• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Khalayak Terhadap Iklan Axe Bidadari Indonesia Serta Faktor Yang Mempengaruhinya T1 362008074 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Khalayak Terhadap Iklan Axe Bidadari Indonesia Serta Faktor Yang Mempengaruhinya T1 362008074 BAB II"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KERANGKA TEORITIS

Didalam sebuah penelitian ilmiah dibutuhkan landasan-landasan teoritis yang memungkinkan diperolehnya pengertian tentang pokok-pokok penelitian baik secara teoritis maupun kenyataan pada obyek penelitian.

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Periklanan

Dalam membuat penelitian mengenai sebuah iklan kita terlebih dahulu harus mengetahui mengenai periklanan. Adanya pengetahuan yang dalam mengenai apa yang akan kita teliti akan membantu kita dalam mempermudah dalam memecahkan pertanyaan dalam penelitian kita. Iklan bertujuan untuk memperkenalkan suatu produk, memelihara image perusahaan, membujuk komunikan untuk membeli dan lain-lain. Pada prinsipnya semua iklan dimaksudkan untuk menghasilkan respon positif dari publik. Dan setiap iklannya dirancang untuk menghasilkan respon-respon termasuk dalam pikiran publik atau konsumen dan akhirnya bertindak sesuai dengan tujuan. (Djayakusumah,1982 :12).

Periklanan tentu memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Tujuan-tujuan ini berfungsi sebagai alat koordinasi, komunikasi, memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan serta sebagai alat evaluasi. Tujuan yang dimaksud adalah sebagai berikut ( Darmadi,2003: 12) :

1. Menciptakan kesadaran pada suatu merek dibenak konsumen.

2. Mengkomunikasikan informasi kepada konsumen mengenai atribut dan manfaat suatu merek.

(2)

4. Mengasosiasikan suatu merek dengan perasaan serta emosi. 5. Menciptakan norma-norma kelompok.

6. Mengendapkan perilaku.

7. Mengarahkan konsumen untuk membeli produknya dan mempertahankan market power perusahaan.

8. Menarik calon konsumen menjadi konsumen yang loyal dalam jangka waktu tertentu. 9. Mengembangkan sikap positif calon konsumen yang diharapkan dapat menjadi

pembeli potensial di masa yang akan datang.

Iklan Axe versi bidadari ini, dalam periklanan jika dilihat berdasarkan tujuan termasuk dalam klasifikasi Periklanan Produk. Periklanan produk merupakan porsi yang paling besar yang dikeluarkan dalam periklanan, karena disini mereka mengiklankan berbagai macam produk yang akan dipasarkan ke masyarakat. Produk yang di iklan bisa saja merupakan sebuah produk baru, produk yang sudah lama beredar, atau produk yang direvisi. Iklan Axe ini termasuk produk yang lama sudah beredar, namun untuk tetap mempertahankan produk, iklan Axe selalu bervariasi. Dilihat dari tujuannya, iklan axe versi bidadari ingin mengkomunikasikan informasi kepada konsumen mengenai atribut dan manfaat suatu merek. Terlihat dari adegan-adegan yang menggambarkan betapa wangi parfum axe sehingga membuat bidadari pun lupa diri

2.1.1.1 Periklanan Yang Efektif

Menurut Shimp ( 2003 :415-416 ) pada taraf minimum iklan yang efektif melihat beberapa pertimbangan berikut ini :

a. Iklan harus memperpanjang suatu strategi pemasaran.

Iklan bisa jadi efektif hanya bila cocok dengan elemen lain dari strategi komunikasi pemasaran yang diarahkan dengan baik dan teritegrasi.

(3)

Para konsumen membeli manfaat-manfaat produk, bukan atribut produk. Oleh karena itu, iklan harus dinyatakan dengan cara yang berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan, keinginannya, serta apa yang dinilai konsumen dari si pemasar.

c. Periklanan yang efektif harus persuasif.

Persuasi biasanya terjadi ketika produk yang di iklankan dapat memberikan keuntungan tambahan bagi konsumen.

d. Iklan harus menemukan cara untuk menerobos kerumunan iklan.

Para pengiklan secara berkelanjutan berkompetisi dalam menarik perhatian konsumen. Dan ini bukan tugas yang mudah mengingat sudah terlalu banyaknya iklan yang ada di media cetak, elektronik, serta sumber-sumber informasi lainnya yang tersedia setiap hari ke hadapan konsumen.

e. Iklan yang baik tidak pernah menjanjikan lebih dari apa yang bisa diberikan.

Pada intinya adalah menerangkan dengan apa adanya, baik dalam pengertian etika serta pengertian bisnis yang cerdas. Para konsumen belajar dengan cepat ketika mereka ditipu dan akan membenci pengiklan.

f. Iklan yang baik mencegah ide kreatif dan strategi berlebihan.

Tujuan iklan adalah mempersuasi dan mempengaruhi : tujuannya bukan membagus-baguskan dan melucu-lucukan yang lucu. Penggunaan humor yang tidak efektif mengakibatkan orang-orang hanya ingat pada humornya saja dan melupakan pesan yang telah disampaikan.

2.1.1.2 Pesan Iklan

(4)

merancang suatu pesan iklan komunikasi harus memperhatikan apa yang disampaikan pada audience sasaran agar menghasilkan tanggapan yang diharapkan (Ihalauw, 2003 : 145 ).

Pesan Iklan yang efektif dapat berperan lebih pada iklan bisa berupa peraduan antara pesan verbal dan dan pesan visual. Pesan verbal menekankan pada aspek kata, sedangkan pesan visual lebih kepada gambar dan illustrasinya. Menurut Shimp dalam bukunya ( 2003 : 459-493 ) dalam menarik perhatian dan untuk mempengaruhi perasaan konsumen terhadap produk barang dan jasa dibutuhkan iklan dengan daya tarik pesan agar iklan terbut diperhatikan oleh khalayak.

Daya tarik pesan meliputi (Shimp. 2003 :459-493) : 1. Daya tarik selebritis

Selebritis disini yang dimaksudkan bukan hanya seorang aktris dan aktor melainkan seorang yang dikenal oleh masyarakat bisa saja itu seorang atlet, ilmuan maupun politikus. Selebritis disini dipilih sesuai dengan target market dari produk tersebut dan diharapkan dapat mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen terhadap produk yang diiklankan.

2. Daya tarik humor

Humor yang digunakan dalam iklan dinilai sangat efektif untuk menarik perhatian dan menciptakan kesadaran merek. Iklan dengan daya tarik humor merupakan cara yang sangat efektif untuk mencapai berbagai tujuan periklanan. Meskipun demikian, tetap harus diingat juga bahwa pengaruh humor dapat berbeda sesuai dengan karakteristik khalayak, apa yang dianggap lucu bagi sebagian orang, belum tentu juga di anggap lucu oleh orang lainnya.

(5)

Daya tarik ini menggunakan ketakutan konsumen dalam mengambil sebuah tindakan. Informasi yang ingin disampaikan dalam iklan, jenis ini adalah adanya konsekuensi negatif terhadap perilaku yang kurang baik, seperti merekok.

4. Daya tarik rasa bersalah

Seperti halnya rasa takut, rasa bersalah juga merupakan daya tarik negatif. Iklan berdaya tarik rasa bersalah membujuk konsumen untuk selalu menggunakan produk yang diiklankan jika ingin menghapus rasa bersalah.

5. Daya tarik seksual

Iklan berisi daya tarik seksual akan efektif bila relevan dengan pesan penjualan dalam iklan. Bila digunakan dengan benar dapat menimbulkan perhatian, meningkatkan ingatan, dan menciptakan asosiasi yang menyenangkan dengan produk yang diiklankan.

6. Daya tarik musik

Musik yang berupa jingle, musik latar, aransemen klasik, nada-nasa popular menjadi komponen penting dalam dunia periklanan untuk menarik perhatian, menyalurkan pesan penjualan, mempengaruhi suasana hati pendengar, dan menentukan tekanan emosional untuk iklan.

7. Daya tarik komparatif

(6)

Untuk Iklan Axe versi bidadari yang diperankan oleh luna maya dan kawan-kawan menggunakan beberapa daya tarik pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat agar tertarik dengan produk yang mereka pasarkan. Daya tarik pesan yang utama yang terlihat jelas dalam iklan ini adalah daya tarik selebritis. Selebritis yang di maksud adalah luna maya dan kawan-kawannya yang bisa dibilang sudah sangat dikenal di masyarakat. Selebritis dipilih sesuai dengn target sasaran dari produk dan diharapkan dapat mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen yang melihat iklan tersebut. Kemudian untuk daya tarik pesan yang kedua adalah daya tarik seksual, dimana iklan yang menggunakan daya tarik ini akan lebih efektif bila relevan dengan pesan penjualan dalam iklan. Terlihat para wanita dalam iklan tersebut menggunakan baju-baju yang cukup terbuka dan adanya adegan yang seolah para wanita ini akan menggoda tokoh pria dalam iklan tersebut. Bila digunakan dengan benar dapat menimbulkan perhatian, meningkatkan ingatan, menciptakan asosiasi yang menyenangkan dengan produk yang lain.

2.1.2 Pengertian Malaikat dan Bidadari

(7)

tugas dan kelebihan mereka. Dalam agama kristen, Alkitab tidak secara khusus menyatakan malaikat berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Ketika jenis kelamin “dicantumkan” secara khusus pada malaikat di dalam Alkitab, itu adalah laki-laki (Kejadian 19:10-12; Wahyu 7:2; 8:3; 10:7). Namun demikian ini tidak langsung berarti bahwa para malaikat adalah laki-laki. Matius 22:30 nampaknya mengindikasikan bahwa para malaikat “tidak

berjenis kelamin,”: “Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan

melainkan hidup seperti malaikat di sorga.” Kalau malaikat tidak melahirkan, tidak perlu ada

jenis kelamin, paling tidak jenis kelamin sebagaimana yang dipahami manusia.

Bidadari sendiri, bidadari sebenarnya berasal dari kata bahasa Sanskerta, yaitu

vidyadhari, kata vidya berarti pengetahuan/ilmu dan kata dhari berarti pembawa (akhiran –i

menunjukkan sifat feminin), jadi bidadari itu artinya adalah “pembawa ilmu”. Mungkin sang

pembawa ilmu yang dimaksud itu adalah para peri (bahasa Inggris: fairy) dari golongan dewa yang tinggal di Kayangan (Kerajaan Atas Angin) yang merupakan pembawa berita-berita, perintah-perintah dan juga ilmu dari negeri atas angin (langit) kepada negeri bawah angin (bumi). Dalam penggambaran orang sehari-hari, peri sering digambarkan sebagai sosok wanita yang cantik, bercahaya dan memiliki kekuatan luar biasa (extraordinary) yang mampu mewujudkan keinginan dan permohonan manusia yang bersifat luar biasa dan menakjubkan1. Berdasarkan pemaparan diatas, kita bisa ketahui bahwa malaikat yang umum digambarkan adalah laki-laki sedangkan bidadari adalah perempuan.

2.1.3 Persepsi

Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan

(Jalaludin Rahmat.1989:17)

1

(8)

Untuk lebih memahami persepsi berikut adalah beberapa definisi lain mengenai persepsi (Mulyana, 2007 : 180) :

a. Brian Fellows : Persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu organisme menerima dan menganalisis informasi.

b. Kenneth K. Soreno dan Edward M. Bodakan : Persepsi adalah sarana yang memungkinkan kita memperoleh kesadaran akan sekeliling dan lingkungan kita. c. Philip Goodacre dan Jennifer Follers : Persepsi adalah proses mental yang digunakan

untuk mengenali rangsangan.

d. Joseph A. Devito : Persepsi adalah proses yang menjadikan kita sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indera kita.

Persepsi disebut sebagai inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita bisa berkomunikasi dengan efektif.

2.1.3.1 Tahap Persepsi

Kenneth K. Soreno dan Edward M.Bodaken menyebutkan bahwa Persepsi meliputi tiga aktivitas yaitu seleksi, organisasi dan intrepretasi. Seleksi mencakup sensasi dan atensi, sedangkan organisasi melekat pada intepretasi (Mulyana, 2007 : 181-182) .

a. Sensasi merujuk pada pesan yang dikirimkan ke otak lewat penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, dan pengecapan. Sensasi berasal dari kata „ sense‟ yang berarti alat pengindraan yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Bila alat-alat indera mengubah informasi menjadi impuls-impuls saraf – dengan bahasa yang dipahami otak maka terjadilah proses sensansi.

(9)

rangsangan tersebut. Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaraian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada stimuli lainnya melemah.

Dalam melihat sebuah persepsi masing-masing pribadi kita perlu melihat faktor-faktor apa yang mempengaruhi atensi. Atensi atau perhatian ini merupakan bagian dari persepsi. Tanpa adanya suatu perhatian kita tidak akan dapat merespon dan menafsirkan suatu kejadian dan rangsangan. Atensi dalam hal ini akan mempengaruhi persepsi keseluruhan Dimana didalam atensi ada dua macam faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Mulyana,2007 : 197-215). Pertama Faktor internal : seperti faktor biologis (lapar, haus dan sebagainya ) ; faktor fisiologis (tinggi, pendek, gemuk, kurus, sehat, lelah dan sebagainya ) ; faktor sosial budaya seperti gender, agama, tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan, peranan, stasus sosial, pengalaman masa lalu, dan kebiasaan, serta faktor-faktor psikologis seperti kemauan, keinginan, motivasi, pengharapan, kemarahan dan kesedihan. Semakin besar perbedaan-perbedaan aspek secara antarindividu, semakin besar pula perbedaan persepsi mereka mengenai realitas.

Faktor internal bukan saja mempengaruhi atensi sebagai salah satu aspek persepsi, tetapi juga mempengaruhi persepsi kita secara keseluruhan, terutama penafsiran atas suatu rangsangan agama, ideologi, tingkat intelektualitas, tingkat ekonomi, pekerjaan, dan cita rasa sebagai faktor-faktor internal jelas mempengaruhi persepsi seseorang terhadap realitas. Dengan demikian persepsi kita terikat oleh budaya. Bagaimana kita memaknai pesan, objek, atau lingkungan bergantung pada sistem yang kita anut. Faktor sosial budaya didalam faktor eksternal sejalan dengan beberapa faktor yang mempengaruhi sikap individu.

(10)

objek yang bergerak lebih menarik perhatian dari pada objek yang diam. Itulah sebabnya, kita akan lebih menyenangi televisi sebagai gambar bergerak dari pada komik sebagai gambar diam. Rangsangan yang intensitasnya menonjol juga akan menarik perhatian. Seseorang yang bersuara keras, yang tubuhnya paling gemuk, yang kulitnya paling hitam, atau wajahnya yang paling cantik tentu akan menarik perhatian kita dan tentunya persepsi kita juga akan terpengaruh. Suatu peristiwa yang berulang lebih jelas akan mendapatkan perhatian yang lebih dari kita, dan memungkinkan kita mengingat pesan apa yang disampaikan.

c. Interpretasi merupakan tahap terpenting dalam persepsi. Sebenarnya kita tidak dapat menginterpretasikan makna setiap obyek secara langsung, melainkan menginterpretasikan makna informasi yang kita percayai mewakili obyek tersebut. Jadi pengetahuan yang kita peroleh melalui persepsi bukan pengetahuan mengenai obyek yang sebenarnya, melainkan pengetahuan mengenai bagaimana tampaknya obyek tersebut.

2.1.3.2 Ciri dan Karakteristik Persepsi

Irwanto (Umi Amalia, 2003 : 19) mengemukakan ciri-ciri umum persepsi adalah sebagai berikut :

a. Rangsangan-rangsangan yang diterima harus sesuai dengan moralitas tiap-tiap indera, yaitu sensoris dasar dan masing-masing indera (cahaya untuk penglihatan, bau untuk penciuman, suhu bagi perasa, bunyi bagi pendengaran, sifat permukaan bagi peraba dan sebagainya).

b. Dunia persepsi mempunyai dimensi ruang (sifat ruang), kita dapat menyatakan atas-bawah, tinggi-rendah, luas-sempit, depan-belakang, dan lain sebagainya.

(11)

d. Objek-objek atau gejala-gejala dalam dunia pengamatan mempunyai struktur yang menyatu dengan konteksnya. Struktur dan kontek ini merupakan keseluruhan yang menyatu, contohnya kita melihat meja tidak berdiri sendiri tetapi diruang tertentu, posisi atau letak tertentu.

e. Dunia persepsi adalah dunia penuh arti, kita cenderung melakukan pengamatan atau persepsi pada gejala-gejala yang mempunyai makna bagi kita, yang ada hubungannya

Irvin T. Rock menjelaskan, karakteristik seseorang terhadap suatu objek meliputi : a. Proses mental yang berfikir, yang menimbang hal-hal yang dianggap paling baik dari beberapa macam pilihan.

b. Perseptor dalam mempersiapkan sesuatu tidak terlepas dari latar belakang perseptor.

c. Persepsi dapat dijadikan dasar bagi seseorang untuk menseleksi dan mengambil tindakan.

d. Secara umum dalam mempersepsikan sesuatu, seseorang harus dibekali pengetahuan, panca indera, dan kesadaran lingkungan.

2.1.3.3 Faktor-Faktor Yang Menentukan Persepsi

Dalam persepsi terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu faktor fungsional dan faktor struktural (Rahmat, 2008 : 55-60 ) :

a. Faktor Fungsional

(12)

tekanan dalam persepsi kita biasanya objek-objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi. Mereka memberikan contoh pengaruh kebutuhan, kesiapan mental, suasana emosional, dan latar belakang budaya terhadap persepsi.

b. Faktor Struktural

Faktor-faktor struktural berasal semata-mata dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu. Para psikolog Gestalt, seperti kohler, warthemer (1959), dan Koffka, dalam buku Jalaluddin Rahmat, 2008 : 55-60 merumuskan prinsip-prinsip persepsi yang bersifat struktural. Prisip-prinsip ini kemudian dikenal dengan teori Gestalt. Menurut teori Gestalt, bila kita mempersepsi sesuatu, kita mempersepsinya sebagai suatu keseluruhan. Kita tidak melihat bagian-bagiannya, lalu menghimpunnya. Perbedaan pendidikan dan budaya merupakan faktor-faktor struktural.

2..2 Penelitian Sebelumnya

Dalam sebuah penelitian perlu dipaparkan penelitian-penelitian sebelumnya yang serupa dengan penelitian yang akan dilakukan. Selain sebagai pedoman, penelitian sebelumnya juga diperlukan untuk bahan perbandingan dengan penelitian yang akan di lakukan, dalam hal ini tentu saja penelitian yang berhubungan dengan persepsi khalayak. Penelitian sebelumnya adalah penelitian milik Maria Dian epifani mahasiswa Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Komunikasi pada tahun 2006 yang berjudul „Persepsi Penonton Film Pesan

Dari Surga dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dimana Film sebagai salah satu komunikasi massa tidak hanya bersifat menghibur, tetapi juga dapat mempengaruhi persepsi penonton. Dimana persepsi diwujudkan melalui sikap tertentu.

(13)

untuk disaksikan karena dari sana juga akan mempengaruhi tingkah dan laku. Dari berbagai pendapat didapatkan beberapa faktor yang mempengaruhi di antaranya adalah pengalaman masa lalu, pendidikan, budaya. Dimana dalam hal ini yang menjadi perbedaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti terletak pada faktor yang didapatkan Didalam penelitian sebelumnya lebih mengarah kepada faktor yang membentuk perilaku penonton sedangkan dalam penelitian sekarang mengacu pada faktor-faktor atensi yang ada pada iklan sehingga akan membentuk persepsi khalayak.

2.3 Kerangka Pikir Iklan

Axe Bidadari versi Indonesia ( Luna Maya dan kawan-kawan )

Persepsi

(14)

Referensi

Dokumen terkait

x Menciptakan kompleks bangunan baru Club House Drag Race yang.. sesuai dengan karakter dan kebutuhan para

Hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang tingkat pengetahuan klien gagal ginjal kronis tentang tindakan Cimino dan perawatan post Cimino, yaitu: sebagian besar

10-1.. Click to edit Master title style Cost of Acquiring Fixed Assets Excludes:..

Demikian undangan ini disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Koba, 03

Analisis deskriptif menurut Natawiria (2010 : 30) adalah analisis yang menggambarkan suatu data yang akan dibuat baik sendiri maupun secara kelompok.

Oleh karena itu, untuk mendukung sistem informasi kepegawaian yang efektif perlu dirancang suatu sistem basis data kepegawaian berbasis web yang lebih mudah digunakan, sehingga

Pembuatan minyak dengan cara basah dapat dilakukan melalui pembuatan santan terlebih dahulu atau dapat juga di pres dari daging kelapa setelah digoreng. Santan kelapa merupakan

dapat kita lihat bahwa dari ketiga variasi laju aliran massa memiliki tren yang hampir sama, fraksi massa O2 semakin menipis saat mendekati 0 m sumbu y, hal ini