• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Proposal “Fenomena Anak Rambut Gimbal di Dataran Tinggi Dieng”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Proposal “Fenomena Anak Rambut Gimbal di Dataran Tinggi Dieng”"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

“FENOMENA ANAK RAMBUT GIMBAL DI DATARAN TINGGI

DIENG”

Disusun Oleh:

AURELIUS SYUKUR WILHELM 75 2010 004

PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

(2)

FENOMENA ANAK RAMBUT GEMBEL DI DATARAN TINGGI DIENG

TESIS

Diajukan kepada

Fakultas Teologi

Program Studi Sosiologi Agama

untuk memperoleh gelar Magister Sosiologi Agama

Oleh:

Aurelius Syukur Wilhelm 75 2010 004

PROGRAM PASCASARJANA

SOSIOLOGI AGAMA

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Aurelius Syukur Wilhelm

No. Induk : 752010004

Program Studi : Magister Sosiologi Agama

Judul : Fenomena Anak Rambut Gembel di Dataran Tinggi

Dieng

MENYETUJUI

Dr. David Samiyono Pdt. Dr. Thobias A. Messakh

Pembimbing I Pembimbing II

Pdt. Dr. Dien Sumiyatiningsih, GD. Th, MA

Penguji

Mengesahkan,

Dr. David Samiyono

Ketua Program Studi

(4)

Tesis ini adalah hasil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Jika terbukti saya melakukan pelanggaran plagiasi atau melanggar ketentuan akademis lainnya maka saya bersedia dicabut gelar saya.

Salatiga, 24 Februari 2012

(5)

Devote to

My beloved familiy

W.K.J. Porawouw & Pastilah Br. Sembiring Adelina G.E. Porawouw

and My love

(6)

MOTTO

“Imagine all the people living life in peace, Imagine all the people sharing all the world”

-John Lennon-

“ Jalani semua dengan apa adanya, biarlah waktu bicara bawa takdirnya”

-Tony Q Rastafara-

“ Tak selalu yang berkilau itu indah”

(7)

KATA PENGANTAR

Ungkapan syukur yang tak putus-putusnya bagi kebaikan Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai kehidupan penulis. Penyertaannya kepada penulis dari masa kecil sampai saat ini, begitu indah dan berkatnya begitu besar. Khususnya saat penulisan dari tesis ini, suka dan duka bergantian, tetapi Dia yang tetap menyertai langkah penulis, sehingga tulisan ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis juga menyadari, bahwa tulisan ini tidak dapat terselesaikan dengan baik, tanpa bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan perjalanan studi penulis, dan terlebih lagi pada pihak-pihak yang membantu penyelesaian tulisan ini :

1. Fakultas Teologi Satya Wacana, Program studi Magister Sosiologi Agama, yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menikmati dunia pendidikan dan menyediakan sarana penunjang bagi kelancaran proses belajar penulis.

2. Dosen-dosen pengajar Program Studi Magister Sosiologi Agama, yang telah berbagi segudang pengetahuan dan pengalaman, yang benar-benar membekali penulis selama di bangku perkuliahan.

(8)

4. Pdt. Dr. Dien Sumiyatiningsih, GD.Th, MA yang telah menyediakan waktunya untuk bersedia menguji tesis ini. Terima kasih atas kritik dan saran bagi penulis.

5. Segenap staf Fakultas Teologi UKSW (Mbak Linda, Bu Budi, ), terima kasih atas bantuannya. Maaf kalau sering merepotkan.

6. Papa (W.K.J. Porawouw) dan Mama (Pastilah Br. Sembiring) yang telah memberikan kasih sayangnya dan mencukupi kebutuhan penulis. Doa, harapan, dan keringat Papa dan Mama, sangat berarti bagi penulis, dan tidak akan sia-sia, dan akan penulis kenang selamanya. Untuk Adelina G.E. Porawouw, terima kasih atas doa dan dukungannya.

7. Untuk Auditya G.B. Amaheka, “ Without you, I am nothing”, juga untuk keluarganya, (Om Yos, Tante Meti, Om Roy, Tante Mamie, Ester, Kepi, Erik, Icha, Rico, Aldo). Terima kasih buat dukungan dan doanya.

8. Keluarga yang dari Papua, keluarga besar Alhari Rimbo di Merauke dan keluarga besar Alm. Soeharto di Sentani.

9. Keluarga besar GKI Papua jemaat “SARA”, terima kasih atas dukungan doanya yang telah diberikan selama penulis melaksanakan praktek di sana dan sampai saat ini.

(9)

11. Teo Avantgarde (Bang Tulus, Kak Dosa, Kak Ricky, Kak Patrick, Bang Yunis, Bang Hendrik, Ucok, Sami, Desmond, Fitri, Vani, Ge Nope, Ray, Adi, Antok, Shelly, Frendly, Ridho, Adi Todo dan simpatisannya). Terima kasih atas semuanya. Lestari !!!!

12.Pdt. Helky Brando Veerman atas bantuan selama penelitian dan juga teman diskusi yang saling mendukung. Tuhan memberkati pelayanan saudara.

13.Teman-teman MSA 2010, Bu Helky, Bu Yopi, Ongen, Agnes, Kak Katri, Kak Lary, Kak Ella, Retha, Pak Anung, Pak Budi, Mas Fibri, Yonatan, Ibu Maya, Kak Linda, Kak Helda, Candra, Daniel, Glen, Maria, Hellen, Artha, Marcell, Elsye, Osian. Terima kasih untuk persahabatan yang indah. Juga untuk semua mahasiswa MSA UKSW. 14.Ibu Yayuk dan keluarga, yang mengijinkan penulis menempati kos

gang Buntu. Anak-anak Buntu’s Boy, Mas Aji, Mas Tedy, Mas Kris, Karel, Yosa, Lae Nico, Abdi, Andar, Bang Ronal, Mas Yohanes, Ferry, Mas Eko, Dana, Adi, Reza, Reza Malau, Andre Lambok, Kariste, Kak Stevie, Marthin, Faber, Novan, Jeffry, dan khususnya Andre Theopila Selano yang menemaniku selama penelitian. Thanx a lot.

(10)

16.Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah kehidupanku. Tuhan memberkati kalian semua.

Penulis berharap tulisan ini, dapat berguna bagi Fakultas Teologi, khususnya Program Studi Magister Sosiologi Agama, juga bagi para pelopor bangkitnya agama lokal, dan bagi orang-orang yang mendukung kebebasan beragama. Akhirnya, “tak ada gading yang tak retak”. Mohon maaf jika ada kesalahan dari tulisan ini, karena keterbatasan penulis, untuk itu besar harapan tulisan ini dapat ditanggapi dengan kritik yang membangun bagi penulis demi penyempurnaan tesis ini.

Salatiga, Februari 2012

(11)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

SARIPATI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG MASALAH………1

I.2. RUMUSAN MASALAH………...7

I.3. TUJUAN PENELITIAN………8

I.4. SIGNIFIKANSI PENELITIAN……….8

I.5. METODE PENELITIAN………..10

I.6. SISTEMATIKA PENELITIAN………11

BAB II DIKOTOMI YANG SAKRAL DAN YANG PROFAN SEBAGAI AWAL MULA AGAMA II.1. PENDAHULUAN……….12

II.2. EMILE DURKHEIM……….13

II.3. AGAMA………15

II.4. TOTEMISME………19

II.5. RITUAL……….22

II.5.1. JENIS-JENIS RITUAL MENURUT DURKHEIM………23

II.6. YANG SAKRAL DAN YANG PROFAN………28

(12)

II.8. KESIMPULAN………..48

BAB III RAMBUT GEMBEL DI DATARAN TINGGI DIENG III.1. DATARAN TINGGI DIENG………..52

III.1.1. NAMA DAN WILAYAH……….52

III.1.2. PENDUDUK……….53

III.1.3. EKONOMI………54

III.1.4. IKLIM………...56

III.2. MITOS ANAK RAMBUT GEMBEL………..57

III.3. ANAK RAMBUT GEMBEL………59

III.4. KEHIDUPAN ANAK RAMBUT GEMBEL………64

III.5. TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG ANAK RAMBUT GEMBEL………..68

III.6. RITUAL PEMOTONGAN RAMBUT GEMBEL………72

III.6.1. PEMOTONGAN RAMBUT GEMBEL MASAL………73

III.6.2. PEMOTONGAN RAMBUT GEMBEL PRIBADI……...78

III.7. KESIMPULAN………80

BAB IV ANAK RAMBUT GEMBEL BAGIAN DARI KEPERCAYAAN JAWA IV.1. PENDAHULUAN……….82

IV.2. RAMBUT GEMBEL DAN AGAMA JAWA………...86

(13)

IV.4. ANAK RAMBUT GEMBEL HARI INI………...93

BAB V PENUTUP

V.1. KESIMPULAN………..96 V.2. SARAN………...98

FOTO PENELITIAN

(14)

SARIPATI

Anak Rambut Gembel di dataran tinggi Dieng, adalah sebuah fenomena yang menarik untuk diteliti. Rambut gembel ini ada tumbuh pada anak-anak, bukan karena faktor genetik, ataupun karena tidak pernah mencuci rambut. Fenomena ini belum bisa dijelaskan secara biologis. Gejala tumbuhnya rambut gembel sangat memprihatinkan orang tua. Inilah yang membuat para orang tua anak rambut gembel, berusaha menerima takdir bahwa anak mereka berambut gembel. Anak rambut gembel diistimewakan oleh keluarganya, karena rambut gembelnya menarik perhatian kita untuk melihat kehidupan mereka lebih jauh. Gembel berarti kotor, ngeres, atau sial, oleh karena itu pada saat gigi depan sang anak sudah tanggal, rambut gembel ini harus dipotong dengan sebuah ritual. Saat ritual permintaan anak harus dituruti, dan harus sesuai, tidak boleh ada yang kurang.

Ratu Pantai Selatan adalah nama yang sering dikaitkan dengan anak rambut gembel. tetapi bukan hanya nama itu saja yang terkait dengan anak rambut gembel. Ada juga Kyai Kolodete, Nini Dewi Laras Jinde, Kaki dan Nini Robyong. Beberapa tokoh ini saling terkait dengan hadirnya fenomena anak rambut gembel di dataran tinggi Dieng. Dalam mitos yang beredar di dataran tinggi Dieng, anak rambut gembel ini terkait dengan kepercayaan Jawa. Kepercayaan Jawa ini terlihat dalam bagaimana mereka diperlakukan istimewa dalam keluarga mereka, dan pada saat ritual pemotongan rambut gembel.

Anak rambut gembel dipercaya sebagai sebuah titipan dari alam adikodrati, yang harus dirawat dengan baik, segala permintaannya harus dituruti. Tujuannya ialah untuk berdamai dengan penghuni alam adikodrati, yang dipercaya sebagai penunggu anak rambut gembel. Ini juga sebagai penerimaan takdir yang tidak bisa dihindari, karena anak rambut gembel ini tidak bisa diminta atau ditolak oleh siapapun. Dalam ritual pemotongan rambut gembel terlihat sebuah usaha menyesuaikan diri dengan alam adikodrati, dimana ada sesajen agar rambut gembel tidak lagi kembali pada sang anak.

Fenomena anak rambut gembel ini, dijelaskan dengan menggunakan teori tentang agama dari Durkheim. Durkheim menyatakan tentang adanya dua bentuk yang berbeda dalam kehidupan manusia, yang harus selalu ada dan tidak bisa bersatu, yaitu yang sakral dan yang profan. Ini untuk memperlihatkan bahwa anak rambut gembel ini merupakan yang sakral bagi masyarakat dataran tinggi Dieng.

Saat ini, anak rambut gembel menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi wisatawan dataran tinggi Dieng. Saat ritual pemotongan rambut gembel secara massal dilaksanakan, banyak orang berpartisipasi di dalamnya. Anak rambut gembel ini adalah sebuah objek pariwisata yang menguntungkan. Di sinilah terlihat pudarnya kesakralan anak rambut gembel. Oleh karena itu sesuatu yang sakral ditentukan oleh masyarakat, begitu juga saat nilai dari sesuatu yang sakral pudar dan menjadi yang profan, masyarakatlah yang menentukan.

Referensi

Dokumen terkait

Aceh adalah provinsi yang telah memperlakukan Syari‟at Islam Dalam Pasal 11 Undang-undang No 44 Tahun 1999 ditentukan bahwa untuk tindak lanjut pelanggaraan

Peningkatan dosis pemberian pupuk kompos TKKS pada bibit gaharu ternyata selalu diikuti dengan pertambahan tinggi bibit gaharu yang lebih baik karena semakin banyak

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi tentang 1 penyelenggaraan sentra industri tepung tapioka dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat 2 faktor yang

Sedangkan al-Buhhary sebagai seorang cendekiawan muslim yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Pada masa kecil sejak usia 10 tahun ia sudah bisa menghapal hadis dan

Agregat halus yang digunakan untuk pembuatan beton dan akan mengalami basah dan lembab terus menerus atau yang berhubungan dengan tanah basah, tidak boleh

Setelah dilakukan tes dengan dua soal uraian berbentuk cerita, maka dilakukan lagi wawancara untuk mengetahui sejauh mana mereka menangkap soal

Program PHBM di RPH Cipondok mendapat sambutan yang baik dari masyarakatnya tetapi memiliki kendala yaitu kurang baiknya lahan perhutani untuk tanaman pertanian

Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang terkait dengan penelitian dan diambil dari dokumentasi SD Negeri 55/I Sridadi seperti data siswa, jadwal piket siswa,