Agenda
Standar Akuntansi di Indonesia
1.
Perkembangan PSAK sd 2015
2.
Overview PSAK
3.
St
an
da
r
Ak
un
ta
ns
Standar Akuntansi
•
Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan
yang relevan dan reliable (
representational faitfullness
)
•
Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada
pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun
•
Memudahkan auditor dalam mengaudit
•
Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkan laporan
keuangan entitas yang berbeda.
•
Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga
penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing
pengguna
•
Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan
yang relevan dan reliable (
representational faitfullness
)
•
Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada
pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun
•
Memudahkan auditor dalam mengaudit
•
Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkan laporan
keuangan entitas yang berbeda.
•
Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga
Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan memberikan infomasi posisi keuangan, kinerja perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan
Laporan keuangan memberikan infomasi posisi keuangan, kinerja perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan
Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan
kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar pemakai. Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen
(stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan
kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar pemakai. Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material:
“Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”
Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material:
“Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”
• Laporan keuangan,
• Laporan Tahunan (Annual Reporting),
• Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple bottom line,
• Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang lebih ringkas dan
menekankan pada EVA
• Laporan keuangan,
• Laporan Tahunan (Annual Reporting),
• Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple bottom line,
• Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang lebih ringkas dan
Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia
IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012, pada tahun 2013 dilakukan revisi
beberapa standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang akan
efektif pada tahun 2015. Pada tahun 2015 dikeluarkan PSAK 69 Agrikultur
SAK ETAP digunakan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik
signifikan.
DSAS telah mengeluarkan 10 PSAK Syariah
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP
Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah
SAK ETAP
•
SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas
publik
signifikan
.
•
ETAP adalah entitas yang:
–
Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
–
Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
statement) bagi pengguna eksternal.
•
Menggunakan acuan IFRS untuk
Small Medium Enterprises
.
•
Lebih sederhana antara lain:
–
Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan
–
Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas.
–
Pajak menggunakan konsep pajak terutang bukan pajak tangguhan
PSAK SYARIAH
•
Basis transaksi
•
Digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah baik
entitas lembaga syariah maupun non lembaga syariah
•
Pengembangan dengan model PSAK umum namun berbasis syariah
dengan acuan fatwa MUI
•
PSAK 100 – PSAK 110
–
Bank Syariah
PSAK Syariah + PSAK
–
BPR Syariah
PSAK Syariah + SAK ETAP
• PSAK 106 Akuntansi Musyarakah
• PSAK 107 Akuntansi Ijarah
• PSAK 108 Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah
• PSAK 109 Akuntansi Zakat, Infaq dan Shadaqoh
• PSAK 110 Akuntansi Sukuk
• PSAK 106 Akuntansi Musyarakah • PSAK 107 Akuntansi Ijarah
• PSAK 108 Akuntansi Transaksi Asuransi
Syariah
• PSAK 109 Akuntansi Zakat, Infaq dan Shadaqoh
• PSAK 110 Akuntansi Sukuk
• PSAK 101 Penyajian Laporan Keuangan Syariah
• PSAK 102 Akuntansi Murabahah (Revisi 2013)
• PSAK 103 Akuntansi Salam
• PSAK 104 Akuntansi Istishna
• PSAK 105 Akuntansi Mudharabah • PSAK 101 Penyajian Laporan
Keuangan Syariah
• PSAK 102 Akuntansi Murabahah (Revisi 2013)
• PSAK 103 Akuntansi Salam
• PSAK 104 Akuntansi Istishna
SAP
•
Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi
Pemerintahan, PP 24 tahun 2005
PP 71 tahun 2010
•
Standar disusun oleh Komite Akuntansi Pemerintahan
kemudian ditetapkan dengan PP
•
Diterapkan untuk entitas pemerintah dalam menyusun LKPP
dan LKPD:
–
instansi pemerintah pusat
–
Instansi pemerintah daerah
–
BLU dikonsolidasikan dengan LKP – menggunakan PSAP dan PSAK,
–
BUMN (sbg investasi pemerintah)
menggunakan PSAK
•
Entitas sektor publik selain pemerintah menggunakan PSAK 45
1. Laporan Realisasi Anggaran
2.
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
(SAL)
3. Neraca
4. Laporan Arus Kas
5.
Laporan Operasional
6.
Laporan Perubahan Ekuitas
7. Catatan atas Laporan Keuangan
PSAK – IFRS BASED
•
Wajib diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas publik
seperti: Emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi, dan
BUMN.
•
Dapat diterapkan oleh entitas lainya.
•
Basis transaksi, bukan basis industri.
•
Tujuan: memberikan informasi yang relevan bagi user laporan
keuangan
PSAK – INDUSTRI – TIDAK BERLAKU LAGI
•
PSAK 59 Perbankan Syariah
•
PSAK 31 Perbankan
•
PSAK 29 Pertambangan Minyak dan Gas
•
PSAK 30 Pertambangan Umum
•
PSAK 32 Kehutanan
•
PSAK 35 akuntansi pendapatan Jasa Telekomunikasi
•
PSAK 27 Akuntansi Koperasi
IFRS Global Standard
•
IFRS merupakan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku secara global
•
Proses akuntansi merupakan proses umum yang terjadi pada setiap
entitas sehingga penggunaan standar yang sama akan memudahkan
pengguna dalam memahami laporan keuangan.
•
Hasil dari pertemuan pemimpin negara G20 forum di Washington DC, 15
November 2008 :
–
“Strengthening Transparency and Accountability”
•
Pertemuan G20 di London, 2 April 2009 menghasilkan kesepakatan untuk
Manfaat IFRS
•
Meningkatkan daya banding laporan keuangan.
•
Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal
internasional
•
Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan
mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan.
•
Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan
multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para
analis.
Karakteristik Standar ??
Principle Based :
Judgment
Dinamis
Fair Value
Lebih banyak
Karakteristik IFRS
•
IFRS menggunakan
“
Principles Base “ :
–
Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus
berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
–
Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah
presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
–
Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
•
Menggunakan
fair value
dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif
harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan
jasa penilai
•
Mengharuskan pengungkapan (disclosure
) yang lebih banyak
baik kuantitaif
maupun kualitatif
•
IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan lingkungan
“Judgment”
•
IFRS = Principles
•
Penerapan standard mengacu pada substansi ekonomi bukan
bentuk hukumnya.
•
Pemahaman underlying transaksi dan detail kontrak menjadi
penting
•
Pengajaran dengan menggunakan kasus
Ilustrasi
PT. ABC memiliki kontrak dengan PT. XYZ untuk membeli semua produk
yang dihasilkan. Produknya khusus dan hanya dapat dijual kepada PT. ABC.
Kontrak meliputi jangka waktu 30 tahun. Kontrak tersebut menjamin
Dinamis
•
IFRS membuka wawasan, bahwa mengajarkan akuntansi
keuangan harus sesuai dengan standar bukan
teks book
.
•
Awareness terhadap standar akuntansi meningkat
•
Materi pengajaran harus dinamis mengikuti perkembangan
standar.
•
IFRS sering berubah
–
Digunakan perusahaan banyak di negara sehingga kesulitan penerapan
akan membuahkan kritik terhadap standar yang ada
perubahan
–
Perubahan lingkungan usaha
•
Contoh
–
instrumen keuangan, PSAK 50 (2006), PSAK 50 (2010), PSAK 50 (2013)
–
Penyajian laporan keuangan PSAK 1 (2009), PSAK 1 (2013), PSAK 1
Definisi Nilai Wajar
•
nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset
atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam
transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
•
nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset
atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam
transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
•
“...the price that would be received to sell an asset or transfer a liability in
an orderly transaction between market participants at the measurement
date.”
IFRS 13 para 9
•
Tiga level nilai wajar
– Level 1 – harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik
– Level 2 - input selain harga kuotasian yang dapat diobservasi baik secara langsung atau
tidak langsung
– Level 3 - input yang bukan berdasarkan harga pasar yang dapat diobservasi
•
Tiga level nilai wajar
– Level 1 – harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik
– Level 2 - input selain harga kuotasian yang dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung
“Fair value”
•
IAS 41 Agriculture
– Biological asset dinilai sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (point-of-sale
costs), baik pada pengakuan pertama maupun pada tanggal laporan
– Agriculture product dinilai nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (point-of-sale
costs), pada pengakuan pertama.
•
both on initial recognition and at each balance sheet date
Fair value menggunakan harga kuotasi jika tidak ada menggunakan
harga wajar alternatif
Perlu tidak mengajarkan perhitungan fair value
Bagaimana menentukan estimasi arus kas, tingkat suku bunga
Teknik valuasi
Model opsi
Pengungkapan Lebih Banyak
•
Ilustrasi laporan keuangan.
•
Membaca dan membuat pengungkapan
•
pengungkapan yang diinginkan oleh standar
•
Judgment : apa yang perlu diungkapkan
•
Ilustrasi laporan keuangan.
•
Membaca dan membuat pengungkapan
•
pengungkapan yang diinginkan oleh standar
•
Judgment : apa yang perlu diungkapkan
PSAK 60 – Instrumen keuangan
•
Pasca Konvergensi PSAK 2012 = IFRS (kecuali IFRS
terbaru)
•
Perbedaan IFRS dengan PSAK dijelaskan dalam
Standar bagian depan.
–
Substansi / konseptual
–
Redaksional
–
Tanggal efektif
•
Secara gradual, IFRS sudah diterapkan mengikuti
pemberlakuan PSAK yang bersangkutan.
•
Setelah konvergensi IFRS PSAK akan berkembang
dinamis mengikuti IFRS
Sejarah Standar Akuntansi
Pra PAI
1973
PAI
1973
Harmonisasi
IAS 1994-2007
Konvergensi
IFRS
2008-2012
Konvergensi
IFRS
2012-2014
Konvergensi
IFRS 2015
8 Desember 2008 Komitmen mendukung IFRS sebagai standar akuntansi keuangan global
8 Desember 2008 Komitmen mendukung IFRS sebagai standar akuntansi keuangan global
Efektif 1 Januari 2015Efektif 1 Januari 2015
Adopsi IAS mulai
Perkembangan PSAK
Efektif
< 2013
Efektif
< 2013
•
PSAK
•
Revisi PSAK
•
20 ISAK
•
15 PPSAK
Efektif
2014-2015
Efektif
2014-2015
•
4 PSAK
•
9 Revisi PSAK
•
4 ISAK (2014)
•
1 PPSAK (2014)
Efektif 2016
Efektif 2016
•
8 Amandemen PSAK
•
9 Penyesuaian PSAK
•
1 ISAK
IAS / IFRS dalam proses adopsi:
a. IFRS 9 Financial Instruments
b. IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts
c. IFRS 15 Revenue from Contracts with
Customers
d. IFRS 16 Leases
Diskusi IFRS
a. IFRS 4 Insurance Contract
b. Conceptual Framework –
PSAK 2013 & 2014
NO IFRS STATUS
1 IFRS 10: Consolidated Financial
Statements PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1 Jan 2015]
2 IFRS 11: Joint Arrangements PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015] 3 IFRS 12: Disclosure of Interests in
Other Entities PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain [1 Jan 2015]
4 IFRS 13: Fair Value Measurement PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan 2015]
5 IFRIC 18: Transfer of Assets from
Customers ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1 Jan 2014]
6 IFRIC 19: Extinguishing Financial
Liabilities with Equity Instruments ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas [1 Jan 2014]
7 IFRIC 20: Stripping Costs in the
PSAK 2013 & 2014
NO IFRS STATUS
1 IAS 1: Presentation of Financial
Statements PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015] 2 IAS 19: Employee Benefits PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015]
3 IAS 27: Separate Financial Statements PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015] 4 IAS 28: Investments in Associates and
Joint Ventures PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama [1 Jan 2015] 5 IAS 32: Financial Instruments:
Presentation PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015] 6 IAS 36: Impairment of Assets PSAK 48: Penurunan Nilai Aset [Disahkan pada 29
April 2014, berlaku 1 Jan 2015] 7 IAS 39: Financial Instruments:
Recognition and Measurement (IFRS 9 eff 2018 belum diadopsi)
PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
8 IFRS 7: Financial Instruments:
Disclosures PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015] 9 IAS 12: Income Tax PSAK 46: Pajak Penghasilan [Disahkan pada 29
Perkembangan Setelah 1 Januari 2015
•
IFRS 9 Financial Instruments (efektif 1 Januari 2018)
•
IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts (efektif 1 Januari 2016)
•
IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers (efektif 1
Januari 2018)
•
IFRS 16 Leases (efektif 1 Januari 2019)
IFRS terbaru:
•
Amandemen IFRS 4 Insurance Contracts
•
Amandemen Conceptual Framework
•
Penyesuaian IFRS lain
PSAK 2015
ISAK 30 Pungutan
•
Amandemen IAS 1 Disclosure Initiative
Amandemen PSAK 1 : Prakarsa Pengungkapan
•
Amandemen IFRS 4 IAS 16 dan IAS 38
Amandemen PSAK 16 dan PSAK 19: Klarifikasi yang Diterima
untuk Penyusutan dan Amortisasi
PSAK 2015
PSAK 69 Agrikultur efektif 1 Jan 2018
ISAK 31 Interpretasi atas Ruang Lingkup Properti Investasi
Amandemen PSAK 4 : Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan
Tersendiri
Amandemen PSAK 15, 65 dan 67 : Entitas Investasi Penerapan
Pengecualian Konsolidasi
Amandemen PSAK 66: Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalan
Operasi Bersama
AMANDEMEN PSAK 2015
Amandemen PSAK
Tanggal Efektif
Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang
Prakarsa Pengungkapan
1 Januari 2017
Amandemen PSAK 4:Laporan Keuangan Tersendiri
tentangMetode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri
1 Januari 2016
Amandemen PSAK 15:Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura
Bersama
tentangEntitas Investasi: Penerapan Pengecualian
Konsolidasi
1 Januari 2016
Amandemen PSAK 16:Aset Tetap
tentangKlarifikasi Metode yang
Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi
1 Januari 2016
Amandemen PSAK 16:Agrikultur: Tanaman Produktif
1 Januari 2018
Amandemen PSAK 19:Aset Takberwujudtentang
Klarifikasi
PENYESUAIAN PSAK 2015
Amandemen PSAK
Tanggal Efektif
Amandemen PSAK 24:Imbalan Kerja
tentangProgram Imbalan Pasti
: Iuran Pekerja
1 Januari 2016
Amandemen PSAK 65:Laporan Keuangan Konsolidasian
tentang
Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi
1 Januari 2017
Amandemen PSAK 66:Pengaturan Bersamatentang
Akuntansi
Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama
1 Januari 2016
Amandemen PSAK 67:Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas
Lain
tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi
1 Januari 2016
PENERBITAN ISAK 2015
ISAK Baru
Tanggal Efektif
ISAK 30:
Pungutan
Interpretasi atas PSAK 57:
Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan
Aset Kontinjensi
yang mengklarifikasi akuntansi liabilitas
untuk membayar pungutan, selain pajak penghasilan yang
berada dalam ruang lingkup PSAK 46:
Pajak Penghasilan
serta
denda lain atas pelanggaran perundang-undangan, kepada
Pemerintah.
1 Januari 2016
ISAK 31:
Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti
Investasi
Interpretasi atas karakteristik bangunan dalam PSAK
13:
Properti Investasi
. Bangunan dalam definisi properti
investasi mengacu pada struktur yang memiliki karakteristik
fisik yang umumnya diasoasiasikan dengan suatu bangunan
yang mengacu pada adanya dinding, lantai, dan atap yang
melekat pada aset.
PENYESUAIAN PSAK 2015
Penyesuaian PSAK
Tanggal Efektif
PSAK 5 (Penyesuaian 2015):
Segmen Operasi
1 Januari 2016
PSAK 7 (Penyesuaian 2015):Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi
1 Januari 2016
PSAK 13 (Penyesuaian 2015):
Properti Investasi
1 Januari 2016
PSAK 16 (Penyesuaian 2015): Aset
Tetap
1 Januari 2016
PENYESUAIAN PSAK 2015
Penyesuaian PSAK
Tanggal Efektif
PSAK 19 (Penyesuaian 2015): Aset
Takberwujud
1 Januari 2016
PSAK 22 (Penyesuaian 2015):Kombinasi Bisnis
1 Januari 2016
PSAK 25 (Penyesuaian 2015):Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Estimasi Akuntansi dan Kesalahan
1 Januari 2016
PSAK 53 (Penyesuaian 2015):Pembayaran Berbasis Saham
1 Januari 2016
IFRS 9 Financial Instrument
•
Efektif 1 Januari 2018 boleh diterapkan lebih dahalu
•
Dikeluarkan Juli 2014
Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan. Perubahan
klasifikasi dibolehkan jika terjadi perubahan bisnis model
Menggunakan expected losses dalam perhitungan penurunan nilai
aset keuangan
IFRS 9 Financial Instrument
•
Financial instrument : Measured at amortized cost and measured at
fair value.
•
Fair value diklasifikasikan menjadi FVPL=fair value to profit and loss
dan FVOCI=fair value to other comprehensive income.
•
Debt instrument diklasifikasikan menjadi amortized cost jika
memenuhi test bisnis model dan cash flow test:
–
Business model test: The objective of the entity's business model is to
hold the financial asset to collect the contractual cash flows (rather than
to sell the instrument prior to its contractual maturity to realise its fair
value changes).
–
Cash flow characteristics test: The contractual terms of the financial asset
give rise on specified dates to cash flows that are solely payments of
IFRS 9
DEBT INVESTMENTS
•
Debt investments
are characterized by contractual
payments on specified dates of
principal and
interest on the principal amount outstanding.
Companies measure debt investments at
amortized cost or
IFRS 14 Revenue Recognition
•
Joint project between IASB and FASB,
•
Establishes a single, comprehensive framework for revenue recognition.
•
To be applied consistently across transactions, industries and capital markets, and
will improve comparability in the ‘top line’
•
IFRS yang tidak berlaku akibat IFRS 15:
IAS 11 Construction contracts, IAS 18
Revenue, IFRIC 13 Customer Loyalty Programmes, IFRIC 15 Agreements for the
Construction of Real Estate, IFRIC 18 Transfers of Assets from Customers, SIC-31
Revenue - Barter Transactions Involving Advertising Services.
•
A contract with a customer will be within the scope of IFRS 15 if all the following
conditions are met: [IFRS 15:9]
–
the contract has been approved by the parties to the contract;
–
each party’s rights in relation to the goods or services to be transferred can be
identified;
–
the payment terms for the goods or services to be transferred can be identified;
–
the contract has commercial substance; and
–
it is probable that the consideration to which the entity is entitled to in exchange for
IFRS 14 Revenue Recognition
Identify the contract(s) with the customer
Identify the contract(s) with the customer
Identify the performance obligations in the contract
Identify the performance obligations in the contract
Determine the transaction price
Determine the transaction price
Allocate the transaction price
Allocate the transaction price
Recognise revenue when a performance obligation is satisfied
Recognise revenue when a performance obligation is satisfied
IFRS 16 Leases
•
Efektif 1 Januari 2019 boleh diterapkan lebih dahalu
•
Dikeluarkan Juli 2015
Sewa yang lebih dari satu tahun diakui sebagai aset dan liabilitas
Aset / / Right of Use Aset = nilai kini dari pembayaran sewa,
disajikan sebagai line tersendiri dalam posisi keuangan
IFRS – ED Conceptual Framework
CHAPTER 1—THE OBJECTIVE OF GENERAL PURPOSE FINANCIAL REPORTING
• Fundamental: relevance & representation faithfulness
• Enhancing: comparability, verifiability, timelines,
understandability
CHAPTER 2—QUALITATIVE CHARACTERISTICS OF USEFUL FINANCIAL INFORMATION
CHAPTER 3—FINANCIAL STATEMENTS AND THE REPORTING ENTITY
•
Asset, liability, equity, income and expense
CHAPTER 4—THE ELEMENTS OF FINANCIAL STATEMENTS
•
Historical, current value, fair value, value in used & fulfilment value
CHAPTER 6—MEASUREMENT
Strategi Implementasi
Antisipasi
Rencana implementasi jika perubahan standar
relevan / berpengaruh material terhadap laporan
keuangan entitas
Implementasi penerapan standar baru
Antisipasi
Update perkembangan standar baik PSAK maupun IFRS
Satu orang / unit yang bertanggung jawab untuk mempelajari standar baru
•
Website IAI – Exposure draf
•
Website IASB
•
Website KAP besar : IAI Plus
•
Auditor
Sumber referensi :
•
Apakah berpengaruh atas Laporan keuangan entitas
item yang
berpengaruh dan materialitas pengaruhnya
•
Apakah berpengaruh terhadap prosedur dan bisnis proses
•
Apakah berpengaruh terhadap pajak yang dibayarkan
•
Antisipasi perubahan tersebut dalam penyusunan RKAP
•
Rencana penerapan
Rencana Implementasi
Sosialisasi pada top level jika perubahan tersebut berpengaruh sangat material Pendidikan dan latihan pada staf yang terdampak langsung – detil dan termasuk aspek teknis bagaimana perubahan tersebut berpengaruh terhadap pencatatan yang saat ini dilakukan
Desain perubahan SOP, dokumentasi, tambahan data jika perubahan tersebut berpengaruh terhadap SOP
Menghitung dampak perpajakan dan memilih strategi yang dilakukan. Memperhitungkan dampak perubahan pada RKAP perusahaan
Menyusun penyajian kembali laporan keuangan jika penerapan standar retroaktif Mengungkapkan standar baru yang relevan dan dampaknya dalam laporan
Implementasi
Penyajian kembali laporan keuangan dengan standar baru jika
perubahan penerapannya secara retrospektif – masukkan skope audit
saat menyusun laporan keuangan tahun tersebut.
Penyajian laporan keuangan dimulai pada laporan keuangan Interim
pertama
Pastikan perubahan SOP, data tersedia untuk penyusunan laporan
keuangan, auditor memahami perubahan standar – KAAK audit
Perhitungan pajak akibat perubahan standar – mempertahankan
Perubahan Standar dalam Pajak
•
Perhitungan pajak berbeda dengan akuntansi jika dikatakan berbeda
dalam peraturan perpajakan.
•
Perubahan standar tidak diatur dalam peraturan perpajakan sehingga
implisit mengikuti pengaturan akuntansi.
•
Perubahan standar penerapannya secara retrospektif sehingga berdampak
pada laporan keuangan periode sebelumnya
saldo laba.
•
Bagaimana jika dampak tersebut berdampak pada pengakuan beban atau
pendapatan pada masa lalu – beberapa opsi yang mungkin
–
Perubahan dilaporkan dalam SPT tahun perubahan - perbedaan akuntansi dan
pajak hanya pada tahun perubahan
–
Perubahan dilaporkan dengan mengkoreksi laporan keuangan tahun
sebelumnya, diajukan koreksi SPT tahun sebelumnya – berisiko diperiksa
–
Perhitungan pajak tidak mengikuti perubahan standar dan mempertahankan
Monitoring Implementasi
Benchmarking pelaporan entitas lain untuk
memastikan penerapan sudah sesuai
best practice
–
sarankan perbaikan
Pastikan SOP dan dokumentasi berjalan dengan
baik, evaluasi jika diperlukan lakukan perbaikan.
TERIMA KASIH
Dwi Martani 081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com Dwi Martani
081318227080