Komponen sistem Pneumatik
10. Persiapan udara Tekan
dan saluran transmisi
Komponen sistem pneumatik
Sistem pneumatik terdiri dari bbrp tingkat yang
menggambarkan perangkat keras serta aliran
sinyalnya.
· Alat aktuasi merupakan , elemen kontrol akhir,
menghasilkan output
· Elemen pemproses berisi sinyal proses
· Elemen masukan (input) yang mendapat sinyal
masukan
· Pasokan energi yaitu sumber tenaga sistem
pneumatik
Struktur sistem pneumatik dan aliran
sinyal
Pada sistem pneumatik tingkat utama nya
adalah:
Catu daya (energy supply)
Energi masukan (sensor)
Pengadaan dan distribusi udara tekan
Syarat tekanan udara cukup
Kualitas udara baik
Udara dimampatkan dengan kompresor
Udara berkualitas baik untuk menghindarkan terjadinya
korosi dan kerusakan akibat kotoran maupun tekanan
kerja yang tidak sesuai
Persiapan
berupa:
•
Jenis kompresor , tekanan cukup, stabil
•
Tangki penyimpanan yang memadai, tekanan cukup,
stabil
Tekanan kerja sistem pneumatik
· Ukuran katup (valve size)
· Pemilihan bahan yang sesuai dengan
lingkungan
· Tersedianya titik2 draianase dan saluran
buangan
pada saluran distribusi
Tata letak distribusi udara yang sesuai
Tekanan udara :
·
Desain sistem pneumatik :
·
Mampu untuk tekanan operasi 8-10 bar (800 – 1000 kPa)
·
Operasional kerja sistem pada tekanan 5-6 bar (500 – 600
kPa)
·
Kompresor menyalurkan udara, tekanan 6,5 – 7 bar
·
Tangki udara(reservoir) agar catu udara stabil
·
Kompresor tidak selalu bekerja terus jika tekanan tangki
Karakteristik udara bertekanan:
1. ketersediaan(availability) 2. transportasi
3. penimpanan mudah 4. temperatur
5. tahan ledakan 6. bersih
7. kecepatan 8. pengaturan 9. beban berlebih
Hukum Boyle:
Hasil kali volume gas pada ruang tertutup dengan tekanannya adalah konstan.
Sifat2 udara:
udara di permukaan bumi: 78% Nitrogen
21% oksigen
1% gas lainnya (CO2, Ar, H2, Helium, Kripton, Xenon)
Hukum Newton:
Gaya = massa x percepatan
1 Pascal = tekanan vertikal 1 N pada bidang 1 m2 100 kPa = 14.5 psi
Karakteristik udara:
•Seperti gas pada umumnya tidak punya bentuk khusus •Bentuk mudah berubah karena tahanannya kecil
•Bentuk sesuai dengan tempatnya •Udara dapat dimampatkan dan
Pengadaan udara tekan dan distribusinya
Perlu disediakan udara dengan tekanan cukup dengan kualitas yang memadai. Udara bersih, kering dan tekanan tepat untuk tekanan kerja sistem
Udara tekan dari kompresor Disimpan di tangki udara
Perlu penyaring udara untuk membersihkan kotoran, debu dsb Perlu pengering udara agar uap air terpisah tidak masuk sistem Perlu pengatur tekanan udara agar diketahui tekanan untuk sistem Perlunya pelumas pada sistem atau komponen pneumatik
Kompresor udara
Tangki udara
Tangki udara digunakan untuk menyimpan udara tekan sebagai reservoir catu energi. Penyedia udara darurat ke sistem bila terjadi kompresor tiba2 off.
Volume simpan tangki udara
Volume udara tergantung pada pemakaian, ukuran saluran, siklus kerja kompresor, penurunan tekanan pada jaringan.
Kapasitas penimpanan dapat diestimasi dengan diagram simpan tangki udara Dengan input: kapasitas udara yang ditarik[ m3/min]
Pengering udara
Uap air (udara lembab) , oli dan kotoran (debu dsb) akan menyebabkan kerusakan pada sistem pneumatik
Pengering temperatur rendah
· Paling banyak digunakan Operasi andal , ekonomis
· Udara bertekanan masuk ke pengering melalui sistem penukar panas (heat transfer) agar menurunkan sampai ke titik cair dan air kondensasi akan jatuh dan udara kering dialirkan ke luar memasuki sistem saluran pneumatik · Titik cair adalah temperatur saat uap air berkondensasi.
· Suhu cair biasanya antara 20C - 50 C
· Setelah berada di titik cair udara dipanaskan lagi agar temperatur udara naik sekitar 100 C - 300 C
Pengering adsorbsi
Ada 3 cara untuk mengeringkan udara dari uap air dan oli: 1. Pengering temperatur rendah
Pengering absorbsi
· Adalah proses kimia secara murni
· Embun di udara bertekanan bersenyawa dengan elemen pengering dalam tangki
· Persenyawaan masuk dalam dasar tangki
· Jenis pengering ini jarang digunakan karena mahal · Efisiensi rendah
· Pemasangan sederhana, mudah · Tidak ada keausan mekanik
· Tidak membutuhkan energi dari luar
Unit Pemeliharaan
•Udara tekan pada sistem pneumatik harus kering dan bebas dari minyak. Bbrp komponen perlu pelumasan (misal komponen daya) sedang komponen lain minyak dapat merusak.
•Pelumasan jangan berlebihan •Pelumasan perlu untuk maksud:
Gerakan bolak balik silinder yang cepat
Silinder diameter besar ( > 125 mm) pelumasan langsung dari
Pengatur tekanan udara:
· Udara yang keluar dari kompresor berfluktusi tekanannya.
· Perlu pengatur tekanan terpusat untuk menjamin agar udara bertekanan
stabil tekanannya dan telah di saring (bersih)
· Perubahan tekanan pada sistem pipa dapat berdampak negatif pada : · sifat kontak katup
· Langkah silinder
· Sifat waktu dari katup aliran dan
sifat katup memori
tekanan udara yang konstan adalah prasyarat sistem pneumatik agar bebas kesalahan.
Perlu dipasang filter pada arah alirannya
Tekanan udara disesuaikan dengan kebutuhan Secara praktis tekanan udara:
4 bar pada bagian kontrol
tekanan yang terlalu tinggi :
boros dan tidak efisien tekanan terlalu rendah:
efisiensi rendah pada bagian tenaga
Prinsip pengatur tekanan udara:
1. tekanan masukan > tekanan keluaran 2. tekanan diatur oleh membran
3. tekanan keluaran mengaktifkan sisi membran 4. pegas mengaktifkan sisi membran lainnya
5. gaya pegas dapat diatur dengan sekrup pengatur
6. jika tekanan keluaran bertambah, membran bergerak melawan gaya pegas dan
Distribusi udara tekan:
Pipa saluran harus menjamin agar udara tekan dapat dialirakan dengan :
Bebas dari kebocoran
Daya tahan yang baik dan tahan terhadap korosi
Penyusutan tekanan kecil
Mudah dikembangkan untuk instalasi perluasan pengembangan
i. Ukuran pipa saluran ii. Hambatan aliran udara iii. Bahan pipa saluran
iv. Tata letak pipa saluran Ukuran pipa saluran
Ukuran pipa saluran utama harus cukup besar dari perhitungan tekanan kerja
Perlu penutup katup tambahan agar mudah untuk ekspansi
Hambatan aliran udara
· Panjang pipa perlu dihitung
· Pipa sambungan, pencabangan dan belokan perlu diperhitungkan · Tekanan kerja pada sistem pneumatik
Bahan pipa saluran
· Penyusutan bahan karena tekanan udara kecil · Bebas bocor
· Tahan dari korosi
· Mudah di ekspansi untuk pengembangan sistem Tata letak pipa saluran
· Jaringan saluran udara melingkar kemiringan 1-2% · Lingkar udara utama
· Lingkar udara sambung silang utama
Unit Pemeliharaan
Udara tekan pada sistem pneumatik harus kering dan bebas dari minyak. Bbrp komponen perlu pelumasan (misal komponen daya) sedang komponen lain minyak dapat merusak.
Pelumasan jangan berlebihan Pelumasan perlu untuk maksud:
Gerakan bolak balik silinder yang cepat
Sistem distribusi:
Berupa sistem ring (cincin) mencegah drop
tekanan
Kemiringan pipa 1 –2 % utk mengalirkan embun
dari
kompresor
Perlu peralatan pengering udara jika perlu udara
bebas
uap air
Perlu pemeliharaan rutin
Unit pemeliharaan
udara:
Unit pemeliharaan udara dipasang pada
•
Penyaring(filter) udara tekan
Unit pemeliharaan udara:
•
Pengatur tekanan udara(regulator)
•
Pelumasan udara bertekanan
Penyaring(filter) udara tekan
Berfungsi untuk memisahkan semua kotoran pada
udara yang masuk dan mengalirkan udara yang
sudah disaring ke saluran distribusi udara tekan.
Pengatur tekanan udara(pressure regulator)
Pengatur tekanan udara berfungsi untuk menjaga
agar tekanan kerja yang dialirkan ke jaringan
Pelumas udara bertekanan
Alat ini berfungsi untuk menyalurkan oil yang
berupa kabut dalam jumlah yang dapat diatur,
kemudian dialirkan ke sistem distribusi dari
sistem pengaturan nya dan komponen pneumatik
yang memerlukan pelumasan.
Lubrikator
Udara bertekanan lewat lubrikator, akan turun tekanannya antara gelas minyak dan ruang tetes yang terletak di atasnya.
Perbedaan tekanan tsb cukup untuk menekan minyak ke atas lewat saluran naik dan menetes ke pipa semprot. Minyak
dikabutkan dan diteruskan.
· Memeriksa takaran minyak · Pemisahan oli
Sistem transmisi pneumatik
Saluran transmisi merupakan penghubung antara
transmitter
dengan receiver.
Asumsi analogi rangkaian listrik bahwa saluran hanya
terdiri dari
kapasitor tunggal saja adalah
over simplification
.
Analogi yang akurat adalah dengan penggunaan
komponen
listrik resistor , induktor dan kapasitor.
Hal itu karena fluida bersifat resistance dan inertance
serta
capacitance.
Tak dapat hanya menggunakan 1 rangkaian tunggal R,L
dan C.
Karena rangkaian transmisi bersifat “distributed”
sepanjang
saluran transmisi. Tidak dapat dibuat dalam “lumped”
menjadi
nilai tunggal .
Rangkaian ekivalen yang akurat pendekatannya
dengan L, R
Tak dapat hanya menggunakan 1
rangkaian tunggal R,L dan C.
Karena rangkaian transmisi bersifat
“distributed” sepanjang saluran transmisi. Tidak dapat dibuat dalam
“lumped” menjadi nilai tunggal .
Rangkaian ekivalen yang akurat
pendekatannya dengan L, R dan C setiap 1 meter terpasang seri setiap 1 meter R,L,C dst