• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 Visi Misi Tujuan Sasaran_ 31 okt_B5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 5 Visi Misi Tujuan Sasaran_ 31 okt_B5"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

5.1 Visi

Visi merupakan gambaran kondisi masa depan yang dicita-citakan dapat

terwujud dalam kurun waktu tertentu. Visi pembangunan daerah Kabupaten

Timor Tengah Utara periode 2011 – 5 adalah terwujudnya masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara yang sejahtera, adil, demokratis dan mandiri

melalui pemberdayaan potensi sumber daya manusia laki-laki dan perempuan serta sumber daya alam secara lestari .

Kandungan makna dalam uraian visi ini menjelaskan bahwa kondisi yang

ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan adalah mewujudkan

masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara yang berpenghasilan cukup, cerdas

dan sehat, memiliki kesamaan hak dalam hukum dan hak untuk mendapatkan

pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dalam nuansa

demokrasi yang mensyaratkan adanya kebebasan untuk berpartisipasi secara aktif

dalam berbagai bidang baik laki-laki maupun perempuan sehingga memampukan

rakyat untuk hidup mandiri. Berikut dijelaskan makna kata-kata kunci dari visi

tersebut.

Sejahtera mengandung pengertian bahwa dalam kurun waktu lima tahun kedepan akan terjadi peningkatan penghasilan, pengetahuan atau

pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat. Upaya penurunan kemiskinan,

kebodohan dan problema kesehatan, juga terkait erat dengan pembangunan

infrastruktur yang memadai agar rakyat memiliki akses yang cukup baik untuk

mengembangkan ekonomi, mendapatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan.

Adil memiliki arti bahwa semua warga masyarakat Timor Tengah Utara baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesamaan hak untuk mendapatkan

pelayanan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan kemasyarakatan serta

(2)

Demokratis mengandung makna bahwa rakyat memiliki kebebasan dan kesamaan hak untuk turut berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemerintahan

daerah dan desa dalam koridor norma dan aturan yang berlaku.

Mandiri menunjukkan adanya peningkatan kemampuan rakyat Timor Tengah Utara yang diindikasikan oleh meningkatnya kesejahteraan masyarakat,

akses informasi, komunikasi dan infrastruktur daerah lainnya.

Pemberdayaan potensi sumber daya manusia laki-laki dan perempuan mencerminkan betapa pentingnya kesetaraan gender antara laki-laki dan

perempuan dimana kaum perempuan diberi kesempatan yang sama dengan

laki-laki untuk berpartisipasi dalam berbagai bidang pembangunan, dan hak-hak

perempuan penting untuk dilindungi.

Sumber daya alam secara lestari melingkupi suatu pengertian bahwa pengelolaan sumber daya alam akan dioptimalkan untuk kesejahteraan rakyat

dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.

5.2 Misi

Misi merupakan komitmen untuk melaksanakan agenda-agenda utama

yang menjadi penentu keberhasilan pencapaian visi pembangunan. Mengacu pada

ide dan cita-cita untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara yang sejahtera, adil, demokratis dan mandiri melalui pemberdayaan potensi

sumber daya manusia laki-laki dan perempuan serta sumber daya alam secara lestari maka ditetapkan misi pembangunan Kabupaten Timor Tengah Utara – 2015 sebagai berikut:

1. Memberdayakan ekonomi kerakyatan berbasis potensi unggulan

daerah dan berwawasan lingkungan hidup secara sinergis dan

berkelanjutan.

Dengan misi ini, Pemerintah Daerah bertekad memberdayakan ekonomi

rakyat yang berbasis potensi unggulan daerah dengan mengembangkan

pertanian, mengoptimalkan pengelolaan SDA yang berorientasi pada

pelestarian lingkungan hidup, melakukan revitalisasi dan refungsionalisasi

(3)

mengembangkan pariwisata serta menarik minat penanaman modal dalam

daerah yang tinggi dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian rakyat.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pembangunan

pendidikan, kesehatan, olah raga dan kepemudaan.

Misi ini menjelaskan keinginan Pemerintah Daerah untuk mengembangkan

kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan yang berkualitas,

terakses dan merata, peningkatan derajat kesehatan masyarakat melaui

optimalisasi pelayanan kesehatan yang bermutu, dapat diakses oleh seluruh

lapisan masyarakat secara mudah dan murah, mengolahragakan masyarakat

dan memasyarakatkan olah raga serta mengembangkan bidang kepemudaan

sebagai bagian dari pembinaan mental dan budaya sportivitas yang kondusif

bagi pembangunan berbagai bidang.

3. Meningkatkan aksesibilitas melalui pembangunan dan pemerataan

infrastruktur daerah.

Makna yang terkandung dalam misi ini adalah bahwa Pemerintah Daerah

akan melakukan pembangunan dan pemerataan infrastruktur daerah guna

meningkatkan aksesibilitas masyarakat untuk mempermudah aktivitas

ekonomi dan mudah untuk mendapatkan pelayanan publik.

4. Mewujudkan tata kepemerintahan yang baik dan bersih.

Melalui misi ini, Pemerintah Daerah akan berupaya untuk mewujudkan good

and clean governance dengan melakukan penataan kembali birokrasi

pemerintahan daerah sebagai ujung tombak pelayanan pemerintahan,

pembangunan dan kemasyarakatan, menciptakan situasi yang tenteram dan

tertib, mewujudkan kesetaraan gender dalam pelbagai aspek, perlindungan

Hak Asasi Manusia (HAM) serta mendukung implementasi otonomi desa

dengan meningkatkan kapasitas aparatur pemerintahan desa dan

meningkatkan kapasitas fiskal desa.

5. Mengembangkan kawasan strategis daerah dengan menata Kota

Kefamenanu sebagai Ume Naek Ume Mese, mengembangkan kawasan pesisir Pantai Utara serta optimalisasi pembangunan kawasan

(4)

Melalui misi ini, Pemerintah Daerah mengagendakan prioritas khusus untuk

menata pembangunan Kota Kefamenanu sebagai pusat pelayanan

pemerintahan dan jasa, mengembangkan kawasan pesisir Pantai Utara

sebagai salah satu pusat pertumbuhan yang mampu menopang perekonomian

daerah serta mengoptimalkan pembangunan kawasan perbatasan sesuai

dengan kewenangan daerah dan mengkoordinasikan pengelolaan perbatasan

dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Pemerintah Pusat.

5.3 Tujuan dan Sasaran

Tujuan yang dipaparkan pada bagian ini menggambarkan apa yang ingin

dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sebagai penjabaran dari pernyataan

dan penjelasan misi yang telah diuraikan di atas. Artinya bahwa tujuan merupakan

pernyataan tentang hal-hal yang akan dilakukan untuk mewujudkan visi dengan

menjabarkan atau mengoperasionalkan misi untuk memecahkan permasalahan

pembangunan daerah dan isu-isu strategis dalam jangka menengah. Tujuan

pembangunan daerah Kabupaten Timor Tengah Utara periode 2011 – 2015 meliputi :

1. Mengembangkan komoditas pertanian unggulan yang produktif, berdaya

saing dan memberikan nilai tambah

2. Pemberdayaan kelembagaan ekonomi masyarakat

3. Mengembangkan potensi ekonomi yang berbasis SDA dan berwawasan

lingkungan

4. Peningkatan daya saing ekonomi daerah

5. Mengembangkan pendidikan yang berkualitas, merata dan terakses

6. Mengembangkan akses dan kualitas kesehatan

7. Mengembangkan olah raga dan kepemudaan

8. Meningkatkan pembangunan dan pemerataan infrastruktur daerah

9. Mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas

(5)

11. Meningkatkan ketenteraman dan ketertiban umum

12. Penguatan implementasi otonomi desa

13. Meningkatkan kualitas managemen struktur dan pola pemanfaatan ruang

Kota Kefamenanu

14. Meningkatkan pengelolaan kawasan pesisir Pantai Utara

15. Meningkatkan pembangunan kawasan perbatasan negara

Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut di atas maka ditetapkan

sasaran-sasaran pembangunan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun ke

depan dengan memperhatikan isu-isu strategis daerah sebagai titik pijak.

Indikator sasaran pembangunan daerah yang ditetapkan untuk periode 2011 – 2015 menggambarkan target capaian kinerja pada awal dan akhir perencanaan

(2011 dan 2015) secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional dan terarah.

Kendati demikian, tidak semua indikator sasaran bersifat kuantitatif namun ada

pula yang bersifat kualitatif. Pernyataan sasaran pembangunan tersebut diuraikan

sebagai berikut :

1. Mengembangkan komoditas pertanian unggulan yang produktif, berdaya

saing dan memberikan nilai tambah. Ada beberapa sasaran yang ditetapkan

untuk mencapai sasaran ini yaitu :

a. Meningkatkan produksi pertanian unggulan daerah yang bermutu.

Sasaran ini meliputi beberapa indikator yakni peningkatan produksi

jagung dari 43.170 ton menjadi 75.500 ton, kacang tanah dari 1.715 ton

menjadi 4.500 ton, bawang putih siung tunggal dari 3,5 ton menjadi 32

ton, populasi ternak sapi dari 86.319 ekor menjadi 93.793 ekor, produksi

ikan tangkapan dari 461 ton menjadi 555 ton dan perluasan areal tambak

garam dari 219,8 ha menjadi 1.315,8 ha.

b. Mengembangkan industri pengolahan hasil pertanian dengan indikator

meningkatnya persentase industri pengolahan dari 20% menjadi 70%.

c. Membangun sistem pemasaran hasil pertanian yang baik yang

ditunjukkan oleh peningkatan jumlah distributor hasil pertanian ke luar

daerah dari 3 distributor menjadi 6 distributor, serta jumlah jaringan

(6)

2. Pemberdayaan kelembagaan ekonomi masyarakat, dengan sasaran

revitalisasi dan refungsionalisasi koperasi dan UKM dalam memberdayakan

perekonomian rakyat. Hal ini ditandai dengan meningkatnya persentase

koperasi berkualitas dari 69,4% menjadi 90%, dan meningkatnya jumlah

UKM terbina dari 106 unit menjadi 186 unit.

3. Mengembangkan potensi ekonomi yang berbasis SDA dan berwawasan

lingkungan. Sasarannya adalah meningkatkan pengelolaan Sumber Daya Alam

dan Lingkungan Hidup. Setidaknya ada 3 (tiga) indikator makro yang dapat

digunakan untuk mengukur sasaran ini yakni 1) meningkatnya produksi hasil

hutan berupa asam dari 503.825 ton menjadi 579.398 ton, kemiri dari 83,74

ton menjadi 96,30 ton, madu dari 106 liter menjadi 121,90 liter dan kayu dari

162.606 m3 menjadi 186.996 m3, 2) meningkatnya produksi hasil tambang

galian golongan B dari 21.000 ton menjadi 30.600 ton, 3) mempertahankan

kualitas tanah dan udara masing-masing sebesar 100% dan meningkatkan

kualitas air dari 97% menjadi 100%,.

4. Peningkatan daya saing ekonomi daerah, meliputi sasaran :

a. Mengoptimalkan pengelolaan potensi pariwisata yang ditandai dengan

meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun

mancanegara dari 18.102 orang menjadi 50.000 orang.

b. Meningkatkan investasi dalam daerah yang diindikasikan oleh 2 (dua) hal

yakni meningkatnya jumlah investor yang masuk ke Kabupaten TTU dari

22 menjadi 48 serta meningkatnya, jumlah tenaga kerja yang terserap

dari 358 orang menjadi 768 orang.

c. Meningkatkan jumlah dan kualitas pasar (los permanen) dari 23 unit

menjadi 29 unit.

5. Mengembangkan pendidikan yang berkualitas, merata dan terakses.

Sasarannya adalah meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini ditunjukkan

oleh beberapa indikator yakni 1) meningkatnya kelulusan siswa pada jenjang

SD dari 97% menjadi 99%, SMP dari 99,2% menjadi 99,7% dan SMA/SMK

dari 94% menjadi 98%, 2) meningkatnya APM pada jenjang PAUD dari

25,70% menjadi 42,75%, SD dari 85,29% menjadi 88,20%, SMP dari 85,22%

(7)

6. Mengembangkan akses dan kualitas kesehatan, dengan sasaran meningkatkan

derajat kesehatan melalui penurunan AKI dari 258/100.000 KH menjadi

125/100.000 KH, AKB dari 8,5/1000 KH menjadi 2,4/1000 KH, dan gizi buruk

dari 0,31% menjadi 1,10%.

7. Mengembangkan olah raga dan kepemudaan, dengan sasaran mendorong

peningkatan event dan sarana prasarana olah raga kegiatan kepemudaan. Hal

ini ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah event olah raga dari 122 menjadi

130, GOR dari 0 unit menjadi 1 unit, stadion dari 0 unit menjadi 1 unit,

kegiatan kepemudaan dari 54 menjadi 58.

8. Meningkatkan pembangunan dan pemerataan infrastruktur daerah, meliputi

sasaran :

a. Meningkatkan pembangunan dan peningkatan jalan, jembatan dan

jaringan irigasi yang diindikasikan oleh meningkatnya panjang jalan yang

kabupaten dalam kondisi baik dari 588,59 km menjadi 882,89 km, rasio

jaringan irigasi terhadap luas lahan budidaya dari 0,94 menjadi 3,02.

b. Meningkatkan utilitas lingkungan dan rumah layak huni. Indikatornya

berupa meningkatnya rasio daya tampung TPS terhadap penduduk dari

0,71 menjadi 1,08, persentase Rumah Tangga pengguna listrik dari

43,11% menjadi 50%, persentase Rumah Tangga pengguna air bersih dari

76,66% menjadi 86%, persentase Rumah Tangga bersanitasi dari 61,26%

menjadi 75%.

9. Mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas, dengan sasaran :

a. Mewujudkan layanan publik yang cepat dan tepat melalui beberapa

indikator yakni: 1) pemberian layanan perijinan yang cepat dan murah, 2)

pemberian layanan sosial kepada masyarakat penyandang sosial secara

tepat, 3) pemberian layanan secara cepat kepada korban bencana, 4)

pemberian layanan akte kependudukan dan catatan sipil secara cepat dan

murah, 5) pemberian layanan yang cepat dan tepat kepada pencari kerja

dan tenaga kerja, 6) pemberian layanan yang cepat dan selektif kepada

transmigran, 7) meningkatnya kegiatan pemberdayaan perempuan dan

perlindungan HAM, 8) meningkatnya layanan informasi dan komunikasi

(8)

b. Mewujudkan tertib perencanaan dan pengelolaan keuangan daerah yang

diindikasikan oleh 1) meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan

daerah, 2) meningkatnya koordinasi pengendalian tata ruang wilayah, 3)

meningkatnya kualitas perencanaan, pelaksanaan dan

pertanggungjawaban belanja daerah, pendapatan daerah serta

pengelolaan asset daerah.

c. Mewujudkan tertib administrasi yang ditunjukkan oleh beberapa

indikator yakni tertib kearsipan daerah, meningkatnya penggunaan

e-government dari 1 unit menjadi 6 unit, serta pemberian layanan

administrasi secara cepat dan tepat.

10. Penguatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah, dengan sasaran :

a. Meningkatkan kualitas SDM aparatur yang dindikasikan oleh

meningkatnya persentase PNS yang berpendidikan S1 dan S2 dari 25,2%

menjadi 50% dan S3 dari 0 orang menjadi 1 orang.

b. Meningkatkan fungsi pengawasan untuk menekan tingkat

penyalahgunaan kewenangan dalam pengelolaan keuangan daerah.

11. Meningkatkan ketenteraman dan ketertiban umum. Sasarannya adalah

mewujudkan ketenteraman dan ketertiban umum, diindikasikan oleh

menurunnya tingkat pelanggaran peraturan daerah dari 60 kasus

pelanggaran menjadi 30 kasus pelanggaran.

12. Penguatan implementasi otonomi desa dengan sasaran memperkuat

kapasitas fiskal dan kapasitas aparatur pemerintahan desa. Indikatornya ada

2 (dua) yakni meningkatnya Alokasi Dana Desa (ADD) dari rata-rata 100 juta

menjadi 300 juta rupiah serta meningkatnya pemahaman aparatur

pemerintahan desa tentang implementasi otonomi desa.

13. Meningkatkan kualitas managemen struktur dan pola pemanfaatan ruang

Kota Kefamenanu. Sasarannya adalah mendorong penataan Kota Kefamenanu

sebagai pusat pelayanan pemerintahan dan jasa. Indikatornya berupa

meningkatnya 1) kualitas jalan dan jembatan, 2) utilitas lingkungan, 3) ruang

terbuka hijau, 4) penataan lalu lintas dalam kota dan fasilitas publik dalam

(9)

14. Meningkatkan pengelolaan kawasan pesisir Pantai Utara, dengan sasaran

mengoptimalkan pengelolaan kawasan pesisir Pantai Utara. Hal ini

dindikasikan oleh 1) meningkatnya pemanfaatan pelabuhan laut Wini, 2)

meningkatnya aktivitas hiburan di Pantura, 3) meningkatnya pengembangan

kawasan industri dan ekonomi serta 4) meningkatkan sinergitas

pembangunan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Ponu.

15. Meningkatkan pembangunan kawasan perbatasan negara, dengan sasaran

mengoptimalkan pembangunan kawasan perbatasan, ditunjukkan oleh

meningkatnya 1) kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan dan jembatan, 2)

utilitas lingkungan, 3) kualitas dan kuantitas sarana prasarana ekonomi, 4)

kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendidikan, serta 5) kualitas dan

kuantitas sarana prasarana kesehatan.

Uraian visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah di atas

merupakan satu kesatuan alur pikir yang terkait satu sama lain. Korelasi yang kuat

dan selaras antara visi dengan misi, misi dengan tujuan dan tujuan dengan sasaran

menjadi penting sebagai tolok ukur kinerja pembangunan daerah. Penetapan

tujuan dan sasaran yang teknokratis inilah yang akan dijadikan sebagai acuan dan

rujukan bagi penyusunan tujuan dan sasaran SKPD untuk jangka menengah.

Keterkaitan dan kesesuaian antara visi, misi, tujuan dan sasaran tersebut

ditampilkan dalam tabel berikut :

Tabel 5.1. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara 2011 – 2015

VISI : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara yang sejahtera, adil,

demokratis dan mandiri melalui pemberdayaan potensi sumber daya manusia laki-laki dan perempuan serta sumber daya alam secara lestari

MISI TUJUAN SASARAN

Misi 1 : Memberdayakan ekonomi kerakyatan

1. Meningkatnya produksi pertanian unggulan daerah

(10)

VISI : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara yang sejahtera, adil, demokratis dan mandiri melalui pemberdayaan potensi sumber daya manusia laki-laki dan perempuan serta sumber daya alam secara lestari

MISI TUJUAN SASARAN

3. Terbangunnya sistem pamasaran hasil

4. Peningkatan daya saing ekonomi daerah

1. Meningkatnya pengelolaan potensi pariwisata

2. Meningkatnya investasi dalam daerah

3. Meningkatnya jumlah dan kualitas pasar

1. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan

1. Meningkatnya kualitas pendidikan

2. Meningkatkan akses dan kualitas kesehatan masyarakat

1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

3. Mengembangkan olah raga dan kepemudaan

(11)

VISI : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara yang sejahtera, adil, demokratis dan mandiri melalui pemberdayaan potensi sumber daya manusia laki-laki dan perempuan serta sumber daya alam secara lestari

MISI TUJUAN SASARAN

2. Meningkatnya utilitas lingkungan dan rumah layak huni

Misi 4 : Mewujudkan tata kepemerintahan yang baik dan bersih

1. Mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas

2. Penguatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah

1. Meningkatnya kualitas SDM aparatur

2. Meningkatnya fungsi pengawasan

1. Menguatnya kapasitas fiskal dan aparatur pemerintahan desa

Misi 5 : Mengembangkan kawasan strategis daerah

1. Meningkatkan kualitas management struktur

(12)

VISI : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara yang sejahtera, adil, demokratis dan mandiri melalui pemberdayaan potensi sumber daya manusia laki-laki dan perempuan serta sumber daya alam secara lestari

MISI TUJUAN SASARAN

dengan menata Kota Kefamenanu sebagai Ume Naek – Ume Mese,

mengembangkan kawasan pesisir Pantai Utara serta optimalisasi pembangunan kawasan perbatasan

dan pola pemanfaatan ruang Kota Kefamenanu

sebagai pusat pelayanan pemerintahan dan jasa

2. Meningkatkan pengelolaan kawasan pesisir Pantai Utara

1. Mengoptimalkan pengelolaan kawasan pesisir Pantai Utara

3. Meningkatkan

pembangunan kawasan perbatasan negara

Referensi

Dokumen terkait

 Manggarai yang sejahtera ( Prosperity ) berhubungan dengan perubahan terukur di semua aspek kesehatan masyarakat yang berkualitas dan merata; pengelolaan

Berkaitan dengan pernyataan visi pembangunan lima tahun ke depan maka MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN, MANDIRI DAN BERDAYA SAING dimaksudkan untuk mensejahterakan masyarakat

VISI : Terwujudnya Aparatur Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang Profesional, Disiplin dan Bertanggungjawab untuk mendukung tata kelola pemerintahan yang baik (Good

“ TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG YANG UNGGUL, NYAMAN, DAN SEJAHTERA”.. adalah sebuah manifestasi akan sebuah sejahtera yang paripurna. Kesejahteraan yang seperti inilah yang

Rumusan visi ini juga memiliki konsistensi dengan visi RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2013- 2108, dimana pokok visi “Sulawesi Selatan sebagai pilar utama

Visi Kota Ambon tersebut berpedoman pada Visi Pembangunan Nasional yang dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Dalam mendukung terwujudnya Misi Kedelapan: Meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta mewujudkan keefektifan dan efisiensi penggunaan sumberdaya alam dalam dimensi

Meningkatnya produktivitas dan penempatan tenaga kerja dengan sasaran terwujudnya kehidupan masyarakat yang mandiri, bermartabat yang mampu membangun potensi