• Tidak ada hasil yang ditemukan

AMERIKA ITU SIAPA.doc 60KB Jun 13 2011 06:28:01 AM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AMERIKA ITU SIAPA.doc 60KB Jun 13 2011 06:28:01 AM"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

AMERIKA ITU SIAPA?

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa, tertangkapnya Saddam Husein beberapa waktu yang lalu telah memberikan dampak yang kurang bagus terhadap perkembangan politik di Irak. Walaupun sebagian warga Irak menyambut dengan gembira atas

tertangkapnya Saddam Husein. Namun bagi Amerika Serikat tertangkapnya Saddam Husein merupakan prestasi besar, khususnya bagi G.W. Bush. Bagi Bush tertangkapnya Saddam Husein merupakan suatu prestasi yang dimungkinkan bisa menaikkan kembali kepopuleran Bush. Terutama menghadapi Pemilihan Presiden tahun 2004. Bagaimana sesungguhnya masa depan Amerika sendiri jika G.W. Bush terpilih kembali dalam pemilu yang akan datang?

Menurut Drs. Tulus Warsito, M.Si, dosen Fisipol UMY, sisi positifnya lebih kepada popularitas Bush dari pada tanggung jawab internasional. Tanggung jawab ini menurut saya lebih mundur lagi. Karena memang mau diapakan lagi. Tapi kalau kita baca dari berbagai sumber, penangkapan Sadam itu tidak murni oleh pasukan Amerika, tetapi bernada macam-macam. Yaitu adanya pengkhianatan. Bagi orang awam banyak yang paham soal itu.

Oleh karena itu, sangat mungkin hal itu akan mendongkrak popularitas G.W. Bush. Tetapi, pertanyaannya nanti G.W. Bush mau apa lagi? Kita masih berhadapan dengan perentangan waktu yang banyak. Karena, tantangan juga akan sangat dinamik, katakanlah kekhawatiran terroris yang katanya lebih dahsyat dari WTC, itu bisa saja. Sepotong

pertanyaan mengenai popularitas G.W. Bush, saya percaya itu lebih besar dari pada tanggung jawabnya.

Jadi, mengenai masa depan Amerika, setelah G.W. Bush terpilih kembalia dalam pemilu nanti misalnya, saya rasa ada perbedaan yang sangat kental antara politik luar negeri pemerintahan partai Demokrat dengan partai Republik. Kalau Demokrat bertumpu pada demokrasi, HAM, sedangkan Republik lebih kepada keamanan (tembak-menembak dll, red). Ini akan menjadi ciri juga. Kita akan melihat nanti dari hasil pemilu, yaitu komposisinya. Maksudnya begini, G.W. Bush yang sekarang ini sesungguhnya bukan didukung oleh mayoritas. Seperti yang kita tahu bahwa dulu Al Ghore, yang sesungguhnya dalam pemilu bersaing dengan Bush, hasil keputusannya atau penyelesaiannya kan sangat konstitusional dan legal formal. Tetapi secara sosiologis menjadi aneh. Bahwa seorang presiden secara mayoritas tidak didukung oleh masyarakatnya. Sehingga apa? Sehingga ketika nanti

misalnya, G.W. Bush terpilih dalam pemilu yang akan datang, menangnya bagus (mutlak), itu berarti kita bisa menganggap kemungkinan pemilu yang lalu itu kecelakaan. Tetapi kalau sebaliknya, andaikata perolehannnya anjlok untuk W. Bush, berarti pemilu kemarin itu ada kecurangan yang dilakukan pihak G.W. Bush.Oleh karena itu, saya bertumpu pada proporsi hasil kemenangana itu.

Jadi, kalau dia menang lagi, dia akan bertumpu pada soal keamanan (dengan senjata, perang). Tapi, kalau dia menang seperti dalam pemilu yang lalu saya kira dia harus berpikir sekian kali untuk menciptakan musuh-musuh baru yang asal-asalan. Namun sebaliknya, kalau dia menangnya mutlak, saya kira dia akan lebih menggila.

Apakah semacam itu akan mendapat legitimasi dunia, kalau dia menang mutlak dalam pemilu nanti bahwa tindakan yang telah dia lakukan kepada Irak dan akan pula dia lakukan kepada siapa saja yang dianggap musuh dan yang menentangnya? Ya, saya rasa akan seperti itu. Kalau dia menang mutlak. Kalau tidak mutlak ya nggak akan begitu. Kan pemilu Amerika waktunya masih cukup panjang, sehingga nanti dimungkinkan bisa saja ada pertemuan-pertemuan baru yang kemudian bisa saja merubah konstalasi.

(2)

ada yang menunjukkan apa-apa. Bahkan di dalam negeri Irak sendiri Tidak kelihatan yang tidak suka perang. Itulah namanya kebudayaan politik.

Jadi, kalau kekuatan politik pendukung gagasan anti perang dan yang pro perdamaian apa mampu mengimbangi G.AW. Bush menurut saya kalau sekedar besar mungkin saja, hanya efektif tidaknya sejauh mana saya kurang tahu. Karena, kecepatan efektifitas pemberitaan ini menyangkut banyak hal. Tetapi, kita perlu juga mencatat kembali bahwa, perang Vietnam berhenti karena itu. Saya rasa, ini kalau gila betul, mereka (para pendukung anti perang dan pro perdamaian) akan bangkit juga. Dan perlu dicatat juga bahwa,

masyarakat muslim di Amerika merupakan masyarakata muslim terbesar di negara Barat. Berarti, kekuatannya besar juga.

Apakaha masyarakat muslim di Amerika setelah peristiwa WTC tidak justru melemah dan dilemahkan oleh Amerika sendiri? Pada kenyataannya malah tidak. Bahkan memperoleh perhatian cukup besar, seperti misalnya orang yang memeluk agama Islam di New York malah bertambah (rata-rata 1000 orang per tahunnya) Dan fenomena ini banyak dikutip orang. Karena fenomena itu bisa dilihat dari perhatiannya terhadap Islam makin besar. Walau mungkin perhatian itu untuk kepentingan macam-macam misalnnya, mungkin curiga dll. Itu soal lain.

Jadi, kalau kita bicara kekuatan anti perang, itu seperti yang kita lihat reaksi spontan yang paling banyak justru di sana (Amerika). Memang semua itu memerlukan pemicu, pemicu tentang apa. Misalnya begini, andaikata Saddam Husein terbunuh entak karena apa, saya rasa akan menimbulkan reaksi sedemikian rupa. Tetapi kalau hanya sekedar seperti sekarang ini, itu belum merupakan pemicu yang baik untuk membangkitkan opini publik. Tetapi, yang penting lagi di masyarakat Timur Tengah sendiri yang dari semula tidak ada yang mendukung Sadam Husein. Sebagaimana yang kita lihat ketika serangan Amerika itu terjadi, tidak ada satu pernyataan dari pemerintah negara-negara Timur Tengah. Ada memang hanya dari milisi di Yordan. Dan milisi itu bukan milisi tentara, tetapi milisi sebagian ma syarakat militan. Maka yang saya lihat berarti persoalan ini tidak bisa kita belah begitu saja antara, katakanlah Islam dan non Islam. Tetapi, antara Amerika dan rezim Saddam Husein. Amerika-pun hanya sebagian saja, yaitu hanya pemerintahan partai Republik G.W. Bush. Jadi, kita harus proporsional dalam hal itu, walaupun tidak seketat yang kita katakan.

Nah ini saya rasa, menjadi penting untuk memahami perang atau perhatian seperti apa yang dikaitkan dengan opini publik anti perang tadi. Kalau perang yang seperti kemarin itu nyatanya Arab Saudi tidak menentang.

Lalu mungkinkah muncul kekuatan anti perang dan pro perdamaian yang mampu bangkit tidak dari masyarakat Islam atau negara Islam (masyarakat umum dunia), seperti yang dilakukana oleh Perancis dan Jerman misalnya.Kalau sekedar melawan saya rasa otomatis tidak ada. Tetapi, kalau kemudian di tingkat mengimbangi dan mengalahkan ini tergantung pada banyak hal. Maksud saya begini, bahwa masyarakat-masyarakat kekuatan pembentuk opini publik yang besar itu ada di negara besar. Nah biasanaya, di negara besar, justru dari kebesaran negerinya itu ditimbulkan (diakibatkan) dari industri militer yang adalah penghasil perang itu. Sehingga kita lihat Amerika dan negara-negara Eropa Barat penghasilamnya itu dari sana. Kecuali kalau peperangan itu sangat brutal. Kalau orang mengatakan bahwa perang baru mulai, karena oranag Amerika banyak dibunuh, maka itu suatu ketika kita harus

melihatnya sebagai pembentukan opini untuk pengesahan dia (Amerika) bertahan di sana (Irak). Jadi, kalau pasukan Amerika, yang semakin hari makin banyak yang terbunuh, maka itu akan menjadi semakin syah (boleh) Amerika untuk terus menduduki Irak. Nah, ini harus menjadi alasan atau perhitungan untuk memahami alasan itu. Hal itu bisa saja dibuat oleh orang Amerika sendiri. Itu sangat bisa. Hanya persoalannya adalah bahwa, tingkat sensasionalnya dengan apa yang kita sebut sebagai perang tadi. Kalau secara kemanusiaan sangat brutal sekali, maka itu akan otomatis, Hanya masalahnya akan berefek pada menghentikan apa tidak.

(3)

Amerika menghajar Sadam, apakah itu hanya sebagai bentuk eksekusi, walau dengan mengorbankan rakyat Irak?

Bisa jadi begitu. Karena memang dulu Saddam itu kan anak asuh Amerika. Tapi karena selalu suloyo, maka Amerika memeranginya. Dan bayangkan Irak itu kan penghasil minyak terbesar di dunia, nomor dua baru Arab Saudi. Jadi, Amerika memang sebetulnya punya kepentingan ingin menguasainya. Amerika bukan tanpa alasan praktis, pragmatis ekonomis menyerang Irak. Semua kepentingan ada di situ.

Oleh karena itu, kita haru melihat bersama-sama, bahwa kira-kira yang paling menonjol apa. Kalau sekedar kebrutalan yang secara manusiawi tidak sesuai, ya memang kita harus tahu bahwa pemerintahan Republik itu dalam batasa-batas tertentu memang edan (gila), tidak manusiawi dan menyingkirkan HAM. Dulu Saddam itu naik karena dukungan Amerika. Jadi, Saddam dididik untuk menghadapi Syi’ah (Iran), karena Iran sudah diketahui

mengekspor revolusi Islam Iran. Dan waktu itu presiden Irak tidak keras menghadapi revolusi Iran. Lalu Sadam dibantu dalam mengkudeta pemerintahan Irak. Tapi waktu itu gagal (tertembak kakinya). Kemudian, dia diekstradisi ke Mesir. Di Mesir itulah dibikin skenario oleh Amerika dan dibantunya untuk kemudian naik tahta berhasil menjadi presiden Irak. Tetapi itu dengan janji imbal jasa, nantinya yang harus dipenuhi oleh Saddam. Dan seperti Osama bin Laden juga begitu, didikan Amerika. Sebab kalau kita hanya bertumpu pada ada atau tidaknya senjata pemusnah massal, sebenarnya Amerika sekarang sudah “wirang” (dipermalukan, red). Tetapi, itu kan hanya satu bagian saja, yang lainnya macam-macam. Misalnya, dengan mengekspos betapa bersuka rianya sejumlah masyarakat Syi’ah ketika Saddam ditangkap, ini menunjukkan bahwa sebagian ya, pro penangkapan Saddam. Terjadi perang opini.

Apakah nanti Amerika makin ekspansif dan agresif demi untuk melindungi kepentingan Israel dan kepentingannya untuk mengamankan kebutuhannya akan cadangan minyak dunia, misalnya dengan menyerang Suriah dan Iran ? Dan memperlakukan kedua negara berdaulat itu sebagaimana Amerika memperlakukan Irak dan Afghanistan?

Kalau sampai Amerika menduduki Suriah dan Iran kayaknya tidak. Bahwa, Amerika mendesak terus memang ya. Karena itu nanti opini publik menjadi sangat berat. Seperti sekarang ini Amerika cukup dengan memaksa Libya untuk mau berjanji. Itu sudah cukup dan penting. Karena hal itu cukup untuk membuat orang lain takut. Kalau sampai menduduki kan resikonya besar, karena semuanya harus ditanggung jawabi (makan pasukannya, hukum internasional dll). Kalau dengan Irak itu kan kerena memang saking bandelnya Saddam, disamping masyarakat oposisi Irak juga melemah desakannya kepada rezim Saddam.

Saya hanya berharap perubahan terjadi ketika opini publik yang sekaran ini dukungan kepada calon presiden yang kemarin masih berhutang itu kemudian mengalahkan partai Republik dan memenangkan paratai Demokrat yang lebih moderat. Sehingga dengan begitu saya berharap tentunya bisa agak lain sedikit. Tetapi kalau sama saja, ya, jadi kurang menarik. Karena kemudian pasti ada tekanan-tekanan sedemikian rupa dan akan memenangkan Israel. Dan Israel lebih suka dengan tekanan-tekanan seperti itu, dari pada misalnya pada jaman Jimmy Carter dulu (Demokrat). Jadi, kalau partai Republik menang lagi dalam pemilu maka, bisa jadi Amerika makin ekspansif dan agresif. Tapi menurut saya tidak sampai berani menduduki. Sebab bagaimanapun Amerika akan berhitung dengan opini publik (dunia), “ini mau apa lagi.”

Memang dalam ilmu politik dikenal, bahwa “yang kuat itu yang menang. Tapi bagi yang lemah itu ilmunya nekat, apapun akan ditempuh”. Hanya sekarang mungkin bagi yang lemah itu belum merasa kepepet. Namun kalau misalnya Amerika sampai menduduki Libya dan Iran ya, bisa-bisa nanti nggak nunggu lama ummat Islam langsung “Allohu Akbar”, jihad untuk perang semua. Jadi, ini semua menjadi salah satu patokan Amerika.

(4)

dikalahkan, misalnya dengan ngasih uanglah, dominasi jaringan teknis sedemikian rupa dll. Jadi lentur sekali. Dan nanti kalau sudah sampai segitu, lalu pendapatnya tidak dikotomik baik-buruk, itu nggak lagi. Melainkan sebaik apa dan seburuk apa, masih masuk akal nggak. Jadi Amerika itu ya dengan motifasi masuk akal walau tidak seluruhnya benar. Tetapi masuk akal.

Kalau PBB sepertinya makin tidak berdaya menghadapi hal itu, ya, kalau untuk sama sekali tidak berdaya tentunya tidak begitu. Jadi, entah itu untuk lamis-lamis (sekedar ada, red) atau apa, ya, mesti harus ada. Kalau untuk menjelek-jelekkan PBB melawana Amerika dengan umpamanya mau membubarkan diri saja, tapi apa bisa? Ya, tidak bisa!

Apa mungkin muncul kekuatan alternatif, baik sendirian maupun gabungan untuk mengimbagi Amerika? Kalau hanya sekedar sparing partner ya sudah ada, seperti Osama bin Laden, Sadam Husein dll. Walau itu semua saya tidak tahu, entah siapa yang mengeluarkan atau memunculkannya. Sebab kalau tidak ada yang muncul itu ya, tidak bisa Amerika membuat pembenaran. Itu harus ada dan itu penting buat Amerika. Dalam istilah politiknya yaitu penciptaan musuh bersama (sparing patner). Semua itu untuk kepentingan nasional Amerika. Baik oleh partai Republik ataupun Demokrat. Hanya variasinya dan cara

mengatasinya yang berbeda. Karena Amerika kan satu-satunya negara multi kultural dan yang terbesar. Jadi kalau anggak pakai itu ya bisa ambyar.

Kalau persoalan apakah juga masih mungkin tertib dunia dan hukum internasional ditegakkan, setelah Amerika memporak-porandakannnya lewat kekerasan militer yang berdarah-darah. Untuk sekedar masih, ya harus mungkin. Karena secara hukum internasional itu, mencakup kedua sisi, ya sisi moral dan relitas politik. Kalau tidak ada kenyataannya ngapain Amerika bisa dipermalukan seperti apa. Dan kita itu juga harus tahu bahwa, Amerika itu yang mana. Apakah Bushnya, apakah partai Republik atau partai Demokrat? Jadi, tegasnya bahwa tertib dunia dan hukum internasional. (im, iw)

Sumber:

Referensi

Dokumen terkait

paling dominan terhadap penghasilan kena pajak dengan kontribusi pengaruh yang diberikan sebesar 42,02%, disusul oleh perencanaan pajak yang memberikan pengaruh

Sumber Penyakit Pengetahuan mengenai sumber penyakit yang sering dapat menyebabkan ikan terserang penyakit, selain sangat membantu dalam upaya pengobatan, juga bermamfaat

Bagi peserta Pengadaan Jasa Konsultansi yang berkeberatan atas penetapan ini, dapat mengajukan sanggahan secara tertulis dan disampaikan kepada Panitia Pengadaan

ISI PENGUMUMAN : Diumumkan bahwa Pemenang dan Calon Pemenang 1 Pekerjaan Lanjutan Perkerasan Taxiway, Apron dan Fillet termasuk Marking Volume 12.610 M2 adalah

Sebaiknya diadakan perundingan atau penyelesaian masalah ini dengan duduk bersama dan mencari solusi terhadap permasalah-permasalahan tersebut adalah hal yang wajib dilakukan

Antibiotik beta laktam mempunyai mekanisme kerja yang mampu menyebabkan kerusakan pada dinding sel bakteri, yakni dengan menghambat secara selektif sintesis dari

Pada hari ini Jum’at tanggal Dua puluh Empat Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Dua Belas, pada pukul 09.00 WIB sampai dengan 10.00 WIB, kami Pokja/ULP telah

Anestesi lokal secara umum diindikasikan pada pencabutan dan preparasi kavitas gigi.Beberapa tipe anestesi lokal antara lain anestesi topical digunakan untuk mengurangi