• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 682007014 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 682007014 Full text"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

2 1. Pendahuluan

Tomohon adalah sebuah daerah otonom di Sulawesi Utara yang sedang dan sangat berkembang dengan cepat karena kemandirian dan potensi pembangunannya yang mempunyai progress yang baik. Kota ini terkenal dengan alamnya yang asri, cuaca yang sejuk, penduduk yang ramah dan ditunjang dengan potensi daerah wisata yang baik, baru, dan banyak yang sedang dikembangkan. Potensi wisata yang menawan tersebut antara lain wisata agro, wisata tracking, wisata religious, wisata sejarah, wisata pemandian air panas belerang dan desa wisata. Serta diadakan juga perhelatan event-event besar seperti pagelaran seni budaya dan tournament of flower . Letaknya yang berada di daerah strategis yakni daerah pegunungan dan berada di jalur sirkulasi utama dari Manado ke daerah kabupaten lainnya, membuat Tomohon sering menjadi tempat persinggahan yang ideal. Selain itu juga ketersediaan elemen-elemen pariwisata yang mendukung seperti hotel, rumah makan, toko souvenir, dan rental car menjadikan Tomohon sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang cukup kuat untuk dikembangkan [1]. Dengan demikian, sangat memungkinkan sektor pariwisatanya dapat menjadi andalan dalam membantu dan menjadi kekuatan ekonomi kota ini.

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi devisa yang tergolong besar bagi sebuah negara. Secara khusus untuk daerah yang berkembang, pariwisata dapat diandalkan untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan daerah tersebut. Melalui kunjungan wisatawan asing dan domestik ke sebuah daerah tujuan wisata, maka akan memberikan dampak untuk kemajuan daerah yang dikunjungi. Cerita dan pengalaman yang dibawa pulang oleh wisatawan secara tidak langsung merupakan sebuah “footprints” bagi wisatawan tersebut untuk datang kembali dan menjadi promosi yang ampuh untuk menarik wisatawan lain mengunjungi. Dari data yang ada, wisatawan yang mengunjungi Tomohon dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.

Tabel 1 Data kunjungan wisatawan kota Tomohon tahun 2006-2010 (Sumber : Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tomohon, 2010)

No Tahun Wisatawan Jumlah

1 2006 Domestik 6.918

Asing 1.042

2 2007 Domestik 7.616

Asing 1.821

3 2008 Domestik 14.936

Asing 2.817

4 2009 Domestik 12.317

(2)

3

5 2010 Domestik 23.832

Asing 3.954

Gambar 1 Data statistik kunjungan wisatawan dalam grafik

(Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tomohon, 2010)

Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka sarana mempromosikan pariwisata menjadi semakin efektif dan efisien bagi pihak industri pariwisata. Hal ini dapat dibuktikan dengan munculnya website yang memberikan informasi mengenai tempat-tempat wisata sebuah daerah. Namun sering yang dilupakan bahkan mungkin tidak diketahui oleh pembuat website tersebut yaitu pariwisata merupakan industri yang melibatkan informasi yang sangat banyak. Informasi yang dibutuhkan seorang wisatawan untuk merancang sebuah perjalanan wisata antara lain akomodasi, transportasi, pengurusan paspor dan visa, travel agent, money changer, perusahaan penerbangan, rumah makan,

shopping center, dan sebagainya.oleh karena itu, seorang wisatawan harus

mempunyai akses ke berbagai informasi.

E-tourism menjadi solusi pengembangan sistem informasi pariwisata modern

yang tidak hanya menampilkan informasi pariwisata yang ada seperti pada

website pariwisata umumnya, namun juga membantu wisatawan untuk

(3)

4

tiang pembangunan dan kekuatan ekonomi daerah serta dapat menjadi primadona wisata Sulawesi Utara dan Indonesia pada umumnya yang tidak kalah menarik dengan Bali.

2. Kajian Pustaka

Pariwisata berbasis teknologi informasi dikenal dengan sebutan e-tourism

(IT-enabled tourism). E-tourism dijelaskan sebagai batasan tentang sebuah sistem

jaringan pariwisata yang terbuka dengan segala kemandirian terhadap keberagaman yang merujuk pada infrastruktur teknologi informasi, dan terintegrasi dengan nilai-nilai [2]. Dijelaskan lebih jauh, empat karakteristik utama untuk mengembangkan sebuah e-tourism yaitu produk pariwisata, dampak berantai yang ditimbulkan oleh industri pariwisata, struktur industri pariwisata, ketersediaan perangkat teknologi komunikasi dan informasi. Produk-produk pariwisata (tourism goods) yang termasuk dalam jaringan pariwisata itu sendiri mempunyai karakteristik yang unik, dimana produk tersebut bersifat immaterial yang berarti calon wisatawan tidak dapat melihat atau menyentuh suatu produk pariwisata sebelum mereka benar-benar melakukan perjalanan wisata dan tidak berwujud (intangible product) karena tidak dapat dipindahkan, dicoba, ditabung atau ditumpuk seperti halnya dengan barang manufaktur. Sedangkan untuk tiga jenis jasa (tourism service) umum yang diberikan pada pemanfaatan e-tourism di suatu daerah antara lain: (a) Jasa informasi. Contohnya adalah informasi hotel atau informasi daerah tujuan wisata. (b) Jasa komunikasi. Contohnya adalah menghubungkan satu konsumen dengan konsumen lain melalui satu forum di internet. (c) Jasa transaksi. Contohnya yaitu jasa reservasi, booking tiket dan pembayaran. Tiga unsur yang menjadi prasyarat dari e-tourism yaitu (a) ICT (Information and Communication Technologies), tourism dan business, tetapi untuk optimalisasi promosi visit Indonesia di daerah, keterlibatan pemerintah (goverment) menjadi salah satu bagian yang penting dalam program.

(4)

5

seluruh potensi wisata tersebut menjadi sebuah paket yang menarik. Pembiayaan pengelolaan untuk pemasaran e-tourism menjadi salah satu faktor dalam penyediaan informasi yang akurat, karena dengan kesinambungan pembiayaan maka aktivitas pengelolaan bisa maksimal. Pengelolaan ICT terutama dalam pariwisata membutuhkan keuangan yang sangat kuat.

Oleh karena itu, dalam rangka menarik kunjungan wisatawan pada suatu DTW ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu, faktor-faktor yang menentukan keseluruhan permintaan (total demand) sangat penting dalam menetapkan strategi pemasaran dan promosi, terutama dalam menetapkan kelompok mana yang akan dijadikan target pasar. Serta informasi tentang faktor-faktor yang menentukan permintaan khusus (specific demand) untuk dijadikan dasar dalam perencanaan pemasaran dan promosi [4].

Salah satu cara efektif untuk berhubungan dengan wisatawan yang potensial (potential tourists) adalah dengan menawarkan paket wisata. Organisasi pariwisata harus mengembangkan suatu paket wisata yang attractive dan

amenities. paket wisata diartikan sebagai suatu kombinasi dari banyak

komponen-komponen dari suatu produk wisata yang saling bergabung terdiri dari transportasi, pemondokan, atraksi wisata, dan makanan yang dijual pada suatu harga. Dan juga yang mengutamakan kepentingan dan pilihan wisatawan itu sendiri. Tidak saja dalam rangka peningkatan dan pengembangan perekonomian daerah namun juga meminimalkan pengeluaran yang tidak perlu sehubungan pembayaran kepada pihak pengantara dari wisatawan luar pulau maupun wisatawan internasional sehingga pendapatan yang masuk dapat diterima secara penuh oleh pihak yang bersangkutan.

Penerapan pemasaran dan permintaan desain pengembangan pariwisata berbasiskan e-tourism lebih menekankan pada sistem pemesanan online. Desain ini pada dasarnya memberikan gambaran yang cukup tentang bagaimana sistem sistem pengembangan pariwisata berbasiskan e-tourism seharusnya berjalan, diharapkan sistem ini bisa dijadikan tulang punggung pengembangan pariwisata pada masa yang akan datang. Desain pengembangan pariwisata berbasis e-tourism dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Desain Pengembangan Pariwisata Berbasis E-tourism

(Sumber : Andeka R.T, Augie D.M, Jurnal AITI, 2006)

(5)

6

konsumen. Sedangkan yang menjadi dasar penting bagi konsumen mencakup antara lain harga, kesiapan, serta dengan sistem ini pula jarak yang selama ini menjadi masalah dalam penyampaian informasi dapat diselesaikan dengan jalan

online booking, dengan kata lain seorang konsumen mendapatkan informasi yang

lebih solid, akurat dan cepat sehingga secara langsung dapat memutuskan daerah mana yang menjadi tujuan wisatanya.

Berangkat dari paparan diatas, maka sistem pengembangan kepariwisataan yang berbasis e-tourism terdiri dari tiga komponen utama yaitu: pengumpulan data, standarisasi, dan konsolidasi, manajemen serta implementasi, dan pemasaran.

Gambar 3 Konsep Dasar E-tourism

(Sumber : Andeka R.T, Augie D.M, Jurnal AITI, 2006)

Berdasarkan Gambar 3, terlihat ada tiga tingkatan utama dalam penyusunan sistem e-tourism yaitu : bagian-bagian koleksi data, yang merupakan dasar dalam dalam melakukan standarisasi dan konsolidasi. Pada bagian ini terdapat elemen-elemen seperti hotel, tempat rekreasi, serta event-event penting yang bisa diakses oleh konsumen. Oleh karena itu, pengumpulan data serta penerapan standarisasi dan konsulidasi menjadi tujuan utama dalam tingkatan pertama. Manajemen dan

follow-up dalam hal ini mencakup perancangan sistem yang akan disusun

berdasarkan bagian-bagian standarisasi dan konsolidasi pada tingkatan pertama. Mencakup aplikasi ataupun penerapan sistem yang terjadi dalam rangka pemasaran. Tingkatan ketiga pada dasarnya merupakan tingkatan penyampaian dan penyebaran informasi kepada wisatawan.

3. Metode Perancangan

(6)

7

Gambar 4 Metode Protoyping

Berdasarkan Gambar 4, proses prototyping model terbagi atas tiga tahapan sebagai berikut: (a) Requirement. Developer yang dalam hal ini adalah peneliti melakukan wawancara kepada klien yakni pihak Dinas Pariwisata Kota Tomohon serta pihak Hotel Gardenia Country Inn untuk mengetahui dan menganalisa kebutuhan sistem yang akan dibangun. Pada analisa kebutuhan input dilakukan dengan mengumpulkan data. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data tentang objek wisata dan elemen-elemennya yang diperoleh dari Dinas Pariwisata Kota Tomohon. Dari hasil wawancara diketahui bahwa media promosi sangat berpengaruh dengan peningkatan kunjungan wisatawan. Sehingga dari pihak pemerintah kota Tomohon terus meningkatkan informasi dan teknologi dalam bentuk sistem informasi pariwisata dalam bentuk website pariwisata. Namun demikian masih belum dirasa cukup dikarenakan kerja sama antara pemerintah dan pihak swasta yakni industri pariwisata menjadi kurang dalam kerja sama untuk informasi kunjungan wisatawan. Tidak adanya integrasi informasi menyebabkan data pengunjung website yang mencari informasi dan wisatawan yang mengunjungi secara langsung kota Tomohon menjadi tidak maksimal dalam promosi dan pengembangan pariwisata yang diharapkan. Jadi, dengan adanya

e-tourism diharapkan dapat menyatukan integrasi sistem informasi pariwisata kota

Tomohon yang berbanding lurus dengan peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung. Oleh karena itu, pusat penelitian lebih berfokus pada pihak pemerintah agar pemerintah sendiri lebih concern dan bertanggung jawab dalam kemajuan pariwisata dan kerja sama dengan pihak swasta lebih dapat dikembangkan. Pihak-pihak yang terlibat dalam sistem adalah wisatawan, pemerintah, dan pihak swasta yakni hotel dan agen transportasi (rental car). Pengumpulan data juga dilakukan melalui internet, berupa data gambar objek wisata yang menjadi objek penelitian. (b) Design. Perancangan dilakukan dengan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototyping. Pada tahap ini, dilakukan perancangan sementara untuk memberikan gambaran aplikasi secara keseluruhan dengan membuat format input / output aplikasi berupa perancangan pada sistem, desain UML (Unified Modelling Language), perancangan tabel dan perancangan

interface yang menjadi dasar pembuatan prototype perangkat lunak. Kemudian

dilanjutkan pada pembuatan aplikasi dengan menggunakan tools Adobe

Dreamweaver CS5, bahasa pemrograman PHP dan MySql. (c) Evaluasi prototyping. Dalam mengevaluasi prototipe yang dibuat dan digunakan untuk

(7)

8

Pemodelan adalah proses merancang perangkat lunak sebelum melakukan pengkodean (coding). Dengan menggunakan model, memudahkan pengembangan perangkat lunak sehingga diharapkan dapat memenuhi semua kebutuhan pengguna dengan lengkap dan tepat. Perancangan aplikasi ini menggunkan desain UML (Unified Modelling Language). UML adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak.

3.1 Perancangan UML

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari

sebuah sistem yang menjelaskan keseluruhan kerja sistem secara garis besar dengan merepresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem yang dibuat serta memberikan gambaran fungsi-fungsi (nilai balik) yang diberikan sistem kepada pengguna (user).

User

Comment

Forum

Booking Login member

<<include>>

Download

Gambar 5 Use Case Diagram Member

Gambar 5 merupakan diagram yang menggambarkan suatu fungsionalitas dari aplikasi e-tourism yang berbasiskan web dimana seorang user yang sudah melakukan registrasi dapat mengakses sistem e-tourism secara penuh yakni melakukan booking, download, forum, dan comment dengan melewati tahap login member terlebih dahulu sebagai otorisasi member.

User Kelola contents

Kelola booking Login Admin <<include>>

Kelola informasi

(8)

9

Gambar 6 merupakan diagram use case admin yang menggambarkan suatu fungsionalitas aplikasi e-tourism, yang dimana seorang user melakukan otorisasi login sebagai admin dan masuk kedalam halaman administrator dan melakukan pengelolaan terhadap informasi (informasi umum mengenai kota Tomohon seperti

news, forum, comment), contents (pariwisata dan elemen-elemen yang akan

ditampilkan dalam sistem), dan pengelolaan booking.

Activity diagram menggambarkan alur aktifitas dalam sistem yang sedang

dirancang, bagaimana proses awal sistem, decision atau percabangan yang mungkin terjadi, dan proses akhir sistem.

Gambar 7 Activity Diagram Booking dan Kelola Booking

Pada Gambar 7, terdapat activity yang dilakukan member yang berhubungan dengan activity admin. Member mengakses menu Booking dan melakukan pemesanan terhadap hotel dan agen transportasi yang diinginkan kemudian sistem dan admin akan mengelola booking yang dilakukan member.

Gambar 8 Activity Diagram Forum dan Kelola Informasi

Lihat info hotel dan travel

Booking

Pilih data order Ya

Batal booking Tidak

Lihat report

Bayar booking ke pihak bank yang dituju Kirim bukti pembayaran

via fax/email

Terima pesan Start

End

Proses data

Proses validasi

Kirim pesan validasi sukses/gagal

Kirim report booking

Kelola booking

Terima bukti pembayaran

Validasi transaksi Validasi booking Admin Sistem

Member

Forum Start

Tambah topik forum Ya

Batal forum Tidak

End

Proses data Kelola

informasi

Tampilkan forum

Form Admin

(9)

10

Pada Gambar 8 terjadi activity antara member dan admin. Member melakukan aktifitas pada halaman forum yang selanjutnya dikelola oleh admin untuk kemudian ditampilkan di halaman yang dapat dilihat oleh member.

Class diagram adalah diagram yang memperlihatkan himpunan kelas-kelas,

kolaborasi serta relasi antara tabel yang saling berhubungan. Relasi yang ada dalam class diagram berupa one-many, one-one, many-many. Setiap kelas dalam class diagram terdiri dari nama kelas, atribut, dan operasi dari kelas tersebut.

Gambar 9 Class diagram Member

Kelola Booking username no_faktur harga tgl_bayar

Kelola Informasi News, Forum dan About id

judul detail tgl

Kelola Informasi Events id judul from to detail Admin id username password nama gender aksesRole publish Kelola Contents id kode_content nama_content role tgl Travel id nama_travel class keberangkatan tujuan harga jumlah detail Contents id nama_content alamat telp detail Hotel id nama_hotel class harga jumlah 1 1 1 1 n n n n n n n 1 n 1

Gambar 10 Class diagram Admin

4. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan penelitian dan perancangan yang telah dilakukan, maka didapat hasil pengimplementasian e-tourism pada kawasan pariwisata kota Tomohon. Analisa sistem yang dibangun antara lain (1) interaksi member dengan member yang lain seperti pada aktifitas menu Forum dimana seorang member dapat melemparkan pertanyaan maupun pernyataan ke ruang publik mengenai kota Tomohon dan pariwisatanya untuk dapat mendapatkan informasi secara langsung

(10)

11

tanpa menunggu berita baik sistem yang dikelola oleh admin maupun dari pihak luar. Dengan adanya aktifitas ini juga, admin yang dalam hal ini dikelola oleh Dinas Pariwisata kota Tomohon dapat melihat dan mempertimbangkan keputusan untuk meningkatkan maupun memperbaiki pelayanan pariwisata kota Tomohon.

Gambar 11 Aplikasi halaman Forum dan Comment

Setelah itu (2) Interaksi member dengan admin dan pihak hotel maupun pihak hotel dan agen transportasi dan sebaliknya. Interaksi ini terlihat pada menu

Booking dimana seorang member yang sudah melakukan reservasi data diri dan

pemesanannya akan dikirimkan oleh admin via email kepada pihak hotel maupun agen transportasi yang bersangkutan. Sistem dalam hal ini hanya sebagai penjembatan antara pihak member dan pihak ketiga. Merujuk pada perancangan yang telah dibuat, member masih harus melakukan proses validasi dengan mengirimkan via email maupun fax bukti transaksi pembayaran kepada bank yang ditunjuk pihak ketiga kepada admin untuk dikelola sebagai langkah akhir reservasi online.

(11)

12

Dan (3) interaksi antara member dengan sistem. Ini terlihat pada menu Events dan News. Interaksi jelas terlihat apabila member memberikan respon lewat

comment pada isi berita atau informasi yang ditampilkan pada web.

Pada fungsinya sebagai online services, sistem e-tourism yang dibangun cukup mengintegrasikan interaksi antara member yang dalam hal ini adalah wisatawan dengan pihak ketiga yakni pihak hotel dan agen transportasi. Fungsi e-tourism lainnya yakni sebagai government operations yakni pemerintah wajib untuk merumuskan fungsi, orientasi, aksesibilitas, dan penyajian struktur dari

e-tourism yang akan disajikan. Pada penyajian struktur, brand visualization yang

ditampilkan sudah secara tegas dan langsung menampilkan brand keunggulan, baik dalam bentuk tulisan maupun gambar. Begitu juga dengan jenis data, Dalam sistem biasanya hanya terdapat dua jenis data yang digunakan, yaitu data teks, yaitu data-data dalam bentuk kalimat atau angka-angka yang menjelaskan suatu informasi tertentu, dan data gambar, yaitu data-data dalam bentuk foto atau gambar untuk menjelaskan bentuk suatu obyek dari data teks. Namun pada sistem yang dibangun, telah menambahkan data dalam bentuk video yang terdapat pada menu Gallery sehingga wisatawan bisa melihat, mendengar dan merasakan secara tidak langsung suasana kota Tomohon.

Gambar 13 Tampilan informasi objek wisata Tomohon

Fasilitas dan menu yang ditampilkan berdasarkan prinsip user friendly. Dimana kemudahan akses dalam melakukan transaksi sangat diperlukan oleh para pengguna atau pelaku pariwisata. Karena tidak semua pelaku wisata memahami sistem yang akan dijalankan [5]. Namun prinsip yang terpenting adalah sistem dapat berjalan dengan baik, dan sangat mudah dioperasikan tanpa mengurangi kualitas ataupun aturan yang telah ditetapkan.

4.1 Integrasi Sistem

(12)

e-13

tourism kota Tomohon yaitu sistem yang menangani unit administrator dan

sistem dari sisi member seperti yang terlihat pada Gambar 10.

Gambar 14 Integrasi Sistem

Pada Gambar 10 terdapat dua unit sistem yang berhubungan yaitu unit admin dan unit member. Unit admin yaitu yang mengelola data informasi yang diperlukan member, sedangkan unit member adalah wisatawan yang akan mencari informasi yang dibutuhkan. Sehingga kedua unit saling berkaitan antara satu dengan lainnya.

4.2 Pengujian Sistem

Dalam melakukan pengujian sistem, fokus pengujian adalah pada jalannya proses bisnis website e-tourism kota Tomohon. Untuk mengetahui kinerja dari aplikasi ini, maka dilakukan pengujian berbasis Black Box.

Tabel 2 Pengujian Tabel Admin

No Fungsi Hasil Status

1 Login OK Valid

2 Lihat Data Contents OK Valid

3 Tambah Contents OK Valid

4 Edit Contents OK Valid

5 Hapus Contents OK Valid

6 Lihat Data Informasi OK Valid

7 Tambah Informasi OK Valid

8 Edit Informasi OK Valid

9 Hapus Informasi OK Valid

10 Lihat Data Booking OK Valid

Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa hasil pengujian dilakukan terkait proses bisnis dari unit admin menunjukkan bahwa tidak terdapat masalah pada semua proses pengujian. Hasil ini memperlihatkan bahwa antara proses perancangan yang dilakukan dan hasil implementasi tidak mengalami perbedaan dan sesuai dengan yang diharapkan.

Admin

Unit

Administrator

Website E-tourism

Wisata wan

(13)

14

Tabel 3 Pengujian Tabel Member

No Fungsi Hasil Status

1 Registrasi OK Valid

2 Login OK Valid

3 Tambah Comment OK Valid

4 Hapus Comment OK Valid

5 Tambah Forum OK Valid

6 Hapus Forum OK Valid

7 Booking Hotel OK Valid

8 Lihat Report Hotel OK Valid

9 Booking Agen Transportasi OK Valid

10 Edit Data Member OK Valid

11 Ganti Password OK Valid

12 Download OK Valid

13 Logoff OK Valid

Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa dengan menggunakan metode pengujian

Black Box, maka tidak terdapat masalah pada tabel member. Semua fungsi yang

diterapkan dalam tabel ini tidak terdapat masalah. Hal ini menunjukkan bahwa antara perancangan yang dilakukan dengan hasil implementasi tidak terdapat masalah.

5. Simpulan

Latar belakang yang cukup kuat sangat memungkinkan kota Tomohon sebagai daerah tujuan wisata yang dapat menjadi primadona baru bagi pariwisata Sulawesi Utara dan Indonesia. Dengan adanya penerapan di bidang teknologi dan informasi yang tepat seperti e-tourism, tidak hanya membantu pemerintah dalam pencapaiannya untuk memajukan, merubah, dan mempertahankan pelayanan pariwisatanya. Namun juga akan sangat membantu wisatawan domestik maupun asing untuk memperoleh informasi secara terintegrasi pada satu sistem yang sekaligus membantu untuk merancang perjalanan wisata ke kota Tomohon. Kerja sama dan komunikasi yang baik antara pihak pemerintah dan swasta untuk mengembangkan pariwisata kota Tomohon bisa terwujud pada sistem e-tourism.

Diharapkan dengan adanya pengembangan yang lebih baik lagi, dapat meningkatkan kualitas sistem yang telah dibangun. Seperti halnya jika database antara sistem e-tourism dan pihak swasta dapat terintegrasi dan tidak berdiri sendiri. Sehingga ketika terjadi perubahan data pada database dari masing-masing

stakeholder, sistem yang ada secara langsung dapat menyesuaikan dengan

(14)

15 6. Daftar Pustaka

[1] Pendit, Nyoman S., 2006, Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana, Jakarta : Pradnya Paramita

[2] Tanaamah, Andeka R. & Manuputty, Augie D., 2008, Kepariwisataan

berbasiskan E-Tourism di Indonesia, Salatiga, Fakultas Teknologi

Informasi, UKSW

[3] Yoeti, Oka A., 2005, Perencanaan Strategis Pemasaran Daerah Tujuan

Wisata, Jakarta : Pradnya Paramita

[4] Yoeti, Oka A., 2008, Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta : Pradnya Paramita

[5] Himawan, Hidayatulah, 2009, E-tourism : Antara Konsep dan

Implementasi Dalam Mendukung Industri Pariwisata Indonesia,

Yogyakarta, Seminar Nasional Informatika, UPN “Veteran”

Gambar

Tabel 1 Data kunjungan wisatawan kota Tomohon tahun 2006-2010   (Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tomohon, 2010)
Gambar 1  Data statistik kunjungan wisatawan dalam grafik  (Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tomohon, 2010)
Gambar 2 Desain Pengembangan Pariwisata Berbasis E-tourism (Sumber : Andeka R.T, Augie D.M, Jurnal AITI, 2006)
Gambar 3 Konsep Dasar E-tourism   (Sumber : Andeka R.T, Augie D.M, Jurnal AITI
+7

Referensi

Dokumen terkait

(a) untuk mendebitkan akaun Pelanggan dengan jumlah yang bersamaan dengan jumlah yang dikreditkan lebih awal, apabila cek, instrumen, perintah atau arahan

Pengangkatan Dosen Pengampu Mata Kuliah Di Lingkungan Fakultas Tarbiyah Semester Ganjil Tahun Akademik 2018/2019 Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Pesantren KH.. Abdul Chalim

Bahan makanan berupa fruit leather merupakan salah satu jenis makanan sehat yang berbahan alami, kaya vitamin dan dapat dijadikan alternatif pangan olahan yang dibuat

Bahan –bahan yang digunakan untuk pembuatan mesin ini ada yang dibeli dan ada juga yang dibuat, beberapa contoh bahan yang dibeli seperti bantalan, sabuk, puli, motor

Jumlah kredit perbankan yang ditujukan ke sektor tersebut mencapai Rp 1,4 triliun atau tumbuh 21,25% (yoy) jauh lebih rendah dibandingkan percepatan pertumbuhan kredit yang

Hambatan dari dalam diri anatra lain : seperti malas untuk mencari calon deposan yang baru, maka karyawan marketing Bank “X” tidak akan mendapat konsumen sehingga target pun

[r]

Maka menurut peneliti yang dimaksud dengan daya tarik jingle dalam sebuah iklan ialah meliputi cara untuk menarik perhatian, menjadikan konsumen berada di dalam keadaan yang