithzal (2005 : 78), “Gaya kepemimpinan dapat digolongkan berdasarkan cara si pemimpin menggunakan kekuasaannya”. Dengan demikian terdapat 3 gaya kepemimpinan:

(25)

b. Demokratik atau Partisifatif. Pemimpin dipandang sebagai orang yang tidak akan melakukan suatu kegiatan tanpa mengkonsultasikan terlebih dahulu pada bawahannya. Pemimpin di sini mengikutsertakan pendapat bawahan sebelum ia membuat keputusan.

c. Free Rein. Pemimpin hanya menggunakan sedikit kekuasaan dan memberi banyak kebebasan kepada bawahan untuk melakukan kegiatan. Jadi pemimpin di sini memberi keluasan pada bawahan untuk menentukan tujuan perusahaan dan cara untuk mencapainya. Pemimpin hanya berfungsi sebagai fasilitator melalui pemberian informasi dan sebagai orang yang berhungan dengan kelompok lain.prilaku tersebut telah memberi hasil yang menyenangkan baginya sehingga ia terdorong untuk selalu mengulangnya lagi. Begitupun sebaliknya, bila konsekuensi dari suatu perilaku membawa akibat yang tidak menyenangkan, perilaku tersebut tidak akan diulang lagi.

4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan

Menurut Winardi (2004 : 73), Gaya kepemimpinan (leadership style) seorang pemimpin akan sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan pencapaian tujuan perusahaan. Pemilihan gaya kepemimpinan yang benar dan tepat dapat mengarahkan pencapaian tujuan perseorang maupun organisasi dan perusahaan.

(26)

Menurut Shane (2005 : 76), Faktor yang mempengaruhi seorang manejer memiliki suatu gaya kepemimpinan yaitu:

a. Karekteristik Manejer Cara seorang manejer memimpin banyak dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya, pengalaman masa lalunya nilai-nilai yang dianutnya, dan sebagainya. Misalnya, jika seorang manejer mempunyai keyakinan bahwa kebutuhan organisasi harus lebih diutamakan daripada kebutuhan individu, kemungkinan besar ia akan sangat mengarahkan aktivitas para pegawainya.

b. Karekteristik Bawahan. Seorang manajer akan memberi kebebasan dan mengikutsertakan bawahannya dalam pengambilan keputusan bila bawahannya dianggap cukup berpengalamanan dan mempunyai pengetahuan yang memadai untuk mengatasi masalah secara efektif. Apabila bawahan memahami dengan baik tujuan organisasi mempunyai pengetahuan dan pengalaman untuk memecahkan masalah secara efektif dan efesien, manejer akan cenderung untuk bersifat demokratik dan mengikutsertakan bawahan dalam kepemimpinan. Tetapi bila bawahan dipandang tidak mempunyai kemampuan tersebut, manejer akan cenderung bergaya otoriter.

c. Karekteristik Organisasi. Seorang manejer akan menentukan gaya kepemimpinan berdasarkan iklim organisasi, jenis pekerjaan organisasi, dan sebagainya.

(27)

1. Diri Pemimpin. Kepribadian, pengalamanan masa lalu latar belakang, dan harapan pemimpin sangat mempengaruhi efektifitas kepemimpinan di samping mempengaruhi gaya kepemimpinan yang dipilihnya.

2. Karekteristik Atasan Gaya kepemimpinan atasan dari manejer sangat mempengaruhi orientasi kepemimpinan manejer yang bersangkutan.

3. Karekteristi Bawahan. Respon yang diberikan oleh bawahan akan menentukan efektifitas kepemimpinan seorang manejer. Latar belakang pendidikan bawahan juga sangat menentukan cara manejer menggunakan gaya kepemimpinannya.

4. Persyaratan tugas. Tuntutan tanggung jawab terhadap pekerjaan bawahan akan mempengaruhi gaya kepemimpinan seorang manejer.

5. Iklim Organisasi dan Kebijaksanaan. Faktor ini dapat mempengaruhi harapan dan prilaku anggota kelompok serta gaya kepemimpinan yang dipilih manejer.

6. Perilaku dan Harapan Rekan. Rekan sekerja manejer merupakan kelompok acuan yang penting. Segala pendapat yang diberikan oleh rekan-rekan manejer sangat mempengaruhi efektifitas hasil kerja manejer.

Menurut Hakim (2001 : 61), Ada 3 unsur dalam situasi kerja yang menentukan gaya kepemimpinan mana yang efektif. Tiga unsur tersebut adalah:

a. Hubungan pimpinan bawahan b. Struktur Tugas

(28)

Hubungan antara pemimpin dan bawahan merupakan faktor penting yang sangat mempengaruhi kekuasaan dan efektifitas kepemimpinan seorang manejer. Apabila seorang manejer dan bawahan ada hubungan yang baik dan saling menghargai, maka manejer tidak perlu harus bersikap otoriter. Sedangkan bila manejer yang tidak disukai oleh bawahannya maka ia harus bekerja keras untuk mengarahkan dan mendorong bawahan dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikannya.

Faktor penting kedua yang mempengaruhi kekuasaan dan efektifitas kepemimpinan adalah faktor struktur tugas. Dengan adanya struktur tugas yang jelas, anggota kelompok akan tahu apa yang diharapkan darinya. Dengan adanya struktur yang jelas pengukuran kinerja bawahan juga dapat dilakukan sehingga pemimpin dapat mengontrol dengan lebih baik.

Kedudukan Pemimpin merupakan faktor terakhir yang mempengaruhi efektifitas kepemimpinan. Semakin tinggi kedudukan pemimpin semakin tinggi pula pengaruh pimpinan terhadap bawahan.

C. Prestasi kerja

1. Pengertian Prestasi kerja

Hal ini tertentu didasarkan pada kinerja yang baik tentu mempunyai syarat-syarat yang harus dipenuhi maka untuk itu peranan pimpinan dalam memberikan motivasi kepada karyawan mutlak diperlukan agar karyawan lebih giat dalam bekerja.

(29)

terhadap tugas, hasil kerja melebihi yang ditentukan. Dimana kinerja sering juga diartikan sebagai prestasi kerja, sehingga memberikan pengertian prestasi kerja adalah kemampuan seseorang didalam menyelesaikan pekerjaan (Thoha, 2000 : 180).

Menurut Sinungan (2000 : 243), prestasi kerja merupakan bagian penting dari seluruh proses kekayaan karyawan yang bersangkutan. Pentingnya penilaian yang rasional dan diterapkan secara objektif terlihat pada paling sedikit dua kepentingan yaitu kepentingan karyawan yang bersangkutan dan kepentingan organisasi.

Mangkunegara (2000 : 67) menyatakan “ Prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang di capai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Sedangkan menurut Hasibuan (2005 : 194) menyatakan “ Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu”.

2. Tujuan dan Manfaat Prestasi Kerja

Prestasi karyawan berguna untuk perusahaan serta harus bermanfaat bagi karyawan. Menurut Hasibuan (2005 : 89) adapun tujuan dari manfaat dari penilaian tersebut adalah:

(30)

b. Untuk mengukur prestasi kerja dan sebagai dasar untuk mengevaluasi efektifitas seluruh kegiatan di dalam perusahaan.

c. Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga dicapai tujuan untuk mendapatkan performance kerja yang baik.

d. Sebagai alat untuk mendorong atau membiasakan para atasan untuk mengobservasi prilaku bawahan agar diketahui minat dan kebutuhan bawahannya.

e. Sebagai alat untuk melihat kekurangan atau kelemahan masa lampau dan meningkatkan kemampuan karyawan selanjutnya.

f. Sebagai kriteria di dalam menentukan seleksi dan penempatan karyawan. g. Untuk mengidentifikasi kelemahan personal sehingga menjadi bahan

pertimbangan agar bisa diikutsertakan dalam program latihan kerja tambahan., sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengembangkan kecakapan karyawan.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja

Keberhasilan dalam meningkatkan kinerja yang di topang dari keberadaan karyawan sebagai manusia yang mempunyai sifat-sifat dorongan yang melatar belakangi dalam melakukan pekerjaan dengan lebih baik,tentu hal ini tertitik tolak pada pemenuhan kebutuhan yang dilakukan perusahaan.

(31)

1) faktor kemampuan 2) faktor motivasi

Berikut penjelasan faktor-faktor tersebut diatas. a) Faktor Kemampuan

Secara psikologis,kemampuan (ability) karyawan terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge – skill) artinya karyawan yang memeliki IQ diatas rata-rata ( IQ 110 – 120 ) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari.maka ia akan lebih mudah mencapai prestasi yang diharapkan.oleh sebab itu karywan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.

b) Faktor Motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang karyawan dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut Martoyo (2000), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan adalah motivasi, kepuasan kerja, kondisi fisik pekerjaan, dan kemampuan. Adapun penjelasan yakni ;

1) Motivasi

(32)

teknik dasar yang digunakan adalah lewat kekuatan-kekuatan pada jenis motivasi ini apabila seseorang tidak melakukan sesuatu yag kita inginkan, kita akan memberikan bahwa ia mungkin akan kehilangan sesuatu bila kehilangan pengakuan uang atau mungkin jabatan.

2) Kepuasan kerja

Kepuasan kerja merupakan hasil dari berbagai macam sikap yang dimiliki oleh seorang pekerja. Kepuasan kerja berkaitan erat dengan keadaan emosional yang menyenangkan dan tidak menyenangkan dari cara pandang karyawan terhadap pekerjaannya dan mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini tampak pada sikap positif atau negatif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.

3) Kondisi Fisik Pekerjaan

(33)

4) Kemampuan

(34)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Deskripsi Perusahaan

1. Gambaran Singkat PT Pertamina (Persero) Instalasi Medan Group

Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT. Permina. Pada tahun 1961 perusahaan ini berganti nama menjadi PN.Pertamina. Dengan bergulirnya Undang-undang No. 8 tahun 1971, sebutan perusahaan menjadi Pertamina.Sebutan ini tetap dipakai setelah Pertamina berubah status hukumnya menjadi PT Pertamina (Persero) pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 22 tahun 2001 pada tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

(35)

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang Migas baru, PT Pertamina (Persero) tidak lagi menjadi satu-satunya perusahaan yang memonopoli industri migas dimana kegiatan usaha minyak dan gas bumi diserahkan kepada mekanisme pasar.

2. Visi dan Misi PT Pertamina (Persero)

Visi PT Pertamina (Persero) adalah “Menjadi perusahaan minyak nasional kelas dunia”. Sedangkan Misi perusahaan adalah “Menjalankan usahan inti minyak, gas, dan bahan bakar nabati secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat”.

Dalam mencapai visi dan misinya pertamina berkomitmen untuk menerapkan tata nilai sebagai berikut :

a. Clean (Bersih)

Dikelola secara professional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman b. Competitive (Kompetitif)

Mampu berkomitmen dalam skala regional maupun iternasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja.

c. Confident (Percaya Diri)

Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN dan membangun kebanggaan bangsa.

(36)

Berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

e. Commercial (komersial)

Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.

f. Capable (Berkemampuan)

Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan.

3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan hal yang penting bagi perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi, karyawan dapat mengetahui wewenang dan tanggung jawab apa saja yang harus dilakukan dan kepada siapa saja harus mempertanggung jawabkan semua tugas yang dilaksanakannya. Sukses atau tidaknya suatu perusahaan sangat tergantung pada baik dan buruknya pengelolaan suatu organisasi. Dengan demikian perusahaan harus menyusun organisasi sedemikian rupa agar terdapat pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas.

(37)

1. OPERATION HEAD IMG Uraian Tugas Pokok

1. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan operasi distribusi meliputi penerimaan penimbunan dan penyaluran produk dengan mengoptimalkan pemberdayaan SDM, penggunaan sarana fasilitas dan anggaran secara efisien agar kebutuhan produk di wilayah kerja instalasi Medan Group dapat terpenuhi.

2. Mengendalikan losess dan mutu produk saat penerimaan, penimbunan dan penyaluran untuk menjamin quantitas dan qualitas produk yang disalurkan sesuai dengan spesifikasi untuk kepuasan pelanggan.

3. Melaksanakan pembinaan terhadap SDM dengan penilaian kinerja, mengusulkan kenaikan golongan, memberi reward dan punishment secara proporsional, pengembangan karir melalui pelatihan dan mutasi pekerja.

4. Mengendalikan pemeliharaan sarana fasilitas untuk mendukung kegiatan operasi, serta mengevaluasi kehandalan sarana fasilitas sehingga selalu dalam kondisi siap pakai.

5. Mengendalikan anggaran dan mengelola biaya operasi secara tertib administrasi, efektif, efesien auditable dan accountable, mengawasi penyelenggaraan administrasi secara terselenggara pelaporan kegiatan Instalasi Medan Group sesuai prosedur perusahaan.

(38)

7. Mengendalikan pelaksanaan pengamanan terhadap kegiatan operasional lokasi dan seluruh asset perusahaan.

8. Mengkoordinir kegiatan manajemen mutu, meliputi implementasi PKM / GKM / SS, ISO Integrasi dan ISPS Code.

2. PWS UT. PPP Uraian Tugas Pokok

1. Melaksanakan perencanaan, pengawasan dan bertanggung jawab terhadap kegiatan operasi di Instalasi Medan Group meliputi :

a. Penerimaan produk melalui tanker b. Penimbunan produk di tanki timbun

c. Penyaluran produk melalui tongkang, pipa, RTW dan Mobil Tanki d. Konsinyasi produk / feed stock

e. Koordinasi dengan Marine, Instalasi Medan Group dan Quantity dan Quality (QQ) atas kegiatan penerimaan produk melalui tanker (Domestik / Import)

f. Pengawasan dan pengendalian losess / Gain penerimaan penimbunan dan penyaluran produk sesuai ketentuan

g. Menganalisa dan menghitung ketahanan stock untuk penyaluran sera Ulage untuk proses penerimaan produk sesuai rencana kerja.

(39)

2. Melaksanakan pengawasan dan menjaga kehandalan saana dan fasilitas secara optimal (effective, efisien dan aman ) untuk menunjang kegiatan operasi. 3. Melaksanakan dan mengawasi penerapan sistem dan prosedur SAP / MY

SAP terhadap laporan kegiatan operasi distribusi secara Real Time.

4. Menerapkan aspek K3LL terhadap seluruh kegiatan operasi distribusi dan ikut aktif dalam kegiatan manajemen mutu (CIP)

5. Melakukan koordinasi dengan Instalasi Medan Group yang terkait dengan proses konsinyasi produk dan feed sock

6. Melaksanakan pengawasan dan penyelenggaraan tertib administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk mendukung pelaporan yang Real Time. 3. Pws Penyaluran – PPP

Uraian Tugas Pokok

1. Merencanakan dan mengawasi kegiatan penyaluran melalui mobil tanki / bunker kapal, serta berkoordinasi dengan administrasi penjualan untuk penyaluan produk Industri / Bunker kapal / SPBU / A / I / B / KUD / Agen minyak tanah / TNI / POLRI .

2. Merencanakan dan mengawsi kegiatan konsinyasi produk / feed stock ke Instalasi / Terminal Transit / TTU / Depot tujuan.

(40)

4. Melaksanakan pengawasan terhadap kondisi sarana pengisian, mobil tanki, BBM yang masuk kea real Instalasi / Terminal Transit / TTU / Depot dan memastikan telah memenuhi persyaratan dan sesuai prosedur uang berlaku. 5. Melaksanakan dan mengawasi penerapan sistem dan prosedur SAP/MAYSAP

dan Good Issue terhadap laporan kegiatan operasi penyaluran secara real time. 6. Menerapkan aspek HSE terhadap seluruh kegiatan operasi penyaluran dan ikut

aktif dalam kegiatan manajemen mutu (CIP).

4. Pws Ut. QQ Uraian Tugas Pokok

1. Melaksanakan pengawasan Quality produk pada kegiatan penerimaan, penimbunan dan penyaluran di Instalasi sesuai dengan yang ditetapkan.

2. Melaksanakan pengawasan penyerahan sampel produk penerimaan, penimbunan dan penyaluran ke laboratorium unuk pemeriksaan mutu dan menentukan produk on/of spec berdasarkan buku panduan pengendalian mutu. 3. Melaksanakan pengawasan Quantity terhadap kegiatan penerimaan, penimbunan dan penyaluran produk di Instalasi dengan memberi masukan upaya penekanan losess.

(41)

5. Melaksanakan pengawasan terhadap standart Sarfas Penerimaan, Penimbunan dan Penyaluran sesuai produk yang ditetapkan dan memberi masukan untuk penyempurnaan lebih lanjut.

6. Melaksanakan laporan hasil kegiatan terhadap quality dan quantity produk untuk evaluasi dan tindak lanjut.

7. Melaksanakan kegiatan manajemen mutu / continious improment.

8. Melaksanakan evaluasi yang terukur dalam layanan pelanggan dan menanggapi secara cepat dan tepat terhadap claim produk baik dari internal maupun external dan segera melakukan perubahan-perubahan yang dipandang kurang dalam kinerja perusahaan.

9. Koordinasi dengan semua lokasi operasi agar selalu melakukan kegiatan penerimaan penimbunan dan penyaluran produk dengan benar dan sesuai prosedur unuk meminimalis losess sesuai dengan target yang ditentukan dan memantau mutu prosedur.

5. Pws Ut. Jasa Pemeliharaan Uraian Tugas Pokok

(42)

sebagai usaha tindak lanjut perbaikannya. Mengevaluasi terhadap performance sarana fasilitas untuk mengoptimalkan kinerja sarana fasilitas.

2. Melaksanakan pengawasan pemeliharaan terhadap pekerja yang dilaksanakan oleh pihak ketiga berpedoman pada kontrak yang telah disetujui kedua belah pihak agar selalu berada dalam batas spesifikasi teknik, mengawasi kegiatan pekerja kontrak serta mengarahkan pelaksanaannya agar sesuai dengan kontrak yang diterbitkan serta tercipta keselamatan kerja.

3. Melaksanakan pengawasan atas terselenggaranya tertib admininstrasi di fungsi teknik perencanaan dan administrasi serta teknik kehandalan dan konstruksi sesuai dengan prosedur yang berlaku dengan memberikan pernyataan telah selesainya pekerjaan pemeliharaan melalui dokumen-dokumen teknik pendukung kontrak, mendokumentasikan seluruh kegiatan pemeliharaan baik yang diselesaikan oleh pihak ketiga maupun yang dikerjakan oleh pekerja fungsi teknik, memberikan informasi kebutuhan materi dan rencana perbaikan tahun mendatang untuk melengkapi data penyusunan usul anggaran pemeliharaan investasi.

6. Pws Umum Layanan Pekerja Uraian Tugas Pokok

1. Memeriksa dan meneliti surat-surat yang akan dikirim / diterima sesuai dengan alamat yan dituju.

(43)

3. Memeriksa surat permintaan jalan dinas pekerja Instalasi Medan Group yang ditujukan kepada Layanan Pekerja untuk dibuatkan SPD melalui SAP sesuai User ID dan Autorised.

4. Memeriksa dan memprotes daftar payroll untuk seluruh pekerja Instalasi Medan Group.

5. Memeriksa dan memproses Claim Deklarasi SPD pekerja Instalasi Medan group.

6. Memeriksa dan meneliti Daftar Absensi PBA, daftar kerja lembur pekerja, dan menyusun laporan administrasi umum dan layanan pekerja.

7. Melayani pemesanan alat-alat tulis kantor. Cetak, Processor (ATK).

8. Membukukan pada kartu stock ATK pengeluaran setiap harinya, mengkroschek penerimaan dan pengeluaran.

9. Membuat pesanan berdasarkan stock harian bulan.

10.Melayani permintaan foto copy surat-surat, memorandum, airgram, berita acara / lay out dan sebagainya yang menjadi dokumen perusahaan.

11.Membuat rencana anggaran RTK IMG.

12.Membuat Perintah Kerja (PK), Perintah Pelaksana (PP), laporan pengguna tenaga kerja oleh pemborong, (Pembuatan PR, Bidder List, RFQ, PO, SES) Perincian biaya PB Air minum pekerja Instalasi Medan Group.

13.Mengusulkan tambahan alat-alat kantor/ membuat perintah kerja (PK) untuk perbaikan dan pengecatan kantor dan rumah dinas.

(44)

15.Mengechek barang-barang investaris perusahaan.

16.Membuat permohonan ke administrastor Pelabuhan Belawan dalam fasilitas pas pelabuhan setiap akhir tahun.

17.Membuat daftar nama-nama pekerja yang mendapat pakaian dinas.

18.Mendidik pekerja outsourcing untuk dapat melaksanakan kelancaran tugas / operasional.

19.Melaksanakan pembuatan konsep usul mutasi pekerja sesuai permintaan kepala bagian yang telah disetujui oleh Operation Head IMG.

20.Melaksanakan proses mutasi sementara intern Instalasi Medan Group sesuai permintaan bagian di Instalasi Medan Group yang telah mendapat persetujuan dari Operation Head IMG.

7. Pws Ut. LK - 3 Uraian Tugas Pokok

1. Melaksanakan pengawasan pemeliharaan terhadap sarana fasilitas pemadam kebakaran meliputi pemadam, peralatan pemadam api, water sprinkle tanki timbun dan jalur pipa pemadam, pemeliharaan rutin dan non rutin terhadap mesin-mesin kebakaran serta pemadam api agar kondisi siap pakai.

2. Melaksanakan pengawasan terhadap penggunaan anggaran pemeliharaan sarana fasilitas lindungan lingkungan keselamatan dan kesehatan kerja (LK3) agar tercapai efektifitas dan efisiensi dengan berpedoman pada prioritas vital, essential, supporting dan optiona, agar penggunaan biaya pemeliharaan sesuai

(45)

3. Melaksanakan penyelenggaraan tertib administrasi dengan mendokumentasikan seluruh kegiatan lindungan, lingkungan keselamatan dan kesehatan kerja (LK3), mengevaluasi hasil kegiatan yan telah dilaksanakan menyusun kebutuhan anggaran material dan kontrak sarana fasilitas lindungan, lingkungan keselamatan kerja (LK3) agar pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dapat terlaksana dengan lancar.

4. Melaksanakan pengawasan keselamatan kerja dan lindungan , lingkungan dalam setiap kegiatan di lingkungan Instalasi Medan Group dengan melaksanakan kegiatan latihan, latihan pemadam kebakaran.

5. Melaksanakan pengawasan kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan oleh pihak kontraktor agar menerapkan peraturan lindungan, lingkungan keselamatan dan kesehatan kerja (LK3) pada pekerjaan yang dilaksanakan. 6. Melaksanakan pengawasan pelaksanaan pengendalian pencemaran lingkungan

melalui fasilitas pembuangan dan selokan agar dapat berfungsi dengan baik sehingga terhindar dari pencemaran.

8. KOMANDAN SEKURITI Uraian Tugas Pokok

(46)

prosedur orang bekerja di daerah berbahaya baik pekerja organik maupun tenaga outsourcing.

2. Melaksanakan pengamanan asset operasional dan SDM yang meliputi : kegiatan pengamanan sarana fasilitas operasional dari gangguan pencurian, kerusakan maupun kondisi yang dapat merugikan perusahaan ditinjau dari kerugian biaya maupun waktu operasi sehingga dapat mengganggu kelancaran operasional Instalasi Medan Group, kedisiplinan SDM dalam mentaati peraturan perusahaan seperti jam masuk dan pulang kerja, pengenalan peralatan keselamatan kerja serta aturan-aturan tentang kepekerjaan yang menyangkut keselamatan pekerja dalam melakukan pekerjaan, kedisiplinan crew mobil tanki angkutan BBM di dalam Instalasi Medan Group.

3. Menjalin hubungan yang baik dan harmonis dengan pekerja tenaga bantu dan crew mobil tanki untuk menciptakan suasana yang kondusif, aman dan

terkendali guna kelancaran operasional instalasi Medan Group, serta menjalin hubungan yang baik dengan lingkungan sekitar, aparat dan instansi terkait sehingga tercipta rasa saling memiliki dan memelihara lingkungan yang baik. 4. Memberikan pembelajaran dari setiap perkembangan informasi yang

menyangkut pengamanan dan keselamatan operasional Instalasi Medan Group,memelihara dan menjaga kebersihan tempat kerja serta lingkungan, menyampaikan informasi kepada pekerja agar tercipta persepsi yang sama sehingga lebih mudah dalam pekerjaan sehari-hari.

(47)

6. Mengarsip dokumen laporan pengamanan Instalasi / depot laporan-laporan yang bersifat menunjang operasional Instalasi Medan Group dengan rapi dan tertib administrasi.

7. Mengawasi pemeriksaan keluar masuk barang atau orang sesuai dengan ketentuan yan berlaku di Pertamina.

8. Melaksanakan koordinasi dengan Aparat keamanan dan Muspika setempat agar terjalin kerjasama untuk kelancaran operasional Instalasi Medan Group.

B. Kepemimpinan yang diterapkan

Gaya kepemimpinan yang diterapkan di PT. Pertamina Instalasi Medan Group yaitu gaya partisipasi (participative). Gaya partisipasi (participative) merupakan gaya kepemimpinan yang hanya mengajak bawahan berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan, dan kepemimpinan hanya berperan sebagai fasilitator untuk memperlancar tugas para bawahan yang antara lain dilakukan dengan menggunakan saluran komunikasi yang ada secara efektif.

(48)

apa yang akan dilakukan bawahannya untuk mencapai tujuan atau rencana yang telah ditetapkan.

Kepemimpinan PT. Pertamina Instalasi Medan Group merupakan pimpinan yang bervisi jauh ke depan, tekun dan selalu memberikan efektivitas kerja yang baik bagi karyawannya, hal ini tercermin dari perencanaan yang senantiasa dilakukan sebelum melakukan kegiatan ataupun pengambilan keputusan.

C. Pengukuran Prestasi kerja

Adapun sistem pengukuran prestasi kerja karyawan yang digunakan PT. Pertamina Instalasi Medan Group yaitu :

a. Ketrampilan kerja merupakan kemahiran seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya termasuk dalam penguasaan alat kerja. Seringkali di berbagai perusahaan, mengharapkan memiliki seorang karyawan yang mempunyai beberapa keterampilan khusus yang harus dimiliki sehubungan dalam rangka memecahkan masalah-masalah pekerjaan.

b. Kecepatan dalam melakukan tugas

c. Kecakapan, Penilai menilai kecakapan karyawan dalam menyatukan dan menyelaraskan bermacam-macam elemen yang semuanya terlibat dalam penyusunan kebijaksanaan dan di dalam situasi manajemen.

(49)

e. Kedisiplinan, Penilai menilai disiplin karyawan dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang diberikan kepadanya.

(50)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Uji Validitas`dan Reliabilitas

Kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik diperoleh dengan melakukan rangkaian penelitian secara baik dan benar pula. Perencanaan yang baik mutlak diperlukan, lalu alat-alat yang digunakan juga harus dalam kondisi baik. Oleh karena itulah sering kali sebelum penelitian dilakukan alat-alat/instrumen yang digunakan uji terlebih dahulu, agar data-data yang diperoleh valid dan reliable. Maka kuesioner disebar kepada 48 responden diluar sampel untuk menguji validitas dan reliabilitasnya.

1. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Production and Service Solution) versi 15.00, dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika rhitung positip dan rhitung > rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid.

b. Jika rhitung negatip dan rhitung < rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak

valid.

(51)

Tabel 4.1

Validitas Instrumen Penelitian rhitung

(Corrected Item – Total)

1 0.643 0,3170 Valid

2 0.758 0,3170 Valid

3 0.601 0,3170 Valid

4 0.758 0,3170 Valid

5 0.643 0,3170 Valid

6 0.758 0,3170 Valid

7 0.643 0,3170 Valid

8 0.758 0,3170 Valid

9 0.376 0,3170 Valid

10 0.347 0,3170 Valid

11 0.643 0,3170 Valid

12 0.376 0,3170 Valid

13 0.758 0,3170 Valid

14 0.376 0,3170 Valid

15 0.376 0,3170 Valid

16 0.376 0,3170 Valid

17 0.601 0,3170 Valid

18 0.758 0,3170 Valid

19 0.623 0.3170 Valid

20 0.561 0.3170 Valid

(52)

terlihat bahwa hasil uji validitas menunjukkan semua pertanyaan valid karena rhitung > rtabel pada taraf signifikansi 5%.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPPS versi 15.00. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika ralpha positif dan lebih besar dari rtabel maka pertanyaan reliabel.

b. Jika ralpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka pertanyaan tidak reliabel.

Pada 20 butir pertanyaan pada tingkat signifikansi 5%, koefisien alpha sebesar 0,915. Ini berarti ralpha = 0,915 > rtabel yaitu 0,3170 sehingga dapat

dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden dan dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian ini.

B. Analisis Deskriptif Variabel. a. Variabel Gaya Kepemimpinan (X)

Tabel 4.1

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pimpinan Berterus Terang atau Terbuka Mengenai Pekerjaan yang Dilakukan Bawahannya Nilai

jawaban

Uraian

Responden

Persentase Sangat tidak setuju

(53)

Jumlah

48 100

Sumber : Data Diolah, (2010)

Tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa yang menjawab responden sangat setuju sebanyak 18 orang (37,5%), menjawab setuju 27 orang (56,25%), menjawab ragu-ragu sebanyak 3 orang (6,25%), sedangkan responden yang menjawab responden tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada.

Tabel 4.2.

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pimpinan Mampu Mengambil Resiko dan Bersifat Menolong

Nilai

jawaban

Uraian

Responden

Persentase Sangat tidak setuju

13

Sumber : Data Diolah, (2010)

Tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa yang menjawab sangat setuju sebanyak 13 orang (27,08%), menjawab setuju sebanyak 31 orang (64,58%), menjawab ragu-ragu sebanyak 4 orang (8,33%), sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada.

Tabel 4.3.

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pimpinan Memperhatikan, Memantau bawahannya Sangat tidak setuju

(54)

Jumlah

48 100

Sumber : Data Diolah, (2010)

Tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa yang menjawab sangat setuju sebanyak 14 orang (29,16%), dan menjawab setuju sebanyak 29 orang (60,41%), menjawab ragu-ragu sebanyak 5 orang (10,42%), sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan tidak sangat tidak setuju tidak ada.

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pimpinan Menetapkan PeraturanKerja Karyawan Sangat tidak setuju

11

Sumber : Data Diolah, (2010)

Tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa yang menjawab sangat setuju sebanyak 11 orang (22,91%), sedangkan responden yang menjawab setuju sebanyak 32 orang (66,66%) dan ragu-ragu sebanyak 5 orang (10,42%), responden yang tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada.

Tabel 4.5

(55)

5 Sangat tidak setuju

15

Sumber : Data Diolah, (2010)

Tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa yang menjawab sangat setuju sebanyak 15 orang (31,25%), dan menjawab setuju sebanyak 27 orang (56,25%), menjawab ragu-ragu sebanyak 6 orang (12,5%), sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada.

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pimpinan Berupaya Memperbaiki Kondisi Pekerjaan Sangat tidak setuju

17

Sumber : Data Diolah, (2010)

(56)

responden yang menjawab tidak setuju dan menjawab sangat tidak setuju tidak ada.

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pimpinan Memberikan Teladan yang Baik dan Bekerja Sama Dengan Pihak Bawahannya Nilai Sangat tidak setuju

14

Sumber : Data Diolah, (2010)

Tabel 4.7 dapat dijelaskan bahwa yang menjawab sangat setuju sebanyak 14 orang (29,16%), menjawab setuju sebanyak 25 orang (52,08%), sedangkan responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 9 orang (18,75%), yang menjawab responden tidak setuju dan menjawab sangat tidak setuju tidak ada.

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pimpinan Membuat Keputusan Bersama dengan Anggota Kelompok Karyawan Nilai Sangat tidak setuju

(57)

Jumlah

48 100

Sumber : Data Diolah, (2010)

Tabel 4.8 dapat dijelaskan bahwa yang menjawab sangat setuju sebanyak 23 orang (47,91%), menjawab setuju sebanyak 22 orang (45,83%), menjawab ragu-ragu sebanyak 3 orang (6,25%), sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan menjawab sangat tidak setuju tidak ada.

Tabel 4.9

Distribusi jawaban responden tentang Pimpinan mampu melihat kedepan dan memiliki daya imajinasi

Nilai Sangat tidak setuju

28

Sumber : Data Diolah, (2010)

Tabel 4.9 dapat dijelaskan bahwa yang menjawab sangat setuju sebanyak 28 orang (58,33%), menjawab setuju sebanyak 19 orang (39,58%), menjawab ragu-ragu sebanyak 1 orang (2,08%), sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada.

Tabel 4.10

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pimpinan Mampu Mengembangkan dan Pengetahuan yang Relevan dengan Tugas

(58)

4 Sangat tidak setuju

22

Sumber : Data Diolah (2010)

Tabel 4.10 dapat dijelaskan bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 26 orang (54,16%), dan menjawab setuju sabanyak 22 orang (45,83%), yang menjawab ragu-ragu tidak ada sedangkan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada.

b. Variabel Prestasi Kerja Karyawan (Y) Tabel 4.11

Distribusi Jawaban Responden Tentang Mengikuti Pelatihan Keterampilan dan Kemampuan Kerja Karyawan Bertambah

Nilai

jawaban

Uraian

Responden

Persentase Sangat tidak setuju

14

Sumber : Data Diolah (2010)

(59)

Tabel 4.12

Distribusi Jawaban responden Tentang Pimpinan sudah Memberikan Penilaian terhadap Kemampuan Karyawan Di PT. Pertamina

Instalasi Medan Group Nilai

jawaban

Uraian

Responden

Persentase Sangat tidak setuju

21

Sumber : Data Diolah (2010)

Tabel 4.12 dapat dijelaskan bahwa yang menjawab sangat setuju sebanyak 21 orang (43,75%), menjawab setuju sebanyak 25 orang (52,08%), dan menjawab ragu-ragu sebanyak 2 orang (4,16%), sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada.

Tabel 4.13

Distribusi Jawaban Responden Tentang Penilaian Kinerja di PT. Pertamina Instalasi Medan Group Dilaksanakan Secara Objektif Nilai Sangat tidak setuju

20

Sumber : Data Diolah (2010)

(60)

setuju sebanyak 2 orang (4,16%) dan menjawab sangat sangat tidak setuju tidak ada.

Tabel 4.14

Distribusi jawaban responden tentang Karyawan di PT. Pertamina Instalasi Medan Group Memiliki keterampilan yang baik dalam

menyelesaikan pekerjaan Sangat tidak setuju

25

Sumber : Data Diolah (2010)

Tabel 4.14 dapat dijelaskan bahwa yang menjawab sangat setuju sebanyak 25 orang (52,08%), dan menjawab setuju sebanyak 17 orang (35,41%), dan menjawab ragu-ragu sebanyak 4 orang (8,33%), sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang (4,16%) dan menjawab sangat tidak setuju tidak ada.

Tabel 4.15

Distribusi jawaban responden tentang Pemberian penempatan kepada karyawan berdasarkan prestasi kerjanya masing-masing Nilai Sangat tidak setuju

24

(61)

Tabel 4.15 dapat dijelaskan bahwa yang menjawab sangat setuju sebanyak 24 orang (50%), menjawab setuju sebanyak 16 orang (33,33%), dan menjawab ragu-ragu sebanyak 6 orang (12,5%), sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang (4,16%) dan menjawab sangat tidak setuju tidak ada.

Tabel 4.16 Sangat tidak setuju

21

Sumber : Data Diolah (2010)

Tabel 4.16 dapat dijelaskan bahwa yang menjawab sangat setuju sebanyak 21 orang (43,75%), menjawab responden setuju sebanyak 17 orang (35,41%), dan menjawab ragu-ragu sebanyak 7 orang (14,58%), sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 orang (6,25%) dan menjawab sangat tidak setuju tidak ada.

Tabel 4.17

Distribusi jawaban responden tentang Pimpinan harus menunjukkan rasa bangga atas prestasi bawahan guna memberikan motivasi bagi

(62)

2 1

Tidak setuju Sangat tidak setuju

-

Sumber : Data Diolah (2010)

Berdasarkan dari hasil perhitungan tabel 4.17 dapat dijelaskan bahwa yang menjawab sangat setuju sebanyak 18 orang (37,5%), menjawab setuju sebanyak 20 orang (41,66%), dan menjawab ragu-ragu sebanyak 10 orang (20,83%), sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan menjawab sangat tidak setuju tidak ada.

Tabel 4.18

Distribusi jawaban responden tentang Potensi yang dimiliki karyawan sangat menentukan prestasi kerjanya

Nilai Sangat tidak setuju

22

Sumber : Data Diolah (2010)

Tabel 4.18 dapat dijelaskan bahwa yang menjawab sangat setuju sebanyak 22 orang (45,83%), dan menjawab setuju sebanyak 23 orang (47,91%), menjawab ragu-ragu sebanyak 3 orang (6,25%), sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan menjawab sangat tidak setuju tidak ada.

Tabel 4.19

(63)

Nilai Sangat tidak setuju

26

Sumber : Data Diolah (2010)

Tabel 4.19 dapat dijelaskan bahwa yang menjawab sangat setuju sebanyak 26 orang (54,16%), menjawab setuju sebanyak 19 orang (39,58%), dan menjawab ragu-ragu sebanyak 3 orang (6,25%), sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan menjawab sangat tidak setuju tidak ada.

Tabel 4.20

Distribusi jawaban responden tentang Pimpinan harus konsisten dan adil dalam menerapkan tugas kepada bawahanya

Nilai Sangat tidak setuju

21

Sumber : Data Diolah (2010)

(64)

ragu-ragu sebanyak 2 orang (4,16%), sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang (2,08%) dan menjawab sangat tidak setuju tidak ada. C. Analisis Regresi Linier Sederhana

1. Uji Parsial (uji t).

Tabel 4.21 Coefficients (a)

Model Understardized

Coefficient a. Dependent Variable : Prestasi kerja karyawan

Sumber : Hasil SPSS 2010

1. Hasil uji t menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 13,363 + 0,293 X + e

2. Gaya Kepemimpinan (X1)

Nilai thitung gaya kepemimpinan 1,565 dan nilai ttabel sebesar 1,235 maka nilai

thitung > ttabel (1,565 > 1,235) sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya

pengaruh gaya kepemimpinan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Pertaminan Instalasi Medan Group.

2. Koefisien Determinan (R2)

(65)

berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.

Tabel 4.22 Uji Goodnes of Fit

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .841(a) .708 .696 2.88614 1.992

a. Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan b. Dependent Variable: Prestasi kerja

Sumber : hasil perhitungan SPSS (2010)

1. R yang disebut juga koefisien korelasi menunjukkan bahwa hubungan antara variabel gaya kepemimpinan dan variabel prestasi kerja adalah sebesar 0,841 atau 84,1% hal ini menunjukkan bahwa pengaruh antara variabel x terhadap variabel y sangat erat.

(66)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari uraian dan analisis dalam bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kepemimpinan PT. Pertamina Instalasi Medan Group merupakan pimpinan yang bervisi jauh ke depan, tekun dan selalu memberikan prestasi kerja yang baik bagi karyawannya, hal ini tercermin dari perencanaan yang senantiasa dilakukan sebelum melakukan kegiatan ataupun pengambilan keputusan. 2. Berdasarkan kesimpulan hasil analisis dan evaluasi secara deskriptif diketahui

bahwa penilaian responden yang menjawab terbanyak tentang gaya kepemimpinan ialah sangat setuju, sedangkan yang responden yang menjawab terbanyak tentang prestasi kerja ialah sangat setuju Hasil analisis dan evaluasi regresi linier sederhana adalah bahwa gaya kepemimpinan (b) yang bernilai 0.293 berarti hubungan antara gaya kepemimpinan dengan adalah positif. 3. Nilai pengujian secara parsial (Uji t) yakni Gaya kepemimpinan bahwa thitung

2,624 > ttabel 2,00 dan probabilitas signifikan 0,110 > 0,05 Terima Ho, sebab

(67)

bahwa F hitung lebih besar dari F tabel yaitu 5.612 > 3,15 maka koefisien korelasi ganda yang diuji tersebut adalah signifikan.

B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan demi kemajuan perusahaan ini dalah sebagai berikut :

1. Hendaknya Pimpinan diperusahaan dengan ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berani bertindak meskipun mungkin berakibat pada kesalahan yang kemudian dibimbing dan diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, akan tetapi lebih berani untuk bertindak di masa depan.

2. Untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan perusahaan tidak hanya harus memeperhatikan tingkat kesejahteraan karyawan namun juga pimpinan juga harus memberi perhatian kepada karyawan dengan mengadakan komunikasi langsung tentang keadaan mental dan fisik mereka.

(68)

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Panji, 2004, Manajemen Perilaku Organisasi, Pandayagunaan Sumber Daya Manusia, Penerjemah Agus Dharma, Erlangga. Jakarta. Hakim, Rusman, 2001, Cermin Kepemimpinan, PT. Elex Media Komputindo,

Jakarta.

Hasibuan, S. P. Malayu, 2005, MSDM, Edisi Revisi, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Herujito, M. Yayat, 2001, Dasar-Dasar Manajemen, PT. Grasindo, Jakarta. Istijanto, (2005), Riset SDM, Cara Praktis Mendeteksi Dimensi-Dimensi

Kerja Karyawan, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Lako, Andreas, 2004, Kepemimpinan dan Kinerja Organisasi, Antara Book, Yogyakarta.

Kreitner, Robert, & Kinicki, Angelo, 2005, Prilaku Organisasi, Terjemahan Erly Suandy, Salemba Empat, Jakarta.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, 2000, MSDM Perusahaan, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

Martoyo, Susilo, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Keempat, Yogyakarta: BPFE

Rivai, Veithzal, 2005, MSDM untuk Perusahaan, PT. Raya Grafindo Perkasa, Jakarta.

Shane, Mc, 2005, Organisasi (Prilaku, Struktur, Proses), Terjemahan Nunuk Adiarni, Edisi ke-8, Jakarta : Binarupa Aksara.

Sinungan Muchdarsyah, 2000, Produktivitas Apa dan Bagaimana, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

(69)

Maisardana, MK,2006, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada PT.Bank SUMUT Cabang Stabat, skripsi, Fakultas Ekonomi, universitas Sumatera Utara

Suprihonto, Abdullah, 2000, Pengembangan Karyawan, Penerbit BPFE, Yogyakarta

Thoha, Miftah, 2000, Perilaku Organisasi, Cetakan X, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta

(70)

QUESIONER PENELITIAN (ANGKET)

1. Mohon bantuan untuk mengisi kuesioner degan tepat, kaitannya dengan jabatan atau pekerjaan.

2. Mohon tidak mencantumkan identitas diri, nama, jabatan dan sebagainya. 3. Pilih jawaban yang menurut anda paling tepat dengan melingkari atau

menyilang (X) jawaban.

A. Variabel Bebas X (Gaya Kepemimpinan)

No. Pernyataan Sangat

setuju 1 Pimpinan berterus terang atau

terbuka mengenai pekerjaan yang dilakukan bawahannya

2 Pimpinan mampu mengambil resiko dan bersifat menolong

3 Pimpinan memperhatikan,

memantau bawahannya

4 Pimpinan menetapkan peraturan kerja karyawan

5 Pimpinan sangat berorientasi pada output bawahannya

6 Pimpinan berupaya memperbaiki kondisi pekerjaan

7 Pimpinan memberikan teladan yang baik dan bekerja sama dengan pihak bawahannya

8 Pimpinan membuat keputusan bersama dengan anggota kelompok karyawan

9 Pimpinan mampu melihat kedepan dan memiliki daya imajinasi

10 Pimpinan mampu

mengembangkan dan pengetahuan yang relevan dengan

Gambar

Tabel 4.15
Gambar  1.1 : Kerangka Konseptual Gambar 1.1. Kerangka Konseptual (X)
Tabel 1.3 Instrumen Skala Likert
Tabel 4.1  Validitas Instrumen Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penyesuaian diri yang dilakukan oleh ketiga subjek menurut hasil penelitian ini lebih menitikberatkan pada pengalaman-pengalaman para subjek untuk menyeimbangkan

|jejakseribupena.com, Soal dan Solusi Simak UI Matematika IPA, 2009

Triangulasi sumber yaitu peneliti melakukan penelitian terhadap novel Bidadari-Bidadari Surga karya Tere Liye menggunakan bermacam- macam sumber atau dokumen untuk menguji

viii Saya mengesahkan bahawa satu Jawatankuasa Peperiksaan Tesis telah berjumpa pada 22 September 2010 untuk menjalankan peperiksaan akhir bagi Nurhidayah binti Jumaat bagi

LPMP Kepulauan Riau, sesuai dengan tugas dan fungsi, melaksanakan layanan penjaminan mutu pendidikan di tingkat provinsi sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 0 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - NET PAJAK PENGHASILAN TERKAIT 0.. TOTAL LABA

Artinya, norma hukum pidana materiel/ hukum pidana substantif yang saat ini berlaku bagi subjek Prajurit TNI yang melakukan tindak pidana umum, atau aspek substantif (hukum

PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN