• Tidak ada hasil yang ditemukan

T POR 1302655 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T POR 1302655 Chapter3"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Ali Priyono,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

metode True eksperimen. Dengan true experimental, peneliti dapat mengontrol semua

variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas

internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi (Sugiyono,

2009, hlm. 112). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Randomize

Pretest-Postest Control Group Design. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut

:

Gambar 3.1

Bagan Randomize Pretest-postest Control Group Design

Keterangan :

O1 = Nilai pretest kelompok eksperimen (sebelum diberi perlakuan).

O2 = Nilai posttest kelompok eksperimen(setelah diberi perlakuan).

(2)

Ali Priyono,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2

Bagan Desain tujuan penelitian B. Partisipan, Populasi dan Sampel

1. Partisipan

Peserta pada penelitian ini yaitu siswa di Sekolah Dasar kelas lima sebanyak

120 siswa (N = 120). Sekolah setempat secara sukarela berpartisipasi dalam

penelitian ini. Enam puluh siswa berpartisipasi dalam studi ini (30 laki-laki dan 30

perempuan). Mereka berkisar di usia 9-12. Izin untuk survei murid diperoleh dari

kepala sekolah bersangkutan. Siswa diberitahu tujuan penelitian, hak-hak mereka

sebagai partisipan. Para siswa juga diberi petunjuk dalam menyelesaikan penelitian.

2. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V A dan B di SDN 2

Kedungdawa Kabupaten Cirebon sejumlah 72 siswa.

3. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Frankel dan wallen (1993, hlm. 92) menyarankan besar sampel

minimum untuk :

1. Descriptive study of 100

2. Correlational study 50

3. Causal research ratio of 30/group

4. Experimental research as much 30 or 15 / group

Berdasarkan pernyataan di atas maka peneliti mengambil sampel secara acak

atau random dari kedua kelas (Random Sampling) . Dari hasil undian, peneliti

menetapkan sampel sebanyak 60 siswa, 30 siswa laki-laki dan 30 siswa perempuan.

Kemudian dari 60 ditentukan dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol sehingga

dihasilkan kelas eksperimen berjumlah 30 siswa dan kelas kontrol berjumlah 30

siswa. Penelitian dilakukan pada siswa kelas V SDN 2 Kedungdawa Kabupaten

(3)

Ali Priyono,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1

Hasil Pengundian Sampel Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

C. Definisi Operasional

1. Model Pembelajaran

Bruce dan Marsha (2006) yang dikutip oleh Suherman ( 2009, hlm. 1)

menguraikan bahwa “ model pembelajaran adalah belajar sebagai

pengorganisasian lingkungan yang dapat menggiring siswa berinteraksi dan

mempelajari bagaimana belajar .”

2. Model Pembelajaran Inkuiri

Metzler (2000, hlm. 315) memaparkan bahwa: “The inquiry teaching model is

amalgam of saveral strategie that rely on the teacher to frame and ask questions and the student thing then move.”

3. Model Pembelajaran Konvensional

Metzler (2000, hlm. 161) menyebutkan bahwa,“While not often identified

formaly as model based direct instruction, its likely that the vast majority of

Kelompok Putra (Pa) Putri (Pi) Jumlah

Eksperimen (Model Pembelajran

Inkuiri)

15 15 30

Kontrol (Model Pembelajaran

Konvensional)

15 15 30

(4)

Ali Priyono,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

physical education teacher today use some recognizable version of what is

known as direct instruction.”

4. Keterampilan Gerak Dasar

Keterampilan gerak dasar (motorik) merupakan suatu tugas gerak yang

berwujud teknik olahraga (Sukintaka, 2004, hlm. 78-79). Keterampilan gerak

dasar adalah suatu keterampilan yang mendasari gerakan yang sebenarnya

atau lebih kompleks.

5. Lompat Jauh

Djumidar (2007, hlm. 12-40) menjelaskan bahwa ”Lompat jauh adalah

hasil dari kecepatan horisontal yang dibuat dari ancang-ancang dengan

gerak vertikal yang dihasilkan dari kaki tumpu, formulasi dari kedua aspek

tadi menghasilkan suatu gaya gerak parabola dari titik pusat grafitasi”.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat atau tes yang digunakan untuk

mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keterampilan gerak

dasar lompat jauh siswa berupa tes keterampilan dengan skala pengukuran rating

scale. Untuk memperoleh data berdasarkan performa keterampilan siswa, pada saat

pelaksanaan tes menggunakan alat perekam video kemudin diamati, diteliti

selanjutnya dicatat dan dimaknai. Rentang nilai yang diperoleh yaitu skor 5

menunjukan Sangat Baik (SB) skor 4 menunjukkan Baik (B), skor 3 menunjukkan

Sedang (S), skor 2 menunjukan Cukup (C), skor 1 menunjukkan Kurang (K).

Komponen yang diukur pada tes keterampilan gerak dasar lompat jauh

diantaranya fase awalan, fase tolakan, fase melayang, dan fase mendarat. Format

penguasaan keterampilan gerak dasar lompat jauh ini diambil dari sumber (Suherman,

2003) (dalam Kastrena, 2014, hlm. 64-65). Instrumen tersebut kemudian

(5)

Ali Priyono,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

interpretasi sebagai dasar penyempurnaan instrumen. Berikut format pengamatan

penguasaan keterampilan gerak dasar lompat jauh (Tabel 3. 2 dan Tabel 3. 4).

Tabel 3.2

Format Pengamatan Penguasaan Keterampilan Gerak Lompat Jauh

KOMPONEN YANG DIUKUR 1 2 3 4 5 JML

Format Penilaian Penguasaan Keterampilan Gerak Dasar Lompat Jauh

Indikator Kriteria yang dinilai Nilai

Awalan

a.Posisi berdiri saat mengawali lari

b.Berlari dengan kecondongan badan yang

cukup

c.Berlari dengan frekuensi langkah yang

cukup

d.Berlari lurus dengan lintasan

e.Dapat mengontrol lari saat akan menolak

1 = tercapai 1

b.Ketepatan saat melakukan tolakan

c.Melakukan persiapan tolakan

d.Melakukan tolakan dengan koordinasi

yang baik

e.Melakukan tolakan tepat dipapan tolakan

1 = tercapai 1

Melayang a.Mempertahankan posisi tolakan

b.Pada saat melayang kaki diayun dan

(6)

Ali Priyono,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu diangkat ke depan

c.Sikap badan dibusungkan kedepan atau

melenting ke belakang

d.Lengan diayunkan ke atas belakang

e.Siswa melakukan salah satu gaya melayang

(jongkok, menggantung, berjalan di udara)

2 = tercapai 2

a. Mendarat dengan kedua kaki

b.Mendarat sesuai lintasan lompatan

c. Mempertahankan posisi kaki tertutup pada

saat mendarat

d.Menjulurkan kedua tangan kedepan saat

mendarat

e. Mendarat dengan keseimbangan yang baik

1 = tercapai 1

a. Uji Coba Instrumen

Instrumen keterampilan lompat jauh sebelum digunakan untuk mengumpulkan

data yang sebenarnya, akan dilakukan uji coba instrumen. Uji coba instrumen

dilakukan pada tanggal 26 Februari 2015. Uji coba ini dilakukan karena penulis

ingin menghasilkan data yang bisa memperkuat kelayakkan suatu instrumen. Data

yang diperoleh dari hasil pengetesan dilakukan uji validitas dan reliabilitas setiap

butir penilaian untuk menguji keabsahan data dalam penelitian.

b. Uji Validitas

Untuk menguji validitas setiap butir maka skor-skor yang ada pada butir yang

dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai nilai X

dan skor total dipandang sebagai nilai Y. Metode yang digunakan dalam

penghitungan data yaitu menggunakan SPSS 16.0 for Windows. Untuk menguji

signifikansi korelasi yaitu nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel Product Moment.

(7)

Ali Priyono,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tingkat derajat kebebasan (dk = n1+n2– 2) maka Nilai rtabel = 0,5 Butir pertanyaan

dikatakan valid atau signifikan apabila rhitung > rtabel.

Ujicoba Instrumen penelitian dilakukan terlebih dahulu kepada 36 responden

atau siswa sebelum akhirnya diberikan kepada responden utama. Dari hasil uji coba

yang telah dilakukan, instrumen keterampilan gerak dasar lompat jauh dari empat

indikator dinyatakan valid. Berikut hasil data uji coba instrumen yang telah dilakukan

Tabel 3.4

Data Hasil Uji Coba Instrumen Lompat Jauh

No Indikator r-tabel r-hitung Keterangan

1 Awalan 0.32 0.753 VALID

2 Tolakan 0.32 0.657 VALID

3 Melayang 0.32 0.583 VALID

4 Mendarat 0.32 0.708 VALID

c. Uji Reliabilitas

Dalam menghitung koefisien reliabilitas Alfa-crombach pengujian reliabilitas

ini dilakukan dengan bantuan software SPSS 16.0 for Windows. Instrumen memiliki

tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai koefisien yang diperoleh  0,60 (Ghozali,

2006, hlm. 41). Berdasarkan penghitungan uji reliabilitas, hasilnya menunjukan

bahwa tingkat reliabel sebesar 0.604. berikut data hasilnya :

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.604 4

Gambar 3.3

Reliability statistic

1. Limitasi Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini terdapat beberapa ancaman penelitian. Untuk

(8)

Ali Priyono,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sampel, dan faktor lain yang berkaitan dengan variabel penelitian yang dalam

penelitian ini adalah penguasaan keterampilan siswa. Berikut adalah upaya untuk

meminimalisir ancaman dalam penelitian ditinjau dari beberapa faktor:

1. Validasi Model Penelitian

Untuk mengetahui dan membahas mengenai sejauh mana kesesuaian hasil

penelitian dengan keadaan yang sebenarnya atau sejauh mana hasil penelitian

mencerminkan keadaan yang sebenarnya dibutuhkan sebuah validasi penelitian agar

data penelitian tersebut tidak bersifat bias. Dibawah ini terdapat beberapa validitas

penelitian :

 Validitas internal : validitas internal berbicara mengenai sejauh mana kesesuaian

antara data hasil penelitian dan keadaaan sebenarnya. Validitas ini diperoleh

dengan penggunaan instrumen pengambil data yang memenuhi persyaratan ilmiah

(valid dan reliabel)

 Validitas eksternal : validitas eksternal membicarakan sejauh mana kesesuaian

antara generalisasi hasil penelitian dan keadaan yang sebenarnya. Validitas ini

dapat terpenuhi dengan baik bila pengambilan sampel yang kita lakukan

representatif.

Menurut Fraenkel dkk terdapat beberapa ancaman terhadap metode Randomize

pretest – posttest control group design yang digunakan pada penelitian ini. Frankael

dkk (2012, hlm. 280) analisa ancaman penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.5. Analisis Ancaman Terhadap Desain Penelitian Randomized

pretest-posttest control group design. Fraenkel dkk (2012, hlm. 280)

No Threat Keefektivan

1 Subject characteristics ++

2 Mortality +

3 Location -

4 Instrumen Decay +

5 Data Collector Characteristics -

(9)

Ali Priyono,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7 Testing +

8 History +

9 Maturation ++

10 Attitude of Subjects -

11 Regression ++

12 Implementation -

Keterangan : ++ = Sangat Kuat + = Kuat

- = Lemah

Berdasarkan penjelasan pada tabel 3.5 dapat disimpulkan bahwa ancaman

terhadap ancaman yang dikontrol lemah dalam penelitian ini adalah location, data

collector characteristics, data collector bias, attitude of subjects dan implementation.

Sedangkan validitas internal yang dikontrol secara kuat oleh desain ini adalah subject

characteristic, moratality, instrument decay, testing, history, maturation, dan

regression. Ancaman-ancaman yang terkontrol lemah antara lain:

a. Location

Lokasi penelitian saat tes dan pada saat pemberian perlakuan untuk kedua

kelompok dilakukan pada tempat yang sama yakni di SDN 2 Kedungdawa Kabupaten

Cirebon.

b. Data collector characteristics

Pada penelitian ini peneliti dibantu oleh teman dan guru penjas sekolah tersebut

dalam proses pengumpulan data, yang sebelumnya diberi penjelasan tentang

pelaksanaannya.

c. Data collector bias

Pemberian penjelasan mengenai langkah-langkah melakukan tes yang jelas,

agar siswa memahami dengan mudah dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.

(10)

Ali Priyono,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pelaksanaan penelitian pada kedua kelompok dilakukan pada hari yang sama

namun pada jam yang berbeda. Hal ini menghindari adanya perasaan diskriminasi

yang dirasakan oleh sampel penelitian.

e. Implementation

Kelompok kontrol dalam penelitian ini mendapatkan perlakuan berupa

pelajaran pendidikan jasmani seperti biasa oleh gurunya, maka pada kelas

eksperimen, guru pendidikan jasmani pun hadir sehingga kedua kelompok belajar

dengan guru yang sama.

Validitas eksternal adalah pengendalian terhadap beberapa faktor agar hasil

penelitian dapat digeneralisasikan. Dalam semua bentuk desain penelitian, hasil dan

kesimpulan penelitian ini adalah terbatas kepada para peserta dan kondisi seperti yang

didefinisikan oleh kontur penelitian dan mengacu pada sejauh mana generalisasi hasil

penelitian untuk lain kondisi, peserta, waktu, dan tempat (Graziano & Raulin, 2004

dalam Noho, 2013).

Ancaman terhadap validitas eksternal pada umumnya adalah kesalahan dalam

membuat generalisasi. Umumnya, generalisasi terbatas ketika penyebabnya (yaitu

variabel independen) tergantung pada faktor-faktor lain. Oleh karena itu, semua

ancaman terhadap variabel eksternal berinteraksi dengan variabel independen

(Wikipedia, 2015). Ancaman terhadap validitas eksternal disebutkan sebagai berikut

(Tanpa nama, 2014, hlm. 5) :

Multiple treatment interference. Beberapa perlakuan terjadi secara simultan

bertujuan agar karakteristik sampel dapat mewakili populasi, sampel diambil

secara acak dan memberikan hak yang sama pada setiap sampel dalam

penerimaan perlakuan.

Reactive arrangements (Hawthorne effect). Partisipan menyadari bahwa

dirinya sedang berada dalam percobaan/sedang diteliti

Experimenter effects. Efek yang muncul karena kehadiran eksperimenter

(11)

Ali Priyono,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mengindari dan mengurangi adanya ancaman dari luar, sebelum

diadakannya penelitian peneliti menjelaskan bagaimana jalannya penelitian dan

perlakuan atau materi yang akan diberikan sehingga tidak terjadi ancaman di luar

proses penelitian sehingga diharapkan penelitian ini merupakan akibat pengaruh dari

perlakuan .

E. Prosedur Penelitian

1. Alur Penelitian

Dalam penelitian ini, dilakukan selama satu bulan yakni 12 kali pertemuan

dimana akan dilaksanakan dua kali dalam seminggu. Habbellinck (1978) dalam

Agustan (2011, hlm. 23) mengemukakan bahwa : “penelitian menyebutkan bahwa

frekuensi latihan paling sedikit tiga hari perminggu, baik untuk olahraga kesehatan,

olahraga pendidikan dan olahraga prestasi. Pada penelitian ini terdapat dua kelompok

yang berbeda antara lain satu kelompok eksperimen (yang diberi perlakuan) dan satu

kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan). Dalam jangka waktu 12 kali

pertemuan, kelompok eksperimen akan diberi perlakuan dengan menggunakan suatu

model pembelajaran inkuiri selama jumlah waktu penelitian yang sudah ditentukan.

Materi yang akan diterapkan yakni pembelajaran gerak dasar lompat jauh. Setiap

pertemuan, siswa mendapat materi yang berbeda. Sedangkan waktu penelitian

dilaksanakan selama satu bulan. Frekuensi pertemuan dua kali seminggu, karena itu

jumlah pertemuan keseluruhan adalah 12 kali, dan penelitian dilaksanakan pada jam

ekstrakurikuler pada hari selasa dan kamis hal ini dilakukan agar tidak mengganggu

jam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Sebagai contoh program

pembelajaran inkuiri tersebut dapat dilihat pada lampiran.

(12)

Ali Priyono,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.4

Bagan Alur Penelitian

F. Analisis Data

Pengolahan analisis data menggunakan teknik analisis statistik menggunakan

program SPSS 16 dengan urutan analisis data sebagai berikut :

1. Menghitung Gain Pretest-Posttest

2. Uji Normalitas data menggunakan Kolmogorof Smirnov

3. Uji Homogenitas data menggunakan One way Anova (Levene’s test)

4. Pengujian hipotesis menggunakan Uji-t Paired Samples Test dan Independent

Samples Test.

1). Uji normalitas

(13)

Kolmogorov-Ali Priyono,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Smirnov Test dimana penghitungan dilakukan dengan program SPSS. Interpretasi

normalitas data dihitung dengan cara membandingkan nilai p-value

Kolmogorov-Smirnov Test yang diperoleh. Data dikatakan berdistribusi normal jika dengan nilai

p-value > 0,05 jika p > 0,05 artinya data tersebut berdistribusi normal.

2). Uji Homoginitas

Untuk melakukan uji homoginitas distribusi data digunakan One way Anova

(Levene’s test) dimana penghitungan dilakukan dengan program SPSS. Interpretasi homoginitas data dihitung dengan cara apabila nilai sig > 0,05 maka data variabel

tersebut homogen namun apabila nilai sig < 0,05 maka data variabel tersebut tidak

homogen.

3). Pengujian Hipotesis

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran inkuiri

terhadap keterampilan gerak dasar lompat jauh

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran inkuiri terhadap

keterampilan gerak dasar lompat jauh

H0 :Tidak terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran konvensional

terhadap keterampilan gerak dasar lompat jauh

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran konvensional

terhadap keterampilan gerak dasar lompat jauh

H0 : Tidak terdapat perbedaan skor yang signifikan keterampilan gerak dasar

lompat jauh antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri dan

model pembelajaran konvensional

H1 : Terdapat perbedaan skor yang signifikan keterampilan gerak dasar lompat

jauh antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri dan model

(14)

Ali Priyono,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengujian hipotesis menggunakan Uji-t Paired Samples Test dan

Independent Samples Test dengan Kriteria pengujian adalah jika nilai signifikansi <

Gambar

Tabel 3.2 Format Pengamatan Penguasaan Keterampilan Gerak Lompat Jauh
Tabel 3.5. Analisis Ancaman Terhadap Desain Penelitian Randomized pretest-posttest control group design

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pengetahuan Gizi, dan Status Kesehatan dengan Kejadian KEK Pada Ibu. Hamil di Kabupaten

 Penganut teori bakti menganjurkan untuk membayar pajak kepada negara dengan tidak bertanya-tanya lagi apa yang menjadi dasar bagi negara untu memungut pajak...

Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba

Keputusan hakim yang menyatakan seseorang bersalah atas perbuatan pidana yang dimaksud dalam pasal 13, menentukan pula perintah terhadap yang bersalah untuk

posisi fitur pada wajah seperti mata, hidung, dan mulut sehingga peran dari blok pre- processing cukup vital dalam sistem pengenalan wajah yang telah dibuat,

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru (Studi Tentang Pengaruh Kualifikasi, Motivasi Kerja Guru dan Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru SMAN di

Conto Runtuyan Acara Upacara Adat Nikah Sunda ……….. Poto-poto Ngeuyeuk Seureuh