i SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna memperoleh Gelar Sarjana pendidikan jurusan bahasa dan sastra indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh
MUHAMMAD NASRUL 10533 6254 09
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2014
iii Mahasiswa yang bersangkutan
Judul : Peningkatan kemampauan Membaca Cepat dalam Mempelajari Teks Narasi melalui pembelajaran Kooperatif strategi Practice Rehearsal Pairs pada siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang
Nama : MUHAMMAD NASRUL
Nim : 10540 6254 09
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Setelah diperiksa dan diteliti ulang, maka Skripsi ini telah memenuhi persyaratan dan layak untuk diujikan
Makassar, Juni 2014 Disetujui Oleh
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. M. Ide Said DM, M, PD Dra. Hj. Syahribulan K, M. PD
Diketahui : Ketua Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Dra. Munirah , M. PD NBM: 951 576
iii Mahasiswa yang bersangkutan
Judul : Peningkatan kemampauan Membaca Cepat dalam Mempelajari Teks Narasi melalui pembelajaran Kooperatif strategi Practice Rehearsal Pairs pada siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang
Nama : MUHAMMAD NASRUL
Nim : 10540 6254 09
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Setelah diperiksa dan diteliti ulang, maka Skripsi ini telah memenuhi persyaratan dan layak untuk diujikan
Makassar, Juni 2014 Disetujui Oleh
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. M. Ide Said DM, M, PD Dra. Hj. Syahribulan K, M. PD
Diketahui : Ketua Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Dra. Munirah , M. PD NBM: 951 576
iii Mahasiswa yang bersangkutan
Judul : Peningkatan kemampauan Membaca Cepat dalam Mempelajari Teks Narasi melalui pembelajaran Kooperatif strategi Practice Rehearsal Pairs pada siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang
Nama : MUHAMMAD NASRUL
Nim : 10540 6254 09
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Setelah diperiksa dan diteliti ulang, maka Skripsi ini telah memenuhi persyaratan dan layak untuk diujikan
Makassar, Juni 2014 Disetujui Oleh
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. M. Ide Said DM, M, PD Dra. Hj. Syahribulan K, M. PD
Diketahui : Ketua Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Dra. Munirah , M. PD NBM: 951 576
ii Mahasiswa yang bersangkutan
Judul : Peningkatan kemampuan Membaca Cepat dalam Mempelajari Teks Narasi melalui Pembelajaran Kooperatif Strategi Practice Rehearsal Pairs Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang
Nama : MUHAMMAD NASRUL
Nim : 10533 6254 09
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Setelah diperiksa dan diteliti ulang, maka Skripsi ini telah memenuhi persyaratan dan layak untuk diujikan
Makassar, April 2014 Disetujui Oleh
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. M. Ide Said DM. M. Pd Dra. Hj. Syahribulan K, M. Pd
Diketahui :
Dekan FKIP Ketua Jurusan
Universitas Muhammadiyah Makassar Bahasa dan Sastra Indonesia
Dr. A. Sukri Syamsuri, M.Hum Dra. Munirah, M. Pd
NBM. 858 625 NBM: 970 635
ii Mahasiswa yang bersangkutan
Judul : Peningkatan kemampuan Membaca Cepat dalam Mempelajari Teks Narasi melalui Pembelajaran Kooperatif Strategi Practice Rehearsal Pairs Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang
Nama : MUHAMMAD NASRUL
Nim : 10533 6254 09
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Setelah diperiksa dan diteliti ulang, maka Skripsi ini telah memenuhi persyaratan dan layak untuk diujikan
Makassar, April 2014 Disetujui Oleh
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. M. Ide Said DM. M. Pd Dra. Hj. Syahribulan K, M. Pd
Diketahui :
Dekan FKIP Ketua Jurusan
Universitas Muhammadiyah Makassar Bahasa dan Sastra Indonesia
Dr. A. Sukri Syamsuri, M.Hum Dra. Munirah, M. Pd
NBM. 858 625 NBM: 970 635
ii Mahasiswa yang bersangkutan
Judul : Peningkatan kemampuan Membaca Cepat dalam Mempelajari Teks Narasi melalui Pembelajaran Kooperatif Strategi Practice Rehearsal Pairs Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang
Nama : MUHAMMAD NASRUL
Nim : 10533 6254 09
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Setelah diperiksa dan diteliti ulang, maka Skripsi ini telah memenuhi persyaratan dan layak untuk diujikan
Makassar, April 2014 Disetujui Oleh
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. M. Ide Said DM. M. Pd Dra. Hj. Syahribulan K, M. Pd
Diketahui :
Dekan FKIP Ketua Jurusan
Universitas Muhammadiyah Makassar Bahasa dan Sastra Indonesia
Dr. A. Sukri Syamsuri, M.Hum Dra. Munirah, M. Pd
NBM. 858 625 NBM: 970 635
viii
berkah dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat di delesaikan. Skripsi yang berjudul ‘’ Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat dalam Mempelajari Teks Narasi Melalui Pembelajaran Kooperatif strategi Practice Rehearsal Pairs siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang’’. Dirampungkan dalam rangka memenuhi persyaratan akademik guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Sebagai insan yang penuh keterbatasan, disadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan masukan yang konstruktip guna penyempurnaan tulisan selanjutnnya, dan segala kesalahan dan kekurangan dalam skripsi ini biarlah menjadi beban dan tanggungjawab penulis. Namum, jika skripsi ini bernilai dan membawa manfaaf, maka biarkan itu menjadi pembawa pesan akan niat suci dan ketulusan penulis bersama dengan orang-orang yang memiliki andil besar dalam proses penyusun yang tidak sedikit mengalami rintangan dan hambatan. Melalui kesempatan ini, secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada Prof.
Dr. M. Ide Said DM. M. Pd. Selaku pembimbing I dan Dra. Hj. Syahribulan K, M.
Pd. Selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga dalam memberikan bimbingan,arahan,motivasi,dan petunjuk mulai penyusunan proposal penelitian hingga perampungan menyelesaikan skripsi ini.
Ucapan terimah kasih dan penghargaan yang tulus, penulis sampaikan kepada Dr. H. Irwan Akib, M. Pd, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
Dr. Andi Sukri Syamsuri, M Hum, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Dra. Munirah, M. Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
ix
Kepala SMA Muhammadiyah Enrekang, Bapak Drs. Sudin. M. Pd. Yang Telah menerima dan bekerjasama dengan baik selama peneliti melakukan penelitian di sekolah tersebut. Peneliti juga mengucapkan terimah kasih kepada guru Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Muhammadiyah Enrekang, Bapak Muhammad Junaidi S, Pd, yang telah memberikan izin dan bantuan untuk melakukan penelitian.
Pebghargaan yang sangat spesial dan penghormatan sedalam-dalamnya penulis ucapkan kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Laning dan Ibunda Sumarni, adek tercintah Suriani dan Nursakinah dn keluarga yang telah mendoakan,membantu,memotivasi dengan tulus dan penuh kasih sayang untuk keberhasilan penulis.
Ucapan terimah kasih tidak terhingga, penulis juga sampaikan kepada rekan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, khususnya angkatan 2009 L terutama Asma, Darma, Nanna. Yang senantiasa bersama-sama dalam suka maupun duka selama menempuh kuliah. Juga kepada saudara ku di UKM Seni dan Budaya Talas Universitas Muhammadiyah Makassar, semoga bantuan dan pengorbanan yang di berikan mendapat pahala dari Allah Subhana wa taala.
Semoga segala sesuatu biarkanlah sang pemilik kesempurnaan membalas segala sifat keagungan yang dimilikinya.
Makassar, Januari 2014
Penulis
v
SURAT PERJANJIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Muhammad Nasrul
NIM : 10533 6254 09
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya yang menyusunnya sendiri (tidak di buat oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi ini, saya akan melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi ini.
4. Apabila perjanjian seperti butir 1, 2, dan 3 dilanggar, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Februari 2014 Yang membuat perjanjian
MUHAMMAD NASRUL
v
SURAT PERJANJIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Muhammad Nasrul
NIM : 10533 6254 09
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya yang menyusunnya sendiri (tidak di buat oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi ini, saya akan melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi ini.
4. Apabila perjanjian seperti butir 1, 2, dan 3 dilanggar, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Februari 2014 Yang membuat perjanjian
MUHAMMAD NASRUL
v
SURAT PERJANJIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Muhammad Nasrul
NIM : 10533 6254 09
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya yang menyusunnya sendiri (tidak di buat oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi ini, saya akan melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi ini.
4. Apabila perjanjian seperti butir 1, 2, dan 3 dilanggar, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Februari 2014 Yang membuat perjanjian
MUHAMMAD NASRUL
iv
SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : MUHAMMAD NASRUL
Nim : 10533 6254 09
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Judul Skripsi : Peningkatan Kemampauan Membaca Cepat dalam Mempelajari Teks Narasi melalui Pembelajaran Kooperatif Strategi Rehearsal Pairs pada Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang
Dengan ini menyatakan bahwa:
Skripsi yang saya ajukan di depan TIM Penguji adalah ASLI hasil karya saya sendiri, bukan hasil ciplakan dan tidak dibuat oleh siapapun.
Makassar, April 2014 Yang membuat pernyataan
MUHAMMAD NASRUL Diketahui oleh,
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr M. Ide Said DM, M. PD Dra. Hj. Syahribulan, K, M, Pd
iv
SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : MUHAMMAD NASRUL
Nim : 10533 6254 09
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Judul Skripsi : Peningkatan Kemampauan Membaca Cepat dalam Mempelajari Teks Narasi melalui Pembelajaran Kooperatif Strategi Rehearsal Pairs pada Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang
Dengan ini menyatakan bahwa:
Skripsi yang saya ajukan di depan TIM Penguji adalah ASLI hasil karya saya sendiri, bukan hasil ciplakan dan tidak dibuat oleh siapapun.
Makassar, April 2014 Yang membuat pernyataan
MUHAMMAD NASRUL Diketahui oleh,
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr M. Ide Said DM, M. PD Dra. Hj. Syahribulan, K, M, Pd
iv
SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : MUHAMMAD NASRUL
Nim : 10533 6254 09
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Judul Skripsi : Peningkatan Kemampauan Membaca Cepat dalam Mempelajari Teks Narasi melalui Pembelajaran Kooperatif Strategi Rehearsal Pairs pada Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang
Dengan ini menyatakan bahwa:
Skripsi yang saya ajukan di depan TIM Penguji adalah ASLI hasil karya saya sendiri, bukan hasil ciplakan dan tidak dibuat oleh siapapun.
Makassar, April 2014 Yang membuat pernyataan
MUHAMMAD NASRUL Diketahui oleh,
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr M. Ide Said DM, M. PD Dra. Hj. Syahribulan, K, M, Pd
Nama Mahasiswa : MUHAMMAD NASRUL Stambuk : 10533 6254 09
Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Proposal : Peningkatan kemampuan Membaca Cepat dalam Mempelajari Teks Narasi melalui Pembelajaran Kooperatif Strategi Practice Rehearsal Pairs Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang
Pembimbing : 1 Prof. Dr. M. Ide Said DM. M. Pd 2.Dra. Hj. Syahribulan K, M. Pd Konsultasi Pembimbing I
No Hari/Tanggal Uraian Perbaikan Tanda Tangan
Makassar, April 2014 Mengetahui
Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dra. Munirah NBM. 970 635 Nama Mahasiswa : MUHAMMAD NASRUL Stambuk : 10533 6254 09
Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Proposal : Peningkatan kemampuan Membaca Cepat dalam Mempelajari Teks Narasi melalui Pembelajaran Kooperatif Strategi Practice Rehearsal Pairs Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang
Pembimbing : 1 Prof. Dr. M. Ide Said DM. M. Pd 2.Dra. Hj. Syahribulan K, M. Pd Konsultasi Pembimbing I
No Hari/Tanggal Uraian Perbaikan Tanda Tangan
Makassar, April 2014 Mengetahui
Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dra. Munirah NBM. 970 635 Nama Mahasiswa : MUHAMMAD NASRUL Stambuk : 10533 6254 09
Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Proposal : Peningkatan kemampuan Membaca Cepat dalam Mempelajari Teks Narasi melalui Pembelajaran Kooperatif Strategi Practice Rehearsal Pairs Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang
Pembimbing : 1 Prof. Dr. M. Ide Said DM. M. Pd 2.Dra. Hj. Syahribulan K, M. Pd Konsultasi Pembimbing I
No Hari/Tanggal Uraian Perbaikan Tanda Tangan
Makassar, April 2014 Mengetahui
Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dra. Munirah NBM. 970 635
Nama Mahasiswa : MUHAMMAD NASRUL Stambuk : 10533 6254 09
Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Proposal : Peningkatan kemampuan Membaca Cepat dalam Mempelajari Teks Narasi melalui Pembelajaran Kooperatif Strategi Practice Rehearsal Pairs Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang
Pembimbing : 1 Prof. Dr. M. Ide Said DM. M. Pd 2.Dra. Hj. Syahribulan K, M. Pd Konsultasi Pembimbing II
No Hari/Tanggal Uraian Perbaikan Tanda Tangan
Makassar, April 2014 Mengetahui
Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dra. Munirah NBM. 970 635 Nama Mahasiswa : MUHAMMAD NASRUL Stambuk : 10533 6254 09
Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Proposal : Peningkatan kemampuan Membaca Cepat dalam Mempelajari Teks Narasi melalui Pembelajaran Kooperatif Strategi Practice Rehearsal Pairs Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang
Pembimbing : 1 Prof. Dr. M. Ide Said DM. M. Pd 2.Dra. Hj. Syahribulan K, M. Pd Konsultasi Pembimbing II
No Hari/Tanggal Uraian Perbaikan Tanda Tangan
Makassar, April 2014 Mengetahui
Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dra. Munirah NBM. 970 635 Nama Mahasiswa : MUHAMMAD NASRUL Stambuk : 10533 6254 09
Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Proposal : Peningkatan kemampuan Membaca Cepat dalam Mempelajari Teks Narasi melalui Pembelajaran Kooperatif Strategi Practice Rehearsal Pairs Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang
Pembimbing : 1 Prof. Dr. M. Ide Said DM. M. Pd 2.Dra. Hj. Syahribulan K, M. Pd Konsultasi Pembimbing II
No Hari/Tanggal Uraian Perbaikan Tanda Tangan
Makassar, April 2014 Mengetahui
Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dra. Munirah NBM. 970 635
vii
Practice Rehearsal Pairs Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang. Skripsi.
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Di bimbing oleh H. M.
Ide Said DM. Dan Hj. Syahribulan.
Tujuan penelitian ini adalah 1.mendeskripsikan peningkatan kemampuan membaca cepat dengan Kooperatif Strategi Practice Rehearsal Pairs Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang. 2. Mendeskripsikan perubahan perilaku siswa terhadap kemampuan membaca cepat dengan mengunakan Kooperatif Strategi Practice Rehearsal Pairs Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang dengan jumlah siswa 29 orang. Penelitian ini mengunakan desain penelitian tindakan kelas yaitu suatu penelitian yang di lakukan sebagai upaya untuk mengatasi suatu permasalahn yang ada di dalam kelas. Istrumen penelitian yang di gunakan adalah tes dan non tes.
Hasil penelitian menunjukan bahwa skor rata-rata dalam pemahaman membaca cepat dengan mengunakan Kooperatif Strategi practice Rehearsal Pairs pada siklus I 52,68,siklus II 71,07 sedangkan dalam kecepatan membaca cepat pada siklus I 56, 03. Dan siklus II 70, 93 maka dalam membaca cepat dengan mengunakan Kooperatif Strategi Practice Rehearsal Pairs mengalami peningkatan pada siswa kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang dan terjadi perubahan perilaku dengan diadakannya membaca cepat dengan mengunakan Kooperatif Strategi Practice Rehearsal Pairs Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang.
Kata kunci : Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat dalam Mempelajari Teks Narasi Melalui Pembelajaran Kooperatif Strategi Practice Rehearsal Pairs Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang.
v
Berfikir cepat dan berfikir berbeda.
Jangan pernah mengeluh.
Semangat dan tetap tersenyum.
Dengan agama hidup menjadi terarah Dengan ilmu menjadi mudah Dengan seni hidup menjadi indah
Kupersembahkan karya kepan orang tuaku atas segala bimbingannya, motivasi, keiklasan dan kesabarannya serta pengorbanannya. Begitu pula dengan saudaraku tercinta yang selalu menyayanggi dengan mendukungku dalam mengapai cita-citaku.
Keluarga, sahabat-sahabatku, sang pemburuh mimpi dan orang-orang yang selalu mendoakanku demi keberhasilan dan kesuksesanku, tiada balas budi yang berharga, kecuali rasa hormat dan cinta kasihku.
x
PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii
SURAT PERNYATAAN... iv
SURAT PERJANJIAN ... v
MOTTO ... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Alternatif Pemecahan Masalah………. 5
D. Rumusan Masalah………. .. 5
E. Tujuan Penelitian... .. 5
F. Mamfaat Hasil Penelitian... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR... 8
A. Kajian Pustaka ... 8
B. Kerangka Pikir... 34
C. Hipotesis Penelitian ... 38
BAB III METODE PENELITIAN ... 39
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... . 39
B. Lokasi Dan Subjek Penelitian ... 40
C. Defenisi Operasional ... 41
D. Data dan Sumber Data ... 41
E. Rencana Tindakan ... 43
F. Teknik Pengumpulan Data... 49
xi
B. Pembahasan dan Penelitian ... 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74
A. Kesimpulan ... 74
B. Saran ... 74
DAFTAR PUSTAKA ... 76 LAMPIRAN – LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
68
Ahmad, Listianto. 2010. Speed Reading. Teknik dan Metode Membaca Cepat.
Jogjakarta: A Plus Books
Djumingin, Sulastriningsih. 2007. Strategi Belajar Mengajar Bahasa dan Sastra Indonesia serta Penerapannya. Makassar Diktat.
Halim, Patmawati. 2009. Penggunaan Model Tutorial Program Akreditasi Tutor Universitas Terbuka II (PAT – UT II) Terhadap Pembelajaran Keterampilan Menulis Narasi Mahasiswa Program S-I PGSD UPBJJ-UT Makassar. Tesis Tidak di Terbitkan : PPS UNM
Herianti, 2010. Peningkatan Kemampuan Menentukan Pokok-Pokok Berita Melalui Metode Snowball Throwing Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Salomekko Kabupaten Bone. Tesis Tidak Di Terbitkan. Makassar : PPS UNM
Nurlaela. 2003. Kemempuan Membaca Cepat dab Efektif Mahasiswa Program Kualifikasikan D3 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Haluoleo.
Tesis Tidak di Terbitkan; PPS UNM
Nurhadi. 2005. Bagaimana Meningkatatkan Kemempuan Membaca Suatu Teknik Memeahami Literatur Yang efisien. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Nurhadi. 2008. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung; Sinar Baru Algensindo.
Patombongi, AW,dkk. 2008. Telaah Kurikulum Bahasa Indonesia. Makassar : Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.
Rohani, 2006. Peningkatan Keefektipan Membaca Melalui Model Pengembangan Baca Cepat Siswa Kelas I SMA Perguruan Islam Makassar. Tesis Tidak Diterbitkan. Mkassar; PPS UNM
Saleh. Rahmad. 2008. Peningkatan Pemahaman Teks Bacaan Dengan Membaca Cepat Melalui Metode Gerak Mata Siswa Kelas Madrasah Tsanawiah Negeri Maros Baru. Makassar : PPS UNM
Sanjaya, Wina. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.
Suprjono, Agus . Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Jogjakarta:
Pustaka Pelajaran.
69
Tarigan, Heny Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa Bandung.
Zulhrufarisma, 2010. Strategi Pembelajaran. http// Zulhrufarisma. wordpress.
com/2013/14/strategi-pembelajaran. (online) Tanggal 7 Februari 2011 Pukul 20:35 Wita.
xii
Tabel. 3. Kriterian Penelitian Kecepatan Membaca... 54
Tabel. 4. Kriteria Penelitian Pemahaman Membaca ... 54
Tabel. 5. Hasil Observasi Aktivitas Siswa siklus I ... 56
Tabel. 6. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 58
Tabel. 7. Hasil Kecepatan Membaca Siklus I ... 60
Tabel. 8. Hasil Pemahaman Membaca Siklus I... 61
Tabel. 9. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 65
Tabel 10. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II... 67
Tabel 11. Hasil Kecepatan Membaca Siklus II ... 68
Tabel 12. Hasil Pemahaman Membaca siklus II ... 69
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi (KBK), Yang di perbaharui dengan kurikulum 2006 tingkat satuan pendidikan (KTSP), semestinya dilakasanakan secara utuh pada setiap sekolah. Namum, pada kenyataanya pelaksanaan pembelajaran di sekolah masih kurang memperhatikan ketercapaian kompetensi siswa. Hal ini tampak rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP) yang di buat oeleh guru mengajar di kelas masih tetap mengunakan cara lama, yaitu dominan mengunakan metodeh ceramah.
Untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut. Guru mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangun dan membangun dirinya serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa .
Ruang Lingkup mata pelajaran bahasa indonesia mencakup komponen kemampauan berbahasa dan kemampuan sastra yang meliputi
empat aspek penting, yaitu (1) Keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) Keterampialn Membaca (4) Ketrampilan menulis. (Patompongi, 2008:76).keempat aspek keterampialn menyimak sampai dengan keterampilan menulis. Dengandemikian, keterampilan membaca di kuasai oeleh seorang siswa setelah terampil menyimak dan berbicara.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga. Budiono, Ma (2007) : 83) di sebutkan bahwa membaca adalah melihat serta memahami isi dari yang tertulis dengan melisankan atau hanya dalam hati.
Berdasarkan silabus KTSP siswa kelas X SMA kemampuan membaca berbagai teks bacaan nonsastra dengan teknik membca adanya pembelajaran ini, untuk mencakupi standar tersebut siswa perlu di acari membaca cepat sekaligus dapat memahami isi bacaan. Penggunaan teks narasi sebagai alat bantu untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca cepat sehingga mempermudah memahami isi bacaan.
Tingkat kecepatan membaca yang memadai untuk jenjang SD dan SMP di anggap memadai berkisar 200 kata per menit, untuk jenjang SMA kecepatan di anggap memadai bila mampu membaca sekitar 250 kata per menit. Untuk mahasiswa sekitar 325 kata per menit, sedangkan mahasiswa pascasarjana dan program doktor sekitar 400 kata per menit. Namun, terhadap bacaan, minimal 70% jawaban yang benar dari seluruh pertanyaan bacaan yang di ajukan.( Nurhadi, 2008: 42)
” Bagaimanakah peningkatan kemampuan membaca cepat dalam
mempelajari kooperatif strategi Practice rehearsal pairs siswa kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian masalah pada latar belakang salah satu masalah utama dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah kecendrungan proses pembelajaranyang bersifat konvensional.
C. Alternatif Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan masalah tentang rendahnya hasil belajar Bahasa Indonesia Murid Kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang.
Penulis meneerapkan pembelajaran strategi practice rehearsal pairs D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dirumuskan di atas , maka rumusan masalah penelitian ini adalah “ Bagaimanakah peningkatan kemampuan membaca cepat dalam mempelajari kooperatif strategi Practice rehearsal pairs siswa kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemempuan membca cepat dalam mempelajari teks narasi melalui pembelajaran kooperatif strategi practice rehearsal pairs siswa kelas X SMA Muhammadiyah Enrekang.
F. Mamfaat Penelitian
Hasil Penelitian ini dapat memberikan manfaat, baik bersifat teoretis maupun bersifat praktis bagi pembelajaran membaca cepat:
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi akademis/lembaga pendidikan, menjadi bahan informasi yang bermanfaat dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan pada.
b. Bagi peneliti lain, menjadi bahan perbandingan untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru, sebagai masukan untuk meningkatkan pembelajaran membaca cepat dalam mempelajari teks narasi melalui model pembelajaran kooperatif strategi practice rehearsal pairs .
b. Bagi Siswaemampuan membaca cepat serta melatih siswa untuk menentukan informasi cepat dalam membaca.
c. Bagi peneliti lanjut dapat menanbah wawasan pengetahuan, pengalaman, dan meningkatkan membaca cepat terhadap pembelajaran bahasa Indonesia.
G. Sistematika Penulisan
Penelitian ini terdiri atas, Bab I Latar belakang, identifikasi masalah.alternatif pemecahan masalah. rumusan masalah, tujuan, mamfaat penelitian. Bab II berisi tujuan pustaka dan kerangka pikir.
Bab III berisi metode penelitian yang terdiri dari pendekatan dan jenis penelitian. Lokasi dan subjek penelitian, data dan sumber data, rencana
tindakan, istrumen penelitian. Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan, Bab V Berisi kesimpulan dan saran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PIKIR,DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
Kajian Pustaka yang diuraikan dalam penelitian ini pada dasranya disajikan sebagai acuan untuk mendudkung dan memperjelas penelitian
ini. Sehubungan dengan masalah yang akan di teliti, teori yang di anggap relevan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
1. Membaca
a. Pengertian Membaca
Membaca adalah aktivitas untuk memahami ide atau gagasan yang tersurat maupun tersirat di dalam suatu bacaan yang melibatkan kerja sama beberapa komponen keterampilan berbahasa. (Ahmad, 2010: 15)
Membaca adalah sebuah proses yang kompleks dan rumit.
Kompleks artinya dalam proses membaca terlihat sebagai faktor internal dan faktor eksternal pembaca. Faktor internal dan faktor eksternal dapat berupa (IQ), minat, sikap, bakat, motivasi, teks bacaan(sederhana- berat,mudah-sulit), faktor lingkungan atau faktor latar belakang sosial ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca. (Nrhadi,2008: 13).
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Berdasarkan teori Ausubel, dalam membantu murid menanamkan pengetahuan baru dari suatu materi, sangat diperlukan konsep-konsep awal yang sudah dimiliki murid yang berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari. Sehingga jika dikaitkan dengan model pembelajaran berdasarkan masalah, dimana murid mampu mengerjakan permasalahan yang autentik sangat memerlukan konsep awal yang sudah dimiliki murid
sebelumnya untuk suatu penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata.
Menurut Jerome Bruner, (dalam Trianto, 2011: 26) belajar ialah belajar penemuan (discovery learning). Bruner menganggap, bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik. Berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna Bruner menyarankan agar murid-murid hendaknya belajar melalui partisipasi secara aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, agar mereka dianjurkan untuk memperoleh pengalaman, dan melakukan eksperimen yang mengizinkan mereka untuk menemukan prinsips-prinsip itu sendiri.
Menurut Vygotsky, (dalam Trianto, 2011: 27) bahwa murid membentuk pengetahuan sebagai hasil dari pikiran dan kegiatan murid sendiri melaui bahasa. proses pembelajaran akan terjadi jika anak bekerja atau menangani tugas-tugas yang belum dipelajari, namun tugas-tugas tersebut masih berada dalam jangkauan mereka.
Suprijono (2013:4) menyatakan, ada tiga prinsip-prinsip belajar yaitu :
1) Belajar adalah perubahan perilaku.
2) Belajar merupakan proses
3) Belajar merupakan bentuk pengalaman.
Belajar pada hakekatnya merupakan proses kegiatan secara berkelanjutan dalam rangka perubahan perilaku peserta didik secara konstruktif. Hal ini sejalan dengan undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 yang menyatakan, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa, dan negara.
b. Hasil belajar
1). Pengertian hasil belajar
Makna hasil belajar, yaitu “perubahan-perubahan yang akan terjadi pada diri murid, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil kegiatan belajar”. Pengertian hasil belajar sebagaimana diuraikan di atas dipertegas oleh Nawawi (dalam Ahmad Susanto,2012:5) yang menyatakan bahwa” hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal pembelajaran materi tertentu”.
Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar murid adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan yang dikehendaki dapat diketaui melalui evaluasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Sunal (dalam Ahmad Susanto,2012 :5) “bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan sebagai efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan murid”.
Menurut Bloom (dalam agus suprijono,2010 :6) “hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan,ingatan), conprehension (pemamahan, menjelaskan, meringkas,contoh), aplication (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan) synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk banguna baru),dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah reseiving (sikap menerima), responding (memberikan respon) viluing (nilai) organisation (organisasi), characterization (karakterisasi. Domain psikomotor meliputi initiatory,pre-reutine, dan rountinized.
Psikomoto juga mencapai keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.”
2). Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Menurut teori gestalt (dalam Ahmad Susanto, 2012 :12),
“belajar merupakan suatu proses perkembangan”. Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan.
Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu baik yang berasal dari diri sendiri murid maupun pengaruh dari lingkungannya.Berdasarkan teori ini hasil belajar murid
dipengaruhi oleh dua ha. Murid itu sendiri dan lingkungannya.
Pertama, murid ; dalam arti kemampuan berpikir atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat dan kesiapan murid, baik jasmani, maupun rohani. Kedua, lingungan ; yaitu sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas guru, sumber-sumber belajar, metode serta dukungan lingkungan, keluarga dan lingkungan.
Pendapat yang senada dikemukakan oleh wasliman (dalam Ahmad Susanto, 2012 : 12) hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Secara princi, uraian mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut :
a) Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik yang mempengaruhi belajarnya.faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat, perhatian, motivasi belajar, ketaaekunan sikap, kebiasan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.
b) Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik, yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu: keluarga, sekolah ddan masyarakat.
Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut:
a. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.
b. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.
c. Ranah Psikomotor
Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda- benda, koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati).
Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan.Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah
memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.
Howard Kingsley membagi 3 macam hasil belajar:
1) Keterampilan dan kebiasaan 2) Pengetahuan dan pengertian 3) Sikap dan cita-cita
Pendapat dari Horward Kingsley ini menunjukkan hasil perubahan dari semua proses belajar. Hasil belajar ini akan melekat terus pada diri siswa karena sudah menjadi bagian dalam kehidupan siswa tersebut.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang- ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.
2. Model pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat kita gunakan untuk merancang pembelajaran tatap muka di dalam kelas atau dalam latar tutorial dan dalam membentuk materiil-materiil pembelajaran
termasuk buku-buku film, kaset dan program media komputer dan kurikulum (serangkaian studi jangka panjang). Setiap model membimbing kita ketika kita merancang pembelajaran untuk membantu para murid mencapai berbagai tujuan.
3. Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) 1) Pembelajaran Kooperatif
Salah satu model pembelajaran yang diterapkan disekolah adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah Suatu model yang digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada murid(studend oriented). Slavin (Isjoni,2010:12) mengemukakan bahwa “pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana murid belajar dan bekerja dalam kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen”. Sementara Suprijono (2010:54) mengemukakan bahwa
“pembelajaran kooperatif didefinisikan sebagai falsafah mengenai tanggung jawab pribadi dan sikap saling menghormati sesama”.
Di dalam kelas kooperatif murid belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang murid yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jeniskelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua murid untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpiokir dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi
yang disajikan oleh guru, dan saling membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar.
Selama belajar secara kooperatif murid tetap tinggal dalam kelompoknya selama beberapa kali pertemuan. Mereka diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya, seperti menjadi pendengar aktif, memberikan penjelasan kepada teman sekelompok dengan baik, berdiskusi dan sebagainya. Agar terlaksana dengan baik, murid diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan.
Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan guru dan saling membantu di antara teman sekelompok untuk mencapai ketuntasan materi. Belajar belum selesai jika salah satu anggota kelompok ada yang belum menguasai materi pelajaran.
2) Tujuan pembelajaran kooperatif
Dalam pandangan Eggen and Kauchak, (dalam Trianto, 2011 : 42) Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan murid bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi murid, memfasilitasi murid dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan mmembuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada murid untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama murid yang berbeda latar belakangnya. Jadi
dalam pembelajaran kooperatif murid berperan ganda, yaitu sebagai murid ataupun sebagai guru. Dengan bekerja secara kolaboratif untuk mencapai sebuah tujuan bersama, maka murid akan mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan di luar sekolah.
Menurut Ibrahim, (dalam Trianto, 2011: 44) struktur tujuan kooperatif terjadi jika murid dapat mencapai tujuan mereka hanya jika murid lain dengan siapa mereka bekerja sama mencapai tujuan tersebut.
Tujuan-tujuan pembelajaran ini mencakup tiga jenis tujuan penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman,dan pengembangan keterampilan sosial.
Para ahli menunjukan bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kinerja murid dalam tugas-tugas akademik, unggul dalam membantu murid memahami konsep-konsep yang sulit, dan membantu murid menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. Pembelajaran kooperatif dapat memberikan keuntungan baik pada murid kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik.
Pembelajaran kooperatif mempunyai efek yang berarti terhadap penerimaan yang luas terhadap keragaman ras, budaya, agama, strata sosial, kemampuan, dan ketidakmampuan. Pembelajaran kooperatif memberikan peluang kepada murid yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas
bersama, dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif, belajar untuk menghargai satu sama lain.
3) Ciri-ciri pembelajaran kooperatif
Apabila diperhatikan secara seksama, maka pembelajaran kooperatif ini mempunyai ciri-ciri tertentu dibandingkan dengan model lainnya. Arends, (dalam Trianto, 2011: 47) menyatakan bahwa pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a) Murid bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajar.
b) Kelompok dibentuk dari murid yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
c) Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang beragam.
d) Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok dari pada individu.
Dari tinjauan dari pembelajaran kooperatif ini, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tersebut memerlukan kerjasama antar murid dan saling ketergantungan dalam struktur pencapaian tugas, tujuan, dan penghargaan. Keberhasilan pembelajaran ini tergantung dari keberhasilan masing-masing individu dalam kelompok, di mana keberhasilan tersebut sangat berarti untuk mencapai suatu tujuan yang positif dalam belajar kelompok.
4) Pembelajaran kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)
Strategi Think-Pair-Share (TPS) atau berpikir berpasangan berbagi adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi murid. Strategi think-Pair-Share ini berkembang dari penelitian belajar kooperatif dan waktu tunggu. Pertama kali dikembangkan oleh Frang Lyman dan koleganya di Universitas Maryland sesuai yang dikutip Arends, (dalam Trianto, 2011: 61) menyatakan bahwa Think Pair Share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam Think Pair Share dapat memberi murid lebih banyak waktu untuk berpikir, untuk merespon dan saling membantu. Guru memperkirakan hanya melengkapi penyajian singkat atau murid membaca tugas, atau situasi yang menjadi tanda tanya. Sekarang guru menginginkan murid mempertimbangkan lebih banyak apa yang telah dijelaskan dan dialami.
Guru memilih menggunakan Think Pair Share (TPS) untuk membandingkan tanya jawab kelompok keseluruhan.
Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) adalah sebagai berikut :
a) Tahap I. Thinking (berpikir)
Pada tahap ini guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang berhubungan dengan materi yang diajarkan, dan meminta murid
menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri jawaban atau masalah.
b) Tahap II. Pairing (berpasangan)
Guru meminta murid untuk berpasangan dengan murid lain untuk mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh pada tahap pertama.
Interaksi selama waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban jika suatu pertanyaan yang diajukan atau menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus yang diidentifikasi. Secara normal guru memberi waktu tidak lebih dari 4-5 menit untuk berpasangan.
c) Tahap III. Sharing (berbagi)
Pada langkah akhir, guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar sebagian pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan.
Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) yaitu, sebagai berikut :
(1) Meningkatkan partisipasi murid dalam belajar kelompok.
(2) Memberi murid waktu lebih banyak untuk berfikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain.
(3) Meningkatkan partisipasi akan cocok untuk tugas sederhana.
(4) Lebih banyak kesempatan untuk konstribusi masing-masing anggota kelompok.
(5) Interaksi lebih mudah.
(6) Lebih mudah dan cepat membentuk kelompoknya.Seorang murid juga dapat belajar dari murid lain serta saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan di depan kelas.
Kelemahan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) yaitu, sebagai berikut :
(1) Membutuhkan koordinasi secara bersamaan dari berbagai aktivitas.
(2) Membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaan ruangan kelas.
(3) Peralihan dari seluruh kelas ke kelompok kecil dapat menyita waktu pengajaran yang berharga. Untuk itu guru harus dapat membuat perencanaan yang seksama sehingga dapat meminimalkan jumlah waktu yang terbuang.
(4) Lebih sedikit ide yang muncul.
(5) Jika ada perselisihan,tidak ada penengah.
(6) Menggantungkan pada pasangan.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) adalah sebagai berikut:
(1). Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai.
(2). Murid diminta untuk berfikir tentang materi/ pemaasalah yang disampaikan guru.
(3). Murid diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing.
(5).Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya.
(6). Berwal dari kegiatan tersebut, guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa.
4. Ilmu pengetahuan Alam
1) Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan bagian dari ilmu pengetahuan atau sains yang semula berasal dari bahasa Inggris
“science). Kata “science” sendiri berasal dari kata dalam bahasa latin
“scientia” yang berarti saya tahu.
Menurut H.W. Fowler, (dalam Trianto, 2010: 136) IPA adalah pengetahuan yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan deduksi.
Adapun Wahyana, (dalam Trianto, 2010: 136) mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah.
.
5.Sumber Daya Alam
1). Pengertian sumber daya alam
Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam yang dapat di manfaatkan oleh manusia untuk memenuhi keperluan hidupnnya.
Makhluk hidup membutuhkan makanan dan tempat tinggal untuk hidup.
Makhluk hidup mendapatkan kesemua itu dari lingkungannya.Bumi kita terdiri dari tanah, air, udara, dan cahaya matahari. Keempat komponen itu sangat kita butuhkan. Tanah kita butuhkan untuk tempat tinggal,untuk menanam tanaman, dan sebagainya. Air digunakan untuk minum, mandi,mencuci, dan sebagainya. Udara kita butuhkan untuk bernapas. Cahaya matahari berguna untuk menerangi bumi. Matahari juga memberikan energi panas bagi makhluk hidup di permukaan bumi.Air, tanah, udara, dan cahaya matahari sangat kita butuhkan. Segala sesuatu yang ada di sekitar kita dan kita butuhkan disebut sumber daya alam. Sumber daya alam terdiri dari hewan, tumbuhan, air, tanah, udara, cahaya matahari, minyak bumi, batu bara, dan barang tambang. Berdasarkan ketersediaannya,sumber daya alam dibagi menjadi dua, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang tidak akan habis dan tersedia sepanjang masa.
Sumber daya alam ini dapat diadakan lagi, baik secara alami maupun dengan campur tangan manusia.Contohnya adalah hewan, tumbuhan, air, tanah, cahaya matahari, dan udara.
Gambar 2.1 Sumber daya alam yang dapat diperbarui
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang ketersediaannya terbatas. Jika sudah habis,maka sulit untuk bisa diadakan lagi.Pengadaannya membutuhkan waktu yang sangat lama, yakni selama jutaan tahun. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui yaitu minyak bumi, tembaga, besi, batu bara,nikel, dan emas.
Gambar 2.2 Batu bara
Berdasarkan jenisnya sumber daya alkam dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu sumber daya alam hayati dan non hayati.Sumber daya alam hayati artinya sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup. Termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Sumber daya alam non hayati yaitu sumber daya alam yang berasal dari benda tidak hidup yaitu barang tambang.
Sumber daya alam dimanfaatkan manusia untuk hal-hal berikut ini.
1). Bahan pangan
Sumber makanan manusia berasal dari hewan dan tumbuhan. Contoh hewan yang dijadikan sumber makanan antara lain sapi, ayam, udang, dan ikan. Contoh tumbuhan yang dijadikan sumber makanan antara lain bayam, sawi, tomat, wortel, padi, ubi, cabai, kangkung, dan lain-lain.
2). Bahan sandang
Gambar 2.3 Ulat sutra
Pakaian yang kita pakai berasal dari serat tumbuhan dan hewan. Contoh tumbuhan yang dimanfaatkan seratnya adalah kapas dan kapuk. Adapun contoh hewan yang dimanfaatkan sebagai penghasil serat adalah ulat sutra dan domba. Serat-serat ini diolah menjadi benang dan kain dengan teknologi tinggi.
3). Peralatan rumah tangga
Beberapa jenis tumbuhan digunakan untuk membuat perabot rumah tangga. Bahan yang paling banyak digunakan adalah kayu. Pohon yang memiliki kualitas kayu yang baik adalah pohon jati, pohon cendana,pohon mahoni, dan pohon pinus.
4). Produk kesehatan
Tumbuhan dan hewan dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan.Tumbuhan yang digunakan sebagai bahan obat- obatan antara lain kunyit,temu lawak, jahe, dan kumis kucing.
Beberapa tumbuhan juga bisa dibuat untuk perawatan tubuh, seperti lidah buaya,kelapa, seledri, dan ginseng.Selain tumbuhan, hewan pun dapatdimanfaatkan sebagai bahan obat- obatan.Hewan yang bermanfaat sebagai obatadalah kadal, kelelawar, dan cacing tanah.Kadal digunakan sebagai obat gatal-gatal.Kelelawar dijadikan sebagai obat penyakit asma.
Cacing tanah digunakan untuk menurunkan demam.
Gambar 2.4 Lidah buaya
5). Bahan bangunan
Sebuah gedung atau rumah terdiri dari berbagai bahan material. Bahan material itu terbuat dari batu-batuan, besi, pasir, dan tanah yang sudah diolah. Contohnya batu bata dan semen.
Batu bata dan semen digunakan sebagai bahan dasar pembuatan rumah. Batu bata terbuat dari tanah liat. Adapun semen terbuat dari batuan kapur yang dicampur dengan batuan yang lain. Untuk kerangka bangunan digunakan tiang-tiang yang terbuat dari besi.
6). Bahan bakar
Bensin, minyak tanah, dan solar berasal dari minyak bumi.
Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Minyak bumi merupakan bahan mentah yang diolah menjadi bahan bakar untuk berbagai kendaraan. Bensin digunakan
untuk mobil, sepeda motor, dan mesin industri. Solar digunakan untuk kendaraan bus dan truk.
2). Manfaat Sumber Daya Alam
Sumber daya alam dimanfaatkan manusia untuk hal-hal berikut ini:
a. Tumbuhan 1). Bahan pangan
(a). Padi diolah menjadi beras, nasi, dan tepung beras (b). Kedelai diolah menjadi tempe, oncom dan kecap.
(c). Gandum diolah menjadi tepung terigu dan roti.
2). Bidang pertanian
(a). Untuk pupuk kompos, yaitu pupuk yang berasal dari pupuk organik, seperti sisa-sisa daun.
(b). Untuk pupuk hijau, berasal dari tumbuhan.
3). Bahan sandang
(a). Serat kapas diolah menjadi bahan katun
(b). Kapuk randu diolah menjadi kasur, bantal dan guling
(c). Eceng gondok dan daun pandan, untuk tas, sandal dan kerajinan tangan.
4). Peraalatan rumah tangga
(a). Berbagai macam peralatan rumah tangga terbuat dari kayu seperti kursi, meja, lemari, dan pintu. Kayu juga dapat diolah menjadi kertas terutama kulit pohon pinus dan cemara.
(b). Eceng gondok, rotan dan pelepah pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat kursi dan meja.
5). Produk kesehatan dan kosmetik
(a). Buah kina untuk menyembuhkan penyakit malaria (b). Kunyit untuk obat sakit perut
(c). Jahe untuk penghangat badan.
6). Industri
(a). Getah karet diolah menjadi karet dan ban mobil (b). Kulit kayu dan jeramih untuk bahan pebuat kertas.
7). Sumber energi alternatif
Biji tanaman jarak dan singkong diolah menjadi baha bakar pengganti bahan bakar minyak.
b. Hewan
1). Bahan pangan
(a). Daging, misalnya sapi, kambing, ikan dan kerbau (b). Telur, misalnya ayam, bebek dan burung puyuh
(c). Susu, misalnya susu sapi, kambing, etawa, dan susu kuda liar.susu juga dapat diolah menjadi yogourt, keju, permen dan lain-lain.
2). Bahan sandang
(a). Serat kepompong ulat sutra untuk bahan pembuat sutra.
(b).Bulu domba untuk bahan pembuat wol
(c). Kulit sapi, kerbau, ular dan buaya, untuk membuat jaket, sepatu, tas pelapis sofa, jok mobil, ikat pinggang,dll.
3). Perhiasan
(a). Gading gajah, untuk perhiasan, seperti anting-anting, gelang, cincin dan bros.
(b). Kerang mutiara, untuk anting-anting, cincin dan kalung.
(c). Tanduk kerbau untuk membuat hiasan dan alat rumah tangga, seperti sendok dan garpu.
4). Produk kesehatan dan kosmetik
(a). Minyak ikan unti menjaga kesehatan mata.
(b). Daging biawak, ular, dan trenggiling untuk obat kulit dan menghangatkan badan.
(c). Plasenta hewan untuk kosmetik.
(d). Madu untuk kesehatan tubuh.
c. Bahan tambang bukan mineral 1). Bahan bangunan
(a). Tanah liat untuk membuat genting dan batu bata
(b). Batu kali, batu kapur, semen dan marmer untuk membuat rumah.
2). Peralatan rumah tangga
(a). Stainlees steel untuk membuat sendok dan garpu (b). Plastik untuk membuat ember dan kantong plastik.
3). Bidang kedokteran. Contohnya formalin untuk pengawetan.
4). Bahan bakar. Contohnya, minyak tanah, LPG/LNG, bensin, solar dan avtur.
5). Obat-obatan dan kosmetik. Contohnya belerang (obat kulit).
6). Perhiasan. Contohnya emas, perak kristal, platina, intan dan batu akik.
3) Pengelolaan sumber daya alam
Sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan secara langsung dan ada juga yang harus menggunakan teknologi yang rumit. Beberapa pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan sumber daya alam adalah sebagai berikut :
1. Pengelolaan bahan makanan
Teknologi dalam pengelolaan bahan makanan biasanya dalam bentuk bioteknologi dan pengawetan makanan. Bioteknologi makanan dengan memanfaatkan jasa renik seperti jamur dan bakteri.
Keuntungan pemanfaatan jasa renik ini adalah meningkatkan nilai gizi dan memudahkan manusia dalam mencerna makanan. Pemanfaatan teknologi seperti pembuatan keju, kecap, yogourt, dan tempe.
Makanan merupakan benda yang cepat membusuk. Bila dibiarkan dalam waktu yang lama, akan di tumbuhi dan dibusukkan oleh jamur atau bakteri. Untuk mengawetkan makanan tersebut diperlukan suatu tehnik tertentu. Pengewetan makana dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah pengesinan, pengalengan,
pembotolan, penggunaan bahan pengawet ataupun dengan cara sterilisasi.
2. Pembuatan pakaian
Pakaian yang biasa kita pakai dapat berasaala hewan maupun tumbuhan. Contoh kain yang berasal dari tumbuhan adalah kain katun.
Kain katun itu berasal dari kapas. Kain yang berasal dari hewan, seperti kain sutra dan kain wol.kain sutra berasala dari kepompong ulat sutra dan kain wol berasal dari kulit domba. Pembuatan kain berasal dari proses permintalan.hasil permintalan adalah benang. Selanjutnya benang ditenun menghasilkan lembaran kain.
3. Pembuatan kertas
Bahan dasar kertas ada yang bersal dari merang padi, ada pula yang diolah dari kayu yang tidak keras, misalnya kayu albasia. Kayu dapat digunakan sebagai bahan bangunan, membuat furniture dan bahan baku kertas. Adapun proses pembuatan kertas adalah sebagai berikut : a. Batang kayu dipisahkan dari daunnya.
b. Kulit kayu dilepas dari gelondongnya dengan menggunakan mesin pabrik, kemudian kulit kayu dibuang.
c. Selanjutnya kayu dipotong-potong dan dihaluskan.
d. Kayu yang telah dipotong-potong dibuat bubur kertas dan dicampur dengan perekat dan pemutih.
e. Bubur kayu yang masih terdapat kotoran disaring hingga hanya tersisa bubur kayu.
f. Bubur dihampar diatas roda berjalan dan ditekan melalui roda pemanas untuk dikeringkan menjadi kertas jadi.
4. Pembuatan semen
Semen merupan bahan bangunan yang diolah darai batu kapur atau atau batu pualam ditambah tanah liat, dan bahan lain yang diambil dari alam. Bahan-bahan tersebut diolah dengan meanggunakan mesin sehingga menjadi bentuk semen yang dikemas. Semen digunakan sebagai campuran bahan bangunan.semen juga digunakan untuk melapisi dinding.
4) Hasil Teknologi dari Berbagai Sumber Daya Alam
Dengan bantuan teknologi, semua sumber daya alam dapat dibuat menjadi berbagai benda sehingga manfaatnya menjadi lebih banyak. Kertas termasuk produk industri yang banyak jenisnya. Bahan dasar utama kertas adalah serat pohon pinus. Di pabrik kertas, serat diolah dulu menjadi pulp selanjutnya diolah dengan menambah bahan-bahan kimia menjadi berbagai jenis kertas. Kertas apa saja yang kamu ketahui, bagaimana sifat-sifatnya?
Lakukan kegiatan berikut ini! Beberapa hasil teknologi dari sumber daya alam yang dimiliki negara kita adalah sebagai berikut.
1. Minyak bumi diambil dengan cara pengeboran dari dalam tanah di daratan atau dasar laut, kemudian dipisahkan menjadi gas, bensin, minyak tanah, dan bahan bakar lainnya. Sisa pengolahan dapat digunakan untuk aspal.Tempat pengolahan minyak bumi disebut kilang minyak.Dari mana
bahan bakar untuk kompor dan kendaraan dapat dibeli, bagaimana caranya?
2. Produk dari kayu banyak digunakan di rumahmu. Sekarang perabotan sudah banyak diperdagangkan dalam bentuk ”Knock Down”. Pembeli
tinggal merakit di tempat masing-masing. Produk ini dikemas dengan praktis dengan dus-dus sehingga mempemudah transportasi.
3. Semen merupakan bahan bangunan yang diolah dari batu kapur atau batu pualam ditambah tanah liat, dan bahan lain yang diambil dari alam. Kaca diolah dari pasir yang mengandung bahan tertentu dengan nama kuarsa dan bahan lain seperti batu kapur.
4. Logam-logam diolah dari bijihlogam di pabrik menjadi lempengan logam atau bentuk lain sesuai keperluan. Logam emas dapat diambil dari sungai di daerah Martapura. Logam apa saja yang hasilnya berada di rumahmu, benda apa yang terbuat dari logam tersebut! Masih banyak produk-produk industri yang dihasilkan dari sumber daya alam ini. Coba diskusikan dengan temanmu.
5) Dampak Pengelolaan sumber daya alam terhadap lingkungan
Di dalam perut bumi ada berbagai bahan tambang. Bahan-bahan tersebut beupa bahan mineral dan non mineral yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan manusia. Selain itu, permukaan bumi juga menghasilkan sumber daya alam yang melimpah. Pengambilan bahan alam tersebut dapat memberikan dampak bagi lingkungan yang tidak dilakukan dengan bijaksana.
Pada intinya, semua bahan alam siap diambil dan dibawa ketempat yang membutuhkan.namun ada sesuatu yang harus kita lakukan yaitu harys melakukannnya secara bijaksana.Contoh pemanfaatan sumber daya alam yang berampak bagi lingkungan adalah pengambilan tanah.untuk memenuhi kebutuhan peralatan lahan dan daratan rendah agar tidak tergenang air, maka diperlukan tanah. Darimanakan dipereroleh tanah?dari penggalian dan pengerukan tanah.
Apa akibatnya jika tanah-tanah tersebut digali tanpa pelestarian?
Pengambilan tanah tersebut di tebing atau di tempat terbuka, akan membahayakan kehidupan lingkungan sekitar.
Apabila kegiatan tersebut dilakukan secara terus-menerus, maka akan mengakibatkan tanah menjadi tidak subur.Beberapa kerusakan lingkungan akibat dampak pengambilan bahan alam terhadap kelestarian lingkungan : 1. Pembukaan lahan baru
Pembukaan lahan baru dengan cara membakar hutan dapat merusak lingkungan. Bakaran hutan menyebabkan asap yang mampu mengganggu penglihatan dan pernapasan. Kebakaran juga dapat mengakibatkan banyak tumbuhan dan hewan yang mati.
2. Pengambilan hasil laut dan sungai
Terumbu karang merupakan tempat ikan kecil hidup atau tempat ikan bertelur.beberapa nelayan mencari ikan dengan cara meledakkan terumbu karang. Jika terumbu karang rusak atau tidak ada, ikan kecil akan mudah
dimakan ikan-ikan besar.tidak sedikit pula pengambilan ikan-ikan disungai menggunakan listrik atau racun hal ini dapa memusnahkan kehidupan didalam sungai.
3. Pengambilan hasil hutan
Penebangan hutan dapat membuat hutan menjadi gundul.akibatnya, jika hujan deras terjadi banjir dan lonsor, karena akar pohon yang berfungsi sebagai penahan air tidak ada lagi. Selain itu, rusaknya hutan berakibat rusaknya pula habitat hewan. Akibatnaya, hewan-hewan tersebut kekurangan tempat hidupnya. Hasil hutan tidak hanya tumbuhan, tapi juga hewan. Pemburuan hewan secara liar dihutan semisal harimau untuk diambil kulitnya atau gajah untuk diambil gadingnya tentu akan menyebabkan semakin langkahnya hewan-hewan tersebut.
4. Pengambilan mineral atau hasil tambang
Pengambilan mineral atau hasil tambang secara terus menerus mampu menghabiskan seluruh bahan alam ini. Karena minyak bumi dan mineral termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, maka penggunaannya harus secara bijaksana. Penggalian bahan tambang jika tidak hati-hati dapat berdampak merusak lingkungan. Pengambilan pasir terus menerus akan mengakibatkan lonsor.
5. Pertanian
Penggunaan pestisida yang berlebihan akan membunuh hewan dan tumbuhan lain yang bukan hama. Selain itu, penggunaan pupuk yang berlebihan akan merusak struktur tanah.
6) Kegiatan manusia yang dapat mengatasi dampak pengambilan alam terhadap lingkungan.
Bahan yang diambil alam dan langsung digunakan tidak akan mengurangi lingkungan. Akan tetapi, benda-benda yang dibuat manusia sebagian besar akan mengotori lingkungan.
Bahan yang dibuat manusia sebagian besar tidak diuraikan oleh pengurai.
Akibatnya, benda-benda itu menjadi sampah dan mencemari lingkungan.
Bahan-bahan yang tidak dapat terurai secara alami antara lain: kaleng, kaca, dan berbagai jenis plastik.
Untuk menyelamatkan lingkungan dari tumpukan sampah kita dapat memulainya dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Kurangilah penggunaan kantong plastikbaru. Jika kamu hendak membeli sesuatu di warung atau di tokoh, bawalah kantong plastik atau tas belanja dari rumah.jika telah selesai simpan kantong untuk digunakan kembali saat belanja.
2. Lakukanlah pemisahan anta bahan yang terurai dan tidak terurai saat membuang sampah.
3. Memanfaatkan benda semaksimal munkin sehingga mengurangi sampah.
Misalnya, botol bekas selai atau kaleng susu digunakan untuk menyimpan gula atau bahan lain sehingga botol bekas tersebut tidak menjadi sampah.
4. Oleh sampah basah menjadi pupuk kompos untuk menyuburkan tanah.