• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) | Lisana Shidqin format proposal ptk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penelitian Tindakan Kelas (PTK) | Lisana Shidqin format proposal ptk"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Format dan Rambu-rambu Penyusunan Proposal PTK berikut ini disusun dalam rangka membantu mahasiswa program S1 PGSD UPI Tasikmalaya yang akan menyelesaikan studinya melalui jalur skripsi dengan penelitian jenis PTK. Tentu saja format ini sangat memungkinkan untuk dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan pragmatis yang lebih baik dan realistis. Komponen utama proposal PTK (dalam kaitannya dengan penulisan skripsi) adalah sebagai berikut.

I. Halaman Judul (Kulit Luar)

Memuat logo UPI, judul PTK, maksud penulisan proposal, nama mahasiswa peneliti, nama institusi (LPTK) peneliti (dalam hal ini adalah Universitas Pendidikan Indonesia, tahun pembuatan proposal.

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA DENGAN MENGOPTIMALKAN PENGGUNAAN

MODEL PEMBELAJARAN BERMAKNA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Sains di Kelas IV SD Mangunwijaya X Kecamatan Singaraja Kabupaten Tasmania)

Proposal Penelitian

Diajukan untuk Penulisan Skripsi sebagai Salahsatu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Pendidikan

untuk Interes Pendidikan IPA Sekolah Dasar

Oleh

AHMAD ASDIR NIM: 1049376

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

▸ Baca selengkapnya: deskripsi ptk ukin

(2)

II. Lembar Pengesahan

Proposal Penelitian Untuk Penulisan Skripsi

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA DENGAN MENGOPTIMALKAN PENGGUNAAN

MODEL PEMBELAJARAN BERMAKNA (Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Sains di Kelas IV SD Mangunwijaya X Kecamatan Singaraja Kabupaten Tasmania)

Oleh:

Ahmad Asdir

1049376

Menyetujui:

PembimbingI Pembimbing II

_________________ _________________

NIP.

NIP.

Ketua Program S1 PGSD

UPI Kampus Tasikmalaya

____________________

NIP. .

III. Kata Pengantar untuk Proposal (jika diperlukan)

Berisi informasi singkat berkaitan dengan gagasan utama dari latar belakang,

maksud, tujuan, atau keperluan penulisan proposal. Dalam kata pengantar ini tidak

dicantumkan ucapan terimakasih kepada siapa dan pihak mana pun.

IV. Daftar Isi

V. Isi Utama Proposal

(3)

A. JUDUL

Judul PTK hendaknya menyatakan dengan akurat dan padat permasalahan serta bentuk tindakan yang dilakukan peneliti sebagai upaya pemecahan masalah. Formulasi judul hendaknya singkat, jelas, dan sederhana namun secara tersirat telah menampilkan sosok PTK. bukan sosok penelitian formal.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam latar belakang permasalahan ini hendaknya diuraikan kesenjangan antara keharusan (misalnya tuntutan teori yang telah teruji, kurikulum atau landasan formal lainnya) dan kenyataan (yang dialami/ditemukan di lapangan) serta urgensi penanganan permasalahan yang diajukan itu melalui PTK. Untuk itu, harus ditunjukan fakta-fakta yang mendukung, baik yang berasal dari pengamatan guru selama ini maupun dari kajian pustaka. Dukungan berupa mengokohkan argumentasi mengenai urgensi serta signifikansi permasalahan yang akan ditangani melalui PTK yang diusulkan itu. Karakterisitik khas PTK yang berbeda dari penelitian formal hendaknya tercermin dalam uraian di bagian ini.

C. IDENTIFIKASI MASALAH DAN PERUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang diusulkan untuk ditangani melalui PTK itu dijabarkan secara lebih rinci dalam bagian ini. Masalah hendaknya benar-benar diangkat dari masalah keseharian di sekolah yang memang layak dan perlu diselesaikan melalui PTK. sebaliknya, permasalahan yang dimaksud seyogyanya bukan permasalahan yang secara teknis metodologik di luar jangkauan PTK. Uraian permasalahan yang ada hendaknya didahului oleh identifikasi masalah, yang dilanjutkan dengan analisis masalah serta diikuti dengan refleksi awal sehingga gambaran permasalahan yang perlu ditangani itu nampak menjadi rumusan masalah lebih jelas.

Dengan kata lain, bagian ini dikunci dengan perumusan masalah tersebut. Selanjutnya rumusan masalah dibatasi lebih spesifik dalam bentuk pertanyaan penelitian yang terkait dengan fokus tindakan atau variabel penelitian. Dalam redaksi rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, sosok PTK harus secara konsisten tertampilkan. Jika sangat diperlukan, pada bagian C ini peneliti dapat memasukkan penjelasan istilah yang terkait dengan judul, rumusan masalah, atau fokus tindakan.

D. CARA PEMECAHAN MASALAH

Dalam bagian ini dikemukakan gagasan awal tentang cara yang diajukan untuk memecahkan masalah (fokus tindakan) yang dihadapi. Alternatif pemecahan yang diajukan hendaknya mempunyai landasan konseptual yang mantap yang bertolak dari hasil analisis masalah. Di samping itu, juga harus terbayangkan kemungkinan kemanfaatan hasil pemecahan masalah dalam rangka pembenahan dan/atau penigkatan implementasi program pembelajaran dan/atau berbagai program sekolah lainnya.

(4)

E. TUJUAN PENELITIAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan hendaknya dirumuskan secara jelas. Paparkan sasaran antara dan akhir tindakan perbaikan. Perumusan tujuan harus konsisten dengan hakekat permasalahan yang dikemu-kakan dalam bagian-bagian sebelumnya. Dengan sendirinya, artikulasi tujuan PTK berbeda dengan tujuan formal. Sebagai contoh dapat dikemukakan PTK di bidang IPA yang bertujuan meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran IPA melalui penerapan strategi PBM yang baru, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar, partisipasi siswa dalam belajar-mengajar, dan sebagainya. Pengujian dan/atau pengembangan strategi PBM baru bukan merupakan rumusan tujuan PTK. Selanjutnya, ketercapaian tujuan hendaknya dapat diverifikasi secara objektif, syukur apabila juga dapat dikuantifikasikan.

Disamping tujuan PTK, juga perlu diuraikan kemungkinan kemanfaatan penelitian. Dalam hubungan ini, perlu dipaparkan secara spesifik keuntungan-keuntungan yang dijanjikan, khususnya bagi siswa sebagai pewaris langsung (direct beneficiaries) hasil PTK, di samping bagi guru pelaksana PTK, bagi rekan-rekan guru lainnya serta bagi LPTK sebagai pendidik guru, dan yang lainnya. Berbeda dari konteks penelitian formal, kemanfaatan bagi pengembangan ilmu, teknologi dan seni tidak merupakan prioritas dalam konteks PTK, meskipun kemungkinan kehadirannya tidak ditolak.

F. KERANGKA TEORETIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Pada bagian ini diuraikan landasan substansif – dalam arti teoretik dan/atau metodologik – yang dipergunakan peneliti dalam menentukan alternatif tindakan yang akan diimplementasikan. Untuk keperluan itu, dalam bagian ini diuraikan kajian terhadap baik pengalaman peneliti pelaku PTK sendiri yang relevan maupun pelaku-pelaku PTK lain di samping terhadap teori-teori yang lazim termuat dalam berbagai kepustakaan. Argumentasi logis dan teoretik diperlukan guna menyusun kerangka konseptual. Atas dasar kerangka konseptual yang disusun itu, hipotesis tindakan dirumuskan.

G. METODE DAN RENCANA PENELITIAN

1. Metode Penelitian

Pada bagian ini, dipertegas dan diperjelas jenis metode atau model PTK yang digunakan dalam penelitian beserta alasan pemilihannya. Apakah Kemmis & Tagart, John Elliot, Hopkins, atau adaptasi/modifikasi dari semua itu; bahkan mungkin model hasil rekayasa sendiri. Sangat perlu diperhatikan bahwa metode yang dipaparkan pada bagian ini bersifat garis besar saja, sedangkan rinciannya dikemukakan pada bagian-bagian berikut.

2. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

Pada bagian ini disebutkan di mana penelitian tersebut dilakukan, di kelas berapa dan bagaimana karakteristik dari kelas tersebut seperti komposisi pria wanita, latar belakang sosial-ekonomi yang mungkin relevan dengan permasalahan, tingkat kemampuan dan lain sebagainya. Aspek substantif permasalahan seperti Matematika Kelas III SD atau Bahasa Indonesia kelas IV SD, juga dikemukakan pada bagian ini.

(5)

Pada bagian ini ditentukan variabel/variabel-variabel penelitian yang dijadikan titik-titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi, atau hasil fokus tindakan yang dikehendaki. Variabel tersebut dapat berupa (1) variabel input yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar, dan lain sebagainya; (2) varibel proses penyelenggaraan KBM seperti interaksi belajar-mengajar, keterampilan bertanya guru, gaya mengajar guru, cara belajar siswa, efektifitas penggunaan waktu, penggunaan alat peraga dan media, implementasi berbagai metode mengajar di kelas, dan sebagainya, dan (3) variabel output seperti rasa kerja ilmiah siswa, sikap ilmiah siswa, keingintahuan siswa, kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan, motivsi siswa, hasil belajar siswa, sikap siswa terhadap pengalaman belajar yang telah digelar melalui tindakan perbaikan dan sebagainya.

4. Rencana Tindakan

Pada bagian ini dijelaskan jenis/pola/siklus PTK yang akan digunakan berdasarkan hasil refleksi awal. Selain itu pada penjabaran rencana siklus digambarkan juga rencana tindakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran, seperti :

1) Perencanaan, yaitu persiapan yang bertolak dari ide awal, hasil pra survey, dan hasil diagnosis yang terkait dengan pemecahan masalah atau fokus tindakan PTK yang diprakarsai; seperti penetapan entry behavior, pelancaran tes diagnostik untuk menspe-sifikasi masalah, pembuatan skenario pembalajaran, pengadaan alat-alat dalam rangka implementasi PTK, dan lain-lain yang terkait dengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Di samping itu juga diuraikan alternatif-alternatif solusi yang dicobakan dalam rangka perbaikan masalah. Format kemitraan antara guru peneliti dan peneliti mitra, juga dikemukakan pada bagian ini.

2) Implementasi Tindakan, yaitu deskripsi tindakan yang digelar, skenario kerja tindakan perbaikan, dan prosedur tindakan yang akan diterapkan.

3) Observasi dan Interpretasi, yaitu uraian tentang prosedur perekaman dan penafsiran data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan perbaikan yang dirancang.

4) Analisis dan Refleksi, yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan digelar, personel yang akan dilibatakan, serta kriteria dan rencana bagi tindakan daur berikutnya.

5. Data dan Cara Pengumpulannya

(6)

Akhirnya, semua teknologi pengumpulan data yang digunakan harus mendapat penilaian kelaikan yang cermat dalam konteks PTK yang khas itu. Sebab, meskipun menjanjikan mutu rekaman yang jauh lebih baik, penggunaan teknologi perekaman data yang canggih dapat saja terganjal keras pada tahap tayang ulang dalam rangka analisis dan interpretasi data.

6. Indikator Kinerja

Pada bagian ini, tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya. Untuk tindakan perbaikan melalui PTK yang bertujuan mengurangi kesalahan konsep siswa misalnya, perlu ditetapkan kriteria keberhasilan dalam bentuk pengurangan (jumlah, jenis dan/atau tingkat kegawatan) miskonsepsi yang tertampilkan yang patut diduga sebagai dampak dari implementasi tindakan perbaikan yang dimaksud.

7. Tim Peneliti dan Tugasnya

Dalam bagian ini hendaknya dicantumkan nama-nama anggota tim peneliti dan uraian tugas peran setiap anggota tim peneliti. Dengan demikian akan terlihat jelas apakah penyusun proposal (mahasiswa) bertindak sebagai guru peneliti di kelasnya sendiri, atau guru peneliti yang berkolaborasi dengan guru lainnya.

H. JADWAL PENELITIAN

Jadwal kegiatan penelitian disusun dalam matriks yang menggambarkan urutan kegiatan dari awal sampai akhir (penulisan laporan).

I. KERANGKA PENULISAN LAPORAN HASIL PENELITIAN (SKRIPSI)

Secara formal-institusional, kerangka umum penulisan skripsi berikut kaidah-kaidah penulisan yang digunakan harus merujuk kepada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah yang diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia, tahun 2004 atau sesudahnya. Adapun isi skripsi harus benar-benar menampilkan karakter jenis penelitian yang telah dilakukan sekurang-kuranya sebagaimana tertuang dalam proposal; dalam hal ini adalah jenis PTK.

Termasuk dalam laporan hasil penelitian (skripsi) adalah lampiran. Lampiran sebaiknya disusun sistimatis dimulai dari instrumen-instrumen persiapan penelitian, instrumen pelaksa-naan penelitian, data atau yang terkait dengan pengolahan data yang tidak lazim diletakkan bagaian utama skripsi, dan persyaratan-persyaratan administrasi melakukan penelitian.

J. DAFTAR PUSTAKA

Kaidah-kaidah penulisan daftar pustaka serta batasan tahun literatur yang digunakan harus merujuk kepada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah yang diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia, tahun 2004 atau sesudahnya.

_____________________________________________

Referensi

Dokumen terkait

Dari 26 species tumbuhan paku yang ditemukan di Kebun Raya Baturraden, terdapat 22 species tumbuhan paku, yang hidup secara terestrial maupun epifit, berpotensi untuk

Si vous faite partie de la catégorie des affiliés audacieux des plateformes de gambling, vous serez accueillis tel un VIP lors de votre inscription et des outils marketing des

1 Secara ringkas, terdapat beberapa risiko utama akibat penyakit ginjal dalam kehamilan, yaitu tingkat kesintasan janin lebih rendah dengan hipertensi yang tidak

[r]

Dari berbagai penjelasan diatas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa manajemen likuiditas bank syariah diartikan sebagai suatu program pengendalian alat-alat likuid yang

Dengan adanya pendekatan yang terbukti lebih efektif untuk hasil belajar matematika, maka diharapkan kepada kepala sekolah untuk meningkatkan dan megembangkan

Hess merumuskannya dalam suatu hukum yang disebut Hukum Hess , yang berbunyi :“Jika suatu reaksi berlangsung dalam dua tahap reaksi atau lebih, maka perubahan entalpi untuk reaksi

b) Untuk kepemimpinan transformasional, pimpinan perlu memberikan keyakinan dan kepercayaan yang tinggi kepada guru tentang perlunya perubahan dan keuntungan yang