• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRINSIP PRINSIP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PRINSIP PRINSIP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOS"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PRINSIP-PRINSIP

PERKEMBANGAN

SOSIAL

EMOSIONAL ANAK

Nama : St. Munawaroh1

Abstrack

Development and learning occur within and are influenced by the multiple social cultural contexts. Bronfenbrenner (1979, 1989, 1993) provides an ecological model for understanding human development. Bronfenbrenner explains that child development is best understood in the context of family, educational settings, community, and wider society. These diverse contexts are related to each other and all have an influence on the developing child. For example, even if a child is cared for in a loving and supportive family, a healthy community is influenced by wider biases of society, such as racism or sexism, and the possibility of showing the negative effects of negative stereotypes and discrimination.

Keyword: principles of emotional social development of children

(2)

Abstrak

Perkembangan dan belajar terjadi dalam dan dipengaruhi oleh kontek sosial kultural yang majemuk, Bronfenbrenner (1979,1989,1993) menyediakan sbuah modelekologis untuk memahami pengembangan manusia. Bronfenbrenner menjelaskan bahwa perkembangna anak paling baik memahami dalam kontek keluarga, setting pendidikan, komunitas, dan masyarakat yang lebih luas. Konte0kontek yang beragam ini berhubungan satu sama lain dan semuanya, memiliki pengaruh terhadap anak yang sedang berkemabng sebagai contoh bahkan seorang anak diasuh dalam keluarga yang mencintai dan mendudkungnya, komunita yang sehat dipengaruhi oleh bias-bias masyarakat yang lebih luas , seperti rasisme atau seksisme, dan kemungkinan memperlihtkan pengaruh negatif dari sterotif negatif dan diskriminasi

Kata Kunci : Prinsip-prinsip Perkembangan Sosial Emosional Anak

PENDAHULUAN

(3)

Dipundak merekalah kelak kita menyerahkan peradaban yang telah kita bangun dan akan kita tinggalkan. Kesadaran akan arti penting generasi penerus yang berkualitas mengharuskan kita serius membekali anak dengan pendidikan yang baik agar dirinya menjadi manusia seutuhnya dan menjadi generasi dan menjadi generasi yang lebih baik dari pendahulunya.

Perkembangan yang terjadi dalam diri anak merupakan hasil dari beberapa proses, yaitu proses biologis,kognitif, dan sosioemosional yang saling berkaitan dan yang saling mempengaruhi.untuk mengetahuai bagaimana ciri-ciri perkembangan anak usia taman kanak-kanak yang semakin berkembang sesuai dengan tingkat perkembangan usianya, mengetahui tentang pengelompokan perkembangan disepanjang hidupnya, dan juga prinsip-prinsip dalam perkembangan. Dan disini terdapat rumusan masalah (a).perngertian perkembangan (b). Bagaimana ciri-ciri perkembangan (c). Bagaimana tahap-tahap perkembangan

Pengertian dan Ciri-ciri Perkembangan

Perkembangan dapat diartikan sebagai ”perubahan yang progresif dan kontinnyu(berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati. Pengertian lain dari perkembangan adalah ”perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaanya atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik maupun psikis Yang dimaksud dengan sistematis, progresif, dan berkesinambungan adalah sebagai berikut.

(4)

Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan atau loncat-loncat Perkembangan itu secara umum memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan tinggi dan berat badan serta organ-organ tubuh lainnya) , aspek psikis (semakin bertambahnya perbendaharaan dan matangnya kemampuan berpikir, mengingat, serta menggunakan imajinasi kreatifnya.)

b. terjadinya perubahan dalam proporsi: aspek fisik,(proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangannya, dan pada terutama yang berhubungan dengan seks, ilmu pengetahuan, nilai-nilai moral, dan keyakinan dalam beragama2

Prinsip-prinsip Perkembangan

Perkembangan mencakup proses-proses biologis (Biological Process), Kognitif (Cognitive Process), dan Sosioemosional (Sosioemosional Process).

Proses biologis meliputi perubahan fisik individu seperti pertambahan berat dan tinggi badan, pertumbuhan otak, perubahan pada keterampilan

(5)

motorik, dan lain-lain. Proses kognitif meliputi perubahan-perubahan pada pemikiran, intelegensi, dan bahasa. Proses sosioemosional meliputi perubahan pada relasi individu dengan orang lain, perubahan emosi, dan kepribadian individu dengan orang lain, perubahan emosi dan kepribadian individu. Ketiga proses ini saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Misalnya, proses biologis akan mempengaruhi proses kognitif, proses kognitif dapat meningkatkan atau membatasi proses sosioemosional, dan proses sosioemosional mempengaruhhi proses kognitif. Oleh karena itu, ketiga aspek ini aspek biologis, kognitif, dan sosioemosional tidak boleh dipandang secara terpisah, ketiganya merupakan satu kesatuan, serta semua aspek harus memperoleh perhatian dan stimulasi yang harus memadai agar ketiga aspek berkembang optimal dan terintegrasi.

Tahun-Tahun permulaan (Perkembangan Awal)

(6)

Namun individu mengalami perkembangan disepanjang hayat hidupnya dan ada banyak hal yang mempengaruhi selama proses perkembangan. Oleh karena itu menurut Horlock(1980) , pola-pola perilaku yang terbentuk di tahun-tahun kehidupan dan yang cenderung mapan tersebut, bukan berarti tidak bisa berubah. Ada tiga kondisi yang memungkinkan perubahan cenderung terjadi, yaitu:

a. Individu memperoleh bantuan atau bimbingan untuk berubah

Orang-orang yang berarti bagi individu yanag memberlakukan dengan cara-cara yang baru atau berbeda.

b. Individu memiliki motivasi yang kuat untuk berubah. Perkembangan Individu Bersifat Holistik

Berbagai aspek perkembangan manusia tidak terjadi secara terpisah dan sendiri-sendiri, melainkan saling mempengaruhi antara satu aspek dengan aspek yang lain. Hambatan pada salah satu aspek dapat menghambat perkembangan aspek yang lainnya, oleh karena itu seluruh aspek perkembangan harus dianggap sama pentingnya dan semuanya diupayakan berkembang optimal. Contoh: anak tidak hanya diperhatikan aspek kognitifnya saja, tetapi juga emosi, sosial, moral, dan aspek lainnya. Kecendrungan yang terjadi sampai saat ini, aspek kognitif yang lebih memperoleh perhatian dan anak-anak banyak ditekan untuk mempunyai prestasi menonjol dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan aspek kognitifnya. Orang tua dan guru lebih bangga apabila anak-anak menunjukkan prestasi yang menonjol dalam aspek kognitif. Kemampuan yang baik dalam aspek lain, terutama aspek sosioemosional, kurang dihargai. Anak yang suka menolong temannya, menunjukkan sopan santun, mandiri, atau perilaku-perilaku positif lainnya dianggap hal yang biasa.

(7)

Secara umum pada pola-pola tertentu dalam perkembangan individu. Misalnya, dalam perkembangan fisik dan motorik ada pola perkembangan menyebar keseluruh tubuh dari arah kepala ke kaki, dan perkembangan menyebar dari titik poros sentral tubuh ke anggota-anggota tubuh

Perkembangan Dibantu oleh Stimulasi

Agar perkembangan individu terjadi seoptimal mungkin, diperlukan memberikan stimulasi sesuai dengan taraf perkembangannya

Perkembangan Merupakan Hasil Kematangan3

Kematangan merupakan terbukanya karakteristik yang secara potensial sudah ada pada individu yanag berasal dari warisan genetik individu. Faktor belajar atau pemberian stimulasi pada saat kematangan organ tertentu akan mempengaruhi sejauh mana pencapaian perkembangan individu

Ada Perbedaan Individual dalam Perkembangan

Setiap individu berbeda,tidak ada yang sama karena secara biologis dan genetis berbeda-beda, sehingga sebenarnya setiap individu memiliki kekhasan sendiri-sendiri. Terbukti bahwa perbedaan-perbedaan itu semakin bertambah bukannya berkurang, sejak anak-anak beranjak dari masa kanak-kanak kemasa remaja dan akhirnya beranjak ke usia lanjut Perkembangan Dipengaruhi oleh Budaya

Bagaimana seorang anak berkembang sangat dipengaruhi oleh budaya yang tumbuh dilingkungannya. Misal, budaya dilingkungan anak tersebut menekankan seks tradisional(anak perempuan tidak perlu pandai, tidak mandiri, tugasnya beres-beres rumah dll) maka orang tua cenderung mendidik anak perempuannya bersikap dan berprilaku seperti dilingkungannya tersebut sehingga anak perempuannya cenderung akan terbentuk menjadi demikian juga.

Setiap Tahap Perkembangan Mempunyai Tugas-tugas Perkembangan

(8)

Terdapat harapan sosial tertentu pada setiap tahap perkembangan. Tahap bayi (0-2 tahun), anak (2-12 tahun), remaja (12-21 tahun), dewasa (21-65 tahun), usia lanjut (65 tahun sampai keatas), masing-masing mempunyai tugas perkembangan yang berbeda. Tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang muncul pada suatu periode tertentu dalam kehidupan individu, yang jika dicapai akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa kearah keberhasilan untuk melakukan tugas-tugas selanjutnya. dan apabila gagal akan menimbulkan4 rasa tidak bahgia dan hambatan dalam perkembangan berikutnya.

Kesimpulan

Perkembangan dapat diartikan sebagai ”perubahan yang progresif dan kontinnyu(berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati. Pengertian lain dari perkembangan adalah ”perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaanya atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik maupun psikis.

Setiap individu pasti mengalami perkembangasehingga dapat menjadi pribadi seperti yang sekarang ini. Pribadi yang memiliki kondisi fisik tertentu, misalnya yang semula tinggi badanya, tidak hanya aspek fisik tetapi juga aspek kognitif, misalnya: yang awalnya saat prasekolah belum bisa menghitung dari angka 1-10, tetapi sekarang bisa mengerjakan atau menghitung angka-angka yang rumit, perubahan yang dialami oleh masing-masing individu dari sejak perubahan sampai akhir hayat hidupnya5

4 Christiana Hari Soetjiningsih, perkembangan anak sejak pembuahan sampai kanak-kanak akhir, (Jakarta:prenada,2012),hlm 8-16.

(9)

DAFTAR RUJUKAN

Dahlan, Djawad psikologi perkembangan anak dan remaja,(Bandung: PT remaja rosda karya, 2012.

Referensi

Dokumen terkait

Teori kognitif merupakan teori yang menekankan interaksi individu dengan lingkungan sebagai

Persoalan penting tentang pelajar secara epistemologis pragmatisme adalah manusia yang memiliki segala bentuk aspek (kognitif, afektif, psikomotor) yang tidak

Bermain pada usia prasekolah telah terbukti mampu meningkatkan perkembangan mental, kecerdasan, daya pikir anak terangsang untuk mendayagunakan aspek

• Dalam kurikulum harus terdapat suatu sistem tertentu yang mampu memberikan alternatif dalam pencapaian tujuan melalui berbagai metode atau cara-cara tertentu yang sesuai

Pengalaman indrawi dan ingatan pribadi mengenai suatu peristiwa atau fakta tertentu tidak selalu kita miliki akan tetapi pengetahuan dapat kita peroleh dari kesasian orang lain yang

Penelitian ini menggali lebih dalam aspek-aspek utama dari perkembangan anak pada periode ini, dengan fokus khusus pada perkembangan fisik, kognitif, konsep diri, dan perspektif gender

Hal tersebut misalnya tampak pada perubahan bentuk kampanye politik yang awalnya dilakukan secara terbuka di lapangan, namun saat ini dilakukan dengan menggunakan berbagai platform

Seperti modal fisik dan modal manusia, modal sosial tidak sepenuhnya dapat ditukar, tetapi dapat ditukar terkait dengan aktivitas-aktivitas tertentu.. Bentuk modal tertentu yang