• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAIKEM PLPG 2009 NEW PISAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PAIKEM PLPG 2009 NEW PISAN"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF

DAN MENYENANGKAN (PAIKEM)

Bahan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru PLPG - 2009

Dr. Hj. Rahayu Kariadinata, M.Pd.

(2)

Reformasi Pembelajaran

Guru

Profesi yang otonom dan mandiri.

Figur profesio

nal

S

uasana kelas bagaikan magnet

yang mampu memikat dan menarik siswa

untuk belajar dalam suasana

yang

menyenangkan

(3)

As Gerstner et all, that teacher’s

role in the 21st century is

teachers as learners – who

(4)

P

embelajaran

A

ktif

,

I

novatif,

K

reatif,

E

fektif, dan

M

enyenangkan

(PAIKEM)

(5)

PAIKEM

Model Pembelajaran

Berbagai Metode

Berbagai sumber

dan alat bantu

Pemanfaatan lingkungan

(6)

PAIKEM dikembangkan didasari

oleh beberapa

perubahan/peralihan ,

Peralihan dari

Belajar

perorangan

(individual learning)

Belajar bersama (cooperative

(7)

Belajar menghafal

(rote learning)

Belajar pemahaman (learning of

understanding)

Peralihan dari

Teori pemindahan

pengetahuan (knowledge transmitted)

Bentuk interaktif,

keterampilan proses, dan pemecahan

masalah

(8)

Karakteristik PAIKEM

a.

Berpusat pada siswa

(

student

centered

)

(9)

Berpusat pada siswa :

Guru sebagai fasilitator, bukan

penceramah;

Fokus pembelajaran pada siswa

bukan pada guru;

Siswa belajar secara aktif;

Siswa mengontrol proses belajar

(10)

Sementara, pembelajaran saat ini lebih cenderung berpusat pada guru

(11)

b.

Belajar yang menyenangkan

(

joyfull learning

);

c. Belajar yang berorientasi pada

tercapainya kemampuan

tertentu(

competency-based

learning

);

d. Belajar secara tuntas

(

mastery

(12)

Arti Penting PAIKEM

Mengapa pendekatan PAIKEM perlu

diterapkan? Sekurang-kurangnya ada dua alasan perlunya PAIKEM diterapkan di

Indonesia, yakni:

sama-sama aktif terlibat dalam

pembelajaran.

(13)

bersama berbuat kreatif

Siswa

Guru

Guru mengupayakan segala cara

secara kreatif untuk melibatkan

(14)

Siswa

Siswa

Guru

Materi

pelajaran

(15)

Pembelajaran

Aktif

Keaktifan dalam pembelajaran aktif adalah lebih banyak berupa keaktifan mental , meskipun dalam beberapa hal ada yang diwujudkan dalam keaktifan

fisik.

Guru harus menciptakan suasana agar siswa aktif bertanya, membangun gagasan,

melakukan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman langsung , sehingga belajar

(16)

Guru Aktif

Memantau

kegiatan siswa

Memberikan

umpan balik

Mengajukan

pertanyaan yang

menantang

(17)

Siswa Aktif

Bertanya/

meminta

penjelasan

Mengemukakan

gagasan

Mendiskusikan

gagasan orang

lain dan

gagasannya

(18)

Pembelajaran yang

Inovatif

Inovatif artinya gagasan, teknik dan

sebagainya yang bersifat baru

Dalam rangka menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan, perlu diupayakan

suatu pembelajaran inovatif yaitu mengintegrasikan media /alat bantu (berbasis teknologi) ke dalam proses

(19)

Guru

Inovatif

Menerapan berbagai pendekatan

Melibatkan perangkat teknologi

pembelajaran. Memodifikasi pendekatan pembelajaran konvensional menjadi

pendekatan inovatif yang sesuai dengan keadaan siswa, sekolah dan

(20)

Siswa

Inovatif

Mengikuti pembelajaran inovatif dengan

aturan yang berlaku;

Menggunakan perangkat

tekonologi maju dalam proses

(21)
(22)
(23)

Pembelajaran yang

Kreatif

Adanya kreativitas pengembangan

kompetensi dasar dan pelaksanaannya di kelas termasuk pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dan sarana untuk

belajar.

Adanya sumber belajar yang beraneka ragam, dan tidak lagi mengandalkan buku sebagai

satu-satunya sumber belajar. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk lebih memperkaya pengalaman belajar peserta

(24)

Guru

Kreatif

Mengembangkan kegiatan

pembelajaran yang beragam

Membuat alat bantu belajar yang berguna

(25)

Siswa

Kreatif

Merancang/ membuat

sesuatu;

(26)

Pembelajaran yang

Efektif

Pembelajaran yang efektif jika telah

mencapai sasaran atau mencapai

kompetensi dasar yang telah

ditetapkan, dan yang paling penting

adalah memberikan “pengalaman baru ”

(27)

Untuk mengetahui keefektifan

sebuah proses pembelajaran,

maka pada setiap akhir

pembelajaran perlu dilakukan

evaluasi.

Evaluasi yang dimaksud di sini

bukan sekedar tes untuk siswa,

tetapi semacam refeksi,

(28)

Guru

Efektif

Mengajar dan mengarahkan dengan memberi

contoh

Menghargai

siswa;

Memotivasi

siswa;

Menggunaka n metode

yang

(29)

Siswa

Efektif

Menguasai keterampilan

atau kompetensi yang diperlukan;

(30)

MODEL-MODEL

PEMBELAJARAN

yang

EFEKTIF

Departemen

(31)
(32)

Pembelajaran yang

Menyenangkan

.

“Learning is fun”

Suatu pembelajaran yang dapat dinikmati oleh siswa, siswa merasa nyaman, aman

dan mengasyikkan.

Mengasyikkan mengandung unsur

“ inner motivation” yaitu dorongan untuk selalu ingin tahu dan berusaha mencari

(33)

Dalam pembelajaran yang

menyenangkan, guru

tidak membuat siswa:

Takut salah;

Takut ditertawakan;

(34)

Di sisi lain,

pembelajaran yang

menyenangkan

dapat

membuat siswa:

Berani mencoba/berbuat; Berani bertanya;

Berani mengemukakan

pendapat/gagasan;

Berani mempertanyakan gagasan

(35)

HAL-HAL PENTING YANG HARUS

DIPERHATIKAN DALAM PAIKEM

Dalam melaksanakan PAIKEM, guru perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut

(Depdiknas,2005)

Memahami sifat yang

dimiliki siswa

Pada dasarnya anak memiliki imajinasi dan sifat ingin tahu.

Oleh karenanya, kegiatan pembelajaran perlu dijadikan lahan yang kita olah agar menjadi tempat yang subur bagi

perkembangan kedua potensi anugerah Tuhan itu. Suasana pembelajaran yang

(36)

Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda.

Dalam PAIKEM perbedaan individual perlu diperhatikan dan harus tecermin dalam kegiatan pembelajaran.

Semua siswa dalam kelas tidak selalu mengerjakan

kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuai dengan kecepatan belajarnya.

Siswa yang memiliki kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah dengan cara

”tutor sebaya”.

Mengenal siswa secara

(37)

Memanfaatkan perilaku

siswa dalam

pengorganisasian belajar

Sebagai makhluk sosial, anak

sejak kecil secara alami bermain

berpasangan atau berkelompok

dalam bermain.

Perilaku ini dapat dimanfaatkan

dalam pengorganisasian belajar.

Dalam melakukan tugas atau

(38)
(39)

Mengembangkan

kemampuan berpikir kritis,

kreatif, dan kemampuan

memecahkan masalah

Tugas guru adalah mengembangkannya, antara

lain dengan sering memberikan tugas atau

mengajukan pertanyaan terbuka dan

memungkinkan siswa berpikir mencari alasan

dan membuat analisis yang kritis.

Pertanyaan dengan kata-kata ”Mengapa?”,

”Bagaimana kalau...” dan “Apa yang terjadi

jika…” lebih baik daripada pertanyaan dengan

kata-kata yang hanya berbunyi “Apa?”, ”Di

(40)

Mengembangkan ruang

kelas sebagai lingkungan

belajar yang menarik

Ruang kelas yang menarik merupakan

hal yang sangat disarankan dalam

PAIKEM.

Hasil pekerjaan siswa sebaiknya

dipajangkan untuk memenuhi ruang

kelas. Selain itu, hasil pekerjaan yang

dipajangkan diharapkan memotivasi siswa

untuk bekerja lebih baik dan

menimbulkan inspirasi bagi siswa lain.

Materi yang dipajangkan dapat berupa

hasil kerja perorangan, pasangan, atau

kelompok. Pajangan dapat berupa gambar,

peta, diagram, model, benda asli, puisi,

(41)

Pajangan hasil karya untuk menghargai siswa dan menarik

(42)

Memanfaatkan

lingkungan sebagai

sumber belajar

Lingkungan (fsik, sosial, atau

budaya) merupakan sumber yang

sangat kaya untuk bahan belajar

siswa.

Lingkungan dapat berperan sebagai

media belajar dan objek kajian

(sumber belajar).

Penggunaan lingkungan sebagai

(43)

Siswa menggunakan alat

bantu dan lingkungan sebagai sumber belajar (Depdiknas,

(44)
(45)

Memberikan umpan balik

yang baik untuk

meningkatkan kegiatan

belajar

Mutu hasil belajar akan meningkat

apabila terjadi interaksi dalam belajar. Pemberian umpan balik (feedback) dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk interaksi antara guru dan siswa.

Umpan balik hendaknya lebih banyak

mengungkapkan kekuatan daripada kelemahan siswa.

Guru harus konsisten memeriksa hasil

pekerjaan siswa dan memberikan

komentar dan catatan. Catatan guru

(46)

Membedakan antara

aktif fsik dengan aktif

mental

Sering bertanya,

mempertanyakan gagasan

orang lain, dan

mengungkapkan gagasan

merupakan tanda-tanda

aktif

(47)

ALTERNATIF CONTOH DESAIN PAIKEM Mata pelajaran : PAI

Topik : Iman Kepada Hari Akhir

1

.

Organisasi pengaturan kelas :

Bangku-bangku diatur untuk pembelajaran

kelompok Siswa duduk dalam kelompok. Jumlah

siswa dalam kelompok tergantung pada jumlah

siswa di kelas, tetapi besar kelompok yang ideal

antara 4 – 6 orang (dengan kemampuan

heterogen)

2. Bahan stimulus misalnya:

(48)

Tahap Pendahuluan:

1.Guru memulai pelajaran dengan mengatakan: Saya akan menunjukkan beberapa gambar

dan video.

2. Guru menunjukkan gambar-gambar, clip video bencana alam / tsunami.

3. Peserta membuat catatan secara individual mengenai gambar- gambar dan clip video bencana alam / tsunami . Peserta secara

(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)

Video tentang

Bencana Alam/

Tsunami

(55)

Topik :

Iman Kepada Hari Akhir

Sub Topik :

1. Pengertian beriman kepada hari akhir

2. Ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan

hari akhir

(56)

Tahap Pembagian

Tugas

Tiap siswa dalam kelompok diberi bagian

materi yang berbeda

Tiap siswa dalam kelompok diberi bagian

materi yang ditugaskan

Kelompok A A1, A2, A3

Kelompok B B1, B2, B3

Kelompok D D1, D2, D3

Kelompok C C1, C2, C3

(57)

A1,B1,C1,D1

A2, B2, C2,D2

A3, B3, C3, D3

Anggota dari kelompok yang berbeda yang telah mempelajari bagian materi /sub bab yang sama

bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan bagian materi/ sub bab

mereka

Tahap Kegiatan

Kelompok

(58)

Ilustrasi Kelompok Jigsaw Kelompok Asal

(59)

Setelah selesai diskusi sebagai kelompok ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian

mengajar teman satu kelompok mereka tentang bagian materi/sub bab yang mereka kuasai dan

tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh

Kembali ke kelompok asal (Kegiatan “tutor sebaya”)

Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi

Kelompok A A1, A2, A3

Kelompok B B1, B2, B3

Kelompok C C1, C2, C3 Kelompok D

(60)
(61)

PEMBERIAN SKOR PERKEMBANGAN INDIVIDU

Skor Tes (Quiz)

Lebih dari 10 poin dibawah skor awal 10 poin hingga 1 poin dibawah skor awal Skor awal sampai 10 poin diatasnya

Lebih dari 10 poin di atas skor awal

Nilai Perkembangan 5

10 20 30

Perhitungan skor kelompok dihitung dengan cara menjumlahkan tiap perkembangan skor individu dibagi jumlah anggota kelompok. Berdasarkan rata-rata nilai perkembangan tersebut, ditetapkan tiga tingkat penghargaan kelompok, yaitu :

Kelompok dengan rata-rata skor 15, sebagai kelompok Good Team

Kelompok dengan rata-rata skor 20, sebagai kelompok Great Team

Kelompok dengan rata-rata skor 25, sebagai kelompok Super Team

(62)

PERHITUNGAN SKOR KELOMPOK

Nama Kelompok

Nama Siswa / Peringkat

siswa

Skor

Awal Skor Quiz

Nilai

Perkembangan Individu

Skor

Kelompok Penghargaan Kelompok A BudiNani

Euis

B SusiTuti Mira

(63)

Tahap Penghargaan

Kelompok

Guru memberikan penghargaan

berdasarkan perolehan rata-rata skor tiap

kelompok

SUPER TEAM GOOD TEAM

(64)
(65)

Referensi

Dokumen terkait

1) Suasana belajar kooperatif memiliki peranan yang besar dalam peningkatan hasil belajar, karena kelompok siswa yang belajar memiliki kemampuan heterogen. 2) Suasana

Model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 6 orang secara

Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 6 orang secara

Pada STAD siswa dalam suatu kelas tertentu dibagi menjadi kelompok dengan 4-5 orang, dan setiap kelompok haruslah heterogen yang terdiri dari dua laki-laki

1. Guru membagi suatu kelas menjadi beberapa kelompok, dengan setiap kelompok terdiri dari 4 – 6 siswa dengan kemampuan yang berbeda.. ini disebut kelompok asal. Jumlah

2) Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 3 orang siswa secara heterogen dengan kemampuan berbeda-beda (tinggi, sedang, rendah). 3) Guru mengatur kelompok tersebut di

Pada kegiatan inti guru meminta siswa duduk dalam kelompok yang masing-masing kelompok terdiri atas 6 orang siswa yang heterogen yang telah dibentuk sebelumnya. Kemudian

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yaitu: 1) membagi siswa kedalam kelompok secara heterogen (4-6 orang), 2) membagi materi pelajaran, 3) diskusi kelompok ahli,