Cooperative
Learning
ARDI YULIS
HUTRI HELIZARSYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTHIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUSKA RIAU PEKANBARU
Pengertian Cooperative Learning
• Cooperative learning (pembelajaran kooperatif) adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.
• Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, di mana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk
membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas.
• Berdasarkan pengertian diatas dapat di kemukakan bahwa
Lanjutan
• Pembelajaran kooperatif tidak sama sekedar belajar dalam
kelompok, ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan
• Model pembelajaran koopertif akan dapat menumbuhkan
pembelajaran pembelajaran efektif yaitu pembelajaran
yang bercirikan: (1) “memudahkan siswa belajar” sesuatu yang “bermanfaat” seperti fakta, keterampilan, nilai,
Fase Model pembelajaran kooperatif
Fase-fase
•Present goals and set
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik
•Present information
Menyajikan informasi
•Organize Students into learning teams
Mengorganisir peserta didik kedalam tim-tim belajar
•Assist team work and study
Membantu kerja tim dan belajar
•Test on the materials
Mengevaluasi
•Provide recognition
Memberikan pengakuan atau penghargaan
Perilaku Guru
• Menjelaskan tujuan pembelajaran dan
mempersiapkan peserta didik siap belajar
• Mempresentasikan informasi kepada
peserta didik secara verbal
• Memberikan penjelasan kepada peserta
didik tentang tata cara pembentukan tim belajar dan membantu kelompok
melakukan transisi yang efesien
• Membantu tim-tim belajar selama
peserta didik melakukan tugasnya
• Menguji pengetahuan peserta didik
mengenai berbagai materi pembelajaran atau kelompok-kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya
• Mempersiapkan cara untuk mengakui
3 Metode Pembelajaran Kooperatif
JIGSAW
SFAE
1. JIGSAW
• Model pembelajaran ini dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot Aronson
dan teman-temannya di Universitas Texas. Arti jigsaw dalam bahasa inggris
adalah gergaji ukir dan ada juga yang menyebutnya dengan istilah puzzle
yaitu sebuah teka-teki yang menyusun potongan gambar. Pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw ini mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji
(zigzag),yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama.
• Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan sebuah teknik yang
dipakai secara luas yang memiliki kesamaan dengan teknik “ pertukaran dari kelompok ke kelompok” (group to group exchange) dengan suatu perbedaan setiap siswa mengajarkan sesuatu. Model pembelajaran ini
merupakan model pembelajaran yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dari materi
Lanjutan
• Dalam model pembelajaran jigsaw, siswa ditempatkan
dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang (kelompok asal). Setiap anggota masing-masing kelompok diberi materi yang berbeda . kemudian siswa yang mendapat materi yang sama membentuk kelompok baru (kelompok ahli) dan membahasnya bersama. Setelah selesai berdiskusi, setiap anggota ahli kembali kepada
kelompok asalnya dan menjelaskan kepada teman-teman yang lain. Jadi dalam model pembelajaran jigsaw siswa bekerja kelompok sebanyak dua kali, yakni dalam
Gambar Langkah-Langkah Teknik
Jigsaw
A C B D
A C B D
A C B D
A C
B D
B B B B
D D
D D C C
C C
A A A A
Kelompok Asal
Kelebihan dan Kekurangan
Cooperative Learning Tipe Jigsaw
Kelebihan
• Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.
• Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan
mengerjakan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain, sehingga pengetahuannya jadi bertambah.
• Menerima keragaman dan menjalin hubungan sosial yang baik dalam hubungan dengan belajar
• Meningkatkan berkerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.
Kekurangan
• Jika guru tidak mengingatkan agar
siswa selalu menggunakan keterampilan-keterampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing maka
dikhawatirkan kelompok akan
macet dalam pelaksanaan diskusi.
• Jika anggota kelompoknya kurang
akan menimbulkan masalah.
• Membutuhkan waktu yang lebih
lama, apalagi bila penataan ruang belum terkondisi dengan baik
2. SFAE (STUDENT FACILITATOR AND
EXPLAINING)
• Student Facilitator and Explaining merupakan salah satu dari tipe model
pembelajaran kooperatif. Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling
membantu. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar mengajar.
• Student Facilitator and Explaining merupakan model pembelajaran dimana siswa/peserta didik belajar mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta didik lainnya. Model pembelajaran ini efektif untuk melatih siswa berbicara untuk menyampaikan ide/gagasan atau pendapatnya sendiri. Model ini memberikan
Langkah-langkah Pembelajaran
Kooperatif Tipe SFAE
Kelebihan dan Kekurangan
Cooperative Learning Tipe SFAE
Kelebihan
• Materi yang di sampaikan lebih jelas dan konkret
• Dapat meningkatkan daya serap siswa karena
pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi.
• Melatih siswa untuk menjadi guru karena siswa diberikan kesempatan untuk
mengulangi penjelasan guru yang telah dia dengar.
• Memacu motivasi siswa untuk menjadi yang terbaik dalam menjelaskan materi ajar.
• Mengetahui kemampuan siswa dalam menyampaikan ide atau gagasan
Kekurangan
• Siswa yang malu tidak mau
mendemonstrasikan apa yang diperintahkan oleh guru
kepadanya atau banyak siswa yang kurang aktif.
• Tidak semua siswa memiliki
kesempatan yang sama untuk melakukannya atau
menjelaskan kembali kepada teman-temannya karena
keterbatasan waktu pembelajaran
• Adanya pendapat yang sama
sehingga hanya sebagian saja yang terampil
• Tidak mudah bagi siswa untuk
3. CIRC ( Cooperative Integrated
Reading and Composition)
• CIRC merupakan termasuk salah satu model pembelajaran
Cooperative Learning yang pada mulanya merupakan pengajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis
untuk kelas-kelas tinggi sekolah dasar. Namun, CIRC telah berkembang bukan hanya dipakai pada pelajaran bahasa tetapi juga pelajaran eksak seperti pelajaran matematika.
• Dalam model pembelajaran CIRC, siswa ditempatkan
dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, yang terdiri dari 4 atau 5 siswa.
• Tujuan utama dari CIRC adalah menggunakan tim-tim
kooperatif untuk membantu para siswa mempelajari
Langkah-langkah Pembelajaran
Kooperatif Tipe CIRC
1 n roge ete ang h ng y ra 4 o ya ggotan ang an pok y elom k k ntu mbe Me •
2 k topi ngan ai de su se ng klipi na / waca rikan aran mbe me belaj ru Gu pem •
3
•
Siswa beke
rja sam a sal
in g me
mbac akan
dan me ne mu kan
ide ng da klipi na / ca adap wa erh ggapan t an ri t mbe me dan pokok
n as bar kert em pada l lis ditu
4 pok elom asil k h akan mbac me n / ika ntas ese mpr Me •
5 ma. rsa n be pula sim buat ke em u m Gur •
Kelebihan dan Kekurangan
Cooperative Learning Tipe CIRC
Kelebihan
• Untuk meningkatkan
keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal
pemecahan masalah
• Domonasi guru dalam
pemebelajaraan berkurang
• Siswa termotifasi pada hasil secara teliti, karena bekerja dalam kelompok
• Para siswa dapat memahami makna soal dan saling
mengecek pekerjaannya
• Meningkatkan hasil belajar Khususnya dalam
menyelesaikan soal yang berbentuk pemecahan masalah
Kekurangan
• Pada saat presentasi hanya
siswa aktif yang tampil
• Persiapan yang perlu dilakukan
yang akan mennggunakan model pembelajaran cukup rumit
• Pengelolaan kelas dan