• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Karakteristik Penderita Sirosis Hati Yang Dirawat Inap Di RSUD Sidikalang Tahun 2007-2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Karakteristik Penderita Sirosis Hati Yang Dirawat Inap Di RSUD Sidikalang Tahun 2007-2011"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia sedang mengalami transisi epidemiologi yaitu beban ganda penyakit dimana terjadi peningkatan pennyakit tidak menular yang dipicu oleh perubahan pola penduduk, gaya hidup dan sosial ekonomi.1 Penyakit hati merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan baik di negara maju maupun di negara yang sedang berkembang.3 Salah satunya ialah sirosis hati yang merupakan penyakit hati kronis dan tidak diketahui sebab-sebabnya dengan pasti. Telah diketahui bahwa penyakit ini merupakan stadium akhir dari penyakit hati kronis dan terjadinya pengerasan pada hati.

Sirosis hati dijumpai di seluruh negara termasuk Indonesia. Penderita sirosis hati lebih banyak dijumpai pada kaum laki-laki dibandingkan dengan kaum wanita.

4

4

Insidensi penyakit ini sangat meningkat sejak Perang Dunia II, sehingga sirosis menjadi salah satu penyebab kematian yang paling menonjol. Peningkatan ini sebagian disebabkan oleh insidensi hepatitis virus, namun yang lebih bermakna adalah karena asupan alkohol yang sangat meningkat.

Penyakit hati kronis dan sirosis hati mengakibatkan sekitar 35.000 kematian setiap tahun di Amerika Serikat dan bertanggung jawab atas 1,2% dari semua kematian.

18

5

(2)

urutan ke 12 dari 15 penyebab kematian terutama di Amerika Serikat dengan

Proportionate Mortality Rate (PMR) 1,1% dan Cause Specific Death Rate (CSDR) 9,2 per 100.000 penduduk.8

Berdasarkan Sistem Statistik Kesehatan Nasional Meksiko pada tahun 2005, kematian akibat sirosis hati dan penyakit hati kronis lainnya berada pada urutan ketiga penyebab seluruh kematian setelah penyakit jantung dan Diabetes Mellitus (DM) type 2 dengan CSDR 25,9 per 100.000 penduduk.

7

Berdasarkan National Vital Statistics Reports, CDC, angka kematian akibat sirosis hati (CSDR) di Amerika Serikat pada tahun 2005 yaitu 9,3 per 100.000 penduduk, tahun 2006 yaitu 9,2 per 100.000 penduduk.29 Kemudian pada tahun 2007 yaitu 9,7 per 100.000 penduduk, tahun 2008 yaitu 5,0 per 100.000 penduduk dan tahun 2009 yaitu 5,0 per 100.000 penduduk.30 Pada tahun 2007, prevalens sirosis hati di Australia yaitu 2 % dan di Jepang yaitu 2,7 %.

Konsumsi alkohol yang berlebihan dalam jangka panjang merupakan satu-satunya penyebab penyakit hati yang paling penting di Amerika Serikat dan beberapa Negara Barat. Sirosis alkoholik merupakan bentuk sirosis yang paling lazim di Amerika Utara dan Eropa, dan frekuensinya juga meningkat dengan cepat.

42

28

(3)

tertinggi di Eropa adalah di Austria yaitu 19,7 dimana 11,1% kematian pada sirosis hati disebabkan oleh alkohol.44 Di Skotlandia pada periode tahun 2004/2005 terdapat 6.027 penderita penyakit hati akibat alkohol dan 18,5% menderita sirosis hati.38 Hasil penelitian Coon dkk. (2008) di Nottingham dengan desain cohort, RR pada peminum alkohol 2,34 untuk terkena kanker hati, RR HBV yaitu 6,41 dan RR HCV

yaitu 1,39.

Infeksi Hepatitis Virus B (HBV) merupakan penyebab utama hepatitis akut, hepatitis kronis, sirosis hati, dan kanker hati di seluruh dunia. Perkiraan jumlah karier di Amerika Serikat adalah sekitar 800.000 hingga 1 juta orang. Sekitar 25% dari karier ini berkembang menjadi hepatitis kronik aktif, yang seringkali berlanjut menjadi sirosis. Diperkirakan 25 hingga 40% penderita HBV akut sangat berisiko mengalami sirosis dan karsinoma hepatoseluler. Hepatitis kronis terjadi pada sekitar 80% dari semua orang yang terinfeksi HCV, dan sekitar 70% berkembang menjadi sirosis hati.

39

18

(4)

RSU Dr. Pirngadi Medan pada tahun 2002-2006 terdapat 669 penderita sirosis hati. Dari 251 penderita terdapat 56,6% penderita yang memiliki riwayat hepatitis.10 Hasil penelitian Karina (2007) di RSUP Dr. Kariadi Semarang menemukan dari 36 penderita sirosis hati, 52,8% memiliki riwayat Hepatitis B dan 25% dengan riwayat Hepatitis C.

Berdasarkan data mengenai distribusi penyakit sistem cerna pasien rawat inap Indonesia tahun 2004, sirosis hati merupakan penyebab kematian pertama dengan

Case Fatality Rate (CFR) tertinggi yaitu 14,1% dengan sex ratio antara laki-laki penderita sirosis hati dan perempuan penderita sirosis hati yaitu 1,9:1.

33

9

Berdasarkan data Depkes RI (2005) di Indonesia pada tahun 2004 terdapat 9.441 penderita sirosis hati dengan proporsi 0,4% dan merupakan penyebab kematian ke-21 dari 50 penyebab kematian dengan jumlah kematian 1.336 orang (PMR 1,2%).

Menurut hasil penelitian Durrotul Djanah tahun 2003 di RSUP Dr. Kariadi Semarang diketahui dari 56 pasien sirosis hati proporsi berdasarkan jenis kelamin pada laki-laki 36 orang (64,3%) dan perempuan 20 orang (35,7%), dan proporsi berdasarkan umur tertinggi pada umur 41-50 yaitu 42 orang (76,8%).

31,32

26

Menurut hasil penelitian Mariadi & I Dewa tahun 2006 di RS Sanglah Denpasar diketahui dari 52 pasien sirosis hati proporsi berdasarkan jenis kelamin pada laki-laki yaitu 39 orang (75%) dan perempuan 13 orang (25%).

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di RSUD Sidikalang tahun 2007-2011 diketahui bahwa jumlah pasien rawat inap sirosis hati terdapat 115 penderita dengan rincian 25 penderita (21,7%) tahun 2007, 22 penderita (19,1%)

(5)

penderita (18,3%) tahun 2011. Di Sidikalang, mayoritas penduduk adalah suku Batak yang memiliki kebiasaan mengonsumsi alkohol yang merupakan salah satu dari faktor risiko sirosis hati. Berdasarkan data diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita sirosis hati di RSUD Sidikalang tahun 2007-2011.

1.2. Perumusan Masalah

Belum diketahuinya karakteristik penderita sirosis hati yang dirawat inap di RSUD Sidikalang Tahun 2007-2011.

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui karakteristik penderita sirosis hati yang dirawat inap di RSUD Sidikalang tahun 2007-2011

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita sirosis hati berdasarkan sosiodemografi antara lain, jenis kelamin, umur, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, sumber biaya dan tempat tinggal.

b. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita sirosis hati berdasarkan keluhan utama.

(6)

d. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita sirosis hati berdasarkan lama rawatan

f. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita sirosis hati berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

g. Untuk mengetahui distribusi proporsi jenis kelamin penderita sirosis hati berdasarkan umur

h. Untuk mengetahui distribusi proporsi umur penderita sirosis hati berdasarkan jenis komplikasi.

i. Untuk mengetahui distribusi proporsi jenis komplikasi penderita sirosis hati berdasarkan keluhan utama.

j. Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata penderita sirosis hati berdasarkan keluhan utama

k. Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata penderita sirosis hati berdasarkan jenis komplikasi

l. Untuk mengetahui distribusi proporsi jenis komplikasi berdasarkan keadaan sewaktu pulang

m. Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata penderita sirosis hati berdasarkan keadaan sewaktu pulang

1.4. Manfaat Penelitian

(7)

b. Sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan penulis tentang sirosis hati sekaligus untu menerapkan ilmu yang diperoleh penulis selama perkuliahan di FKM USU.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan kesepakatan tersebut di atas, tidak terdapat keuntungan atau kerugian dan piutang atau kewajiban yang harus dicatat oleh Perusahaan dalam laporan

pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan. Lease payment receivable is treated as

Di awal tahun 2014, untuk meningkatkan kinerja perusahaan, PT Dahana (Persero) menggelar rapat yang biasa dilakukan setiap tahun, yaitu Rapat kerja (Raker) Penjabaran

Berdasarkan Perjanjian “Closing and Amendment” tertanggal 13 September 2007 antara Perusahaan, TriStar dan ETRL, telah disetujui beberapa hal diantaranya: (1)

Siswo Pudjiatmoko, Sekretaris Lembaga SESKOAU yang ikut serta dalam kunjungan ini mengatakan bahwa para siswa yang telah dibina sejak 9 Januari 2014 ini, tengah

[r]

Adapun alasan penggunaan metode penelitian kualitatif adalah bahwa penelitian ini dilakukan untuk mengetahu tingkah laku dari suatu individu matau kelompok untuk