• Tidak ada hasil yang ditemukan

t bk 0907651 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "t bk 0907651 chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Usup Suparman, 2010

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Kesimpulan tentang program layanan bimbingan kelompok untuk

meningkatkan kematangan karier siswa SMA disajikan sebagai berikut.

1. Kematangan karier siswa kelas X SMA Negeri 14 Garut sebelum mengikuti

layanan bimbingan kelompok dapat dikategorikan kedalam dua kategori yaitu

matang dan belum matang. Kecenderungan data hasil penelitian menunjukan

siswa yang belum matang memiliki jumlah yang lebih banyak dari siswa yang

telah matang.

2. Kematangan karier siswa kelas X SMA Negeri 14 Garut setelah mengikuti

layanan bimbingan kelompok dapat dikategorikan kedalam dua kategori yaitu

matang dan belum matang. Data menunjukan siswa kelas X SMA Negeri 14

Garut setelah diberikan layanan bimbingan kelompok menunjukan kategori

matang lebih banyak dari yang belum matang. Dengan demikian dapat

disimpulkan terdapat pengaruh peningkatan kematangan karier siswa setelah

diberilan layanan bimbingan kelompok.

3. Hasil validasi rasional program layanan bimbingan kelompok menunjukan

banhwa program layak digunakan sebagai modus pelayanan bimbingan

kelompok. Program bimbingan kelompok untuk meningkatkan kematangan

karier siswa SMA kelas X SMA Negeri 14 Garut terdiri atas

komponen-komponen berikut: rasional/dasar pemikiran, analisis kebutuhan, tujua,

(2)

Usup Suparman, 2010

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kegiatan, rencana operasional, pengembangan satuan layanan, evaluasi dan

tindak lanjut, serta anggaran.

4. Program layanan bimbingan kelompok terbukti efektif dapat meningkatkan

kematangan karier siswa kelas X SMA Negeri 14 Garut. Efektivitas

bimbingan kelompok terbukti efektif untuk seluruh aspek kematangan karier

yaitu aspek perencanaan karier, eksplorasi karier, pengetahuan tentang

membuat keputusan, pengetahuan tentang dunia kerja, pengetahuan tentang

kelompok pekerjaan, dan realisme keputusan karier.

B. Rekomendasi

Rekomendasi penelitian ditujukan kepada kepala sekolah, konselor/guru

bimbingan dan konseling sekolah, program studi bimbingan dan konseling, dan

peneliti selanjutnya.

1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah sebagai top manajemen memiliki peran strategis dalam

menentukan kebijakan pendidikan di tingkat satuan pendidikan yang dipimpinnya.

Kebijakan yang dapat dilakukan yaitu lebih mendukung terhadap fasilitan layanan

bimbingan dan konseling khususnya fasilitas kegiatan layanan bimbingan

kelompok (ruangan bimbingan kelompok). .

2. Konselor/Guru Bimbingan dan Konseling

Konselor / guru bimbingan dan konseling memiliki peran strategis untuk

memfasilitasi layanan bimbingan dan konseling bagi seluruh siswa untuk

mencapai tingkat kematangan karier yang termasuk pada bidang layanan karier.

(3)

Usup Suparman, 2010

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

memanfaatkan perangkat Inventori Kematangan Karier (IKK) untuk menjaring

data tentang kematangan karier siswa SMA yang menjadi binaannya; (b)

memanfaatkan manual program bimbingan kelompok untuk mengembangkan

kematangan karier siswa SMA; (c) bekerja sama dengan peneliti dan prodi

bimbingan dan konseling di SPs UPI atau jurusan Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan (PPB) FIP UPI serta lembaga professional lain yang terkait; (d)

senantiasa mengembangkan kompetensi diri yang dilakukan dengan cara

mengikuti berbagai pelatihan, seminar, dan berbagai pelatihan lain yang

mendukung terhadap kemampuan melakukan layanan bimbingan kelompok; (e)

implementasi program perlu melibatkan seluruh sivitas akademika sekolah,

sehingga beban layanan bimbingan dan konseling mendapat dukungan dari semua

pihak.

3. Peneliti Selanjutnya

Penelitian lanjutan yang dapat dilakukan oleh peneliti selanjutnya

berkenaan pengan penelitian tentang bimbingan kelompok dan kematangan karier

adalah sebagai berikut:

a. Penelitian ini menguji efektivitas program bimbingan kelompok untuk

meningkatkan kematangan karier untuk siswa yang memiliki kematangan

karier yang heterogen. Artinya, pemberian treatmen kepada siswa dilakukan

terhadap siswa yang memiliki kecenderungan kategori kematangan karier

tinggi, sedang, dan rendah. Oleh karena itu peneliti selanjutnya dapat mengkaji

(4)

Usup Suparman, 2010

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

memiliki kategori rendah saja. Hal ini disarankan untuk mengetahui apakah

cenderung lebih efektif atau tidak.

b. Penelitian ini hanya mengkaji satu faktor eksternal yang mempengatuhi

kematangan karier siswa SMA, yaitu implementasi program bimbingan

kelompok padahal banyak faktor yang mempengaruhi kematangan karier, baik

internal maupun eksternal. Untuk itu diperlukan kajian teoritik maupun emprik

terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi kematangan karier siswa SMA,

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan kegiatan pelatihan pada pengabdian masyarakat ini, dapat disimpulkan bahwa : Pelatihan Pembuatan Perangkat Pembelajaran sesuai kurikulum 2013 didaerah

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya sebaiknya memperhatikan job stress karyawan dan beban kerja yang diberikan kepada karyawannya, karena dari hasil penelitian terbukti

V této vesnici jsou taky velmi dobré podmínky pro rozvoj venkovského cestovního ruchu a vina ř ské turistiky, to díky poloze na b ř ehu novomlýnské nádrže.. Problematické je

Misa Natal Anak, Kamis 25 Desember pkl.09.00 pagi, pada misa ini anak-anak diberi kesempatan untuk membawa bingkisan / hadiah untuk bayi Yesus yang akan disalurkan

Seorang perempuan berusia 25 tahun G1P0A0, usia kehamilan 12 minggu datang ke UGD RS dengan keluhan mual muntah yang sering , hampir 6 kali sehari, tidak mau makan, nyeri

Konsep segerak dalam penjana a.u di sini saya merujuk kepada gelung angker terletak di stator dan gelung medan di lilit pada rotor atau yang dikatakan dari penjana a.u

Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa status hara sedang memiliki luas wilayah yang lebih besar dibandingkan kriteria status hara tinggi.. Peta status hara

Hasil uji statistik dengan Chi-Square menunjukan p value lebih kecil dari (0,05) yaitu 0,01 < 0,05 sehingga disimpulan ada hubungan umur dengan kejadian abortus pada ibu