• Tidak ada hasil yang ditemukan

PLAGIAT PADA TUGAS AKHIR SKRIPSI MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PLAGIAT PADA TUGAS AKHIR SKRIPSI MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA."

Copied!
186
0
0

Teks penuh

(1)

PLAGIAT PADA TUGAS AKHIR SKRIPSI MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Muhamad Agung Aprilian Widiantoko NIM. 09401241048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN HUKUM

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

MOTTO

 Allah berfirman: Tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (Terjemahan Q.S Al Baqarah : 286).

 Allah berfirman: Sesungguhnya setelah ada kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (urusan dunia) maka

bersungguh-sungguhlah (dalam beribadah), dan hanya kepada Tuhanmulah berharap (Terjemahan Q.S Al Insyirah : 6-8).

(6)

PERSEMBAHAN

Dengan memanjatkan puji syukur kepada kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya dalam menyelesaikan karya tulis ini, saya persembahkan karya tulis ini untuk:

1. Bapak dan Ibu tercinta Bambang Wahono dan Sri Mujiyati yang selalu mendorong, mendoakan, mendukung secara material dan moral sepanjang waktu,

2. Adikku tercinta Rizka Indah Puspita Sari, kakek dan nenek, saudara-saudara bapak ibu serta saudara-saudara sepupu yang selalu mendukung penulis selama ini,

3. Seorang wanita terkasih Dian Rini Habsari dan keluarganya yang selalu memberi semangat dalam pembuatan skripsi ini dan mendampingi penulis untuk proses pendewasaan diri,

4. Teman-teman Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum angkatan 2009 Reguler dan kelompok underground khususnya, serta teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu-satu, kalian adalah teman, sahabat dan keluarga bagi penulis.

(7)

PLAGIAT PADA TUGAS AKHIR SKRIPSI MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Oleh:

Muhamad Agung Aprilian Widiantoko 09401241048

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta yang meliputi (1) Pemahaman Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta tentang plagiat pada Tugas Akhir Skripsi; (2) Tipe-tipe plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta; dan (3) Faktor penyebab plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 sampai Januari 2014 di Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Penentuan subjek penelitian dengan teknik purposive. Kriteria yang digunakan untuk menentukan subjek penelitian yaitu Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta yang sedang menyusun Tugas Akhir Skripsi. Subjek penelitian terdiri dari Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial yang diambil masing-masing dari Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Administrasi Negara, Jurusan Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Sosiologi, Jurusan Pendidikan Sejarah, dan Jurusan Pendidikan IPS yang sedang menyusun Tugas Akhir Skripsi. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan cross check sumber. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data induktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta kurang memahami secara baik plagiat pada Tugas Akhir Skripsi; (2) Terdapat indikasi tipe plagiat tidak sengaja pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta; dan (3) Faktor penyebab plagiat tidak sengaja pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta karena pemahaman yang kurang baik tentang plagiat, tata cara penulisan, serta pengutipan.

(8)

KATA PENGANTAR

Penulis panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang tiada henti melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi yang berjudul Plagiat Pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan dalam bidang Pendidikan Kewarganegaraan di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat tersusun berkat bantuan, perhatian, dukungan, dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberi banyak kemudahan kepada penulis. 2. Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk melakukan dan menyelesaikan penelitian ini.

3. Dr. Samsuri, M. Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum Fakultas Ilmu Sosial yang selalu memberi arahan, motivasi, dan kemudahan kepada penulis.

(9)

5. Setiati Widihastuti, M.Hum., selaku Penasihat Akademik yang selalu memberi dorongan, bimbingan, dan arahan-arahan kepada penulis.

6. Dra. Pratiwi Wahyu Widiarti, M. Si., selaku narasumber yang telah memberikan banyak saran guna perbaikan skripsi ini.

7. Bapak dan ibu dosen Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, yang telah begitu banyak membagi ilmu kepada penulis.

8. Bapak dan ibu dosen Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Administrasi Negara, Pendidikan Geografi, Pendidikan, Sosiologi, Pendidikan Sejarah, Pendidikan IPS, dan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Sosial yang telah memberikan izin untuk penelitian.

9. Teman-teman Mahasiswa FIS UNY yang telah bersedia menjadi narasumber penelitian sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

10.Semua teman mahasiswa Pendidikan Kewarganegaran Reguler dan Non Reguler 2009, serta teman-teman semua yang mengenal saya, terima kasih atas bantuan, saran, dan dorongannya dalam penulisan skripsi ini.

11.Semua pihak yang telah membantu terselesaikan skripsi ini dan tidak bisa disebutkan satu persatu.

Semoga Allah selalu mengiringi setiap langkah kita dan menjadikan skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, 7 April 2013 Yang Menyatakan,

(10)

DAFTAR ISI

a. Pengertian Pemahaman ……… 44

b. tingkatan Pemahaman ……….. 45

4. Tinjauan tentang Mahasiswa ……… 47

(11)

B. Pertanyaan Penelitian ... 49

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 49

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 49

C. Teknik Penentuan Subjek Penelitin ... 50

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 51

E. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ... 53

F. Teknik Analisis Data ... 53

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tempat Penelitian 1. Gambaran Umum Universitas Negeri Yogyakarta ... 56

a. Profil Universitas Negeri Yogyakarta ... 56

b. Sejarah Berdirinya Universitas Negeri Yogyakarta … 56 2. Gambaran Umun Fakultas Ilmu Sosial ... 58

a. Sejarah Berdirinya Fakultas Ilmu Sosial ……….. 58

b. Visi, Misi, dan tujuan Fakultas Ilmu Sosial ………... 60

B. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Pemahaman Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta tentang Plagiat pada Tugas Akhir Skripsi ………. 61

2. Tipe-tipe Plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta... 76

3. Faktor-faktor Penyebab Plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta ... 82

C. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 85

1. Pemahaman Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta terhadap Plagiat pada Tugas Akhir Skripsi ………. 86

2. Tipe-tipe Plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta... 88

3. Faktor-faktor Penyebab Plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta ... 90

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 90

B. Keterbatasan Penelitian ……… 92

C. Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 94

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

(13)

PLAGIAT PADA TUGAS AKHIR SKRIPSI MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Oleh:

Muhamad Agung Aprilian Widiantoko 09401241048

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta yang meliputi: (1) Pemahaman Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta tentang plagiat pada Tugas Akhir Skripsi; (2) Tipe-tipe plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta; dan (3) Faktor penyebab plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 sampai Januari 2014 di Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Penentuan subjek penelitian dengan teknik purposive. Kriteria yang digunakan untuk menentukan subjek penelitian yaitu Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta yang sedang menyusun Tugas Akhir Skripsi. Subjek penelitian terdiri dari Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial yang diambil masing-masing dari Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Administrasi Negara, Jurusan Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan, Sosiologi, Jurusan Pendidikan Sejarah, dan Jurusan Pendidikan IPS yang sedang menyusun Tugas Akhir Skripsi. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan cross check sumber. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data induktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta kurang memahami secara baik plagiat pada Tugas Akhir Skripsi; (2) Terdapat indikasi tipe plagiat tidak sengaja pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta; dan (3) Faktor penyebab plagiat tidak sengaja pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta karena pemahaman yang kurang baik tentang plagiat, tata cara penulisan, serta pengutipan.

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kejujuran adalah salah satu nilai moral yang harus dijunjung tinggi dalam segala aspek kehidupan. Kejujuran harus menjadi landasan seseorang dalam berkata maupun berperilaku disetiap aktivitas kehidupan. Kejujuran adalah wujud ketulusan hati atau kelurusan hati seseorang dalam bertindak. Dengan demikian kejujuran dapat diartikan sebagai sikap hati yang tulus atau lurus yang mendasari suatu tindakan. Kelurusan hati ini mengandaikan adanya keselarasan antara hati dengan sesuatu yang benar atau lurus, seperti kebenaran yang diyakininya atau kebenaran yang ada dalam aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat dimana seseorang hidup. Kejujuran dalam arti inilah yang hendaknya diterapkan dalam kehidupan bersama dimanapun dan kapanpun kita berada (Nursa‟ban. 2012: 105).

(15)

2

lain dengan standar-standar norma dan kaidah yang berlaku sebagaimana ia diperlakukan oleh orang lain.

Begitu pentingnya kejujuran nampak dengan adanya UU No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 1 Ayat (1) menjelaskan bahwa, pendidikan pada hakekatnya adalah mengembangkan potensi diri peserta didik dengan dilandasi oleh kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan. Dengan demikian, pendidikan mempunyai peran yang strategis dalam membangun karakter warga negara yang baik, terutama mahasiswa sebagai kaum intelektual. Tujuan pendidikan bukan hanya untuk mengembangkan intelegensi akademik mahasiswa, tapi juga membentuk mahasiswa yang berkarakter dengan mengutamakan kejujuran sebagai landasan dalam setiap aktifitas.

(16)

3

Menjalankan ujian dengan tidak jujur dengan menyontek di kalangan calon-calon sarjana seakan menjadi hal yang biasa. Bahkan bukan hanya itu saja, ada pula yang berani mengambil, memodifikasi atau menjiplak karya ilmiah orang lain tanpa mencantumkan sumber asli dan menjadikannya seperti karya ilmiah sendiri, atau yang disebut plagiat (Soelistyo, 2011: 19).

Tindakan plagiat bisa dikatakan sebagai bagian dari kecurangan akademis, karena tindakan menggunakan karya seseorang tanpa mencantumkan sumber tulisan yang bersangkutan merupakan tindakan yang salah secara moral dan hukum. Plagiat menjadi tindakan yang menciderai salah satu nilai tertinggi karya tulis ilmiah, yaitu orisinalitas atau keaslian. Makna „asli‟ bukan berarti semua ide, gagasan, dan pengetahuan yang disampaikan seseorang dalam karya tulisnya tersebut, semuanya berasal dari dirinya sendiri. Melainkan lebih pada kejujuran dalam mengemukakan tulisannya, atau bersikap terbuka dan fair, yaitu dengan cara mencantumkan sumber referensi secara memadai. Apabila sebuah kata, kalimat, paragraf, ide, gagasan, atau pendapat yang dimunculkan dalam tulisannya tersebut adalah milik orang lain atau dari sumber lain, maka seyogyanya adalah mencantumkan sumber dengan jujur dan jelas dimana penulis mendapatkan kutipan tersebut. Kasus-kasus duplikasi, penjiplakan, dan pencurian ide muncul, karena nilai kejujuran dilanggar dan diabaikan (Mulyana, 2010).

(17)

4

diedarkan pula surat edaran oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tanggal 18 Oktober 2010 yang berkaitan dengan pasal 8 ayat 3 Permen Diknas No 17 tahun 2010. Sebelumnya dasar hukum tentang plagiat masih menjadi satu dengan Undang-Undang Hak Cipta yaitu Undang-Undang No 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta Pasal 12 Ayat (1).

Kasus plagiat terbaru diberitakan Kompas edisi Senin, 17 Februari 2014 menimpa Anggito Abimanyu yang merupakan Staf Dosen UGM. Anggito dituduh menjiplak karya tulis atau opini orang lain dalam opininya yang dimuat Kompas edisi Senin, 10 Februari 2014. Terdapat kesamaan tulisan Anggito dengan tulisan opini serupa yang dimuat lebih dulu. Dalam tulisan opini Anggito berjudul "Gagasan Asuransi Bencana" dinilai menjiplak karya Hatbonar Sinaga berjudul "Menggagas Asuransi Bencana" yang dimuat di Kompas, 21 Juli 2006. Anggito dinilai melakukan plagiat karena sebagian besar kalimat dalam paragraf nyaris sama dengan tulisan karya orang lain. Namun, Anggito membantah telah melakukan plagiat dengan alasan terjadi kesalahan teknis pengiriman file yang dipublikasikan. Walaupun belum terbukti bersalah, yang bersangkutan secara fair dan bertanggungjawab meminta maaf dan mundur dari staf dosen.

Fenomena plagiat di kalangan akademisi yang diberitakan dimedia dipertegas oleh data dari beberapa temuan, yaitu skripsi dari Yohana Inga Wfy (2010) yang berjudul Perilaku Plagiat di Kalangan Mahasiswa Eksak dan Non

Eksak (Studi Deskriptif Persepsi Mahasiswa dan Sikap Staf Pengajar FST dan

FISIP terhadap perilaku plagiat di Unair) menyebutkan bahwa mahasiswa eksak

(18)

5

FISIP. Kemudian penelitian Rachmatul Candra Ariani (2011) dengan judul Opini

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Airlangga

Terhadap Plagiarisme menyimpulkan bahwa mahasiswa memberikan opini yang

menyalahkan dan menganggap bahwa plagiat itu tindakan yang negatif. Tetapi sebagian besar mahasiswa mengaku pernah melakukan plagiat secara sadar.

Penelitian yang dilakukan Tim Peneliti FIP (2012) dengan judul Identifikasi

Perilaku Plagiat Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Yogyakarta, menyimpulkan bahwa terdapat beberapa kategori perilaku plagiat

yang dilakukan oleh mahasiswa dalam penulisan tugas akhir skripsi yaitu, plagiat ringan, plagiat sedang, dan plagiasi berat. Plagiat ringan meliputi plagiat kata dan kalimat, plagiat sedang meliputi plagiar paragraf, ide, dan isi. Sedangkan plagiat kategori berat meliputi plagiat yang mencakup plagiat kata, kalimat, paragraf, ide, dan isi atau plagiat total yang berarti plagiator menggunakan karya orang lain yang kemudian diakui sebagai karyanya.

Penelitian mengenai plagiat adalah “Pencegahan Tindak Plagiarisme Dalam Penulisan Skripsi: Upaya Memperkuat Pembentukan Karakter Di Dunia

Akademik”. Hasil penelitian Mulyana (2010) menyimpulkan bahwa terdapat unsur

(19)

6

duplikasi substansi; c) duplikasi kajian teori; d) duplikasi data/objek; e) penyandaran referensi palsu, dan duplikasi referensi.

Penelitian mengenai plagiat belum ada di FIS. Namun, gejala-gejala plagiat ada dan dimungkinkan terjadi. Beberapa dosen mengaku pernah menemui indikasi adanya plagiat pada tugas kuliah dan skripsi yang dibuat mahasiswa. Oleh karena itu, untuk menekan kecenderungan tindak plagiat oleh mahasiswa khususnya, FIS mengadakan pelatihan guna mencegah tindak plagiat yang diadakan pada 26-28 Juni 2012. Kegiatan yang digelar selama tiga hari Selasa-Kamis (26-28/6) di ruang Ki Hajar Dewantara, FIS UNY ini diikuti oleh ratusan mahasiswa UNYdan beberapa perwakilan guru SMK di DIY. Kegiatan pertama menitik beratkan pada pelatihan jurnalistik yang bekerja sama dengan Kompas. Tujuannya adalah memberikan pelatihan kepada mahasiswa tentang tata cara penulisan karya tulis ilmiah. Dimaksudkan mahasiswa mampu memahami dan menguasai teknik penulisan karya ilmiah yang baik dan benar supaya terhindar dari plagiat. Kemudian kegiatan yang kedua, pelatihan dan pengarahan yang diberikan oleh beberapa jajaran pejabat fakultas dan staf dosen. Intinya sama, untuk mencegah tindak plagiat pada mahasiswa (Humas FIS UNY, 2012).

Kegiatan pelatihan jurnalistik dan seminar pencegahan plagiat muncul sebagai respon terhadap fenomena plagiat yang dewasa ini mewabah. “Keprihatinan tersebut muncul karena banyak dari mahasiswa yang plagiat dalam

(20)

7

kepada mahasiswa agar piawai dalam menulis. Khususnya dalam mengerjakan karya tulis sebagai tugas mahasiswa, terlebih TAS yang mempunyai standar kualifikasi yang tinggi. Dengan kegiatan pelatihan jurnalistik dan seminar pencegahan plagiat diharapkan tindakan plagiarism yang terjadi di UNY khususnya di FIS UNY bisa semakin ditekan, dengan mengetahui cara menuliskan artikel ilmiah dan penelitian yang benar maka keinginan untuk melakukan plagiat tidak dilakukan (Humas FIS UNY, 2012).

Harus diakui, ciptaan karya ilmiah tidak bisa lepas dari produsen utamanya, yaitu kampus dan kalangan intelektual. Salah satu kegiatan atau aktivitas terkait dengan nilai kejujuran dalam kehidupan ilmiah adalah sikap terbuka dan fair dalam penulisan karya tulis ilmiah. Dalam konteks penulisan dan penelitian ini, Karya tulis yang dianggap menjadi master piece mahasiswa strata satu kususnya adalah Tugas Akhir Skripsi (TAS). Karya tulis ilmiah inilah yang perlu mendapat tekanan dan perhatian serius. TAS harus dikelola dan diteliti secara serius terkait dengan gejala plagiat yang terjadi di dalamnya. Mahasiswa UNY yang sebagian besar disiapkan sebagai calon pendidik, kemampuan menulis karya ilmiahnya harus ditegakkan seiring dengan tuntutan profesionalisme guru (Suyanto, 2007).

(21)

8

menyelesaikan tugas akhir ini. Sebaliknya, bagi mahasiswa yang mampu menyelesaikan tugas akhir skripsi sesuai tepat waktu, atau kurang dari waktu yang telah ditentukan dan berkualitas, akan menjadi kenangan dan kebanggaan yang tidak mudah terlupakan begitu saja. Banyak pihak, misalnya jurusan, dosen pembimbing akademik, dosen pembimbing, dosen penguji, orang tua, keluarga, teman teman, akan memuji dan membanggakannya.

Sesuai dengan buku Panduan Tugas Akhir yang diterbitkan oleh FIS UNY sebuah karya tulis penelitian bentuk skripsi, diformatkan mencantumkan relevansi dengan karya penelitian orang lain terdahulu. Namun, bahwa cara ini tidak jarang justru menggiring mahasiswa untuk melakukan duplikasi atau plagiat dari referensi buku maupun penelitian sebelumnya. Sadar atau tidak, cara penulisan yang salah dalam mengutip yang dilakukan peneliti atau tidak sesuai pedoman yang ditentukan, telah mendekatkan karya tulis mereka pada karya tulis orang lain. Dari sinilah antara lain gejala plagiat muncul, mahasiswa sebenarnya tidak berniat melakukan plagiat, tetapi karena kurang paham terhadap cara penulisan yang benar, khususnya cara mengutip mengutip, maka mahasiswa dapat terjerumus dalam tindakan plagiat.

(22)

9

antara lain adalah: a) karya yang disusun benar-benar merupakan karya sendiri, bukan hasil penjiplakan karya orang lain baik sebagian atau seluruhnya; b) pencantuman secara jelas semua referensi yang digunakan sebagai bahan kajian dan menunjukkan izin pencantuman atau penggunannya sesuai dengan ketentuan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual); c) keterbukaan untuk menerima kritik dan saran terhadap TAS demi peningkatan kualitas (Tim Penyusun Pedoman Tugas Akhir FIS UNY, 2011: 29).

Selain butir-butir syarat yang harus dipenuhi mahasiswa yang tercantum diatas, ada pula contoh dan penjelasan tentang sistematika cara penulisan dan cara mengutip yang benar. Itu sangat berguna bagi mahasiswa untuk tidak terjerumus dalam perilaku plagiat. Secara formal, mahasiswa diwajibkan menulis di halaman pernyataan bahwa apa yang ditulisnya adalah benar-benar karya sendiri dan telah mengikuti tata cara serta etika penulisan karya ilmiah sesuai dengan pedoman yang disepakati (Tim Penyusun Pedoman Tugas Akhir FIS UNY, 2011: 28).

(23)

10

Kebijakan terbaru mahasiswa diwajibkan membuat jurnal dari skipsinya dan dipublikasikan lewat media elektronik yang dapat dilihat oleh semua orang yang mengaksesnya, tentu riskan apabila masih ada unsur plagiat didalamnya. Akibatnya tidak hanya dialami mahasiswa tapi juga menyeluruh terhadap dosen sebagai pembimbing dan universitas dimana mahasiswa menuntut ilmu. Oleh karena itu, perlu ada penelitian mengenai plagiat pada TAS.

Dari permasalahan yang ditemukan tersebut, penulis mempunyai ketertarikan untuk melakukan penelitian dengan fokus utamanya adalah mencari tahu Plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa FIS UNY. Data hasil penelitian mengenai plagiat pada TAS Mahaiswa FIS UNY diharapkan bisa menjadi gambaran tentang perilaku plagiat di kalangan Mahasiswa FIS UNY.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

1. Mengikisnya nilai kejujuran di kalangan civitas akademika.

2. Terdapat perilaku ketidakjujuran akademik di kalangan mahasiswa berupa titip absen, menyontek, dan mengutip karya orang lain tanpa mencantumkan sumber (plagiat).

3. Terpublikasikannya di media berbagai tindakan plagiat pada karya tulis ilmiah (makalah, paper, artikel, skripsi, disertasi, tesis) oleh civitas akademika.

(24)

11

5. Berdasarkan keterangan beberapa dosen, Mahasiswa FIS UNY kebanyakan kurang memahami dan menguasai tata cara penulisan karya ilmiah dengan baik dan benar sehingga dimungkinkan terjerumus pada tindak plagiat.

6. Berdasarkan keterangan bebrapa dosen, ada indikasi plagiat oleh Mahasiswa FIS UNY dalam mengerjakan tugas individu, kelompok berupa makalah atau artikel, bahkan TAS.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat lebih terfokus, serta mengingat keterbatasan kemampuan peneliti, baik dalam hal waktu, tenaga maupun biaya, maka penelitian ini dibatasi pada masalah yang berkaitan dengan pemahaman Mahasiswa FIS UNY yang kurang baik tentang plagiat dan tata cara penulisan karya tulis ilmiah yang baik dan benar, sehingga menjerumuskan mahasiswa pada tindak plagiat, khususnya pada Tugas Akhir Skripsi. Pemahaman yang dimaksud berupa pemahaman mengenai apa itu plagiat, tipe-tipe plagiat, dan cara membuat karya tulis ilmiah yang baik dengan memahami tata cara penulisan yang benar berdasarkan pedoman yang ditentukan dan pemahaman plagiat sebagai kesalahan dalam menulis, mengutip secara benar, serta pemahaman yang salah dengan anggapan bahwa plagiat adalah sesuatu yang wajar/lazim.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(25)

12

2. Bagaimanakah tipe-tipe plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta?

3. Bagaimanakah faktor-faktor penyebab plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta?

E. Tujuan Penelitian

Peneliti melakukan penelitian dengan judul “Plagiat pada Tugas Akhir

Skripsi Mahasiswa FIS UNY” dengan tujuan: Mengetahui gejala plagiaat pada TAS dengan cara: (1) mencari tahu bagaimana pemahaman Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta tentang plagiat pada Tugas Akhir Skripsi; (2) mencari tahu tipe-tipe plagiat pada TAS Mahasiswa FIS UNY; dan (3) mencari tahu faktor penyebab plagiat pada TAS Mahasiswa FIS UNY.

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah pengetahuan guna memberikan sumbangan bagi pengembangan Pendidikan Moral, Pendidikan Karakter dan sosialisasi produk hukum dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi masukan sekaligus salah satu referensi bagi peneliti lain yang relevan dengan penelitian ini.

2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti

(26)

13

bidang moral, etika, karakter, dan hukum dalam Pendidikan Kewarganegaraan.

b. Bagi Instansi Fakultas Ilmu Sosial UNY

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan pemikiran atau bahan pertimbangan Fakultas Ilmu Sosial UNY dalam membuat kebijakan untuk menegakkan etika akademik, terutama nilai kejujuran serta memberikan pengetahuan dan pemahaman yang baik kepada mahasiswa guna mencegah tindak plagiat.

c. Manfaat bagi masyarakat

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang plagiat serta meningkatkan moralitas dan kejujuran masyarakat, yaitu dengan menghargai karya orang lain. Kemudian masyarakat dapat memberikan peran sertanya terhadap pencegahan plagiat dan perlindungan terhadap karya orang lain.

G. Pembatasan Istilah

Agar penelitian ini dapat dipahami oleh khalayak dan tidak terjadi kesalah pahaman terhadap istilah-istilah yang digunakan pada penelitian ini, maka peneliti memberikan batasan penelitian sebagai berikut:

1. Plagiat

(27)

14

pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan mamadai”. Orang perseorangan atau kelompok orang pelaku plagiat, masing-masing bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok dan atas nama suatu badan disebut plagiator. 2. Tugas Akhir Skripsi

Menurut Arifin (2003: 26), skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain yang ditulis oleh mahasiswa sebagai syarat mendapat gelar sarjana S-1. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empirik-objektif berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak langsung (studi kepustakaan). Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah, yaitu logis dan empirik.

3. Mahasiswa

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi, “Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Pendidikan Tinggi yang lembaganya disebut Perguruan Tinggi”. Secara normatif mahasiswa akan dituntut tangung jawab akademisnya dalam menghsilkan karya yang berguna bagi masyarakat luas, salah satunya adalah skripsi yang sekaligus menjadi syarat mendapatkan gelar sarjana

(28)

15

(29)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Tinjauan tentang Plagiat a. Pengertian Plagiat

Henry Soelistyo, (2011) secara etimologis plagiat berasal dari bahasa Inggris

Plagiarism yang apabila dirunut sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu

Plagiarius berarti penculik atau pencuri karya tulis. Kemudian di kamus Longman

Dictionary of English Language and Culture, plagiarism didefinisikan sebagai

pengambilan gagasan dari karya orang lain kemudian menggunakan gagasan tersebut dalam karyanya sendiri tanpa memberi penghargaan terhadap penulis aslinya.

Untuk menyamakan pemahaman, perlu dikutip sebuah referensi konseptual dari

Black’s Law Dictionary, yang mendefinisikan plagiarism sebagai berikut:

The deliberate and knowing presentation of another person’s original ideas

or creative expression as one’s own. Generally, plagiarism is immoral but not illegal. If the expression’s creator gives unrestricted permission for it’s

use and the user claim the expression as original, the user commits plagiarism but does not violate copyright laws. If the original expression is copied without permission, the plagiarist may violate copyright laws, even if credit goes to the creator. And if the plagiarism results in material gain, it may be deemed a passing-off activity that violates the Lanham Act

(Soelistyo, 2011: 7-8).

(30)

expressions, maka plagiator itu dianggap melanggar UU Hak Cipta. Sementara itu,

penilaian bahwa plagiat merupakan pelanggaran Hak Cipta juga secara tegas dinyatakan oleh the World Intellectual Property Organization/WIPO, dalam glossary tahun 1980, sebagai berikut:

Generally understood as the act offering or presenting as one’s own the work of another, wholly or partly, in a more or less altered form or context. The person so doing is called a plagiarist, he is guilty of deception and, in the case of works protected by copyright, also of infringement of copyright.

Definisi WPO menekankan satu syarat normatif, bahwa pelanggaran Hak Cipta terjadi apabila ciptaan yang diplagiat merupakan karya yang dilindungi Hak Cipta. Persyaratan ini secara implisit mengindikasikan norma sebaliknya bahwa apabila karya yang diplagiat merupakan ciptaan public domain, maka plagiarism yang dilakukan itu bukan merupakan tindakan pelanggaran Hak Cipta. Interpretasi ini perlu dikonfirmasi mengingat tindakan plagiat seperti ini betapapun merupakan tindak pelanggaran Hak Moral pencipta, yang di beberapa negara perlindungan hukumnya tidak mengenal batas waktu, artinya bersifat abadi.

Yang juga membedakan referensi Black’s Law Dictionary dengan WIPO

glossary adalah aspek manfaat plagiat bagi pelaku. Dikatakan dalam Black’s Law

Dictionary bahwa:”… if the plagiarism result in material gain, it may be deemed a

passing-off acttivity that violate the Lamban Act…” pernyataan ini dapat dipahami

(31)

dalam sistem hukum Indonesia. Intinya, apabila plagiator mendapatkan keuntungan ekonomi dari tindakan plagiatnya, ia dapat digugat ganti rugi secara perdata. Atas tindakan plagiasi itu ia secara hukum diancam sanksi membayar ganti rugi.

Selanjutnya, Alexander Lindsey dalam tulisan Plagiarism and Originality dalam Soelistyo (2011: 8-9), plagiat yang diartikan sebagai tindakan menjiplak ide, gagasan atau karya orang lain untuk diakui sebagai karya sendiri atau menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya sehingga menimbulkan asumsi yang salah atau keliru mengenai asal muasal dari suatu ide, gagasan atau karya. Karena definisi tersebut tidak secara spesifik membatasi pada ciptaan karya tulis, maka plagiarisme dapat pula digunakan untuk menyatakan tindakan penjiplakan ide, gagasan atau karya arsitektur.

Pengertian plagiat dalam Peraturan menteri Pendidikan Republik Indonesia No 17 tahun tahun 2010 khususnya dalam BAB I Mengenai ketentuan Umum Pasal 1 adalah “perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba

memperoleh kredit atau nilai karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang di akui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai”.

(32)

dilengkapi dengan catatan mengenai sumbernya. Bila seseorang mengingkari kewajiban itu, ia melakukan tindak yang oleh UU Hak Cipta dianggap sebagai pelanggaran hukum. Ancaman pidananya penjara maksimum 2 tahun dan denda paling banyak Rp. 150 juta. Pengertian ini serupa dengan definisi yang dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa plagiasi adalah pengambilan karangan (pendapat) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat) sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri (KBBI, 2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia membedakan secara tegas istilah plagiat dengan plagiarisme. Plagiariseme ini diartikan sebagai penjiplakan yang melanggar Hak Cipta.

Pelanggaran hak cipta (Copyright infringement), lebih menekankan aspek hukum. Apakah seseorang dikatakan melanggar copyright atau tidak, tergantung jenis ijin yang dipegang oleh pemegang hak (penemu/ pembuat aslinya). Sedangkan plagiat (plagiarism), seperti yang telah disebutkan sebelumnya, lebih menekankan aspek etika (ethic). Secara sederhana, plagiat diartikan sebagai mengambil atau meniru karya orang lain, lalu mengakuinya sebagai karya sendiri. Meniru karya orang lain tanpa mencantumkan sumber aslinya, sama saja dengan mengakui karya orang lain sebagai karya sendiri, yang disebut plagiat.

(33)

karya tulis tanpa mencantumkan identitas sumber aslinya; 2) Menggunakan ataupun mengutip kata-kata, kalimat, dan paragraf milik orang lain dalam sebuah karya tulis tanpa memberi tanda kutip dan/atau mencantumkan sumber aslinya; 3) Menggunakan ungkapan, uraian, dan penjelasan orang lain dalam sebuah karya tulis tanpa memberi tanda kutip dan/atau mencantumkan sumber aslinya; 4) Menggunakan fakta berupa data dan informasi milik orang lain yang merupakan hasil penelitiannya yang dituangkan dalam suatu karya tulis tanpa mencantumkan identitas sumber aslinya; 5) Mengganti identitas penulis/pencipta dari karya tulis orang lain dengan identitas sendiri sehingga karya tersebut seolah-olah menjadi karyanya sendiri.

Namun, plagiat tidak boleh dianggap sebagai virus yang selalu ada didalam karya seseorang. Plagiat bisa dihindari ataupun dicegah, jangan sampai dengan adanya fenomena plagiat yang mewabah dewasa ini, membuat orang malas berkarya, terutama menulis. Menurut Soelistyo (2011: 35) hal-hal yang tidak tergolong plagiat atau plagiarisme adalah: 1) Menggunakan informasi yang berupa fakta umum; 2) Menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain dengan memberikan sumber jelas; 3) Mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.

(34)

(mendapat izin dan mencantumkan sumber) tersebut disebut plagiat. Selain plagiat,

juga terdapat istilah-istilah lain yang berkaitan dengan penjiplakan, seperti: 1)

Plagiarisme penjiplakan yang melanggar hak cipta; 2) Plagiatis, beranalogi ke kata berakhiran /-tis, -is, if/ yang memaknai sifat (nasionalistis, nasionalis). Jadi, plagiatis dimaksudkan untuk menyatakan sifat atau fenomena/kondisi plagiat; 3) Plagiasi, beranalogi ke yang akhir kata ada /-si/ yang memaknai proses (sosialisasi, nasionalisasi), Jadi, plagiasi dimaksudkan untuk menyatakan proses plagiat; 4) Plagiarian atau plagiator, beranalogi ke kata yang akhir kata ada /-an/ (bukan akhiran -an) yang memaknai orang/pelaku (vegetarian, laboran). Jadi, plagitarian atau plagioator dimaksudkan untuk menyatakan orang yang menganut paham plagiat atau sebutan untuk pelaku plagiat itu sendiri.

b. Tipe-tipe Plagiat

Plagiat mempunyai ruang lingkup yang luas, tidak hanya sekedar plagiat dalam definisi saja, tetapi juga dalam bentuk, jenis, dan macamnya. Penting sekalai memahami plagiat secara menyeluruh dan mendalam. Mengacu pada konsep

plagiarism, selanjutnya penting untuk mengetahui tipe-tipe plagiat yang disarikan

dari tulisan Parvaty Iyer dan Abhipsita Singh dalam Soelistyo (2011: 23-25), sebagai berikut:

1) Plagiat Berdasarkan Aspek yang Dicuri a) Plagiat Ide (Plagiarism of Ideas)

(35)

orang lain. Atau, ada kemungkinan terjadi adanya dua ide yang sama pada dua orang pencipta yang berbeda. Misalnya, ide tentang cerita sinetron percintaan dengan latar belakang kehidupan mahasiswa di kampus. Ide seperti itu sangat umum dan sangat mungkin mempunyai kesamaan dengan ide orang lain. Oleh karena itu, perlu bahan bukti yang cukup untuk memastikan adanya plagiat. Namun demikian salah satu kunci untuk membuktikan adanya plagiat adalah dengan mempertanyakan apakah ia mendapatkan keuntungan dari pemikiran orang lain. Jangan sampai dengan adanya konsep dan teori plagiat ide menjadi boomerang bagi kemajuan pemikir-pemikir bangsa yang kemudian menjadi takut untuk menciptakan idea tau gagasan.

b) Plagiat Kata demi Kata (Word for word plagiarism)

Tipe ini serupa dengan slavish copy, yaitu mengutip karya orang lain secara kata demi kata tanpa menyebutkan sumbernya. Plagiasi dianggap terjadi karena skala pengutipannya sangat substansial sehingga seluruh id atau gagasan penulisannya benar-benar terambil. Plagiasi seperti ini banyak dilakukan pada karya tulis.

c) Plagiat Sumber (Plagiarism of Source)

(36)

serta disebut. Ini tentu sikap yang fair dan tidak merugikan kepentingan penulis tersebut serta kontributor-kontributor lainnya.

d) Plagiat Kepengarangan (Plagiarism of Authorship)

Tulis karya tulis yang disusun oleh orang lain. Tindakan ini terjadi atas dasar kesadaran dan motif kesengajaan untuk membohongi publik. Misalnya mengganti kover buku atau sampul karya tulis orang lain dengan kover atas namanya tanpa ijin.

2) Plagiat Berdasarkan Sengaja atau Tidak Sengaja a) Plagiat Sengaja

(37)

dan pengakuan terhadap tulisannya yang sebenarnya adalah hasil plagiat (Sudigdo, 2007 dalam Artikel Penelitian Tim Peneliti FIP, 2012).

b) Plagiat Tidak Sengaja

Plagiat tidak sengaja adalah plagiat yang dilakukan oleh seseorang karena ketidak sengajaan, yaitu kurangnya pengetahuan dan pemahaman orang tersebut dalam mengutip. Orang tersebut tidak tahu atau tidak sadar kalau terdapat kesalahan dalam mengutip tulisan atau ide orang lain, sehingga secara tidak sadar pengutip telah terjerumus pada tindak plagiat. Bentuk dan jenis plagiat tidak sengaja inilah yang sering ditemukan (Sudigdo, 2007 dalam Artikel Penelitian Tim Peneliti FIP, 2012). Contoh bentuk pengutipan kalimat karya seseoarang dengan bahasa asli yang mencantumkan sumber referensinya, tetapi tidak menggunakan tanda kutip, yaitu:

Persoalan yang dihadapi sekolah-sekolah kita sekarang ini

adalah persoalan moral. Berakar dari persoalan moral ini,

menimbulkan berbagai persoalan lainnya. Bahkan kecurangan

atau kejahatan akademis terjadi karena penurunan moral

(Widianto, 1991: 16).

(38)

3) Plagiat Berdasarkan Proporsi atau Prosentase yang Dibajak

Menurut Sudigdo (2007) dalam Artikel Penelitian Tim FIP (2012) mengklasifikasikan plagiat berdasarkan proporsi atau kadar plagiatnya, yaitu:

a) Plagiat Ringan

Plagiat ringan manakala dalam sebuah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh seseorang kurang dari 30%.

b) Plagiat Sedang

Plagiat sedang mempunyai prosentasi 30%-70% dalam sebuah karya tulis yang dibuat.

c) Plagiat Total

Plagiat total berarti lebih dari 70% isi karya tulis ilmiahnya merupakan plagiat dari karya orang lain. Plagiat ini tidak bisa ditoleril dan karya tersebut harus direvisi ataupun ditak diakui.

4) Plagiat Berdasarkan Pola

a) Self Plagiarism (auto plagiarism)

Henry Soelistyo (2011: 21-22) menjelaskan self plagiarism atau auto

plagiarism adalah bentuk plagiat dengan melakukan penggandaan,

(39)

masih pro-kontra, karena dalam hal pemakaian kembali karya sendiri itu tak ada pihak lain yang dicurangi. Pertanyaannya, apakah semua pemakaian kembali karya ilmiah, baik sebagian maupun keseluruhan, baik dalam pembuatan, pemuatan, publikasi, maupun presentasi (tanpa menyebut sumber secara memadai), dianggap auto-plagiat? Kalau benar, rasanya tiada ilmuwan, dosen, atau akademisi yang tak sering melakukannya.

Akan tetapi, ada praktik pemakaian kembali karya sendiri yang bisa dikategorikan pelanggaran etika akademik serius, karena ada unsur curang. Misalnya, pengulangan karya yang hak ciptanya sudah milik pihak lain, mahasiswa yang menggunakan karya ilmiahnya untuk memenuhi tugas pada lebih dari satu mata kuliah, atau pemakaian ulang karya ilmiahnya untuk tugas akhir yang mensyaratkan orisinalitas (skripsi, tesis, atau disertasi). Bagi dosen, bila menggunakan karya ilmiahnya untuk usulan kenaikan pangkat, padahal karya itu telah digunakan untuk maksud sama.

(40)

c. Faktor Penyebab Plagiat

Plagiat bukan sebuah fenomena yang muncul dan terjadi secara tiba-tiba dan bukan budaya yang secara arti kata budaya itu sendiri merupakan sesuatu yang dilestarikan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang, kususnya mahasiswa itu melakukan tindakan plagiat, menurut Ariani (2011) faktor-faktor tersebut antara lain:

1) Minimnya Sosialisasi

Minimnya sosilasisasi terhadap plagiat kepada masyarakat pada umumnya dan kalangan akademisi pada kususnya merupakan salah satu penyebab tindak plagiat. Plagiat yang merupakan pelanggaran etika dan hukum perlu disosialisasikan atau diberitahukan kepada khalayak dengan berbagai cara, sehingga khalayak diharapkan tidak melakukan plagiat. Untuk mahasiswa misalnya, pada awal masuk kuliah sudah harus dibekali pengetahuan tentang plagiat beserta tata cara penulisan karya ilmiah yang benar.

2) Pemahaman Kurang Baik

(41)

plagiat karena mahasiswa tersebut mempunyai pemikiran bahwasannya menyebutkan sumber dalam daftar pustaka saja sudah cukup.

3) Pengawasan Kurang (permisif)

Salah satu penyebab plagiat adalah minimnya pengawasan dari berbagai pihak. Misalkan mahasiswa plagiat, salah satune dikarenakan kurangnya pengawasan terhadap mahasiswa dalam kesehariannya, baik dari proses maupun hasinya dalam membuat karya tulis ilmiah. Sikap permesif dari pihak kampus maupun dosen sebagai mentor bisa menjadi stimulus tindakan plagiat. Apabila dosen dan pihak kampus lainnya tidak memberikan perhatian dan pengawasan secara intensif kepada mahasiswa saat membuat tugas karya tulis ilmiah kususnya, hal ini bisa berpeluang untuk menggiring mahasiswa melakukan plagiat.

4) Kecanggihan Teknologi

(42)

seperti ini masuk kategori plagiat, yang dilatarbelakangi penyalahgunaan internet.

5) Kemalasan

Malas adalah penyakit yang menular, kususnya istilah ini layak digunakan untuk memotret fenomena yang terjadi di Indonesia. Pemuda usia produkti yang mayoritas masih berstatus pelajar seakan mempunyai penyakit malas ini. Dari malas ini muncul banyak permasalahan, salah satunya adalah tindak plagiat. Misalnya, mahasiswa yang malas dalam menacri infromasi terhadap tata cara penulisan yang benar, cara pengutipan yang benar, ketika mendapat tugas membuat karya tulis ilmiah, cenderung terjeremus kedalam tindak plagiat.

6) Mengikisnya Kejujuran

(43)

Jadi, dalam kaitannya dengan karya tulis ilmiah, keaslian dan orisinalitas merupakan suatu keharusan yang harus dipegang teguh oleh masyarakat akademis. Apabila menggunakan karya orang lain, sudah merupakan kewajiban untuk bersikap

fair, yaitu dengan mencantumkan sumber secara memadai dan memperhatika cara

pengutipan, supaya tidak terjerumus ke tindak plagiat, yaitu plagiat tidak sengaja. Bentuk plagiat mempunyai karakteristik yang bermacam-macam, tipe plagiat kata demi kata, plagiat ide, plagiat kepengarangan dan plagiat sumber. Termasuk juga plagiat dalam penulisan Tugas Akhir Skripsi, yang sering ditemukan adalah bentuk plagiat kata, plagiat ide, plagiat kepengarangan dan plagiat sumber dengan berbagai faktor penyebabnya. Salah satunya adalah keterbatasan pemahaman mahasiswa dalam membuat karya tulis yang baik dan benar. Sering kali mahasiswa terjerumus tindak plagiat secara tidak sengaja karena kurangnya pemahaman terhadap tata cara penulisan dan pengutipan.

2. Tinjauan tentang Karya Ilmiah a. Pengertian Karya Ilmiah

(44)

langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berfikir secara kritis.

Tarigan, (2008) menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan mengguanakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Dalam komunikasi tulis, terdapat empat unsur yang terlibat, yaitu:

1) Penulis sebagai penyampai pesan 2) Pesan atau isi tulisan

3) Saluran atau media

4) Pembaca sebagai penerima pesan.

Menulis mempunyai banyak manfaat yang dapat dipetik dalam kehidupan ini, diantaranya adalah: (a) peningkatan kecerdasan, (b) pengembangan daya inisiatif dan kreatif, (c) penumbuhan keberanian, dan (d) pendorongan kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi. Menulis merupakan tindak komunikasi yang pada hakikatnya sama dengan berbicara. Persamaan itu terletak pada tujuan dan muatannya. Tujuan menulis adalah untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain, sedangkan muatannya adalah pikiran, perasaan, gagasan, pesan, dan pendapat (Tarigan, 2008: 21-22).

(45)

memenuhi syarat ataupun untuk memenuhi tugas akademik. Karya ilmiah merupakan tulisan yang didasarkan atas penelitian ilmiah (Dalman, 2012: 1-2).

Karya ilmiah merupakan tulisan yang didasarkan atas hasil dari penelitian ilmiah. Namun, dewasa ini mulai berkembang paradigma baru bahwa suatu karya ilmiah tidak harus berdasarkan pada penelitian ilmiah, melainkan bisa juga suatu kajian terhadap suatu masalah yang dianalisis oleh ahlinya secara profesional. Tradisi keilmuan bukan sekedar menjadi penerima ilmu atau pelaksana teori yang sudah ada. Akan tetapi, sekaligus sebagai pemberi (penyumbang) ilmu. Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan cendekiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi juga harus dapat menulis tentang tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai calon ilmuwan wajib menguasai tata cara penulisan karya ilmiah.

Karya ilmiah merupakan tulisan yang memiliki bobot akademis tertentu ditinjau dari aspek organisasi tulisan, substansi masalah, akurasi data, dan penyajiannya. Karya ilmiah juga merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi, atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan/atau bukti-bukti empirik. Oleh sabab itu, tulisan dapat dikatakan ilmiah apabila tulisan tersebut berdasarkan fakta dan data, baik secara teoretis maupun empirik yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

(46)

berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seoarang penulis atau peneliti. Tujuannya untuk memberitahukan seuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk mebuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam opbjek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sring mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah dituilis orang lain. Meskipun tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema sama, namun tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Hal senacam ini disebut juga dengan pengembangan penelitian. Dilihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uaraian, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya senacam itu didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan (Dalman, 2012).

(47)

yang tidak terikat pada karangan baku. Sementara itu, karangan semi ilmiah berada diantara keduanya.

Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu permasalahan. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang diperoleh melalui suatu penelitian. Karya tulis ilmiah melalui penelitian ini menggunakan metode ilmiah yang sistematis untuk memperoleh jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang diteliti. Untuk memeperjelas jawaban ilmiah berdasarkan penelitian, penulisan karya tulis ilmiah hanya dapat dilakukan sesudah timbul suatu masalah, yang kemudian dibahas melalui penelitian dan kesimpulan dari penelitian tersebut. Karya tulis ilmiah adalah suatu produk dari kegiatan ilmiah. Membicarakan produk ilmiah, pasti kita membayangkan kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan temuan baru yang bersifat ilmiah, yaitu penelitian (Andika, 2010).

(48)

antara subjek dan predikat kemungkinan besar merupakan informasi yang tidak jelas. Penggunaan kata harus dilakukan secara tepat, artinya kita harus memilih kata-kata yang sesuai dengan pesan yang disampaikan (Tarigan, 2008).

Dalam penelitian, yang digunakan sebagai bahan penulisan karya ilmiah dapat berupa kutipan atas pernyataan orang lain sebagai dasar atau landasan penyusunan penelitian. Pernyataan ilmiah ini digunakan untuk bermacam-macam tujuan sesuai dengan bentuk argumentasi yang diajukan. Pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai sebagai definisi dalam menjelaskan suatu konsep, atau dasat digunakan sebagai premis dalam pengambilan kesimpulan pada suatu argumentasi.

Pernyataan ilmiah yang harus kita gunakan dalam tulisan harus mencakup beberapa hal, yaitu: 1) Harus dapat kita identifikasikan orang yang membuat pernyataan tersebut; 2) Harus dapat kita identifikasikan media komunikasi ilmiah dimana pernyataan disampaikan apakah dalam makalah, buku, seminar, lokakarya; 3) Harus dapat diidentifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut beserta tempat domisili dan waktu penerbitan dilakukan dan apabila tidak diterbitkan, maka harus disebutkan tempat, waktu, dan lembaga yang mekukan kegiatan (Dalman, 2012: 5-6).

(49)

b. Jenis-jenis Karya Ilmiah

Pada prinsipnya karya ilmiah merupakan hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini, yang membedakan adalah materi, susunan, tujuan serta panjang pendeknya karya tulis ilmiah. Secara garis besar, karya ilmiah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian (Arifin, 2003: 15). Selanjutnya, akan dijelaskan tentang:

1) Karya Ilmiah Pendidikan

Karya ilmiah pendidikan digunakan sebagai tugas untuk meresum pelajaran, menganalisis suatu masalah berdasarkan hasil penelitian, serta sebagai persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan. Karya ilmiah pendidikan mempunyai beberapa macam bentuk dan jenis berdasarkan fungsi dari karya itu sendiri, yaitu paper, skripsi, tesis, dan disertasi. Berikut ini penjelasan macam-macam karya ilmiah pendidikan:

a) Paper (karya tulis)

Paper atau yang lebih popular berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatau ceramah yang diberikan olah dosen kepada mahasiswanya Tujuan pembuatan paper ini adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen.

b) Skripsi

(50)

mendapat gelar sarjana S-1. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empirik-objektif berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak langsung (studi kepustakaan). Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah, yaitu logis dan empirik.

c) Tesis

Tesis adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendlam daripada skripsi. Tesis merupakan syarat untuk mendapat gelar magister (S-2). Penulisan tesis bertujuan mensintesiskan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi guna memeperluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal yang menjadi tema tesis tersebut.

d) Disertasi

(51)

2) Karya Ilmiah Penelitian

Arifin (2003: 15) mengklasifikasikan karya ilmiah penelitian menjadi bebrapa jenis, yaitu:

a) Makalah Seminar

Makalah seminar adalah karya ilmiah yang berisi uraian dari topik yang membahas suatu permasalahan yang akan disampaikan dalam forum seminar. Makalah seminar besiri hasil penelitian atau pemikiran murni dari penulis dalam membahas dan memecahkan masalah yang dijadikan topik dalam forum seminar.

b) Laporan Hasil Penelitian

Laporan adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah ilmiah yang cara penulisannya dilakukan secara relatif singkat. Laporan ini bisa dikelompokkan sebagai karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian meskipun masih dalam tahap awal.

c) Jurnal Penelitian

Jurnal penelitian adalah karya tulis ilmiah berupa ringkasan dari hasil penelitian yang kemudian diunggah melalui media elektronik secara online untuk dipublikasikan.

c. Teknik Penuilisan Karya Ilmiah

(52)

teknik pengutipan dan teknik menuliskan daftar pustaka. Berikut penjelasan dan contoh dari teknik pengutipan dan teknik penulisan daftar pustaka:

1) Pengutipan

Pengutipan adalah sebuah cara dalam mencantumkan sumber referensi yang diambil atau digunakan seseorang untuk acuan. Oleh karena itu, menguasai cara menguti secara benar menjadi sangat penting untuk mencegah plagiat. Tim Penyusun Pedoman Tugas Akhir FIS UNY (2011: 25) memberikan contoh beberapa macam dan bentuk pengutipan yang benar:

a) Cara Menulis Kutipan Langsung

(1) Kutipan langsung ditulis sama persis dengan sumber aslinya, baik mengenai bahasanya maupun ejaannya.

(2) Kutipan yang terdiri dari lima baris atau lebih, diketik diluar bodi teks dimulai pada ketukan ke enam.

(3) Kutipan yang panjangnya kurang dari lima baris dimasukkan dalam teks, diawali dan diakhiri oleh tanda petik (“...“).

(4) Kutipan yang dihilangkan beberapa bagian kalimatnya, bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik. Bila yang dihilangkan satu kalimatatau lebih, bagian yang dihilangkan tersebut diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris.

(53)

(6) Sumber kutipan langsung ditulis dengan menyebut nama pengarang, tahun terbitan, dan nomor halaman yang dikutip. Contoh: (Baumgartner, 2007: 12).

b) Cara Menulis Kutipan Tidak Langsung

(a) Kutipan tidak langsung diketik sebagai body teks

(b)Sumber kutipan tidak langsung ditulis dengan menyebut nama pengarang dan tahun terbitan.

Contoh : (1) Menurut Safrit (2007: 11-14), .…... (2) ………(Safrit, 2007: 11-14).

2) Penulisan Daftar Pustaka

Penulisan daftar pustaka perlu diperhatikan, dan disesuaikan dengan rujukan yang digunakan. Teknik penulisan daftar pustaka harus berdsarkan pedoman atau ketentuan yang berlaku, yaitu Pedoman Tugas Akhir FIS UNY. Berikut penjelasan dan contoh penulisan daftar pustaka yang disusun Tim Penyusun Pedoman Tugas Akhir FIS UNY (2011: 27);

a) Penulisan daftar pustaka diurutkan secara alfabetis menurut nama pengarang dan tidak perlu menggunakan nomor urut.

b) Penulisan buku yang dijadikan rujukan mengikuti urutan: nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku, tempat penerbitan, dan nama penerbit.

(54)

(1) Buku dengan pengarang satu orang

Oliva, Peter F. (2007). Developing the Curriculum. 5rd. ed. New York:Harper Collins.

Moleong, Lexy J. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya.

(2) Buku dengan pengarang dua orang

Strunk, W., Jr., & White, E.B. (1979). The Elements of Style. 3rd. ed.

Paul, Richard & Elder, Linda. (2001). Critical Thinking. New York:Prentice Hall.

(3) Buku dengan pengarang tiga orang

Nadler, D., Gerstein, M.S. & Shaw R.B. (1992).

Organizational Architecture: Design for Changing

Organizations. San Francisco:Jossey-Bass.

Beer, M., Einstant, R.A., & Spector, B. (1990). The Critical Path

to Corporate Renewal. Boston: Harvard Bussiness School

Press.

(4) Buku dengan pengarang lebih dari tiga orang

Mohrman, A.M. et al. (1989).Large-scale Organizational Change. SanFrancisco: Josse-Bassy.

Senge, Peter. et. al. (2000). School that Learn. New York: Dubleday.

(5) Buku yang disunting

Popkewitz, Thomas S. & Fendler, Lynn (eds). 1999).Critical

Theories in Education. New York: Routledge.

Elmore, R.F. (ed). Restructuring School: The Next Generation

(55)

(6) Buku yang direvisi

Cohen, J. (2000). Statistical Power Analysis for the Behavioral

Science. rev.ed. New York: Academic Press.

(7) Buku yang diterjemahkan

Gardner, Howard. (2003) Kecerdasan majemuk: Teori dalam

praktik.(Alih bahasa: Drs. Alexander Sindoro). Batam

Center: Penerbit Interaksara.

Hoerr, Thomas R. (2007). Becoming a multiple intelligences

school (Buku kerja multiple intelligences). Penerjemah: Ary

Nilandari. Bandung:Penerbit Kaifa.

c) Penulisan artikel jurnal yang dijadikan rujukan mengikuti urutan: nama pengarang, tahun penerbitan, judul artikel, nama jurnal, nomor jurnal dan halaman.

Contoh :

(1) Artikel dengan satu pengarang

Abdur Rahman As’ari. (2001). "Penggunaan Strategi Pemampatan Dalam Pembelajaran Matematika."Jurnal MIPA (Nomor 1 tahun 30).

Hlm.1- 14.

(2) Artikel dengan dua pengarang

Sarmino dan Husain Haikal. (2001). "Segi Kultural Religius

Perpindahan Keraton Kartasura ke Surakarta."Jurnal Penelitian dan

Evaluasi.4(III). Hlm. 103-121.

d) Penulisan artikel majalah yang dijadikan rujukan mengikuti urutan: nama pengarang, tahun penerbitan, judul artikel, nama majalah, dan halaman. Contoh:

Tatang Iskarna. (2002). "Diaspora dan Postkolonialsime".Ekspresi. Hlm. 20-21.

(56)

nama pengarang, tahun penerbitan, judul artikel, nama surat kabar, tanggal terbit,dan halaman.

Contoh:

Abdurahrahman Wahid. (2002). “Islam, Agama Populer atau Elitis” Kompas (6 September 2002). Hlm.4.

f) Penelitian, Tesis, Disertasi yang diterbitkan Contoh:

Foster-Havercamp. M.E. (1982). "An Analysis of the Relationship Between Preservice Teacher Training and Directed Teaching Performance. "Doctoral dissertation. University of Chicago. 1981.Dissertation Abstract International. 42.4409A.

Djemari Mardapi, dkk. (1994). "Daya Prediksi Tes Masuk IKIP Jakarta terhadap Prestasi dan Lama Studi Mahasiswa Pascasarjana IKIP Yogyakarta." Abstrak Hasil Penelitian IKIP Yogyakarta. Yogyakarta: Lembaga Penelitian IKIP.

g) Penelitian, Tesis, Disertasi yang tidak diterbitkan Contoh:

Ryeson. J.F. (1983). "Effective Management Training: Two Models. "Unpublished master’s thesis. Clarkson College of Technology.

Postdam.N.Y.

Suparno, dkk. (1988). "Studi Experimental Metode Membaca PQRST dan Metode Membaca STUDY terhadap Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS IKIP Yogyakarta." Laporan

Penelitian. IKIP Yogyakarta.

Nandang Supriyatna. (2001). "Daya Prediksi Nilai Rapor dan STTB terhadap Prestasi Belajar jalur PMDK FPTK UPI. "Tesis. PPs UNY

h) Artikel dari internet Contoh:

NASPE. (2006). “Moving into the Future: National Standards for

Physical Education, 2ndEdition” Diambil dari:

(57)

nationalstandards_3.html, pada tanggal 06 Mei 2006.

3. Tinajauan tentang Pemahaman a. Pengertian Pemahaman

Arikunto (2010: 115), berpendapat,”Dengan pemahaman, seorang individu diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di antara fakta-fakta atau konsep”. Pemahaman dalam arti ini tidak hanya menghendaki seseorang mengerti, tetapi menambah agar dapat menggunakan bahan-bahan yang telah dipahami dengan layak dan efektif. Pemahaman sebagai kerja pikir dimana seseorang pengajar dalam taraf ini hanya menyampaikan isi pelajaran dan individu (subjek didik) harus membuat gambaran tentang objek tersebut.

Daryanto (2011),”Pemahaman adalah pengertian tentang kerja akal pikiran manusia. Akal pikiran membentuk gabungan-gabungan dan hubungan-hubungan berbagai macam peristiwa dalam membentuk sebuah pola”. Pola yang sudah terbentuk akan menjadi dasar seseorang dalam menentukan sikap, walaupun dalam kenyataannya sikap yang diambil belum tentu sesuai dengan pemahaman yang dimiliki.

(58)

dan sikap yang diharapkan tidak akan bermakna serta proses belajar yang dialami oleh peserta didik tidak membawa hasil yang maksimal.

b. Tingkatan Pemahaman

Hubungannnya dengan satuan pelajaran, ranah kognitif memegang peranan paling penting. Yang menjadi tujuan pengajaran pada umumnya adalah peningkatan kemampuan siswa dalam aspek kognitif. Menurut taksonomi Bloom, aspek kognitif dibedakan atas enam jenjang yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan. Adapun masing-masing tingkatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Mengingat (remember), yaitu mengambil informasi yang relevan dari ingatan jangka panjang; 2) Memahami (understand), berarti mengkonstrusikan makna dari berbagai pesan instruksional; 3) Menerapkan

(apply), berarti melaksanakan atau menggunakan suatu prosedur; 4) Menganalisis

(analyze), berarti menguraikan materi manjadi bagian-bagian konstituen dan

menentukan bagaimana hubungan bagian yang satu dengan bagian yang lainnya; 5) Mengevaluasi (evaluate, termasuk proses kognitif checking (memeriksa), dan critiquing (mengkritik) dan berhubungan dengan kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu; 6) Menciptakan (created), berarti membuat judgment berdasarkan kriteria dan menyatukan berbagai elemen untuk membentuk sebuah pola atau struktur baru (Wilson, 2006).

(59)

terjemahan, mulai dari menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya, mengartikan dan menerapkan prinsip prinsip; 2) tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yaitu menghubungkan beberapa bagian grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dengan yang bukan pokok; dan 3) tingkat ketiga merupakan tingkat yang tertinggi yaitu pemahaman ekstrapolasi. Memiliki pemahaman tingkat ekstrapolasi berarti seseorang mampu melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat random tentang konsekuensi atau kemampuan membuat estimasi, prediksi berdasarkan atas pengertian dan kondisi-kondisi yang diterangkan dalam ide- ide atau simbol, serta kemampuan membuat kesimpulan yang berhubungan dengan implikasi dan konsekuensinya

(60)

4. Tinjauan tentang Mahasiswa a) Pengertian Mahasiswa

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi Pasal 1 Ayat (15), mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Pendidikan Tinggi yang merupakan jenjang setelah Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan. Mahasiswa yang diamaksud adalah pelajar yang mengenyam pendidikan untuk memperoleh gelar sarjana stara satu. Mahasiswa disiapkan untuk menjadi pemuda yang cerdas dan cendekia.

Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan karena ekspektasi dan tanggung jawab yang diemban oleh mahasiswa begitu besar. Pengertian mahasiswa tidak bisa diartikan kata per kata, Mahasiswa adalah seorang agen pembawa perubahan, yaitu dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh suatu masyarakat bangsa di berbagai belahan dunia. Mahasiswa sebagai agent of change yang diharapkan mampu menciptakan gerakan-gerakan pembaharuan memiliki makna yaitu sekumpulan pemuda intelektual, kritis yang bertanggung jawab, dan dewasa. Secara normatif mahasiswa akan dituntut tangung jawab akademisnya dalam menghsilkan karya yang berguna bagi masyarakat luas, salah satunya adalah skripsi yang sekaligus menjadi syarat mendapatkan gelar sarjana. Oleh karena itu, secara garis besar setidaknya ada 3 peran dan fungsi yang sangat penting bagi mahasiwa, yaitu:

(61)

tanggung jawab moral terhadap diri masing-masing sebagai indidu untuk dapat menjalankan kehidupan yang bertanggung jawab dan sesuai dengan moral yang hidup dalam masyarakat.

2) peranan sosial, selain tanggung jawab individu, mahasiswa juga memiliki peranan sosial, yaitu bahwa keberadaan dan segala perbuatannya tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri tetapi juga harus membawa manfaat bagi lingkungan sekitarnya.

3) peranan intelektual, mahasiswa sebagai orang yang disebut-sebut sebagai insan intelek haruslah dapat mewujudkan status tersebut dalam ranah kehidupan nyata. Dalam arti menyadari betul bahwa fungsi dasar mahasiswa adalah bergelut dengan ilmu pengetahuan dan memberikan perubahan yang lebih baik dengan intelektualitas yang ia miliki selama menjalani pendidikan (Ningmabin, 2012).

(62)

B. Pertanyaan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti akan menelaah permasalahan-permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pemahaman Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta tentang plagiat pada Tugas Akhir Skripsi?

2. Bagaimanakah tipe-tipe plagiat pada Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta?

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan antara dosen pembimbing dengan kecemasan mahasiswa keperawatan dalam menghadapi tugas akhir skripsi di Fakultas Ilmu Kesehatan UMS didapatkan data bahwa

Adapun tulisan ini adalah sebagai tugas akhir dari seorang mahasiswa dalam mencapai gelar sarjana khususnya dalam bidang ilmu Antropologi, dan dapat menyelesaikan skripsi

Sahabat saya tercinta, Erlin Epriliyanti dan Ericha Dwi Pangestuti yang saat ini juga sedang menyelesaikan tugas akhir skripsi terimakasih sudah menjadi sahabat

Puji Syukur kehadirat Allah SWT sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir skripsi sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) dengan judul “Kemampuan Berpikir Kritis

Bagi STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta agar dapat memberikan batas waktu yang jelas bagi mahasiswa untuk menyelesaikan skripsi sehingga mahasiswa tidak terlarut dalam perasaan

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Analisis Interseksi Gender

Bagi STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta agar dapat memberikan batas waktu yang jelas bagi mahasiswa untuk menyelesaikan skripsi sehingga mahasiswa tidak terlarut dalam perasaan

BENTUK TUGAS WAKTU PENGERJAAN TUGAS Tugas 6 8 Minggu JUDUL TUGAS Makalah Pengelolaan Perpustakaan SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH mampu membuat rancangan desain