• Tidak ada hasil yang ditemukan

114 Sri Muryanti G2C205077.doc A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "114 Sri Muryanti G2C205077.doc A"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BEDA RERATA ASUPAN ENERGI , PROTEIN DAN STATUS GIZI PADA BERBAGAI

USIA MENARCHE

Artikel Penelitian

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi

pada Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro

Sri Muryanti

G2C205077

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

(2)

THE DIFFERENCES BETWEEN ENERGY, PROTEIN INTAKE AND NUTRITIONAL

STATUS FOR MENARCHE

Sri Muryanti 1 , Kusmiyati 2

Abstrack

Background: Currently, menarche is earlier than passed. Food intake and nutritional status of adolescent was too

variaty. The purpose of this study was to know differences of means between energy, protein and nutritional status for menarche.

Method: The study was analitik. Cross sectional design was carried out.. The study held in January of 2007, took

place in SLTP Negeri 1 Karanganyar. The subject was female student. The amount of subject was 68 females students. Age, BMI, energi and Protein intakes and menarche were collected. Analyze for this study by using Kruskall Wallis.

Result: The most of subject was 12 years old. Means of menarche was 11,8 years old 0,57. Means energy intakes

and protein intake were 1348,6 Calori 404,70 and 43, 82 grams 16,2. Means of BMI was 19,4 kg/m2 3,61. There were no differences between energy intake, protein intake by menarche ( p: 0,075 and p: 0,167). There was no differences between BMI by menarche (p: 0,360).

Conclusion: There were no differences between energy intake, protein intake and Body Mass Index (BMI) by

menarche .

Keyword: Female adolescent, Energi intake, Protein intake, BMIand Menarche.

1 Student of nutritional science study program, Medical Faculty Diponegoro University Semarang.

(3)

BEDA RERATA ASUPAN ENERGI , PROTEIN DAN STATUS GIZI PADA BERBAGAI

USIA MENARCHE

Sri Muryanti 1, Kusmiyati 2

Abstrak

Latar Belakang : Usia menarche saat ini cenderung lebih awal bila dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Konsumsi makanan dan status gizi remaja saat ini juga sangat bervariasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui beda rerata asupan energi, protein, status gizi pada berbagai usia menarche

Metode

:

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan crossectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2007 di SLTP N I Karanganyar Kabupaten Karanganyar. Subyek dalam penelitian ini sejumlah 68 siswi. Subyek sama dengan populasi dengan kriteria inklusi: siswi kelas I SLTP N I Karanganyar, bersedia jadi subyek dan sudah mengalami menstruasi. Data yang dikumpulkan adalah umur, Status gizi ( IMT), konsumsi makanan ( asupan energi dan asupan protein) dan usia menarche. Analisis data dengan uji Kruskall Wallis

Hasil : Sebagian besar subyek berusia 12 tahun. Rerata usia menarche 11,8 tahun 0,57 , rerata asupan energi

1348,6 Kalori 404,70, rerata asupan protein 43, 8 gram 16,19 rerata IMT 19,4 kg/ m2 3,61. Tidak ada beda asupan energi menurut usia menarche (p: 0,075). Tidak ada beda asupan protein menurut usia menarche ( p: 0,167) . Tidak ada beda Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut usia menarche (p: 0,360)

Simpulan : Tidak ada beda asupan energi, protein dan indeks massa tubuh (IMT) pada berbagai usia menarche.

Kata kunci : remaja putri, asupan energi, asupan protein, Indeks Massa Tubuh (IMT) dan usia menarche

Referensi

Dokumen terkait

Rasio keuangan yang kuat menjadikan UNVR pilihan saham yang baik untuk investor yang mencari dividen rutin yang maksimal..

Komponen­komponen  dalam  bauran  promosi  terdiri  dari  penjualan  secara  individu,  periklanan,  promosi  penjualan,  pemasaran  langsung,  dan  public 

terdiri dari aspek keuangan, dan aspek non keuangan antara lain KPI (Key Performance Indicator) dan Balance Scorecard yang ditentukan berdasarkan jenis usahanya. Keputusan

Aliran data ini menunjukkan arus atau aliran data yang dapat berupa masukkan untuk sistem atau hasil proses sistem dan dapat berbentuk diantaranya, formulir atau dokumen

Oleh karena itu, feromon seks berpeluang untuk dikembangkan pada areal yang lebih luas, terutama pada sentra produksi bawang merah dan endemis serangan hama ulat bawang.. Kata

Kedua, temper tantrum adalah perilaku destruktif buruk dalam bentuk luapan yang bisa bersifat fisik (memukul, menggigit, mendorong), maupun verbal (menangis, berteriak, merengek)

Aktiviti Kesenian termasuklah apa-apa aktiviti yang ditawarkan oleh atau melalui Pusat Kebudayaan atau Pusat Pembangunan Kemahiran Insaniah sama ada di dalam atau di luar kampus

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Gomes (mengutip Hackman & Oldham, 1980) bahwa seseorang akan mengalami motivasi kerja internal yang tinggi, kepuasan yang