• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN COOPERATIF LEARN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN COOPERATIF LEARN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Cooperative

Learning

ARDI YULIS

HUTRI HELIZARSYAH

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTHIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SUSKA RIAU PEKANBARU

(3)

Pengertian Cooperative Learning

• Cooperative learning (pembelajaran kooperatif) adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.

• Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, di mana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk

membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas.

• Berdasarkan pengertian diatas dapat di kemukakan bahwa

(4)

Lanjutan

Pembelajaran kooperatif tidak sama sekedar belajar dalam

kelompok, ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan

Model pembelajaran koopertif akan dapat menumbuhkan

pembelajaran pembelajaran efektif yaitu pembelajaran

yang bercirikan: (1) “memudahkan siswa belajar” sesuatu yang “bermanfaat” seperti fakta, keterampilan, nilai,

(5)

Fase Model pembelajaran kooperatif

Fase-fase

Present goals and set

Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik

Present information

Menyajikan informasi

Organize Students into learning teams

Mengorganisir peserta didik kedalam tim-tim belajar

Assist team work and study

Membantu kerja tim dan belajar

Test on the materials

Mengevaluasi

Provide recognition

Memberikan pengakuan atau penghargaan

Perilaku Guru

• Menjelaskan tujuan pembelajaran dan

mempersiapkan peserta didik siap belajar

• Mempresentasikan informasi kepada

peserta didik secara verbal

• Memberikan penjelasan kepada peserta

didik tentang tata cara pembentukan tim belajar dan membantu kelompok

melakukan transisi yang efesien

• Membantu tim-tim belajar selama

peserta didik melakukan tugasnya

• Menguji pengetahuan peserta didik

mengenai berbagai materi pembelajaran atau kelompok-kelompok

mempresentasikan hasil kerjanya

• Mempersiapkan cara untuk mengakui

(6)

3 Metode Pembelajaran Kooperatif

JIGSAW

SFAE

(7)

1. JIGSAW

• Model pembelajaran ini dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot Aronson

dan teman-temannya di Universitas Texas. Arti jigsaw dalam bahasa inggris

adalah gergaji ukir dan ada juga yang menyebutnya dengan istilah puzzle

yaitu sebuah teka-teki yang menyusun potongan gambar. Pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw ini mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji

(zigzag),yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama.

• Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan sebuah teknik yang

dipakai secara luas yang memiliki kesamaan dengan teknik “ pertukaran dari kelompok ke kelompok” (group to group exchange) dengan suatu perbedaan setiap siswa mengajarkan sesuatu. Model pembelajaran ini

merupakan model pembelajaran yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dari materi

(8)

Lanjutan

Dalam model pembelajaran jigsaw, siswa ditempatkan

dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang (kelompok asal). Setiap anggota masing-masing kelompok diberi materi yang berbeda . kemudian siswa yang mendapat materi yang sama membentuk kelompok baru (kelompok ahli) dan membahasnya bersama. Setelah selesai berdiskusi, setiap anggota ahli kembali kepada

kelompok asalnya dan menjelaskan kepada teman-teman yang lain. Jadi dalam model pembelajaran jigsaw siswa bekerja kelompok sebanyak dua kali, yakni dalam

(9)
(10)

Gambar Langkah-Langkah Teknik

Jigsaw

A C B D

A C B D

A C B D

A C

B D

B B B B

D D

D D C C

C C

A A A A

Kelompok Asal

(11)

Kelebihan dan Kekurangan

Cooperative Learning Tipe Jigsaw

Kelebihan

• Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. 

• Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan

mengerjakan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain, sehingga pengetahuannya jadi bertambah.  

• Menerima keragaman dan menjalin hubungan sosial yang baik dalam hubungan dengan belajar 

• Meningkatkan berkerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.

Kekurangan

• Jika guru tidak mengingatkan agar

siswa selalu menggunakan keterampilan-keterampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing maka

dikhawatirkan kelompok akan

macet dalam pelaksanaan diskusi. 

• Jika anggota kelompoknya kurang

akan menimbulkan masalah. 

• Membutuhkan waktu yang lebih

lama, apalagi bila penataan ruang belum terkondisi dengan baik

(12)

2. SFAE (STUDENT FACILITATOR AND

EXPLAINING)

Student Facilitator and Explaining merupakan salah satu dari tipe model

pembelajaran kooperatif. Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling

membantu. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar mengajar.

Student Facilitator and Explaining merupakan model pembelajaran dimana siswa/peserta didik belajar mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta didik lainnya. Model pembelajaran ini efektif untuk melatih siswa berbicara untuk menyampaikan ide/gagasan atau pendapatnya sendiri. Model ini memberikan

(13)

Langkah-langkah Pembelajaran

Kooperatif Tipe SFAE

(14)

Kelebihan dan Kekurangan

Cooperative Learning Tipe SFAE

Kelebihan

• Materi yang di sampaikan lebih jelas dan konkret

• Dapat meningkatkan daya serap siswa karena

pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi.

• Melatih siswa untuk menjadi guru karena siswa diberikan kesempatan untuk

mengulangi penjelasan guru yang telah dia dengar.

• Memacu motivasi siswa untuk menjadi yang terbaik dalam menjelaskan materi ajar.

• Mengetahui kemampuan siswa dalam menyampaikan ide atau gagasan

Kekurangan

Siswa yang malu tidak mau

mendemonstrasikan apa yang diperintahkan oleh guru

kepadanya atau banyak siswa yang kurang aktif.

• Tidak semua siswa memiliki

kesempatan yang sama untuk melakukannya atau

menjelaskan kembali kepada teman-temannya karena

keterbatasan waktu pembelajaran

Adanya pendapat yang sama

sehingga hanya sebagian saja yang terampil

Tidak mudah bagi siswa untuk

(15)

3. CIRC ( Cooperative Integrated

Reading and Composition)

CIRC merupakan termasuk salah satu model pembelajaran

Cooperative Learning yang pada mulanya merupakan pengajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis

untuk kelas-kelas tinggi sekolah dasar. Namun, CIRC telah berkembang bukan hanya dipakai pada pelajaran bahasa tetapi juga pelajaran eksak seperti pelajaran matematika.

Dalam model pembelajaran CIRC, siswa ditempatkan

dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, yang terdiri dari 4 atau 5 siswa.

Tujuan utama dari CIRC adalah menggunakan tim-tim

kooperatif untuk membantu para siswa mempelajari

(16)

Langkah-langkah Pembelajaran

Kooperatif Tipe CIRC

1 n roge ete ang h ng y ra 4 o ya ggotan ang an pok y elom k k ntu mbe Me •

2 k topi ngan ai de su se ng klipi na / waca rikan aran mbe me belaj ru Gu pem

3

Siswa beke

rja sam a sal

in g me

mbac akan

dan me ne mu kan

ide ng da klipi na / ca adap wa erh ggapan t an ri t mbe me dan pokok

n as bar kert em pada l lis ditu

4 pok elom asil k h akan mbac me n / ika ntas ese mpr Me •

5 ma. rsa n be pula sim buat ke em u m Gur •

(17)

Kelebihan dan Kekurangan

Cooperative Learning Tipe CIRC

Kelebihan

• Untuk meningkatkan

keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal

pemecahan masalah

• Domonasi guru dalam

pemebelajaraan berkurang

• Siswa termotifasi pada hasil secara teliti, karena bekerja dalam kelompok

• Para siswa dapat memahami makna soal dan saling

mengecek pekerjaannya

• Meningkatkan hasil belajar Khususnya dalam

menyelesaikan soal yang berbentuk pemecahan masalah

Kekurangan

Pada saat presentasi hanya

siswa aktif yang tampil

• Persiapan yang perlu dilakukan

yang akan mennggunakan model pembelajaran cukup rumit

Pengelolaan kelas dan

Gambar

Gambar Langkah-Langkah Teknik

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi sistem informasi geografis ini dapat menampilkan data- data yang berkaitan dengan informasi tempat wisata di wilayah DKI Jakarta, memberikan kemudahan

Nama Organisasi Kedudukan dalam Organisasi Pada Thn s.d Thn Tempat Nama Pimpinan Organisasi. Semasa Mengikuti Pendidikan Pada

Dalam penelitian ini, peneliti mengukur Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua Dengan Perilaku Toilet Training Pada Anak Usia 2 – 4 Tahun Di Dusun Tempel Desa Ngraji

Building Approvals adalah sebuah indikator yang menghitung pertumbuhan jumlah rumah baru di suatu negara.Contoh : Jika nilai Building Approvals Ausi lebih tinggi dari nil ai

itu, indikator juga digunakan untuk menentukan konsentrasi ion hidrogen atau pH larutan encer, sejumlah besar indikator yang berisi ion hidrogen, berisi juga gugus asam dan

Toisaalta, tulosten perusteella voidaan esittää, että pelaajan ja pelihahmon välinen suhde on myös merkityksellisessä osassa pelaamista sekä pelaajan ja pelihahmon

By inviting their audiences to get to the bottom of their narrative enigmas, conspiratorial television shows encourage precisely such a behavior – and user

Terima kasih ibu bapak yang ada di kampung halaman yang selalu senantiasa memberikan dukungan untuk anakmu yang..